Judul : “Peran Bank Indonesia dalam Menstabilkan Perekonomian dan Jumlah Uang
Beredar Melalui Kebijakan Moneter”
Penulis : Yunan Hendra Permana, Nur’aeni, Setiawan
Penerbit : Jurnal dimamu Vol, 1 No. 2 April 2022 (Hal. 231-240)
Tugas utama dari Bank Indonesia (BI) adalah melindungi stabilitas sistem keuangan dan
moneter nasional, di mana stabilitas keuangan dan moneter merupakan 2 hal yang tidak bisa
terpisahkan antara satu dengan lainnya.
“Sistem Keuangan adalah suatu kesatuan yang terdiri atas lembaga jasa keuangan, pasar
keuangan, dan infrastruktur keuangan, termasuk sistem pembayaran, yang berinteraksi dalam
memfasilitasi pengumpulan dana masyarakat dan pengalokasiannya untuk mendukung
aktivitas perekonomian nasional, serta korporasi dan rumah tangga yang terhubung dengan
lembaga jasa keuangan, sedangngkan kebijakan moneter adalah kebijakan yang mengacu
pada kontrol bank sentral terhadap jumlah uang beredar dan peredaran uang, dengan tujuan
mencapai keseimbangan domestik (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga,
pembangunan yang merata) dan keseimbangan eksternal (neraca pembayaran).”
Halaman 1
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa, ketika terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi
(Tahun 2020 karena adanya Covid 19), akan tetapi angka uang yang beredar baik M1 maupun
M2 tidak mengalami perlambatan, sehingga hal tersebut dapat dibaca bahwa terjadi fluktuasi
laju pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan pertumbuhan uang yang beredar. Maka
akibatnya akan terjadi inflasi yang cukup besar, maka dalam hal ini diperlukan peran dari Bank
Indonesia untuk menstabilkan perekonomian.
Kemudian Kebijakan moneter BI dalam mengatasi nilai mata uang adalah dengan cara
melakukan Operasi Pasar Terbuka (OPT) dengan melakukan jual-beli surat berharga dari bank
umum berupa sertifikat BI, Surat Berharga Negara (SBN) dalam waktu jangka pendek, yaitu
melakukan OPT absorbsi dan OPT injeksi.
OPT absosrbsi bertujuan untuk menyerap kelebihan likuiditas, sedangkan sebaliknya OPT
injeksi bertujuan untuk menaikkan ketersediaan likuiditas.
OPT ini dilakukan secara reguler (berkala) dan non reguler (sewaktu-waktu)
Pada dasarnya, jumlah uang yang beredar di masyarakat dipengaruhi oleh campur tangan bank
sentral yang mengambarkan interaksi antara permintaan dan penawaran masyarakat di pasar
bebas, sehingga uang yang beredar dapat dikendalikan hingga tingkat tertentu.
Dalam melaksanakan perencanaan jumlah uang yang akan dicetak, BI selalu memperhatikan
tingkatan inflasi, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan teknologi, kebutuhan masyarakat
terhadap jumlah uang tertentu serta aspek lain yang mempengaruhi.
Apabila pendapatan masyarakat mengalami kenaikan, maka tingkat konsumsi juga akan
bertambah sehingga jumlah uang juga akan mengalami kenaikan, dan adakalanya terjadi situasi
ketika permintaan suatu barang sangat tinggi sehingga mengakibatkan permintaan juga
mengalami kenaikan, sehingga jumlah uangpun akan mengalami kenaikan, sehingga fungsi BI
dalam hal ini adalah untuk melakukan kontrol terhadap jumlah uang yang beredar untuk
melakukan transaksi konsumsi masyarakat.
Halaman 2
Adapun jenis uang yang ditawarkan oleh BI dibagi menjadi 2 jenis, yaitu uang yang beredar
berupa uang kertas dan logam, dan uang dalam peredaran berupa uang giral.
Berikut adalah gambaran pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, jumlah uang yang beredar dan
kebijakan yang dikeluarkan BI dalam kurun 2016 sampai dengan 2020 :
Tahun Inflasi Nilai tukar Uang Beredar Kebijakan Moneter
2016 3,00% 13.473 5.004.977.000.000 - BI 7DRR (7,5% menjadi 4,75%)
- Giro wajib minimum
- Desain baru mata uang
- Financial Technology
2017 3,60% 13.555 5.419.165.000.000 - BI 7DRR (4,25%)
- Surat berharga
- Kebijakan nilai tukar
2018 3,10% 14.390 5.760.046.000.000 - BI 7DRR (4,50%)
- LTV dan FFTV
- Pengembangan UMKM
2019 2,70% 13.866 6.136.552.000.000 - BI 7DRR (4,75%)
- Makroprudensial
2020 1,86% 14.050 6.900.049.000.000 - BI 7DRR (3,75%)
- Nilai tukar
- Makroprudensial
- Suku bunga kredit
Halaman 3
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
1. Peran BI melalui kebijakan moneter adalah untuk menjaga stabilitas perekonomian yaitu
dengan menjaga angka Inflasi yaitu dilakukan dengan cara menetapkan suku bunga acuan
dengan istilah BI 7DRR (Day Repo Rate) dan kebijakan pada nilai tukar dilakukan dengan
cara menggunakan Operasi Pasar Terbuka.
2. Peran BI dalam hal kebijakan moneter yang dikeluarkan untuk menjaga stabilitas
permintaan jumlah uang yang beredar dilakukan dengan cara menggunakan Kebijakan
makroprudensial antara lain melalui instrument Countercyclical Buffer (CCB), Loan To
Value atau Financing To Value (LTV/FTV), penyangga likuiditas makroprudensial dan
Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek (PLJP) sedangkan kebijakan dalam hal menjaga
penawaran uang dilakukan dengan menggunakan kebijakan diskonto.
3. Hubungan Pertumbuhan ekonomi dengan jumlah uang yang beredar dapat diukur dengan
melakukan perbandingan terhadap laju pertumbuhan pada periode sekarang dibanding
dengan periode sebelumnya, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari faktor
tingkat uang yang beredar.
---00---
Halaman 4