Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERKEMBANGAN HUKUM BISNIS DI ERA 4.0


“TANDATANGAN DIGITAL”

Disusun oleh:
Nabilla Erviana Putri (21010017)
Mohammad Rojikin (21010019)
M. Hisyam Aminur Rohman (21010026)
Muhammad Inggit Fredityas (21010071)
Sub’khan Murtadho (21010091)

Dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah


Hukum Bisnis Semester V Tahun Ajaran 2023/2024

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen


Universitas YPPI Rembang
Rembang 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah menganugerahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya, karena hanya dengan karunianya makalah Perkembangan Hukum Bisnis di Era 4.0
tema “Tandatangan Elektronik” ini dapat selesai tanpa hambatan yang berarti.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW utusan dan
manusia pilihan-Nya yang mengantarkan umat manusia minadzdzulumati ilan-nuur, yakni addinul
Islam (dari zaman kegelapan menuju zaman yang bercahaya, yakni agama Islam).
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata
kuliah Hukumk Bisnis Dr. Mochamad Rizqi S, S.H.,M.Kn yang telah membimbing kami serta
rekan-rekan mahasiswa yang memberikan saran-sarannya dan semangat pada pemakalah agar
dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.

Rembang, 17 Januari 2024


Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara cepat membawa
kemajuan dan pengaruh bagi kehidupan manusia, kemajuan teknologi membawa perubahan
yang cukup signifikan dari pemanfaatan internet dalam kehidupan manusia yaitu adanya
perubahan pola hubungan dari yang semula menggunakan kertas ( paper ) menjadi
nirkertas (paperless). Oleh karena itu, terjadi perubahan pula pada berbagai transaksi yaitu
transaksi konvensional menuju transaksi elektronik (e-commerce).Sehingga penggunaan
tanda tangan digital sangatlah dibutuhkan dalam melakukan transaksi elektronik.
Penggunaan tanda tangan digital ini semakin terasa manfaatnya setelah pemerintah
menetapkan beberapa kebijakan di berbagai bidang karena munculnya wabah virus Covid-
19 yang bisa mengancam keselamatan jiwa orang banyak ditetapkan berdasarkan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Penetapan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Menimbang
bahwa penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang bersifat luar biasa dengan
ditandai dengan jumlah kasus dan/atau jumlah kematian telah meningkat dan meluas lintas
wilayah dan lintas negara dan berdampak pada aspek, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan dan keamanan, serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memutus penyebaran virus tersebut, yang mana
kebijakan tersebut contohnya di bidang pendidikan adalah melakukan proses belajar
mengajar secara daring, kuliah daring di jenjang perguruan tinggi. Selain di bidang
pendidikan pemerintah juga menetapkan kebijakan di bidang ketenagakerjaan yang mana
masyarakat diminta untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH) sesuai dengan
Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2020 dan Nomor 3 Tahun
2020 tentang Pencegahan dan Penanganan CoronaVirus Disease (Covid-19), tanggal 9 Maret
2020.
Penetapan kebijakan tersebut mengharuskan para pekerja untuk melakukan segala
pekerjaannya secara daring, padahal banyak kegiatan-kegiatan yang mengharuskan
pengesahan suatu urusan dengan tanda tangan khusunya segala bentuk dokumen bisnis
perusahaan, yang mana biasanya dilakukan secara manual dengn membubuhkan tanda
tangan dan cap basah atau stempel yang kemudian harus beralih ke sistem digital. Kehadiran
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi alat untuk menghadapi permasalahan
di atas karena sifatnya yang bisa menjangkau seluruh penggunanya karena tidak terbatas
ruang dan waktu.

B. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dan manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mempelajari tanda tangan digital.
2. Mempelajari tentang keabsahan tanda tangan digital

C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah di dalam makalah ini adalah:
1. Pengertian, tujuan dan kelebihan tandatangan digital.
2. Tahapan tandatangan digital
3. Keabsahan tandatangan digital
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Tujuan dan Kelebihan Tandatangan Digital


Secara yuridis tanda tangan digital dapat diartikan sebagai tanda tangan yang diciptakan
dan diverifikasi yang digunakan untuk membuktikan keaslian identitas si pengirim dari suatu
pesan atau si pengirim dengan cara algoritma kriptografi, yang dimana tanda tangan digital
merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan metode penandatanganan secara
elektronik dengan metode kriptografi dan tanda tangan elektronik merupakan istilah
hukumnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Menurut Tan Thong Kie, tanda tangan adalah suatu pernyataan kemauan pembuat tanda
tangan (penanda tanganan), bahwa ia dengan membubuhkan tanda tangannya di bawah suatu
tulisan menghendaki agar tulisan itu dalam hukum dianggap sebagai tulisanya sendiri.
Pengertian tanda tangan dalam arti umum, adalah tanda tangan yang dapat didefinisikan
sebagai suatu susunan (huruf) tanda berupa tulisan dari yang menandatangani, dengan
mana orang yang membuat pernyataan atau keterangan tersebut dapat diindividualisasikan.
Definisi tersebut mencakup suatu anggapan, bahwa pada pernyataan yang dibuat secara
tertulis harus dibubuhkan tanda tangan dari yang bersangkutan. Menurut American Bar
Association (ABA), pengertian tanda tangan dapat berupa tanda apapun yang dibuat dengan
tujuan untuk memberikan persetujuan dan otentifikasi terhadap suatu dokumen tersebut
Pengertian dari tanda tangan sekarang ini merujuk kepada tanda tangan tertulis seseorang di
atas kertas atau yg dapat disamakan dengan itu. Inti dari tanda tangan difokuskan pada
pengertian dasar tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian tanda tangan itu sendiri
adalah tanda sebagai lambang nama yang dituliskan dengan tangan oleh orang itu sendiri
sebagai penanda pribadi (telah menerima). Jika dilihat dari pengertian tersebut, pengertian
tanda tangan belum tentu merujuk kepada suatu tanda tangan secara “tertulis” tetapi justru
terhadap suatu penandaan, dimana tanda tersebut dapat merujuk kepada bertanda tangan
itu. Penggunaan tanda tangan adalah suatu kebiasaan formil yang digunakan untuk
menyatakan persetujuan seseorang sekaligus memastikan identitas (authentification) orang
tersebut yang bertanda tangan untuk sesuatu yang baik yang berimplikasi hukum maupun
yang tidak.
Sering kali disalahpahami bahwa pengertian tanda tangan elektronik dipersepsikan
identik atau sama dengan tanda tangan digital. Sesungguhnya hal tersebut mempunyai
pengertian yang berbeda.tanda tangan elektronik mempunyai lingkup pengertian yang lebih
luas yang mencakup metode autentifikasi secara elektronik dimana salah satunya adalah tanda
tangan digital. Jadi tanda tangan elektronik adalah lingkaran besarnya sedangkan tanda
tangan digital adalah lingkaran kecil di dalamnya. Tanda tangan elektronik merupakan
istilah hukum sebagaimana diatur didalam peraturan perundang-undangan di Indonesia,
sedangkan tanda tangan digital merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan metode
penandatanganan secara elektronik dengan menggunakan metode kriptografi asimetris
dengan infrastruktur kunci publik.
Tujuan dari suatu tandatangan dalam suatu dokumen adalah untuk memastikan
intentisitas dari dokumen tersebut. Suatu tanda tangan elektronik sebenarnya adalah bukan
suatu tanda tangan seperti yang kita kenal selama ini, ia menggunakan cara yang berbeda
untuk menandai suatu dokumen sehingga dokumen atau data tidak hanya mengidentifikasi
dari pengirim, namun ia juga memastikan keutuhan dari dokumen tersebut tidak berubah
selama proses transmisi. Suatu tanda tangan elektronikdidasarkan dari isi dari pesan itu
sendiri.untuk itu dalam penggunaannya diperlukan kunci rahasia dengan menggunakan teknik
kriptologi.
Kunci yang berada pada pembuatnya disebut kunci privat, yang digunakan hanya oleh
penandatangan untuk membuat tanda tangan digital dan harus disimpan rahasia.Sedangkan
pasangan kunci yang disediakan kepada publik untuk melakukan verifikasi terhadap pesan
yang diacak dengan kunci privat tersebut oleh penerimanya disebut kunci publik.Akses
terhadap perolehan kunci publik harus dapat terjamin dengan baik kepada masyarakat atau
oleh orang yang dituju agar dapat dipergunakannya untuk melakukan verifikasi
penandatanganan terhadap pesan yang telah dikirimkan kepadanya.
Keberadaan kunci privat mungkin dapat disimpan pada berbagai media penyimpanan,
baik pada suatu perangkat penyimpanan yang bersifat aman, contohnya adalah smart card,
atau pada suatu media yang relatif kurang aman (seperti hardisk computer yang tidak terkunci
dengan PIN atau biometrik). Selanjutnya untuk keberadaan kunci publik, dapat disimpan
secara tersendiri oleh sipenandatangan dan kemudian akan dikirimkan secara langsung
kepada pihak yang ditujunya, atau dititipkan atau ditempatkan kepada pihak ketiga yang
mengelolanya untuk menjadi akses publik.
Secara teknis, tanda tangan digital diciptakan dan diferifikasi dengan cara
menggunakan algoritma kriptografi, yaitu suatu cabang matematika terapan yang berfokus
kepada cara pengubahan atau pengacakan suatu pesan menjadi suatu bentuk pesan lain yang
tidak dapat terbaca substansi pesan yang sesungguhnya kemudian akan disusun kembali
menjadi bentuk aslinya.
Sementara enkripsi ada yang bersifat simetris dan ada yang bersifat asimetris. Terhadap
yang bersifat simetris kunci yang dipakai hanya satu, yakni kunci yang dipakai untuk
mengunci sama dengan yang dipakai dengan kunci pembukanya. Sementara terhadap
enkripsi asimetris, kunci terdiri atas suatu pasangan kunci yang berhubungan secara logis
matematik, yakni kunci yang dipakai untuk membukanya. Kunci yang dipegang oleh
pembuat disebut kunci privat sementara kunci yang dipakai publik untuk pembukanya disebut
kunci publik.
Tanda tangan digital menggunakan apa yang dikenal sebagai kriptografi kunci publik,
yang sering didasarkan pada penggunaan algoritma fungsional untuk menghasilkan dua kunci
yang berbeda, namun secara matematis adalah saling terkait (sepasang kunci). Satu kunci
digunakan untuk membuat tanda tangan digital atau melakukan pengacakan atau mengubah
data ke dalam bentuk yang tidak mudah dipahami oleh penerimanya, sedangkan kunci
komplementer lainnya digunakan untuk memverifikasi tanda tangan digital atau kembali
kepada bentuk pesan aslinya.
Tentunya di jaman teknologi informasi ini, teknik kriptografi modern yang
digunakan.berkaitan dengan keamanan pesan rahasia, teknik kriptografi modern menjamin
sedikitnya lima keamanan minimal, yaitu:
1. Authenticity(Ensured)
Dengan memberikan tanda tangan digital pada data elektronik yang
dikirimkan maka akan dapat ditunjukkan darimana data elektronis tersebut sesungguhnya
berasal. Terjaminnya integritas pesan tersebut bisa terjadi karena keberadaan dari
Digital Certificate.Digital Certificate diperoleh atas dasar aplikasi kepada Cerfication
Authority oleh user/subscriber. Digital certificate berisi informasi mengenai pengguna
antara lain: identitas, kewenangan, kedudukan hukum dan status user.
Digital certificate ini memiliki berbagai tingkatan/level, tingkatan dari digital
certificate ini menentukan berapa besar kewenangan yang dimiliki oleh pengguna.
Contoh dari kewenangan atau kwalifikasi ini adalah apabila suatu perusahan hendak
melakukan perbuatan hukum, maka pihak yang berwenang mewakili perusahaan tersebut
adalah direksi. Jadi apabila suatu perusahaan hendak melakukan suatu perbuatan hukum
maka Digital certificate yang dipergunakan adalah digital certificate yang dipunyai oleh
direksi perusahaantersebut. Dengan keberadaan dari digital certificate ini maka pihak
ketiga yang berhubungan dengan pemegang digital certificate tersebut dapat merasa
yakin bahwa suatu pesan/massages adalah benar berasal dari user tersebut.
2. Integritas
Integritas berhubungan dengan masalah keutuhan dari suatu data yang dikirimkan.
Seorang penerima pesan/data dapat merasa yakin apakah pesan yang diterimanya sama
dengan pesan yang dikirimkan. Ia dapat merasa yakin bahwa data tersebut pernah
dimodifikasi atau diubah selama proses pengiriman atau penyimpanan.
Penggunaan digital signature yang diaplikasikan pada pesan/data elektronik yang
dikirimkan dapat menjamin bahwa pesan/data elektronik tersebut tidak mengalami suatu
perubahan atau modifikasi oleh pihak yang tidak berwenang.Jaminan authenticity ini
dapat dilihat dari adanya hash function dalam sistem digital signature, dimana penerima
data (recipient) dapat melakukan perbandingan hash value. Apabila hash valuenya sama
dan sesuai, maka data tersebut benar-benar otentik, tidak pernah terjadi suatu tindakan
yang sifatnya merubah (modify) dari data tersebut pada saat proses pengiriman,
sehingga terjamin authenticitynya. Sebaliknya apabila hash valuenya berbeda, maka
patut dicurigai dan langsung dapat disimpulkan bahwa recipient menerima data yang
telah dimodifikasi.
3. Non-Repudiation (tidak dapat disangkal keberadaannya)
Tidak dapat disangkalnya keberadaan suatu pesan berhubungan dengan orang
yang mengirimkan pesan tersebut. Pengirim pesan tidak dapat menyangkal bahwa ia
telah mengirimkan suatu pesan apabila ia sudah mengirimkan suatu pesan. Ia juga tidak
dapat menyangkal isi dari suatu pesan bebeda dengan apa yang ia kirimkan apabila ia
telah mengirim pesan tersebut. Non repudiation adalah hal yang sangat penting bagi e-
commerce apabila suatu transaksi dilakukan melalui suatu jaringan internet, kontrak
elektronik ataupun transaksipembayaran.
Non repudiation ini timbul dari keberadaan digital signature yang menggunakan
enkripsi asimetris (asymmetric encryption).Enkripsi asimetrisini melibatkan keberadaan
dari kunci privatdan kunci publik.Suatu pesan yang telah dienkripsi dengan
menggunakan kunci privatmaka ia hanya dapat dibuka/dekripsidengan menggunakan
kunci publikdari pengirim. Jadi apabila terdapat suatu pesan yang telah dienkripsi oleh
pengirim dengan menggunakan kunci privatnya maka ia tidak dapat menyangkal
keberadaan pesan tersebut karena terbukti bahwa pesan tersebut dapat didekripsi
dengan kunci publikpengirim. Keutuhan dari pesan tersebut dapat dilihat dari
keberadaan hash function dari pesan tersebut, dengan catatan bahwa data yang telah
didesign akan dimasukkan kedalam digitalenvelope.
4. Confidentiality
Pesan dalam bentuk data elektronik yang dikirimkan tersebut bersifat
rahasia/confidential, sehingga tidak semua orang dapat mengetahui isi data elektronik
yang telah disign dan dimasukkan dalam digital envelope.Keberadaan digital envelope
yang termasuk bagian yang integral dari digital signature menyebabkan suatu pesan yang
telah dienkripsi hanya dapat dibuka oleh orang yang berhak.Tingkat kerahasiaan dari
suatu pesan yang telah dienkripsi ini, tergantung dari panjang kunci/key yang dipakai
untuk melakukan enkripsi.

B. Tahapan Tandatangan Digital


Sebuah skema sederhana generik untuk menciptakan dan memverifikasi tanda tangan
digital ditunjukkan masing-masing pada Gambar. 1 dan 2. Sebuah fungsi hash diterapkan ke
pesan yang menghasilkan fixed-sized message digest. Fungsi tanda tangan menggunakan
message digest dan kunci pribadi pengirim untuk menghasilkan tanda tangan digital. Sebuah
bentuk yang sangat sederhana dari tanda tangan digital diperoleh dengan mengenkripsi pesan
digest menggunakan kunci privat pengirim. Pesan dan tanda tangan sekarang dapat dikirim ke
penerima. Pesannya adalah tidak terenkripsi dan dapat dibaca oleh siapa pun. Namun, tanda
tangan memastikan keaslian pengirim (sesuatu yang mirip dengan surat edaran yang dikirim
oleh otoritas yang tepat untuk dibaca oleh banyak orang, dengan tanda tangan membuktikan
keaslian pesan). Pada penerima, fungsi pembalik tanda tangan diterapkan pada tanda tangan
digital untuk mengembalikan message digest asli. Pesan yang diterima menggunakan fungsi
hash yang sama seperti yang digunakan oleh pesan asli. Message digest yang dihasilkan
dibandingkan dengan yang direcover dari tanda tangan digital. Jika mereka cocok, maka
dipastikan bahwa pesan memang telah dikirim oleh (diklaim) pengirim dan belum diubah.
Proses membuat amplop digital berisi pesan yang ditandatangani ditunjukkan pada
Gambar. 5. Sebuah tanda tangan digital dibuat oleh fungsi signature menggunakan message
digest dari pesan dan kunci privat pengirim. Pesan asli dan tanda tangan digital tersebut
kemudian dienkripsi oleh pengirim menggunakan kunci yang dihasilkan secara acak dan
algoritma symmetric-key. Kunci simetris itu sendiri dienkripsi menggunakan kunci publik
penerima. Kombinasi pesan terenkripsi dan tanda tangan, bersama-sama dengan kunci simetris
dienkripsi, membentuk amplop digital berisi pesan ditandatangani. Gambar 6 menunjukkan
proses membuka amplop digital, memulihkan pesan, dan memverifikasi tanda tangan.
Pertama, kunci simetris di-recover dengan menggunakan kunci pribadi penerima, kemudian
digunakan untuk mendekripsi dan me-recover pesan dan tanda tangan digital. Tanda tangan
digital ini kemudian diverifikasi seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Berbagai model telah diusulkan untuk tanda tangan digital yang jatuh ke dalam dua
kategori dasar: langsung (Direct) dan tidak langsung (Arbitrated). Tanda tangan digital
langsung melibatkan hanya berkomunikasi pihak, pengirim dan penerima. Ini adalah jenis
yang paling sederhana dari tanda tangan digital. Hal ini diasumsikan bahwa penerima
mengetahui kunci publik pengirim. Dalam skema sederhana, tanda tangan digital dapat
dibentuk dengan mengenkripsi seluruh pesan atau kode hash dari pesan dengan kunci privat
pengirim.Keamanan dapat ditingkatkan dengan mengenkripsi seluruh pesan ditambah tanda
tangan baik dengan enkripsi kunci publik penerima atau kunci rahasia bersama, yang
merupakan enkripsi konvensional. Pengirim kemudian mungkin menyangkal telah mengirim
pesan tertentu dengan alasan bahwa kunci pribadi hilang atau dicuri dan orang lain telah
memalsukan tanda tangannya. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan
menyertakan cap waktu (time stamp) pada setiap pesan dan membutuhkan pemberitahuan
kehilangan kunci kepada otoritas yang tepat. Dalam kasus sengketa, pihak ketiga yang
terpercaya dapat melihat pesan dan tanda tangan untuk menengahi sengketa.
Dalam skema tanda tangan arbitrated, ada pihak ketiga yang terpercaya disebut
arbiter. Setiap pesan yang ditandatangani dari pengirim A ke penerima B dikirim ke arbiter T
( pihak yang men-subjek pesan dan tanda tangan untuk sejumlah tes untuk memeriksa asal-
usul dan konten) terlebih dahulu. Pesan tersebut kemudian ditandai tanggal dan kemudian
dikirim ke B dengan indikasi bahwa telah diverifikasi arbiter. Kehadiran T memecahkan
masalah yang dihadapi oleh skema tanda tangan langsung, yaitu bahwa A mungkin
menyangkal telah mengiirim pesan. Arbiter memainkan peran sensitif dan penting dalam
skema ini, dan harus semua pihak percaya bahwa mekanisme arbitrase bekerja dengan benar.
Ada banyak variasi dari arbitrated skema digital signature. Beberapa skema memungkinkan
arbiter untuk melihat pesan, sementara yang lainnya tidak. Skema tertentu yang digunakan
tergantung pada kebutuhan aplikasi.

C. Keabsahan Tandatangan Digital


Regulasi untuk tanda tangan digital ini diatur di UU RI Nomor 11 Tahun 2008 dan
Peraturan Pemerintah RI nomor 82 tahun 2012. Pada Pasal 11 ayat (1) butir (a) dan (b) RUU
ITE menentukan sebagai berikut :
a. Data pembuatan tanda tangan terkait hanya kepada Penandatangan saja;
b. Data pembuatan tanda tangan elektronik pada saat proses penandatanganan elektronik
hanya berada dalam kuasa Penandatangan;
c. […]
d. [..]
e. Terdapat cara tertentu yang dipakai untuk mengidentifikasi siapa penandatangannya;
f. Terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa Penandatangan telah memberikan
persetujuan terhadap informasi elektronik yang terkait.
Ketentuan-ketentuan Pasal 11 merupakan syarat-syarat minimal yang harus dipenuhi
sebuah tanda tangan elektronik supaya terpenuhinya “asas praduga kehandalan” (présomption
de fiabilité) yang memberikan kekuatan hukum dan akibat hukum yang sama dengan tanda
tangan tradisional. Menurut penulis pada Pasal 11 huruf (f) tidak perlu dicantumkan, karena
seharusnya pasal pembuktian yang dimaksud sudah dibuktikan oleh pasal 11 huruf (e) secara
teknis. Untuk pembuktian bahwa apakah yang menggunakan tanda tangan digital merupakan
pemiliknya atau bukan, atau adanya unsur paksaan dalam untuk menggunakan tanda tangan
digital, dapat dibuktikan oleh pihak yang berwenang.
Sertifikat elektronik tidak dapat dipisahkan dari praktek tanda tangan elektronik, ia
membawa kekuatan hukum yang kuat karena dapat meyakinkan identitas Penandatangan.
Sertifikat elektronik mempunyai sebuah struktur internal, artinya ada beberapa bagian yang
diwajibkan untuk diinformasikan atau dilekatkan pada sertifikat tersebut untuk memberikan
kekuatan hukum pada sertifikat tersebut Syarat-syarat tanda tangan digital dan penyelenggara
sertifikat elektronik ini akan diatur lebih lanjut di Peraturan Pemerintah berdasarkan Pasal 11
ayat (2) dan pasal 13 ayat (2) RUU ITE. Didalam RUU ITE tidak mempresisikan keterangan-
keterangan apa saja yang harus dimuat dalam sebuah sertifikat elektronik, tetapi RUU
menyerahkan kepada Peraturan Pemerintah untuk menentukan lebih lanjut mengenai
penyelenggaraan sertifikasi elektronik. Pada saat ini Peraturan Pemerintah No 82 tahun 2012
belum memuat ketentuan ini.
Namun sebagai bahan pertimbangan, dapat kita baca tentang dambil acuan dari
standarisasi X.509 dari ITU-T yang memuat keterangan sebagai berikut:

• Certificate
o Version Number
o Serial Number
o Signature Algorithm ID
o Issuer Name
o Validity period
▪ Not Before
▪ Not After
o Subject name
o Subject Public Key Info
▪ Public Key Algorithm
▪ Subject Public Key
o Issuer Unique Identifier (optional)
o Subject Unique Identifier (optional)
o Extensions (optional)
▪ ...
▪ Certificate Signature Algorithm
▪ Certificate Signature

Teknologi-teknologi dan media-media baru semakin luas dipergunakan dalam praktik


perdagangan, baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional37, sehingga Organisasi-
organisasi internasional semakin memikirkan pengakuan hukum terhadap akta
terdematerialisasi dan tanda tangan elektronik. Akhirnya, dorongan datang dari Komisi
Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk hukum dagang internasional (selanjutnya disebut
UNCITRAL) yang mengeluarkan UNCITRAL Model Law on Electronic Commerce pada
tanggal 16 Desember 1996. Model law ini sesungguhnya ditujukan untuk menawarkan model
hukum kepada negara-negara yang sudah ataupun belum mempunyai peraturan perundang-
undangan terhadap materi ini. Namun model law sifatnya bebas, artinya negara-negara
dibiarkan bebas mau mengikutinya atau tidak. Berkat model law ini, banyak negara di dunia
berbenah-benah diri, mereka memandang bahwa hukum pembuktian tradisional tidak mampu
lagi beradaptasi dengan model perdagangan elektronik, pemerintahan elektronik serta
pertukaran yang terdematerialisasi38. Oleh karena itu, sangat dibutuhkannya produk hukum
yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan dari transaksi-transaksi elektronik melalui
jaringan elektronik, serta untuk memberikan pengakuan terhadap kekuatan hukum dari alat
bukti elektronik dan tanda tangan elektronik, misalnya Komunitas Eropa dengan Directive
communautaire 1999/93/CE du 13 décembre 1999 tentang “tanda tangan elektronik”, Perancis
dengan Loi du 13 mars 2001 tentang “pengadaptasian hukum pembuktian dalam Code civil
français terhadap teknologi informasi dan tentang tanda tangan elektronik”, Malaysia dengan
Digital signature act 1997, Singapura dengan Electronic transaction act 1998 dan Electronic
signatures in global and National Commerce Act 30 juin 2000.
BAB III
PENUTUP

Banyak bisnis tradisional, bisnis masa kini dan aplikasi baru-baru ini melakukan sejumlah
besar penggunaan transaksi elektronik, yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan untuk
melindungi informasi dari perubahan yang tidak diinginkan dan untuk memastikan keaslian. Sama
seperti tanda tangan memfasilitasi validasi dan verifikasi keaslian dokumen kertas, tanda tangan
digital melayani tujuan validasi dan otentikasi dokumen elektronik. Teknologi ini masih agak baru
dan baru muncul dan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan dan digunakan secara luas di
tahun-tahun mendatang. Oleh karena itu, perlu adanya otoritas dan hukum yang mengatur secara
jelas dan mendetail tentang hal ini.

Anda mungkin juga menyukai