Anda di halaman 1dari 14

LITERASI DIGITAL

MEMAHAMI PENGERTIAN LITERASI DIGITAL DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI


INFORMASI SECARA AMAN SESUAI ATURAN UU ITE

DOSEN PENGAMPU : NOOR ELI GOLDAMEIR, S.S.M.Si

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK P2
1. Adzkia Nafra Atsila (2103135684)
2. Elisabet Elwan S. (2103113143)
3. M.Ridho Pahdeni (2103112297)
4. Rafifah Tri Seprida (2103112296)
5. Yuli Yandari (2103112289)
PENGERTIAN LITERASI
DIGITAL

Secara umum, “literasi” dapat dimaknai sebagai kemampuan membaca dan menulis.
Dalam konteks ini, literasi tidak hanya berkaitan dengan baca tulis, melainkan segenap
kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, menciptakan,
mengkomunikasikan, memperhitungkan, dan menggunakan bahan-bahan cetak dan tulis yang
bertautan dengan berbagai konteks. Dikaitkan dengan istilah ”digital’’,yakni kemampuan
membaca dan menulis itu berada pada konteks pemanfaatan teknologi digital.
Telah banyak definisi tentang “literasi digital’’ diketengahkan oleh para ahli, diantaranya:
 Dalam buku klasik Gilster (1997), literasi digital didefinisikan sebagai kemampuan untuk
memahami dan menggunakan informasi dalam format yang berasal dari berbagai sumber
yang disajikan melalui komputer.
 Jones-Kavalier & Flannigan (2008) mengemukakan bahwa seseorang dapat dikatakan
memiliki literasi digital apabila ia memiliki kemampuan untuk dapat menyelesaikan tugas
secara efektif dalam lingkungan digital, yang di antaranya terdiri atas kemampuan membaca
dan menginterpretasikan media, mereproduksi data dan gambar-gambar melalui manipulasi
digital, serta mengevaluasi dan menerapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari
lingkungan digital.

Maka, literasi digital merupakan perpaduan dari keterampilan teknologi informasi dan
komunikasi. Dengan kata lain, literasi digital bertautan dengan keterampilan-keterampilan
fungsional yang bertautan dengan pengetahuan dan penggunaan teknologi digital secara efektif,
kemampuan menganalisis dan mengevaluasi informasi digital, mengetahui bagaimana
bertindak secara aman dan tepat di ruang maya
MANFAAT LITERASI DIGITAL

1. Menghemat Waktu
Dalam penggunaan literasi digital pengguna
tidak harus mengunjungi langsung tempat tujuan
untuk mendapatkan informasi. Proses itu
membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan
memanfaatkan media elektronik. 2. Belajar lebih cepat
Dalam literasi digital seseorang yang ingin
menemukan informasi dapat dilakukan dengan cepat
hanya dengan menggunakan media elektronik seperti
komputer dan smartphone. Dalam hitungan detik
pengguna dapat mendapatkan informasi yang
diinginkan tanpa bersusah payah mencari secara
manual. Salah satu yang dirasakan oleh pelajar
maupun mahasiswa adalah dapat mencari informasi
lebih cepat.
3. Menghemat Uang
Penghematan uang dapat dirasakan jika pengguna menggunakan media digital dalam
melakukan pembelian secara online. Dalam berbagai aktivitas pembelian kebutuhan pun
dapat dilakukan secara online sekaligus dapat membandingkan harga secara cepat dan
mudah. Selain itu bagi mahasiswa maupun pelajar yang mengikuti bimbingan belajar
setelah sekolah, dengan pemanfaatan literasi digital saat ini sudah banyak fasilitas
bimbingan belajar yang menawarkan privat secara daring dengan harga yang lebih murah
daripada biasanya.

4. Membuat lebih aman


Sumber informasi yang tersedia dan
bernilai di internet jumlahnya sangat
banyak. Sebagai masyarakat yang paham 5. Selalu memperoleh informasi terkini
akan literasi dalam dunia digital saat ini Pada era digital saat ini informasi
banyak informasi yang memang diragukan dapat berubah dalam hitungan detik,
kebenarannya. Namun, jika masyarakat informasi yang begitu banyak dan
mengambil langkah yang tepat informasi beragam dapat mempengaruhi sudut
digital ini pun bisa dimanfaatkan untuk pandang masyarakat akan berita yang
mencari informasi yang sebenar-benarnya. dipublikasikan
6. Selalu terhubung
Mampu menggunakan beberapa aplikasi
yang dikhususkan untuk proses komunikasi,
maka akan membuat orang akan selalu 7. Membuat keputusan yang lebih baik
terhubung. Dalam hal-hal yang bersifat Literasi digital membuat indvidu dapat
penting dan mendesak, maka ini akan membuat keputusan yang lebih baik karena ia
memberikan manfaat tersendiri. Salah satu memungkinkan mampu untuk mencari
kegiatan yang dimanfaatkan oleh pelajar dan informasi, mempelajari, menganalisis dan
guru saat ini adalah dengan menggunakan membandingkannya kapan saja.. Hal
grup whatsapp sebagai media informasi sederhana yang dapat dilakukan dalam
kepada siswa-siswinya dalam memberikan memutuskan pembelian barang elektronik,
tugas dan mengumpulkan tugas. masyarakat dapat membandingkan harga dan
kualitas secara cepat dan akurat sehingga
tidak perlu lagi merasa ragu untuk membeli
sesuatu.
8. Dapat membuat 9. Membuat lebih 10. Mempengaruhi
seseorang bekerja bahagia dunia

Dengan literasi digital, Di internet banyak Di internet tersedia


maka ini dapat sekali berisi konten- tulisan-tulisan yang
membantu pekerjaan konten seperti dapat mempengaruhi
sehari-hari terutama gambar atau video pemikiran para
yang berkaitan dengan yang bersifat pembacanya. Maka,
pemanfaatan komputer menghibur. Oleh memberikan kontribusi
seperti penggunaan karenanya, dengan terhadap
aplikasi-aplikasi seperti mengaksesnya bisa perkembangan dan
aplikasi manajemen berpengaruh perubahan dinamika
dokumen ilmiah. terhadap kehidupan sosial yang
kebahagiaan dapat mempengaruhi
seseorang. dunia dari masa ke
masa.
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI
SESUAI UU ITE

Saat ini, terdapat beberapa hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan suatu individu
dalam masyarakat. Salah satu dari beberapa hal tersebut adalah teknologi informasi. Sebagai
contoh, tidak banyak orang yang dapat melalui kesehariannya tanpa memegang ponsel. Hal ini
menunjukkan bahwa teknologi informasi sudah menjadi suatu hal yang vital dalam kehidupan
manusia. Semakin besar pengaruh teknologi informasi dalam kehidupan manusia, maka
semakin besar pula risiko teknologi informasi untuk disalahgunakan.

Oleh karena itu, pemerintah merasa bahwa teknologi informasi tidak hanya perlu
diperhatikan, tetapi juga perlu diatur dalam hukum. Pada saat ini, salah satu instrumen hukum
yang mengatur teknologi informasi adalah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
UU ITE merupakan undang-undang yang mengatur segala hal tentang teknologi informasi
yang berlaku di Indonesia. Undang-undang ini mulai dirancang pada tahun 2003 oleh
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo). Kemudian, UU ITE terus diolah dan
didiskusikan hingga akhirnya disahkan pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. UU
ITE memiliki yurisdiksi yang berlaku untuk warga negara yang melakukan perbuatan hukum,
baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia.

Walaupun saat ini sudah ada UU ITE, penting bagi kita untuk selalu berhati-hati
menggunakan teknologi infromasi baik dalam kehidupan pribadi maupun untuk belajar ataupun
bekerja.
Berikut salah satu usaha yang dapat kita lakukan agar
aman saat menggunakan teknologi informasi :

1. Pastikan semua akun digital Anda, seperti akun email, sosial media, perbankan, pekerjaan,
studi, dan sebagainya memiliki kata sandi yang cukup kuat. Jika sandi tersebut belum kuat,
maka ubahlah, seperti : mencampur angka, karakter huruf besar dan kecil, dan simbol
khusus.mm

2. Menjaga kerahasiaan detail pribadi Anda, seperti jangan mengirim atau menyebarkan
informasi pribadi Anda pada orang yang baru dikenal di internet, jangan memasukan detail
pribadi ke situs website yang tidak terpercaya.

3. Waspada terhadap penipuan dan phishing. Pelaku penipuan biasanya akan menawarkan
sesuatu yang menggiurkan yang dapat Anda klaim secara gratis, dengan syarat memberikan
beberapa informasi pribadi.
Penipuan yang dilakukan secara online menggunakan media elektronik, maka peraturan yang
digunakan ialah Pasal 28 ayat (1) UU ITE, yaitu “setiap orang dengan sengaja, dan tanpa hak
menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam
Transaksi Elektronik.”
Sanksi Pasal 28 ayat (1) UU ITE diatur pada Pasal 45 ayat (2), yaitu “setiap orang yang
memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).”.

4. Menggunakan perangkat lunak anti-virus terbaru, yang merupakan salah satu cara
memberikan perlindungan dan keamanan pada data dan sistem yang ada pada computer.
5. Hati-hati dengan informasi atau berita hoax dan provokatif, berita hoax seringkali
menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menudingkan jari
ke pihak tertentu. Oleh karenanya, apabila menjumpai berita denga judul provokatif,
sebaiknya Anda mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian
bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda.
Dalam Pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau Undang-
Undang ITE (UU ITE) melarang “Setiap Orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan
berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi
Elektronik.” Jika melanggar ketentuan tersebut pelaku dapat dikenakan sanksi pidana
penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar.
KESIMPULAN

Literasi digital merupakan perpaduan dari keterampilan teknologi informasi dan


komunikasi. Dengan kata lain, literasi digital bertautan dengan keterampilan-keterampilan
fungsional yang bertautan dengan pengetahuan dan penggunaan teknologi digital secara
efektif, kemampuan menganalisis dan mengevaluasi informasi digital, mengetahui
bagaimana bertindak secara aman dan tepat di ruang maya, serta memahami bagaimana,
kapan, mengapa, dan dengan atau kepada siapa teknologi itu digunakan. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa literasi digital adalah memiliki keterampilan digital yang tepat untuk
mencapai tujuan kita.
Thank you
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai