Anda di halaman 1dari 9

Literasi Digital dan Informasi Digital

Oleh : Risma Nur Aini (2101026117), Prajna Diva Adigama (2101026095)

Abstrak

Literasi digital dan informasi digital merujuk pada kemampuan individu untuk
memahami, menggunakan, dan mengevaluasi informasi yang diperoleh melalui teknologi digital.
Literasi digital mencakup keterampilan teknis untuk menggunakan perangkat digital dan
aplikasi, sementara literasi informasi digital meliputi kemampuan untuk mencari, mengevaluasi,
dan menggunakan informasi secara kritis. Keduanya sangat penting dalam masyarakat yang
semakin tergantung pada teknologi dan informasi digital. Keterampilan literasi digital dan
informasi digital diperlukan untuk mengakses, memahami, dan memanfaatkan informasi dengan
efektif, serta untuk menghindari penyebaran informasi palsu atau tidak akurat. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan literasi digital dan informasi digital harus menjadi prioritas dalam
pendidikan dan pelatihan di seluruh dunia.

Pendahuluan

Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengevaluasi


informasi yang ditemukan di lingkungan digital. Literasi digital melibatkan keterampilan
teknologi, seperti mengoperasikan perangkat digital dan aplikasi, serta keterampilan kognitif,
seperti memahami bagaimana informasi disajikan dan memproses informasi dengan cara yang
efektif dan kritis.

Informasi digital mengacu pada informasi yang disajikan dalam format digital, seperti
teks, gambar, dan video. Informasi digital dapat ditemukan di berbagai platform digital, seperti
situs web, media sosial, dan aplikasi.

Dalam era digital saat ini, literasi digital dan informasi digital sangat penting karena kita
dihadapkan pada jumlah informasi yang sangat besar dan beragam. Kemampuan untuk
memahami dan mengevaluasi informasi dengan cermat sangat penting untuk membuat keputusan
yang baik, terutama dalam hal kesehatan, keuangan, dan politik.
Keterampilan literasi digital dan informasi digital juga penting dalam membantu
mencegah penyebaran informasi palsu atau hoax, yang dapat berdampak negatif pada masyarakat
dan bahkan mengancam keselamatan publik. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk
memiliki kemampuan literasi digital dan informasi digital yang baik untuk menghadapi
tantangan informasi di era digital.

A. Definisi Literasi Digital dan Informasi Digital

Literasi digital menurut UNESCO adalah “kemampuan memakai teknologi berita dan komunikasi (TIK)
buat menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat serta mengkomunikasikan konten atau berita
dengan kecakapan kognitif, etika, social emosional dan aspek teknis atau teknologi”

Martin dalam Koltay (2011) “Digital competency is awareness.individual attitudes and abilities
Appropriate use of digital tools,identification, access, control, integration, evaluation, analysis,
Synthesis and construction of digital resources Creation of new knowledge, mediaexpress and
communicate Others in specific life contexts Circumstances that enableconstructive social
activities; and Review this process. (Martin,2006:19).

Martin menjelaskan bahwa kompetensi digital adalah kesadaran, sikap, dan kemampuan individu
untuk menggunakan alat dan ruang digital secara tepat untuk mengidentifikasi, menggunakan,
mengelola, mengintegrasikan, dan mengevaluasinya.menganalisis dan mensintesis sumber daya
digital, membangun pengetahuan baru, membuat ekspresi media, dan berkomunikasi dengan
orang lain dalam konteks situasi kehidupan tertentu untuk memungkinkan tindakan sosial
konstruktif dan melihat rangkaian proses.

Rusman mengemukakan bahwa internet merupakan bentuk penerapan teknologi informasi yang
ditunjukkan untuk mempermudah proses pembelajaran yang dikemas dalam bentuk digital
konten dan pelaksanaannya membutuhkan sarana komputer yang dikoneksikan ke internet.

Salah satu sumber daya yang digunakan di internet adalah website atau lebih dikenal dengan
website. Website atau situs web adalah nama untuk sekelompok halaman web (web page), yang
di Internet biasanya merupakan bagian dari nama domain (domain name) atau subdomain
(www). Dengan kata lain, situs ini cara untuk menampilkan diri atau organisasi di internet.
Website merupakan tempat yang dapat dikunjungi oleh siapa saja di dunia ini kapan saja untuk
mencari berbagai informasi. Setiap pembelajaran menggunakan teknologi internet dan asalkan
pembelajaran tersebut mengalami tindakan dari mereka yang mengikutinya bisa disebut
pembelajaran berbasis Situs web (Rusia, et al., 2013, 283).

Literasi digital dan informasi digital adalah dua konsep yang berkaitan erat di era digital saat ini.
Literasi digital mengacu pada kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan dan
berpartisipasi dalam budaya digital, sedangkan informasi digital mengacu pada informasi yang
disimpan, dikelola dan diakses secara digital.

Di era digital yang terus berkembang, literasi digital semakin penting untuk memastikan individu
memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk beroperasi di lingkungan digital
yang kompleks. Ini termasuk kemampuan untuk menangani informasi digital, menggunakan
perangkat lunak dan perangkat keras digital, memahami privasi dan keamanan online, dan
berpartisipasi aktif dalam komunitas online.

Di sisi lain, informasi digital adalah informasi yang disimpan dalam bentuk digital, seperti
dokumen, gambar, video, dan suara. Informasi digital dapat dengan mudah diakses dan
dibagikan melalui Internet dan teknologi lainnya. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk
memiliki keterampilan menemukan, memverifikasi, dan menggunakan informasi digital dengan
bijak.

Secara keseluruhan, literasi digital dan informasi digital berjalan seiring dan penting di era
digital saat ini untuk memastikan bahwa individu dapat berpartisipasi dan berfungsi secara
efektif dalam lingkungan digital yang semakin kompleks dan berkembang.

B. Internet sebagai Sumber Informasi Digital

Internet adalah jaringan komputer global yang menghubungkan berbagai perangkat dan
memungkinkan pertukaran informasi digital secara cepat dan efisien. Sebagai sumber informasi
digital, internet menyediakan akses ke berbagai sumber informasi seperti website, blog, forum,
media sosial, dan banyak lagi.

Melalui internet, kita dapat mencari dan mengakses informasi dari berbagai sumber secara cepat
dan mudah. Kita dapat menggunakan mesin pencari seperti Google untuk menemukan informasi
tentang topik yang kita cari, atau mengunjungi situs web yang menyediakan informasi tentang
topik tersebut.

Namun, sebagai sumber informasi digital, internet juga memiliki kelemahan seperti adanya
informasi palsu atau tidak akurat, serta risiko keamanan dan privasi yang harus diwaspadai. Oleh
karena itu, penting bagi kita untuk memeriksa dan memverifikasi kebenaran informasi yang kita
temukan di internet sebelum menggunakannya sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya.

Berbagai pemanfaatan teknologi informasi untuk memperoleh informasi. Dan teknologi


informasi juga diakui sebagai salah satu revolusi besar manusia yang mengubah dunia, bisa
dibayangkan hidup kita tanpa teknologi informasi. Mungkin sampai saat ini berkirim surat
membutuhkan waktu yang lama, apalagi di negara yang berbeda. Namun dengan e-mail, kita
dapat dengan mudah mengirim surat kemana saja di dunia dalam waktu yang sangat singkat.
Kemudian, jika kita ingin mengobrol dengan kerabat di daerah lain atau negara lain, kita bisa
menggunakan telepon, baik itu telepon rumah maupun telepon seluler. Atau kita bisa
memanfaatkan fasilitas VOIP Suara melalui Protokol Internet kita dapat melakukan panggilan
gratis selama ada internet. Selain itu, kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut panggilan video
melalui saluran 2G,3G,4G. Tanpa penemuan seperti Internet, akan sulit bagi kita untuk
mendapatkan informasi atau berita dengan cepat tentang apa yang terjadi di belahan dunia lain.
Tanpa teknologi informasi seperti internet, penyebaran ilmu pengetahuan dan informasi akan
semakin terhambat.

C. Literasi Informasi dan Penyebaran Informasi

Literasi Informasi

Literasi Informasi adalah bagaimana kemampuan individu menerima, menggunakan, menyaring,


menyebar, dan mengaplikasikannya di kehidupan dengan baik dari sumber yang valid. Pertumbuhan
ilmu pengetahuan di abad ini sungguh luar biasa. Tanpa kita sadari, informasi telah membanjiri di depan
mata kita dan telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik secara individu
maupun sosial. Kami dihadapkan dengan banyak informasi setiap hari. Informasi yang diterima
masyarakat sudah tidak bisa lagi dibatasi, mulai dari informasi sosial, politik, seni, kesehatan dan gaya
hidup, termasuk informasi yang tidak perlu. Informasi ini tersedia dari berbagai media yang berkembang
di sekitar kehidupan manusia, baik dalam bentuk cetak maupun dalam bentuk digital (online).

Bagian terpenting dalam memilih informasi adalah mencocokkannya dengan apa yang kita butuhkan
untuk menyelesaikan masalah. Sebagai penerima informasi, kita tidak hanya mengidentifikasi kebutuhan
atau memilih informasi yang memenuhi kebutuhan mereka, tetapi kita juga memiliki tanggung jawab
untuk mengolah informasi menjadi informasi baru dan kemudian mendistribusikannya kembali.

Permasalahannya kemudian adalah sebagai penerima atau konsumen informasi menjadi sulit untuk
mengetahui informasi apa yang dibutuhkan, informasi apa yang benar dan terkini, siapa penulisnya, apa
saja kualifikasi ahlinya (pengarang), atau pertanyaan lain yang berkaitan dengan sejauh mana informasi
yang diperlukan. Pada dasarnya, kita mulai kesulitan menentukan keakuratan informasi yang telah kita
pilih. Salah satu validitas informasi adalah dengan mengecek apakah informasi yang diterima valid/baik
atau hanya informasi yang tidak penting.

Penyebaran Informasi

Penyebaran informasi merupakan salah satu kegiatan komunikasi dan secara ilmiah merupakan sub-ilmu
komunikasi massa. Penyebaran suatu kata sering disebut sebagai difusi. Istilah difusi berasal dari kata
bahasa Inggris (diffusion).

Difusi adalah jenis komunikasi khusus. Difusi adalah proses dimana inovasi menyebar di antara anggota
sistem sosial. Difusi mengkaji pesan dalam bentuk gagasan baru, sedangkan komunikasi mengkaji semua
jenis pesan.

Penyebaran informasi adalah penyebaran berita yang mengandung fakta (data yang sesuai dengan
kenyataan). Selain itu penyebaran merupakan kegiatan satu arah (one way traffic of communication),
namun dalam perkembangan selanjutnya dan penerapannya mengalami perubahan atau perubahan
yang disesuaikan dengan kepentingan dan tujuan penyebaran informasi.

Menurut Achmad (1990:91), yang menerjemahkan istilah diffusion ke dalam bahasa Indonesia sebagai
“sebaran” dalam hubungannya dengan berita, memiliki dua pengertian, yaitu pertama menyebarkan,
dan kedua tersebar. Dalam kaitannya mengacu pada suatu perbuatan, sedangkan dalam pengertian
tersebar adalah akibat atau hasil dari suatu perbuatan.

D. Tantangan Literasi

Tantangan literasi digital

Literasi digital setidaknya memiliki dua tantangan yang harus dihadapi. Tantangan ini bisa
diatasi dengan menerapkan literasi digital dalam setiap penggunakan teknologi informasi dan
komunikasi. Berikut penjelasannya:

 Arus informasi yang banyak

Tantangan paling kuat dari literasi digital adalah arus informasi yang banyak. Artinya
masyarakat terlalu banyak menerima informasi di saat yang bersamaan. Dalam hal inilah literasi
digital berperan, yakni untuk mencari, menemukan, memilah serta memahami informasi yang
benar dan tepat.

 Konten negatif

Konten negatif juga menjadi salah satu tantangan era literasi digital. Contohnya konten
pornografi, isu SARA dan lainnya. Kemampuan individu dalam mengakses internet, khususnya
teknologi informasi dan komunikasi, harus dibarengi dengan literasi digital. Sehingga individu
bisa mengetahui, mana konten yang positif dan bermafaat serta mana konten negatif.

 Tenaga Pendidik yang Kurang Melek Teknologi

Di era digital seperti saat ini, guru dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi. Oleh
karena itu, sebagai tambahan pada keterampilan mengajar umum, beberapa keterampilan lagi
diperlukan untuk ditanamkan pada seorang guru untuk memainkan perannya secara efektif
sebagai fasilitator pembelajaran. Proses kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan
secara offline dengan metode konvensional, mau tidak mau harus menerapkan proses
pembelajaran daring dengan memanfaatkan berbagai platform seperti Zoom, Google Meet, dan
lain sebagainya dikarenakan situasi pandemi COVID-19 yang belum berakhir.

Oleh karena itu, sebagai seorang tenaga pendidik perlu meningkatkan digital skill mereka agar
bisa menghadapi pembelajaran bagi generasi di abad 21 dengan menguasai teknologi informasi
dan komunikasi sehingga bisa menciptakan proses pembelajaran yang efisien.

E. Studi Kasus

Studi kasus literasi media dan informasi digital dapat berupa situasi di mana seseorang atau
kelompok menghadapi permasalahan atau tantangan terkait kemampuan untuk mengakses,
memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif dalam lingkungan digital.

Contoh studi kasus yang mungkin terjadi adalah:

Diva, seorang mahasiswa semester akhir, sering mengalami kesulitan dalam menemukan
informasi yang akurat dan relevan untuk tugas-tugasnya. Meskipun Diva telah mencari di
internet, tetapi informasi yang ditemukan belum tentu sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu, ia
juga sering merasa bingung dengan banyaknya informasi yang tersedia dan sulit untuk memilah
informasi yang akurat dan relevan.

Dalam hal ini, Diva membutuhkan kemampuan literasi media dan informasi digital untuk
membantunya memahami dan mengevaluasi informasi yang ia temukan. Setelah mendapatkan
solusi, Diva dapat mengambil langkah-langkah berikut:

Menentukan sumber informasi yang dapat dipercaya: Diva harus memastikan bahwa sumber
informasi yang ia gunakan memiliki reputasi yang baik dan dapat dipercaya. Hal ini dapat
dilakukan dengan memeriksa kredibilitas sumber informasi tersebut, seperti penulisnya, institusi
yang menerbitkan, dan tahun publikasinya.

Memahami konteks informasi: Diva harus memperhatikan konteks informasi yang ia temukan,
seperti waktu dan tempat publikasi, tujuan pembuatan informasi tersebut, dan audiens yang
dituju. Dengan memahami konteks tersebut, Diva dapat mengevaluasi relevansi dan keakuratan
informasi.

Menggunakan alat bantu untuk memilah informasi, Diva dapat menggunakan alat bantu seperti
mesin pencari dan database untuk membantu ia mencari informasi yang lebih relevan. Selain itu,
Diva juga dapat memperluas sumber informasi dengan membaca buku, jurnal, atau mengajukan
pertanyaan ke pakar yang relevan dengan topik yang ia teliti.

Menyusun informasi secara sistematis: Setelah mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, Diva
harus menyusunnya secara sistematis agar dapat mengorganisir dan menyajikan informasi
tersebut dengan jelas dan efektif.

Dengan mengembangkan kemampuan literasi media dan informasi digital, Diva dapat
memperoleh informasi yang akurat dan relevan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan
lebih baik dan efektif.
F. Kesimpulan

Literasi digital dan informasi digital adalah dua konsep yang berkaitan erat di era digital saat ini.
Literasi digital mengacu pada kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan dan
berpartisipasi dalam budaya digital, sedangkan informasi digital mengacu pada informasi yang
disimpan, dikelola dan diakses secara digital.

Melalui internet, kita dapat mencari dan mengakses informasi dari berbagai sumber secara cepat
dan mudah. menyediakan informasi tentang topik tersebut. Namun, sebagai sumber informasi
digital, internet juga memiliki kelemahan seperti adanya informasi palsu atau tidak akurat, serta
risiko keamanan dan privasi yang harus diwaspadai.

Literasi Informasi adalah bagaimana kemampuan individu menerima, menggunakan, menyaring,


menyebar, dan mengaplikasikannya di kehidupan dengan baik dari sumber yang valid. Penyebaran
informasi adalah penyebaran berita yang mengandung fakta (data yang sesuai dengan kenyataan).
Selain itu penyebaran merupakan kegiatan satu arah (one way traffic of communication), namun dalam
perkembangan selanjutnya dan penerapannya mengalami perubahan atau perubahan yang disesuaikan
dengan kepentingan dan tujuan penyebaran informasi. Selain itu ada tantangan dari literasi dan
informasi digital yaitu dengan menerapkan literasi digital dalam setiap penggunakan teknologi
informasi dan komunikasi. Diantaranya ialah arus informasi yang banyak, konten negatif,
Tenaga Pendidik yang Kurang Melek Teknologi.

Berdasarkan studi kasus mahasiswa akhir yang kesulitan dalam mencari materi, dapat
disimpulkan bahwa literasi digital dan informasi digital sangat penting bagi mahasiswa dalam
mengatasi masalah ini. Literasi digital merujuk pada kemampuan individu untuk memahami dan
menggunakan teknologi digital dengan efektif, sedangkan literasi informasi melibatkan
kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dengan benar.
Daftar Pustaka

Harmintyas, R. (2014). Analisis Layanan Website sebagai Media Promosi, Media Transaksi dan Media
Informasi dan Pengaruhnya terhadap Brand Image Perusahaan pada Hotel Ciputra di Kota Semarang.
Jurnal STIE Semarang, 6(3), 37–57

Koltay, T., (2011). The media and the literacies: media lietracy, information literacy, digital literacy.
Journal Media, Culture & Society. 33(2). 211- 221. Diakses pada 8 Juni 2018. DOI:
10.1177/0163443710393382. Diakses pada 20 maret 2023

Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta. 2013a.

Sabarudin, S. (2008). Hubungan Antara Penyebaran Informasi dengan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Nelayan dalam Pelestarian Terumbu Karang di Kabupaten Pangkep (Studi Difusi Informasi)
(Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).

Septiyantono, T. (2014). Literasi informasi.

https://www.academia.edu/36448119/Pemanfaatan_internet_sebagai_sarana_akses_informasi_di_ind
onesia

https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/15/142539669/literasi-digital-pengertian-prinsip-
manfaat-tantangan-dan-contoh

https://myedusolve.com/blog/tantangan-literasi-digital-di-tahun-2022

Anda mungkin juga menyukai