Anda di halaman 1dari 14

Kebijakan Moneter

Rian Hidayat
Tim Teaching PIE
I. Pengertian Kebijakan Moneter

• Langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh Bank


Indonesia untuk mempengaruhi (mengubah) penawaran
uang dan mengubah suku bunga dalam perekonomian,
dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat
(pengeluaran pemerintah, pengeluaran konsumsi,
pengeluaran investasi, dll).(Sukirno)
• Langkah-langkah pemerintah untuk mempengaruhi situasi
keuangan dalam perekonomian, yaitu mempengaruhi suku
bunga, operasional bank-bank dan mengatur jumlah uang
yang beredar. (Basuki dan Prawoto)
• Kebijakan pemerintah dalam mengatur penawaran uang
dan tingkat suku bunga. (Abdullah dan Tantri,2014)
• Salah satu pengeluaran agregat adalah penanaman modal
(investasi) oleh perusahaan-perusahaan, Suku bunga yang
tinggi akan mengurangi penanaman modal dan apabila
suku bunga rendah akan menambah penawaran
penanaman modal.

• Tahun 2020, BI melakukan penurunan bunga sebanyak 5


kali, mulai dari 4,75% (februari 2020) menjadi 3,75%
(November 2020)

• Penurunan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) bagi Bank


Umum, dari semula 8% menjadi 4%, mulai berlaku 16
Maret 2020. (rasionya GWM berdasarkan Loan to Funding
Ratio/LFR)
II. Jenis Kebijakan Moneter dalam Kegiatan
Ekonomi; (Menurut Sadono Sukirno)

1. Kebijakan moneter kuantitatif  langkah-langkah bank


indonesia untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang
dan suku bunga dalam perekonomian, seperti operasi
pasar terbuka (jual-beli surat berharga), mengubah
tingkat bunga dan diskonto, serta giro wajib minimum
(GWM).

2. Kebijakan moneter kualitatif  langkah-langkah bank


indonesia untuk mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan
investasi yang dilakukan oleh bank-bank umum, seperti
pengawasan pinjaman secara selektif dan
pembujukan/imbauan moral.
Jenis Kebijakan Moneter dapat digolongkan menjadi dua; (Menurut
Basuki dan Prawoto)

a. Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary expansive policy).

Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang


beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan
meningkatkan daya beli masyarakat pada saat perekonomian mengalami
resesi atau depresi. Kebijakan ini disebut juga kebijakan moneter longgar
(easy money policy). Selama tahun 2020 BI menurunkan suku bunga
BI7DRR sebanyak 5 kali menjadi 3,75 di akhir tahun.

b. Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary contractive policy).

Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang


beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami
inflasi. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy) ,
misalnya menaikan suku bunga dan pembelian surat berharga.
III. Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan
menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu;
(Basuki dan Prawoto)

1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)


adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan
menjual atau membeli surat berharga pemerintah
(government securities).
• Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah
akan membeli surat berharga pemerintah, namun bila
ingin mengurangi jumlah uang yang beredar, maka
pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah
kepada masyarakat.
• Surat berharga pemerintah  SBI (Sertifikat Bank
Indonesia) dan SBPU (Surat Berharga Pasar Uang).
2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
adalah untuk memperlancar pengaturan likuiditas terkait
pengaturan jumlah uang yang beredar dengan mengatur
tingkat bunga bank indonesia pada bank umum.

• Pada tahun 2020, Bank Indonesia telah melakukan injeksi


likuiditas Rupiah sekitar Rp726,57 triliun atau 4,68% dari
PDB.
• Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang
sehingga harus meminjam ke bank indonesia.
• Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah
menurunkan tingkat bunga bank indonsia, serta
sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang
yang beredar berkurang.
3. Imbauan Moral (Moral Persuasion)
adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah
uang beredar dengan jalan memberi imbauan
kepada pelaku ekonomi.

Contohnya seperti;
• menghimbau perbankan umum pemberi kredit
untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit
untuk mengurangi jumlah uang beredar dan
• menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke
bank indonesia untuk memperbanyak jumlah uang
beredar pada perekonomian.
4. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan
memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus
disimpan pada pemerintah (Bank Indonesia). Untuk
menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio
cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar,
pemerintah menaikkan rasio.

• Atau Giro Wajib Minimum (GWM) adalah batas minimum


dana yang harus selalu tersedia pada setiap bank umum di
bank indonesia.
• Penurunan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Valuta
Asing (valas) bagi Bank Umum Konvensional dari semula 8%
menjadi 4%, mulai berlaku 16 Maret 2020. (rasionya GWM
berdasarkan Loan to Funding Ratio/LFR)
IV. Tujuan Kebijakan Moneter; (Basuki dan Prawoto),
(Abdullah dan Tantri)

a. Menyelenggarakan dan mengatur peredaran uang rupiah.


b. Menjaga dan memelihara kestabilan nilai uang rupiah,
baik untuk dalam negeri maupun untuk lalu lintas
pembayaran luar negeri.
c. Memperluas, memperlancar dan mengatur lalu lintas
pembayaran uang giral.
d. Mencegah atau meredam terjadinya inflasi (kenaikan
harga barang secara umum) tetapi tidak dapat ditekan
(didorong) untuk mengatasi resesi.
e. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
tingkat pengangguran yang rendah tanpa inflasi.
Contoh kebijakan moneter tahun 2020; (Sumber; Bank Indonesia)
1. Penurunan biaya transfer dana melalui Sistem Kliring Nasional Bank
Indonesia (SKNBI) dari semula senilai Rp3.500 menjadi Rp2.900.
Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan transaksi
nontunai.
2. Paket kebijakan relaksasi ketentuan kartu kredit terdiri dari
penurunan batas maksimum suku bunga, nilai minimum
pembayaran, dan nilai denda keterlambatan pembayaran.
3. Digitalisasi perbankan, interlink perbankan.
4. Perluasan akseptasi Quick Response Code Indonesia Standard
(QRIS), khususnya kepada UMKM. Bank Indonesia menetapkan
penyesuaian atas Merchant Discount Rate (MDR) QRIS menjadi 0%
khusus untuk merchant dengan kategori Usaha Mikro.
5. Implementasi lelang Repo (repurchase agreemnet) hingga tenor 12
bulan dan pelaksanaan lelang secara harian sejak 20 Maret 2020 
SBI Repo dan SPBU repo.
6. Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
7. ....dll
Materi Minggu depan;
“Perdagangan Luar Negeri (Internasional)”

Sub-Materi
a. Pengertian dan ruang lingkup perdagangan luar negeri.
b. Keuntungan perdagangan luar negeri.
c. Proteksi dan pembatasan perdagangan luar negeri.
d. Sajikan data perkembangan ekspor, impor dan neraca
perdagangan indonesia minimal 3 tahun terakhir.
e. Sajikan data Perkembangan ekspor dan impor komoditas
pertanian indonesia minimal 3 tahun terakhir

Tugas Pertemuan 15;


• Buatlah ringkasan dari sub-materi di atas dengan tulistangan yang
jelas dan rapi, maksimal pada 2 halaman kertas ukuran folio/A4,
setelah itu upload dalam bentuk satu file pdf di iLearn (mak.5 MB).
Jadwal upload lihat di iLearn.

Anda mungkin juga menyukai