Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

TERHADAP KINERJA ORGANISASI


(Penelitian Pada Pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur)

Resti Yulistria
Mahasiswa Magister Manajemen Bisinis
Sekolah pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Masalah yang menjadi kajian pada penelitian ini adalah mengenai kinerja organisasi. Variabel yang mempengaruhi kinerja organisasi
dalam penelitian ini adalah etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, analisis dalam penelitian ini
mengungkap “apakah terdapat pengaruh antara etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja organisasi.”
Metode penelitian yang digunakan adalah Explanatory Survey, dengan teknik pengumpulan data kuesioner skala lima kategori Likert.
Sumber data diperoleh dari populasi pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang Cianjur. Teknik pengolahan data
yang digunakan adalah regresi. Teknik ini digunakan untuk mengukur pengaruh yang disebabkan variabel bebas terhadap variabel
terikat.Variabel etika bisnis diukur melalui indikator otonomi, keadilan, kejujuran, saling menguntungkan, dan integritas moral, dan variabel
tanggung jawab sosial perusahaan diukur melalui indikator market actions, mandated actions, dan voluntary actions. Kedua variabel bebas
tersebut diukur berdasarkan persepsi pegawai. Adapun variabel kinerja organisasi diukur melalui indikator perspektif keuangan, perspektif
pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yang diukur berdasarkan kondisi riil tingkat kinerja
organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur.
Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa etika bisnis PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur
berada pada kategori tinggi sedangkan untuk tanggung jawab sosial perusahaan dan tingkat kinerja organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur berada pada kategori cukup. Oleh karena itu, penelitian ini dapat memberikan manfaat berupa
perbaikan kinerja organisasi di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur untuk selanjutnya dijadikan dasar dalam
menganalisis tingkat kinerja organisasinya.

Kata Kunci : Etika Bisnis, Kinerja Organisasi, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

1. Pendauluan
Suatu organisasi didirikan karena mempunyai Dari pernyataan ini jelas sekali bahwa faktor manusia dalam
tujuan yang ingin dan harus dicapai. Organisasi suatu organisasi merupakan hal yang sangat penting karena
pemerintahan didirikan dengan tujuan memberikan manusia sebagai subjek dalam organisasi. Dalam
pelayanan hak-hak sipil dan ekonomi kepada setiap warga pencapaian tujuan organisasi tersebut, manusia melakukan
bangsa secara optimal, sedangkan organisasi perusahaan berbagai macam kegiatan yang dilakukan secara berulang-
didirikan oleh sekelompok orang karena orang-orang ulang.
tersebut ingin memperoleh keuntungan usaha. Kossen Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang
(1993:157) menyebutkan bahwa “Organisasi merupakan industri mau tidak mau mensyaratkan perusahaan untuk
suatu kelompok individu yang terbentuk oleh kegiatan- berkembang sejalan dengan kemajuan tersebut, yang
kegiatan spesialisasi dan tingkat-tingkat wewenang guna berarti operasional perusahaan menjadi kompleks. Para
mencapai secara efektif tujuan-tujuan dan sasaran khusus”. pemimpin organisasi bisnis dan non bisnis kini menyadari
Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis

bahwa mengelola suatu organisasi dalam sistem organisasi Adapun setiap tahun, Infobank bersama MarkPlus
dunia yang bersifat bebas dan terbuka telah menjadi sangat Insight bekerjasama memonitor dan mengevaluasi kinerja
rumit, diperlukan pendekatan yang lebih berpengalaman perbankan konsumer di Indonesia, yang ditinjau dari sisi
untuk menyusun dan kemudian mengimplementasikan loyalitas nasabah. Pada 2011, kerjasama ini sudah ketujuh
strategi dan mengukur kinerja organisasi. Mengukur kinerja kalinya di gelar. Berikut ini sepuluh bank yang memiliki
organisasi yang hanya mengandalkan pada kinerja loyalitas tertinggi secara berurutan:
keuangan saja, sudah tidak mencukupi lagi mengingat
Tabel 2
dalam masyarakat pengetahuan faktor-faktor yang tidak
10 Bank yang Memiliki Nasabah Tabungan Paling
bersifat nyata ternyata juga memainkan peranan dalam Loyal Tahun 2011
mencapai prestasi.
Ranking Bank
Begitupun industri perbankan di Indonesia, bisnis 1. Bank Central Asia (BCA)
perbankan menjadi antiklimak pada pertengahan tahun 2. Bank Mandiri
1997, industri perbankan akhirnya ikut terpuruk sebagai 3. Bank Negara Indonesia (BNI’46)
4. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
imbas krisis moneter dan krisis ekonomi yang melanda 5. Bank Danamon
perekonomian Indonesia. Bank adalah unit bisnis yang 6. Bank Bukopin
berbeda dengan industri manufacturing karena produknya 7. Panin Bank
ada di posisi aktiva (asset) dan pasiva (liabilities), dua sisi 8. Bank OCBC NISP
9. Bank UOB Buana
produk bank tersebut mengandung risiko sehingga 10. BII
kesalahan dalam mengelola dua sisi produk bank ini akan Sumber : http:/www.infobanknews.com
menyebabkan bank kesulitan likuiditas dan/atau kerugian
bunga (negatif spread yang bisa menggerogoti modal Tahun 2011 perbankan nasional diperkirakan
bank. Bankir yang hebat hanya bisa diukur dari hasil masih akan melanjutkan perhatiannya untuk kredit
karyanya yaitu berupa bank yang hebat. Bank yang hebat infrastruktur, energi dan pangan. Sektor ini pada paruh
adalah bank yang sehat dan kuat, untuk menjadi sehat dan kedua 2010 sudah mencuri perhatian perbankan. Daya
kuat, bank harus mampu mengelola minimal 8 risiko, yaitu beli masyarakat yang masih cukup tinggi di akhir tahun
Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko 2010 ini sudah cukup menjadi kunci bagi perbankan
Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko memasuki tahun depan. Dengan menggarap sektor yang
Strategik, dan Risiko Kepatuhan. Di Indonesia ini banyak masih menarik, diperkirakan pertumbuhan kredit
kita jumpai bank, baik bank milik negara, swasta, perbankan nasional bisa mencapai 20%. Bank Indonesia
pemerintah, atau yang lainnya. Berikut daftar top 10 bank sendiri memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2011
dengan aset terbesar tahun 2010: antara 20-24%. Laju kredit perbankan akan mengikuti
pertumbuhan ekonomi 2011 yang diperkirakan mencapai
Tabel 1
Daftar 10 Bank dengan Aset Terbesar 6-6,5%. Perkiraan ini mengacu pada pertumbuhan kredit
Tahun 2010 hingga akhir November 2010 mencapai 21,8%.
No Bank Keterangan Pertumbuhan kredit modal kerja semakin terakselerasi dan
1. Bank Mandiri Rp. 410,619 triliun ke depan pertumbuhan kredit tetap akan diarahkan kepada
2. BRI Rp. 395,396 triliun sektor yang produktif. Dengan perkembangan tersebut dan
3. BCA Rp. 323,345 triliun
sesuai dengan rencana bisnis bank, untuk keseluruhan
4. BNI Rp. 241,169 triliun
5. CIMB Niaga Rp. 142,932 triliun 2010 pertumbuhan kredit diperkirakan mencapai 22-
6. Bank Danamon Rp. 113,861 triliun 24%.
7. Bank Panin Rp. 106,508 triliun Lembaga Pemeringkat Keuangan Internasional,
8. Bank Permata Rp. 74,040 triliun
9. BII Rp. 72,030 triliun yaitu Moody's mengakui hal tersebut. Mereka mencatat,
10. BTN Rp. 68,334 triliun kualitas aset dan biaya kredit perbankan Indonesia dinilai
Sumber : http://bataviase.co.id/node/573004 terus menunjukkan perbaikan tetapi untuk risiko likuiditas
perbankan Indonesia semakin menurun. Rasio kecukupan

Pengaruh Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Organisasi / Resti Yulistria 80-91
Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis

modal (CAR) perbankan di Indonesia rata-rata mencapai fokus pada penghimpunan dana murah juga terus
16,5 % per September 2010. Tingkat kredit macet (NPL) berupaya meningkatkan pelayanan, sementara kredit ibarat
turun menjadi 2,96 % dari 4,14 % Mei 2009. Meski menjadi prioritas kesekian dalam bisnis BRI. Padahal
memiliki banyak peluang, di tahun mendatang juga cukup profitabilitas sebuah bank sangat ditentukan oleh kuantitas
berat untuk perbankan nasional apalagi krisis global belum maupun kualitas kredit yang disalurkan sehingga
pulih seluruhnya sehingga berpotensi menghambat roda membutuhkan tenaga perkreditan yang mumpuni. Hal ini
perekonomian Indonesia. Belum lagi soal rencana sejalan dengan Visi BRI yaitu “melayani dengan setulus
pemisahan pengawasan perbankan dari BI kalau lembaga hati”, secara harafiah berarti layanan dan kinerja harus
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terbentuk. Masa transisi ini berjalan beriringan. Prawirosentono (2008;2) yang
dinilai akan membingkungkan dunia perbankan. menyatakan bahwa:
Dampaknya akan mempengaruhi kinerjanya dalam Performance atau kinerja adalah hasil kerja yang
mengucurkan kredit ke sektor riil. dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok
Ironisnya dari sekian indikator yang menunjukkan orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
perbaikan, terdapat indikator yang malah menunjukan wewenang dan tanggung jawab masing-masing,
melemahnya kinerja bank di Indonesia yang cukup dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
mengenaskan yaitu turunnya Loan to Deposit Ratio (LDR), bersangkutan secara legal, tidak melanggar
hal ini juga dialami oleh tiga bank milik pemerintah yakni, hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank BNI Tbk
(BNI) dan PT Bank Mandiri Tbk, mencatat rasio penyaluran Kinerja perusahaan tidak hanya berdasarkan
kredit terhadap simpanan alias loan to deposit ratio (LDR) penilaian atas tingkat keuntungan yang diperolehnya, tetapi
jauh di bawah ketentuan Bank Indonesia (BI) di level 78%. proses bagaimana keuntungan tersebut diperoleh. Dalam
BRI misalnya, dari Desember 2010 sampai Februari LDR- artikel yang dimuat Asean Business pada bulan Mei 1996
nya stagnan di kisaran 75,1%. Angka ini anjlok dari posisi (Prawirosentono 2008;196), terdapat 7 standar kinerja
kuartal III-2010 di 80,88%. Adapun LDR Bank BNI bulan perusahaan, yaitu :
Februari cuma 70,2%. Sedangkan LDR Bank Mandiri 1. Mutu produk
Februari 2011 di kisaran 71-72%. Satu-satunya bank 2. Mutu pelayanan
pelat merah yang memiliki LDR tinggi adalah PT Bank 3. Mutu manajemen
Tabungan Negara Tbk (BTN), yakni 108,42% per Februari 4. Peranan perusahaan untuk kepentingan ekonomi
2011. Adapun BNI masih menenteng alasan lama terkait daerah (lokal) dimana perusahaan berada
rendahnya LDR. Direktur Utama Bank BNI, Gatot M. 5. Catatan reputasi sebagai majikan terhadap karyawan
Suwondo menunjuk keberadaan obligasi rekapitalisasi 6. Potensi perusahaan untuk tumbuh dan berkembang di
senilai Rp 17 triliun yang ngendon di neraca mereka yang masa yang akan datang
tidak bisa masuk dalam perhitungan LDR. Walhasil LDR 7. Etika dan kejujuran (honesty)
BNI sulit terkerek di atas 78%. Bank Indonesia (BI)
seharusnya memberikan kelonggaran kepada bank BUMN Dari ke 7 standar kinerja perusahaan tersebut,
dalam pemenuhan LDR tersebut. Pasalnya, bank BUMN terdapat salah satu point yakni etika dan kejujuran.
memikul beban tugas tambahan sebagai salah satu motor Yosephus (2010;127), berpendapat bahwa ”dalam
pembangunan ekonomi, selain menjalankan fungsi bank konteks bisnis, etika merupakan refkleksi kritis sistematik
komersial pada umumnya (http://www.waspada.co.id) atas perilaku pebisnis dan semua yang terjaring dalam
Penurunan kinerja semestinya tidak terjadi pada bisnis sebagai lingkup tindak khusus manusia”.
sebuah bank yang sedang mempersiapkan diri untuk Pada tataran ini etika bisnis membantu manusia
melepaskan saham baru ke pasar karena akan khususnya para pebisnis agar mampu mengambil sikap
mempengaruhi keputusan para calon investor dan ujung- yang dapat dipertanggungjawabkan ketika menghadapi
ujungnya akan berdampak pada harga saham saat public berbagai persoalan moral yang terjadi dalam proses bisnis.
offering. Sudah bukan rahasia lagi jika BRI saat ini selain Etika memainkan peranan penting dalam kehidupan

Vo l . 0 1 N o . 0 4 M ar e t 2 0 1 1 81-91
Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis

organisasi, baik publik maupun swasta. Etika organisasi menjalankan CSR yang memang bertanggung
biasanya tumbuh dan berkembang sejalan dengan jawab.
perkembangan organisasi. Etika diartikan juga sebagai
suatu kode organisasi yang menyampaikan integritas moral Tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih
dan nilai-nilai konsisten dalam jabatan kepada orang dikenal dengan sebutan Corporate Social Responsibility
banyak/masyarakat. (CSR) semakin sering terdengar dan terlihat aktivitasnya di
Tugas utama bank sebagai lembaga keuangan layar kaca. Banyak perusahaan (terutama perusahaan
ialah operasi perkreditan aktif (penciptaan atau pemberian besar) yang mengiklankan aktivitas kegiatan CSR-nya
kredit yang dilakukan oleh bank) dan pasif (menerima dengan tujuan yang berbedabeda. Perusahaan seperti
simpanan berbentuk giro, deposit, tabungan ataupun Unilever, Bank Mandiri dan Golden Missisipi (Aqua) adalah
bentuk titipan lainnya yang dipercayakan oleh masyarakat) salah satu contoh perusahaan besar yang
serta sebagai perantara di bidang perkreditan. Dengan mempublikasikan kegiatan CSR-nya kepada masyarakat
adanya beberapa tugas utama bank seperti di atas, maka luas melalui media-media, baik itu media massa maupun
faktor kepercayaan dari pihak lain dan nasabah merupakan media elektronik.
penunjang utama bagi lancarnya operasional bank. Selain Dengan dikukuhkannya UU no.40 tahun 2007,
itu hal ini juga merupakan etika perbankan dalam kedudukan CSR sebagai salah satu kewajiban perusahaan
hubungannya dengan pihak lain. semakin kuat. Meskipun baru pada tahun 2007 CSR
Bank dan pihak ketiga benar bila dilihat memiliki kedudukan atas dasar hukum, namun kegiatan
kesesuaiannya dengan strategi persaingan perusahaan. dan aktivitas CSR telah dilakukan lama oleh sebagian
Tetapi ternyata terjadi banyak deviasi etika bisnis. Dalam perusahaan di Indonesia.
pencarian dana, bank menawarkan produk perbankan Menguatnya terpaan prinsip good corporate
suku bunga simpanan tinggi tanpa memperhatikan apakah governance telah mendorong CSR semakin menyentuh
produk tersebut laik untuk investor atau tidak. Terkadang jantung hati dunia bisnis. Di Indonesia, wacana tentang
bank tidak menghiraukan prinsip kehati-hatian dalam tanggung jawab sosial perusahaan di kalangan perbankan
meraih target ekspansi penyaluran kredit. Etika bisnis pun sudah cukup berkembang. Umumnya mereka memiliki
dapat dilanggar pihak ketiga. Terjadi penggelembungan berbagai program pengembangan masyarakat sebagai
dana proyek yang seharusnya dibiayai bank, penyuapan wujud tanggung jawab sosial itu. Patut kita ketahui dampak
agar mendapatkan izin usaha, atau penyalahgunaan tujuan terbesar industri perbankan adalah dari keputusan
kredit. Sebagaimana layaknya organisasi profit yang lain, pembiayaanya, apakah ia mempromosikan pembiayaan
bank dan pihak ketiga tetap harus menjunjung etika bisnis yang ramah sosial dan lingkungan atau sebaliknya hal ini
dan mengatur tata kelola perusahaannya. Menghormati hak beranggapan bahwa CSR industri keuangan terutama harus
dan melakukan kewajiban adalah hal yang mutlak harus terkait dengan keputusan pembiayaannya, tetapi dalam
dilakukan oleh bank. kenyataanya CSR perbankan nasional Indonesia masih
Adanya fenomena neoliberal telah memunculkan menunjukkan sisi kelemahan mendasar, namun demikian
adanya etika bisnis ke dalam suatu aktivitas sketsa yang ada saat ini masih menunjukkan sisi kebijakan
pertanggungjawaban sosial yang dikenal sebagai Corporate dan program CSR perbankan. Sisi kelemahan yang ada
Sosial Responsibility (CSR). Chrysanti Hasibuan Sedyono tidak terlepas dari fakta bahwa pemahaman dan
(Faqih: 2010) menjelaskan bahwa: pengetahuan tentang CSR di sektor perbankan masih
Etika bisnis merupakan dasar atau jiwa dari merupakan barang baru
pelaksanaan sebuah unit usaha. Sementara CSR Kembali pada pendapat Kossen di atas,
merupakan manifestasinya. ‘’Etika bisnis berbicara pendekatan yang digunakan untuk meneliti masalah
mengenai nilai. Apakah sebuah perusahaan rendahnya kinerja organisasi adalah pendekatan perilaku
menganut nilai yang baik atau yang buruk. Kalau organisasi. Robbins (2001) mengatakan bahwa perilaku
memang memegang nilai yang baik dalam organisasi adalah “suatu studi yang mempelajari dampak
berbisnis, maka perusahaan tersebut pasti akan perorangan, kelompok, proses dan struktur pada perilaku

Pengaruh Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Organisasi / Resti Yulistria 82-91
Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis

dalam organisasi dengan maksud menerapkan organisasi sebagai sistem sosial yang dibentuk atas
pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan dasar kepentingan bersama.
organisasi”. Secara lehih rinci dapat dikatakan bahwa
perilaku organisasi terkait dengan studi mengenai apa yang Dengan demikian, kerangka dasar teori perilaku
dilakukan individu dalam suatu organisasi dan bagaimana organisasi ini didukung oleh dua komponen pokok, yakni
perilaku tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan atau individu-individu yang berperilaku dan organisasi formal
organisasi. Karena itu, menurut Gibson, et al (1996:23:29) sebagai wadah dari perilaku tersebut. Jadi, perilaku
“analisis kehidupan organisasi dapat dilihat melalui tiga organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-
faktor utama, yaitu 1) perilaku (individu, kelompok, aspek tingkah laku manusia dalam organisasi atau suatu
organisasi), 2) struktur (desain organisasi), dan 3) proses kelompok tertentu. Aspek pertama meliputi pengaruh
(komunikasi dan pengambilan keputusan).” organisasi terhadap manusia, sedang aspek kedua
pengaruh manusia terhadap organisasi. Secara lebih rinci
2. Kerangka Pemikiran dapat dikatakan pula bahwa perilaku organisasi terkait
dengan studi mengenai apa yang dilakukan individu dalam
Sebagaimana terungkap pada latar belakang,
suatu organisasi dan bagaimana perilaku tersebut
bahwa pendekatan yang digunakan untuk memecahkan
mempengaruhi kinerja perusahaan atau organisasi.
masalah penelitian digunakan pendekatan psikologi tentang
Perilaku Organisasi sesungguhnya terbentuk dari
perilaku, khsususnya teori perilaku organisasi (organization
perilaku-perilaku individu yang terdapat dalam organisasi
behaviour).
tersebut. Oleh karena itu sebagaimana telah disinggung di
Teori atau ilmu perilaku organisasi (organization
atas pengkajian masalah perilaku organisasi jelas akan
behavior) pada hakekatnya mendasarkan kajiannya pada
meliputi atau menyangkut pembahasan mengenai perilaku
ilmu perilaku itu sendiri (akar ilmu psikologi), yang
individu. Dengan demikian dapat dilihat bahwa ruang
dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah
lingkup kajian ilmu perilaku organisasi hanya terbatas pada
laku manusia dalam organisasi. Hal senada diungkapkan
dimensi internal dari suatu organisasi. Dalam kaitan ini,
oleh Robbins dan Judge (2008; 11) yang mengemukakan
aspek-aspek yang menjadi unsur-unsur, komponen atau
bahwa:
sub sistem dari ilmu perilaku organisasi antara lain adalah
Perilaku organisasi adalah bidang studi yang
motivasi, kepemimpinan, stres dan atau konflik, pembinaan
menyelediki pengaruh yang dimiliki oleh individu,
karir, masalah sistem imbalan, hubungan komunikasi,
kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan,
organisasi yang bertujuan menerapkan ilmu
produktivitas dan atau kinerja (performance), kepuasan,
pengetahuan guna meningkatkan keefektifan suatu
pembinaan dan pengembangan organisasi (organizational
organisasi.
development), dan sebagainya.
Sementara itu aspek-aspek yang merupakan
Davis dan Newstrom (1996) mengatakan bahwa :
dimensi eksternal organisasi seperti faktor ekonomi, politik,
Perilaku organisasi berhubungan dengan
sosial, perkembangan teknologi, kependudukan dan
seperangkat konsep dasar di sekitar hakekat
sebagainya, menjadi kajian dari ilmu manajemen strategik
manusia dan organisasi. Dalam kaitannya dengan
(strategic management). Jadi, meskipun faktor eksternal ini
manusia, perilaku organisasi memandang bahwa 1)
juga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
manusia secara individu memiliki perbedaan-
keberhasilan organisasi dalam mewujudkan visi dan
perbedaan, 2) sebagai mahluk sosial dan biologis,
misinya, namun tidak akan dibahas dalam konteks ilmu
manusia harus dipahami sebagai manusia
perilaku organisasi.
seutuhnya, 3) perilaku manusia timbul karena
Meskipun unsur-unsur, komponen atau sub sistem
motivasi tertentu, serta 4) manusia berbeda dengan
yang akan dibahas bisa jadi telah banyak dipelajari pada
faktor-faktor produksi lainnya, karena manusia
disiplin ilmu yang lain, namun Perilaku Organisasi akan
memiliki martabat. Sedangkan dalam hal
mencoba menjawab, mengapa berbagai unsur atau
organisasi, perilaku organisasi memandang

Vo l . 0 1 N o . 0 4 M ar e t 2 0 1 1 83-91
Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis

komponen tadi dapat membentuk karakter, sikap, atau memudahkan dalam memahami masalah perilaku
perilaku individu dalam kapasitasnya sebagai anggota suatu organisasi.
organisasi. Oleh karena itu, bobot atau muatan materinya Secara skematis, ruang lingkup kajian perilaku
akan diusahakan agar memiliki sisi empiris yang cukup organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi, serta
memadai. Untuk kepentingan ini, maka pada setiap bagian faktor-faktor eksternal yang mempengaruhinya, dapat
pembahasan akan diupayakan untuk dilengkapi dengan dilihat pada gambar dibawah ini :
kasus-kasus yang relevan sebagai instrumen untuk lebih

Faktor / pengaruh eksternal : social, politik, teknologi, kependudukan, ekonomi

Motivasi

PM + Konflik

Perilaku
Organisasi
Kepuasan
Kepua Karier P
R
O
S Tujuan
Kelompok Individu E
Kinerja Imbalan S

Kepemimpinan Komunikasi

Lain-Lain

Faktor / pengaruh eksternal : social, politik, teknologi, kependudukan, ekonomi

Gambar 1
Ruang Lingkup Kajian Perilaku Organisasi
(http://www.scribd.com/doc/6946361/perilaku-organisasi)

Seperti kita ketahui manusia adalah salah satu bahwa organisasi memenuhi kebutuhan dan karakteristik
dimensi penting dalam organisasi. Kinerja organisasi sangat individualnya, ia akan cenderung berperilaku positif. Tetapi
tergantung pada kinerja individu yang ada di dalamnya. sebaliknya, jika pegawai tidak merasa diperlakukan dengan
Seluruh pekerjaan dalam perusahaan itu, para karyawanlah adil, maka mereka cenderung untuk tidak tertarik
yang menentukan keberhasilannya sehingga berbagai melakukan hal yang terbaik (Cowling dan James, 1996).
upaya meningkatkan produktivitas perusahaan harus Untuk itu, ketika seseorang mempunyai ketertarikan yang
dimulai dari perbaikan produktivitas karyawan. Oleh karena tinggi dengan pekerjaan, seseorang akan menunjukkan
itu, pemahaman tentang perilaku organisasi menjadi sangat perilaku terbaiknya dalam bekerja (Duran-Arenas et.al,
penting dalam rangka meningkatkan kinerjanya. 1998). Selanjutnya menurut Cowling dan James, tidak
Karyawan sebagai individu ketika memasuki semua individu tertarik dengan pekerjaannya. Akibatnya
perusahaan akan membawa kemampuan, kepercayaan beberapa target pekerjaan tidak tercapai, tujuan-tujuan
pribadi, pengharapan-pengharapan, kebutuhan dan organisasi tertunda dan kepuasan dan produktivitas
pengalaman masa lalunya sebagai karakteristik pegawai menurun.
individualnya. Pada tingkat individu, jika pegawai merasa

Pengaruh Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Organisasi / Resti Yulistria 84-91
Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis

Di lain pihak, organisasi berharap dapat memenuhi Wibowo (2010: 4) mengemukakan bahwa :
standar-standar sekarang yang sudah ditetapkan serta Kinerja organisasi ditunjukkan oleh bagaimana
dapat meningkat sepanjang waktu. Masalahnya adalah cara proses berlangsungnya kegiatan untuk mencapai
menyelaraskan sasaran-sasaran individu dan kelompok tujuan, dimana dalam proses pelaksanaan aktivitas
dengan sasaran organisasi; dan jika memungkinkan, harus selalu dilakukan monitoring, penilaian, dan
sasaran organisasi menjadi sasaran individu dan kelompok. review atau peninjauan ulang terhadap kinerja
Untuk itu diperlukan pemahaman bagaimana orang-orang sumber daya manusianya. Melaui monitoring
dalam organisasi itu bekerja serta kondisi-kondisi yang dilakukan pengukuran dan penilaian kinerja secara
memungkinkan mereka dapat memberikan kontribusinya periodik untuk mengetahui pencapaian kemajuan
yang tinggi terhadap organisasi. kinerja dilakukan prediksi apakah terjadi deviasi
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa pelaksanaan terhadap rencana yang dapat
menurut Robbins dan Judge (2008;11) bahwa perilaku mengganggu pencapaian tujuan.
organisasi terkait dengan studi mengenai apa yang
dilakukan individu dalam suatu organisai dan bagaimana Terdapat beberapa pendapat mengenai
perilaku tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan atau pengukuran kinerja organisasi, salah satunya adalah
organisasi. Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Kaplan dan
Prawirosentono (2008;195) mengemukakan Norton (1996). Balanced menunjukkan keseimbangan
bahwa: antara strategi dan kinerja dari berbagai perspektif dan
Kinerja perusahaan yang baik tidak semata-mata Scorecard menggambarkan kebutuhan pengukuran yang
hanya diukur berdasarkan besar kecilnya hasil sederhana baik dari strategi maupun pengambilan
usaha yang diraih, tetapi lebih penting dari itu keputusan. Balanced Scorecard mengukur kinerja
adalah unsur proses yang mendukungnya, yakni : perusahaan pada empat perspektif yang seimbang, yakni
1. Mutu pelayanan sekaligus mutu produk yang finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan proses
dilaksanakan secara terpadu. pembelajaran serta pertumbuhan.
2. Keandalan manajemen yang meliputi efesiensi Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya,
dan efektivitas perusahaan. bahwa salah satu point yang terdapat dalam 7 standar
3. Perilaku etis dan kejujuran yang dimiliki kinerja perusahaan menurut Asian Business adalah etika
perusahaan. dan kejujuran. Etika dalam arti sebenarnya dianggap
sebagai suatu acuan yang menyatakan apakah tindakan,
Kinerja perusahaan juga tidak hanya berdasarkan aktivitas, atau perilaku suatu individu bisa dianggap baik
penilaian atas tingkat keuntungan yang diperolehnya, tetapi atau tidak, sehingga kita dapat simpulkan bahwa etika
proses bagaimana keuntungan tersebut diperoleh. Dalam bisnis sudah tentu akan berbicara mengenai masalah baik
artikel yang dimuat Asean Business pada bulan Mei 1996 atau tidak baiknya suatu aktivitas bisnis. Dalam etika bisnis
(Prawirosentono; 2008;196), terdapat 7 standar kinerja akan diuji peran-peran dan prinsip etika dalam konteks
perusahaan, yaitu : komersial atau bisnis.
1. Mutu produk Etika bisnis menyoroti segi-segi moral perilaku
2. Mutu pelayanan manusia yang mempunyai profesi di bidang bisnis dan
3. Mutu manajemen manajemen. Oleh karena itu, etika bisnis dapat dilihat
4. Peranan perusahaan untuk kepentingan ekonomi sebagai usaha untuk merumuskan dan menerapkan
daerah (lokal) dimana perusahaan berada prinsip-prinsip etika di bidang hubungan ekonomi antar
5. Catatan reputasi sebagai majikan terhadap karyawan manusia. Secara terperinci, Richard T.de George (2010)
6. Potensi perusahaan untuk tumbuh dan berkembang di menyebut bahwa etika bisnis menyangkut empat kegiatan
masa yang akan datang sebagai berikut :
7. Etika dan kejujuran (honesty) 1. Penerapan prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis.
Berdasarkan prinsi-prinsip etika bisnis itu kita dapat

Vo l . 0 1 N o . 0 4 M ar e t 2 0 1 1 85-91
Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis

menyoroti dan menilai apakah suatu keputusan atau sebuah etika yang nyata-nyata sebagai kerangka
tindakan yang diambil dalam dunia bisnis secara moral dasar hubungan sosial”. Penciptaan kerangka
dapat dibenarkan atau tidak. Dengan demikian etik dasar ini kemudian dapat berkembang dalam
bisnis membantu para pelaku bisnis untuk mencari cara bentuknya yang lain sesuai dengan kebutuhan.
guna mencegah tindakan yang dinilai tidak etis. Wujud nyata hubungan antara perusahaan dengan
2. Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip- lingkungan komunitasnya dalam kaitan etika bisnis
prinsip etika pada dunia bisnis, tetapi juga metaetika. yang dilakssanakannya salah satunya adalah
Dalam hubungan ini, etika bisnis mengkaji apakah bentuk pada tanggung jawab sosial perusahaan
perilaku yang dinilai etis pada individu juga dapat (corporate social responsibility).
berlaku pada organisasi atau perusahaan bisnis.
Selanjutnya etika bisnis menyoroti apakah perusahaan Adanya fenomena neoliberal telah memunculkan
mempunyai tanggung jawab sosial atau tidak. adanya etika bisnis ke dalam suatu aktivitas
3. Bidang telaah etika bisnis menyangkut pandangan– pertanggungjawaban sosial yang dikenal sebagai Corporate
pandangan mengenai bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis Sosial Responsibility (CSR). Chrysanti Hasibuan Sedyono
mengkaji moralitas sistem ekonomi pada umumnya (Faqih 2010) menjelaskan bahwa :
dan sistem ekonomi publik pada khususnya, misalnya Etika bisnis merupakan dasar atau jiwa dari
masalah keadilan sosial, hak milik, dan persaingan. pelaksanaan sebuah unit usaha. Sementara CSR
4. Etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat merupakan manifestasinya. ‘’Etika bisnis berbicara
makro, seperti operasi perusahaan multinasional, mengenai nilai. Apakah sebuah perusahaan
jaringan konglomerat internasional, dan lain-lain. menganut nilai yang baik atau yang buruk. Kalau
memang memegang nilai yang baik dalam
Secara umum prinsip-prinsip yang berlaku dalam berbisnis, maka perusahaan tersebut pasti akan
kegiatan bisnis yang baik sesungguhnya tidak bisa menjalankan CSR yang memang bertanggung
dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia. Demikian jawab.
pula, prinsip-prinsip itu sangat erat terkait dengan sistem
nilai yang dianut oleh masing-masing masyarakat. Bisnis CSR merupakan komitmen bisnis yang berperan
Jepang akan sangat dipengaruhi oleh masyarakat Jepang, untuk pembangunan ekonomi, mendukung kerjasama
Eropa dan Amerika Utara akan dipengaruhi oleh sistem antar karyawan dengan pimpinan, menciptakan komunikasi
masyarakat tersebut dan seterusnya. Demikian pula sosial terhadap guna meningkatkan kualitas hidup
prinsip-prinsip etika bisnis yang berlaku di Indonesia akan masyarakat sekitar, dengan cara-cara yang baik bagi
sangat dipengaruhi oleh sistem nilai masyaarakat kita. kegiatan dan pengembangan perusahaan. Dalam
Sebagai etika khusus atau etika terapan, prinsip- pelaksanaannya CSR sangat tergantung dari nilai etika yang
prinsip etika yang berlaku dalam bisnis sesungguhnya dimiliki oleh manajemen perusahaan sebagai pembuat
adalah penerapan dari prinsip etika pada umumnya, karena keputusan strategis.
itu tanpa melupakan kekhasan sistem nilai dari setiap International Organization for Standardization,
masayarak bisnis, disini secara umum dapat dikemukakan sebuah lembaga sertifikasi internasional, saat ini sedang
beberapa prinsip etika bisnis tersebut. Keraf (1998;73) melakukan pengembangan standar internasional ISO
didalam bukunya menyatakan bahwa “Terdapat beberapa 26000 mengenai Guidance on Social Responsibility yang
prinsip-prinsip etika bisnis, yaitu prinsip otonomi, prinsip juga memberikan definisi CSR. Meskipun pedoman CSR
kejujuran, prinsip keadilan, prinsip saling menguntungkan standar internasional ini baru akan ditetapkan tahun 2010,
(mutual benefit principle), dan intregitas moral. draft pedoman ini bisa dijadikan rujukan. Menurut ISO
Rudito dan Famiola (2007;18) berpendapat 26000 (Suharto; 2008), CSR adalah :
bahwa: Tanggung jawab sebuah organisasi terhadap
Inti dari pedoman dalam rangka merangkai fungsi dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan
antar individu dalam suatu kelompok adalah kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan

Pengaruh Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Organisasi / Resti Yulistria 86-91
Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis

lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku mondominasi kepentingan mereka di pasar, unsur kedua
transparan dan etis yang sejalan dengan adalah mandates actions atau program yang berisikan
pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan pemenuhan anjuran pemerintah dan perjanjian yang
masyarakat; mempertimbangkan harapan para dinegosiasikan dengan stakeholder dan unsur ketiga
pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum adalah voluntary actions atau program sukarela perusahaan
yang ditetapkan dan norma-norma perilaku dengan menunjukkan kepedulian mereka terhadap isu
internasional; serta terintegrasi dengan organisasi sosial yang terjadi dan membantu penyelesaian masalah.
secara menyeluruh. Mempelajari dan memahami beberapa konsep
mengenai etika bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan
Berdasarkan pedoman ini, CSR tidaklah dan kinerja organisasi dari beberapa ahli tersebut maka
sesederhana sebagaimana dipahami dan dipraktekkan oleh penulis menggambarkan kerangka berpikir sebagai berikut:
kebanyakan perusahaan. CSR mencakup tujuh komponen “Apabila kuat lemahnya etika bisnis yang yang diterapkan
utama, yaitu: the environment, social development, human perusahaan dan tanggung jawab sosial perusahaan
rights, organizational governance, labor practices, fair dijalankan secara efekif maka akan menimbulkan tingkat
operating practices, dan consumer issues. kinerja organisasi yang baik”.
Steiner (2003:146) meyatakan bahwa “terdapat Berdasarkan berbagai uraian di atas maka penulis
tiga unsurr dasar CSR adalah market actions, mandates menyusun kerangka pemikiran pengaruh etika bisnis dan
actions, dan voluntary action”. Market actions berisi tanggung jawab social perusahaan terhadap kinerja
tindakan perusahaan secara keseluruhan yang perusahaan sebagai berikut :

PARADIGMA MSDM Etika Bisnis CSR


Simamora (2004:8)
• Otonomi • Tindakan menghadapi Pasar
• Kejujuran (Market Actions)
Model Klerikal • Keadilan • Tindakan Pemenuhan Amanat/
Anjuran (Mandates Actions)
• Saling Menguntungkan
• Tindakan/Program sukarela
Model Hukum • Integritas moral
(Voluntary Actions)
Model Finansial (Keraf,1998:73)
(Steiner,2003:146)

Model Manajerial
Kinerja Perusahaan Berdasarkan
Model Humanistik Balance Scorecard (BSC)

• Keuangan
Model Ilmu Perilaku • Proses Bisnis Internal
• Pembelajaran dan
Keterangan : Pertumbuhan

= Variabel yang Diteliti (Kaplan & Norton,1996:8)

= Variabel yang Tidak Diteliti

Gambar 2
Skema Kerangka Penelitian

Berdasarkan gambaran kerangka berpikir di atas, dependen. Berikut digambarkan hubungan kausalitas antar
variabel yang diteliti ada tiga yaitu etika bisnis (X1) dan variabel penelitian:
tanggung jawab sosial perusahaan (X2) sebagai variabel
independen dan kinerja organisasi (Y) sebagai variabel

Vo l . 0 1 N o . 0 4 M ar e t 2 0 1 1 87-91
Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis

1. Hipotesis I, yaitu etika bisnis berpengaruh positif


e terhadap kinerja organisasi.
(X1) 2. Hipotesis II, yaitu tanggung jawab sosial perusahaan
berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi.
(Y)

(X2)
3. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dan
Gambar 3 verifikatif maka metode yang digunakan dalam penelitian ini
Hubungan Kausalitas adalah survey explanatory.
Keterangan:
X1 : Etika Bisnis 3.1 Operasionalisasi Penelitian
X2 : Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sesuai dengan permasalahan yang dipilih, yaitu
Y : Kinerja Organisasi pengaruh etika bisnis dan tanggung jawab sosial
µ : Variabel yang tidak diteliti perusahaan terhadap kinerja organisasi, maka terdapat tiga
variabel dalam penelitian ini, yaitu : Etika Bisnis (X1) dan
2.1 Perumusan Hipotesis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (X2) sebagai variabel
Terdapat 2 hipotesis yang diajukan dalam penelitian independen/bebas, dan Kinerja Organisasi sebagai variabel
ini, yaitu sebagai berikut : dependen/terikat (Y).

Tabel 3
Data Pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Cianjur
No Jabatan Jumlah
1. Fungsi pemasaran 18
2. Fungsi bisnis mikro 10
3. Seksi layanan operasional 8
4. Seksi layanan kas 11
5. Seksi penunjang bisnis 5
6. Seksi penunjang operasional 14
Jumlah 66
Sumber : Bagian SDM/Personalia BRI, diolah penulis

4. Hasil Pengujian

Tabel 4
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tanggung
Jawab Sos ial Kinerja
Eti ka Bisnis Perusahaan Organi sasi
N 66 66 66
Normal Parameters a,b Mean 52.2917 47.5548 60.9377
Std. Deviati on 11.09731 9.61986 13.04893
Most Extrem e Absolute .090 .094 .109
Di fferences Positive .075 .075 .079
Negati ve -.090 -.094 -.109
Kolmogorov-Sm irnov Z .734 .765 .886
As ymp. Sig. (2-tailed) .654 .603 .412
a. Test di stribution is Norm al.
b. Calculated from data.

Pengaruh Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Organisasi / Resti Yulistria 88-91
Tabel 5 Tabel 8
Hasil Uji Linieritas Data Rekapitulasi Tanggapan Pegawai PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang
F tabel Cianjur tentang Tanggung Jawab Sosial
No. Linieritas F hitung Kesimpulan
(α=0,05)
Perusahaan
1 X1 atas Y 1.491 2.859 Linier
Indikator Tanggung Jawab Perolehan Persenta
2 X2 atas Y 0.868 2.859 Linier No
Sosial Perusahaan Skor (F) se (%)
Sumber: Hasil Pengolahan Data 1 Market Actions 1709 50.18
2 Mandates Actions 835 24.52
3 Voluntary Actions 862 25.31
Total 3406 100
Tabel 6 Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011
Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis
Nilai
Hipotesis Persamaan Regresi
Sig.
Keterangan Tabel 9
Rekapitulasi Tanggapan Pegawai PT. Bank
Hipotesis 1 Ŷ=2.933+1.109X1 0.000 Signifikan Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang
Hipotesis 2 Ŷ=1.742+1.245X2 0.000 Signifikan Cianjur tentang Kinerja Organisasi
Ket. Nilai Sig dibandingkan dengan 0.05 Indikator Kinerja Perolehan Persentase
No
Organisasi Skor (F) (%)
1 Perspektif Keuangan 1101 26.30
2 Perspektif Pelanggan 952 22.75
X1 3 Perspektif Proses Bisnis
89.00% 1037 24.78
Internal
4 Perspektif Belajar dan
1095 26.17
Berkembang
Y µ Total 4185 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011

X2 84.20%

Gambar 4 5. Pembahasan
Model Determinasi Variabel Bebas Terhadap Pengaruh Etika Bisnis terhadap Kinerja
Variabel Terikat
Organisasi
Secara empirik, hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa etika bisnis pada penelitian ini berpengaruh positif
Tabel 7 terhadap kinerja organisasi. Besarnya pengaruh etika bisnis
Rekapitulasi Tanggapan Pegawai PT. Bank
dalam meningkatkan kinerja organisasi adalah sebesar
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang
Cianjur tentang Etika Bisnis 89,00%.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin
Perolehan Skor Persentase
No Indikator Etika Bisnis kuat etika bisnis, akan diikuti oleh semakin tingginya tingkat
(F) (%)
1 Otonomi 1122 22.67 kinerja organisasi. Hal ini dapat diterangkan oleh
2 Keadilan 698 14.11 persamaan regresi Ŷ = 2.933 + 1.109X1. Dengan
3 Kejujuran 1441 29.12 persamaan regresi tersebut dapat diinterprestasikan bahwa
4 Saling Menguntungkan 556 11.23
jika etika bisnis (X1) dengan kinerja organisasi (Y) diukur
5 Integritas Moral 1132 22.87
dengan instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini,
Total 4949 100
maka setiap perubahan skor etika bisnis sebesar satu
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011
satuan dapat diestimasikan skor kinerja organisasi akan
berubah sebesar 1.109 satuan pada arah yang sama.
Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis

Berdasarkan temuan empirik terbukti ada pengaruh melalui indikator otonomi, keadilan, kejujuran, saling
yang positif dari etika bisnis terhadap kinerja organisasi. menguntungkan dan integrasi moral termasuk dalam
Hasil penelitian ini dapat dimaknai berikut Pertama, etika kategori tinggi. Sedangkan untuk tanggung jawab
bisnis memberikan pengaruh yang berarti terhadap kinerja sosial perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
organisasi. Kedua, salah satu cara untuk meningkatkan Tbk Kantor Cabang Cianjur yang diukur melalui
kinerja organisasi adalah dengan meningkatkan etika bisnis indikator market actions, mandated actions, dan
yang diterapkan oleh perusahaan. Ketiga, temuan ini voluntary actions, termasuk dalam kategori cukup.
memberikan penegasan terhadap teori yang menyebutkan Begitupun untuk tingkat kinerja organisasi yang diukur
bahwa kinerja organisasi dipengaruhi oleh etika bisnis. melalui indikator perspektif keuangan, perspektif
pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan
Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, juga
terhadap Kinerja Organisasi termasuk ke dalam kategori cukup.
Secara empirik, hasil penelitian ini menunjukkan 2. Terdapat pengaruh positif antara etika bisnis terhadap
bahwa tanggung jawab sosial perusahaan pada penelitian kinerja organisasi begitupun terdapat pengaruh positif
ini berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi. antara tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
Besarnya pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan kinerja organisasi.
dalam meningkatkan kinerja organisasi adalah sebesar
84,20%. 7. Rekomendasi
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin
1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pegawai
efektif tanggung jawab sosial yang dilaksanakan oleh
memberikan persepsi terhadap etika bisnis PT. Bank
perusahaan, maka akan diikuti oleh semakin tingginya
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur
tingkat kinerja organisasi. Hal ini dapat diterangkan oleh
dalam kategori tinggi. Dari kelima indikator yang diukur,
persamaan regresi Ŷ = 1.742 + 1.245X2, dengan
saling menguntungkan memiliki skor paling rendah,
persamaan regresi tersebut dapat diinterprestasikan bahwa
dengan demikian PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
jika tanggung jawab sosial perusahaan (X2) dengan kinerja
Tbk Kantor Cabang Cianjur harus memaksimalkan
orgaanisasi (Y) diukur dengan instrumen yang
penerapan etika bisnis dengan menjalankan praktek
dikembangkan dalam penelitian ini, maka setiap perubahan
bisnis yang selalu menjunjung asas saling
skor tanggung jawab sosial perusahaan sebesar satu
menguntungkan dengan melahirkan win-win solution
satuan dapat diestimasikan skor kinerja organisasi akan
baik kepada pegawainya sendiri, nasabah, mitra bisnis,
berubah sebesar 1.245 satuan pada arah yang sama.
bahkan terhadap pesaingnya, seperti menerapkan
Berdasarkan temuan empirik terbukti ada pengaruh
kebijakan yang melarang baik secara langsung maupun
yang positif dari tanggung jawab sosial perusahaan
tidak langsung meminta/menerima pembayaran, biaya,
terhadap kinerja organisasi, hasil penelitian ini dapat
pelayanan jasa atau dalam bentuk lainnya di luar
dimaknai berikut. Pertama tanggung jawab sosial
kebiasaan normal perusahaan yang intinya perusahaan
perusahaan memberikan pengaruh yang berarti terhadap
harus menjalankan tata kelola perbankan yang baik
kinerja organisasi. Kedua, salah satu cara untuk
(good corporate governance)
meningkatkan kinerja organisasi adalah dengan
2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pegawai
meningkatkan efektifitas tanggung jawab sosial
memberikan persepsi terhadap tanggung jawab sosial
perusahaan. Ketiga, temuan ini memberikan penegasan
perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
terhadap teori yang menyebutkan bahwa kinerja organisasi
Kantor Cabang Cianjur dalam kategori cukup Dari
dipengaruhi oleh tanggung jawab sosial perusahaan.
ketiga indikator yang diukur, mandates actions memiliki
skor paling rendah, dengan demikian PT. Bank Rakyat
6. Kesimpulan
Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur harus
1. Kuat lemahnya etika bisnis PT. Bank Rakyat Indonesia memaksimalkan tindakan atau program yang berisikan
(Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur yang diukur pemenuhan anjuran pemerintah dan perjanjian yang

Pengaruh Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Organisasi / Resti Yulistria 90-91
Jurnal Ilmu Manajemen & Bisnis

dinegosiasikan dengan stakeholder dengan sebaik- Kaplan, Robert S dan Norton David P. 1996. Balanced
baiknya, seperti memberikan kelengkapan info produk Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi.
atau jasa terhadap konsumen. Jakarta: Erlangga.
3. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pegawai Keraf, Sonny. 1998. Etika Bisnis: Tuntutan dan
memberikan persepsi terhadap kinerja organisasi PT. Relevansinya. Yogyakarta: Kanisius.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Prawiresentono, Suyadi. 2008. Manajamen Sumber Daya
Cianjur berada dalam kategori cukup Dari keempat Manusia: Kebijakan Kinerja Karyawan, Kiat
indikator yang diukur, perspektif pelanggan memiliki Membangun Organisasi Kompetitif Era
skor paling rendah, dengan demikian PT. Bank Rakyat Perdagangan Bebas Dunia. Yogyakarta: BPFE.
Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur harus Robbins, Stephen P. 2001. Budaya Organisasi, Jakarta:
mengoptimalkan kinerja organisasi dengan fokus pada Salemba Empat.
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan Robbins. P Stephen-Timothy A. Judge, 2008. Perilaku
(nasabah), seperti menyampaikan produk atau jasa Organisasi, Edisi ke-12. Salemba Empat. Jakarta
kepada pelanggan dengan tepat waktu dan sesuai Rudito, Bambang dan Melia Famiola. 2010. Etika Bisnis
yang diharapkan pelanggan. dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di
Indonesia. Bandung: Rekayasa Sains.
DAFTAR PUSTAKA Steiner, A, George dan Steiner, F, John. 2003.
Government and Society, A managerial Perspektif,
Bataviase.co.id. 2001. 10 Bank dengan Aset Terbesar.
Tenth Edition. Mc Graw Hill Irwin.
Tersedia; (Online). Diakses tanggal 13 Juli 2011.
Suharto, Edi. 2008. Mengagas Standar Audit Program
Cowling Alan & James Philip, 1996. The Essence Of
CSR. Tersedia: (Online).
Personnel Management and Industrial Relations.
Wibowo. 2010. Manajemen Kinerja: Edisi Ketiga. Jakarta:
Yogyakarta: Andi. Doelhadi E.M.A. Subekti.
PT. Raja Grafindo Persada.
Davis, Keith, John W. Newstrom, 1996, Perilaku dalam
Yosephus, L Sinuor. 2010. Etika Bisnis: Pendekatan
Organisasi, Edisi Ketujuh, Terjemahan, Penerbit
Filsafat Moral Terhadap Perilaku Pebisnis
Erlangga, Jakarta.
Kontemporer. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Faqih, Mansyur. 2010. Dasari CSR dengan Etika Bisnis.
Indonesia.
Tersíia: (Online). Diakses tanggal 13 Juli 2011.
George, Te de Richard. (2010). Etika Bisnis. Tersedia:
(Online). Diakses tanggal 27 Februari 2011.
Gibson, James L., John M. Ivancevich dan James H.
Donnelly, Jr. 1996. Organisasi, Perilaku, Struktur,
Proses, (Alih Bahasa Nunuk Adiarni), Jakarta:
Penerbit Binarupa Aksara.

Vo l . 0 1 N o . 0 4 M ar e t 2 0 1 1 91-91

Anda mungkin juga menyukai