Di Susun Oleh:
Kelompok 9
Anisa Sanas Nalamjra 7212540009
Syarifah 7213540003
Puji syukur kami panjatkan bagi Tuhan yang maha kuasa atas berkat dan
karuniaNya, penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Adapun judul pembahasan
makalah ini adalah mengenai proyeksi angkatan kerja & proyeksi kesempatan kerja.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas KKNI mata kuliah
ekonomi sumber daya manusia dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus
pemahaman mengenai materi tersebut. Penulis juga sangat berterima kasih kepada Ibu
Dosen Putri Kemala Dewi Lubis, Se., M.Si., Ak selaku dosen pengampu mata kuliah
ekonomi sumber daya manusia.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran serta
bimbingan demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca. Akhir kata penulis
ucapkan terimakasih, semoga dapat bermanfaat.
Kelompok 9
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Proyeksi Angkatan Kerja .........................................................2
B. Indikator Proyeksi Kesempatan Kerja .......................................................3
C. Metode Proyeksi penduduk dan Angkatan Kerja ......................................4
D. Pengertian Proyeksi kesempatan Kerja......................................................6
E. Indikator proyeksi Kesemptan kerja ..........................................................7
F. Studi Kasus ................................................................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................11
B. Saran ........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proyeksi angkatan kerja dan proyeksi kesempatan kerja adalah dua konsep
yang saling terkait dalam bidang ekonomi dan sumber daya manusia. Proyeksi
angkatan kerja mengacu pada perkiraan jumlah tenaga kerja yang tersedia di
suatu wilayah atau negara pada waktu tertentu di masa depan. Sementara itu,
proyeksi kesempatan kerja mencerminkan jumlah pekerjaan yang tersedia
dalam suatu wilayah atau negara pada waktu tertentu di masa depan.
Proyeksi angkatan kerja dan proyeksi kesempatan kerja penting untuk
membantu pemerintah, perusahaan, dan organisasi lainnya dalam
merencanakan kebijakan dan strategi untuk mengatasi masalah
ketenagakerjaan. Dengan mengetahui jumlah tenaga kerja yang tersedia dan
jumlah pekerjaan yang tersedia, perencanaan sumber daya manusia dapat
dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.
B. RUMUSAN MASALAH
➢ Apa yang dimaksud dengan proyeksi angkatan kerja?
➢ Apa saja indikator dalam proyeksi angkatan kerja?
➢ Bagaimana proyeksi penduduk dan angkatan kerja?
➢ Apa yang dimaksud dengan proyeksi keempatan kerja?
➢ Apa saja indikator dalam proyeksi kesempatan kerja?
C. TUJUAN PENULISAN
➢ Apa yang dimaksud dengan proyeksi angkatan kerja?
➢ Apa saja indikator dalam proyeksi angkatan kerja?
➢ Bagaimana proyeksi penduduk dan angkatan kerja?
➢ Apa yang dimaksud dengan proyeksi keempatan kerja?
➢ Apa saja indikator dalam proyeksi kesempatan kerja?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dalam hal ini, proyeksi angkatan kerja menjadi alat penting dalam pengembangan
SDM karena membantu organisasi dalam merencanakan dan melaksanakan program
pelatihan dan pengembangan, merancang kebijakan penggajian dan kenaikan pangkat,
dan memastikan bahwa organisasi memiliki tenaga kerja yang memenuhi kebutuhan
bisnis mereka.
3
C. METODE PROYEKSI PENDUDUK DAN ANGKATAN KERJA
1. Metode Matematik
Metode ini sering disebut juga dengan metode tingkat pertumbuhan penduduk
(Growth Rates). Metode ini merupakan estimasi dari total penduduk dengan
menggunakan tingkat pertumbuhan penduduk secara matematik, atau untuk tingkat
lanjutnya melalui fittingkurva yang menyajikan gambaran matematis dari perubahan
jumlah penduduk, seperti kurva logistik. Proyeksi berdasarkan tingkat pertumbuhan
penduduk mengasumsikan pertumbuhan yang konstan, baik untuk model aritmatika,
geometrik, atau eksponensial untuk mengestimasi jumlah penduduk.
a. Metode aritmatik
Metode Aritmatis mengasumsikan bahwa pertumbuhan penduduk
(angkatan kerja atau jumlah pekerja) selalu terjadi dalam jumlah yang
tetap. Bila kita mengetahui jumlah awalnya, maka dengan metode
aritmatis ini kita dapat menduga jumlah penduduk (angkatan kerja) di
masa depan dengan rumus:
1
�𝑡 = �0 (1 + 𝑟�) dengan 𝑟 𝑃𝑡( − 1)
= 𝑟 𝑃0
Dimana:
Pt = jumlah penduduk pada tahun t
P0 = jumlah penduduk pada tahun dasar
r = laju pertumbuhan penduduk
t = periode waktu antara tahun dasar dan tahun t
(dalam tahun)
b. Metode geometrik
Proyeksi penduduk dengan metode geometrik menggunakan asumsi
bahwa jumlah penduduk akan bertambah secara geometrik
menggunakan dasar perhitungan bunga majemuk (Adioetomo dan
Samosir, 2010). Laju pertumbuhan penduduk (rate of growth)
dianggap sama untuk setiap tahun. Berikut formula yang digunakan
pada metode geometrik:
1
𝑃𝑡 𝑡
�𝑡 = �0 (1 + ��) 𝑡
dengan 𝑟 = ) −1
( 𝑃0
c. Metode eksponensial
4
Menurut Adioetomo dan Samosir (2010), metode eksponensial menggambarkan
pertambahan penduduk yang terjadi secara sedikit- sedikit sepanjang tahun, berbeda
dengan metode geometrik yang mengasumsikan bahwa pertambahan penduduk hanya
terjadi pada satu saat selama kurun waktu tertentu. Formula yang digunakan pada
metode eksponensial adalah:
1 𝑃𝑡
�𝑡 = �0 ��𝑟�� dengan (𝑃
𝑟 𝑡 1� )
0
=
Dimana:
e = bilangan pokok dari sistem logaritma natural (1n)
yang besarnya adalah 2, 7182818
2. Metode komponen
Suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan jumlah suatu
penduduk menurut komponennya, yaitu komponen usia dan jenis kelamin.
Metode ini dimulai dengan suatu komposisi penduduk menurut usia dan
jenis kelamin. Pengelompokan usia yang paling umum dipakai adalah
pengelompokan lima tahunan. untuk memperkirakan keadaan pada tahun-
tahun mendatang, kita membutuhkan asumsi mengenai kelahiran,
kematian, dan perpindahan pada tahun-tahun sekarang.
�𝑡 = �0 + (�− �) + (�𝑖𝑔𝐼�− ���𝑔���)
Dimana:
L = jumlah kelahiran
M = jumlah penduduk pada tahun dasar
MigIn = jumlah migrasi masuk
MigOut = jumlah migrasi keluar
3. Metode APAK
Metode APAK (Angka Partisipasi Angkatan Kerja) ini merupakan salah
satu metode yang sering dipakai dalam memproyeksikan jumlah angkatan
kerja menurut usia dan jenis kelamin. Metode APAK ini berlandaskan
pada hasil proyeksi penduduk menurut usia dan jenis kelamin yang
biasanya diperoleh dengan metode komponen. Cara yang dipakai oleh
Biro Pusat Statistik untuk memperoleh asumsi APAK adalah dengan
5
melihat kecenderungan APAK di masa lampau, kemudian dibuat garis
regresi dari garis regresi inilah diperkirakan APAK di masa mendatang.
6
dan kebijakan penggajian yang sesuai untuk mempertahankan karyawan mereka
dan menarik karyawan baru.
Dalam hal ini, proyeksi kesempatan kerja menjadi alat penting dalam
pengembangan SDM karena membantu organisasi dalam merencanakan dan
melaksanakan program pelatihan dan pengembangan, merancang kebijakan penggajian
yang adil, dan memastikan bahwa organisasi memiliki tenaga kerja yang memenuhi
kebutuhan pasar kerja.
Adapun rumus dari proyeksi kesempatan kerja, yaitu:
��𝑛 = ��0 (1 + ��)𝑛
Dimana:
KKn = jumlah kesempatan kerja pada tahun n
KK0 = jumlah kesempatan kerja pada tahun dasar
r = tingkat pertumbuhan
n = jangka waktu
7
Perkembangan teknologi dapat mempengaruhi permintaan tenaga kerja di
sektor-sektor tertentu, dengan menciptakan atau menghilangkan lapangan
pekerjaan.
f. Tren bisnis:
Tren bisnis, seperti perubahan preferensi konsumen atau peningkatan
permintaan di suatu sektor tertentu, dapat mempengaruhi permintaan
tenaga kerja di sektor-sektor tertentu.
g. Tingkat pengangguran:
Tingkat pengangguran saat ini dapat menjadi indikator penting untuk
memprediksi permintaan tenaga kerja di masa depan. Semakin rendah
tingkat pengangguran, semakin besar kemungkinan terjadi permintaan
tenaga kerja di berbagai sektor.
8
STUDI KASUS
Selain itu Lombok Barat memiliki potensi cagar wisata terhampar luas yang jika
dikelola dengan baik maka pengangguran ataupun TKI ilegal tidak banyak terjadi.
Berdasarkan latar belakang yang telah diurakan, maka perumusan masalah yang diambil
adalah 1) Seberapa besar laju pertumbuhan ekonomi dilihat dari PDRB Kabupaten
Lombok Barat tahun 1997 ± 2006. 2) Seberapa besar laju pertumbuhan tenaga kerja di
Kabupaten Lombok Barat tahun 1997 ± 2006. 3)Seberapa besar laju kesempatan kerja di
Kabupaten Lombok Barat tahun 1997 ± 2006.
9
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Proyeksi angkatan kerja dan proyeksi kesempatan kerja sangat penting dalam
perencanaan tenaga kerja dan pembangunan ekonomi. Proyeksi angkatan kerja
membantu merencanakan kebutuhan tenaga kerja di masa depan dan mengantisipasi
perubahan dalam permintaan tenaga kerja. Sementara itu, proyeksi kesempatan kerja
membantu memprediksi permintaan tenaga kerja di masa depan, mempersiapkan diri
untuk meningkatkan produksi dan pelayanan, meningkatkan keuntungan, dan mendorong
pertumbuhan ekonomi.
Kedua proyeksi ini harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan
terbaru untuk memastikan akurasi dan relevansi proyeksi tersebut. Pemerintah,
perusahaan, dan organisasi lainnya harus melakukan proyeksi secara berkala untuk
memastikan bahwa perencanaan tenaga kerja dan pembangunan ekonomi berjalan sesuai
rencana dan diarahkan ke arah yang tepat.
B. SARAN
Penulis menyadari penulisan makalah ini tidak terlepas dari kekurangan, untuk itu
saran dan tanggapan yang membangun diharapkan dapat menjadi acuan untuk penulisan
makalah kedepannya semakin lebih baik lagi. Penulis juga berharap agar Makalah ini
dapat diterima dan dibaca oleh banyak orang.
10
DAFTAR PUSTAKA
11