Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA


(PROYEKSI ANGKATAN KERJA & PROYEKSI
KESEMPATAN KERJA)
Dosen Pengampuh: Putri Kemala Dewi Lubis, Se., M. Si., Ak., Ca

Di Susun Oleh:

Kelompok 9
Anisa Sanas Nalamjra 7212540009

Monalisa Lumbantobing 7213540001

Syarifah 7213540003

PRODI ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan bagi Tuhan yang maha kuasa atas berkat dan
karuniaNya, penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Adapun judul pembahasan
makalah ini adalah mengenai proyeksi angkatan kerja & proyeksi kesempatan kerja.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas KKNI mata kuliah
ekonomi sumber daya manusia dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus
pemahaman mengenai materi tersebut. Penulis juga sangat berterima kasih kepada Ibu
Dosen Putri Kemala Dewi Lubis, Se., M.Si., Ak selaku dosen pengampu mata kuliah
ekonomi sumber daya manusia.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran serta
bimbingan demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca. Akhir kata penulis
ucapkan terimakasih, semoga dapat bermanfaat.

Medan,12 Maret 2023

Kelompok 9

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Proyeksi Angkatan Kerja .........................................................2
B. Indikator Proyeksi Kesempatan Kerja .......................................................3
C. Metode Proyeksi penduduk dan Angkatan Kerja ......................................4
D. Pengertian Proyeksi kesempatan Kerja......................................................6
E. Indikator proyeksi Kesemptan kerja ..........................................................7
F. Studi Kasus ................................................................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................11
B. Saran ........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Proyeksi angkatan kerja dan proyeksi kesempatan kerja adalah dua konsep
yang saling terkait dalam bidang ekonomi dan sumber daya manusia. Proyeksi
angkatan kerja mengacu pada perkiraan jumlah tenaga kerja yang tersedia di
suatu wilayah atau negara pada waktu tertentu di masa depan. Sementara itu,
proyeksi kesempatan kerja mencerminkan jumlah pekerjaan yang tersedia
dalam suatu wilayah atau negara pada waktu tertentu di masa depan.
Proyeksi angkatan kerja dan proyeksi kesempatan kerja penting untuk
membantu pemerintah, perusahaan, dan organisasi lainnya dalam
merencanakan kebijakan dan strategi untuk mengatasi masalah
ketenagakerjaan. Dengan mengetahui jumlah tenaga kerja yang tersedia dan
jumlah pekerjaan yang tersedia, perencanaan sumber daya manusia dapat
dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.

B. RUMUSAN MASALAH
➢ Apa yang dimaksud dengan proyeksi angkatan kerja?
➢ Apa saja indikator dalam proyeksi angkatan kerja?
➢ Bagaimana proyeksi penduduk dan angkatan kerja?
➢ Apa yang dimaksud dengan proyeksi keempatan kerja?
➢ Apa saja indikator dalam proyeksi kesempatan kerja?

C. TUJUAN PENULISAN
➢ Apa yang dimaksud dengan proyeksi angkatan kerja?
➢ Apa saja indikator dalam proyeksi angkatan kerja?
➢ Bagaimana proyeksi penduduk dan angkatan kerja?
➢ Apa yang dimaksud dengan proyeksi keempatan kerja?
➢ Apa saja indikator dalam proyeksi kesempatan kerja?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ANGKATAN KERJA


Proyeksi tenaga kerja adalah upaya untuk memperkirakan jumlah dan
karakteristik tenaga kerja yang akan tersedia di masa depan. Proyeksi angkatan kerja
umumnya dilakukan oleh pemerintah, organisasi bisnis, dan lembaga penelitian untuk
membantu perencanaan ekonomi dan kebijakan publik terkait dengan tenaga kerja.
Tujuan dari proyeksi angkatan kerja adalah untuk membantu organisasi dan
pemerintah merencanakan sumber daya manusia di masa depan, termasuk perencanaan
pelatihan, pengembangan karir, penempatan pekerjaan, dan kebijakan ketenagakerjaan
lainnya. Proyeksi angkatan kerja dapat membantu meningatkan efesiensi dan
produktivitas organisasi, serta meminimalkan kesenjangan antara pasokan dan
permintaan tenaga kerja di pasar kerja.
Proyeksi angkatan kerja sangat erat hubungannya dengan pengembangan sumber
daya manusia (SDM) karena proyeksi angkatan kerja memberikan gambaran tentang
jumlah, kualifikasi, dan kebutuhan tenaga kerja di masa depan. Dengan mengetahui hal
ini, organisasi dapat mempersiapkan strategi pengembangan SDM yang sesuai dengan
kebutuhan bisnis mereka.
Proyeksi angkatan kerja dapat membantu organisasi dalam merencanakan
program pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan keterampilan dan kualifikasi
karyawan mereka. Misalnya, jika proyeksi angkatan kerja menunjukkan bahwa akan ada
peningkatan permintaan untuk karyawan yang memiliki keterampilan teknologi tinggi,
maka organisasi dapat merencanakan program pelatihan untuk meningkatkan
keterampilan teknologi karyawan yang ada atau merekrut karyawan baru dengan
keterampilan yang diperlukan.
Selain itu, proyeksi angkatan kerja juga dapat membantu organisasi dalam
merencanakan kebijakan penggajian dan kenaikan pangkat yang adil dan sesuai dengan
perkembangan pasar kerja. Dengan mengetahui persaingan dan tingkat permintaan di
pasar kerja, organisasi dapat menentukan tingkat gaji dan kebijakan kenaikan pangkat
yang tepat untuk mempertahankan karyawan mereka dan menarik karyawan baru.

2
Dalam hal ini, proyeksi angkatan kerja menjadi alat penting dalam pengembangan
SDM karena membantu organisasi dalam merencanakan dan melaksanakan program
pelatihan dan pengembangan, merancang kebijakan penggajian dan kenaikan pangkat,
dan memastikan bahwa organisasi memiliki tenaga kerja yang memenuhi kebutuhan
bisnis mereka.

B. INDIKATOR PROYEKSI ANGKATAN KERJA


Beberapa indikator yang digunakan dalam proyeksi angkatan kerja meliputi:
1. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk suatu daerah merupakan faktor penting dalam proyeksi
tenaga kerja karena jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah tenaga
kerja yang tersedia di masa depan.
2. Tingkat kelahiran
Tingkat kelahiran juga menjadi faktor penting dalam proyeksi angkatan
kerja karena jumlah kelahiran mempengaruhi jumlah tengaa kerja yang
akan masuk ke dalam angkatan kerja di masa depan.
3. Tingkat kematian
Tingkat kematian juga mempengaruhi proyeksi angkatan kerja karena
semakin tinggi tingkat kematian, maka semakin rendah jumlah tengaa
kerja yang tersedia di masa depan.
4. Imigrasi dan emigrasi
Imigrasi dan emigrasi juga menjadi faktor penting dalam proyeksi
angkatan kerja karena semakin tinggi tingkat imigrasi, maka semakin
tinggi jumlah tenaga kerja yang akan masuk ke dalam angkatan kerja di
masa depan. Sebaliknya, semakin tinggi tingkat emigrasi, maka semakin
rendah jumlah tengaa kerja yang tersedia di masa depan.
5. Tingkat pengangguran
Tingkat pengangguran juga menjadi faktor penting dalam proyeksi
angkatan kerja karena semakin tinggi tingkat pengangguran, maka
semakin tinggi jumlah tenaga yang tersedia dimasa depan.
6. Perubahan demografi
Perubahan demografi seperti perubahan usia, gender, dan etnis juga
menjadi faktor penting dalam proyeksi angkatan kerja karena dapat
mempengaruhi karakteristik tengaa kerja di masa depan.

3
C. METODE PROYEKSI PENDUDUK DAN ANGKATAN KERJA
1. Metode Matematik
Metode ini sering disebut juga dengan metode tingkat pertumbuhan penduduk
(Growth Rates). Metode ini merupakan estimasi dari total penduduk dengan
menggunakan tingkat pertumbuhan penduduk secara matematik, atau untuk tingkat
lanjutnya melalui fittingkurva yang menyajikan gambaran matematis dari perubahan
jumlah penduduk, seperti kurva logistik. Proyeksi berdasarkan tingkat pertumbuhan
penduduk mengasumsikan pertumbuhan yang konstan, baik untuk model aritmatika,
geometrik, atau eksponensial untuk mengestimasi jumlah penduduk.
a. Metode aritmatik
Metode Aritmatis mengasumsikan bahwa pertumbuhan penduduk
(angkatan kerja atau jumlah pekerja) selalu terjadi dalam jumlah yang
tetap. Bila kita mengetahui jumlah awalnya, maka dengan metode
aritmatis ini kita dapat menduga jumlah penduduk (angkatan kerja) di
masa depan dengan rumus:
1
�𝑡 = �0 (1 + 𝑟�) dengan 𝑟 𝑃𝑡( − 1)
= 𝑟 𝑃0

Dimana:
Pt = jumlah penduduk pada tahun t
P0 = jumlah penduduk pada tahun dasar
r = laju pertumbuhan penduduk
t = periode waktu antara tahun dasar dan tahun t
(dalam tahun)
b. Metode geometrik
Proyeksi penduduk dengan metode geometrik menggunakan asumsi
bahwa jumlah penduduk akan bertambah secara geometrik
menggunakan dasar perhitungan bunga majemuk (Adioetomo dan
Samosir, 2010). Laju pertumbuhan penduduk (rate of growth)
dianggap sama untuk setiap tahun. Berikut formula yang digunakan
pada metode geometrik:
1
𝑃𝑡 𝑡
�𝑡 = �0 (1 + ��) 𝑡
dengan 𝑟 = ) −1
( 𝑃0

c. Metode eksponensial
4
Menurut Adioetomo dan Samosir (2010), metode eksponensial menggambarkan
pertambahan penduduk yang terjadi secara sedikit- sedikit sepanjang tahun, berbeda
dengan metode geometrik yang mengasumsikan bahwa pertambahan penduduk hanya
terjadi pada satu saat selama kurun waktu tertentu. Formula yang digunakan pada
metode eksponensial adalah:
1 𝑃𝑡
�𝑡 = �0 ��𝑟�� dengan (𝑃
𝑟 𝑡 1� )
0
=
Dimana:
e = bilangan pokok dari sistem logaritma natural (1n)
yang besarnya adalah 2, 7182818

2. Metode komponen
Suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan jumlah suatu
penduduk menurut komponennya, yaitu komponen usia dan jenis kelamin.
Metode ini dimulai dengan suatu komposisi penduduk menurut usia dan
jenis kelamin. Pengelompokan usia yang paling umum dipakai adalah
pengelompokan lima tahunan. untuk memperkirakan keadaan pada tahun-
tahun mendatang, kita membutuhkan asumsi mengenai kelahiran,
kematian, dan perpindahan pada tahun-tahun sekarang.
�𝑡 = �0 + (�− �) + (�𝑖𝑔𝐼�− ���𝑔���)
Dimana:
L = jumlah kelahiran
M = jumlah penduduk pada tahun dasar
MigIn = jumlah migrasi masuk
MigOut = jumlah migrasi keluar

3. Metode APAK
Metode APAK (Angka Partisipasi Angkatan Kerja) ini merupakan salah
satu metode yang sering dipakai dalam memproyeksikan jumlah angkatan
kerja menurut usia dan jenis kelamin. Metode APAK ini berlandaskan
pada hasil proyeksi penduduk menurut usia dan jenis kelamin yang
biasanya diperoleh dengan metode komponen. Cara yang dipakai oleh
Biro Pusat Statistik untuk memperoleh asumsi APAK adalah dengan

5
melihat kecenderungan APAK di masa lampau, kemudian dibuat garis
regresi dari garis regresi inilah diperkirakan APAK di masa mendatang.

D. PENGERTIAN PROYEKSI KESEMPATAN KERJA


Proyeksi kesempatan kerja adalah estimasi atau perkiraan mengenai jumlah
pekerjaan yang akan tersedia di masa depan di suatu wilayah atau sektor ekonomi
tertentu. Proyeksi kesempatan kerja biasanya dibuat oleh pemerintah, lembaga penelitian,
atau organisasi bisnis untuk membantu perencanaan dan pengambilan keputusan di
berbagai bidang, seperti pendidikan, pelatihan tenaga kerja, dan kebijakan ekonomi.
Proyeksi kesempatan kerja dapat mencakup berbagai faktor, seperti pertumbuhan
ekonomi, tren bisnis, teknologi, perubahan demografi, dan kebijakan pemerintah.
Proyeksi ini dapat membantu individu, organisasi, dan pemerintah untuk mempersiapkan
diri dengan lebih baik dalam menghadapi perubahan pasar tenaga kerja di masa depan.
Proyeksi kesempatan kerja dan pengembangan sumber daya manusia (SDM)
memiliki hubungan yang erat karena proyeksi kesempatan kerja dapat membantu
organisasi dalam merencanakan pengembangan SDM yang sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja.
Proyeksi kesempatan kerja merupakan proses memproyeksikan jumlah dan jenis
pekerjaan yang tersedia di pasar kerja di masa depan. Dengan mengetahui proyeksi
kesempatan kerja, organisasi dapat merencanakan pengembangan SDM untuk
mempersiapkan karyawan dengan keterampilan dan kualifikasi yang sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja.
Organisasi dapat menggunakan proyeksi kesempatan kerja untuk merencanakan
program pelatihan dan pengembangan karyawan mereka. Jika proyeksi kesempatan kerja
menunjukkan bahwa akan ada peningkatan permintaan untuk karyawan dengan
keterampilan teknologi tinggi, maka organisasi dapat merencanakan program pelatihan
untuk meningkatkan keterampilan teknologi karyawan mereka.
Selain itu, proyeksi kesempatan kerja juga dapat membantu organisasi dalam
merencanakan kebijakan penggajian yang adil dan sesuai dengan kondisi pasar kerja. Jika
proyeksi kesempatan kerja menunjukkan bahwa ada persaingan ketat di pasar kerja, maka
organisasi dapat menentukan tingkat gaji

6
dan kebijakan penggajian yang sesuai untuk mempertahankan karyawan mereka
dan menarik karyawan baru.
Dalam hal ini, proyeksi kesempatan kerja menjadi alat penting dalam
pengembangan SDM karena membantu organisasi dalam merencanakan dan
melaksanakan program pelatihan dan pengembangan, merancang kebijakan penggajian
yang adil, dan memastikan bahwa organisasi memiliki tenaga kerja yang memenuhi
kebutuhan pasar kerja.
Adapun rumus dari proyeksi kesempatan kerja, yaitu:
��𝑛 = ��0 (1 + ��)𝑛
Dimana:
KKn = jumlah kesempatan kerja pada tahun n
KK0 = jumlah kesempatan kerja pada tahun dasar
r = tingkat pertumbuhan
n = jangka waktu

E. INDIKATOR PROYEKSI KESEMPATAN KERJA


Beberapa indikator yang digunakan dalam proyeksi kesempatan kerja antara
lain:
a. Pertumbuhan ekonomi:
Proyeksi kesempatan kerja dapat menggunakan pertumbuhan ekonomi
sebagai indikator penting dalam memprediksi peningkatan permintaan
tenaga kerja di masa depan.
b. Perubahan demografi:
Perubahan demografi, seperti peningkatan populasi atau perubahan usia,
dapat mempengaruhi permintaan tenaga kerja di sektor-sektor tertentu.
c. Investasi asing:
Investasi asing dapat mempengaruhi permintaan tenaga kerja di sektor-
sektor tertentu, terutama di sektor-sektor yang berkaitan dengan produksi
dan ekspor.
d. Kebijakan pemerintah:
Kebijakan pemerintah, seperti pengurangan pajak atau insentif bagi
perusahaan untuk mempekerjakan lebih banyak pekerja, dapat
mempengaruhi permintaan tenaga kerja di sektor-sektor tertentu.
e. Teknologi:

7
Perkembangan teknologi dapat mempengaruhi permintaan tenaga kerja di
sektor-sektor tertentu, dengan menciptakan atau menghilangkan lapangan
pekerjaan.
f. Tren bisnis:
Tren bisnis, seperti perubahan preferensi konsumen atau peningkatan
permintaan di suatu sektor tertentu, dapat mempengaruhi permintaan
tenaga kerja di sektor-sektor tertentu.
g. Tingkat pengangguran:
Tingkat pengangguran saat ini dapat menjadi indikator penting untuk
memprediksi permintaan tenaga kerja di masa depan. Semakin rendah
tingkat pengangguran, semakin besar kemungkinan terjadi permintaan
tenaga kerja di berbagai sektor.

8
STUDI KASUS

Analisis Proyeksi Kesempatan Kerja Di Kabupaten Lombok Barat 2010-


2025

Salah satu permasalahan utama yang berpotensi menghambat pembangunan di


Kawasan Timur Indonesia adalah masih rendahnya kualitas dankapasitas sumberdaya
manusia yang menyebabkan tingginya jumlah pengangguran dan rendahnya kemampuan
untuk menciptakan kesempatan kerja sendiri melalui kewirausahaan. Disisi lain pelaku
pembangunan sudah mengembangkan dukungan-dukungan dalam memperkuat program
pemberdayaan masyarakat. Salah satu program ketenagakerjaan yang dikembangkan
oleh pemerintah adalah program pemberdayaan masyarakat dengan fokus peningkatan
gerakan kewirausahaan masyarakat pedesaan dan miskin kota. Belum lagi kalau melihat
program yang dikembangkan oleh swasta ataupun LSM internasional.Kompleksnya
masalah ketenagakerjaan ini merupakan bagian integral dari masalah ekonomi. Dengan
demikian perencanaan ekonomi harus mencakup perencanaan ketenagakerjaan.

Pembangunan ketenagakerjaan di Kabupaten Lombok Barat, diarahkan dalam


rangka perluasan lapangan kerja dan mengurangi penggangguran serta peningkatan
sumber daya manusia demi terbentuknya tenaga kerja profesional yang mandiri,
produktif, berjiwa usaha, berkualitas, terampil, efisien dan efektif terutama bagi
angkatan kerja muda, sehingga mampu mengisi, menciptakan dan memperluas lapangan
kerja serta kesempatan berusaha.

Selain itu Lombok Barat memiliki potensi cagar wisata terhampar luas yang jika
dikelola dengan baik maka pengangguran ataupun TKI ilegal tidak banyak terjadi.
Berdasarkan latar belakang yang telah diurakan, maka perumusan masalah yang diambil
adalah 1) Seberapa besar laju pertumbuhan ekonomi dilihat dari PDRB Kabupaten
Lombok Barat tahun 1997 ± 2006. 2) Seberapa besar laju pertumbuhan tenaga kerja di
Kabupaten Lombok Barat tahun 1997 ± 2006. 3)Seberapa besar laju kesempatan kerja di
Kabupaten Lombok Barat tahun 1997 ± 2006.

9
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Proyeksi angkatan kerja dan proyeksi kesempatan kerja sangat penting dalam
perencanaan tenaga kerja dan pembangunan ekonomi. Proyeksi angkatan kerja
membantu merencanakan kebutuhan tenaga kerja di masa depan dan mengantisipasi
perubahan dalam permintaan tenaga kerja. Sementara itu, proyeksi kesempatan kerja
membantu memprediksi permintaan tenaga kerja di masa depan, mempersiapkan diri
untuk meningkatkan produksi dan pelayanan, meningkatkan keuntungan, dan mendorong
pertumbuhan ekonomi.
Kedua proyeksi ini harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan
terbaru untuk memastikan akurasi dan relevansi proyeksi tersebut. Pemerintah,
perusahaan, dan organisasi lainnya harus melakukan proyeksi secara berkala untuk
memastikan bahwa perencanaan tenaga kerja dan pembangunan ekonomi berjalan sesuai
rencana dan diarahkan ke arah yang tepat.

B. SARAN
Penulis menyadari penulisan makalah ini tidak terlepas dari kekurangan, untuk itu
saran dan tanggapan yang membangun diharapkan dapat menjadi acuan untuk penulisan
makalah kedepannya semakin lebih baik lagi. Penulis juga berharap agar Makalah ini
dapat diterima dan dibaca oleh banyak orang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Djunaedi, M. H. (2009). Analisis Proyeksi Kesempatan Kerja Dan Produktivitas


Tenaga Kerja Di Kabupaten Lombok Barat 2010-2015. Jurnal Ekonomi
Dan Pembangunan, 116-127.
Sumarsono, S. (2009). Teori Dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

11

Anda mungkin juga menyukai