Anda di halaman 1dari 45

PENGARUHi INFLASIi DANi NILAIi TUKARi TERHADAPi

PROFITABILITASi BANKi UMUMi SYARIAHi YANGi LISTINGi DI

OJKi TAHUNi 2016-2020i

PROPOSALi SKRIPSIi

Diajukani Sebagaii Salahi Satui Syarati

Untuki Memperolehi Gelari Sarjanai Ekonomii

Olehi:

ASNIZA AFHAMI

NIM. 21701083038

UNIVERSITASi ISLAMi MALANGi

FAKULTASi EKONOMIi DANi BISNISi

MALANGi

2022
BAB 1

PENDAHULUANi

1.1 Latari Belakangi Masalahi

Indonesia yaitu negara yang memiliki perkembangan begitu pesat,

dari segi teknologi, sumber daya manusia, hingga karya yang tercipta oleh

warga local sendiri. Definisi Bank dalami berkehidupan sehari sering

masyarakat dengar dimulai dari Bank Syari’ah dan juga Bank Konvensionali.

Di massa modern seperti saat ini, peranani perbankani buat membanguni

perekonomiani suatui negarai begitulah penting. Di seluruh bidang yangi

berhubungani dengani aktivitas finansial, senantiasa membutuhkani jasai

yang ada pada Bank. Oleh sebab itu, sekarang dan masa depan masyarakat

tidak bisa lepasi dari dunia Perbankani, baik yang dilakukan oleh Lembaga

ataupun perorangan dalam melakukan kegiatan keuangan. (Sugihyanto 2021)

Definisi Bank yang merujuk pada Perundang-undangi Nomer. 10

tahun 1998 judul Perbankan, bisa ditarik kesimpulan bahwa Banki adalah

badan ekonomi yang bertugas penyalurkan juga penghimpun dana dari warga

negara di bentuk pinjamani maupun bentuk untuk menumbuhkan tarafi

kehidupan masyarakat luas. Peranan Banki miliki tujuan penting yaitu

menumbuhkan ekonomi suatu Negarai, contoh mengelola dana warga buat

kegiatan berinvestasi juga menyediakani fasilitasi layanani yang mudah buat

melakukan transaksi. Selain itu Banki fungsi buat bantu proses bangunani

seluruh Indonesia dalam rangka membanguni pertumbuhani perekonomi,

pemerataan, dan stabil peningkatan mutu warga.(Raharjo, 2020)


Banki syari’ahi yaitu Banki yangi pelaksanaannya berlandaskan

kepada hukum ajaran agama, juga dalami prosesnya nggak memberikan riba

pada nasabah. Imbalan yang diterima bergantung dari akad antara pihak

Bank dan nasabah. Akad atau perjanjian yang ada harus berdasarkan rukun

dan syarat yang ditetapkan dalam syariah Islam. Terdapat pasal 3

Perndang-Undangi Nomer. 21 Tahun 2008 yang mengatakan yaitu

Perbankani Syari’ahi untuk menopang kegiatan bangunan seluruh Indonesia

untuk menumbuhkan kesejahteraan rakyat, keadilani, dan kebersamaani.

(Fatma, 2019.)

Di Indonesia Perkembangan Bank Syariah sangat baik. Satu diantara

aspek yang mendukung perkembangannya yaitu karena masyarakat

Indonesia mayoritas beragama Islam. Berikut yaitu data Perkembangan

Banki Syari’ahi Indonesia yang didapatkan dari laman (OJK):

Tabel 1.1

Pertumbuhan Totali Aset Banki Umumi Syari’ahi di Indonesiai

Indikator 2015i 2016i 2017i 2018i 2019i 2020i

Total asset (Rp 213.423 254.184 288.027 316.691 350.364 397.073

Milliar )

Jumlah Bank 12 13 13 14 14 14

Umum Syariah

Sumber data: www.ojk.go.id


Pada tabel 1.1 diatasi diketahuii bahwa perkembangan jumlahi

seluruh aset Banki Syaria di Indonesiai mulai tahuni 2015 sampaii tahuni

2020 mengalamii peningkatan dalam perkembangannya setiap tahun.

Bahkan di pertengahan masa corona, Perbankani Syari’ahi pun

menunjukkan performa yang cukup baik yaitu pada pertumbuhan asset.

Berdasarkani datai dari OJKi, pertumbuhan asset perbankani syaria pada

tahuni 2020 itu sebesari 13.11% (yoy). Pristiwa ini menandakan bahwa

Bank Syariah banyak digemari oleh masyarakat sebagai badan keuangan

terpercaya yang berlandaskan pada asas Islam.

Setiap Perbankan Syariah mempunyai tujuan akhir yang dicapai

dalam melakukan kegiatannya yaitu memperoleh keuntungan atau

profitabilitas maksimal yang bersumber dari aktivitas non operasional

ataupun operasional. Rentabilitas atau Profitabilitas adalah satu diantara

tujuan utama yang diutamakan dalam melaksanakan usaha, khusunya

perbankan. Hal ini disebabkan Bank dalami melaksanakani aktivitasi

operasionalnyai untuk mendapatkan keuntungani maksimali.

Laba yaitu usaha perusahaan buat memperoleh labai dan

mendapatkan laba secara efektifi. Kinerja suatu Bank ditentukan oleh

banyaknya laba yang dihasilkan,(Kasmir,2000). Rasio profitabilitas menilai

keahlian Lembaga untuk mendapatkan keuntungan memakai sumberi

dimilikii lembaga, contoh penjualan perusahaan, modali/aktiva.


Faktor yang mempengaruhi tingkat profitabilitas atau laba

perusahaan yaitu inflasi karena inflasii itu naiknya suatu barang yang terus

melonjak. Lonjakan hargai dapat disebabkan oleh adanya suau hal antara

lain: musimani, menjelangi harii besari, bencanai dll sedangkani yang

sifatnyai sementarai tidakibisa disebuti dengan inflasii.(Khotijah et al.,

2020)

Terjadi inflasi sebesar 0,45% Pada bulan Desember tahun 2020

yang mengahsilkan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,68. 3 kota

mengalami deflasi dan 87 kota mengalami inflasi dari jumalah 90 kota

IHK. Kejadian ini disebabkan oleh kenaikan harga berdasarkan naiknya

indeks sektor pengeluaran antara lain: sektor makanan, pakaian, perumahan,

perlengkapan, kesehatan, transportasi dan penyedian makanan. kemudian

dari sektor pengeluaran terjadi penurunan indeks antara lain: sektor rekreasi,

informasi, dan perawatan. Sedangkan sektor yang tidak mengalami

perubahan yaitu sektor pendidikan.

Penanggulangan yang diterapkan pemerintah dan Bank Indonesia

yaitu melalui penerapan dari berbagai inovasi program yang dialokasikan

untuk memelihara stabilitas kelancaran dan pasokan distribusi pada masa

pandemi supaya tidak terjadi inflasi (IHK). Inflasi di tahuni 2020i tercatati

rendahi itu sebesari 1,68. Inflasi yang rendah disebabkan karena permintaan

domestik kurang kuat menanggulangi dampak pandemic covid-19 dan juga

kecenderungani penurunani dari permintaani juga dayai belii akibati

pandemii corona.
Pada sektor perbankani, nilaii tukari menghasilkan dampak pada

tingkati profitabilitasi. Setiap peralihan nilai tukar akan berimbas di laba

yangi diterimai olehi Banki. Nilaii tukari itu perbandingani antarai hargai

matai uangi darii 2 Negarai.

Berdasarkani latari belakangi yang sudah dijabarkan, makai

dilakukani penelitiani berjuduli “”PENGARUHi INFLASIi JUGA

NILAIi TUKARi TERHADAPi PROFITABILITASi BANKi UMUMi

SYARIAHi LISTINGi DI OJKi TAHUNi 2016i-2020i”.

1.2 Rumusani Masalahi

Berdasarkan dari uraian latari belakangi tersebuti, dirumuskan masalah yangi

akani ditelitii di penelitiani itu antara lain:

1. Bagaimana pengaruhi inflasii juga nilaii tukari terhadapi profitabilitasi

Banki Umumi Syariahi Yangi Listingi Di OJKi Tahuni 2016-2020i?

2. Bagaimana pengaruhi inflasii terhadapi profitabilitasi Banki Umumi

Syariahi Yangi Listing Di OJKi Tahuni 2016-2020i?

3. Bagaimana pengaruhi nilaii tukari terhadapi profitabilitasi Banki Umumi

Syariahi Yangi Listingi Di OJKi Tahuni 2016-2020i?

1.3 Tujuani Penelitiani

Adapun tujuan penelitian berdasarkani rumusani masalahi di atasi antara lain:

1. Mengetahui dan menganalisisi pengaruhi inflasii juga nilai tukar pada laba

Banki Umumi Syariahi yang listing Di OJK tahuni 2016-2020i.

2. Mengetahui dan menganalisisi pengaruhi inflasi pada laba Banki Umumi

Syariahi yang listing Di OJK tahuni 2016-2020i.


3. Mengetahui dan menganalisisi pengaruhi nilai tukar pada laba Banki

Umumi Syariahi yang listing Di OJK tahuni 2016-2020i.

1.4 Manfaati Penelitiani

a. Manfaati Teoritisi

1. Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya semoga dapat dijadikan

sebagai bahan referensi dan juga bahan perbandingan. Selain itu dapat

menambahi wawasani juga ilmui pengetahuani tentangi perbankani

syaria.

2. Bidang Ilmu

Diharapkan dengan adanya penelitian dapat memberikan manfaat

dan juga sebagai referensi khususnya dalam jurusan perbankan

syariah.

b. Manfaat Praktis

1. Perbankani Syariahi

Untuk perbankani syariah semoga bisa menjadii pertimbangani

buat mengambil keputusani yangi akani dilakukan pada hal-hal yangi

mempengaruhii kinerjai perbankani syariahi dan menentukan

kebijaksanaan perusahaan sehingga kedepannya kegiatan perbankan

dapat berjalan dengan baik dan benar.

2. Investor
Bagi para investor diharapkan dapat menjadi tambahan informasi

tentang laba keuntungan yang didapat oleh perusahaan sehingga akan

menentukan seberapa besar investasi yang didapatkan oleh investor.


BAB 2

TINJAUANi PUSTAKAi

2.1 Hasili Penelitiani Terdahului

Dalam penelitiani inii, hasil darii penelitiani terdahului sangat dibutuhkan

untuk penyusunan kerangka pikir penelitian dan untuk menjadi dasar dalam

pertimbangan yang berhubungan dengan permasalahan yang teliti, berikut

beberapa penelitian terdahulu:

Rachmawati and Marwansyah (2019) meneliti Pengaruhi BI Ratei,

Inflasi, BOPO, NPL, CAR pada laba Di Banki BUMNi. (Tahun amatan pada

2008-2016). Menggunakan regresi linier berganda. Dan menghasilkan

variabel BI Rate, Inflasi juga CAR tidaki berpengaruhi pada Profitabilitas,

sedangkani variabeli NPL juga BOPO berpengaruhi negatif pada

Profitabilitas.

Saputri (2021) meneli Pengaruhi Indikatori Makroekonomii Terhadapi

Profitabilitasi Perbankani Syariahi Di Indonesiai Tahuni 2015-2020i.

Menerapkan regresi linier berganda dan menghasilkan bahwai secarai umumi

indikatori makro ekonomi memilikii pengaruhi terhadapi profitabilitasi

perbankani syariahi.

Putranto (2021) meneliti Pengaruhi Strategii Diversifikasii, Leveragei

juga Inflasii Terhadapi Profitabilitasi Perusahaani Foodi And Beveragei

(Tahun 2013-2018). Memakai analisisi regresii linieri bergandai juga

menghasilkan bahwai leveragei juga startegi diversifikasi berpengaruhi


positifipada laba perusahaani, sedangkani inflasi tidak berpengaruhi pada laba

perusahaan.

2.2 Tinjauani Teorii

2.2.1 Inflasii

a. Pengertiani Inflasii

Kasmir (2010) inflasii itu pelaksanaan peningkatan hargai barangi

secarai beruntun & universal dalam jam periode yang telah

ditentukan. Menggunakan tingkati pengembaliani investasii

berkorelasii negatifi dengani tingkati sukui bungai juga inflasii

dengan indeksi hargai Tingkat pengembalian investasi saham

berkorelasi positif.

Nariman (2019) inflasi merupakan suatu keadaan yang mana

peningkatan harga melonjak terus atau dapat dipanggil inflasi yaitu

sesuatu nila tingkat harga barang secara populer terjadi kenaikan

setiap waktu.

Maghfiroh et al., (2021) inflasi secara populer itu melonjaknya

harga yang gak beraturan dalam priode yang lama. Inflasi dapat

menimbulkan turunnya daya beli masyarakat sebab adanya nilai

mata uang yang menurun.

b. Macam-macam Inflasi
(Putong 2002) bahwa inflasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis

diantaranya:

a. Menurut sifatnya inflasi dibagi menjadi 4 antara lain:

1). Inflasii rendah (Creeping Inflation) adalah inflasi kurang dari

10%.

2). Inflasii menengah (Galloping Inflation) adalah inflasi

antara10-30% per tahun..

3). Inflasii berat (High Inflation) adalah inflasi antara 30-100%

per tahun.

4). Inflasii sangat tinggi (Hyper Inflation) adalah inflasi drastis

diatas 100%.

b. Berdasarkan penyebabnya

1). Demandi Pulli Inflationi, inflasi ini terjadi akibat permintaan

keseluruhan yang tinggi di satu pihak tetapi keadaan

produksi telah mencapai kesempatan kerja penuh (full

employment),

c. Berdasarkan asalnya

1). Inflasii yang bersumber dari dalam negeri (domestici

inflationi) disebabkan terjadinya deficit dalami belanjai juga

pembiayaani Negarai yangi dilihati padai belanjai dan

anggaran Negarai.

c. Efek Inflasii

Nopirin (2009:32); dalam (Dhani,2020) efek inflasi yaitu:


1. Efeki Terhadapi Pendapatani (Equity Effecti)

Ada yang dirugikan, Sifatnya tidak merata dan diuntungkan

dengan terjadinya inflasi. Maka dari itu inflasi berdampak

terjadinya perubahan pada pola kekayaan dan pendapatan

masyarakat.

2. Efeki Terhadapi Outputi (Output Effectsi)

Penyebabnya biasanya terjadi peningkatan barang harga

mengawali peningkatan gaji maka berakibat laba pengusaha

naik. Hal inii akani memunculkan lonjakan produksii. Akan

tetapi, jikai lajui inflasii cukupi tinggii (hyperi inflationi) maka

terjadi penurunan output. Maka bisa di Tarik kesimpulan bahwa

tidak memiliki ikatan langsung diantara output dan inflasi.

2.2.2 Nilaii Tukari

a. Pengertiani Nilaii Tukari

Maghfiroh et al., (2021) Nilaii tukari rupiah yang seringkali

disebut dengan sebutan kursi rupiah itu pertukarani matai uangi

Indonesia dengan Negara lain kecuali Indonesia.

Sudaryo and Haera (2018) Nilaii tukari rupiah merupakan hargai

rupiahi untuk matai uangi Negarai laini. kursi matai uangi asingi

menujukkan nilaii matai uangi yangi dinyatakani dengan matai uangi

Negarai laini.

b. Macam-macam Nilaii Tukari


Hasolan (2014) macam-macam nilai tukar dalam beberapa transaksi

atau valuta asing sebagai berikut:

1. Kurs Jual

Harga Jual Nilai Tukar yang dikeluarkan saat transaksi buat

menjuali satui uniti matai uangi asingi tertentui. Kursi jual dalam

Views bank menunjukan jumlah satuan matai uangi Negarai laini.

Jika anda membeli matai uangi asing dengani menggunakan

matai uangi sendiri maka anda akan ditagih oleh pihak Bank.

2. Kursi Belii

Kursi belii itu kursi diedarkan oleh bursai valas buat

membelii matai uangi asingi tertentui

3. Kursi Tengahi

Kursi tengahi itu kebanyakan antara kursi beli juga kursi

jual. Kursi tengahi ini berguna buat mengetahui turun naiknya

valas pada bursa. Seperti mengetahui dan memperjelas apresiasi

dan depresiasi.

2.2.3 Profitabilitas

a. Pengertian Profitabilitas

Sugihyanto (2021) Profitabilitas merupakan keahlian bank dalam

menciptakan keuntungan atau laba. Keuntungan yaitu sesuatu yang

begitu berharga untuk mobilitas bank disebabkan di dalam

keuntungan terdapat kepercayaan warga pada bank yang berfungsi


untuk tolak ukur baik buruknya manajemen bank, dan Kesehatan

Bank.

Mawaddah (2015) Rasioi profitabilitasi itu rasioi yangi diterapkan

buat mengetahuii kinerja suatu lembaga dalami menciptakan laba

keuntungan dalam suatu periode tertentu dan dan menilai tinggi

rendahnya efisiensi operasional dalam menggunakan aktiva yang

diperuntungkan.

b. Macami Profitabilitasi

1. Neti Profiti Margini

Rasio NPMi bertujuan untuk memberi pengetahuan tentang

profitabilitas yang dipakai untuk media dari penjualan buat

menginformasikan para investasi. lembaga yang memiliki NPM

besar cenderung memiliki kemampuan untuk bertahan dalam

kondisi yang sulit.

2. Return On Asset (ROA)

Saputri (2021) ROA berfungsi untuk menilai keahlian

manajemen bank dalam memperoleh laba secara menyeluruh

selama satu periode. Semakin besar nilai rasio ROA yang

diperoleh Bank, maka semain besar pula keuntungan yang

dihasilkan oleh bank.

Munawir (2006); dalam Dhani,2020) bahwa terdapat

keunggulan ROA antara lain:


a. ROA berfungsi untuk menilai efisiensi pengalokasian modal

yang sensitif pada suatu hal yang mempengaruhi kondisi

keuangan perusahaan.

b. ROA dapat mengeathui sejauh mana hubungan posisi

perusahaan dengan rasio industry.

c. ROA bertuujuan untuk mengetahui profitabilitas barang yang

diperoleh kantor.

d. ROA bertujuan untuk mengetahui efisiensi aktivitas yang

dikerjakan oleh per-devisi.

e. Profitabilitas buat mengetahui kepentigan konsep kegiatan

serta sebagai pengontrol.

Adapun rumus rasio adalah sebagai berikut:

Laba sebelum pajak


ROA=
Total Aktiva

4. Return On Equity (ROE)

Romdhoni and Chateradi (2018) Return On Equity (ROE)

yaitu satu diantara alat analisis rasio keuangan yang dilakukan

untuk menilai efisiensi keahlian perusahaan dan tinggi rendahnya

profitabilitas. Semakin tinggi ROE maka semakin baik pula

keuangan perusahaan karena kenaikan keuntungan bersih lebih

besar dibandingkan dengan kenaikan equity.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Laba bersih setelah pajak


ROE=
Total Ekuitas
c. Faktori Yang Berpengaruhi Profitabilitasi

Hanafii (2004:42); dalam (Dhani,2020) Adapun hal yang

memfaktori laba antara lain:

1. Jenisi Instansi

Perusahaan yang menghasilkan jasa atau barang biasanyai

akani mempunyai laba yang tetap dari pada instansi yang

menghasilkan barangi modali

2. Umuri instansi

Instansi yang sudah didirikan sejak lama cenderung

memilki laba yang tetap.

3. Skala Perusahaan

Jika perusahaan yang memilki mobilitas yang cukup padat

cenderung memilki laba yang tetap.

4. Harga Produksi

Keuntungan akan banyak apabila suatu perusahaan memilki

biaya produksi yang minimal dan tentunya laba akan stabil atau

tetap.

5. Habitat Bisnis

Keuntungan perusahaan juga bergantung pada kebiasan

perusahaan itu sendiri artinya jika perusahaa melakukan produksi

atas dasar kebiasaan mengakibatkan menghasilkan laba yang

cenderung signifikan.

6. Produk yang Dihasilkan


Keuntungan yang diperoleh perusahaan akan cenderung stabil

atau tetap jika perusahaan dengan bahan produksi yang memilki

korelasi dengan bahan pokok biasanya ketimbang perusahaan

yang bergerak dibidang modal.

2.3 Kerangkai Konseptuali

Berdasarkani hasili penelitiani terdahului juga tinjauani teorii bisa di lihat

peneliti memilki konsep sebagai berikut:

Inflasi (X1)
Profitabilitas Bank
Umum Syariah (Y)

Nilai Tukar (X2)

Gambari 2.1 Kerangkai Konseptuali

2.4 Hipotesisi

Merujuk darii hasil tinjauan teorii juga penelitiani terdahului menghasilkan

hipotesisi anatara lain:

H1 : Inflasii juga nilaii tukari berpengaruh pada laba Banki Umumi Syariahi

yangi listingi di OJKi tahuni 2016-2020i

H1a : Inflasi berpengaruh pada laba Banki Umumi Syariahi yangi listingi di

OJKi tahuni 2016-2020i

H1b : Nilai Tukar berpengaruhi pada laba Banki Umumi Syariahi yangi

listing Di OJK tahuni 2016-2020.


BAB IIIi

METODEi PENELIIAN

3.1 Jenisi, Lokasii juga Waktui Penelitiani

3.1.1 Jenisi Penelitiani

Berdasarkan karakteristik masalah penelitian ini merupakan

penelitian korelasional. Menurut Sukardi (2009:166) penelitian korelasi

adalah suatu penelitian yang mengumpulkan data dengan tujuan untuk

mencari hubungan antara variabel baik itu terdiri dari dua variabel

independen atau lebih dengan satu atau lebih variabel dependen.

penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang mana

metode ini bertujuan untuk memahami suatu kondisi, situasi serta

memahami suatu peristiwa yang terjadi terhadap objek.

3.1.2 Lokasi

Lokasi pada penelitian berpusat pada laman Bank Syariah

Indonesia yang mana data di dapat dari laman OJK (www.ojk.go.id)

dan laman BI (www.bi.go.id).

3.1.3 Waktui Penelitiani

Waktu dalam penelitian ini dilaksanakn mulai dari bulan mei

2021 sampai Agustus 2021.


3.2 Populasii dan Sampeli

3.2.1 Populasii

Sugiyono (2018) mengatakan bahwa populasi merupakan

keseluruhan wilayah yang terdiri dari subjek atau pun objek yang

memiliki kualitas dan ciri-ciri tertentu yang ditentukan kemudian

ditarik sebuah kesimpulan oleh peneliti. Populasi dari penelitian ini

adalah Bank Umum Syariah yang listing di OJK tahun 2016-2020.

3.2.2 Sampeli

Sugiyono (2018) sampel merupakan bagian dari jumlah total

populasi terpilih pada sebuah penelitian tertentu. Untuk

memepermudah mendapatkan sampel dari total populasi peneliti

dianjurkna untuk mengelompokkan data yang memilki kemiripan

yang sama.

Pada penelitian ini menggunakan Teknik purposive sampling

sebagai tekni pengumpulan data. Metode purposive sampling

merupakan satu diantara Teknik pengumpulan data sampel yang

berdasarkan pada beberapa pertimbangann atau ciri-ciri tertentu.

Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Bank Umum Syariah yang liting di OJK tahun 2016-2020

2. Bank Umum Syariah yang tidak delisting selama tahun 2016-2020

3. Perusahaan Perbankan Syariah yang tidak mengalami kerugian

selama tahun 2016-2020


4. Perusahaan Perbankan Syariah yang menggunakan mata uang

rupiah dalam pelaporan keuangannya tahun 2016-2020

3.3 Variabeli juga Definisii Operasionali Variabeli

3.3.1 Variabeli

Berdasarkan pada penelitiani ini terdapati variabeli

independen dan variabel dependen menurut Sugiyono (2015:61)

adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen adalah variabel yang sering disebut dengan

variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau timbulnya

variabel dependen (terikat).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah inflasi dan nilai

tukar.

2. Variabel dependen adalah variabel yang sering disebut dengan

variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat adanya variabel bebas.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas Bank

Umum Syariah.

3.3.2 Definisii Operasionali Variabeli

a. Inflasi (X1)

Putong (2002:259) inflasi merupakan pistiwa naiknya harga

secara beruntukn. Sedangkan deflasi berarti pristiwa turunnya

harga secara beruntun, dari hal ini mengakibatkan daya beli


masyarakat meningkat, sehingga berdampak barang-barang akan

menumpuk disebabkan kurangnya daya beli masyarakat.

Secara Matematis, inflasi dirumuskan sebagai berikut:

IHK tahun ke ( n )−IHK tahun ke (n−1)


Inflasi = x100%
IHK tahun ke (n−1)

b. Nilai Tukar (X2)

Nilai tukar merupakan alat yang dpergunakan untuk

membeli jasa atau barang yang berlaku di suatu negara. kurs yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah kurs Dollar Amerika

Serikat (USD) terhadap kurs rupiah di Negara Indonesia.

Rumus dalam kurs tengah ini adalah sebagai berikut:

kurs jual+kurs beli


Kurs Tengah=
2

c. Profitabilitas (Y)

Veithzal (2007) Profitabilitas diukur menggunakan rasio

ROA. Untuk memelihara kesehatan perbankan, BI menetapkan

suatu bank dikatakan sehat jika mempunyai ROA diatas 1,215%

(SK DIR BI No. 30/12/KEP/DIR dan SEBI No. 30/3/UPPB

masing-masing tanggal 30 April 1997). Adapun secara matematis

ROA dirumuskan sebagai berikut:

Laba sebelum pajak


ROA= X 100 %
Rata−ratatotal altiva

3.4 Sumberi Datai juga Metodei Pengumpulani Datai

3.4.1 Sumberi Datai


Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang

diperoleh melalui laman OJK (www.ojk.go.id) juga laman BI

(www.bi.go.id).

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan dari

beberapa website-website resmi dan terpercaya. Dokumentasi berupa

laporan keuangan, data inflasi dan data nilai tukar.

3.5 Metode Analisis Data

Metode yang digunakan pada penelitian ini beruapa analisis regresi

linier berganda. (Ghozali 2018) analisis regresi berganda bertujuan untuk

mengetahui hungan antara variabel terikat dan variabel bebas yangi lebihi

satui, analisisi regresii linieri bergandai dipakai agar terdapati variabeli Xi

yangi lebihi darii satui selain itu pada analisi ini terdapat uji asumsii klasiki

yang harusi terpenuhi.

Persamaan regresii linieri bergandai adalah:

y=∝+ β 1 x 1 + β 2 x 2 +ε

Keterangan:

y = Profitabilitas

∝ = konstanta

x 1 = Inflasi

x 2 = Nilai Tukar

β 1 , β 2= koefisien regresi
ε = eror

3.5.1 Ujii Normalitasi

Ghozali (2018) bahwa ujii normalitasi itu alati ujii yang

memiliki harapan buat mengujii apakahi variabeli terikatnyai maupuni

yangi tidaki terikati mempunyai distribusii yangi normali ataui tidak.

Ghozali (2018) model regresi yang dikatakan baik ialah regresi

distribusi normal ataupun mendekati normal. Dalam pengujian

normalitas ini menggunakan uji kolmogrov smirnov. Dasar kriteria

penilaian dalam pengujian ini ialah apabila hasil perhitungan (sig) >

5% maka dikatakan normal dan sebaliknya apabila (sig) < 5% maka

hal ini dikatakan tidak normal.

3.5.2 Uji Asumsii Klasiki

Dalam analisis regresi berganda pengujian suatu hipotesis yang

dibuat harus memenuhi uji asumsi klasik yang bertujuan untuk melihat

apakah asumsi yang dibutuhkan di dalam regresi linier berganda

terpenuhi.

Ghozali (2018) bahwa pengujian asumsi klasik pada data-data

dilakukan pada uji normalitas, multikolinieritas, heterokesdastisitas

serta autokorelasi.

1. Uji Multikolineritasi

Ghozali (2018) bahwa uji ini berfungsi buat mengetes

apakahi modeli regresii di ketahui memilki hhubungan ataui tidaki

antarai variabeli terikat dan variabel bebas. Model regresi


dikatakan baik seharusnya tidak terdapat hubungan antara variabel

terikat dan variabel bebas. Dasar kriteria yang bebas dari

multikolinieritas adalah Model yang memiliki tolerance ≥ 0,01

atau Model yang memiliki variance inflation factor (VIF) ≤ 10.

2. Uji Autokorelasii

Ghozali (2018) uji autokorelasi berfungsi untuk menguji

apakah model regeresi yang didapat memilki hubungan antara eror

pada masa sekarang (t) dengan eror masa sebelumnya (t-1). Uji

yang bisa dipergunakan dalam melihat adanya autokorelasi adalah

dengan menggunakan uji Durbin-Watson (Uji DW).

Kita dapat melihat apakah terdapat autokorelasi atau tidak

adalah dengan melihat karakteristik sebagai berikut:

Nilai Keterangan

0< d< dl Terdapat masalah autokorelasi positif

dl <d <du terdapat autokorelasi positif tetapi lemah,

du< d< 4 – du Tidak terdapat masalah autokorelasi

4 – du< d <4 – dl Terdapat masalah autokorelasi tetapi lemah

4 – dl < d 4 Terdapat masalah autokorelasi yang serius.

3. Ujii Heterokesdastisitasi
Ghozali (2018) bahwai ujii ini yaitu tes yang mempunyai

manfaat buat menengok apakahi dalami modeli regresii ada

perbedaani pada pengamat ke pengamat yang lainnya atau

variance dari residual. Jika terdapat variance dari residual satu

pengamat ke pengamat lain disebut homoskedastisitas sedangkan

apabila berubah maka di katakan heterokedastisitas. Model regresi

yang baik adalah model regresi yang tidak berubah atau

Homoskedastisitas dan tidak terjadi heterokedastisitas. Terdapat

salah satu cara untuk mengetahui dan mendeteksi adanya

heterokedastisitas yaitu dengan cara Uji Glejser. Uji ini dilakukan

dengan cara meregres nilai absolut residual dari model yang di

estimasi terhadap variabel-variabel penjelas. Jika Probabilitas

>0,05 berarti tidak terjadi heterokesdastisitas, sebaliknya jika

Probablitasnya <0,05 berarti terjadi heterokesdastisitas

3.5.3 Ujii Hipotesisi

Beberapa uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Statistik Uji F

Menurut Ghozali (2013:98), Uji F bertujuan untuk

mengetahui apakah semua variabel bebas berpengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F dilakukan untuk

mengetahui pengaruh dari seluruh variabel independen secara


simultan terhadap variabel dependen. Langkah dalam melakukan

uji t adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016):

1. Hipotesis uji F yaitu

H 0 : Tidak ada pengaruh secara bersamaan antara variabel

bebas yaitu inflasi dan nilai tukar terhadap variabel

profitabilkitas.

H 0 : terdapat pengaruh secara bersamaan antara variabel

bebas yaitu inflasi dan nilai tukar terhadap variabel

profitabilkitas.

2. Tingkat signifikasi sebesar 5% (α =0.05) atau tingkat

kepercayaan sebesar 95%.


2
R (k −1)
3. Rumus manual untuk f hitung = 1−R 2
N− K

Keterangan:

f : Nilai Hitung
2
R : Koefisien Determinasi

K : Jumlah Variabel Bebas

N : Jumlah Sampel

4. Kriteria hipotesis pengambilan keputusan yaitu:

a). Jika nilai signifikansi F > 0.05 maka H0 diterima dan H1

ditolak.

b). Jika nilai signifikansi F < 0.05 maka H1 diterima dan H0

ditolak.
b. Ujii Koefisieni Determinasii (R2)

Ghozali (2018) uji detreminasi bertujuan untuk mengukur

pengaruh model regresi dalam menjelaskan variasi variabel terikat.

Nilai koefisien determinasi berkisar antara 1 dan 0. Nilai R2yang

kecil berarti bahwa variabel-variabel bebas dalam menjelaskan

variasi terikat sangat terbatas. Nilai yang besar atau mendekati 1

berarti variabel-varabel bebas menjelaskan semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi varabel terikat.

c. Uji Statistik (Uji t)

Uji signifikan parsial atau uji t bertujuan untuk melihat apakah

variabel bebas (X) secara individu memiki pengaruh besar terhadap

variabel terikat (Y). Langkah dalam melakukan uji t adalah sebagai

berikut (Ghozali, 2016):

1. Hipotesis uji t, yaitu:

H 0 : β = 0, Tidak terdapat pengaruh secara individu variabel

bebas terhadap variabel terikat.

H 1 : β # 0, Terdapat pengaruh secara individu variabel bebas

terhadap variabel terikat.

2. Tingkat signifikasi sebesar 5% (α =0.05) atau tingkat

kepercayaan sebesar 95%.

3. t hitung = (koefisien regresi)/(standar eror koefisien regresi)

4. Kriteria hipotesis pengambilan keputusan, yaitu:


a. Jika nilai signifikansi t >0.05 maka H 0 diterima dan H 1

ditolak. Hal ini berarti variabel bebas tidak berpengaruh

secara individu terhadap variabel terikat.

b. Jika nilai signifikansi t < 0.05 maka H 1 diterima dan H 0

ditolak. Hal ini berarti variabel bebas berpengaruh secara

individu terhadap variabel terikat.


BAB IV

HASILPENELITIAN JUGA PEMBAHASANI

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Populasii Juga Sampeli

Penelitian ini dilakukan di BUS yang dimana sudah terdaftar di OJK

periode 2016-2020i melalui web resmi OJK www.ojk.co.id dari laporan

keuangan yang didapatkan dari web resmi tersebut dapat memberikan

informasi yang banyak dan tepat yang berkaitan dengan perusahaan.

Populasi pada penelitian ini yaitu BUSi yang listing Di OJK.

Populasi Bank Umum Syariah berjumlah 14 bank. Pemilihan sampel

dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive sampling. yang

mana menggunakan pemilihan kriteria sesuai yang telah disebutkan di bab

3 didapat sampel seperti tertera pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Kriteriai Pemilihani Sampeli

Jumlah
No Keterangan
perusahaan
Bank Umum Syariah yang listing di
1 OJK tahun 2016-2020. 14

Bank Umum Syariah yang belum


2 terdaftar selamai tahuni 2016-2020i. (2)

Perusahaani perbankan syariah yangi


3 mengalamii kerugiani selamai tahuni 0
2016-2020i.
Perusahaani perbankan syariah yangi
4 menggunakan mata uang asing dalam 0
pelaporan keuangannya tahun 2016-
2020.
Jumlahi sampeli penelitiani 12
Sumberi: datai sekunderi 2021

Dari apa yang digambarkan pada tabel 4.1 peneliti dapat

mengetahui jumlah populasi Banki Umumi Syariahi yangi listingi di OJKi

tahuni 2016-2020i terdapat 14 bank. BUS yang tidak terdaftar tahun 2016-

2020 terdapat 1 bank. Perusahaan perbankan syariah yang mengalami

kerugian terdapat 0 bank. Perusahaan perbankan yang menggunakan mata

uang asing dalam laporan keuangannya terdapat 0 bank. Berikuti yaitu

daftar nama banki yang diambil sebagai datai di penelitiani ini, yaitu

sebagai berikut:

Tabel 4.2i

Dafar nama Banki terpilih menjadi sampel

No Namai Banki Umumi Syariahi


1 PT Banki Syariahi Mandirii
2 PT Banki Muamalati Indonesiai
3 PT Banki Syariahi Bukopin
4 PT Banki Mega Syariahi
5 PT Banki BRIi Syariahi
6 PT Bank Jabari Banteni
7 PT Banki BNIi Syariahi
8 PT Maybank Syariahi Indonesia
9 PT Banki BCA Syariahi
10 PT Banki Tabungani Pensiunani Nasionali
Syaria
11 PT Banki Victoria Syaria
12 PT Banki Panin Syaria
Sumber: data sekunder 2021

Daftar BUS yang belum terdatar di OJKi tahuni 2016-2020i

No Nama Bank Alamat No. Telp

1. Bank Aceh Syariah - -

2. Bank BPD Nusa - -

Tenggara Syariah

4.1.2 Statistik Deskriptif Penelitian

Variabel bebas yang dipakai pada penelitiani yaitu Profitabilitas BUS

di Indonesia. untuk variabeli terikatnya berikut nilai tukar dan inflasidan.

Pada penelitiani inii memakaii datai primeri yangi bersumberi darii web

Bank Indonesia dan Data yang listing di OJK mulai dari bulan Januari

2016 hingga bulan Desember 2020. Proses analisis menggunakan bantuan

dari software Eviews 11 untuk mempermudah peneliti dan mengurangi

kesalahan.

Tabel 4.3 Statistiki Deskriptifi

Variabeli Minim Maksi Meani St devi

Inflasi 1,32 4,14 3,08 0,74

Nilai Tukar 12,998 16,367 13,10 0,653

ROA 1,77 2,44 2,01 0,2

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dijelaskan


1. Inflasi memiliki nilai minimum 1,32 nilai maksimum 4,14 mean 3,08

dan standar deviasi 0,74

2. Nilai Tukar memiliki nilai minimum 12,998 nilai maksimum 16,367

mean 13,10 dan standar deviasi 0,653

3. ROA memiliki nilai minimum 1,77 nilai maksimum 2,44 mean 2,01

dan standar deviasi 0,2

4.2 Pembahasani

4.2.1 Ujii Normalitasi Datai

Uji normalitas adalah satu diantara Uji asumsi klasik yang harus

terpenihi pada metode analisis regresi yang berfungsi sebagai penentu

apakah data yang dipakai meiliki distribusi normal atau tidak. Ciri data

dikatakan baik jika data tersebut berdistribusi normal.

(Ghozali (2018) model regresi yang dikatakan baik ialah regresi

distribusi normal ataupun mendekati normal. Dalam pengujian

normalitas ini menggunakan uji kolmogrov smirnov. Dasar kriteria

penilaian dalam pengujian ini ialah apabila hasil perhitungan (sig) > 5%

maka dikatakan normal dan sebaliknya apabila (sig) < 5% maka hal ini

dikatakan tidak normal.

Unstandardizedi

Residuali

Ni 12

Normali Parametersi Meani ,0000000i

Std. Deviationi 4,85298445

Mosti Extremei Differencesi Absolutei ,124


Positivei ,124

Negativei -,104

Kolmogorov-Smirnov Zi ,430

Asymp. Sig (-2tailed)i ,993

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas

Mendeteksii multikolinieritasi dapat dengan melihat nilai tolerance

dan Varian Inflation Factor (VIF) sebagai tolak ukur. Apabila nilai

tolerance ≤ 0,10 dan nilai VIF ≥ 10 maka dapat di Tarik kesimpulan bahwa

data dalam penelitian tersebut terdapat kasus multikolinieritas.

Tabeli Ujii multikolinieritas

Variancei Inflationi Factorsi

Datei: 12/08/21

Timei: 10:08i

Samplei: 2013M01 2018M12i

Includedi observationsi: 72i

Coefficienti Uncenteredi Centeredi

Variablei Variancei VIFi VIFi

C 0.024158i 9.181974i NAi


INFLASIi 0.000875i 9.759909i 1.103634i
KURSi 0.000801i 1.205864i 1.103634i
Merujuk pada tabel Uji multikolonieritas dapat dilihat bahwa

nilai Varian Inflation Factor (VIF) dari setiap variabel lebih

kecil dari 10. Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa

data yang digunakan tidak mengandung kasus multikolonieritas.

2. Ujii Autokerelasi

Ujii Autokorelasii memiliki tujuan supaya mengetahui ada atau

tidaknya hubungan atau korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t−1 (sebelumnya).

Pada penelitian ini, untuk mendeteksi autokorelasi digunakan uji Durbin

Watson, dengan kriteria sebagai berikut:

1. 0<d< dl, tolak hipotesis nol, ada autokorelasi positif.

2. dl ≤ d ≤ du, tidak ada keputusan.

3. 4 – dl < d < 4, tolak hipotesis nol, ada autokorelasi negatif.

4. 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl, tidak ada keputusan

5. du< d< 4 – du, tidak ada autokorelasi positif atau negative

Tabel Uji Breuschi Godfreyi

Breusch-Godfreyi Seriail Correlationi LM Testi

F-statistici 1.883108i Prob. F(2,67i)


0.0320i
Obs*R-squaredi 43.61129i Prob. Chi-Square(2i)
0.0659i
Testi Equationi:
Dependenti Variablei: RESIDi
Methodi: Least Squaresi
Datei: 12/08/21i
Timei: 10:14i
Samplei: 2013M01 2018M12i
Includedi observationsi: 72i
Presamplei missingi valuei laggedi residualsi set to zeroi.

Variablei Coefficienti Std. Errori t-Statistici Probi.

C 0.149008i 0.271108i 0.549625i 0.5858i


INFLASIi -0.022929i 0.050730i -0.451975i 0.6539i
KURSi -0.043987i 0.031713i -1.387032i 0.1735i
59i
RESID(-1i) 0.684412i 0.157826i 4.336504i 0.0001i
RESID(-2i) -0.065204i 0.193934i -0.336216i 0.7386i

R-squaredi 0.605712 Mean dependent vari -2.68E-16


Adjusted R-squaredi 0.263305 S.D. dependent vari 0.429064
S.E. of regressioni 0.368270 Akaike info criterioni 1.145362
Sum squared residi 5.153655 Schwarz criterioni 2.220454
Log likelihoodi -7.233017 Hannan-Quinn criteri. 1.573359
F-statistici 1.768980 Durbin-Watson stati 1.841758
Prob(F-statistic)i 0.045415

Pada tabel Uji autokerelasi dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai Ri

Squaredi lebihi besari darii signifikansii yaitui 0,0659i > 0,05i dani

Durbini Watsoni -2i < 1,841758i < +2i. Maka bisa di Tarik kesimpulan

bahwa data ini tidak tejadi kasus autokorelasii.


3. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi dikatakan baik adalah jika model tidak membentuk pola

tertentu untuk menganalisis model satu diantara metode yang bisa dipakai

adalah dengan uji white.

Tabel Ujii Heteroskedatisitasi

Heteroskedasticity Test: Whitei

F-statistici 3.148178i Prob. F(5,66i)

0.0531i

Obs*R-squaredi 13.86508i Prob. Chi-Squarei(5)

0.0665i

Scaled explainedi SSi 16.05888i Prob. Chi-Squarei(5)

0.0067i

Pada table uji heteroskedastis menggambarkan bahwa data

penelitian memilki nilaii Obs*Ri Squaredi sebesari 0,0665i > 0,05i y maka

bisa disimpulkan data atau model pada penelitian ini tidak terdapat

heterokedastisitas.

4.2.2 Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji Statistik t)

Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikansi dari pengaruh

variabel bebas secara individu terhadap variabel terikat. Uji t dapat


dilakukan dengan menggunakan bantuan softwere Eviews dengan kriteria

penilaian sebagai berikut:

𝐻0 ∶ Tidak terdapat pengaruh secara individu/parsial

𝐻1−𝑖 ∶ Terdapat pengaruh secara individu/parsial (i = banyaknya variabel

independen)

Pengambilan keputusan Uji t ditentukan oleh :

1. Jika Sig .<0,05 maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1−𝑖 diterimai

2. Jika Sig .>0,05 maka 𝐻0 diterima dan 𝐻1−𝑖 ditolaki

3. Jika t-hitung ¿ t-tabel maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1−𝑖 diterimai

4. Jika t-hitung ¿ t-tabel maka 𝐻0 diterima dan 𝐻1−𝑖 ditolaki

Tabel Ujii ti

Dependent Variablei: ROAi


Methodi: Least Squaresi
Datei: 12/08/21 Timei: 09:58i
Samplei: 2013M01 2018M12i

Included observations: 72i

Variablei Coefficienti Std. Errori t-Statistici

Probi.

C 1.871591 0.155428 12.04156

0.0000 INFLASIi -0.069273i 0.029579i -2.341981i

0.0221 KURSi 0.053039i 0.028304i 1.873917i


0.0652i

2. Uji Simultani (Uji Statistik F)

Untuk menguji pengaruh simultan variabel bebas terhadap variabel

terikat digunakan uji F. Apabila Uji F menghasilkan F hitung ¿ F tabel dan

nilai signifikansi < 0,05 (α =5 % ), maka H 0 ditolak, artinya variabel bebas

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Pengujian uji F dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program

SPSS, dengan kriteria penilaian sebagai berikut :

𝐻0 ∶ Tidak terdapat pengaruh secara simultan


𝐻1 ∶ Terdapat pengaruh secara simultan

Pengambilan keputusan didasarkan pada :

1. Jika Sig .<0,05 i maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterimai


2. Jikai Sig .>0,05 i maka 𝐻0 diterima dan 𝐻1 ditolaki
3. Jikai F hitungi ¿ F tabel maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterimai
4. Jikai F hitungi ¿F tabel maka 𝐻0 diterima dan 𝐻1 ditolaki

Tabel Ujii F Simultani

R-squaredi 0.916310i Mean dependenti vari 1.548889


Adjusted R-squaredi 0.653020 S.D. dependent vari 0.450185
S.E. of regressioni 0.435238 Akaike info criterioni 1.214925
Sum squared residi 13.07080 Schwarz criterioni 1.309786
Log likelihoodi -40.73730 Hannan-Quinn criteri. 1.252690
F-statistici 3.480171 Durbin-Watson stati 0.584114
Prob(F-statistic)i 0.036312
3. Uji Koefisien Determinasi (R2 )

Uji R2 bertujuan untuk menentukan seberapa besar (persen)

pengaruh yang diakibatkan variabel bebas terhadap variabel terikat.

Besarnya harga koefisien determinasi ( R2 ) adalah berkisar 0 ≤ R2 ≤ 1.

Artinya jika R2 mendekati 1 maka dapat dikatakan pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat adalah besar. Berarti model yang

digunakan baik untuk menjelaskan pengaruh variabel tersebut.

Namun, jika nilaii R2i semakin kecili, artinya kemampuani variabeli

bebasi dalami menjelaskani variabeli terikati cukup terbatasi.

Modeli Ri R Squarei Adjusted R Std. Error of The


Squarei Estimatei

1 ,916i ,839i ,803i 3,453i

4.2.3 Uji Model (Regeresi Linier Berganda)

Uji yang dipakai dalam penelitian berikut yaitu regresi linier

berganda. Analisisi regresii bergandai dipakai buat memahami kekuatan

ikatan profitabilitas dengan nilai tukar juga inflasi sebagaii variabeli

yangi mempengaruhii (variabeli bebas). Hasili analisis datai memakai

bantuan softwere Eviewsi 11 sebagai berikut

Tabel Uji Regresii Linear Bergandai

Dependent Variable: ROAi


Method: Least Squaresi
Datei: 12/08/21 Time: 09:58i
Samplei: 2013M01 2018M12
Included observationsi: 72
Variablei Coefficienti Std. Errori t-Statistici
Prob.
C 1.871591 0.155428 12.04156
0.0000 INFLASI -0.069273 0.029579 -2.341981
0.0221 KURS 0.053039 0.028304 1.873917
0.0652
R-squaredi 0.916310i Mean dependent vari
1.548889 Adjusted R-squaredi 0.653020i S.D. dependent vari
0.450185 S.E. of regressioni 0.435238i Akaike info criterioni
1.214925 Sum squared residi 13.07080i Schwarz criterioni
1.309786 Log likelihoodi -40.73730i Hannan-Quinn criteri.
1.252690 F-statistici 3.480171i Durbin-Watson stati
0.584114 Prob(F-statistic)i 0.036312i

Berdasarkani table uji regresi berganda, di dapat model regresii

antara lain:

ROAi= 1,871591i - 0,069273Ini+ 0,053039i


BAB Vi

PENUTUPi

5.1 Kesimpulani

Penelitiani ini memiliki tujuan buat memahami pengaruhi nilai tukar

dan inflasii pada laba Banki Umumi Syariahi yangi listingi di OJKi pada

tahuni 2016-2020i. Dengan memakai analisisi regresii linieri bergandai

sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Secara simultani Inflasii, Nilaii Tukari Mata berpengaruh terhadapi

ROA

2. Secara parsiali Inflasi berpengaruhi negatifi signifikani terhadapi

ROAi

3. Secara parsiali Nilaii Tukari Matai Uangi tidak berpengaruhi pada

Profitabilitas

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Dari segi periode amatan, penelitian ini hanya menggunakan periode

amatan 5 tahun terakhir yaitu 2016-2020 dalam mengukur profitabilitas

Bank Umum Syariah.

2. Dari segi variabel, penelitiani inii cuma memakai variabeli Inflasii juga

Nilai Tukar Mata Uangi saja.

3. Dari segi sampel, penelitian ini hanya mengambil sampel Banki Umumi

Syariahi yangi listingi di OJKi tahuni 2016-2020i.

5.3 Sarani
Berdasarkani dari keterbatasani penelitii di penelitiani inii maka hali

yangi dapati disarankan buat penelitii selanjutnya antara lain:

1. Penelitiani selanjutnya disarankani buat menambahi tahuni amatan

padai perusahaani yangi akani ditelitii supaya hasili penelitiani

lebihi akurati.

2. Penelitii dikemudian hari diharapkan buat memakai variabel selain

dari variabel Inflasi dan Nilai Tukar Mata Uang, seperti BI Rate,

CAR, ataupun BOPO.

3. Pada peneliti selanjutnya disarankan untuk mengambil sampel BUS

tidak hanya yang terdaftari d OJK saja melainkan Bank Syariah

yang tidak Go Public di OJK ataupun perpustakaan BI.


DAFTAR PUSTAKA

Augustpaosa Nariman, Hendang Tanusdjaja. 2019. “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan.” Jurnal Ekonomi 24 (1):

144. https://doi.org/10.24912/je.v24i1.546.

Dhani, Vindi Rima. n.d. “63010160037 Perbankan Syariah S1 Fakultas Ekonomi

Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negri Salatiga,” 188.

Fatma, Laila. n.d. “Pengaruh Inflasi Dan Nilai Tukar Mata Uang Asing

Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia,” 98.

Firdaus, Rachmat, and Maya Ariyanti. 2011. Manajemen Pengkreditan Bank

Umum: Teori, Masalah,Kebijakan, Dan Aplikasinya, Lengkap Dengan

Analisis Kredit. Bandung: Alfabeta.

Ghozali. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasolan, Hasolan. 2014. Ekonomi Moneter. Yogyakarta: Deepublish Habib.

Hendrawan Raharjo, Anita Wijayanti, and Riana R Dewi. 2020. “Analisis

Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Inflasi Terhadap Profitabilitas Bank

Umum Syariah Di Indonesia (Tahun 2014-2018).” Jurnal Ilmiah

Akuntansi dan Manajemen 16 (1): 15–26.

https://doi.org/10.31599/jiam.v16i1.110.

Kasmir, Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.


Khotijah, Nur Zulfa, Titing Suharti, and Diah Yudhawati. 2020. “Pengaruh

Tingkat Suku Bunga Dan Inflasi Terhadap Profitabilitas.” Manager :

Jurnal Ilmu manajemen 3 (1): 40.

https://doi.org/10.32832/manager.v3i1.3831.

Maghfiroh, Lailatul, Noor Shodiq Askandar, and Abdul Wahid Mahsuni. 2021.

“Analisis Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga, Dan Nilai Tukar Rupiah

Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bei Selama Pandemi” 10

(03): 11.

Mawaddah, Nur. 2015. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank

Syariah” 14 (2): 16.

Putong, Iskandar. 2002. Ekonomi Mikro Dan Makro. Kedua. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Putranto, Panji. n.d. “Pengaruh Strategi Diversifikasi, Leverage, dan Inflasi

Terhadap Profitabilitas Perusahaan Food & Beverage,” 14.

Rachmawati, Susan, and Sofyan Marwansyah. 2019. “Pengaruh Inflasi, Bi Rate,

Car, Npl, Bopo Terhadap Profitabilitas Pada Bank BUMN” 3 (1): 6.

Romdhoni, Abdul Haris, and Bunga Chairunisa Chateradi. 2018. “Pengaruh Car,

Npf Dan Fdr Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus Pada

Bank BCA Syariah Tahun 2010-2017).” JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA

2 (02). https://doi.org/10.29040/jie.v2i02.315.
Sudaryo, Yoyo, and Nuri Haera. 2018. “Analisis Inflasi, Nilai Tukar Rupiah,

Financing Deposit Ratio (Fdr) Dan Non Performing Financing (Npf)

Terhadap Profitabilitas (Roa) Pada Pt Bank Syariah Mandiri Periode 2011-

2017” 17 (2): 10.

Sugihyanto, Toto. 2021. “Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Roa Dan Market Share

Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah: (Studi Kasus pada Bank

Umum Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).” Sustainabilty

Accounting and Finance Journal (SAFJ) 1 (1): 12–17.

https://doi.org/10.52496/SAFJ-v1.i1.pp12-17.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryadi, Nanda, Riri Mayliza, and Ismail Ritonga. 2020. “Pengaruh Inflasi, Biaya

Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Dan Pangsa Pasar

Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia Priode 2012-

2018.” Jurnal Tabarru’: Islamic Banking and Finance 3 (1): 1–10.

https://doi.org/10.25299/jtb.2020.vol3(1).4724.

Anda mungkin juga menyukai