PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
MAIMUNAH
NIM 170312612090
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. ANOVA4
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satunya adalah Gauge R&R, merupakan MSA untuk data variable (data
yang diperoleh dengan pengukuran aktual). Metode Gauge Repeatability &
Reproducibility (GR&R) adalah pemahaman yang lebih mendalam tentang variasi
dalam proses dan sistem pengukuran. Dimana repeatability merupakan variasi
yang disebabkan oleh alat ukur dan reproducibility merupakan variasi yang
disebabkan oleh sistem pengukuran. GR&R dalam pengukuran berguna untuk
meyakinkan bahwa metode dan alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan
data sudah dapat diterima.
Akan tetapi, pada kasus atau permasalahan dengan karakteristik kualitas yang
sangat berkorelasi dalam kelompok tetapi dengan korelasi yang relatif kecil antar
kelompok, metode GR&R yang tersedia seperti GR&R-PCA, dan GR&R-WPC,
tidak cocok untuk menginterpretasikan hasil yang benar. Oleh karena itu, dibuat
pendekatan GR&R multivariat baru melalui analisis faktor, dimana analisis faktor
merupakan metode statistik multivariat yang berfokus pada penjelasan struktur
kovarian data (Marques et al., 2020). Penelitian sebelumnya yang menerapkan
metode GR&R melalui analisis faktor atau yang disebut dengan metode GR&R-
FA dilakukan oleh Marques et al. (2020) pada studi kasus evaluasi kualitas lubang
yang diperoleh melalui proses milling heliks baja AISI H13 yang dikeraskan.
Metode ini berhasil mencapai struktur sederhana dengan menyederhanakan
1
evaluasi kemampuan pengukur, dengan satu faktor terkait dengan hasil kekasaran
dan lainnya terkait dengan kebulatan.
2
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Asumsi-asumsi
Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi yaitu (Puspasari and Retnaningsih, 2013):
2.1.1 Asumsi Keacakan
Pengujian asumsi ini digunakan untuk mengetahui apakah suatu pengamatan
telah acak, dengan hipotesis awal adalah 𝑑ata dari suatu populasi diambil secara
acak. Dimana statistik uji adalah sebagai berikut,
Z=
r−
[
2 n1 n2
n 1 + n2
+1
]
√
2 n1 n 2 ( 2 n1 n2−n 1−n2 )
2
( n1+ n2 ) ( n1 +n1−1 )
digunakan karena jumlah pengamatan kelompok pertama (n1 ) dan kelompok
kedua (n 2) lebih besar dari 20. Dengan menggunakan α =5 % , H 0 ditolak jika
Z> Z α / 2 atau p-value < α .
2.1.2 Asumsi Normalitas
Untuk mengetahui apakah suatu pengamatan berdistribusi normal dengan
mean µ dan varian σ 2, maka dilakukan pengujian menggunakan Kolmogorov
Smirnov, dengan hipotesis awal data berdistribusi normal. Dimana statistik uji
adalah sebagai berikut
D= x|F e ( x )−F 0 (x)|
¿
( u−1 ) ∑ ∑ ( Z uv−Z u . )2
u=1 v=1
3
Salah satu metode MSA yaitu Gauge Repeatibility and Reproducibility atau
GR&R. GR&R adalah pemahaman yang lebih mendalam tentang variasi dalam
proses dan sistem pengukuran, memungkinkan kuantifikasi sumber variasi
tersendiri. Nilai disini merupakan estimasi penggabungan dari repeatability dan
reproducibility. Dengan kata lain, disebut sebagai varians hasil penjumlahan
varians dalam sistem dan antar sistem.
GR&R tebagi menjadi dua yaitu: (Sigit, 2012)
1) GR&R crossed, digunakan ketika masing-masing part diukur beberapa kali
oleh setiap operator. Untuk alat ukur yang sifatnya nondestruktif, seperti
panjang, suhu, berat, dan yang lainnya.
2) GR&R nested, digunakan ketika masing-masing part hanaya diukur oleh satu
operator. Untuk alat ukur yang sifatnya destruktif, misalnya uji pull-test, uji
shear strength, uji drop-test, dan yang lainnya.
Yang akan kita bahas disini metode GR&R crossed. Model ANOVA untuk
GR&R crossed dengan p part, o operator, dan r ulangan dapat ditulis sebagai
berikut.
{ }
i=1 , … , p
y ijk =μ + Pi+ O j + ( PO )ij +ε ijk j=1 ,… ,o
k=1 , … , r
Keterangan:
μ: Nilai rata-rata yang diukur
Pi ,O j , ( PO )ij , ε ijk : Variabel acak normal bersama secara independen dengan μ=0 dan varians
2 2 2 2
σ P (variasi part-to-part),σ O (operator), σ OP (interaksi operator*part), σ ε (error).
Tabel 1. Tabel ANOVA untuk GR&R crossed dengan dua faktor acak
Sumber Variasi Derajat Bebas Rata-rata Kuadrat F0
p
¿ ∑ ( y i ..− y ... ) 2 σ 2P
Part (P) p−1 F 0(P )=
σ 2 P= i=1
σ 2 Po
p−1
o
¿ ∑ ( y . j .− y ... )
2 2
σ o
Operator (O) o−1 2 j=1
F 0(o) = 2
σ =O σ Po
o−1
p o
r ∑ ∑ ( y ij. − y i ..− y . j . + y ... )
2 2
σ Po
P ×O ( p−1)(o−1) 2 i=1 j=1 F 0(Po )= 2
σ OP = σ ε
( p−1)( o−1)
4
p o r
Keterangan:
y ...: Rata-rata utama pengukuran
y i ..: Rata-rata part ke-i
y . j .: Rata-rata operator ke- j
y ij .: Rata-rata part ke-i yang diukur oleh operator ke- j
y ijk : Pengukuran ke-k dari part ke-i oleh operator ke- j
Salah satu tujuan utama dari studi GR&R crossed adalah untuk
mengidentifikasi sumber variasi sistem pengukuran. Varians total eksperimental
dinyatakan oleh persamaan berikut.
σ^ T = σ^ P + σ^ R∧ R
2 2 2
5
Membandingkan variasi sistem pengukuran dengan toleransi proses (T), indeks
presisi-to toleransi rasio (PTR) dihitung sebagai berikut.
6 σ^ 2 R∧R 6 σ^ 2R ∧R
PTR= =
T USL−LSL
Kriteria untuk penerimaan sistem pengukuran, berdasarkan PTR indeks, sama
dengan % R∧R , yaitu sistem pengukuran dapat diterima jika PTR <0,10. Dalam
beberapa aplikasi sistem pengukuran marjinal, dengan 0,10< PTR <0,30 dapat
ditoleransi atau dapat diterima dengan syarat tertentu. PTR >0,30 menentukan
bahwa sistem pengukuran tidak dapat diterima dan harus diperbaiki.
DR (Discriminant Rasio)
Discriminant rasio (DR) diekspresikan sebagai berikut.
√ 2 σ^ P
2
DR= 2
+1
σ^ R ∧R
Jika DR ≥ 4 , sistem pengukuran dianggap dapat diterima. Sedangkan jika
DR <2, sistem pengukuran tidak dapat diterima.
6
Dengan menggunakan piknometer yang berisi air selanjutnya piknometer diisi
larutan gula, dan setelah dicocokan dengan temperature maka dapat dihitung berat
jenis dari larutan tersebut. Dari tabel berat jenis brix maka akan kita dapatkan brix
yang belum dikoreksi. Kemudian dengan melihat tabel koreksi temperature maka
dapat kita hitung nilai brix terkoreksinya.
7
BAB 3
METODE PENELITIAN
8
Mulai
Pengumpulan Data
Perhitungan
Variabilitas
Evaluasi Kualitas
Penarikan Kesimpulan
Selesai
9
DAFTAR PUSTAKA
10