Anda di halaman 1dari 9

IJIS Indonesian Journal on Information System e-ISSN 2548-6438

p-ISSN 2614-7173

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN OBAT PADA APOTIK KIMIA


FARMA KOTA TERNATE

INFORMATION SYSTEM OF MEDICINE INVENTORY MANAGEMENT IN


PHARMACY KIMIA FARMA TERNATE CITY

Fariani Arifin1, Muharto2


Program Studi Manajemen Informatika
Politeknik Sains dan Teknologi Wiratama Maluku Utara
fariani_arifin@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi Manajemen Persediaan obat
pada Apotik kimia farma kota Ternate. Analisis sistem menggunakan Driven Model, dengan
pendekatan terstruktur. Sedangkan pengembangan system mengacu pada model Waterfall.
Hasil perancangan dan pengujian sistem dapat mempermudah dan mempercepat proses kerja
Admin dan User dalam mengelola data obat dan transaksi obat pada Apotik Kimia Farma,
Selain itu, mempermudah pemilik untuk melihat laporan secara cepat pada sistem dimana
saja melalui jaringan internet. Serta meningkatkan kinerja karyawan dalam proses pembuatan
laporan transaksi dan data stok obat
Kata kunci: Manajemen, Sistem Informasi, Website, Apotik, Kimia Farma.

Abstract
This study aims to design a management information system for drug supplies in
pharmacy chemistry pharmacies in Ternate. System analysis used Driven Model, with a
structured approach. While the development of the system refers to the Waterfall model. The
results of designing and testing the system can simplify and speed up the Admin and User
work processes in managing drug data and drug transactions at Kimia Farma Pharmacy, In
addition, it is easier for owners to see reports quickly on a system anywhere via the internet
network. As well as improving employee performance in the process of making transaction
reports and drug stock data
Keywords: Management, Information System, Website, Pharmacy, Kimia Farma.

PENDAHULUAN informasi ini mendapat perhatian serius


Teknologi informasi tidak dapat baik pihak pemerintah mapun pihak
dianggap sebagai alat pendukung tetapi industry. Dalam dunia medis sangat
telah menjadi kebutuhan strategis untuk dibutuhkan penggunaan teknologi
membangun infrastruktur teknologi informasi sebagai mana ungkapan Tung
informasi layanan kesehatan yang (2008) bahwa sektor medis adalah sektor
terintegrasi yang dapat meningkatkan yang padat modal, padat karya dan padat
pelayanan dan mengurangi kesalahan- informasi, sehingga pertukaran informasi
kesalahan medis (Mantzana dan Vance yang sangat besar telah menarik perhatian
Wilson, 2007). Perkembangan teknologi para pelaku industri kesehatan.

Volume 3 Nomor 2 | September 2018 67


Di dalam mendukung arus pelayanan harus dicatat, maka pencatatan secara
medis baik di rumah sakit maupun manual tentu saja akan memakan waktu
masyarakat umum sangat diperlukan serta rawan terjadi kesalahan dalam
system informasi. Pekerjaan kefarmasian menginput data dan pengecekkan data,
yang berkaitan dengan proses distribusi sehingga perlu adanya sistem yang
atau penyaluran sediaan farmasi pada terkomputerisasi yang dapat membantu
fasilitas distribusi atau penyaluran sediaan petugas dalam mengelola data obat
farmasi wajib dicatat oleh tenaga tersebut serta mempermudah pimpinan
kefarmasian sesuai dengan tugas dan dalam melihat laporan-laporan yang
fungsinya. Tenaga Kefarmasian dalam dibutuhkan dengan cepat dan tepat.
melakukan pekerjaan Kefarmasian harus Berdasarkan permasalahan tersebut, maka
mengikuti perkembangan ilmu diperlukan perancangan sistem informasi
pengetahuan dan teknologi di bidang manajemen persediaan obat pada Apotik
distribusi atau penyaluran (Sumber: PP Kimia Farma Kota Ternate.
Nomor 51, 2009).
Apotek merupakan suatu tempat Rumusan Masalah
pelayanan produk maupun jasa Permasalahan dalam penelitian ini
kefarmasian atau obat-obatan terhadap dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana
masyarakat. Apotek merupakan salah satu Merancang Sistem Informasi Manajemen
usaha yang termasuk di bidang Persediaan Obat Pada Apotik Kimia Farma
perdagangan yang juga memerlukan Kota Ternate?” Penelitian ini dibatasi pada
adanya sebuah sistem pengolahan data perancangan pengelolaan dan persediaan
untuk dapat mempermudah dan data obat dengan menggunakan bahasa
memperlancar kinerjanya. Masih cukup Pemrograman html, php, Mysql. Dengan
banyak Apotek yang memberdayakan demikian, penelitian ini bertujuan untuk
tenaga manusia dalam mengolah data obat merancang sistem informasi Manajemen
demi memperlancar usahanya, hal tersebut Persediaan obat pada Apotik kimia farma
juga masih diterapkan yaitu salah satunya kota ternate.
pada Apotek Kimia Farma.
Apotek Kimia Farma Bastiong LANDASAN TEORI
merupakan salah satu dari beberapa Sistem Informasi
cabang Apotek Kimia Farma yang ada di Sistem adalah sebagai sekumpulan
kota Ternate yang memiliki beberapa prosedur yang saling berkaitan dan saling
masalah yang dihadapi dalam manajemen berhubung untuk melakukan suatu tugas
persediaan obat yang diterapkan oleh bersama-sama (Pratama, 2014:7).
Apotik Kimia Farma. Manajemen Darmawan (2013:4) sistem adalah
persediaan yang terpisah-pisah dan masih sekelompok elemen-elemen yang
manual (ratusan item obat belum dipantau terintegrasi dengan tujuan yang sama
secara up to date), pencatatan stok yang untuk mencapai tujuan.
dilakukan petugas masih manual, sehingga Kusrini (dalam Taufiq, 2013:87)
rawan terjadinya human error pada menjelaskan bahwa Informasi merupakan
akhirnya berdampak terhadap hasil olahan data, di mana data tersebut
ketidakakuratan informasi yang tersedia. sudah diproses dan diinterprestasikan
Mengingat begitu banyaknya data yang menjadi sesuatu yang bermakna untuk

Volume 3 Nomor 2 | September 2018 68


pengambilan keputusan. Informasi juga dengan penyimpanan data: 6) Jaringan
diartikan sebagai himpunan dari data yang komputer dan komunikasi data: sistem
relevan dengan satu atau beberapa orang penghubung yang memungkinkan
dalam suatu waktu. Kualitas suatu sesumber (resources) dipakai secara
informasi tergantung dari 4 hal, yaitu: 1) bersama atau diakses oleh sejumpah
Akurat, berarti informasi harus jelas; 2) pemakai.
Tepat waktu, berarti informasi yang tiba
pada konsumen tidak terlambat; 3) Sistem Informasi Manajemen
Bermanfaat, berarti dalam informasi yang Sistem Informasi Manajemen adalah
diterima memiliki kegunaan bagi suatu sistem yang dirancang untuk
konsumen; 4) Biaya, berarti dalam menyajikan informasi pilihan yang
memperoleh informasi terebut tanpa berorientasi kepada keputusan yang
mengeluarkan biaya yang banyak. diperlukan oleh manajemen guna
Sistem informasi adalah sistem di merencanakan, mengawasi, dan menilai
dalam satuan organisasi yang aktifitas organisasi (Lestari, dkk, 2011).
mempertemukan kebutuhan pengolahan Sistem informasi manajemen (manajement
transaksi harian, mendukung operasi, information system atau sering dikenal
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dengan singkatannya MIS) merupakan
dari suatu organisasi dan menyediakan penerapan sistem informasi di dalam
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan organisasi untuk mendukung informasi-
yang di perlukan (Jogiyanto, 2005:23). informasi yang dibutuhkan oleh semua
Menurut Sutabri (2005:14) sistem tingkatan manajemen. SIM (sistem
informasi adalah kombinasi antara informasi manajemen) dapat didefenisikan
prosedur kerja, iformasi, manusia dan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-
teknologi informasi yang diorganisasikan sistem informasi yang bertanggung jawab
untuk mencapai tujuan dalam sebuah mengumpulkan dan mengolah data untuk
organisasi. menyediakan informasi yang berguna
Menurut Kadir (2003) suatu sistem untuk semua tingkatan manajemen di
informasi terdapat komponen-komponen dalam kegiatan perencanaan dan
seperti: 1) Perangkat keras (Hardware): pengendalian. Secara teori, komputer tidak
mencakup peranti-peranti fisik seperti harus digunakan didalam SIM, tetapi
komputer dan printer; 2) Perangkat lunak kenyataannya tidaklah mungkin SIM yang
(Software) atau program: sekumpulan komplek dapat berfungsi tanpa melibatkan
instruksi yang memungkinkan perangkat elemen komputer. Lebih lanjut, bahwa
keras untuk dapat memproses data; 3) SIM selalu berhubungan dengan
Prosedur: sekumpulan aturan yang di pakai pengolahan informasi yang menyebutkan
untuk mewujudkan pemrosesan data dan pada komputer (computer-based
pembangkitkan keluaran yang di information processing). Pangestu (2007)
kehendaki; 4) Orang: semua pihak yang menjelaskan bahwa SIM merupakan
bertanggung jawab dalam pengembangan kumpulan dari sistem-sistem informasi.
sistem informasi, pemrosesan, dan SIM tergantung dari besar kecilnya
penggunaan keluaran sistem informasi; 5) organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem
Basis Data (Database): sekumpulan tabel, informasi seperti: 1) Sistem informasi
hubungan, dan lain-lain yang berkaitan akuntansi (accounting information

Volume 3 Nomor 2 | September 2018 69


system); 2) menyediakan informasi dari Perancangan Sistem Informasi
transaksi keuangan; Sistem informasi Pecancangan sistem adalah sebagai
pemasaran (marketing information penguraian komponen dengan maksud
system), menyediakan informasi untuk untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
penjualan, promosi penjualan, kegiatan- permasalahan-permasalahan, kesempatan-
kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan kesempatan, hambatan-hambatan yang
penelitian pasar dan lain sebagainya yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan
berhubungan dengan pemasaran; Sistem sehingga dapat diusulkan berbaikan-
informasi manajemen persediaan perbaikannya (Mulyanto, 2009:58). Kadir
(inventory management information (2013:413) perancangan sistem merupakan
system): 3) Sistem informasi personalia bagian penting dalam suatu organisasi
(personnel information systems); 4) Sistem untuk memebutuhkan kebutuhan sistem
informasi distribusi (distribution informasi dalam kurung 3 hingga 5 tahun
information systems); 5) Sistem informasi mendatang dan menuangkan ke dalam
pembelian (purchasing information rencana pengembangan sistem informasi.
systems); 6) Sistem informasi kekayaan
(treasury information systems); 7) Sistem Apotek
informasi analisis kredit (credit analiysis Berdasarkan Peraturan Pemerintah
information systems); 8) Sistem informasi No.25 tahun 1980 dan PermenkesNo.
penelitian dan pengembangan (research 922/MenKes/X/1993, Apotek adalah suatu
and development information systems); 9) tempat tertentu dimana dilakukan
Sistem informasi teknik (engineering pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
information systems) obat kepada masyarakat dan 2006 Nomor
Semua sistem-sistem informasi 1027/MENKES/SK/IX/2004 Standar
tersebut dimaksudkan untuk memberikan Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
informasi
kepada semua tingkatan manajemen, yaitu Sistem Inventory (Persediaan barang)
manajemen tingkat bawah (lower level Sistem Inventory (Persediaan Barang)
management), managemen tingkat yang Diajukan, Menurut Ristono (2009)
menengah (middle level management) dan persediaan dapat diartikan sebagai barang-
manajemen barang yang disimpan untuk digunakan
tingkat atas (top level management). atau dijual pada masa atau periode yang
Sebuah sistem informasi manajemen akan datang. Oleh sebab itu dirancang
mengandung elemen-elemen fisik sebagai sistem informasi manajemen persediaan
berikut: barang yang harus diadakan untuk
1. Perangkat keras komputer menjamin kelancaran dalam kegiatan
2. Perangkat lunak: a. Perangkat lunak pelayanan purna jual, serta menetapkan
sistem umum; b. Perangkat lunak jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan
terapan umum; c. Program aplikasi barang sesuai dengan kebutuhan
3. Database (data yang tersimpan dalam perusahaan. Persediaan yang ada harus
media penyimpanan komputer) seimbang dengan kebutuhan, karena
4. Prosedur persediaan yang terlalu banyak akan
5. Petugas Pengoperasian mengakibatkan perusahaan menanggung
risiko kerusakan dan biaya penyimpanan

Volume 3 Nomor 2 | September 2018 70


yang tinggi disamping biaya investasi yang dengan tepat fungsionalitas yang harus
besar serta akan menambah daftar disediakan oleh sistem dan Entity
persediaan barang death stock. Tetapi jika Relationship Diagram (ERD), Rancangan
terjadi kekurangan persediaan akan Tabel Database serta Rancangan Layout
berakibat terganggunya kelancaran dalam Sistem.
kegiatan pelayanan purna jual.
Analisis Sistem Yang Berjalan
METODE PENELITIAN Sebelum melakukan perancangan
Penelitian ini dilakukan pada Apotik system, terlebih dahulu dilakukan analisis
Kimia Farma Kota Ternate. Waktu system. Analisis system ini bertujuan
penelitian selama bulan Mei sampai Juli untuk mengetahui kelemahan-kelemahan
2016. Penelitian menggunakan data system yang sedang berjalan. Adapun alur
sekunder dan data primer. Data sekunder sistem yang berjalan pada menajemen
berupa dokumen kegiatan pengelolaan Persediaan Obat pada kimia farma kota
obat yang diperoleh langsung dari Apotik Ternate adalah sebagai berikut:
Kimia Farma Kota Ternate. Sedangkan Start

data primer berupa system informasi


manajemen yang diperoleh dari karyawan
Petugas input Data
Obat, Jenis, Detail
Kimia Farma melalui observasi dan
wawancara.

Petugas input Data


Analisis dan Pengembangan Sistem Obat,Masuk Data
Obat,Keluar

Analisis system menggunakan Driven


Model, dengan pendekatan terstruktur.
Sedangkan pengembangan system Petugas
mengArs
ip data
mengacu pada model Waterfall (Pressman, Obat

2005), terdiri dari 4 tahapan yang saling


Petugas membuat
terkait dan mempengaruhi, yaitu : 1) Laporan Data Obat
Masuk, Keluar dan
Analisis system; 2) Perancangan dan berikan ke
pimpinan

Pemodelan Sistem; 3) Implementasi


Sistem Implementasi; 4) Pengujian Sistem.
End
Perancangan terfokus pada aliran data,
proses bisnis dan perangkat lunak secara Gambar 1. Sistem yang berjalan
Bottom-up Approach yang disebut proses
oriented yaitu pendekatan yang dimulai Rancangan System yang Diusulkan
pada level bawah sampai dengan level atas Berdasarkan kelemahan yang ada pada
organisasi, dengan menggambarkan system berjalan maka dibuat perbaikan
serangkaian proses pada diagram alir data untuk meningkatkan system manajemen
(DAD) yang menggambarkan proses yang informasi manajemen persediaan obat
berjalan atau diusulkan bersama-sama pada apotik kimia farma kota Ternate,
dengan input, ouput dan file mereka yaitu sebagai berikut
Diagram Konteks, Data Flow Diagram
(DFD) Membuat pemetaan setiap proses
sistem tersebut untuk mendefinisikan

Volume 3 Nomor 2 | September 2018 71


Analsis Sistem yang diusulkan

Admin karyawan Pimpinan

Start

laporan
tidak
Data user, detail
obat masuk, keluar
Login user
name,
Password

Verifikasi
ya
sistem

Data user,
Data Obat,
Jenis,datail

Database

Obat
masuk,
detail
masuk
Laporan Obat
Laporan Data Obat End
masuk dan keluar

Obat keluar,
detail

Tabel 4. Obat Keluar

Gambar 2. Sistem Yang Diusulkan

PERANCANGAN SISTEM
Perancangan Tabel Database
Tabel 1. Data Obat

Diagram Konteks
Laporan Obat Keluar
informasi data obat

Login

Data user
Sistem Informasi Manajemen Login
Admin Jenis Obat
data Obat Persediaan Obat Kimia Farma Data User User/Karyawan
Ternate Data Detail
data Obat masuk
Data Obat Keluar
Tabel 2. Jenis Obat Data detail masuk
detail Keluar

Data obat keluar


Data Detail
Laporan Obat
Laporan Obat

Obat keluar
Laporan Obat keluar dan Masuk
Obat masuk

Pimpinan

Gambar 3. Diagram Konteks

DFD Level 1
Diagram Level 1 merupakan diagram
uraian dari proses yang ada pada Diagram
Tabel 3. Obat Masuk konteks Berikut merupakan tampilan
gambar diagram level 1 pada sistem
informasi manajemen obat pada apotek
kimia farma.

Volume 3 Nomor 2 | September 2018 72


Gambar 6. Erd Notasi
Gambar 4. Diagram Level 0
IMPLEMENTASI SISTEM
ERD Relasi Tabel Pada tahapan ini merupakan
Entity Relationship Diagram atau penerapan sistem yang sudah dirancang
yang biasa disingkat ERD merupakan dan coding sesuai dengan rencana yang
rancangan model database relasi antar ditentukan, Sistem yang
entity dan objek, berikut merupakan hasil diimplementasikan dengan menggunakan
rancagan ERD relasi tabel data pada Apotik Kimia Farma Ternte,
berikut merupakan hasil implementasi
Sistem yang sudah di buat

Data User
Tampilan Data User merupakan
tampilan menu pada admin saat
melakukan pengeloalaan data user pada
sistem untuk menambahkan dan
menghapus, berikut adalah tampilan
gambar Data User

Gambar 5. Relasi Tabel

Entity Relationship Diagram (ERD)


Notasi Gambar 7. Tampilan Data User

Halaman Jenis Obat


Volume 3 Nomor 2 | September 2018 73
Tampilan Jenis Obat merupakan
tampilan saat admin, dalam mengelola
data Jenis obat diantaranya tambah jenis
obat, hapus, simpan dan cari jenis, berikut
merupakan tampilan Halaman kelola menu
Jenis Obat

Gambar 10. Menu Data Obat Masuk

Halaman Menu Data Obat Keluar


Tampilan Halaman Menu Data
Obat Keluar merupakan tampilan pada
Admin dalam Pengelolaan Data Obat
Gambar 8. Menu Jenis Obat
Keluar yang diorder, berikut merupakan
Halaman Menu Data Obat tampilan Halaman Data Obat Keluar
Tampilan Halaman Menu Data Obat
merupakan tampilan pada Admin dalam
mengelola Data Obat pada sistem, dalam
pengelolaan Data Obat terdapat beberapa
menu kelola diantaranya Tambah, Simpan
dan Hapus, berikut merupakan tampilan
menu Data Obat

Gambar 11. Menu Data Obat Keluar

Halaman Cetak Laporan Stok

Gambar 9. Menu Data Obat

Halaman Menu Data Obat Masuk


Tampilan Halaman Menu Data Obat
Masuk merupakan tampilan pada Admin
dalam Pengelolaan Data Obat masuk pada
sistem, berikut merupakan tampilan menu
Data Obat Masuk
Gambar 12. Menu Data Obat Keluar

KESIMPULAN

Volume 3 Nomor 2 | September 2018 74


Berdasarkan uraian yang telah Peneliti LeRounge, C., Mantzana, V. dan Wilson,
jelaskan pada bab-bab terdahulu dan E.V. 2007. Healthcare Information
pembuatan Sistem Informasi Persediaan Systems Research, Revelation and
Obat Berbasis Web Pada Apotik Kimia Visions
Farma Ternate, maka dapat dimbil Pangestu, Danu Wira, 2007. Teori Dasar
kesimpulan sebagai berikut: 1). Sistem ini Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Mempermudah dan mempercepat proses Ilmu Komputer.Com.
kerja Admin dan User dalam mengelola at:http://bangdanu.wordpress.com.
data obat dan Transaksi obat pada Apotik Agus Ristono, 2009. Manajemen
Kimia Farma. 2). Mempermudah pemilik Persediaan. Graha Ilmu: Yogyakarta
untuk melihat laporan secara cepat pada Peraturan Pemerintah No. 51, 2009
sistem dimana saja, Serta meningkatkan Pekerjaan Kefarmasian.
kinerja karyawan dalam proses pembuatan Lestari, Veronica Sri, S. N. Sirajuddin,
laporan Transaksi dan Data Stok Obat. S.Rohani, M. Aminawar, A. H. Hoddi ,
Sistem Informasi Persediaan Obat 2011. Dasar-Dasar Manajemen.
Berbasis Web Pada Apotik Kimia Farma Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan
Ternate ini masih bisa dikembangkan Fakultas Peternakan Universitas
seiring dengan perkembangan spesifikasi Hasanuddin.
kebutuhan pengguna sistem yang harus Sutabri Tata 2012. Analisis Sistem
dipenuhi dalam mencapai tahap yang Informasi. Andi Offset: Yogyakarta
lebih tinggi dan kinerja sistem yang lebih Darmawan, Deni, 2013, Sistem Informasi
baik. Sebagai saran untuk pengembangan Manajemen. PT Remaja Rosdakarya
sistem lebih lanjut adalah: 1) Sistem ini Offset: Bandung
memerlukan domain dan hosting Deni, Eko Purwanto, 2013. Pembangunan
mendukung dalam menjalankan Sistem Sistem Informasi Apotek Pink Pacitan.
melalui jaringan internet sebagai media Journal Speed – Sentra Penelitian
agar pemilik dapat mengontrol transaksi Engineering dan Edukasi. Volume 5
dan persediaan dimana saja: 2) Perlu No 3 2013, ISSN: 1979-9330 (Print) -
adanya pelatihan pada Admin, User yang 2088-0154 (Online) ijns.org.
menggunakan sistem ini nanti pada Taufiq,2013. Sistem Informasi Manajemen
Apotik Kimia Farma agar sistem dapat Konsep Dasar, Analisis dan Metode
dijalankan secara maksimal. Pengembangan. Graha Ilmu:
Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA Agus Eka Pratama, 2014. Sistem Informasi
Pressman, S. Roger. 2005. E-book Implementasinya. Informatika:
Software Engineering: a Bandung.
Practitioner’s Approach. Seventh Kadir, Abdul, 2014. Pengenalan Sistem
Edition. Informasi. CV. Andi OFFSET:
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Yogyakarta
Indonesia, 2006. Nomor Heryanto Imam, 2014. Pemrograman
1027/MENKES/SK/IX/2004, Standar Website HTML, PHP, dan MySQL.
Pelayanan Kefarmasian di Apotek Modula: Bandung

Volume 3 Nomor 2 | September 2018 75

Anda mungkin juga menyukai