Anda di halaman 1dari 4

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk

kesehatan, yaitu dapat kita lihat pada suatu instansi kesehatan dalam mengolah data dengan
hadirnya teknologi informasi (IT). Instansi kesehatan menggunakan teknologi komputer untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan dalam menyampaikan atau mengirim data dalam bentuk
informasi. Hal ini harus didukung oleh perkembangan peralatan elektronika, seperti komputer
dan software-software pendukung, khususnya di bidang informasi.
Meskipun dunia kesehatan dan medis merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan
tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai contoh ketika transaksi finansial secara
elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar
rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing sistem. Meskipun
rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi
informasi masih merupakan bagian kecil. Masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi
merupakan salah satu alat penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi sebagian masalah
derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi saat ini adalah bagian penting dalam
manajemen informasi baik dalam sektor organisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatan dan
penelitian.

 Pemanfaatan Komputer Dalam Bidang Farmasi


Sebelum membahas konsep sistem informasi farmasi lebih lanjut, berikut ini akan diberikan
definisi ringkas dan formal dari data, informasi, sistem, manajemen, sistem informasi, dan sistem
informasi manajemen.
1. Data adalah fakta-fakta, angka-angka atau statistik-statistik yang daripadanya dapat
menghasilkan kesimpulan.
2. Informasi adalah data yang telah diproses/diolah sehingga memiliki arti atau manfaat yang
berguna.
3. Sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dan
susunan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah
kegiatan-kegiatan utama organisasi/institusi. Karakteristik sistem, memiliki komponen yaitu:
a) batas sistem (boundary)
b) lingkungan luarsistem (environment)
c) penghubung sistem (interface)
d) masukan sistem (input)
e) keluaran sistem (output)
f) pengolah sistem (process)
g) sasaran sistem
Pelaku sistem terdiri dari kelompok pemakai, manajemen, pemeriksa, penganalisa sistem,
pendesain sistem, programmer dan personel pengoperasian.
4. Sistem informasi merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok
bangunan (building block). Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain
membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

 Sistem Informasi
1. Komponen input : mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi serta termasuk metode dan media
untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.b. Komponen
model : terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input
dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran
yang diinginkan.
c. Komponen output : hasil dari sistem informasi yaitu keluaran yang berupa informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

d. Komponen teknologi : “tool box” dalam sistem informasi, yang digunakan untuk menerima input,
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan
membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
e. Komponen hardware : sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi berfungsi sebagai
tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk
memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

f. Komponen software : sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan memanipulasi data yang diambil
dari hardware untuk menciptakan suatu informasi. Dalam perangkat lunak dibedakan sistem operasi
(misalnya Windows, Linux atau Mac) yang bertugas untuk mengelola hidup matinya komputer,
menghubungkan media input dan output serta mengendalikan berbagai perangkat lunak aplikasi maupun
utiliti di komputer.

g. Komponen basis data : kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain,
tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis
data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut Database Management
System (DBMS).

h. Komponen kontrol : untuk mencegah kerusakan sistem informasi. Beberapa pengendalian perlu
dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah
ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Elemen-elemen yang disebutkan diatas adalah sebuah pondasi untuk membangun sebuah sistem informasi
berbasis komputer, sangat mempengaruhi keberhasilan dalam menjalankan sebuah sistem informasi.

 INFORMATIKA FARMASI
Informatika Farmasi merupakan bidang yang relatif baru, Informatika farmasi disebut juga sebagai
farmako-informatika. Informatika farmasi adalah bidang ilmiah yang berfokus pada
pengobatan yang berhubungan dengan data, informasi dan pengetahuan dalam sistem
kesehatan termasuk, penyimpanan, penggunaan analisis, dan penyebaran dalam pengiriman
obat yang optimal terkait pengobatan dan kesembuhan pasien.
Penerapan kemajuan teknologi informasi dalam penggunaan perangkat keras komputer dan
perangkat lunak, informatika farmasi mampu memberikan metode pembiayaan yang efektif untuk
apotek dan rumah sakit untuk berkomunikasi dengan mudah dan menciptakan kerangka kerja
yang maju dimana dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam rangka memberikan pengalaman akhir yang lebih baik bagi pasien dan menciptakan
lingkungan yang memiliki kepentingan pasien ‘terbaik di pikiran, informatika farmasi
mensinkronisasikan dokter, apoteker, pekerja rumah sakit, dan profesional kesehatan lainnya
sehingga untuk memastikan bahwa riwayat medis pasien dan catatan resep tersedia bagi mereka
yang membutuhkannya. Hal ini dapat membantu dalam mengurangi jumlah waktu yang
diperlukan untuk diagnosa tertentu, memeriksa interaksi obat yang mungkin atau alergi sebelum
resep ditulis, dan memastikan bahwa resep pasien siap ketika mereka membutuhkan dan telah
diperiksa keakurasiannya.

 MANFAAT INFORMATIKA FARMASI


Manfaat informatika farmasi antara lain:
1. Membantu praktisi farmasi dalam beberapa hal, baik desain sistem dan manajemen database
yang dapat merampingkan proses sehingga personil yang digunakan lebih efisien dan informasi
yang tersedia tepat waktu.
2. Meningkatkan komunikasi antara apoteker, dokter dan tenaga kesehatan lainnya, serta pasien.
3. Mampu meningkatkan kecepatan diagnosis dan memeriksa interaksi obat yang mungkin atau
alergi sebelum resep diisi/ditulis,
4. Informatika farmasi memungkinkan pasien untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dari
obat-obatan yang mereka dapatkan dan memungkinkan mereka menjadi aset penting dalam
pengobatan penyakit mereka sendiri.
5. Apoteker juga mungkin dapat membantu dokter dan orang lain dalam menemukan resep yang
tepat untuk kondisi tertentu, yang dapat mengurangi kebutuhan untuk beberapa kunjungan ke
praktek dokter. Hal ini, dikombinasikan dengan biaya yang rendah karena berkurangnya
kunjungan ke dokter, penggunaan obat generik, sehingga sangat mengurangi biaya pengobatan
bagi pasien.

 SISTEM INFORMASI FARMASI


Informatika farmasi bekerja dengan sistem informasi farmasi yang membantu apoteker membuat
keputusan yang sangat baik tentang terapi obat pasien sehubungan dengan, catatan asuransi
kesehatan, interaksi obat, serta informasi resep dan pasien Sistem Informasi Farmasi dibagi
menjadi 2 yaitu sistem informasi instalasi farmasi dan sistem informasi apotek.

a) Sistem Informasi Instalasi Farmasi


Divisi Farmasi bertanggung jawab terhadap pengelolaan barang farmasi berupa obat yang
digunakan oleh semua unit di lingkungan rumah sakit baik untuk pelayanan rawat jalan termasuk
rawat darurat dan bedah sentral, pelayanan rawat inap termasuk rawat intensif maupun
penggunaan obat yang digunakan di lingkungan penunjang medis seperti laboratorium.
Sistem informasi instalasi farmasi yaitu sistem untuk mengelola data/informasi tentang input data
barang, transaksi/distribusi barang-barang kebutuhan di instalasi farmasi sampai dengan
pembuatan laporan. Secara garis besar variabel-variabel yang harus ada didalam sistem informasi
instalasi farmasi antara lain:
1. Input data master (kemasan, satuan, pabrik, PBF, kelas terapi, kelompok, sediaan dll)
2. Input data barang farmasi
3. Transaksi-transaksi barang :
– Permintaan barang dari pelayanan kesehatan di rumah sakit ke instalasi farmasi
– Distribusi barang dari instalasi farmasi ke pelayanan kesehatan di rumah sakit
– Return permintaan barang
– Permintaan pembelian barang ke bagian pengadaan/purchase
– Order pembelian barang ke supplier (SOP)
– Penerimaan barang dari order pembelian
– Retur pembelian barang
– Bonus pembelian
– Koreksi stok dan pemakaian barang
4. Laporan-laporan :
– Laporan penerimaan & distribusi barang ke instalasi secara periodik
– Laporan pembelian & penerimaan barang gudang
– Laporan stok per-pelayanan kesehatan di RS
– Laporan stok instalasi farmasi
– Kartu persediaan.
b) Sistem Informasi Apotek
Sistem informasi apotek yaitu sistem pengelolaan data yang dihasilkan dari proses manajemen di
unit apotik dari input data sampai dengan output data (laporan-laporan yang dihasilkan di unit
apotek). Secara garis besar variabel-variabel yang harus ada di dalam sistem informasi apotek
antara lain:

a) Penjualan obat ke pasien (Rawat jalan, Rawat Inap, UGD)


b) Retur penjualan obat
c) Print nota penjualan obat
d) Laporan penjualan harian
e) Laporan penjualan resep & resep untuk rawat jalan
f) Laporan penjualan berdasarkan jenis sediaan
g) Laporan penjualan resep per dokter
h) Laporan penjualan berdasarkan supplier
i) Laporan obat Slow Moving
j) Laporan obat Expired Date (ED)
k) Laporan penjualan VV obat narkotika & psikotropika
l) Laporananalisis
m) Grafik penjualan

Teknologi jaringan internet sangat bermanfaat bagi instalasi farmasi rumah sakit untuk
meningkatkan pelayanannya terhadap pasien. Informasi tentang rumah sakit lain diseluruh dunia
dapat diketahui secara mudah, cepat dan akurat dengan mengakses web site yang terkait dengan
informasi yang dikehendaki. Kegiatan PIO (Pusat Informasi Obat) juga sangat terbantu dengan
adanya homepage tertentu yang menyediakan informasi pemakaian, interaksi dan segala aspek
yang terkait dengan obat maupun permasalahan yang terkait dengan proses terapi, gizi dan

masalah kesehatan lain. Homepage-homepage tersebut sebagian menyediakan informasi secara


gratis dan sebagian lagi memberikan layanan dengan imbalan sejumlah fee tertentu.
Kegiatan penelitian dan penelusuran pustaka yang terkait dengan obat dan terapi juga sangat
terbantu mengingat dimungkinkannnya orang mengakses suatu perpustakaan tertentu dengan
teknik telnet atau http (hypertext transfer protocol) atau ftp (file transfer protocol). Kepala instalasi
juga dapat berlangganan majalah atau jurnal yang terkait dengan obat dan terapi sehingga
memudahkan penelusuran informasi yang akan meningkatkan kinerja seluruh karyawan di
instalasi tersebut. Pengiriman surat yang selain memboroskan kertas, tinta dan waktu dapat
dihindari dengan tersedianya surat elektronik (e-mail) yang memudahkan pengiriman pesan dan
informasi kepada teman sejawat, atasan ataupun bawahan yang terkait dengan struktur organisasi
dalam rumah sakit tersebut maupun dengan pihak-pihak lain di seluruh dunia. Fasilitas mailing
list juga memungkinkan farmasis untuk berdikusi tentang obat-obatan dan kesehatan. Dengan
bergabug pada suatu mailing list yang terkait dengan pokok pembicaraan tertentu seorang farmasis
dapat mengemukakan curah pendapatnya dan berdiskusi dengan ahli kesehatan lain di seluruh
dunia yang tergabung pada mailing list tersebut. Salah satu mailing list yang berkecimpung di
dunia kesehatan adalah HEALTH-L yang beralamat : HEALTHL@IRLEARN.UCD.IE yaitu suatu
mailing list yang mendiskusikan masalah riset-riset kesehatan internasional. Promosi terhadap
pelayanan yang diberikan oleh instalasi farmasi maupun rumah sakit tersebut secara keseluruhan
dapat diinformasikan dan dipromosikan melalui homepage yang didesain untuk rumah sakit
tersebut. Mengingat homepage tersebut dapat dikunjungi oleh setiap orang di seluruh penjuru
dunia, maka akan menjadi sarana promosi yang sangat efektif bagi rumah sakit tersebut.
Keberadaan search engine (mesin pencari) semacam :

• altavista

• lycos

• webcrawler

• infoseek

• yahoo

• hotbot

akan sangat membantu farmasis dalam mencari informasi yang terkait dengan masalah kesehatan
tersebut. Selain digunakan sebagai mesin pencari, search engine-search engine tersebut juga
menyediakan fasilitas browsing yang akan menuntun para farmasis dalam mencari informasi dari
yang sifatnya umum menjadi semakin khusus sampai didapatkan informasi yang diinginkan

Anda mungkin juga menyukai