Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

BIOTEKNOLOGI FARMASI

OLEH :

NAMA : DELVI AMELIA MALADJAI

NIM : O1A1 18 219

KELAS :D

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
SOAL

Bagaimana mekanisme kerja dari Kromatografi berdasarkan interaksi hidrofob


dan Reverse phase (dalam hal purifikasi protein)

JAWAB

Untuk melihat performansi metode purifikasi dengan kromatografi kofom


interaksi hidrofobik untuk memurnikan enzim kitosanase yang diisolasi dari
Bacillus licheniformis MB-2. Matriks Butyl Sepharose 4FF lelah digunakan untuk
memisahkan enzim kitosanase dari campuran enzim yang ada pada ekstrak kasar.
Konsentrasi amonium sulfat optimal yang diperlukan untuk memaksimalkan
interaksi tersebut adalah 30% tingkat kejenuhan (TK). Profil elusi menggunakan
gradien amonium sulfat 30%-0% TK menghasilkan 2 fraksi aktif kitosanase, yaitu
F1 dan F2, dan ketika elusi dilakukan dengan larutan amonium sulfat 10%-0%
TK, didapatkan 2 fraksi aktif tambahan yaitu F3 dan F4. Pengecekan kemurnian
dengan elektroforesis terdenaturasi (SDS-PAGE) yang diwarnai dengan larutan
perak nitrat memperlihatkan bahwa fraksi F2 telah murni, yang ditunjukkan oleh
adanya 1 pita pada gel SDSPAGE tersebut, sedangkan fraksi F1, F3 dan F4 belum
murni. Penggunaan kolom kromatografi dengan matriks interaksi hklrofobik
berhasil memisahkan satu fraksi mumi (F2) dengan perolehan 29Yo. Penggunaan
kromatog raf i ko lom me ngg u na kan matri ks i ntera ksi hidrofobik untuk
memurnikan kitosanase 8. licheniformis MB-2. Metode ini merupakan metode
yang mild dan dilaporkan memiliki perolehan dan kapasitastinggi. Dalam
kromatografi ini, campuran protein yang akan dipisahkan berfungsi sebagai fase
bergerak, sedangkan matriks yang memiliki ligan hidrofobik berfungsi sebagai
fase diam.
DAFTAR PUSTAKA

Chasanah, E., Maggy, T. S., dan Sumpeno P., 2005, Pengg Unaan Ko Lom
Kromatografi Interaksi Hidrofobik Untuk Pemurnian Kitosanase, Jumal
Penelitian Perikanan lndonesia, Vol. 11, No. 8.

Anda mungkin juga menyukai