Anda di halaman 1dari 7

MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI

DALAM BIDANG FARMASI


BAB I

LATAR BELAKANG

Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi khususnya komputer


saat ini, dimana kita di hadapkan pada suatu kondisi yang mengharuskan kita Untuk
mengenal, memahami dan menguasainya. Internet sudah tidak asing lagi bagi kehidupan
kita. Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan
pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data atau
informasi yang tersedia dapat berlangsung dengan cepat, efisien serta akurat.

               Disisi lain lain perkembangan didunia medis juga meningkat dengan tajam.
Pengetahuan  di bidang medis telah berkembang secara eksponensial dalam beberapa tahun
terakir. Hal ini menyebabkan banyaknya informasi yang harus diterima oleh para tenaga
medis.

               Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan
suatu sistem informasi yang akurat dan andal, serta cukup memadai untuk meningkatkan
pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Dengan lingkup
pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi
dalam proses pelayanan di rumah sakit. Banyaknya variabel di rumah sakit turut menentukan
kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan rumah sakit.

 
BAB II

PEMBAHASAN

               Perkembangan teknologi informasi telah mengubah manusia dalam menyelesaikan


semua pekerjaannya, tidak hanya dalam pekerjaannya saja tetapi dalam segala aspek
kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi. Jika dahulu manusia mencari
informasi sebatas pada buku, media cetak, maupun secara lisan, sekarang lebih banyak
mencari informasi tersebut melalui internet. Secara tidak langsung dapat dikatakan semua
serba terkomputerisasi.

               Dengan adanya perkembangan teknologi dan era globalisasi yang tengah bergulir,
banyak sekali lahan bisnis dan pekerjaan baru bermunculan. Sebagian dari bisnis dan
pekerjaan ini membutuhkan mobilitas yang sangat tinggi dari para pelaku bisnisnya meliputi
manajer proyek, line manager perusahaan, karyawan dan juga pelanggan.

               Disisi lain lain perkembangan didunia medis juga meningkat dengan tajam.
Pengetahuan  di bidang medis telah berkembang secara eksponensial dalam beberapa tahun
terakir. Hal ini menyebabkan banyaknya informasi yang harus diterima oleh para tenaga
medis.

               Dunia sekarang sudah semakin terbuka dan cepat dengan berkembangnya teknologi
dibidang informasi dan komunikasi. Salah satu bidang yang sangat progresif dalam
penerapan system teknologi informasi ini adalah bidang farmasi kesehatan. Dengan
penerapan teknologi informatika di bidang farmasi maka beberapa  manfaat yang diperoleh
dapat  dirasakan oleh para produsen obat farmasi, para pedagang obat dan pengecer, para ahli
farmasi, penyelenggara pelayanan kesehatan, para dokter dan para pasien. Dengan
penggunaan teknologi informasi di bidang farmasi ini akan bermanfaat yang lebih luas yaitu
meningkatkan kesehatan masyarakat yang lebih tinggi lagi.

1. Sistem informasi

 Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai


keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan
suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya
klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu
informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel,
efektif dan efisien.

2. Sistem informatika farmasi

         Peran informatika dalam dunia farmasi sangat penting sekali. Semua ini memanfaatkan
informatika mulai dari hulu hingga hilir. Penelitian obat, manajemen obat, distribusi obat,
penjualan obat, hingga penggunaan obat oleh konsumen, semuanya terdata dengan baik
dengan memanfaatkan teknologi informasi.

         Begitu banyak masalah yang bisa terjadi apabila sistem tak berjalan dengan
baik, Sistem informasi adalah salah satu sistem yang sangat membantu, contohnya Sistem
informasi yang digunakan di instalasi farmasi untuk mengelola pemesanan, persediaan, dan
distribusi obat-obatan, dan sediaan medis lainnya. Sistem informasi ini dapat dihubungkan
dengan sistem informasi klinis dan sistem informasi keuangan.

         Dalam bidang penelitian farmasi, teknologi informasi digunakan untuk menyimpan
data-data penelitian sehingga data-data penelitian tersebut terstruktur, aman, dan mudah
dicari kembali jika suatu saat dibutuhkan. Selain itu untuk menyimpan data, teknologi
informatika juga di manfaatkan oleh para peneliti farmasi untuk proses perhitungan yang
sangat rumit dan banyak sehingga proses perhitungan dapat dilakukan dengan cepat, benar,
dan tanpa ada kesalahan.

         Teknologi informatika membantu dalam menejemen obat. Dengan


memanfaatkan teknologi informatika ini, data-data terorganisir dengan baik sehingga
memudahkan dalam proses pendataanya, pencarian dan data sediaanya.

Beberapa kasus di rumah sakit terjadi kesalahan pada saat penyaluran obat, hal ini tidak lepas
dari suatu sistem yang kurang memadai pada umah sakit, namun dengan di terapkannya suatu
sistem informatika dapat meminimalisirkan suatu kesalahan. Proses pemberian obat untuk
pasien  di rumah sakit dan klinik juga sudah menggunakan teknologi informasi ini, sehingga
penggunaan obat oleh pasien dapat di telusuri dengan mudah, dan dapat di perbaiki jika kelak
suatu hari diperlukan.

3. Sistem Informasi Apotek

               Aplikasi Sistem Informasi Apotek merupakan suatu sistem informasi yang dibuat
untuk memudahkan dalam penyampaian informasi mengenai apotek secara meluas,
menggunakan microsoft Access yang merupakan perangkat lunak pengolah basis data atau
yang disebut sebagai mesin basis data atau database engine didalam penggunaannya dianggap
paling mudah.

               Dengan di terapkannya sistem informatika di Apotek, sangat membantu dan


memudahkan pekerjaan seorang apoteker, tentu saja jika sebuah apotek yang belum
menggunakan sistem informatika banyak mendapat kesulitan dalam hal
laporan penjualan, pembelian, barang apa saja yang masih tersisa di gudang, barang yang
sudah dekat expire date, kegiatan karyawan , untuk itu suatu Sistem Informasi Apotek
ditujukan untuk menunjang operasional apotek sehingga pelayanan apotek bisa semakin
meningkat. Bagi pemilik sarana apotek, aplikasi ini sangat berguna dalam memantau laporan
pembelian, penjualan, kondisi stok barang-barang apotek, serta absensi dan kegiatan
karyawan. Sistem Informasi Apotek memiliki modul untuk melakukan penjualan, pembelian
(pembuatan PO, penerimaan barang, dan pembayaran pemasok), manajemen pelanggan,
manajemen pemasok, manajemen produk, stock opname, dan laporan-laporan.

               Keuntungan yang dapat dirasakan dari aplikasi ini yaitu dapat memberikan
informasi tentang apotek sehingga memudahkan untuk maintenance dan akan membantu top
manajemen untuk mengambil keputusan bagi perusahaan, mulai dari stok obat, stok bahan
racikan, pembelian dan penjualan dan dengan adanya aplikasi ini efisiensi waktu dapat
ditingkatkan. Hal ini dapat tercapai karena masing-masing peserta yaitu:
1. Manajer, baik perorangan maupun sebuah tim, dapat membuat perencanaan tentang
ketersediaan stock obat dan permintaan pada supplier.
2. Karyawan, dapat memperoleh penugasan pekerjaan dan dapat memeriksa tugasnya
dengan teliti kapan saja, serta dapat melaporkan perkembangan pekerjaan yang
dilakukannya kepada pihak manajer, umumnya adalah berupa persentase kemajuan
(progress)
3. Stakeholder, siapapun baik perorangan maupun organisasi yang berkepentingan, dapat
membantu dan memperoleh informasi tentang jalannya apotek.
4. Kerja sama, seperti perusahaan obat-obatan dapat melakukan kebijakan terhadap
pelanggan yang lebih banyak memakai sebagai contoh karena lebih sering memakai
obat (salah satu perusahaan farmasi) diberikan harga yang lebih murah atau dengan
tanda terima kasih berbentuk hadiah dll.

4. Sistem Informasi Rumah Sakit

                 Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu tatanan yang berurusan
dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan
informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit.  Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS) Sistem yang mampu melakukan integrasi dan komunikasi
aliran informasi baik didalam maupun diluar rumah sakit. Sistem informasi ini meliputi:
sistem rekam medis elektronik, sistem informasi laboratorium, sistem informasi radiologi
(pencitraan medis), sistem informasi farmasi, dan informasi keperawatan.

                  Sebuah sistem informasi rumah sakit idealnya mencakup integrasi fungsi-fungsi
klinikal (medis), keuangan, serta manajemen yang nantinya merupakan sub sistem dari
sebuah sistem informasi rumah sakit. Sub sistem ini merupakan unsur dari sistem informasi
rumah sakit yang tugasnya menyiapkan informasi berdasarkan fungsi-fungsi yang ada untuk
menyederhanakan pelayanan pada suatu rumah sakit.

                  Perekaman data pasien mutlak diperlukan untuk menunjang proses peningkatan
perawatan kesehatan terhadap pasien. Electronic Medical Record (EMR) adalah suatu media
elektronik yang digunakan untuk menyimpan informasi klinis. Fungsi utama EMR adalah:
merekam informasi, mengakses informasi, membantu pengambilan keputusan, menggunakan
data atau informasi secara bersama-sama, identifikasi pasien, menangani keamanan dan
otentifikasi data, serta membantu auditing. EMR merupakan informasi tentang status
kesehatan individu sepanjang hayat dan perawatan kesehatan yang tersimpan secara
elektronik. Sebagian besar EMR merupakan replikasi dari  Paper based record. Data atau
informasi rekam medis, memiliki beberapa tipe, antara lain:

1. Tipe data tekstual, biasanya  digunakan pada saat mendeskripsikan keluhan, gejala,


sejarah munculnya rasa sakit, sejarah keluarga, uji fisik, atau informasi asuransi.
2. Tipe grafis,  biasanya digunakan pada ECG, ultrasound, atau gambar-gambar yang
ditulis tangan.
3. Tipe digital, biasanya digunakan untuk menunjukan hasil sinar-X
4. Penerapan sistem pendukung keputusan dalam bidang farmasi

 Para dokter dan apoteker terkadang mendapat masalah di Rumah sakit dalam hal


menentukan dan mengambil keputusan, hal ini di akibatkan begitu banyaknya
pertimbangann-pertimbangan yang terjadi. untuk masalah ini sebuah Rumah sakit
menerapkan sistem pendukung keputusan yang tentu saja yang paling berperan adalah sistem
informatika yang di terapkan oleh Rumah sakit itu sendiri.

 Seiring dengan perkembangan teknologi informasi kesehatan, sistem pendukung keputusan


ini mulai di aplikasikan kedalam bidang kesehatan salah satunya adalah  sistem pendukung
keputusan klinis (clinical Decision Support Sistem) salah satu prosedur pengambilan
keputusan dalam bidang kesehatan ini di gambarkan oleh shahar (2006) seperti pada gamar di
bawah ini ;

  Pada gambar diatas, maka sistem pendukung keputusan adalah suatu rangkaian kerja yang
dinamis antara input, output dan prosesnya. Keputusan  yang diambil bukan merupakan akhir
dari sistem tetapi juga merupakan input dari dari tahapan berikutnya yaitu diagnosis. Dengan
demikian sistem pengambilan keputusan ini adalah sebuah mekanisme kerja yang
berkesinambungan tak terputus. Dan sistem pengambilan keputusan ini sesuai atau bisa di
terapkan untuk sistem pendukung keputusan farmasi. Manfaat dari sistem pendukung ini,
diantaranya :

1. Sistem pendukung keputusan farmasi sangat di butuhkan keberadaanya untuk


mengelola satu lembaga pelayanan kesehatan. Lebih-lebih dengan beban kerja yang
besar dan tenaga kesehatan yang besar, maka keterpaduan dan kecepatan pelayanan 
akan sangat tergantung pada adanya sistem pendukung keputusan  elektronik yang
berkembang sekarang ini.
2. Manfaat dari penggunaan teknologi ini dirasakan oleh para dokter, para ahli farmasi,
dan pengelola klinik.
3. Sistem pendukung keputusan  dalam bidang farmasi yang dilakukan dengan sistem
komputer mampu meningkatkan efektif kerja dan jauh menekan resiko kesalahan
tindakan medis dan pemberian obatnya.

                  Salah satu kendala yang dihadapi dalam proses pengambilan keputusan adalah
adanya ketidakpastian data. Ketidak pastiaan ini muncul lebih banyak disebabkan oleh
kurangnya informasi, ketidak tepatan, kontradiksi antar beberapa fakta, dsb. utnuk itulah
sistem informatika yang baik harus diterapkan di sebuah Rumah sakit agar meningkatkan
kualitas yang baik demi menunjang dan meningkatkan kualitas kesehatan pasien.

 
 

BAB III

PENUTUP

                 Penggunaan tekhnologi informasi dalam pelayanan kesehatan memberikan


kontribusi pada efektifitas pelayanan kesehatan. Terkait perkembangan teknologi informasi
dan perkembangan pelayanan kesehatan saat ini tentunya akan berimbas pada tenaga
kesehatan dan instansi pelayanan kesehatan. 

                 Bagi Instansi pelayanan kefarmasian, Teknologi informasi juga mampu


memberikan solusi-solusi yang cepat dan memberikan dukungan pengambilan keputusan
dalam manajemen obat dan pengobatan. Beberapa model keputusan dalam MSS dapat
diterapkan untuk membantu memberikan alternatif solusi bagi para pengambil keputusan
dalam pengelolaan obat dan menyelesaikan beberapa masalah terkait dengan pengobatan.

                 Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi adalah salah satu upaya dalam
pelayanan informasi kepada konsumen obat. Dalam era yang serba digital, kecanggihan
teknologi harus diperhitungkan sebanyak mungkin memberi nilai lebih dalam setiap aktivitas
kehidupan. Pemanfaatan teknologi informasi di bidang farmasi dan kedokteran harus selalu
bermuara pada upaya peningkatan keberhasilan terapi dan keselamatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai