Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

INDIVIDU

FITOKIMIA I

OLEH :

NAMA : DELVI AMELIA MALADJAI

NIM : O1A1 18 219

KELAS :D

DOSEN : Apt. NURRAMADHANI A. SIDA, S.Farm., M.Pharm.Sc.

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
BIOSINTESIS TERPENOID

   Terpenoid merupakan derivat dehidrogenasi dan oksigenasi dari senyawa


terpen. Senyawa terpen, pada awalnya merupakan suatu golongan senyawa yang
hanya terdiri dari atom C dan H, dengan perbandingan 5 : 8 dengan rumus empiris
C5H8 (unit isoprena), yang bergabung secara head to tail (kepala ekor). Oleh sebab
itu senyawa terpen lazim disebut isoprenoid, Hal ini disebabkan karena kerangka
karbonnya sama seperti senyawa isopren. Terpen dapat mengandung dua, tiga
atau lebih suatu isoprena.  Molekul-molekulnya dapat berupa rantai terbuka atau
siklik. Mereka dapat mengandung ikatan rangkap, gugus hidroksil, gugus karbonil
atau gugus fungsional lain. Struktur mirip yang mengandung unsur-unsur lain
disamping C dan H disebut terpenoid. Dewasa ini baik terpen maupun terpenoid
dikelompokkan sebagai senyawa terpenoid (isoprenoid).

   Terpenoid juga merupakan komponen penyusun minyak atsiri. Minyak atsiri


berasal dari tumbuhan yang pada awalnya dikenal dari penentuan struktur secara
sederhana, yaitu dengan perbandingan atom hydrogen dan atom karbon dari suatu
senyawa terpenoid yaitu 8 : 5 dan dengan perbandingan tersebut dapat dikatakan
bahwa senyawa teresbut adalah golongan terpenoid. Minyak atsiri bukanlah
senyawa murni akan tetapi merupakan campuran senyawa organic yang
kadangkala terdiri dari lebih dari 25 senyawa atau komponen yang berlainan.
Sebagian besar komponen minyak atsiri adalah senyawa yang hanya mengandung
karbon dan hydrogen atau karbon, hydrogen dan oksigen. Minyak atsiri adalah
bahan yang mudah menguap sehingga mudah dipisahkan dari bahan-bahan lain
yang terdapat dalam tumbuhan. Salah satu cara yang paling banyak digunakan
adalah memisahkan minyak atsiri dari jaringan tumbuhan adalah destilasi.
Dimana, uap air dialirkan kedalam tumpukan jaringan tumbuhan sehingga minyak
atsiri tersuling bersama-sama dengan uap air. Setelah pengembunan, minyak atsiri
akan membentuk lapisan yang terpisah dari air yang selanjutnya dapat
dikumpulkan. Minyak atsiri terdiri dari golongan terpenoid berupa monoterpenoid
(atom C 10) dan seskuiterpenoid (atom C 15).
Secara umum terpenoid terdiri dari unsur-unsur C dan H dengan rumus molekul
umum (C5H8)n.

Klasifikasi biasanya tergantung pada nilai n.

Nama Rumus Sumber

Monoterpen C10H16 Minyak Atsiri

Seskuiterpen C15H24 Minyak Atsiri

Diterpen C20H32 Resin Pinus

Triterpen C30H48 Saponin, Damar

Tetraterpen C40H64 Pigmen, Karoten

Politerpen (C5H8)n  n  8 Karet Alam

   Dari rumus di atas sebagian besar terpenoid mengandung atom karbon yang
jumlahnya merupakan kelipatan lima. Penyelidikan selanjutnya menunjukan pula
bahwa sebagian besar terpenoid mempunyai kerangka karbon yang dibangun oleh
dua atau lebih unit C5 yang disebutunit isopren. Unit C5 ini dinamakan demikian
karena kerangka karbonnya seperti senyawa isopren. Wallach (1887) mengatakan
bahwa struktur rangka terpenoid  dibangun oleh dua atau lebih molekul isopren.
Pendapat ini dikenal dengan “hukum isopren”.

   Ingold (1925) mengatakan pula bahwa isopren unit yang terdapat di alam 
masing-masing bergabung dengan ikatan “head to tail” yang bahagian ujung suatu
molekul berikatan dengan bagian kepala molekul isopren lainnya.    

Beberapa contoh terpenoid :


Monoterpen :

Seskuiterpen : 

Politerpen :
 Terpenoid Tak Teratur :

  

   Usaha untuk menemukan senyawa isopren biologis yang sesungguhnya


digunakan oleh organisme untuk sintesa terpenoid dilakukan oleh banyak peneliti
selama bertahun-tahun. Masalah ini akhirnya dapat diselesaikan oleh J.W.
Cornforth pada tahun 1959 dari penyelidikan-penyelidikannya dibidang steroid.
Conforth menemukan dua bentuk isoprene yang aktif, yakni isopentenil pirofosfat
(IPP) dan dimetilalil pirofosfat (DMAPP). Kedua isopren aktif ini harus ada untuk
keperluan sintesa terpenoid oleh organisme.
   Penyelidikan-penyelidikan selanjutnya oleh para ahli menunjukan bahwa IPP
dan DMAPP berasal dari asam mevanolat. Selanjutnya diketahui pula bahwa satu-
satunya sumber karbon bagi asam mevanolat, begitu pula IPP dan DMAPP ialah
asam asetat atau turunannya yang aktif, yakni asetil pirofosfat. Mekanisme dari
tahap-tahap reaksi biosintesa terpenoid, pada waktu ini sudah diketahui dengan
baik dan tercantum pada Gambar

 
   Mekanisme dari tahap-tahap reaksi biosintesis terpenoid adalah asam asetat
setelah diaktifkan oleh koenzim A melakukan kondensasi jenis Claisen
menghasilkan asam asetoasetat. Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil
koenzim A melakukan kondensasi jenis aldol menghasilkan rantai karbon
bercabang sebagaimana ditemukan pada asam mevalinat, reaksi-reaksi berikutnya
adalah fosforilasi,eliminasi asam fosfat dan dekarboksilasi menghasilkan
isopentenil (IPP) yang selanjutnya berisomerisasi menjadi dimetil alil piropospat
(DMAPP) oleh enzimisomeriasi. IPP sebagai unit isoprene aktif bergabung secara
kepala ke ekor dengan DMAPP dan penggabungan ini merupakan langkah
pertama dari polimerisasi isoprene untuk menghasilkan terpenoid.Penggabungan
ini terjadi karena serangan electron dari ikatan rangkap IPP terhadap atom karbon
dari DMAPP yang kekurangan electron diikuti olehpenyingkiran ion pirofosfat
yang menghasilkan geranil.pirofosfat (GPP) yaitu senyawa antara bagi semua
senyawa monoterpenoid.Penggabungan selanjutnya antara satu unti IPP dan GPP
dengan mekanisme yang sama menghasilkan Farnesil pirofosfat (FPP) yang
merupakan senyawaantara bagi semua senyawa seskuiterpenoid. Senyawa
diterpenoid diturunkan dariGeranil-Geranil Pirofosfat (GGPP) yang berasal dari
kondensasi antara satu unit IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama.

   Secara umum biosintesa dari terpenoid terjadi 3 reaksi dasar yaitu:


1. Pembentukan isoprene aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat.
2. Penggabungan kepala dan ekor dua unit isoprene akan membentuk
mono-,seskui-, di-. sester-, dan poli-terpenoid.

3. Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan
triterpenoid dan steroid.

Anda mungkin juga menyukai