Anda di halaman 1dari 8

Indonesian Journal on Computer and Information Technology Vol 1 No 2 November 2016

ANALISIS IMPLEMENTASI PEMANFAATAN SISTEM


INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS)
PADA RSUD KARDINAH TEGAL
Dedy Setyawan
Politeknik Trisila Dharma
c4t11r@yahoo.co.id

Abstract - Nowadays, the development and advancement of information technology is


growing rapidly. System applications in various fields is a must for any institution /
company to utilize the information as the basis of administration and data processing.
Hospital information system has an important role in clinical and administrative
services. Information management in hospitals have started using an electronic-based
system (SIMRS), hospitals need a management information system (MIS) to improve
the quality of medical services. SIM hospitals (SIMRS) integrated primary function is
designed to integrate the hospital into a single integrated system that is stored in the
central database. According Jogiyanto (2001: 12) the application is an application, save
one thing, the data, the existing problems so it turned into something new shape
without losing the basic values of the terms of the data, the problems, the work itself.
Keywords: information systems, SIM, implementation of SIMRS

Abstrak - Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi informasi berkembang


pesat. Sistem aplikasi diberbagai bidang merupakan suatu keharusan bagi suatu
instansi/perusahaan untuk memanfaatkan informasi sebagai basis administrasi dan
pengolahan data. Sistem informasi rumah sakit memiliki peranan penting dalam
pelayanan klinis dan administratif. Pengelolaan informasi di rumah sakit sudah mulai
menggunakan sistem berbasis elektronik (SIMRS), Rumah sakit memerlukan system
informasi manajemen (SIM) untuk meningkatkan mutu pelayanan medis. SIM rumah
sakit (SIMRS) terintegrasi dirancang untuk mengintegrasi fungsi utama rumah sakit ke
dalam satu sistem terpadu yang disimpan dalam pusat database. Menurut Jogiyanto
(2001: 12) aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data,
permasalahan yang ada sehingga berubah menjadi sesuatu bentuk yang baru tanpa
menghilangkan nilai-nilai dasar dari hal data,permasalahan, pekerjaan itu sendiri.
Kata Kunci: Sistem informasi, SIM, implementasi SIMRS

I. PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan salah satu Dewasa ini perkembangan dan
sarana pelayanan kesehatan dengan kemajuan teknologi informasi berkembang
memberdayakan berbagai kesatuan pesat. Sistem aplikasi diberbagai bidang
personel terlatih dan terdidik dalam merupakan suatu keharusan bagi suatu
menghadapi dan menangani masalah medik instansi/perusahaan untuk memanfaatkan
untuk pemulihan dan pemeliharaan informasi sebagai basis administrasi dan
kesehatan yang baik. Teknologi informasi pengolahan data. Sebagai pemenuhan
memiliki peran penting dalam pelayanan kebutuhan tersebut maka
kesehatan saat ini. Dimana kualitas instansi/perusahaan perlu melakukan
pengolahan informasi merupakan faktor kegiatan- kegiatan yang berhubungan
penting bagi keberhasilan institusi pelayanan dengan sistem aplikasi berbasis komputer
kesehatan. Sistem informasi yang baik dapat sehingga diharapkan mampu memecahkan
mendukung alur kerja klinis dengan berbagai masalah yang lebih cepat, akurat, efektif dan
cara yang akan memberikan kontribusi untuk efisien dalam melaksanakan segala aktifitas
perawatan pasien yang lebih baik operasional.

54
Indonesian Journal on Computer and Information Technology Vol 1 No 2 November 2016

Institusi rumah sakit selalu mendapat medis, mengurangi kesalahan medis,


tekanan untuk dapat memperbaiki pelayanan penyediakan akses informasi yang tepat
waktu, dan pada saat yang sama harus bisa mampumengkomunikasikan data berkualitas
memonitor aktifitas pelayanan serta tinggi antara berbagai unit di rumah sakit.
mengendalikan biaya operasional. Untuk Selain komunikasi internal, tujuan penting
dapat memenuhi tuntutan ini, rumah sakit lain dari SIMRS adalah pertukaran data
harus memiliki sistem informasi manajemen elektronik antar penyedia layanan kesehatan
(SIM) terintegrasi yang bisa sharing (dokter praktik, fasilitas primer dan rumah
informasi real-time, tepat dan akurat. Sistem sakit) sehingga dapat menjamin
informasi manajemen ini tidak bisa berjalan ketersediaan informasi pasien secara
secara otomatis apabila tidak didukung komprehensif dan efisiensi pelayanan.
sistem perangkat lunak (software system) Mengutip pendapat Hurtubise, sistem
atau sistem enterprise (enterprise software) informasi didefinisikan sebagai sistem yang
yang sudah tertanam dalam server rumah menyediakan informasi yang spesifik untuk
sakit tersebut. Menurut badan dunia WHO, mendukung proses pengambilan keputusan
sistem informasi adalah suatu sistem ang di setiap tingkat organisasi (Hatta, 2008).
menyediakan informasi untuk proses Sistem adalah suatu kesatuan yang
pengambilan keputusan di setiap level dalam utuh dan terdiri dari berbagai faktor yang
sebuah organisasi; dan sistem informasi berhubungan atau diperkirakan
rumah sakit (SIRS) adalah suatu sistem berhubungan serta satu sama lain saling
yang mengintegrasikan pengumpulan data, mempengaruhi, yang kesemuanya dengan
pemprosesan, pelaporan, dan penggunaan sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan
informasi yang diperlukan untuk yang telah ditetapkan (Sabarguna, 2007).
meningkatkan efisiensi dan efektifitas Menurut WHO (World Health Organization),
pelayanan kesehatan melalui manajemen Informasi adalah hasil analisis, manipulasi
yang lebih baik di berbagai level pelayanan dan presentasi data untuk mendukung
kesehatan; sedangkan sistem informasi proses pengambilan keputusan. Berguna
manajemen rumah sakit (SIMRS) adalah atau tidaknya suatu informasi bergantung
sebuah sistem informasi yang khusus pada tujuan penerima informasi, ketelitian
didisain untuk membantu manajemen dan dan Informasi adalah hasil analisis,
perencanaan program kesehatan. manipulasi dan presentasi data untuk
Sistem informasi rumah sakit memiliki penyampaian dan pengolahan data, waktu,
peranan penting dalam pelayanan klinis dan ruang atau tempat, pada waktu yang tepat
administratif. Pengelolaan informasi di dan dalam bentuk yang tepat.
rumah sakit sudah mulai menggunakan Mengutip pendapat Hurtubise, sistem
sistem berbasis elektronik (SIMRS), informasi didefinisikan sebagai sistem yang
terutama dalam mendukung pengambilan menyediakan informasi yang spesifik untuk
keputusan. mendukung proses pengambilan keputusan
Sistem informasi rumah sakit (SIMRS) di setiap tingkat
dapat dicirikan dengan fungsinya melalui organisasi (Hatta, 2008)
informasi dan jenis layanan yang ditawarkan. Rumah sakit di Indonesia wajib
Untuk mendukung perawatan pasien dan melakukan pencatatan dan pelaporan
administrasinya, SIMRS tentang semua kegiatan penyelenggaraan
mendukungpenyediaan informasi, terutama Rumah Sakit sebagaimana ketentuan dalam
tentang pasien, dalam cara yang benar, pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 44
relevan dan terbarukan, mudah diakses oleh Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
orang yang tepat pada tempat/lokasi yang Sistem informasi manajemen rumah
berbeda dan dalam format yang dapat sakit (SIMRS) yang digunakan di sebuah
digunakan. Transaksi data pelayanan rumah sakit harus memberikan kemudahan
dikumpulkan, disimpan, diproses, dan dalam operasional serta harus dapat
didokumentasikan untuk menghasilkan mengatasi kendala pelayanan pasien yang
informasi tentang kualitas perawatan pasien ada di rumah sakit tersebut.
dan tentang kinerja Suatu sistem informasi terdiri dari
rumah sakit serta biaya. Ini mengisyaratkan data, manusia, dan proses serta
bahwa sistem informasi rumah sakit harus

55
Indonesian Journal on Computer and Information Technology Vol 1 No 2 November 2016

kombinasi dari perangkat keras, perangkat meningkat. Masyarakat yang semakin peduli
lunak, dan teknologi komunikasi atau yang dengan situasi kesehatan dan hasil
dikenal dengan teknologi informasi. Sistem pembangunan kesehatan yang telah
informasi sering kali dikaitkan dengan dilakukan pemerintah terutama dalam
kegiatan pengumpulan data penyakit masalah-masalah kesehatan yang
maupun keluaran (output) di dalam berhubungan langsung dengan kesehatan
pelayanan kesehatan. Secara umum, sistem mereka, sebab kesehatan menyangkut
informasi kesehatan akan tersusun atas dua kehidupan masyarakat akan informasi
entitas utama yaitu pengolahan informasi kesehatan ini sangat memberikan nilai positif
dan struktur manajemen sistem informasi bagi pembangunan kesehatan.
kesehatan. Kebutuhan data dan informasi Berdasarkan teori SDM penginput
kesehatan darihari ke hari semakin data pada SIM RS adalah Untuk
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, berkualitas tinggi antara berbagai unit di
seorang pimpinanan rumah sakit harus rumah sakit
memperhatikan sistem informasi rumah Sistem informasi rumah sakit
sakit, salah satunya dengan menempatkan (SIMRS) dapat dicirikan dengan fungsinya
tenaga rekam medis dan informasi melalui informasi dan jenis layanan yang
kesehatan di tiap – tiap bagian unit rekam ditawarkan. Untuk mendukung perawatan
medis, di poliklinik rawat jalan, unit rawat pasien dan administrasinya.
inap atau bangsal. Memang meskipun ada Menurut badan dunia WHO, sistem
cuma hanya satu atau dua orang saja, informasi adalah suatu sistem yang
itupun hanya ditempatkan dibagian menyediakan informasi untuk proses
pendaftaran. Alangkah baiknya pemanfataan pengambilan keputusan di setiap level dalam
tenaga rekam medis dan informasi sebuah organisasi; dan sistem informasi
kesehatan digunakan di beberapa atau di rumah sakit (SIRS) adalah suatu sistem
tiap- tiap bagian di setiap unit pelayanan di yang mengintegrasikan pengumpulan data,
rumah sakit. Disinilah peran tenaga rekam pemprosesan, pelaporan, dan penggunaan
medis dan informasi kesehatan atau MIK informasi yang diperlukan untuk
(manajemen informasi kesehatan) dituntun meningkatkan efisiensi dan efektifitas
harus bisa menjalankan semua aktivitas di pelayanan kesehatan melalui manajemen
unit pelayanan rumah sakit tidak hanya yang lebih baik di berbagai level pelayanan
sebagai tenaga di loket pendaftaran saja.7 kesehatan; sedangkan sistem informasi
Sehingga perlu adanya SDM penginput data manajemen rumah sakit (SIMRS) adalah
SIM RS khususnya tenaga D3 perekam sebuah sistem informasi yang khusus
medis yang ditempatkan di masing – masing didisain untuk membantu manajemen dan
unit pelayanan yang berkaitan langsung perencanaan program kesehatan.
dengan pelaksanaan operasional SIM RS di Dari gambaran di atas, upaya
RSUD Kardinah Tegal. pemanfaatan sistem informasi merupakan
Sistem informasi rumah sakit langkah maju yang perlu dilaksanakan
(SIMRS) dapat dicirikan dengan fungsinya dalam menghadapi perubahan yang sangat
melalui informasi dan jenis layanan yang cepat dan era globalisasi sudah mulai terasa
ditawarkan. Untuk mendukung perawatan dampaknya. Bila pengembangan terlambat,
pasien dan administrasinya, SIMRS maka akan lebih tertinggal lagi oleh
mendukung penyediaan informasi, kebutuhan masyarakat, maka akan semakin
terutama tentang pasien, dalam cara yang ketinggalan zaman. Pada dasarnya Sistem
benar, relevan dan terbarukan, mudah Informasi Rumah Sakit sebagian kecil telah
diakses oleh orang yang tepat pada ada, dan perlu dimanfaatkan lebih lanjut
tempat/lokasi yang berbeda dan dalam sehingga integral dengan informasi lain
format yang dapat digunakan. Transaksi dapat berguna (Sabarguna, 2005).
data pelayanan dikumpulkan, disimpan, Dengan adanya sistem informasi
diproses, dan didokumentasikan untuk kesehatan sangat membantu di dalam
menghasilkan informasi tentang kualitas proses kegiatan pengolahan data yang
perawatan pasien dan tentang kinerja rumah sebagian besar prosesnya dilakukan
sakit serta biaya. Ini mengisyaratkan bahwa menggunakan komputer yang telah
sistem informasi rumah sakit harus terprogram dengan berbagai program yang
mampumeng komunikasikan data akan menangani suatu aplikasi

56
Indonesian Journal on Computer and Information Technology Vol 1 No 2 November 2016

(Dadan, 2001). Begitu pula dengan data, memproses, menyimpan,


pelaksanaan tugas RSUD Kardinah Tegal menganalisis, dan menyebarluaskannya
akan berhasil baik, apabila didukung oleh untuk tujuan spesifik. Sedangkan teknologi
sistem informasi yang baik. Menurut informasi mengacu kepada alat berbasis
Moekijat (1991), pengambilan keputusan komputer untuk mengerjakan data/informasi
yang logis misalnya itu membutuhkan dan proses informasi yang dibutuhkan oleh
pemahaman tentang masalah dan perusahaan.
pengetahuan mengenai alternatif Berdasarkan pemikiran tersebut,
pemecahannya. Informasi yang lebih tepat maka penulis merumuskan masalah
akan menghasilkan keputusan yang lebih penelitian sebagai berikut:
baik. Oleh karena itu sistem informasi dan a. Keakuratan dan teruji kebenarannya.
teknologi merupakan komponen vital untuk Informasi harus bebas dari kesalahan
kesuksesan bisnis organisasi, maka sistem kesalahan dan tidak menyesatkan dan
informasi dan teknologi merupakan harus jelas mencerminkan maksudnya. b.
keharusan bagi setiap bisnis. Sistem Tepat waktu
informasi perusahaan (system enterprise) ini Infomasi harus disajikan secara tepat
berfungsi mengintegrasi semua departemen waktu dan informasi yang diterima tidak
dan proses bisnis dalam suatu perusahaan boleh terlambat.
sehingga informasi bisa sharing, dilihat c. Relevansi
(visibility) di setiap departemen perusahaan. Informasi akan memiliki nilai manfaat
Sistem informasi adalah mengumpulkan yang tinggi, jika Informasi tersebut dapat
diterima oleh mereka yang pelayanan dan objek yang akan
membutuhkan. diteliti/dievaluasi oleh peneliti.
Tujuan dari penelitian ini adalah Dalam penelitian kualitatif, data yang
mengetahui pemanfaatan sistem informasi digunakan dalam penelitian ini berupa data
manajemen rumah sakit (SIMRS) di RSUD primer. Data primer adalah data yang
Kardinah Tegal. diperoleh dari panduan wawancara,
observasi dan dokumentasi.

II. METODE PENELITIAN


Jenis penelitian ini merupakan
III. PEMBAHASAN
penelitian kuantitatif dengan metode A. Data Subyek Berdasarkan Tingkat
penelitian deskriptif yaitu menemukan Pendidikan Formal
gambaran yang lebih dalam tentang
pemanfaatan sistem informasi manajemen Tabel 1. Karakteristik Subyek
rumah sakit (SIMRS) di RSUD Kardinah Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tegal. Formal
Subjek penelitian dimana jumlah
Pendi Jenis Pegawai Jum Persen
subjek penelitian keseluruhan adalah 79 dikan lah tasen
orang responden dari beberapa unit
pelayanan dan objek yang akan PN Kontra Magan
diteliti/dievaluasi oleh peneliti dalam S k g Plus
penelitian ini. Pegumpulan data dengan
S2 29 4 0 33 3%
menggunakan teknik pengumpulan data
Wawancara mendalam (in-depth interviews) S1 82 29 41 152 16%
yaitu melakukan wawancara secara
mendalam dengan 99 responden di masing D3 195 112 230 537 55%
– masing unit pelayanan RSUD Kardinah
Tegal dan studi dokumentasi menggunakan SMA 135 46 49 230 24%
studi dokumentasi berupa data-data laporan
yang ada di RSUD Kardinah Tegal.
Lokasi penelitian dilaksanakan di
SMP 18 0 1 19 2%
RSUD Kardinah Tegal yang beralamatkan di
jalan AR Hakim No 4 Kota Tegal yang SD 4 1 1 6 1%
dilakukan pada tanggal 27 Juni 2016 - 27
Juli 2016.
Dalam penelitian ini, teknik
pengambilan sampel yang digunakan
Berdasarkan Tabel 1, diketahui
peneliti adalah purposive sampling dan
subyek penelitian yang menjadi sampel 99 bahwa persentase pendidikan tertinggi “D3”
dari 977 orang responden dari beberapa unit dengan jumlah sebanyak 537 dengan
perolehan prosentase paling tinggi 55 %

57
Indonesian Journal on Computer and Information Technology Vol 1 No 2 November 2016

B. Data Subyek Berdasarkan Tingkat Berdasarkan Tabel 2, diketahui


Golongan bahwa persentase golongan tertinggi
“Magang Plus” dengan jumlah sebanyak 322
Tabel 2. Karakteristik Subyek dengan perolehan prosentase paling tinggi
Berdasarkan Tingkat Golongan 33 %
Golongan Jumlah Persentase
C. Data Subyek Berdasarkan Tugas
Gol 4 39 4%
Tabel 4. Karakteristik Subyek
Gol 3 252 26% Berdasarkan Tugas
Posisi Jumlah Persentase
Gol 2 167 17%
Medis 67 6,9%
Gol 1 5 1%
Keperawatan 474 48,5%
Kontrak 192 20%
Farmasi 69 7,1%
Magang 322 33%
Plus Kesehatan 17 1,7%
Masyarakat

Akfis ( Ahli 8 0,8%


Pemanfaatan Sistem Informasi
Fisioterapi )
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di RSUD
Rekam 50 5,1%
Kardinah Tegal sesuai dengan Standar
medis Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku
yaitu sistem informasi manajemen
Gizi 8 0,8% dimanfaatkan untuk registrasi pasien,
menginput data pasien, menginput diagnosa
Non Medis 283 29,0% pasien, tindakan yang dilakukan terhadap
pasien dan mutasi terhadap pasien.
Psikologi 1 0,1% Prosedur (SOP) mengenai Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
kegiatan di seluruh unit di RSUD Kardinah
Tegal dengan No.Dok : 445/20/RM/IV/09
yaitu memasukkan data pasien baru,
Berdasarkan Tabel 4, diketahui
memasukkan data pasien lama,
bahwa posisi keperawatan jumlah subyek memasukkan data kegiatan rawat inap,
sebanyak 474 dengan perolehan prosentase memasukkan data pasien poliklinik (rawat
paling tinggi 48,5 %. jalan), memasukkan data kegiatan IGD,
memasukkan data kegiatan Laboratorium,
D. Data Subyek Berdasarkan Jenis Radiologi, Bedah Sentral, dan Gizi,
Kelamin memasukkan data kegiatan Farmasi,
memasukkan data kegiatan Kasir, Laporan
Tabel 3. Karakteristik Subyek dari berbagai unit di rumah sakit, dan
Berdasarkan Jenis Kelamin Informasi.
Je Golongan Pegawai Ju Perse Untuk pengetahuan tentang
ni mla ntase pemahaman SIM RS hampir 100 % petugas
s h
K di masing – masing unit pelayanan di RSUD
el
G G G G K Magang Plus Kardinah Tegal mengerti dengan jelas
a
mi on tentang SIM RS. Hasil prosentase
tr
n o o o o ak wawancara karakteristik jenis kelamin
penginput data SIM RS pada 99 sampel
l l l l diketahui bahwa untuk pengetahuan tentang
4 3 2 1
pemahaman SIM RS sebanyak 100 % (99
sampel) petugas di masing – masing unit
Pri 1 1 6 3 86 118 395 40,4 pelayanan di RSUD Kardinah Tegal
W
a %
mengerti dengan jelas tentang SIMRS.
an 9 0 4 10 204 582
59,6
Untuk keterampilan dari 99 sampel
ita
2
6
% sebanyak 96 % (95 responden) mengatakan
5 bahwa perlu dilakukan adanya pelatihan
2 1
SIM RS untuk petugas penginput SIM RS di
0
1
0
masing – masing unit pelayanan RSUD
Kardinah Tegal. Pada 98 responden
4
3 petugas penginput data pada SIM RS di
masing – masing unit pelayanan RSUD
7
Kardinah Tegal, frekuensi penginput data di
SIM RS dalam menginput data pada SIM RS
dengan besaran jumlah prosentase
sebanyak 96 %, sedangkan tidak menginput
Berdasarkan Tabel 3, diketahui bahwa jenis sama sekali sebanyak 4 % di Keuangan,
kelamin wanita jumlah subyek sebanyak 582 Gudang, TU dan Personali. Dari 35
dengan perolehan prosentase paling tinggi responden sebanyak mereka
59,6 %

58
Indonesian Journal on Computer and Information Technology Vol 1 No 2 November 2016

menginginkan adanya petugas khusus sebanyak 64,73 %, sedangkan tidak


dalam penginputan data pada SIM RS di menginput sama sekali sebanyak 25,15%
masing – masing unit pelayanan dan alasan dan Hanya 12,12 % yang selalu menginput
yang terbanyak kedua adalah karena pasien data di SIM RSnya itu pun berdasarkan
banyak jadi mereka tidak sempat untuk pengaruh tingkat kemahiran, pendidikan
menginput data pada SIM RS. para petugas disetiap ruangan.Sistem
Pada 98 sampel petugas penginput Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
data pada SIM RS di masing – masing unit pada upaya kesehatan masyarakat
pelayanan RSUD Kardinah Tegal, frekuensi bertujuan mengumpulkan, mengolah dan
penginput data di SIM RS yang terbanyak menganalisis informasi serta menyediakan
adalah bahwa petugas SIM RS kadang – peningkatan kualitas rumah sakit. RSUD
kadang dalam menginput data pada SIM RS Kardinah Tegal merupakan rumah sakit yang
dengan besaran jumlah prosentase sudah melaksanakan Sistem Informasi
Manajemen (SIMRS) tahun 1998 dengan dan mempercepat pelayanan pasien. Hal ini
tujuan rumah sakit menggunakan sistem sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
informasi manajemen rumah sakit yaitu Hatta (2008) bahwa sistem asuransi
untuk meningkatkan mutu rumah sakit dan kesehatan merupakan sistem yang paling
mempercepat proses rumah sakit serta sederhana yang dapat membantu menekan
meningkatkan manajemen pengolahan data untuk pengendalian pelayanan kesehatan di
menjadi informasi yang cepat dan tepat guna fasilitas kesehatan. Akan tetapi sistem yang
bagi kepentingan user, manajemen maupun kadang-kadang masih mengalami trouble
pemerintah. yang menjadi sedikit masalah dalam
Berdasarkan teori SDM penginput mengakses kerjasama antar perusahaan,
data pada SIM RS adalah Untuk mengakses data antara unit satu dengan
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, yang lainnya. Akan tetapi hal tersebut tidak
seorang pimpinanan rumah sakit harus menjadi hambatan dalam pelayanan pasien.
memperhatikan sistem informasi rumah Meningkatkan profesionalisme dan
sakit, salah satunya dengan menempatkan kinerja manajemen rumah sakit, Kualitas
tenaga rekam medis dan informasi kinerja manajemen rumah sakit di RSUD
kesehatan di tiap – tiap bagian unit rekam Kardinah Tegal berdasarkan hasil yang
medis, di poliklinik rawat jalan, unit rawat diperoleh mengenai dalam menggunakan
inap atau bangsal. Memang meskipun ada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
cuma hanya satu atau dua orang saja, (SIMRS) dengan para subyek menyatakan
itupun hanya ditempatkan dibagian bahwa sistem informasi manajemen
pendaftaran. Alangkah baiknya pemanfataan meningkatkan kualitas kinerja manajemen
tenaga rekam medis dan informasi karena semua unit atau bagian
kesehatan digunakan di beberapa atau di menggunakan komputer dan telah
tiap- tiap bagian di setiap unit pelayanan di menggunakan billing system yang
rumah sakit. Disinilah peran tenaga rekam membantu manajemen dalam proses
medis dan informasi kesehatan atau MIK pengambilan keputusan dan pelayanan
(manajemen informasi kesehatan) dituntun khususnya di instalasi gawat darurat. Hal ini
harus bisa menjalankan semua sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
aktivitas di unit pelayanan rumah sakit tidak Dadan (2001) bahwa kunci keberhasilan
hanya sebagai tenaga di loket pendaftaran proses peningkatan kinerja dalam organisasi
saja. pelayanan kesehatan masa kini adalah
Meningkatkan akses dan pelayanan adanya suatu proses yang
rumah sakit terhadap berbagai sumber daya. berkesinambungan mulai pemantauan,
Sistem komputerisasi yang terkoneksi misal pengukuran, analisis dan perbaikan dari
internet sangat mudah untuk melakukan sistem informasi yang ada.
akses dengan perusahaan lain seperti Pemanfaatan Sistem Informasi
asuransi. Saat ini di RSUD Kardinah Tegal Manajemen berbasis komputer di dari segi
telah menjalin kerjasama dengan beberapa pengambilan keputusan di RSUD Kardinah
Asuransi seperti ASKES, JAMKESMAS, Tegal. Proses pengambilan keputusan di
JAMKESDA dan sebagainya yang dimana RSUD Kardinah Tegal dengan Sistem
setiap bagian tersebut mempunyai loket Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
masing-masing yang dapat meningkatkan dilihat dari tepat

59
Indonesian Journal on Computer and Information Technology Vol 1 No 2 November 2016

waktu dan akurat dengan para subyek Dari keseluruhan kegiatan yang
menyatakan bahwa sistem informasi dilakukan di RSUD Kardinah Tegal dengan
manajemen sangat membantu dalam proses menggunakan Sistem Informasi Manajemen
pengambilan keputusan apabila terjadi (SIM) telah di manfaatkan dengan baik yaitu
masalah seperti dalam hal pelayanan mulai dari menginput data registrasi,
maupun manajemen. Hal ini sesuai dengan diagnose pasien, tindakan pasien, dan
teori yang dikemukakan oleh Dadan (2001) mutasi pasien telah sesuai dengan SOP
bahwa salah satu tugas manajemen adalah yang berlaku, akan tetapi SIM belum di
mempertahankan keberadaan (existence) manfaatkan secara maksimal. Walaupun
dan meningkatkan kinerja (perfomance) Sistem Informasi Manajemen (SIMRS) di
organisasi yang dikelolanya. Untuk itulah RSUD Kardinah Tegal belum dimanfaatkan
manajemen harus mengambil keputusan secara maksimal, tetapi tidak menjadi
mengenai langkah-langkah yang harus hambatan dalam memberikan pelayanan
diambilnya, baik pada tingkatan strategi, kepada pasien dan dalam pengambilan
taktik maupun operasional. keputusan
Sehingga perlu adanya SDM Sesuai dengan teori yang
penginput data SIM RS khususnya tenaga dikemukakan oleh Sabarguna (2007) bahwa
D3 perekam medis yang ditempatkan di sistem informasi administratif atau
masing – masing unit pelayanan yang administrasi bertujuan meringankan beban
berkaitan langsung dengan pelaksanaan administratif yang berperan dalam proses
operasional SIM RS di RSUD Kardinah efisiensi pelaksanaan yang berhubungan
Tegal. dengan pencatatan, perhitungan dan
pelaporan. bahwa suatu Sistem Informasi Manajemen
Jadi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dapat digunakan
(SIM) dapat memenuhi kebutuhan rumah sebagai sarana strategis untuk memberikan
sakit dalam mempercepat pelayanan, pelayanan yang berorientasi baik kepada
menyajikan data dan merekam data yang pasien rawat jalan maupun rawat inap
benar sehingga memperlancar pelayanan kepada kepuasaan pasien.
pasien. Akan tetapi disini entry data kadang- Hal ini sesuai dengan teori yang
kadang dilakukan secara bergantian baik dikemukakan oleh Hatta (2008) bahwa
oleh dokter oleh perawat yang dimana sistem informasi dilakukan dengan proses.
pengisian datanya tidak lengkap mengingat Proses yang dimaksud adalah kebijakan dan
petugas khusus hanya terdapat 1 orang. prosedur yang harus diikuti dan
Dokumentasi yang Auditable dan dilaksanakan oleh para pengguna sistem.
Accountable, Pendokumentasian data di Identifikasi masalah dalam Sistem
RSUD Kardinah berdasarkan hasil yang Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
diperoleh dengan para subyek menyatakan berdasarkan hasil wawancara dengan para
bahwa pendokumentasian data subyek menyatakan bahwa. Sistem
menggunakan sistem informasi manajemen Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
di RSUD Kardinah Tegal didokumentasikan sangat membantu dalam proses
sesuai alur pelayanan pasien atau sesuai mengidentifikasi masalah yang terjadi
standar operasional prosedur yang mengatur karena mengingat menggunakan
sistem informasi manajemen rumah sakit komputerisasi dan manual jadi mudah untuk
mengenai kegiatan di RSUD Kardinah Tegal mengidentifikasi masalah atau kesalahan
dan data tersebut mudah diperiksa dan yang terjadi misal pada laporan. Sehingga
dapat dipertanggung jawabkan kalau terjadi memudahkan dalam pengambilan
kesalahan karena sistemnya komputerisasi. keputusan. Sesuai dengan teori yang
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sabarguna (2007) bahwa
dikemukakan oleh Hatta (2008) bahwa proses pengambilan keputusan yang
sistem informasi dilakukan dengan proses. berkaitan dengan identifikasi sampai dengan
Proses yang dimaksud adalah kebijakan dan pemecahan masalah sesuai dengan jenis
prosedur yang harus diikuti dan dan tahap yang diajukan oleh para ahli yaitu
dilaksanakan oleh para pengguna sistem. kejelasan masalah, ikuti kaitannya, gantikan
Menurut Ery Rustiyanto (2010), bila perlu, perbaiki bila diperlukan, libatkan
kembali.

60
Indonesian Journal on Computer and Information Technology Vol 1 No 2 November 2016

IV. PENUTUP SIMRS di RSUD Kardinah Tegal.


A. Kesimpulan 2. Sebaiknya perlu pemahaman dan
Sesuai dengan tujuan penelitian, komitmen bersama tentang manfaat dari
yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini SIM RS bagi semua user di RSUD
antara lain: Kardinah Tegal terkait dengan SIMRS.
1. SDM user penginput data SIM RS 3. SIMRS yang ada perlu dioptimalkan untuk
sebagian besar dari tenaga D3 fungsi klinis dan mendukung pelayanan
Keperawatan. pasien secara komprehensif
2. Peran SDM user penginput data SIM RS DAFTAR PUSTAKA
di masing – masing unit pelayanan di [1] Daihani, Dadan Umar. 2001. Sistem
RSUD Kardinah Tegal belum semua Informasi Manajemen. Jakarta. Salemba
SDM melakukan input data pada SIM Empat.
RS, dan memahami tentang SIM RS.
3. Dilihat dari efisiensi, yaitu membantu [2] Hatta, Gemala. 2008. Pedoman
pekerjaan menjadi lebih cepat seperti Manajemen Informasi Kesehatan di
melakukan entry data. Sarana Pelayanana Kesehatan. Jakarta.
4. Data dan dokumen mengena telah Universitas Indonesia.
auditable dan accountable yaitu dapat
diperiksa dan dipertanggung jawabkan
[3] Kadir Abdul. Pengenalan Sistem
apabila terdapat kesalahan serta
Infomasi. Penerbit Andi. Yogyakarta.
didokumentasikan sesuai Standar
2003.
Operasional Prosedur (SOP).

B. Saran [4] Moekijat. 1991. Pengantar Sistem


1. Perlu dilakukan perbaikan dari sisi SDM, Informasi Manajemen. Bandung.
dengan melakukan pelatihan – pelatihan Remaja Rosdakarya Offset.
SIM RS, penambahan dan perbaikan
sarana prasarana, serta dibuatkannnya [5] Undang – Undang RI No.23. Tentang
SOP dan kebijakan tertulis dari direktur Kesehatan. Tahun 1992.
rumah sakit terkait dengan pelaksanaan
[6] Rustiyanto, Ery. 2010. Sistem Informasi Rumah Sakit Islam Jateng
Manajemen Rumah Sakit Yang
Terintegrasi. Yogyakarta. Gosyen [8] Kementerian Kesehatan Republik
Publishing. Indonesia Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia nomor
[7] Sabarguna, Boys. 2005. Sistem Informasi 983 tahun 1992.
Rumah Sakit. Yogyakarta. Konsorsium

61

Anda mungkin juga menyukai