1. Bagi peneliti
Bagi peneliti bermanfaat sebagai proses pengayaan ilmu pengetahuan
dan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh, dan
memiliki kesempatan yang sangat berharga untuk membantu
mengembangkan rumah sakit melalui rencana strategis yang baik.
2. Bagi Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
a. Dapat mendokumentasikan secara menyeluruh proses perencanaan
dan langkah-langkah strategis dalam pelaksanaan pengembangan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit RS Pusat Otak Nasional
b. Secara praktis dapat membantu jajaran direksi dan staf RS Pusat Otak
Nasional dalam menyusun renstra dan sebagai masukan bagi pihak RS
untuk upaya pengembangan RS
3. Kementerian Kesehatan
Sebagai masukan bagi penentu kebijakan dalam perbaikan dan
pengembangan organisasi dan tatalaksana di rumah sakit khusus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Sistem
Menurut Jerry Fith Gerald (Jogiyanto, 2000), sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Menurut Agus Mulyanto, Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-
elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai suatu
kesatuan. Menurut Ery Rustiyanto, Sistem adalah sekumpulan unsur yang
berhubungan antara satu dengan yang lainnya sedemikian rupa berproses
mencapai tujuan tertentu, atau suatu tatanan dimana terjadi suatu kesatuan dari
berbagai unsur yang saling berkaitan secara teratur menuju pencapaian unsur
dalam batas lingkungan tertentu. Jogiyanto memberikan definisi sistem dengan
dua pendekatan, yaitu dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen.
Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari
prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan
komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk
mencapai tujuan tertentu. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai
faktor yang berhubungan atau diperkirakan berhubungan, serta satu sama yang
lain saling mempengaruhi, yang kesemuanya dengan sadar dipersiapkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara lebih sederhana sistem dapat
diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsure, komponen atau
variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain,
dan terpadu.
Berdasarkan definisi terhadap sistem yang dikemukakan oleh para pakar
diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan elemen atau
komponen yang saling berinteraksi, saling bekerja sama satu dengan yang lain
untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Dengan kata lain sistem
dapat diartikan sebagai sebuah kumpulan elemen atau komponen yang saling
berhubungan dan bekerja sama serta memiliki masukan (input) dan keluaran.
Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem,
yaitu sistem yang mendekatkan pada prosedur dan elemennya. Prosedur
didefinisikan sebagai sebuah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi
yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan
yang mengerjakan dan bagaimana mengerjakannya (Gerald.J,1991). Penganut
pendekatan elemen adalah Davis (1985) yang mendefinisikan sistem sebagai
bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai
beberapa sasaran atau maksud. Sedangkan Lucas (1989) mendefinisikan sistem
sebagai suatu komponen atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling
tergantung, satu sama lain dan terpadu.Sebuah sistem mempunyai tujuan atau
sasaran. McLeod berpendapat, sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Begitu juga Robert G.
Murdick (1993), mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama mencapai suatu tujuan yang sama.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan bahwa
sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan sebuah kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Gerald. J. 1991)
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem,
penghubung, masukan, pengeluaran, pengolahan dan sasaran atau tujuan.
Komponen Sistem
Batasan Sistem
Lingkungan Luar Sistem
Penghubung Sistem
Masukan Sistem
Pengeluaran Sistem
Pengolahan Sistem
Sasaran Sistem
2.1.4 Manajemen
2. Proses
3. Output
2.2.1 Data
Data merupakan fakta kasar atau gambaran yang dikumpulkan dari keadaan
tertentu dalam kondisi belum melalui proses pengolahan dan merupakan sumber
dari informasi. Kemudian data juga merupakan hal, peristiwa, atau kenyataan lain
apapun yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna
penyusunan keterangan pembuatan kesimpulan atau penetapan keputusan.
Data diklasifikasikan menurut jenisnya, sifatnya dan sumbernya.
Menurut jenisnya data terdiri dari:
16. Data hitung (enumeration/counting data)
Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu, seperti
persentase dari suatu jumlah tertentu.
17. Dukur (measurement data)
Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai
sesuatu, seperti angka yang ditunjukan alat hasil pengukuran.
Menurut sifatnya, data terdiri dari:
1. Data kuantitatif
Data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan
penjumlahan.
2. Data kualitatif
Data mengenai penggologan dalam hubungannya dengan kualitas
atau sifat tertentu.
Kemudian klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
1. Data internal
Data internal adalah data asli, artinya data sebagai hasil obervasi
yang dilakukan sendiri, bukan dari hasil karya orang lain.
2. Data eksternal
Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Data
eksternal di bagi menjadi dua, yaitu
a. data eksternal primer yaitu data dalam bentuk ucapan lisan atau
tulisan dari pemiliknya sendiri.
b. data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari
orang lain yang melakukan observasi melainkan sesorang atau
sejumlah orang.
Dalam pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dapat dilakukan
dengan beberapa metode, yaitu (Burhanudin):
1. Pengamatan Langsung
Hal yang dilakukan yaitu melakukan pengamatan secara langsung
terhadap catatan-catatan yang ada. Dalam hal ini yang harus
diperhatikan yaitu diketahuinya tujuan dari suatu kepentingan yang
terkait dengan masalah yang ada didalam catatan tersebut. Dengan
kata lain harus ada kesesuaian antara tujuan pengumpulan data
dengan data yang dikumpulkan. Keuntungan dari metode ini yaitu
lebih akurat karena dikumpulkan oleh petugas yang mengetahui
tujuan dari proses pengumpulan tersebut. Namun kerugian dari
metode ini adalah adanya keterbatasan proses pencermatan, biaya
mahal dan menjadi tidak efektif apabila banyak permasalahan yang
akan diambil.
2. Wawancara
Kualitas data dari metode ini sangat tergantung pada kemampuan
pewawancara serta terwawancara. Subjektifitas antara
pewawancara dan terwawancara akan mempengaruhi kualitas serta
validitas data yang dikumpulkan. Keuntungan metode ini yaitu data
yang terkumpul akan lebih akurat dan pemelihan sumber data akan
sesuai dengan tujuan. Sedangkan kekurangannya yaitu memerlukan
biaya yang cukup banyak karena harus mengirimkan pewawancara
untuk beberapa obyek masalah serta subyektifitas serta kemampuan
pewawancara sangat mempengaruhi keakuratan data.
3. Perkiraan Koresponden
Koresponden diminta untuk memberikan informasi yang
diperlukan. Oleh karena itu koresponden tidak mempunyai
kepentingan, dimungkinkan kualitas data dapat terabaikan,
sehingga keakuratannya sulit dipertanggungjawabkan. Namun
metode ini mempunyai keuntungan yaitu murah dan dapat
menjangkau dalam skala yang luas.
4. Daftar Pertanyaan
Daftar pertanyaan diberikan kepada responden yang memiliki data-
data yang dimungkinkan terkait dengan tujuan manajemen suatu
organisasi. Metode ini dapat dilakukan dalam skala yang luas dan
cukup efektif untuk mendapatkan data-data yang cukup banyak dan
cepat.
2.2.2 Informasi
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan
keputusan (Pangestu, 2003). Informasi merupakan data yang memiliki arti penting
dalam pengambilan keputusan dan telah melalui proses pengolahan. Proses
pengolahan yang dilakukan merupakan pengumpulan data dimana proses ini
merupakan hal penting untuk tersedianya informasi yang berkualitas
(Burhanudin).Informasi menurut Laudon & Laudon (1998) adalah data yang telah
diolah menjadi bermakna dan berguna bagi manusia.Informasi menurut Hoffer,
dkk (1995) adalah data yang diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan
pengetahuan seseorang yang menggunakannya. Sedangkan menurut Davis (1999)
adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimaannya
dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Bagi
Ery informasi adalah suatu yang memberikan makna dan dan manfaat sebagai
bahan pengambilan keputusan bagi para manajer.Agus Mulyanto menyatakan,
informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya. Jogiyanto juga menyatakan, informasi adalah data
yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.
Dari definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa informasi adalah gabungan dari beberapa data yang telah
diolah atau diproses dengan cara tertentu, sehingga sesuai dengan kebutuhan
penerima informasi dan memiliki nilai manfaat bagi penerima informasi.
Informasi merupakan pengetahuan dari hasil pengolahan data-data yang
berhubungan menjadi sebuah kesimpulan. Nilai sebuah informasi sangat
bergantung dari pengetahuan yang dimiliki oleh pengguna. Dengan kata lain,
Informasi merupakan sekumpulan data yang berkaitan yang diolah dan diproses
menjadi bentuk yang mudah dipahami, disukai dan mudah diakses. Informasi
harus mempunyai nilai, memperkaya pengkajian, mengurangi ketidakpastian dan
dapat digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan. Data merupakan
sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata. Beberapa data
dapat dinyatakan sebagai sebuah informasi jika dari sedikit data tersebut sudah
dapat ditarik sebuah kesimpulan.
2.2.3 Siklus Informasi
Data merupakan suatu fakta yang belum diolah dan belum dapat
memberikan informasi yang jelas, sehingga perlu untuk diolah lebih dahulu. Data
yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian
Input
menerima informasi tersebut kemudian menentukan keputusan berdasarkan
informasi yang telah diterimanya. Informasi Sumber
memiliki sebuah siklus dimana data
yang ditangkap dianggap sebagai input, diproses kembali melalui sebuah model.
Siklus ini berlangsung secara terus-menerus.Konsep umpan balik informasi
menjelaskan perihal pencarian sasaran dan saling mempengaruhi antar bagian
yang terlibat dalam sistem. Keluaran dari satu bagian akan menjadi masukan
untuk bagian yang lain. Konsep umpan balik berkaitan dengan cara informasi
digunakan untuk keperluan pengendalian. Pengendalian sebagai konsepsi inti
sistem sangat membutuhkan umpan balik informasi. Hal ini berguna untuk
menjaga agar sistem mampu berjalan sesuan dengan rencana pencapaian sistem.
Proses
Informasi
Data Penerimaan
Hasil Tidakan
Informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama suatu organisasi
yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai
tujuan. Kualitas suatu informasi tergantung pada beberapa hal, yaitu :
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat
juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
Komponen akurat meliputi :
(1) Completeness, berarti informasi yang dihasilkan atau
dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena
akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
(2) Correctness, berarti informasi yang dihasilkan atau
dibutuhkan harus memliki kebenaran.
(3) Security, berarti informasi yang dihasilkan atau
dibutuhkan harus memiliki keamanan.
2. Tepat waktu
Informasi harus tepat waktu dikarenakan informasi yang terlambat
tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga jika digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal.
3. Relevan
Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi
informasi untuk setiap orang berbeda.
4. Ekonomis
Informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar
dibandingkan dengan biaya yang mendapatkannya dan sebagian
besar informasi tidak dapat ditaksi keuntungannya dengan satuan
nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
5. Efisien
6. Dapat Dipercaya