Tesis Lengkap-1
Tesis Lengkap-1
OLEH :
REINHEART DAMANIK
NIM.8112201050 MM
NIM : 8112201050MM
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya ajukan dan susun ini
adalah hasil karya saya sendiri dan belum pernah disampaikan untuk memperoleh
Ekonomika dan Bisnis Universitas Katolik Widya Mandira Kupang ataupun pada
Universitas lainnya. Karya ini adalah milik saya, oleh karena itu
Penulis,
Reinheart Damanik
iv
ABSTRACT
v
ABSTRAK
vi
MOTO
(Brian Tracy)
vii
PERSEMBAHAN
1. Papa tercinta Kombes Pol. (P) Drs. Arthur Damanik SH (Alm), dan mama
semangat, doa, serta motivasi kepada penulis untuk terus semangat dalam
2. Istri tercinta drg. Rima Tallo, Sp.Ort, dan kedua buah cinta kami (Reiko
waktu.
3. Adikku Bobby Damanik SH, MM yang telah terlebih dahulu lulus dari
dalam penulisan Tesis, begitu juga adikku dr. Michael Damanik Sp.THT
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
Kupang."
penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini,
1. Pater Yulius Yasinto SVD, MA, M.Sc. selaku Ketua Yayasan Pendidikan
2. Pater Dr. Philipus Tule, SVD selaku Rektor Universitas Katolik Widya
Mandira Kupang.
dan Bisnis, terimakasih untuk informasi, arahan dan masukan saat penulis
ix
4. Bapak Dr. Simon Sia Niha, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi
arahan, masukan, dan bantuan yang sangat berarti bagi penulis dalam
dan masukan yang sangat berarti bagi penulis dalam penyusunan tesis ini.
7. Bapak Daniel Taolin, SE, M.Si, selaku Penguji II, terimakasih atas segala
bantuan yang sangat berarti bagi penulis dalam penyusunan tesis ini.
Kupang, Pembina Yayasan Mamami dan juga orang tua penulis, dr.
x
Efrisca M Damanik, M. Biomed, Sp.PA, selaku Direktur, Ibu Sondang
Purba ST. Kep. An selaku Wakil Direktur, Bang Erwin Damanik, Amd
selaku Case Manager & IT, Sampit Moratua Simanullang, S.Kom, selaku
pencipta applikasi MMIS dan IT, juga kepada seluruh staf manajemen,
atas segala bantuan informasi dan data yang diperlukan penulis untuk
10. Istri penulis drg. Rima Tallo Sp.Ort dan anak-anak Reiko Bungaran
Damanik dan Rafael Arthur Damanik yang sangat penulis cintai yang
11. Adik penulis Bobby Damanik SH, MM dan dr. Michael Damanik, yang
tesis ini.
12. Papi dan mami mertua penulis, dr. Cornelis A. Tallo dan ibu Ida Ayu
Suryati Tallo, serta kakak-kakak ipar yang penulis cintai, dr. Ratna Tallo
Sp.KK & Kak Petu, dr Niko Hudaya Sp.OG & Kak Dewi SE, dr Karolina
Tallo Sp.A & Robby Christanto, dr. Angel Tallo. Sp. M & dr. Rai Sp. OG,
13. Rekan-rekan grup "Semongko" Pak Adi Ngongo, Pak Aldy Soai, Pak
Hengki, Ibu Monika, Ibu Lodia, dr. Efriska Damanik yang selama ini
xi
secara rutin menjadi rekan belajar bersama mulai dari awal proses
pendidikan.
Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, dr. Herly, dr. Dylan, dr.
Indra, dr.Efriska Damanik, dr. Felicitas, dr. Maria Goreti, dr. Monik, dr.
Maria Naki, Zr.Agatha, dan Pak Eki Nasa untuk kerjasama, serta
yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih atas semua
“Tak ada gading yang tak retak”, begitu juga dengan tesis ini, penulis
menyadari masih banyak kekurangan, dan untuk itu penulis memohon maaf,
Penulis
Reinheart Damanik
xii
DAFTAR ISI
Halaman
xiii
2.1.9 Pengalaman Kerja .................................................................. 35
2.1.10 Spesifikasi Alat Mora Medica Integrated System (MMIS) .. 37
2.1.11 Kompetensi .......................................................................... 40
2.1.12 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)......... 43
2.1.13 UTAUT .............................................................................. 50
2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 58
2.3 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 60
2.4 Hipotesis ........................................................................................ 61
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ........................................................................... 63
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 63
3.3 Populasi dan Sample ...................................................................... 63
3.3.1 Populasi................................................................................... 63
3.3.2 Sampel ................................................................................... 64
3.4 Sumber Data .................................................................................. 65
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 66
3.6 Definisi Operasional Variabel ........................................................ 66
3.7 Teknik Analisis Data ..................................................................... 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................ 79
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................... 79
4.1.2 Analisis Karakteristik Responden............................................ 82
4.1.3 Analisis Deskriptif dan Pembahasan Variabel Budaya
Kerja, Umur, Pengalaman Kerja, Spesifikasi Alat,
Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan SIMRS .. 85
4.1.4 Analisis Uji Pengaruh dengan SEM Partial Least Square
(PLS) ....................................................................................... 99
4.2 Pembahasan ..................................................................................... 109
4.2.1 Uji Pengaruh Langsung ............................................................ 109
4.2.1 Uji Pengaruh Tidak Langsung ................................................. 120
xiv
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 125
5.2 Saran ................................................................................................. 126
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 128
LAMPIRAN ........................................................................................... 134
xv
DAFTAR TABEL
xvi
Tabel 4.14 Nilai Composite Reliability ............................................... 104
Tabel 4.15 Nilai Cronbach’s Alpha ..................................................... 105
Tabel 4.16 Nilai R-square .................................................................... 106
Tabel 4.17 Hasil Boothstrapping Uji Hipotesis ................................... 108
Tabel 4.18 Kompetensi SDM (Z) Memediasi Pengaruh Budaya
Kerja, Umur, dan Pengalaman Kerja Terhadap Penerapan
SIMRS (Y) ......................................................................... 121
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 UTAUT 2 (Venkatesh et al., 2012:160) .............................. 52
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ........................................................... 61
Gambar 3.1 Model Analisis Jalur .......................................................... 74
Gambar 4.1 Analisis Jalur Convergent Validity ...................................... 100
Gambar 4.2 Uji Inner Model................................................................... 108
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
BAB I
PENDAHULUAN
dikembangkan ke depannya.
hal ini yaitu Rumah Sakit, farmasi serta bidang kesehatan yang lain untuk
yang ada, utilitas ini yang membuat Rumah Sakit wajib mengadopsi
atau yang sekarang lebih di kenal dengan istilah SIM RS (Sistem Informasi
1
Manajemen Rumah Sakit). Sistem informasi berkembang melawati 3 tahap
yaitu era manual, era transisi dan era komputerisasi. Sistem Informasi
2011). Permenkes ini pada pasal 1 Ayat 1 disebutkan bahwa “ Setiap Rumah
Rumah Sakit dalam sumber daya manusia dan perangkat informasi yang
baik.
2
yang efektif dan efisien dalam administrasi Rumah Sakit (Balaraman &
maka hasil yang diperoleh yaitu verifikasi kepersertaan BPJS menjadi lebih
mudah dan cepat sehinga pasien tidak perlu mengantri pada loket SEP dan
menjadi acuan bagi seluruh Rumah Sakit untuk menerapkan sebuah aplikasi
3
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah suatu
Sakit. Hasil informasi dari data yang telah diolah yaitu berupa laporan,
program (Kapalawi,2009).
sistem yang baik merupakan solusi paling tepat dalam upaya meningkatkan
4
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) memberikan syarat
bagi Rumah Sakit swasta yang ingin menjadi mitra harus sudah melalui
akreditasi dan lolos verifikasi sebagai mitra BPJS. Salah satu syarat mutlak
Indonesia yang belum bergabung menjadi mitra BPJS dengan alasan ada
yang belum lulus dalam proses dan masih belum ingin bergabung. Rumah
Sakit Mamami Kupang sudah menjadi Mitra dari BPJS sejak Tahun 2014.
sakit swasta di kota Kupang. Secara historis, Rumah Sakit Umum Mamami
adalah klinik yang dibentuk berdasarkan Surat Ijin Kepala Dinas Kesehatan
Ibu dan Anak Mamami. Untuk lebih meningkatkan pelayanan Klinik ibu
5
Pada tahun 2006 status Klinik ibu dan Anak Mamami ditingkatkan
menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak melalui Surat Keputusan Kepala Dinas
September 2006 status Klinik Mamami berubah menjadi Rumah Sakit Ibu
dan Anak. Seiring dengan semakin baiknya pelayanan Rumah Sakit Ibu dan
Anak Mamami dalam kurun waktu 2 tahun, Rumah Sakit Ibu dan Anak
Khusus Ibu dan Anak menjadi Rumah Sakit Umum Mamami. Berdasarkan
sakit Kelas D.
6
Rumah Sakit. Aplikasi SIMRS Aplikasi yang terintgrasi dengan system
tersimpan dalam server yang dapat diakses secara LAN (Local Area
tersedia.
pada tanggal 27 Desember 2021, dapat dilihat pada Tabel 1.1 pada halaman
7
Tabel 1.1 Data Penerapan SIMRS berdasarkan 5 Indikator
di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang
Asesoris
- Jaringan LAN Gigabyte (100/1000)
- Switch
- Speaker untuk panggilan suara
- Thermal Barcode Printer untuk pendaftaran dan gelang
pasien
- Barcode Reader
3 Software resources Mora Medical Integrated System (MMIS) SIMRS sudah
Berbasis
Aplikasi yang
Terintegrasi
dengan baik
8
4 Network resources Databased yang tersimpan dalam server yang dapat Sesuai dengan
diakses secara LAN (Local Area Network) dan WAN standar
(World area Network ). penggunaan
SIMRS
berbasis
Aplikasi
5 Monitoring • Sistem Maintenance dilakukan secara berkala Sesuai Standar
• SOP dan Modul dalam menjalankan SIMRS Minumum
Monitoring
Sumber Data primer: diolah 2022
alat yang ada pada Rumah Sakit Umum Mamami Kupang telah memenuhi
RSU Mamami sudah tercapai 90% dengan 1 Server yang terkoneksi dengan
9
7 Tingkat kepuasan peserta di Skor Kepuasan peserta > 100 Baik
FKRTL 80%
8 Keluhan Obat Kosong Ada keluhan obat 0 Proses restock
Kosong dari perusahaan
besar farmasi
9 Surat Peringatan Tidak ada surat 100 Baik
Peringatan
10 Kualitas Pengajuan Klaim RS Nilai N 2 > 70% 100 Baik
11 Tindak Lanjut Verifikasi >70% Surat verifikasi 100 Baik
Pasca Klaim ( Lembar Pasca Klaim di
Konfirmasi dan berita acara) tindaklanjuti dengan
berita acara
Kesepakatan
Sumber Data sekunder: BPJS 2021.
SIMRS menjadi bagian dari syarat kerjasama Rumah Sakit Swasta dengan
Dapat di lihat dalam Tabel 1.2. data hasil evaluasi penilaian kerja
sama BPJS dan Rumah Sakit Umum Mamami Kupang tahun 2021
mendapatkan skore point yang baik yaitu 94 dan menjadi peringkat kedua
kriteria yang memiliki nilai kurang namun dari informasi dari hasil
restock dari pihak perusahaan besar farmasi yang bekerja sama dengan RSU
Mamami Kupang.
10
Tabel 1.3. Data Aspek Permasalahan Penggunaan SIMRS
Pada Rumah Sakit Umum Mamami Kupang
No Aspek Permasalahan Keterangan
1 Teknologi Belum tersedia modul Membutuhkan tambahan
CSSD dan Inventori waktu proses pengerjaan
2 Sarana Modul dapur, ICU dan Belum tersedia SDM dan
Radiologi, penerapan < Ketersedian ruangan
50% Radiologi
3 SDM Pengguna pada Unit Pengguna belum mampu
pendaftaran, Unit Gawat mengoperasikan analisis
Darurat dan Unit Rawat MMIS untuk mengetahui
inap, belum mampu ketersediaan jumlah kamar
menggunakan aplikasi dan pasien
SIMRS.
4 Organisasi Terbatasnya jadwal Pelatihan terbatas pada
pelatihan berkala untuk kepala unit
penggunaan dan
pengenalan perubahan
fitur aplikasi SIM RS
Sumber Data Primer: diolah 2022
penggunaan SIMRS pada staf. Selain itu juga organisasi juga sudah
11
organisasi dibagi menjadi 2 yaitu struktur organisasi yang berhubungan
dengan budaya kerja, strategi, serta prosedur kerja tim dan pelatihan
Selain itu, pengalaman kerja yang lebih dari tiga tahun ternyata tidak
diperburuk dengan tidak adanya kemauan atau inisiatif dari pegawai untuk
aplikasi SIMRS.
dan menggunakan aplikasi SIMRS. Hasil studi awal oleh peneliti melalui
SIMRS, masih belum terbiasa karena masih ada perubahan dari model
pengguna SIMRS yang beragam yaitu dari dokter, perawat, bidan dan
ini pada Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penggunaan Aplikasi SIMRS.
12
Hal ini sesuai dengan Penelitian yang dilakukan oleh Yusof et al.,
dilihat dari beberapa faktor yaitu faktor manusia, organisasi, dan teknologi.
dari kedua hasil wawancara awal dan hasil evaluasi dari kerjasama BPJS
sudah dinilai baik dari Aspek Teknologi dan Organisasi. Hasil penelitian
2018).
Informasi yang disajikan dalam SIMRS sangat baik, dari kualitas layanan
semakin baik karena sudah tersedia modul pada setiap layanan vital seperti
13
Penerapan SIMRS berbasis aplikasi di Rumah Sakit Umum Mamami
Dengan kata lain, kompetensi adalah apa yang para outstanding performers
lakukan lebih sering pada lebih banyak situasi dengan hasil yang lebih baik,
daripada apa yang dilakukan para average performers (Zainal, 2015: 230).
14
referenced effective and or superior performance in a job or situation).
dan melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada
analis SIMRS dan survey pada unit pendaftaran, unit gawat darurat dan
rawat inap tentang penerapan SIMRS di Rumah Sakit Umum Mamami pada
pada aspek manusia. Pengguna SIM RS tidak mengetahui item yang ada di
SIMRS mengenai tersedianya kamar, jumlah pasien yang datang per hari
dan fitur yang ada di dalam MMIS. Jogiyanto (2007) dalam artikel
15
pengguna SIMRS masih kurang baik. Pengguna SIMRS sering kali
yang dimilki dalam memahami SIM RS berbasis aplikasi. Oleh karena itu
Dari tabel 1.4 data umur sumber daya manusia di Rumah Sakit
pada usia 20 – 40 tahun, 12,95 % berusia lebih dari 40 tahun. Data ini
16
menggambarkan keuntungan bagi RSU Mamami Kupang karena memiliki
mulai saat dilahirkan sampai dengan berulang tahun. semakin cukup usia,
lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaanya. Hal ini
17
Tabel 1.5 data lama bekerja sumber daya munsia di Rumah Sakit
dirasakan belum berjalan dengan baik proses adaptasi. Hal ini disebabkan
berjalan kurang lebih 10 Tahun. Fakta ini telah membentuk suatu budaya
kerja yang tentunya ini merupakan hal yang dapat mempengaruhi penerapan
Rumah Sakit Umum Mamami Kupang. Budaya kerja dapat menjadi salah
18
menggunakan SIMRS dalam melakukan pekerjaan.
Mamami Kupang 50% sudah lebih dari 3 tahun. Hal ini menunjukan bahwa
pengalaman kerja di lihat dari aspek berapa lama seseorang bekerja dalam
dinilai dari lama pegawai bekerja dalam bidang yang berhubungan dengan
sistem informasi lebih baik dalam memahami sistem informasi Rumah Sakit
based.
19
penyebaran informasi berupa data-data dan hasil pemeriksaan pasien maka
maka analisis terhadap sistem informasi merupakan hal penting yang harus
20
pengalaman kerja, spesifikasi alat, kompetensi sumber daya manusia
manusia ?
21
1.3. Tujuan Penelitian
Mamami Kupang
(SIMRS)
22
kompetensi sumber daya manusia.
pengaruh yang signifikan dari budaya kerja, umur dan pengalaman kerja
Mamami Kupang.
1. Manfaat Teoritis
teknologi
2. Manfaat Praktis
menyempurnakan SIMRS
diterapkan
23
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1.1 Manajemen
berasal dari kata to manage yang artinya mengurus atau tata laksana,
usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
aktivitas yang sedanng berlangsung dam saling terkait. Dalam dafinisi ini,
memgacu pada kgiatan atau fungsi utama yang dilakukan oleh para
24
dalam organisasi yang telah ditetapkan (Choliq, 2011).
organizes, staff, direct and control the activities other people” yang
2012:13):
25
Perencanaan (Planning), koordinasi (Organizing), kepemimpinan
controlling.
dan system.
26
organ lain yang memproduksi jasa. Rumah Sakit merupakan organ yang
mempertemukan tugas yang didasari oleh dalil dalil etik medik karena
medik yang diikat oleh dalil dalil hippocrates dalam melakukan tugasnya.
Disamping itu dari segi hukum sebagai dasar bagi wadah Rumah Sakit
masyarakat yang diikat oleh norma hukum dan norma etik masyarakat yang
27
penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.Pelayanan kesehatan rehabilitatif
merupakan suatu hal yang penting bagi Rumah Sakit untuk menetapkan
standar medis, yang harus diperhatikan oleh staf Rumah Sakit sebagai suatu
medik.
disebutkan pada pasal ini, bahwa: “Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
28
Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,
medis.
oleh aspek pelayanan kesehatan sebagai suatu hal yang menyangkut hajat
a) Pelayanan medik
29
b) Pelayanan penunjang medik
c) Pelayanan perawat
d) Pelayanan Rehabilitas
2. Sebagai tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medik atau tenaga
paramedik
kesehatan
30
bahwa: “Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis.”
kesehatan.
dari tahap perencanaan sampai tahap evaluasi yang berorientasi pada aspek
2012).
31
kontrol yang baik sehingga dihasilkan suatu pelayanan medik yang
Budiman, 2012).
nilai nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang
adalah “Sebagai tapal batas yang menbedakan secara jelas suatu organisasi
32
panduan dan membentuk sikap serta perilaku pegawai; Sebagai pola
toleransi sosial dan juga alat komunikasi antara atasan dan bawahan maupun
sebaliknya”.
menjadi:
a. Sikap
b. Perilaku
teliti, cermat, kemauan yang kuat untuk mempelajari tugas dan kewajibannya,
c. Disiplin
diharapkan dapat beradaptasi dengan baik dan dengan budaya kerja lama ini
33
tidak menjadi suatu daya dukung dalam keberhasilan penerapan SIMRS
2.1.8 Umur
Menurut Lasut (2017) Usia adalah usia individu yang terhitung mulai
saat dilahirkan sampai dengan berulang tahun. semakin cukup usia, tingkat
kematangan, dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan
Menurut Yasin Dan Priyono (2016) Usia dari tenaga kerja adalah usia
produktif bagi setiap individu. Usia produktif dimana setiap individu sudah
mampu memberikan jasa bagi individu lain. Usia dari tenaga kerja adalah
usia produktif bagi setiap individu. Usia produktif dimana setiap individu
sudah mampu memberikan hubungan antara usia dengan kinerja menjadi isu
penting yang semakin banyak dibicarakan dalam dekade yang akan datang.
usia.
34
Sebaliknya, pekerja yang lebih tua lebih dipengaruhi oleh norma subjektif
Usia dari tenaga kerja adalah usia produktif bagi setiap individu. Usia
bagi tenaga kerja berada diantara 20 hingga 40 tahun, usia ini dianggap
sangat produktif bagi tenaga kerja karena apabila usia dibawah 20 tahun
rata-rata individu masih belum memiliki kematangan skill yang cukup selain
itu juga masih dalam proses pendidikan. Sedangkan pada usia diatas 40
tahun mulai terjadi penurunan kemampuan fisik bagi individu (Priyono dan
Yasin, 2016). Tenaga kerja (manpower) adalah penduduk dalam usia kerja
Negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan
terhadap tenaga kerja mereka dan jika mau berpartisipasi dalam kegiatan
bagi menjadi tiga yaitu : 1) Umur Belum Produktif yaitu dibawah 20 Tahun,
adalah, “ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh
35
pendidikan formal yang ditempuh. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh
kebiasaan serta nilai-nilai yang dimiliki selama bekerja dalam periode waktu
Ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh
36
peralatan dan teknik pekerjaan.
yang di buat oleh Sampit Moratua Simabullang dengan nama MMIS ( Mora
Rumah Sakit yang terintegrasi secara keseluruhan dengan setiap bagian yang
terhadap pasien.
yang cepat dan akurat yang dikembangkan dengan berbagai modul pada
dari modul :
Sakit dan digunakan dalam input dan memproses data keperawatan dan
b. MMIS registrasi & informasi adalah modul yang digunakan dalam proses
37
registrasi pasien rawat jalan, inap, IGD/ UGD serta informasi jadwal
mandiri
c. MMIS poli klinik adalah modul yang digunakan dalam proses pelayanan
e. MMIS kegiatan dokter adalah modul yang digunakan oleh dokter dalam
pelayanan pasien
radiologi
pelayanan farmasi
pelayanan laboratorium
lainya melalui sms mmis tools aplikasi dalam memelihara data base
38
k. MMIS sistem antrian adalah aplikasi yang digunakan dalam mengatur
pasien lama melakukan registrasi mandiri sesuai poli tujuan hanya dengan
pendaftaran, poli) otomatis dilengkapi dengan voice call dan teks pada
minimum requierment alat yang dapat dilihat di Tabel 2.1 pada halaman
berikutnya
39
Tabel 2.1
Kebutuhan Standar Minimal untuk Menjalakankan Applikasi MMIS
2.1.11 Kompetensi
1.Pengertian Kompetensi
pengetahuan, keahlian dan sikap. Menurut para ahli, adalah sebagai berikut :
hubungan kausal atau sebab-akibat pelaksanaan yang efektif dan unggul dalam
pekerjaan atau keadaan. Sementara menurut Klemp (dalam Emron, Yohny, Imas
40
2. Manfaat Kompetensi
sebuah Rumah Sakit dilatih bagaimana cara ia melayani pasien dan cara
41
2. Dasar rekrutmen penerimaan pegawai yang selama ini lebih didasarkan
3. Indikator Kompetensi
bawah ini:
a. Pengetahuan
b. Keahlian /Ketrampilan
c. Sikap
42
(Robbins, 2001) berpendapat suatu technical skills adalah kemampuan
menurut Baloh dan Turkman (2003), internet dan teknologi informasi tidak
mendapatkan posisi kerja yang bagus dalam organisasi karena di nilai dapat
a. Sistem Informasi
43
Menurut Wilkinson et al mengatakan ada beberapa ciri-ciri sistem
5. Sistem mempunyai
(Mulyani, 2017 ):
44
dimasa lalu, sekarang dan masa datang.
organisasi.
informasi dan bergantung pada besar kecilnya organisasi. Yang tersedia atas
45
sistem-sistem informasi sebagai berikut:
46
Manfaat sistem informasi manajemen antara lain sebagai berikut
(Jusuf, 2019):
memecahkan masakah
47
mengambil atau membuat keputusan (Mulyani, 2017:24).
untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian
saat ini juga berfungsi sebagai sarana penunjang operasional layanan medis
48
administrasi secara struktural rumah sakit. Menurut Saputra dan Muhimmah
1. End user, pengguna akhir SIMRS yang dibedakan menjadi dua yaitu :
diperlukan.
penyedia SIMRS.
yang dibuat, jika sumber daya manusia yang ada tidak siap dan belum
49
memiliki kemampuan yang mencukupi untuk mengoperasikan,
2. Hardware Resources
Sumber daya ini berupa perangkat keras yang digunakan dalam sistem
atau flashdisc.
3. Software resources
4. Network resources
internet.
5. Monitoring
2.1.13 UTAUT
50
Downe, 2013). Model UTAUT telah terbukti berhasil dari delapan teori
51
Gambar 2.1. UTAUT 2 (Venkatesh et al., 2012:160)
baru yang ditambahkan pada UTAUT lama yaitu: motivasi hedonis (hedonic
motivation), harga (price value), dan kebiasaan atau habit (Venkatesh et al.,
value mengacu pada sejauh mana struktur biaya dan harga memiliki dampak
52
UTAUT 2 merupakan pengembangan lebih lanjut dari model UTAUT yang
sudah ada pada konsep model UTAUT, dan mengenalkan hubungan baru .
pengguna.
diberikan;
53
Model UTAUT adalah model penerimaan dan penggunaan teknologi
54
informasi sangat bergantung pada evaluasi pengguna dari sistem
tersebut.
penggunaan teknologi.
55
menimbulkan kenyamanan bila menggunakannya. Namun jika
yang baru maka semakin besar minat yang timbul dari personal calon
56
usia lebih tua cenderung menghadapi lebih banyak kesulitan dalam
menggunakan teknologi.
8. Habit (Kebiasaan)
57
Kebiasaan didefinisikan oleh Limayem et al. (2007) sejauh mana
2.2.Penelitian Terdahulu
Judul
No Judul Penelitian Kesimpulan
Penelitian
1. Muhimmah Evaluasi Faktor-Faktor Faktor organisasi memiliki hubungan yang
(2013) Kesuksesan searah (positif) dan signifikan terhadap
implementasi lingkungan organisasi dimana SIMRS
Sistem Informasi diterapkan. Hal ini dapat dicapai melalui
Manajemen Rumah Sakit strategi dan manajemen seperti dukungan
di PKU Muhammadiyah pemimpin, kerja tim, dan komuikasi yang
Sruweng dengan efektif yang dibentuk dengan melibatkan
menggunakan Metode peran dan kemampuan karyawan
Hot-Fit
2. Novianti Analisis Penerapan Penerapan SIMRS saat ini masih
Puspitasari dkk Sistem Informasi mengalami kendala dan hambatan ditingkat
(2013) Manajemen Rumah Sakit penerimaan pengguna. Masih banyaknya
Menggunakan Metode hal yang bersifat operasional dan manajerial
UTAUT dan TTF
3. Handoyo, Eko. Aplikasi Sistem Penelitian ini menemukan bahwa Aplikasi
et al. 2008 Informasi Rumah Sakit Sistem Informasi Rumah Sakit ini dapat
Berbasis Web Pada Sub- digunakan sebagai sarana penyedia layanan
Sistem Farmasi dan informasi bagi penggunanya baik untuk
Menggunakan dokter, staf dan karyawan, maupun pasien
Framework Prado. suatu rumah sakit dimanapun dan kapanpun
mereka berada. Pengguna mendapatkan
semua informasi yang akurat karena
informasi yang tersedia senantiasa
diperbaharui. Aplikasi ini akan lebih baik
jika memiliki keamanan data yang lebih
tinggi dan penambahan modul
4 Krisbantoro. et Evaluasi Keberhasilan Penerapan SLiMS belum sepenuhnya
al. 2015. Implementasi Sistem berhasil karena ditemukan beberapa fitur
Informasi Dengan dalam SLiMS yang tidak sesuai dengan
Pendekatan HOT-Fit kebutuhan petugas perpustakaan oleh
Model karena itu perlu diadakan perbaikan dan
pengembangan sistem agar sesuai dengan
kebutuhan sistem pada STMIK AMIKOM
58
Purwokerto. Kualitas sistem, kualitas
informasi dan kualitas sistem berpengaruh
positif terhadap penggunaan sistem dan
kepuasan pengguna sedangkan kepuasan
pengguna dan struktur organisasi
berpengaruh terhadap Net benefit.
5 Diana, (2018) Kajian Terhadap Perilaku Ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan
Pengguna Sistem pengaruh sosial memiliki korelasi terhadap
Informasi Menggunakan intensitas penggunaan. Kondisi fasilitas dan
Model UTAUT intensitas penggunaan secara parsial
maupun secara serentak memiliki korelasi
terhadap intensitas penggunaan. Besar
pengaruh uji serentak untuk intensitas
penggunaan dan perilaku penggunaan
secara berturut-turut adal ah 53% dan
64,3%.
6 Gioliano Putra Pengaruh Faktor- Faktor Seluruh konstruk eksogen memiliki
dan Maya Dalam Modified Unified pengaruh positif signifikan terhadap
Ariyanti (2019) Theory of Acceptance konstruk endogen. Variabel rnoderasi age
and Useof Technology 2 (usia) memoderasi pengaruh Facilitating
(UTAUT 2) Terhadap Conditions dan price value terhadap niat
Niat Prospective Users (behavioral intention) prospective users
Untuk Mengadopsi untuk mengadopsi Home Digital Service di
Home Digital Services Surabaya. Sernentara variabel moderasi
PT. Telkom Di Surabaya jenis kelamin (gender) hanya memoderasi
pengaruh performance expectancy, social
influence, dan price value terhadap niat
(behavioral intention) prospective users
untuk mengadopsi Home Digital Servicedi
Surabaya.
59
8. Frisdayanti Penerapan Sistem Brainware berpengaruh positif terhadap
(2018) Informasi Manajemen Sistem Information Manajemen Rumah Sakit
Rumah Sakit sebagai
Salah Satu Strategi
Peningkatan Mutu
Layanan Rumah Sakit
9. Sadriani Hade, Faktor-faktor yang Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Abidin Djalla, Mempengaruhi Penerapan faktor sumber daya manusia dengan
Ayu Dwi Putri SIMRS dalam Upaya keberhasilan pelaksanaan sistem informasi
Rusman (2019) Peningkatan Pelayanan manajemen rumah sakit (SIMRS) di RSUD
Kesehatan di RSU Andi Makkasau Pare-Pare Faktor organisasi
Bahteramas Prov. Sultra dengan keberhasilan pelaksanaan sistem
RSUD Andi Makkasau informasi manajemen rumah sakit (SIMRS)
Pare-Pare menunjukkan kurang baik. Sedangkan
faktor teknologi dengan keberhasilan
pelaksanaan sistem informasi manajemen
rumah sakit (SIMRS) menunjukkan hasil
kurang baik. Ini berarti terdapat hubungan
antara sumber daya manusia, organisasi dan
teknologi dengan keberhasilan
implementasi SIMRS di di RSUD Andi
Makkasau Pare-Pare
10. Ave Maria Penerapan SIMRS Hasil penelitian dapat diketahui bahwa
(2017) sebagai salah satu Strategi penerapan SIMRS pada Rumah Sakit Santo
Peningkatan Mutu Rumah Borromeus Kota Bandung berdasarkan pada
Sakit (Studi kasus pada empat pilar sistem informasi yaitu 1).
Rumah Sakit Technoware / perangkat pengolahan data,
St.Borromeus Bandung) 2). Komponen fisik: hardware, software, 3).
Humanware / personal, 3). Infoware / data,
dan 4). Organiware / prosedur. Dapat
disimpulkan bahwa dalam penerapan
SIMRS pada Rumah Sakit Santo Borromeus
Kota Bandung harus memperhatikan
kompetensi digital dan karakteristik SDM,
perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), koneksi jaringan dan juga
sosialisasi, pelatihan, pendampingan serta
struktur organisasi.
60
Model Analisis mengadopsi variable Laten Endogen dari Model
UTAUT yaitu spesifikasi alat dan variable laten eksogen yaitu umur,
sedangkan variabel yang di adopsi dari teori Middle Range dan Applied teori
dalam manajemen sumber daya manusia yaitu kompetensi, budaya kerja dan
pengalaman kerja. Dari variable eksogen dan endogen dari adopsi kedua
2.3. Hipotesis
61
Kupang adalah Baik.
manusia.
daya manusia.
62
BAB III
METODE PENELITIAN
atau sampel tertentu yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah
atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat, artinya tiap subjek
kompetensi sumber daya manusia, budaya kerja, usia, pengalaman kerja dan
3.3.1. Populasi
63
Dalam penelitian ini polulasinya adalah semua Tenaga Medis dan Non
Medis yang bekerja di Rumah Sakit Mamami Kupang sebanyak 144 orang.
3.3.2. Sampel
Rumus Slovin
N
n=
1 + Ne²
Keterangan :
N = Populasi
e² = nilai eror
diatas, maka apabila kita punya 144 orang dalam sebuah populasi, kita bisa
tentukan minimal sampel yang akan diteliti. Margin of error yang ditetapkan
64
Perhitungannya adalah:
n = N / (1 + (N x e²))
n = 144 / (1 + 0,36)
n = 144 / 1,36
n = 105,88
pada margin of error 5% adalah 106, sehingga Jumlah Responden yaitu 106
1. Data Primer
Data primer ialah data yang diperoleh dan dikumpulkan langsung dari
objek yang diteliti. Data primer diperoleh dari sumber informan, yaitu
2. Data Sekunder
Data sekunder, didapat dari pihak atau sumber lain yang telah ada.
objek yang diteliti, melainkan dari data yang telah ada, seperti grafik, tabel,
untuk mendukung informasi primer yang telah diperoleh, yakni dari bahan
65
3.5 Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Wawancara
Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara kepada staff RSU Mamami
penggunaan sistem.
3. Kuesioner
SIMRS.
66
Tabel 3.1. Variabel, Defenisi, Indikator dan Skala Pengukuran
Skala
No Variabel Definisi Operasional Indikator Variabel
Pengukuran
1 Budaya Nilai dan Norma yang ada di 1. Sikap Ordinal
Kerja dalam lingkungan pekerjaan 2. Perilaku
(organisasi) Kebiasaan dalam 3. Disiplin
menjalankan pekerjaan
67
3.7 Teknik Analisa Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yang
berikut :
a. Editing
b. Coding
terhadap data yang terdiri dari atas beberapa kategori. Pemberian kode ini
Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam
satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti
68
suatu kode dari suatu variabel. Setelah semua kuesioner sudah terkumpul
c. Data Entry
tabel kontigensi. Setelah data sudah terkumpul dalam bentuk kode numeric
69
3. Tabulasi Data
yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam
dengan bentuk tabel. Pengolahan data yang berbentuk tabel ini dapat
sebagai arsip.
c) Tabel analisis, tabel yang memuat suatu jenis informasi yang telah
dianalisa.
4. Uji Validitas
70
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dan
Jika pada tingkat signifikan 5% nilai r hitung > r tabel maka dapat
5. Uji Reliability
reliabel atau handal jika jawaban pertanyaan adalah konsisten atau stabil
6. Analisis Deskriptif
é XPs ù
PS - p = ê x 100%
ë 5 úû
Keterangan:
PS - p = Kategori Persepsi
71
Untuk menjawan deskripsi tentang masing-masing variabel
Partial Least Squares (PLS) menggunakan software Smart PLS karena jumlah
sampel yang diambil pada penelitian ini kurang dari 100 responden.
PLS merupakan metode analisis yang powerfull dan sering disebut juga
eksogen. Pada dasarnya PLS dikembangkan untuk menguji teori yang lemah
dan data yang lemah seperti jumlah sampelyang kecil atau adanya masalah
(Ghozali, 2015).
sebagai berikut :
72
1. Konseptualisasi Model
sebagai berikut :
Adapun model analisis jalur penelitian ini seperti tampak pada gambar
dihalaman berikutnya :
73
Gambar 3.1. Model Analisis Jalur
3. Evaluasi Model
Model Evaluasi PLS dilakukan dengan menilai outer model dan inner
74
model mendefinisikan bagaimana setiap indikator berhubungan dengan
SmartPLS dapat dilihat dari nilai loading factor untuk tiap indikator
validitas konvergen yaitu nilai loading factor harus lebih dari 0,7
antara 0,6 – 0,7 untuk penelitian yang bersifat exploratory masih dapat
setiap indikator harus lebih dari 0,70. Cara lain mengukur validitas
ditunjukkan dari akar kuadrat AVE untuk tiap konstruk lebih besar dari
75
korelasi antar konstruk dalam model. Jika semua indikator di
harus lebih besar dari 0,7 untuk penelitian bersifat confirmatory dan
selanjutnya.
76
Tabel 3.3. Ringkasan Rule of Thumb Evaluasi Model
Validitas dan
Parameter Rule of Thumb
Realibilitas
Validitas Loading Factor - > 0.70 untuk cofirmatory research
konvergen - > 0.60 untuk exploratory research
Average Variance > 0.50 Untuk confirmatory research
Extracted (AVE) dan exploratory research
Communality > 0.50 Untuk confirmatory research
dan exploratory research
Validitas Cross Loading > 0.70 untuk setiap variable
Diskriminan
Reliabilitas
Cronbach’s Alpha - > 0.70 untuk cofirmatory research
- > 0.60 masih dapat diterima untuk
exploratory research
variabel dependen melalui uji t. Selain itu juga, dapat dilakukan evaluasi
jalur yang ditentukan adalah jika p value ≤ 0,05 maka dapat dikatakan
dependen. Demikian juga sebaliknya, jika p value > 0,05 maka dapat
77
(2) Koefesien determinasi (R-Square)
Inner model bertujuan untuk memprediksi hubungan antar variabel laten.
model lemah.
(a) Jika ρ > α (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya hipotesis
ditolak.
diterima.
78
BAB IV
4.1.Hasil Penelitian
1.Sejarah
Secara historis, Rumah Sakit Umum Mamami adalah klinik yang
Mamami. Untuk lebih meningkatkan pelayanan Klinik ibu dan anak maka
Kandungan di Klinik Ibu dan Anak Mamami. Pada tahun 2006 status Klinik
ibu dan Anak Mamami ditngkatkan menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak
Seiring dengan semakin baiknya pelayanan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Mamami dalam kurun waktu 2 tahun, Rumah Sakit Ibu dan Anak berfungsi
Khusus Ibu dan Anak menjadi Rumah Sakit Umum Mamami. Berdasarkan
79
Surat Keputusan Menteri Nomor Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
sakit Kelas D.
2.Visi
Visi RSU Mamami adalah “Menciptakan Pelayanan Kesehatan yang
Prima terhadap Seluruh Lapisan Masyarakat” Visi ini perlu dihayati dan
merupakan harapan selama periode 5 (lima) tahun. Visi RSU Mamami harus
RSU MAMAMI.
3.Misi
Dari visi tersebut diatas dijabarkan kedalam misi sebagai berikut :
berkarakter melayani;
80
4.Tujuan
Tujuan RSU Mamami adalah sebagai berikut :
rumah sakit;
5.Strategi
6. Motto
81
7. Falsafah
responden yang dikelompokan dari data umur, jenis Kelamin dan Profesi
berikut ini.
Pada tabel di atas terlihat bahwa jumlah pegawai yang bekerja pada
82
menggambarkan bahwa pasien laki-laki maupun perempuan lebih
berikut:
83
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi
1 Dokter 5 4.72
2 Perawat 40 37.74
3 Bidan 21 19.81
4 Perawat Gigi 6 5.66
5 Laboratorium 6 5.66
6 Farmasi 8 7.55
7 Gizi 3 2.83
8 Administrasi
dan
manajemen 17 16.04
Jumlah 106 100
Sumber : Data Primer Diolah tahun 2022
rumah sakit.
84
Tabel 4.4 Komposisi Responden Menurut Lama Bekerja
No Profesi <1thn Persentase 1- 3 Persentase >3 tahun Persentase Total Persentase
% Tahun % % %
1 Dokter 3 2.83 1 0.94 1 0.94 5 4.72
2 Perawat 18 16.98 13 12.26 9 8.49 40 37.74
3 Bidan 2 1.89 4 3.77 15 14.15 21 19.81
4 Perawat Gigi 1 0.94 5 4.72 0 0.00 6 5.66
5 Laboratorium 1 0.94 1 0.94 4 3.77 6 5.66
6 Farmasi 0 0.00 4 3.77 4 3.77 8 7.55
7 Gizi 1 0.94 0.00 2 1.89 3 2.83
8 Administrasi
dan manajemen 2 1.89 4 3.77 11 10.38 17
16.04
Jumlah 28 26.42 32 30.19 46 43.40 106 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2022
85
anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi
Tabel 4.5
Deskripsi Variabel Budaya Kerja
No Xˉps- Skor
Indikator Item ∑ Indikator Kategori
p Ps-p
Sikap terhadap X1.1 382 3,54 0,71 71 % Baik
penggunaan X1.2 378 3,50 0,70 70 % Baik
1 SIMRS X1.3 382 3,54 0,71 71 % Baik
X1.4 383 3,55 0,71 71 % Baik
X1.5 380 3,52 0,70 70 % Baik
X2.1 387 3,58 0,72 72 % Baik
2 Perilaku pada X2.2 382 3,54 0,71 71 % Baik
waktu bekerja X2,3 374 3,46 0,69 69 % Baik
Disiplin saat X3.1 382 3,54 0,71 70 % Baik
3 bekerja X3.2 367 3,40 0,68 68 % Cukup
Baik
X3.3 373 3,45 0,69 69 % Baik
X3.4 370 3,43 0,69 69 % Baik
Rata-Rata 70 % Baik
Sumber : Data primer diolah 2022
Perilaku pada waktu bekerja dan Disiplin saat bekerja, diperoleh skor rata-
86
dengan menggunakan SIMRS, mereka mampu menerima perubahan dari
menangani SIMRS seuai dengan SOP, pegawai datang kerja dan pulang
sebagai nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang
87
“Suatu sistem pengertian bersama yang dipegang oleh anggota suatu
2. Umur (X2)
memberikan kinerja bagi pihak lain dan mampu untuk beradaptasi dengan
pekerja dengan usia yang lebih muda. Sebaliknya, pekerja yang lebih tua
Tabel 4.6
Deskripsi Variabel Umur
Skor
Indikator Item ∑ Xˉps-p Indikator Kategori
Ps-p
Pemahaman X2.1 378 3,50 0,70 70 % Baik
terhadap X2.2 381 3,53 0,71 71 % Baik
Applikasi X2.3 381 3,53 0,71 71 % Baik
Kemampuan X2.4 358 3,31 0,66 66 % Cukup
menggunakan Baik
Applikasi X2.5 367 3,40 0,68 68 % Cukup
Baik
Rata-rata 69% Baik
Sumber : Data primer diolah 2022
88
Hal ini menunjukkan bahwa umur pegawai akan berdampak pada
SIMRS.
Ditinjau dari umur, pegawai RSU Mamami dengan usia lebih muda
kurang. Untuk mengatasi celah perbedaan ini maka pegawai dengan usia
pegawai yang sudah lebih tua ditempatkan pada posisi pelayanan langsung
yang tidak membutuhkan kompetensi digital yang sangat baik. Selain itu,
89
Tabel 4.7
Deskripsi Variabel Pengalaman Kerja
Skor
Indikator Item ∑ Xˉps-p Indikator Kategori
Ps-p
Lama Bekerja X3.1 367 3,40 0,70 70 % Baik
Pengetahuan X3.2 368 3,41 0,71 71 % Baik
Ketrampilan X3.3 368 3,41 0,71 71 % Baik
Penguasaan X3.4 364 3,37 0,66 66 % Cukup
Terhadap Baik
Pekerjaan X3.5 365 3,38 0,68 68 % Cukup
Baik
Rata-rata 69 % Baik
Sumber : Data primer diolah 2022
mampu menggerakan setiap bagian dalam proses kerja yang benar dan
90
Tabel 4.8
Deskripsi Variabel Spesifikasi Alat
Skor
Indikator Item ∑ Xˉps-p Indikator Kategori
Ps-p
Hardware X4.1 374 3,46 0,69 69 % Baik
(Perangkat X4.2 366 3,39 0,68 68 % Cukup
Keras) Baik
X4.3 364 3,37 0,67 67 % Cukup
Baik
X4.4 367 3,40 0,68 68 % Cukup
Baik
X4.5 370 3,43 0,69 69 % Baik
Software X4.6 370 3,43 0,69 69 % Baik
(Perangkat X4.7 373 3,45 0,69 69 % Baik
Lunak) X4,8 377 3,49 0,70 70 % Baik
Network X4.9 367 3,42 0,68 68 % Cukup
(Jaringan) Baik
X4.10 384 3,56 0,71 71 % Baik
X4.11 382 3,54 0,71 71 % Baik
X4.12 382 3,54 0,71 71 % Baik
Rata-Rata 69 % Baik
Sumber : Data Primer Diolah Agustus 2022
diterima.
sesuai dengan standar, perangkat yang digunakan dalam kondisi baik dan
91
Indikator kedua adalah variabel spesifikasi alat adalah software
Artinya jaringan pada area RSU Mamami Kupang tersedia dengan baik,
dan stabil, jaringan internet mudah diakses oleh semua computer dan
perangkat lainnya seperti laptop dan HP. Untuk konektivitas antar modul
92
Persepsi responden terhadap variabel kompetensi SDM terlihat
Tabel 4.9
Deskripsi Variabel Kompetensi SDM
Skor
Indikator Item ∑ Xˉps-p Indikator Kategori
Ps-p
Z1 384 3,56 0,71 71 % Baik
Pengetahuan Z.2 389 3,60 0,72 72 % Baik
Z.3 379 3,51 0,70 70 % Baik
Z.4 378 3,50 0,70 70 % Baik
Z.5 354 3,28 0,66 66 % Cukup
Ketrampilan Baik
Z6 363 3,36 0,67 67 % Cukup
Baik
Z7 378 3,50 0,70 70 % Baik
Z8 385 3,56 0,71 71 % Baik
Z9 371 3,44 0,69 69 % Baik
Z 10 378 3,50 0,70 70 % Baik
Sikap Z 11 374 3,46 0,69 69 % Baik
Z 12 381 3,53 0,71 71 % Baik
Rata-Rata 69,66 % Baik
Sumber : Data primer diolah 2022
93
memahami secara baik aplikasi MMIS pada SIMRS.
68,8 % kategori baik, Hal ini menunjukkan bahwa pegawai pada RSU
Indikator ini mendapat skor rata-rata 69,75 % kategori “Baik. Hal ini
berarti pegaawai pada RSU Mamami Kupang telah bekerja sesuai SOP
setiap individu dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan pada bidang
dan mumpuni akan membuat pegawai paham dan mengerti tentang cara
kerja SIMRS.
bermakna bahwa pegawai memiliki pengetahuan yang baik terkait SIM RS,
94
mampu dan terampil menerapkan SIM RS dalam memberikan pelayanan
kepada pelanggan serta bersikap ramah, sopan, cepat dan tepat ketika
sebagai berikut:
Tabel 4.10
Deskripsi Variabel Penerapan SIMRS
Skor
Indikator Item ∑ Xˉps-p Indikator Kategori
Ps-p
Human Y1 400 3,70 0,74 74 % Baik
Resources Y.2 398 3,69 0,74 74 % Baik
Y.3 324 3,00 0,60 60 % Cukup
Baik
Y.4 398 3,69 0,74 74 % Baik
Y.5 402 3,72 0,74 74 % Baik
Hardware Y6 390 3,61 0,72 72 % Baik
Resources
Y7 390 3,61 0,72 72 % Baik
95
Y8 390 3,61 0,72 72 % Baik
Y9 399 3,69 0,74 74 % Baik
Software Y 10 393 3,64 0,73 73 % Baik
Resourrces Y 11 382 3,54 0,71 71 % Baik
Y 12 387 3,58 0,72 72 % Baik
Network Y 13 389 3,60 0,72 72 % Baik
Resources Y 14 385 3,56 0,71 71 % Baik
Y 15 388 3,59 0,72 72 % Baik
Y 16 386 3,57 0,71 71 % Baik
Y 17 389 3,60 0,72 72 % Baik
Monitoring Y 18 390 3,61 0,72 72 % Baik
Y 19 390 3,61 0,72 72 % Baik
Y 20 388 3,59 0,72 72 % Baik
Rata-Rata 71,8 % Baik
Sumber : Data primer diolah 2022
Baik diterima.
SIMRS telah didukung oleh prosesor dan RA sesuai dengan standar, hard
96
drive space telah sesuai dengan standard serta display dan asesoris yang
RSU Mamami disebut sebagai SIMRS, MMIS telah memiliki modul yang
lengkap, karena dapat digunakan untuk proses input, olah data dan laporan
resources dengan skor rata-rata 71,6 % kategori “Baik. Hal ini artinya
Database yang tersimpan dalam server yang dapat diakses secara LAN
(Local Area Network), dapat diakses secara WAN (world area network)
secara berkala dan melakukan monitoring oleh duty manager SIMRS setiap
bulan.
97
Dalam PERMENKES No. 82 Tahun 2013, pengertian Sistem
seluruh alur proses pelayanan rumah sakit dalam bentuk jaringan koordinasi,
dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
pasien pada Rumah Sakit Umum Mamami Kupang, dimulai dari sub sistem
input yang merupakan proses awal dari sebuah perjalanan arus informasi.
Untuk menghimpun data dan fakta, maka harus ada sumber data, yaitu
pasien rumah sakit, baik pasien baru maupun pasien lama atau yang sudah
peranan dan fungsi yang penting dalam sub sitem input. Data tersebut
pekerjaan, Kartu Tanda Penduduk (KTP), nomor telepon, dan tanggal atau
computer dengan bantuan formulir atau kartu berobat yang berisi sejumlah
98
4.1.4. Analisis Uji Pengaruh dengan SEM Partial Least Square (PLS)
Dalam penelitian ini uji kelayakan indicator dan uji pengaruh antar
Analisis dilakukan melalui dua tahap evaluasi, yaitu evaluasi outer model
(Ghozali, 2008). Terdapat tiga kriteria untuk menilai outer model, yaitu
a. Convergent Validity
exploratory nilai loading factor atau korelasi antara 0,6 – 0,7 dapat
99
Gambar analisis jalur convergent validity dari PLS terlihat sebagai
berikut:
Tabel 4.11
Hasil Outer Loading
Budaya
Kompetensi Penerapan Pengalaman Spesifikasi Umur
Kerja
SDM (Z) SIMRS (Y) Kerja (X3) Alat (X4) (X2)
(X1)
X1.1 0.923
X1.2 0.941
X1.3 0.920
X2.1 0.947
X2.2 0.878
X3.1 0.826
X3.2 0.959
X3.3 0.937
X3.4 0.842
100
X4.1 0.826
X4.2 0.898
X4.3 0.884
Y1 0.981
Y2 0.992
Y3 0.984
Y4 0.988
Y5 0.955
Z1 0.967
Z2 0.982
Z3 0.990
Sumber: Hasil olah data primer dengan SEM PLS
telah memperoleh nilai cross loading diatas 0,7 artinya telah memenuhi
nilai Outer Loading. Nilai Outer Loading terendah ada pada indikator ke
sebesar 0,959. Dengan hasil ini maka seluruh indikator dinyatakan valid
b. Discriminant Validity
101
seharusnya tidak berkorelasi tinggi. Henseler (2015) lebih jauh
yaitu lebih besar dari 0,7. Cross Loading merupakan cara lain untuk
Tabel 4.12
Discriminant validity Cross Loading
Budaya Kompetensi Penerapan Pengalaman Spesifikasi
Umur (X2)
Kerja (X1) SDM (Z) SIMRS (Y) Kerja (X3) Alat (X4)
X1.1 0.923 0.792 0.692 0.462 0.619 0.812
X1.2 0.941 0.712 0.630 0.458 0.612 0.628
X1.3 0.920 0.620 0.557 0.346 0.516 0.657
X2.1 0.778 0.846 0.724 0.445 0.637 0.947
X2.2 0.579 0.585 0.462 0.351 0.505 0.878
X3.1 0.293 0.333 0.326 0.826 0.505 0.291
X3.2 0.449 0.440 0.408 0.959 0.566 0.427
X3.3 0.498 0.489 0.386 0.937 0.590 0.474
X3.4 0.373 0.363 0.358 0.842 0.491 0.367
X4.1 0.629 0.580 0.480 0.670 0.826 0.509
X4.2 0.500 0.671 0.587 0.545 0.898 0.495
X4.3 0.546 0.750 0.901 0.442 0.884 0.620
Y1 0.654 0.856 0.981 0.401 0.816 0.663
Y2 0.648 0.857 0.992 0.410 0.812 0.636
Y3 0.709 0.828 0.984 0.391 0.778 0.691
Y4 0.670 0.842 0.988 0.401 0.794 0.663
102
Y5 0.656 0.815 0.955 0.434 0.746 0.645
Z1 0.749 0.967 0.813 0.476 0.746 0.840
Z2 0.765 0.982 0.843 0.446 0.766 0.774
Z3 0.747 0.990 0.862 0.432 0.790 0.755
Sumber: Hasil olah data primer dengan SEM PLS
Berdasarkan hasil pada tabel 4.12, maka diperoleh nilai > 0,7
akar AVE untuk setiap konstruk lebih besar daripada korelasi antara
konstruk dan konstruk lainnya. Model yang baik jika nilai AVE masing-
masing konstruk harus lebih besar dari 0,5. Hasil analisis terlihat dalam
Tabel 4.13
Average Variance Extracted (AVE
Average
Keterangan Variance
Extracted (AVE)
Budaya Kerja (X1) 0.861
Kompetensi SDM (Z) 0.959
Penerapan SIMRS (Y) 0.960
Pengalaman Kerja (X4) 0.797
Spesifikasi Alat (X4) 0.756
Umur (X2) 0.834
Sumber: Hasil olah data primer dengan SEM PLS
103
Hasil analisis menunjukkan nilai Average Variance Extracted
(AVE) untuk semua konstruk lebih besar dari 0,5., Hal ini menunjukkan
bahwa variabel laten memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik
dibandingkan dengan indikator pada blok lainnya, atau dengan kata lain
d. Composite Reliability
Tabel 4.14
Nilai Composite Reliability
Composite
Reliability
Budaya Kerja (X1) 0.949
Kompetensi SDM (Z) 0.986
Penerapan SIMRS (Y) 0.992
Pengalaman Kerja (X4) 0.940
Spesifikasi Alat (X4) 0.903
Umur (X2) 0.909
Sumber: Hasil olah data primer dengan SEM PLS
104
e. Cronbach Apha
diharapkan melebihi dari angka 0,6 untuk semua konstruk. Outer model
atau vriabel laten yang diukur dengan melihat nilai Cronbach Alpha dari
Cronbach Alpha > 0,6. Nilai Cronbach alpha dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 4.15
Nilai Cronbach's Alpha
Cronbach's
Alpha
Budaya Kerja (X1) 0.920
Kompetensi SDM (Z) 0.979
Penerapan SIMRS (Y) 0.990
Pengalaman Kerja (X4) 0.914
Spesifikasi Alat (X4) 0.849
Umur (X2) 0.808
Sumber: Hasil Olah data dengan Smart PLS, 2020
105
a. R-square
Tabel 4.16
Nilai R Square
R Square
R Square
Adjusted
Kompetensi SDM (Z) 0.713 0.705
Penerapan SIMRS (Y) 0.790 0.780
Sumber: Hasil olah data dengan SEM PLS
SDM sebesar 70 %.
dan variabel laten, yaitu model hubungan yang bersifat reflektif dan
106
model hubungan yang bersifat formatif. Model hubungan reflektif
indikator merupakan refleksi variasi dari variabel laten. Oleh karena itu
Narimawati, 2015).
dari indikator menuju ke variabel laten. Hal ini dapat terjadi jika suatu
107
Gambar 4.2. Uji Inner Model
Tabel 4.17
Hasil Boothstrapping Uji Hipotesis
Original Sample Standard
T Statistics
Sample Mean Deviation P Values
(|O/STDEV|)
(O) (M) (STDEV)
Budaya Kerja (X1) ->
0.350 0.353 0.148 2.369 0.018
Kompetensi SDM (Z)
Budaya Kerja (X1) ->
0.070 0.061 0.104 0.676 0.499
Penerapan SIMRS (Y)
Kompetensi SDM (Z) ->
0.581 0.558 0.184 3.153 0.002
Penerapan SIMRS (Y)
Pengalaman Kerja (X3) -
0.075 0.083 0.077 0.979 0.328
> Kompetensi SDM (Z)
Pengalaman Kerja (X3) -
-0.104 -0.118 0.088 1.184 0.237
> Penerapan SIMRS (Y)
Spesifikasi Alat (X4) ->
0.409 0.461 0.163 2.516 0.012
Penerapan SIMRS (Y)
Umur (X2) ->
0.507 0.499 0.137 3.689 0.000
Kompetensi SDM (Z)
Umur (X2) -> Penerapan
-0.063 -0.066 0.090 0.700 0.484
SIMRS (Y)
Sumber: Hasil olah data primer dengan SEM PLS
108
Berdasarkan hasil uji hipotesis pengaruh langsung antar variabel, maka
4.2 Pembahasan
Hipotesis 2:
Budaya Kerja (X1) Berpengaruh Signifikan Terhadap Penerapan SIMRS
(Y)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai koefisien jalur
yang tidak signifikan dengan nilai T -Statistik sebesar 0,676 lebih kecil dari nilai t
tabel 1,96. dan nilai P value 0,499 lebih besar dari alfa 0,05 maka hipotesis kedua
Budaya kerja yang kuat akan menciptakan suatu budaya organisasi yang
baik dan mencerminkan bahwa budaya tersebut telah memilki akar yang kuat
sebagai tuntutan yang mengikat pada pegawai karena dapat diartikan secara formal
2012).
Dalam hal ini budaya merupakan suatu ciri khas atau pembeda perusahaan
109
tercantum dalam Standart Operasional Prosedur (SOP).
pada RSU Mamami Kupang menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan. Hasil
ini dapat diterima karena penerapan SIMRS dalam sebuah rumah sakit telah di
telah dijelaskan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan
SIMRS dalam sebuah rumah sakit wajib untuk dilaksanakan, karena sesuai
amanat undang-undang dan tuntutan yang harus dipenuhi rumah sakit untuk
Sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berurusan dengan
kegiatan rumah sakit (Sabarguna, 2003). Sebuah sistem informasi rumah sakit
manajemen yang nantinya merupakan sub sistem dari sebuah sistem informasi
rumah sakit. Sub sistem ini merupakan unsur dari sistem informasi rumah sakit.
110
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 82 tahun 2013 tentang
informasi manajemen rumah sakit yang selanjutnya disebut dengan SIM-RS yang
Hipotesis 3:
Umur (X2) Berpengaruh Signifikan Terhadap Penerapan SIMRS (Y)
tidak signifikan, karena nilai T -Statistik sebesar 0,700. Nilai ini lebih kecil dari
nilai T-table 1,96 dan nilai p value 0,484 lebih besar dari alpha 0,05, sehingga
menentukan pegawai yang memiliki usia produktif kerja yang akan direkrut untuk
memenuhi posisi yang diperlukan. Umur pegawai yang makin matang akan
meningkatkan pengalaman kerjanya dan juga akan membentuk pola kerja yang
penerapan SIMRS ditolak, hal ini bisa diterima karena penerapan SIMRS sudah
wajib dilakukan oleh sebuah organisasi atau lembaga yang bergerak dalam
111
pelayanan kesehatan, termasuk RSU Mamami Kupang. Penerapan SIMRS dalam
upaya kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan informasi kesehatan yang
Sistem informasi kesehatan adalah salah satu dari enam “building block”
atau komponen utama dalam sistem kesehatan disuatu negara. Keenam komponen
vaksin dan teknologi kesehatan), health workdforce (tenaga medis), health system
pemerintah.
penyediaan data rekam medik, logistik, maupun administrasi secara terpadu. Hal
ini tentunya akan meringankan beban kerja pegawai rumah sakit, sehingga mereka
RSU Mamami memiliki pegawai yang berada pada skala umur produktif.
Ole karena itu, potensi ini harus dijaga dengan cara memberikan pelatihan-
112
pelatihan terkait SIM RS agar mereka dapat memahami dengan lebih baik tentang
Hipotesis 4:
Pengalaman Kerja (X3) Berpengaruh Signifikan terhadap Penerapan SIM
RS (Y)
yang jalur yang tidak signifikan dengan nilai T -Statistik sebesar 1,184 lebih kecil
dari nilai t tabel 1,96. dan nilai P value 0,237 lebih besar dari alfa 0,05 maka
Sumber daya manusia merupakan sala satu faktor penting yang ada
didalam suatu perusahaan. Karena Pentingnya peranan sumber daya manusia bagi
pegawai, untuk itu sumber daya manusia perlu memiliki skill atau keterampilan
yang handal dalam menangani setiap pekerjaan, sebab dengan adanya skill yang
pemalsuan data yang ada, Rekam Medis dipergunakan oleh orang yang tidak
diberi izin. Rekam Medis diberi data yang cukup terperinci, sehingga dokter dapat
dapat pula memberikan pendapat yang tepat setelah memeriksanya atau dokter
113
Hipotesis 5:
Spesifikasi Alat (X4) Berpengaruh Signifikan terhadap Penerapan SIMRS
(Y)
jalur yang signifikan, dengan nilai T -Statistik sebesar 2,516 lebih besar dari nilai
t tabel 1,96. dan nilai P value 0,012 lebih kecil dari alfa 0,05 maka hipotesis
Temuan penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Maria (2017)
penting sebagai tool atau alat ukur kinerja organisasi, maka perlu adanya laporan
responsif, inovatif, transparan, efektif, dan efisien sebagai alat monitoring dalam
Pelayanan rumah sakit yang sangat ketat bisa dilihat dari kenaikan dan
penurunan jumlah pasien rawat inap, gawat darurat, rawat jalan yang berkunjung.
114
Informasi Manajemen. Sebuah sistem informasi rumah sakit idealnya mencakup
nantinya merupakan sub sistem dari sebuah sistem informasi rumah sakit. Sub
sistem ini merupakan unsur dari sistem informasi rumah sakit yang tugasnya
rumah sakit mengadopsi sistem informasi (SI). Sistem Informasi mendukung alur
kerja klinis dengan berbagai cara, yang ada pada akhirnya memberikan kontribusi
pada perawatan pasien yang lebih baik (Wahid, 2015). Sistem informasi dibuat
menghasilkan suatu informasi yang tepat dan akurat. Adanya sistem informasi
yang tepat dan akurat dapat mengurangi terjadinya kesalahan yang tidak
diinginkan sehingga dapat meningkatkan kinerja yang lebih efisien dan kecepatan
integrasi seperti statistik, mapping untuk pengelolaan lebih lanjut yang berperan
pada semua fungsi pelayanan rumah sakit mulai dari manajemen antrian,
115
pendaftaran, pelayanan pasien pulang dan proses pelayanan RS lainnya. RSU
apotek, kasir, namun SIMRS ini masih belum menyeluruh ke semua unit. Melihat
kondisi yang semakin banyaknya rumah sakit yang ada di daerah Kota Kupang,
bidang SIMRS.
Hipotesis 6:
Kompetensi SDM (Z) Berpengaruh Signifikan Terhadap Penerapan SIM RS
(Y)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keenam diperoleh nilai koefisien
jalurnya signifikan, karena nilai T-Statistik sebesar 3,153 lebih besar dari nilai T-
Table 1,96 atau nilai p value sebesar 0.002 lebih kecil dari nilai alpha 0,05
sehingga diterima.
Hasil penelitian sejalan dengan temuan penelitian dari Roma Ave Maria
Temuan penelitian ini juga didukung oleh teori dari Robbins (2016) yang
deskriptif terlihat bahwa kompetensi yang dimiliki oleh para pegawai RSU
116
perkembangan teknologi.
Hal ini akan berdampak pada semakin baik penerapan SIMRS pada RSU
pengelolaan setiap bagian dalam rumah sakit. Meskipun fungsi SIMRS sudah
lengkap dan mampu mengatasi segala pekerjaan dalam pengelolaan rumah sakit,
namun seringkali keberadaan SIMRS malah menjadi beban untuk para pegawai,
karena harus didukung dengan kompetensi yang baik. Karena itu, perlu dilakukan
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)” maka rumah sakit yang ada di Indonesia
lunak (softwere), data, dan jaringan. SDM sebagai pengguna SIMRS merupakan
faktor utama dalam penerimaan sebuah teknologi baru. Proses adopsi dalam
117
kesulitan atau kemudahan dalam penerapan serta manfaat bagi individu maupun
Hipotesis 7:
Budaya Kerja (X1) Berpengaruh Signifikan Terhadap Kompetensi SDM (Z)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketujuh diperoleh nilai koefisien
jalur yang signifikan dengan nilai T -Statistik sebesar 2,369 lebih besar dari nilai t
tabel 1,96. dan nilai P value 0,018 lebih kecil dari alfa 0,05 maka hipotesis
tersebut dinamakan budaya. Oleh karena budaya dikaitkan dengan mutu atau
kebiasaan ini memang tidak ada sangsi tegas, namun dari pelaku organisasi secara
Hipotesis 8:
Umur (X2) Berpengaruh Signifikan Terhadap Komeptensi SDM (Z)
118
signifikan, karena nilai T -Statistik sebesar 3,689. Nilai ini lebih besar dari nilai
T-table 1,96 dan nilai p value 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05, sehingga hipotesis
Temuan penelitian ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa Usia
dari tenaga kerja adalah usia produktif bagi setiap individu. Usia bagi tenaga kerja
berada diantara 20 hingga 40 tahun, usia ini dianggap sangat produktif bagi tenaga
kerja karena apabila usia dibawah 20 tahun rata-rata individu masih belum
memiliki kematangan skill yang cukup selain itu juga masih dalam proses
tahun - 64 tahun atau jumlah seluruh penduduk dalam satu Negara yang dapat
memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga kerja mereka
Hipotesis 9:
Pengalaman Kerja (X3) Berpengaruh Signifikan terhadap Kompetensi SDM
(Z)
yang jalur yang tidak signifikan dengan nilai T -Statistik sebesar 0,979 lebih kecil
dari nilai t tabel 1,96. dan nilai P value 0,328 lebih besar dari alfa 0,05 maka
Temuan penelitian ini tidak didukung oleh teori-teori berikut ini yaitu:
119
Pengalaman kerja adalah proses pembentukan pengetahuan atau keterampilan
ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat
memahami tugas – tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik,
lama tenaga kerja bekerja, makin banyak pengalaman yang dimiliki tenaga kerja
bekerja yang dimiliki seseorang, kadang – kadang lebih dihargai dari pada tingkat
digunakan terhadap suatu pekerjaan atau tugas (Job) (Herliansyah et al., 2006).
Seorang pegawai yang memiliki pengalaman kerja yang tinggi akan memiliki
Hipotesis 10
120
Budaya Kerja, Umur, dan Pengalaman Kerja Terhadap Penerapan SIMRS
Tabel 4.18
Kompetensi SDM (Z) Memediasi Pengaruh Budaya Kerja,Umur
dan Pengalaman Kerja Terhadap Penerapan SIMRS (Y)
Hasil uji hipotesis Sepuluh (a) Pengaruh tidak langsung Budaya kerja
oleh nilai T Statistik sebesar 1,806 lebih kecil dari nilai T table 1,96 (1,806 <
1,96) dan nilai P value 0,071 lebih besar dari alfa 0,05 ( 0,071 > 0,05) . Hal ini
Budaya kerja (X1) terhadap Penerapan SIMRS (Y). maka hipotesis Ditolak.
Hasil uji hipotesis Sepuluh (b) Pengaruh tidak langsung Umur (X1)
terhadap Penerapan SIMRS (Y) melalui Kompetensi sumber daya manusia (Z)
Statistik sebesar 2,378 lebih besar dari nilai T table 1,96 (2,378 > 1,96) dan
nilai P value 0,018 lebih kecil dari alfa 0,05 ( 0,018 < 0,05) . Hal ini berarti
121
Hasil uji hipotesis Sepuluh (c) Pengaruh tidak langsung Pengalaman
kerja (X3) terhadap Penerapan SIMRS (Y) melalui Kompetensi sumber daya
oleh nilai T Statistik sebesar 1,039 lebih kecil dari nilai T table 1,96 (1,039 <
1,96) dan nilai P value 0,299 lebih besar dari alfa 0,05 ( 0,299 > 0,05) . Hal ini
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)” maka rumah sakit yang ada diindonesia
2013).
UTAUT dan TTF ditemukannya bahwa Penerapan SIMRS saat ini masih
SIMRS tidak berjalan dengan baik. Penelitian ini melakukan analisis terhadap
122
Model Gabungan Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology
atau alat ukur kinerja organisasi, maka perlu adanya laporan untuk Manajemen
SDM. Pelayanan rumah sakit yang sangat ketat bisa dilihat dari kenaikan dan
penurunan jumlah pasien rawat inap, gawat darurat, rawat jalan yang
dengan istilah End User yaitu petugas operator komputer yang bertanggung
jawab pada seluruh unit rumah sakit, dan petugas yang menggunakan output
dari sistem ini baik pihak manajemen ataupun Direksi, serta pasien rumah
dan pendapat pengguna dari aspek yang berpengaruh pada sistem informasi,
123
maka perlu adanya evaluasi dari pengguna mengenai aspek performa,
124
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Penerapan SIMRS
mausia
125
sumber daya mausia
5.2. Saran
seperti unit medis, unit rawat inap, unit keperawatan dan unit house
126
secara maksimal penerapan sistem informasi manajemen rumah sakit
5. Bagi peneliti yang akan datang dapat menganalisis lebih lanjut variabel-
yakni variabel budaya kerja, umur dan pengalaman kerja serta dapat
lainnya.
127
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Ahmad, Jumal. (2018). Desain Penelitian Analisis Isi (Content Analysis). Jakarta:
UIN Syarif Hidayatullah
Ardana, I Komang, dkk. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. (Denpasar:
Graha Ilmu
Assagaf, Yusra. (2012). Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi. Jakarta:
PT. Elex Media Komunikasi
Balaraman, P., K. Kosalram. (2013). E-Hospital Management & Hospital
Information Systems – Changing Trends. School of Management, SRM
University, Vadapalani, Chennai 600026, diunduh pada 10 Oktober 2022.
Choliq, Abdul. (2011). Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Mitra Cendekia
Coates, H. (2006). Student Engagement in Campus-based and Online Education:
University Connections. London: Routledge
Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati. (2017). Akuntasi Keuangan Menengah
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Terbaru. Yogyakarta: ANDI
Dessler, Gary. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Indeks
Edison, Emron., Yohny Anwar & Imas Komariyah. (2017). Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bandung: Alfabeta
Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Partial Least Squares Konsep Teknik dan
Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 3.0 (Untuk Penelitian Empiris)
(2nd ed.). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
128
Lapau, B. (2012). Metode Penelitian Kesehatan: Metode Ilmiah Penulisan
Skripsi, Tesis, dan Disertasi (1st ed.). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. (Akdon & Z. Arifin,
Eds.).Bandung: Alfabeta.
129
Permenkes No 1171/MENKES/PER/VI/2011 tentang Sistem Informasi Rumah
Sakit.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Jurnal:
Adiwibowo, L., Hurriyati, R., & Sari, M. (2008). Analisis Perilaku Pengguna
Teknologi Informasi Pada Perguruan Tinggi Berstatus BHMN (Studi
Penerapan Teknologi Informasi Pada FPEB-Universitas Pendidikan
Indonesia), 1–21.
Ajami, S., & Bertiani, Z. M. (2012). Training and its Impact on Hospital
Information System (HIS) Success. Journal of Information Technology
and Software Engineering, 02(05), 1– 7.
Baloh, Peter., and Peter Trkman (2003). Influence of Internet and Information
Technology on Work and Human Resource Management. Conference:
2003 Informing Science+IT Education Conference
Chang, Andreas. (2012). UTAUT and UTAUT 2: A Review and Agenda for
Future Research. Jurnal The WINNERS Vol 13 No. 2, September 2012:
106-114
130
Hade, Sadriani., Abidin Djalla & Ayu Dwi Putri Rusman. (2019). Analisis
Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dalam Upaya
Peningkatan Pelayanan Kesehatan di RSUD Andi Makassau Parepare.
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan Vol 2 No 2 Mei 2019
Handoyo, Eko. Dkk. 2008. Aplikasi Sistem Rumah Sakit Berbasis Web Pada Sub-
Sistem Farmasi Menggunakan Framework Prado. Vol. 7, No. 1.
Henseler, Jorg, Chritian M. Ringle & Marko Sarstedt. (2015). A New Criterion
for Assesing Discriminant Validity in Variance-based Structural Equation
Modeling. Journal of the Academy of Marketing Science 43 (1): 115-135
Herliansyah, Yudhi dan Ilyas, M. (2006). Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap
Penggunaan Bukti Tidak Relevan dalam Auditor Judgement. SNA IX
Padang
Lasut, Erly Erilya, dkk. (2017). Analisis Perbedaan Kinerja Pegawai Berdasarkan
Gender, Usia dan Masa Kerja (Studi pada Dinas Pendidikan Sitaro). Jurnal
EMBA Vol. 5 No. 2 September 2017, Hal. 2771-2780
Limayem, Moez, Sabine Gabriele Hirt and Christy M.K. Cheung (2007). How
Habit Limits the Predictive Power of Intention: The Case of Information
Systems Continuance. MIS Quarterly Vol. 31 No. 4 Dec 2007
Maria, Roma Ave. (2017). Penerapan Sistem Manajemen Rumah Sakit sebagai
Salah Satu Strategi Peningkatan Mutu Layanan Rumah Sakit (Studi pada
Rumah Sakit Santo Borromeus Kota Bandung). Universitas Pasundan
institutional repositories & scientific journals.
131
Pengggunaan dan Sikap Pengguna dengan Penggunaan Aktual Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Puspitasari, N., Permanasari, A. E., & Nugroho, H. A. (2013). Analisis Penerapan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Menggunakan Metode UTAUT
dan TTF. Jnteti, 2(4), 225–232. http://jnteti.te.ugm.ac.id/Journal/November
2013/225-232 JNTETI_13-11-12L Novianti.pdf
Putra, Gioliano & Maya Ariyanti. (2019). Pengaruh Faktor-Faktor Dalam Modified
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) terhadap Niat
Prospective Users untuk Mengadopsi Home Digital Services PT. Telkom di
Surabaya. Jurnal Manajemen Indonesia Vol. 14 No. 1 (2019)
Rachmatta, Demiawan. (2018). Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit dengan Model Human Organization Technology (HOT)-Fit di
RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso. Tesis Program Studi Magister Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
Ranupandojo, Heidjrachman. (2000). Peranan Manajemen dalam Pembangunan
Ekonomi. Journal of Indonesian Economy and Business Vol. 1 No. 1
Sari, M. M., Sanjaya, G. Y., & Meliala, A. (2015). Evaluasi Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Dengan Kerangka HOT - FIT. Seminar
Nasional Teknologi Informasi Indonesia, 203–208.
132
Yasin, M. & Priyono, Joko. (2016). Analisis Faktor Usia, Gaji dan Beban
Tanggungan terhadap Produksi Home Industri Sepatu di Sidoarjo (Studi
Kasus di Kecamatan Krian). Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. 1
Maret 2016
Yusof, M. M., Kuljis, J., Papazafeiropoulou, A., & Stergioulas, L. K., (2008). AN
Evaluation Framework for Health Information Systems: human,
organization and technology fit Factors (HOT-fit). International Journal of
Medical Informatics, 77 (6), 386-398
133
LAMPIRAN
134
Lampiran 1
Kepada
Yth. Bapak/Ibu Responden
Di –
Tempat
Mamami Kupang’, maka dengan ini saya mohon kesediaan saudara para
dengan memberikan jawaban yang benar secara tulus ikhlas dan sejujurnya sesuai
dengan kenyataan.
diketahui oleh peneliti, karena penelitian ini hanya untuk kepentingan penulisan
kerjasama yang baik dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.
Peneliti
Reinheart Damanik
135!
Lampiran 2. Kuisioner Penelitian
No. Kuisioner :
Tanggal Wawancara :
Petunjuk Pengisian :
2. Keterangan pilihan
5. Jika ingin memperbaiki jawaban yang salah, beri tanda silang (X) dikotak yang
salah, kemudian beri tanda ceklist (√) pada kotak yang benar.
6. Berikan tanda lingkaran () atau tanda silang (X) pada pilihan jawaban a,b,c dan d
136
I. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Alamat :
4. Profesi :
A. Budaya Kerja
137
Disiplin saat Bekerja
9 Saya tidak membuang-buang
waktu kerja dengan kegiatan lain
yang tidak berkaitan dengan
pekerjaan.
10 Dalam bekerja Saya selalu
menyelesaikan tugas tepat waktu.
11 Saya selalu menangani SIMRS
sesuai dengan SOP
12 Saya datang tepat waktu dan
pulang tepat waktu
B. Umur
b. 20 – 40 Tahun
138
Umur saya sekarang mebuat lebih
5 dipercaya orang lain memiliki
kemampuan dalam aplikasi SIMRS
C. Pengalaman Kerja
D. Kompetensi SDM
139
!
2 Saya memiliki pengetahuan dalam
menggunakan komputer
3 Saya dapat memahami dengan
baik aplikasi MMIS pada SIMRS
Ketrampilan
No Pertanyaan STS TS KS S SS
Hardware ( Perangkat Keras)
Bagaimanakah kondisi perangkat yang di gunakan untuk aplikasi SIMRS?
Perangkat yang di gunakan untuk
1 aplikasi SIMRS sesuai dengan
standar
2 Perangkat yang di gunakan dalam
kondisi baik
141
F. Penerapan SIMRS
Software resources
9 Nama Aplikasi SIMRS di RSU
addalah Mora Medical Integrated
System (MMIS)
10 Mora Medical Integrated System
(MMIS) Memiliki Modul yang
lengkap
11 Mora Medical Integrated System
(MMIS) Khusus digunakan di RSU
Mamami Sebagai SIMRS
12 Mora Medical Integrated System
(MMIS) adalah Aplikasi yang
digunakan untuk Proses Input,olah
data dan Laporan databased Pasien
di RSU Mamami
142
!
!
!
Network resources
13 Databased yang tersimpan dalam
server yang dapat diakses secara
LAN (Local Area Network)
14 Databased yang tersimpan dalam
server yang dapat diakses secara
WAN (World area Network).
Jaringan terkoneksi secara dengan
15
Wifi dan Kabel LAN
Monitoring
Terdapat SOP dalam menjalankan
16
SIMRS
17 Sistem Maintenance dilakukan
secara berkala
1. Analisis Jalur
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
169
2. Coss Loading
Budaya Penerapan
Kompetensi Pengalaman Spesifikasi Umur
Kerja SIMRS (X2)
SDM (Z) Kerja (X3) Alat (X4)
(X1) (Y)
X1.1 0.923 0.792 0.692 0.462 0.619 0.812
X1.2 0.941 0.712 0.630 0.458 0.612 0.628
X1.3 0.920 0.620 0.557 0.346 0.516 0.657
X2.1 0.778 0.846 0.724 0.445 0.637 0.947
X2.2 0.579 0.585 0.462 0.351 0.505 0.878
X3.1 0.293 0.333 0.326 0.826 0.505 0.291
X3.2 0.449 0.440 0.408 0.959 0.566 0.427
X3.3 0.498 0.489 0.386 0.937 0.590 0.474
X3.4 0.373 0.363 0.358 0.842 0.491 0.367
X4.1 0.629 0.580 0.480 0.670 0.826 0.509
X4.2 0.500 0.671 0.587 0.545 0.898 0.495
X4.3 0.546 0.750 0.901 0.442 0.884 0.620
Y1 0.654 0.856 0.981 0.401 0.816 0.663
Y2 0.648 0.857 0.992 0.410 0.812 0.636
Y3 0.709 0.828 0.984 0.391 0.778 0.691
Y4 0.670 0.842 0.988 0.401 0.794 0.663
Y5 0.656 0.815 0.955 0.434 0.746 0.645
Z1 0.749 0.967 0.813 0.476 0.746 0.840
Z2 0.765 0.982 0.843 0.446 0.766 0.774
Z3 0.747 0.990 0.862 0.432 0.790 0.755
3. Nilai AVE
170
4. Nilai Composite Realibility
Composite
Reliability
Budaya Kerja (X1) 0.949
Cronbach's Alpha
Budaya Kerja (X1) 0.920
Kompetensi SDM (Z) 0.979
Penerapan SIMRS (Y) 0.990
Pengalaman Kerja (X4) 0.914
Spesifikasi Alat (X4) 0.849
Umur (X2) 0.808
171
6. Inner Model
7. Nilai R Square
R
R Square Square
Adjusted
Kompetensi SDM (Z) 0.713 0.705
172
8. Hasil Uji Pengaruh Langsung (Bootstrapping)
173
'
Lampiran 5: Beberapa tampilan Modul SIM RS di RSU. MAMAMI'
'
'
1. Modul Petugas Pendaftaran
'
!
!
174
3. Modul Poliklinik
175
5. Modul Keperawatan
!
!
6. Modul Farmasi
176
7. Modul Bed Manajemen
177
'
Lampiran 6: Surat Permohonan Ijin Penelitian
!
!
!
178
Lampiran 7: Surat Pernyataan Selesai Penelitian'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
*++!
!
!
!
!
!
!
179
!