Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN HASIL KEGIATAN

Tema :
INSPESKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
DI RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI

OLEH :
Firman Mangara Tua Siallagan
Sondang Purba
Suhaini Husein
Dr. Luh Putu Ruliati, SKM.,M.Kes
Dr. Anderias Umbu Roga, S.Pd., M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2023
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
Judul Kegiatan:“Inspesksi Kesehatan Lingkungan Di Rumah Sakit Umum Mamami”
1 Nama Mitra Program PKM RS Umum Mamami
2 Ketua Tim Pengusul
a) Nama Sondang Purba
b) NIM 2311080005
c) Prodi//Fakultas ----------
d) Perguruan Tinggi IKM FKM Undana
e) Bidang Keahlian
f) Alamat Kantor/Telp/Faks/E-mail Universitas Nusa Cendana Kupang NTT
g) Alamat Rumah/Telp/Faks/E-mail Ergonomi dan Fisiologi Kerja
Jln Adisucipto Penfui Kupang

3 Anggota Tim Pengusul


a) Jumlah Anggota 3 Orang
b) Nama Anggota /bidang keahlian 1. Sondang Purba
2. Firman Mangara Tua Siallagan
3. Suhaini Husein
c) Dosen yang terlibat 2 Orang
1. Dr. Luh Putu Ruliati, SKM.,M.Kes
2. Dr. Anderias Umbu Roga, S.Pd., M.Kes

4 Lokasi Kegiatan/Mitra RS Mamami Jalan R. W. Monginsidi I No. 3, Pasir


a) Wilayah Mitra Panjang, Kec. Kota Lama, Kota Kupang, Nusa
(Kelurahan/Kecamatan) Tenggara Tim. 85228
b) Kabupaten/Kota 5km
c) Provinsi
d) Jarak PT ke lokasi mitra (km)
5 Luaran yang dihasilkan : Hasil evaluasi inspeksi
7 Jangka waktu Pelaksanaan 1 Minggu
8 Biaya Total (Rp) 620,000,-
9 Sumber Dana Mandiri

Kupang, November 2023


Menyetujui
Koordinator Prodi Magister IKM Ketua Tim Pengusul

Dr. Andreas Umbu Roga, SPd.,M.Kes Sondang Purba


NIP. ……………………………….. NIM. 2311080005

Mengetahui:
Wakil Dekan I FKM Undana

Indra Yohanes Killing, S.Psi., M.A., Ph.D


NIP. 19870619 201803 1 001
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana karna kasih dan
rahmat-NYA penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal kegiatan diseminasi informasi
kesehatan ini dengan baik. Adapun tujuan utama yang diharapkan dari kegiatan ini adalah inspeksi
kesehatan lingkungan di RS Mamami Kota Kupang Provinsi NTT, lebih memahami tentang berbagai
standar kesehatan lingkungan yang ada di fasilitas RS Mamami untuk kemudian dapat meningkatkan
kualitas keamanan dan kenyamanan sesuai standar rumah sakit yang baik.
Penulis tak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dekan FKM Undana yang telah
memberikan kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan kegiatan dimaksud. Penulis menyadari
sungguh bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat
memohon masukan saran dan tanggapan sampai pada tingkat penyusunan pelaporan ini kedepan
nanti.Akhir kata, semoga isi pelaporan ini dapat berguna khusunya bagi tim manajemen Rumah Sakit
Mamami di Kota Kupang, Provinsi NTT.

Kupang, November 2023

Ketua
RINGKASAN

Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan


bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat
kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit
penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang. Jika memperhatikan isi dari pasal di
atas maka jelaslah bahwa Rumah Sakit (RS) termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan
berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para
pelaku langsung yang bekerja di RS, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung RS. Sehingga
sudah seharusnya pihak pengelola RS menerapkan upaya-upaya K3 di RS.

Salah satu cara untuk mengetahui tingkat penataan suatu sarana pelayanan kesehatan adalah
dengan melakukan pengawasan dan pemantauan (inspeksi). Pengawasan dan pemantauan ini
merupakan suatu kegiatan pengawasan agar pengelola sarana pelayanan kesehatan mentaati
semua ketentuan perundangan lingkungan hidup dan kesehatan dan perumah sakityaratan (baku
mutu, ambang batas) limbah. Oleh karena itu kegiatan pengawasan dan pemantauan yang rutin
dan terprogram harus dilakukan secara terpadu dan ditindak lanjuti dengan langkah kongkrit
yaitu memberikan pujian (apresiasi) bagi yang taat dan memberikan sangki bagi yang melanggar.
Sehingga pengelola sarana pelayanan kesehatan dapat meningkatkan kemauan dan kemampuan
untuk melaksanakan semua ketentuan yang berlaku.

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan inspeksi dan pengawasan Rumah Sakit
Umum Mamami di Kota Kupang, untuk mengetahui standar keamanan dan keselamatan salah
satu rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan kepada Masyarakat di Kota Kupang.
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Sampul i
Halaman Pengesahan 1
Kata Pengantar 2
Ringkasan 3
Daftar Isi 4
Pendahuluan 5
1. Materi Kegiatan Pengabdian 6
2. Tujuan Kegiatan 6
3. Metode Kegiatan Pengabdian 7
4. Waktu dan Tempat Kegiatan 7
5. Biaya dan Target Kegiatan 7
Hasil Pelaksanaan Kegiatan 9-11
Kesimpulan dan Saran
1. Simpulan 12
2. Saran 12
Daftar Pustaka 13
Lampiran 14
I. PENDAHULUAN

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat. Sebagai sarana pelayanan kesehatan rumah sakit harus menjaga kualitas pelayanan
paripurna yang diberikan oleh petugas medis, baik dari segi kualitas lingkungan fisik maupun kualitas
kesehatan lingkungan. Karena tidak dapat dipungkiri, bahwa cepatnya masa penyembuhan pasien
juga didukung oleh kualitas kesehatan lingkungan rumah sakit yang baik (UU No. 44 Tahun 2014
Tentang Rumah Sakit).
Menurut Permenkes RI Nomor 7 Tahun 2009 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit,
terdapat beberapa persyaratan lingkungan fisik yang ditentukan untuk menciptakan kualitas
lingkungan yang berkualitas diantaranya kesehatan air, kesehatan udara, Kesehatan pangan siap saji,
Kesehatan sarana dan bangunan, pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit, pengamanan
limbah, pengamanan radiasi, penyelenggaraan linen, manajemen kesehatan lingkungan rumah sakit.
Lingkungan bangunan rumah sakit yang tidak berkualitas atau dalam hal ini melebihi dari
Nilai Ambang Batas (NAB) yang telah dipersyaratkan oleh pemerintah, tentunya akan menimbulkan
permasalahan kesehatan baik bagi pasien maupun tenaga kerja rumah sakit. Permasalahan kesehatan
yang ditimbulkan antara lain terjadinya infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial atau yang dalam
bahasa inggris disebut health care-associated infectios (HAIs) adalah infeksi yang didapat seseorang
saat mereka mendapat perawatan untukpenyakit di luar infeksi tersebut. Infeksi nosokomial
merupakan penyakit serius yang banyak terjadi.
Rumah Sakit Umum Mamami merupakan fasilitas pelayanan jasa kesehatan swasta di Kota
Kupang yang memiliki visi menciptakan pelayanan kesehatan yang prima terhadap seluruh lapisan
masyarakat. Oleh sebab itu, inspeksi kesehatan lingkungan ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum
Mamami untuk melihat pelayanan kesehatan yang prima dari segi kesehatan lingkungan.
1. Materi Kegiatan Diseminasi Informasi Kesehatan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan RS Mamami Kupang

2. Tujuan Kegiatan
Secara umum kegiatan inspeksi lingkungan RS Mamami adalah bertujuan untuk :
1. Memastikan lingkungan rumah sakit memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan
2. Sebagai pemenuhan syarat kesehatan Rumah sakit terkait erat dengan penyakit berbasis
lingkungan, sehingga kecenderungannya semakin meningkat
3. Memastikan bahwa lingkungan rumah sakit aman untuk sumber daya manusia, pasien,
dan pengunjung.
4. Mencegah penyakit berbasis lingkungan, seperti penyakit menular sebagai akibat tekanan
bahaya kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan ketidakcapan air bersih dan jamban
keluarga, perumahan yang tidak sehat, pencemaran makanan oleh mikroba, dan lain-lain.
5. Sebagai peningkatkan kualitas perawatan di rumah sakit

3. Metode Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dengan berkunjung ke RS Mamami dengan melakukan inspeksi
secara langsung untuk mengobservasi dan mengidentifikasi standar kesehatan lingkungan yang ada di
RS Mamami di Kota Kupang Provinsi NTT.

4. Waktu Dan Tempat Kegiatan

Kegiatan Diseminasi informasi kesehatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 20 November
2023 dengan lokasi kegiatan di RS Mamami Kota Kupang, Provinsi NTT

5. Biaya Dan Target Kegiatan

Adapun kegiatan ini akan didanai secara mandiri sebesar Enam Ratus Empat Puluh Ribu
Rupiah (Rp. 640.000,-).
No Jenis Pembelanjaan Satuan Harga Total (Rp)
1 Transportasi ke Lokasi Kegiatan 5 20,000 100,000
2 Konsumsi Peserta Kegiatan 10 50,000 500,000
3 Jilid Proposal dan laporan Hasil 1 25,000 25,000
4 Foto Copy Proposal dan Hasil 1 15,000 15,000
Total 640,000
II. PELAKSANAAN KEGIATAN

HASIL INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN


A. Data Umum
Rumah Sakit Umum Mamami terletak di Jln.R. W. Monginsidi I No.3 Kelurahan Pasir
Panjang, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang dan kelas Rumah Sakit Umum type C milik swasta
dengan jumlah tempat tidur 100 unit.

B. Variabel Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan berdasarkan Permenkes RI


Nomor 7 Tahun 2009 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

I. Kesehatan Air Minum


Dari hasil pemeriksaan terhadap empat variabel pemeriksaan yaitu :
1) Kuantitas air minum : terpenuhi 5 ltr/TT/hari (400)
2) Kuantitas air keperluan hygiene dan sanitasi : terpenuhi 200-300 ltr/TT/hari di rawat inap dan
rawat jalan 5L/orang/hari (800)
3) Kondisi mutu air minum : sebagian memenuhi persyaratan kimia, fisik, mikrobiologi, dan
radioaktif (150)
4) Kondisi kualitas air untuk keperluan hygiene dan sanitasi : Sebagian memenuhi persyaratan
kimia,fisik, mikrobiologi, dan radioaktif (150)
SKOR : 1.500

II. Kesehatan Udara Rumah Sakit


1) Pedoman Baku Mutu Mikrobiologi udara : Pada ruang operasi kondisi kosong dan kondisi ada
aktifitas memenuhi syarat pemeriksaan (200)
2) Standart baku mutu fisik untuk kelembaban udara: pada semua ruangan memenuhi syarat
kelembaban yaitu antara 40-60 % (200)
3) Standar baku mutu untuk pencahayaan Yang memenuhi syarat pada ruang :rawat jalan, UGD,
operasi umum, meja operasi, anestesi pemulihan, endoscopy, lab, administrasi/kantor dan yang tidak
memenuhi syarat di ruang : pasien, koridor, tangga (160)
4) Standar baku mutu kebisingan
Yang memenuhi syarat pada ruang : pasien/rawat inap, operasi umum, anestesi pemulihan,
endoscopy, lab, koridor, tangga, ruang alat/gudang, farmasi, ruang isolasi, poli gigi, ruang ICU,
ambulans dan yang tidak memenuhi syarat di ruang : Ruang umum, kantor/lobby, ruang cuci (160)
5) Kualitas kimia udara ruang
Sudah dilakukan pemeriksaan oleh Labkes Provinsi NTT, semua komponen memenuhi syarat (200)
SKOR : 920

III. Kesehatan Pangan Siap Saji


1) Tidak memenuhi standar baku mutu pangan siap saji : karena tidak memiliki sertifikat jasa boga
golongan B (0)
2) Hasil IKL memenuhi syarat jasa boga golongan B (500)
SKOR : 500

IV. Kesehatan Sarana dan Bangunan


1) Toilet pengunjung memenuhi syarat dengan perbandingan 1:20 bagi wanita dan 1:30 bagi pria
(200)
2) Toilet Disabilitas tersedia di ruang rawat jalan dan penjunjang medis, UGD tidak tersedia toilet
disabilitas (100)
3) Lantai Rumah sakit memenuhi syarat (200)
4) Pintu Rumah Sakit memenuhi syarat kecuali pintu kemar mandi tidak terbuka keluar (180)
5) Bangunan Atap Rumah Sakit memenuhi syarat (100)
6) Langit – langit Rumah Sakit memenuhi syarat (100)
SKOR : 880

V. Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit


1. Nilai Angka Padatan Vektor memenuhi syarat (500)
2. Angka kepadatan untuk binatang pembawa penyakit memenuhi syarat (500)
SKOR : 1.000
VI. Pengamanan Limbah
1) Limbah padat domestic memenuhi syarat dengan adanya : penanganan limbah 3R, ada TPS
domestic dan diangkut < 2x24 jam (200)
2) Limbah padat B3 memenuhi syarat : limbah medis-non medis dipilah dan waktu/lama simpan
limbah medis B3 dilakukan dengan benar, ada Tempat Penampungan Sementara B3 yang sudah
berijin serta pengolahan limbah B3 bekerjasama dengan pihak ketiga (500)
3) Limbah Cair memenuhi syarat : punya ijin IPAL dan hasil pengolahan limbah cair memenuhi
standart (400)
4) Limbah Gas memenuhi syarat :
a) Jadwal sampling pemeriksaan gas buang emisi dan udara luar ambien dikelola dengan benar
b) Mutu gas buang emisi dan partikulat cerobong memenuhi syarat kualitas udara
c) Pelaporan hasil uji limbah gas dilaporkan rutin setahun sekali ke Instansi pemerintah
d) Buangan gas emisi dalam cerobong tinggi dan genset, boiler ada alat penunjang uji emisi (200)
SKOR : 1.300

VII.Pengamanan Radiasi
Rumah Sakit sudah memiliki ruang radiologi, tapi belum beroperasi, masih dalam pengurusan Izin
BAPETEN (0)
SKOR : 10 X 0 = 0

VIII. Penyelenggaraan Linen


Penyelenggaraan linen internal memenuhi syarat :
a) Debit air lancar, cukup dan mutu air memenuhi syarat. Ada kran air panas bertekanan dengan suhu
yang sesuai
b) Linen infeksius dan non infeksius terpisah
c) Pencucian linen infeksius dan non infeksius terpisah
d) Ruang linen bersih dan linen kotor terpisah
e) Kegiatan tahapan linen berstandart
Penyelenggaraan Linen di RSU Mamami dilaksanakan sendiri oleh pihak rumah sakit.
SKOR : 700
IX. Manajemen Kesehatan LIngkungan Rumah Sakit
a) Ada Unit sanitasi, Ada dokumen administrasi kesehatan lingkungan seperti SK, Panduan, SPO,
Memiliki dokumen AMDAL, rencana kerja kesling, monev kegiatan kesling, Monev bulanan berjalan
dan ada laporan bulanan rutin ke direktur dan laporan 6 bulan ke dinas lingkungan (400)
b) Peralatan pemantauan kesling RS lengkap dan sesuai standar (300)
c) Tenaga kesling di unit sanitasi : D3 Kesehatan Lingkungan : 1 orang, Tenaga Dukungan Kesehatan
Lingkungan: 14 orang berijazah SMA (300)
SKOR : 1.000

TOTAL SKOR : 7.800


III. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
a) Berdasarkan hasil inspeksi kesehatan lingkungan di Rumah Sakit Umum Mamami,
maka hasil inspeksi tersebut termasuk kategori baik dengan nilai total skor 7.800.
b) Rumah Sakit Umum Mamami belum melaksanakan pemeriksaan radiologi
sehingga pengamanan radiasi tidak dihitung.

2. SARAN

a) Direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas air minum karena hanya sebagian


yang memenuhi syarat

b) Direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas air untuk keperluan higiene dan


sanitasi karena hanya sebagian yang memenuhi syarat

c) Direkomendasikan untuk meningkatkan baku mutu pencahayaan di ruang pasien

d) Direkomendasikan untuk meningkatkan baku mutu kebisingan di ruang umum,


kantor/lobby, dan ruang cuci/laundry

e) Direkomendasikan untuk menambah toilet disabilitas di UGD

f) Pintu kamar mandi untuk aksesiel harus terbuka keluar.


Daftar Pustaka

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019


2. http://centrasafety.com/keselamatan-dan-kesehatan-kerja-di-rumah-sakit/
3. Buku Modul Kesehatan keselamatan kerja tentang inspeksi keselamatan kerja. 2017.SCBD
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2019
TENTANG
KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

FORMULIR
INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN (IKL) RUMAH SAKIT

1. Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Mamami


2. Alamat Rumah Sakit : Jl. R. W. Monginsidi I No.3, Kel. Pasir Panjang, Kec.
Kota Lama
3. Kelas Rumah Sakit :C
- Swasta/TNI/Polri) *)
4. Jumlah Tempat Tidur : 100 (Unit)
5. Tanggal Pemeriksaan : 01 Desember 2023

Variabel Standar dan


No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
1 2 3 4 5 6
I KESEHATAN AIR RUMAH 14
SAKIT
1. Kuantitas air minum a. Memenuhi 5 400
100
Liter/TT/Hari
b. Kurang dari 5
50
4 Liter/TT/Hari
c. Tidak memenuhi
persyaratan kuantitas 0
air minum
2. Kuantitas air keperluan a. Memenuhi
higiene dan sanitasi - RS kelas A dan B di
100
ruang rawat inap 400
– 450 liter/TT/hari
- RS kelas C dan D di 400
4 ruang rawat inap 200
– 300 liter/TT/hari
b. Di unit rawat jalan 400
semua kelas rumah 100
sakit 5 L/orang/hari
Variabel Standar dan
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
c. Tidak memenuhi
persyaratan kuantitas
25
air keperluan higiene
dan sanitasi
3. Kualitas air minum a. memenuhi
persyaratan fisik,
100
mikrobiologi, kimia,
radioaktivitas
b. Sebagian memenuhi 150
3
persyaratan fisik,
50
mikrobiologi, kimia,
radioaktivitas
c. Tidak memenuhi
0
persyaratan kualitas
4. Kualitas air untuk a. memenuhi
keperluan higiene dan persyaratan fisik,
100
sanitasi mikrobiologi, kimia,
radioaktivitas
b. Sebagian memenuhi 150
3
persyaratan fisik,
50
mikrobiologi, kimia,
radioaktivitas
c. Tidak memenuhi
0
persyaratan kualitas
II KESEHATAN UDARA RUMAH
10
SAKIT
1. Memenuhi Standar Baku a. Ruang operasi 100
50
Mutu Mikrobiologi Udara, kosong, 35 CFU/m3
2
angka disesuaikan dengan b. Ruang operasi ada 100
50
jenis ruangan aktifitas, 180 CFU/m3
2. Memenuhi standar baku a. Semua ruangan 200
mutu fisik untuk memenuhi 100
kelembaban udara kelembaban (40-60 %)
2
b. Sebagian ruangan
memenuhi 50
kelembaban (40-60%)
3. Memenuhi standar baku 0
mutu untuk pencahayaan, a. Ruang pasien
angka disesuaikan dengan - Saat tidak tidur
10
jenis ruangan (250 lux)
2 - Saat tidur (50 lux)

b. Rawat Jalan (200 lux) 10 20


c. Unit Gawat Darurat 20
10
(300 lux)
Variabel Standar dan
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
d. Operasi Umum (300- 20
10
500 lux)
e. Meja Operasi 20
10
(10.000-20.000 lux)
f. Anastesi pemulihan 20
10
(300-500 lux)
g. Endoscopy, lab (75- 20
10
100 lux)
h. Sinar X (minimal 60
10
lux)
i. Koridor (minimal 100 10
5
lux)
j. Tangga (minimal 100 10
5
lux)
20
k. Administrasi/Kantor
10
(minimal 100 lux)
4. Memenuhi standar baku a. Ruang pasien 30
mutu untuk kebisingan, - Saat tidak tidur (45
15
angka disesuaikan dengan dBA)
jenis ruangan - Saat tidur (40 dBA)
b. Operasi Umum (45 20
10
dBA)
c. Ruang Umum (45
5
dBA)
d. Anastesi 10
5
pemulihan(50 dBA)
e. Endoscopy, lab (65 10
5
dBA)
f. Sinar X (40 dBA) 5
g. Koridor (45 dBA) 5 10
2 h. Tangga (65 dBA) 5 10
i. Kantor/lobby (65
5
dBA)
j. Ruang alat /gudang 10
5
(65 dBA)
k. Farmasi (65 dBA) 5 10
l. Ruang cuci (80 dBA) 5
m. Ruang isolasi (20 20
10
dBA)
n. Ruang poligigi (65 10
5
dBA)
o. Ruang ICU (65 dBA) 5 10
p. Ambulans (40 dBA) 5 10
5. Memenuhi persyaratan 2 a. Karbon monoksida 10 20

Variabel Standar dan


No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
kualitas kimia udara ruang maks. 10.000µg/m3
b. Karbodioksida maks. 20
10
1 ppm
c. Timbal maks. 0,5 20
10
µg/m3
d. Nitrogen dioksida 20
10
maks. 200 µg/m3
e. Sulfur dioksida 20
10
maks. 125 µg/m3
f. Formaldehida maks 20
10
100 µg/m3
g. Total senyawa 20
organik yang mudah
10
menguap (T.VOC)
maks. 3
h. Tidak berbau (bebas 30
15
H2S dan amoniak)
i. Kadar debu (diameter 30
<10 mikron atau
tidak melebihi
15
150 µg/m3 dan
tidak mengandung
debu asbes)
III. KESEHATAN PANGAN SIAP
10
SAJI RUMAH SAKIT
1. Memenuhi standar baku a. Rumah sakit
mutu pangan siap saji memiliki sertifikat 100
5 jasa boga golongan B
b. Rumah sakit tidak 0
0
memiliki sertifikat.
2. Hasil IKL memenuhi syarat 5 a. Ya 100 500
jasaboga golongan B b. Tidak 0
IV. KESEHATAN SARANA DAN
10
BANGUNAN
1. Toilet pengunjung a. perbandingan 1 toilet 200
untuk pengunjung
wanita 1:20 dan 1:30 100
untuk pengunjung
2 pria
b. perbandingan toilet
pengunjung pria dan
50
wanita tidak sesuai
dengan jumlahnya.
2. Toilet disabilitas Tersedia toilet untuk
2
orang yang
Variabel Standar dan
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
keterbatasan fisik
(disabilitas) di ruang
rawat jalan, penunjang
medik dan IGD
a. Ya 100 100
b. Tidak 0
3. Lantai rumah sakit a. lantai terbuat dari 50
bahan yang kuat,
kedap air, permukaan
25
rata, tidak licin, warna
terang, dan mudah
dibersihkan.
b. lantai yang selalu 50
kontak dengan air
harus mempunyai
kemiringan yang 25
cukup ke arah
saluran pembuangan
air limbah.
2
c. Pertemuan lantai 50
dengan dinding harus
berbentuk Konus atau 25
lengkung agar mudah
dibersihkan.
d. Permukaan dinding 50
harus kuat rata,
berwarna terang dan
menggunakan cat
25
yang tidak luntur serta
tidak menggunakan
cat yang mengandung
logam berat.
4. Pintu rumah sakit a. Pintu utama dan 40
pintu-pintu yang
dilalui brankar/tempat
tidur pasien memiliki
lebar bukaan minimal
120 cm, dan pintu- 20
pintu yang tidak
2 menjadi akses tempat
tidur pasien memiliki
lebar bukaan minimal
90 cm.
b. Di daerah sekitar 40
pintu masuk tidak 20
boleh ada perbedaan
Variabel Standar dan
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
ketinggian lantai.
c. Pintu untuk kamar 20
mandi di ruangan
perawatan pasien dan
pintu toilet untuk 15
aksesibel, harus
terbuka ke luar, dan
lebar
d. Pintu-pintu yang 30
menjadi akses tempat
tidur pasien harus 15
dilapisi bahan anti
benturan.
e. Ruang perawatan 30
pasien harus memiliki
bukaan jendela yang
dapat terbuka secara 15
maksimal untuk
kepentingan
pertukaran udara.
f. Pada bangunan rumah 30
sakit bertingkat, lebar
bukaan jendela harus
aman dari
15
kemungkinan pasien
dapat
melarikan/meloloskan
diri.
5. Atap rumah sakit a. kuat, tidak bocor, 100
tahan lama dan tidak
menjadi tempat
100
perindukan serangga,
1
tikus, dan binatang
pengganggu lainnya.
b. Memenuhi sebagian
50
persyaratan di atas
6. Langit-langit rumah sakit a. Langit-langit kuat, 20
berwarna terang, dan
mudah dibersihkan,
tidak mengandung
20
1 unsur yang dapat
membahayakan
pasien, tidak
berjamur.
b. Tinggi langit-langit di 20 20
Variabel Standar dan
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
ruangan minimal 2,80
m, dan tinggi di
selasar (koridor)
minimal 2,40 m.
c. Tinggi langit-langit di 20
ruangan operasi 20
minimal 3,00 m.
d. Pada ruang operasi 20
dan ruang perawatan
intensif, bahan langit-
20
langit harus memiliki
tingkat ketahanan api
(TKA) minimal 2 jam.
e. Pada tempat-tempat 20
yang membutuhkan
tingkat kebersihan
ruangan tertentu,
20
maka lampu-lampu
penerangan ruangan
dipasang dibenamkan
pada plafon (recessed).
V. PENGENDALIAN VEKTOR
DAN BINATANG PEMBAWA 10
PENYAKIT
1. Angka kepadatan vektor a. Nyamuk Anopheles 50
sp. MBR (Man biting 10
rate) <0,025
b. Larva Anopheles 50
10
sp. indeks habitat <1
c. Nyamuk Aedes 50
aegypti dan/atau
Aedes albopictus 10
Angka Istirahat
(Resting rate) <0,025
d. Larva Aedes 50
5 aegypti dan /atau ABJ
(Angka 10
Bebas Jentik)
≥95
e. Nyamuk Culex sp. 50
MHD (Man Hour 10
Density) <1
f. Larva Culex sp. indeks 50
10
habitat <5
g. Mansonia sp., MHD 10 50
Variabel Standar dan
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
(Man Hour Density) <5
h. Pinjal, Indeks Pinjal 50
10
Khusus <1
i. Lalat, Indeks Populasi 50
10
Lalat <2
j. Kecoa, Indeks Populasi 50
10
Kecoa <2
2. Angka kepadatan untuk a. Tikus Success trapnya 500
100
binatang pembawa <1
5
penyakit b. Tikus Success trapnya
0
>1
VI. PENGAMANAN LIMBAH 16
1. Limbah padat domestik a. Melakukan 200
penanganan limbah 40
dengan 3R
b. Memiliki TPS limbah
5 30
domestik
c. Pengangkutan di TPS
dilakukan tidak boleh 30
lebih dari 2x24 jam
2. Limbah padat B3 5
a. Melakukan pemilahan 100
limbah medis dan non a. Ya 20
medis b. Tidak 0
b. Memenuhi ketentuan a. Ya 20 100
lamanya penyimpanan
b. Tidak 0
limbah medis B3
c. Memiliki TPS B3 yang a. Ya 20 100
berizin b. Tidak 0
d. Memiliki pengolahan a. Ya 40 200
limbah B3 sendiri
(incenerator atau
autoclaf dll) yang berizin b. Tidak 0
dan atau pihak ke tiga
yang berizin
3. Limbah cair 4
a. Memiliki IPAL dengan 200
a. Ya 50
izin

b. Tidak 0

b. hasil pengolahan limbah 200


a. Ya 50

Variabel Standar dan


No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
cair memenuhi baku
b. Tidak 0
mutu
4. Limbah Gas a. Memenuhi penaatan 40
dalam frekuensi
pengambilan contoh
20
pemeriksaan emisi gas
buang dan udara
ambien luar
b. Kualitas emisi gas 40
buang dan partikulat
dari cerobong
memenuhi standar
kualitas udara sesuai
dengan ketentuan 20
peraturan perundang-
undangan tentang
standar kualitas gas
emisi sumber tidak
bergerak
c. Memenuhi penaatan 40
2 pelaporan hasil uji
atau pengukuran
laboratorium limbah
20
gas kepada instansi
pemerintah sesuai
ketentuan, minimal
setiap 1 kali setahun
d. Setiap sumber emisi 40
gas berbentuk
cerobong tinggi seperti
generator set, boiler 20
dilengkapi dengan
fasilitas penunjang uji
emisi.
e. cerobong gas buang di 40
rumah sakit
20
dilengkapi dengan alat
kelengkapan cerobong.
VII PENGAMANAN RADIASI 10
Pengamanan radiasi a. Rumah sakit 0
mempunyai izin
penggunaan alat dari
40
Badan Pengawas
Tenaga Nuklir
(BAPETEN)
Variabel Standar dan
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
b. Mempunyai peralatan
30
proteksi radiasi
c. Melakukan
pemantauan pekerja
30
radiasi menggunakan
alat proteksi diri
VII PENYELENGGARAAN LINEN 10
I 1. Penyelenggaraan linen a. Terdapat keran air 140
internal (dalam keperluan higiene dan
rumah sakit), sanitasi dengan
memenuhi tekanan cukup dan
penyelenggaraan linen kualitas air yang
memenuhi 20
persyaratan baku
mutu, juga tersedia air
panas dengan tekanan
dan suhu yang
memadai.
b. Dilakukan pemilahan 140
7
antara linen infeksius 20
dan non infeksius
c. Dilakukan pencucian 140
secara terpisah
20
antara linen infeksius
dan noninfeksius.
d. Tersedia ruang 140
pemisah antara linen 20
bersih dan linen kotor
e. Memenuhi 140
persyaratan perlakuan 20
terhadap linen, yaitu
2. Penyelenggaraan linen a. Adanya MoU dengan 0
50
eksternal (di luar rumah Pihak Ke tiga
sakit) b. Dilakukan
3 50
pengawasan rutin
c. Tidak dilakukan
0
pengawasan rutin
IX MANAJEMEN KESEHATAN
10
LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
1. Manejemen Kesehatan a. Ada unit/instalasi 100
25
Lingkungan Rumah Sakit Sanitasi Rumah Sakit
b. memiliki dokumen 60
administrasi
4 15
kesehatan lingkungan
rumah sakit yang
Variabel Standar dan
No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
meliputi
panduan/pedoman
(seperti SK,SOP)
c. memiliki dokumen 80
lingkungan hidup
yang telah disahkan
oleh instansi
20
Pemerintah atau
sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
d. Memiliki rencana kerja 80
20
bidang kesling
e. Melaksanakan 40
monitoring dan
evaluasi kegiatan 10
kesehatan lingkungan
rumah sakit
f. Membuat laporan 40
rutin ke
direksi/pimpinan
10
rumah sakit dan
instansi yang
berwenang
2. Peralatan kesling a. memiliki semua 300
peralatan pemantauan
kualitas lingkungan
minimal(thermometer
air, hygrometer,sound
level meter, lux meter,
Alat ukur swapantau
air bersih yakni khlor
meter, pH meter
danAlat ukur
3 swapantau air limbah, 100
yakni pH meter, dan
khlor meter, Alat ukur
kepadatan vektor
pembawa penyakit,
yakni alat perangkap
lalat (fly trap), alat
ukur kepadatan lalat
(fly grill)

Variabel Standar dan


No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
b. memiliki sebagian
peralatan pemantauan
kualitas lingkungan 50
minimal

c. tidak memiliki
peralatan pemantauan
kualitas lingkungan 0
minimal
3. Tenaga kesehatan a. Penanggung jawab 300
lingkungan rumah sakit kesehatan lingkungan
rumah sakit kelas A
dan B (rumah sakit
pemerintah dan
swasta) adalah
memiliki pendidikan
bidang kesehatan 100
lingkungan/sanitasi/
teknik lingkungan/
teknik penyehatan
minimal berijazah
sarjana (S1) atau
Diploma IV.

b. Penanggung jawab
kesehatan lingkungan
3 rumah sakit kelas C
dan D (rumah sakit
pemerintah dan
swasta) adalah
memiliki pendidikan
bidang kesehatan
lingkungan/sanitasi/
teknik lingkungan/
100
teknik penyehatan
minimal berijazah
berijazah diploma
(D3).

Variabel Standar dan


No Bobot Komponen yang dinilai Nilai Skor
Persyaratan Kesling
c. Penanggung jawab
kesehatan lingkungan
rumah sakit tidak
25
sesuai dengan kriteria
di atas

TOTAL SCORE 100


DOKUMENTASI
INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI

Gambar 1, 2, dan 3. Inspeksi Pengolahan Air Limbah


Gambar 4. TPS Limbah Non Medis Gambar 5. TPS Limbah Medis

Gambar 6. Pemilahan Limbah Medis dan Gambar 7. Pengangkutan Limbah Non


Non Medis dari tiap ruangan Medis oleh Petugas
Gambar 8. Tandon Penampungan Air Bersih

Gambar 9. Pengambilan Sampel Air Gambar 10. Pengambilan Sampel Air


Limbah oleh Labkesda Prov. NTT Bersih oleh Labkesda Prov. NTT
Gambar 11. Inspeksi di Ruang Laundry

Gambar 12. Pengambilan Linen dari Ruangan Gambar 13. Pemisahan Linen Infeksius dan Non
Infeksius di bak Perendaman
Gambar 14. Proses Pencucian Linen Gambar 15. Proses Pengeringan Linen

Gambar 16. Proses Penyetrikaan Linen Gambar 17. Lemari Penyimpanan Linen Bersih
yang siap didistribusi ke Unit Rawat Inap
Gambar 18. Inspeksi di Ruang Gizi/Dapur

Gambar 19. Penyimpanan Bahan Makanan Gambar 20. Tempat Penyimpanan Bahan
Basah Makanan Beku
Gambar 21. Penyimpanan Bahan Makanan
Kering

Gambar 22. Ruang Penyajian Makanan Gambar 23. Ruang Peracikan Makanan
Gambar 24. Toilet Khusus Disabilitas Gambar 25. Toilet Pengunjung

Gambar 26 dan 27. Inspeksi di Koridor/Lorong Rumah Sakit


Gamnar 28. Pengukuran Kebisingan di depan UGD
Gambar 29. Ruang Rawat Kelas 1 (1 TT)

Gambar 30. Ruang Rawat Kelas 2 (2TT)


Gambar 31. Ruang Rawat Kelas 3 (3TT)

Gambar 32. Ruang VIP


Gambar 33. Ruang VVIP

Anda mungkin juga menyukai