USULAN PROGRAM
PENGABDIAN MASYARAKAT DIPA FKM UNAND
Oleh:
PADANG, 2017
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Dekan FKM Unand
1
1. Judul Pengmas : Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Melalui Pemberdayaan Unit Kesehatan Sekolah di SDN
09 Korong Gadang Kecamatan Padang Kuranji Tahun
2017
2. Tim pelaksana :
Alokasi
Bidang Instansi
No. Nama Jabatan
Waktu
Keahlian Asal
(jam/minggu)
1. Dr. dr. Fauziah Ketua Epidemiologi FKM 5 jam/minggu
2
dengan maksimal. Pelaksanaan PHBS di SD.N 09 Korong Gadang belum
beralan dengan maksimal. Hal ini dibuktikan kurangnya pemahaman siswa
mengenai PHBS, lingkungan fisik sekolah yang masih kotor, dan kurang
nya media promosi kesehatan seperti poster dan spanduk di sekolah. SD.
N 09 Korong Gadang. SD.N 09 Korong sudah memiliki UKS dan tim
dokter kecil namun belum terlaksana dengan baik. Hal ini disebabkan
karena kurangnya pelatihan dan pembinaan tim dokter kecil.
b. Solusi yang ditawarkan:
Penanaman Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) di tingkat sekolah dasar
merupakan tindakan yang tepat untuk meningkatkan kesehatan anak usia
sekolah. Setiap siswa harus bisa memahami dan menerapkan PHBS tidak
hanya sekolah tetapi juga di rumah. Untuk itu dibutuhkan UKS (Unit
Kegiatan Sekolah) sebagai wadah pelaksanaan serta tim dokter kecil
sebagai perantara pelaksana. Agar kegiatan UKS dapat berjalan maksimal,
maka dibutuhkan pelatihan-pelatihan terhadap siswa yang menjadi tim
dokter kecil. Kemudian dengan itu diharapkan tim dokter kecil sebagai key
person dapat mengajak siswa lain untuk dapat menerapkan PHBS di
sekolah. Apabila semua siswa dan warga sekolah mampu memahami dan
menerapkan PHBS dengan baik maka dapat membuat proses belajar
mengajar dengan nyaman serta dapat mengurangi angka kesakitan akibat
penyakit , teruatama penyakit berbasis lingkungan. Solusi yang ditawarkan
pada kegiatan ini adalah peningkatan PHBS melalui pemberdayaan UKS
dan tim dokter kecil.
9. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran :
Kontribusi mendasar dari kegiatan ini adalah peningkatan
pengetahuan,pemahaman dan sikap tim dokter kecil terkait dengan kegiatan
PHBS di sekolah. Bila pengetahuan dan sikap dokter kecil mengenai PHBS
meningkat, diharapkan pengetahuan dan sikap muris-murid lain serta
masyarakat sekolah mengenai PHBS juga meningkat. Hal ini akan berdampak
pada lingkungan sekolah yang sehat dan bersih, kenyamanan belajar serta
meningkatkan kebersihan diri siswa.
10. Rencana luaran yang ditargetkan :
3
Target luaran dari kegiatan ini adalah dihasilkannya metode peningkatan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui pemberdayaan Unit Kesehatan
Sekolah dan tim dokter kecil. Kemudian dihasilkannya tim dokter kecil yang
terampil dalam kegiatan UKS, serta tersebarnya poster dan leaflet sebagai
media promosi kesehatan tentang PHBS.
DAFTAR ISI
4
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
RINGKASAN........................................................................................................vi
BAB 1 : PENDAHULUAN....................................................................................1
2.1 Target..............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN..............................................................................................................
Lampiran..............................................................................................................15
RINGKASAN
5
Masa sekolah dasar adalah masa keemasan untuk rnenanamkan nilai-nilai
PHBS dan berpotensi sebagai agen of change untuk mempromosikan PHBS baik
di lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat sehingga tercipta sumber
daya manusia yang berkualitas nantinya. Munculnya berbagai penyakit yang
sering menyerang anak usia sekolah (6-10 tahun), ternyata umumnya berkaitan
dengan PHBS. Di Sumatera Barat insiden diare pada balita melebihi insiden di
Indonesia yaitu sebesar 7,1% dengan peringkat ke 7 dari 34 provinsi di Indonesia.
Di Kota Padang jumlah kasus mengalami penurunan yaitu 9616 kasus pada tahun
2015 menjadi 9414 kasus pada tahun 2016. Walaupun terjadi penurunan kasus
kejadian diare pada balita masih menduduki 10 penyakit terbanyak di Kota
Padang. Di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat sebagian besar Sekolah Dasar
sudah memiliki UKS dan program dokter kecil, namun pelaksanaan dan
pengembangan belum berjalan dengan baik. SD Negeri 09 Korong Gadang
merupakan salah satu sekolah dasar di Kota Padang yang terletak di Kecamatan
Kuranji. SDN 09 Korong Gadang sudah memiliki UKS dan tim dokter kecil
namun pemberdayaan UKS belum berjalan maksimal
Menyikapi berbagai permasalahan kesehatan usia anak sekolah dan
perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pembangunan bangsa,
pemerintah bekerjasama dengan pihak-pihak yang terkait melakukan
berbagai upaya dalam bidang kesehatan, termasuk upaya peningkatan
kesehatan anak usia sekolah melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Tim dokter kecil meruapakan pelaksana kegiatan UKS dan merupakan sumber
informasi tentang kesehatan bagi murid-murid lainnya di sekolah.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tim dokter
kecil tentang PHBS dan terbentuknya tim dokter kecil yang terlatih dalam
kegiatan UKS. Metode kegiatan ini persiapan ruangan dan peralatan UKS,
pelatihan tim dokter kecil yang terdiri dari empat kegiatan yaitu pelatihan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), pelatihan pembalutan, pelatihan
pertolongan pertama pada penyakit dan pengenalan diri tanda-tanda penyakit serta
pengukuran tinggi badan dan berat badan, dan penyuluhan PHBS dan personal
hygiene, dan kegiatan penditribusian media promosi kesehatan tentang PHBS.
BAB 1 : PENDAHULUAN
6
1.1 Latar Belakang
Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 pasal 79 tentang Kesehatan,
ditegaskan bahwa"Kesehatan Sekolah" diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat peserta didikdalam lingkungan hidup sehat sehingga
peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan
setinggi-tingginya sehingga diharapkan dapat menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas. Dan didalam peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
2269 /Menkes/Per/X/2011 telah diatur tentang pedoman penyelenggaraan PHBS
di berbagai tatanan termasuk diInstitusi pendidikan. (UU RI Nomor 36 tahun 2009
tentang kesehatan.)
Berdasarkan data Susenas (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu
kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka
jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku guna membantu masyarakat
mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri sehingga masyarakat sadar, mau dan
mampu mempraktekkan PHBS (Purwanto A,2012).
Masa sekolah dasar adalah masa keemasan untuk rnenanamkan nilai-nilai
PHBS dan berpotensi sebagai agen of change untuk mempromosikan PHBS baik
di lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat sehingga tercipta sumber
daya manusia yang berkualitas nantinya. Data mengenai jumlah anak sekolah
bahwa, tahun 2015 jumlah anak-anak di Indonesia mencapai 65,31 juta. Porsi
jumiah penduduk anak-anak Indonesia dengan kategori usia 0-14 tahun sekitar
28%-34% terhadap jumiah penduduk Indonesia yang pada tahun lalu mencapai
235 juta jiwa. Saluran yang cocok untuk memberikan sosialisasi dan praktik
kesehatan sejak dini pada anak-anak adalah melalui sekolah. Jumlah institusi
pendidikan di Indonesia khususnya sekolah dasar adalah 338.729. Angka itu
berdasarkan Nomor Pokok Sekolah Nasional, Kementerian Pendidikan Nasional,
dari semua tingkatan mulai TK sampai Perguruan Tinggi, baik negeri maupun
swasta. (Notoatmodjo, 2005)
2
Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah
(6-10 tahun), ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Berdasarkan data
Susenas (survey sosial ekonomi nasional) tahun 2007 menyebutkan bahwa sekitar
3% anak-anak mulai merokok sejak kurang dari usia 10 tahun. Persentase orang
merokok tertinggi (64%) berada pada kelompok usia remaja (10-19 tahun) .Dan
sebagian besar (82%),penduduk yang berusia 10 tahun ke atas kurang melakukan
aktivitas fisik, dengan kategori (73%) kurang bergerak dan (9%) tidak terbiasa
melakukan aktifitas fisik. Belum lagi persoalan keamanan makanan yang dijual di
sekitar sekolah yang belum menerapkan prinsip-prinsip Hygiene. Bila perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) ini tidak dilakukan dengan baik maka akan
menimbulkan dampak yang tidak diinginkan yairu munculnya berbagai penyakit.
(Kementrian Kesehatan RI,2011)
Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO)
menyatakan bahwa setiap tahun 100.000 meninggal akibat diare. Sementara
data hasil survei morbiditas diare menunjukan pernurunan angka kesakitan
penyakit diare yaitu dari 423 per 1.000 penduduk pada tahun 2006 turun
menjadi 411 per 1.000 penduduk pada tahun 2010. Sedangkan jumlah
penderita pada KLB diare pada tahun 2012 menurun secara signifikan
dibandingkan tahun 2011 dari 3.003 kasus menjadi 1.585 kasus pada tahun
2012. KLB diare terjadi di 15 provinsi dengan penderita terbanyak terjadi
di sumatera selatan, sumatera barat dan sumatera utara masing-masing
sebanyak 292,274 dan 241 penderita (Profil Kesehatan Indonesia Tahun
2012). Riskesdas 2013, menunjukkan insiden diare di Indonesia pada balita
sebesar 6,9%. Di Sumatera Barat insiden diare pada balita melebihi insiden di
Indonesia yaitu sebesar 7,1% dengan peringkat ke 7 dari 34 provinsi di Indonesia.
Di Kota Padang jumlah kasus mengalami penurunan yaitu 9616 kasus pada tahun
2015 menjadi 9414 kasus pada tahun 2016. Walaupun terjadi penurunan kasus
kejadian diare pada balita masih menduduki 10 penyakit terbanyak di Kota
Padang. (Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013)
Menyikapi berbagai permasalahan kesehatan usia anak sekolah dan
perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pembangunan bangsa,
3
pemerintah bekerjasama dengan pihak-pihak yang terkait melakukan
berbagai upaya dalam bidang kesehatan, termasuk upaya peningkatan
kesehatan anak usia sekolah melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu wahana untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini
mungkin. Unit kesehatan sekolah disingkat UKS adalah suatu usaha yang di
lakukan sekolah untuk memberikan pertolongan utama pada murid dan juga
warga sekolah yang mengalami gangguan kesehatan dikawasan lingkungan
sekolah.Dalam program UKS ini siswa sekolah tidak hanya berperan sebagai
objek penerima layanan kesehatan, tetapi berperan sebagai subjek. (Tim Pembina
UKS,2010:7).
Secara khusus tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah memupuk
kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang
mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan
kesehatan. Sehat fisik, mental, sosial maupun lingkungan,serta memiliki daya
hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba,
alkohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah
pornografi dan masalah sosial lainnya (Komang, 2008).
Salah satu program kerja dari Unit Kesehatan Sekolah adalah Dokter
Kecil. Dokter Kecil merupakan siswa yang memenuhi kriteria dan telah terlatih
untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya. Tujuan dari Program
dokter kecil ini adalah agar siswa dapat menjadi penggerak pola hidup bersih dan
sehat di lingkungan sekolah,di rumah dan lingkungannya, serta diharapkan siswa
mampu melakukan pertolongan pertama pada dirinya sendiri, sesama siswa dan
orang lain untuk hidup sehat dan meningkatnya partisipasi siswa dalam program
UKS. Dokter kecil berperan aktif dalam pemberian pertolongan pertama.
Pemberian pertolongan pertama sebaiknya dilakukan oleh murid-murid yang
sudah mengikuti pelatihan dokter kecil mengenai bagaimana cara pertolongan
4
pertama yang harus dilakukan, Supaya murid yang mengalami kecelakaan dapat
ditolong dengan baik dan segera (Ade Yunisa,2010:2).
Di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat sebagian besar Sekolah Dasar
sudah memiliki UKS dan program dokter kecil, namun pekaksanaan dan
pengembangan belum berjalan dengan baik. SD Negeri 09 Korong Gadang
merupakan salah satu sekolah dasar di Kota Padang yang terletak di Kecamatan
Kuranji. SDN 09 Korong Gadang sudah memiliki UKS dan tim dokter kecil
namun pemberdayaan UKS belum berjalan maksimal. Hal ini dapat dilihat dari
lingkungan fisik sekolah yang masih kurangnya media promosi PHBS dan
lingkungan yang kurang bersih. Kurangnya media promosi dan kurangnya
pembinaan UKS melalui tim dokter kecil akan menyebabkan siswa dan warga
sekolah belum memahami dan menerapkan bagaimana cara hidup bersih dan
sehat. (Profil Dinkes Kota Padang,2016)
Oleh karena itu, melalui program UKS dan dokter kecil ini,diharapkan
mampu membentuk murid-murid SD N 09 Korong Gadang menjadi pribadi yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup tentang kesehatan, sehingga
dapat berperan aktif menjadi penggerak upaya hidup bersih dan sehat dalam
rangka mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat. Untuk mencapai tujuan
tersebut perlu dilakukan pelatihan bagi murid Sekolah Dasar untuk menjadi kader
kesehatan disekolahnya. Dalam kegiatan ini murid-murid tidak hanya dibekali
dengan materi P3K, tetapi juga dibekali dengan pendidikan kesehatan dan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti cara mengggosok gigi yang benar,
pemeliharaan lingkungan dan sanitasi yang bebas dari sampah, serta cara
pemilihan makanan yang baik untuk dikonsumsi serta makanan yang bergizi.
5
bahwa munculnya sebagian penyakit yang menyerang anak usia sekolah (usia 6-
10), misalnya are diare, kecacingan dan anemia ternyata umumnya berkaitan
dengan PHBS. Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kota Padang, kasus diare
merupakan penyakit 10 terbanyak selama 3 tahun terakhir dan kelompok umur
yang rentan terjadi diare adalah umur 5-9 tahun. SD.N 09 Korong merupakan
salah satu sekolah dasar yang berada di Kecamatan Kuranji dengan kasus diare
yang tergolong tinggi yaitu sebanyak 362 kasus pada tahun 2016. Hal ini
menmbuktikan bahwa pelaksaaan PHBS di sekolah belum berjalan dengan
maksimal. Pelaksanaan PHBS di SD.N 09 Korong Gadang belum beralan dengan
maksimal. Hal ini dibuktikan kurangnya pemahaman siswa mengenai PHBS,
lingkungan fisik sekolah yang masih kotor, dan kurang nya media promosi
kesehatan seperti poster dan spanduk di sekolah. SD. N 09 Korong Gadang. SD.N
09 Korong sudah memiliki UKS dan tim dokter kecil namun belum terlaksana
dengan baik. Hal ini disebabkan karena kurangnya pelatihan dan pembinaan tim
dokter kecil.
BAB 2 : SOLUSI DAN TARGET LUARAN
6
penyakit , teruatama penyakit berbasis lingkungan. Solusi yang ditawarkan pada
kegiatan ini adalah peningkatan PHBS melalui pemberdayaan UKS dan tim
dokter kecil.
2.1 Target
Sasaran kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) ini Tim Dokter Kecil,
Kepala Sekolah, Pembina UKS, serta warga sekolah. Diharapkan setelah PPM ini
dilaksanakan, tim dokter kecil mampu:
1. Meningkatkan pengetahuan murid-murid yang lain dan warga sekolah
mengenai PHBS
2. Mampu mengajak murid-murid lain dan seluruh warga sekolah untuk
menerapkan PHBS di lingkungan sekolah dan lingkungan rumah.
3. Melaksanakan kegiatan UKS seperti pengukuran berat badan dan tinggi
badan, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), pembalutan, serta
pengenalan tanda-tanda penyakit.
2.3 Luaran Kegiatan
Luaran yang ingin dicapai dalam program PPM ini adalah:
7
BAB 3 : METODE PELAKSANAAN
8
mereka lakukan. Pelatihan ini akan di berikan oleh tenaga kesehatan yang
terlatih di bidangnya.
Ada 4 kegiatan yang akan diberikan yaitu :
1. Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Pada kegiatan ini akan dijelaskan kepada tim dokter kecil arti, tujuan
dan pedoman P3K, langkah pemeriksaan korban kecelakaan,
memahami bahan dan alat P3K, serta tindakan P3K yang dilakukan.
2. Pelatihan Pembidaian/ Pembalutan
Pembalutan adalah suatu tindakan medis untuk menyangga atau
menahan bagian tubuh tertentu agar tidak bergeser atau berubah dari
posisi yang dikehendaki. Pada kegiatan ini akan dilatih prosedur
pembalutan.
3. Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Penyakit dan Pengenalan Diri
Tanda-Tanda Penyakit serta Pengukuran Tinggi Badan dan Berat badan
4. Kegiatan Penyuluhan PHBS dan Personal Hygiene
Pada kegiatan ini akan dilakukan penyuluhan tentang indikator PHBS
yaitu :
9
Pada kegiatan ini akan akan diditribusikan media promosi kesehatan terkait
PHBS memlaui media poster dan leaflet.
10
timmerupakan mahasiswa Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat FKM
UNAND. Untuk melaksanakan pengabdian ini, tim pelaksana sangat berkompeten
dan mempunyai kualiafikasi yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
Satuan
Kotak P3K Sarana UKS 2 buah 400.000 800.000
Kecil
Poster Media 10 buah 35.000 350.000
Informasi
Leaflet Media 50 buah 2.000 100.000
Informasi
Spanduk Media 2 buah 120.000 240.000
Penyuluhan
11
Tong Sarana UKS 2 buah 850.000 1.700.000
Sampah
Tempat Sarana UKS 1 buah 700.000 700.000
tidur/ranjang
Kasur Sarana UKS 1 buah 450.000 450.000
2. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Satuan
Transportasi Transportasi 670.000
tim kegiatan
pelaksana
Selama
Kegiatan
Sewa Dokumentas 1 buah 200.000 200.000
Kamera i
Cetak foto 100.000 100.000
kegiatan
Sub Total Rp 970.000
3. Lain-Lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Satuan
Konsumsi Snack 60 orang 20.000 900.000
selama
kegiatan
Copy 6 buah 30.000 180.000
Proposal
12
Copy 6 buah 30.000 180.000
Laporan
Dooprize 10 buah 10.000 100.000
kegiatan yang
bersifat
administratif
2. Menyiapkan
ruangan UKS
beserta
peralatannya
3. Pelatihan dan
pemberdayaan
13
kecil
6. Penyusunan laporan
7. Penyerahan
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
14
Nama Lengkap : Dr.dr.Fauziah Elytha, MSc
Tempat/Tanggal Lahir : Padang, 12 Maret 1953
NIP : 1953031219800032005
Pangkat Golongan : Pembina Utama Muda / IVc
Riwayat Keluarga
Ayah : Roeslan Maksoen (Almarhum)
Ibu : Hj. Noerma Roeslan (Almarhum)
Suami : Fauzial Amirsyah (Almarhum)
Anak : Fenny Fauriza
Riwayat Pendidikan
Riwayat Pekerjaan
15
3. Kepala Seksi Ibu Subdin PKIA Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat,
Tahun 1990-1992
4. Kepala Seksi Gizi dan Kesehatan Keluarga Kanwil Depkes Provinsi
Sumatera Barat, Tahun 1994-1995
5. Kasubdin Bina Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Barat, Tahun 1995-1998
6. Kasubdin Bina Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan
Sosial Provinsi Sumatera Barat, Tahun 1998-2001
7. Kasubdin Bina Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan
Sosial Provinsi Sumatera Barat, Tahun 1998-2001
8. Kasubdin Bina P2P-PL Dinkes Sumbar, Tahun 2001-2003
9. Kasubdin Bina Upaya Kesehatan Dinkes Sumbar, Tahun 2003-2004
10. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Tahun 2004-2009
11. Dosen di Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
UNAND Tahun 2009-2012
12. Dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAND Tahun 2012-sekarang
Pelatihan Profesional
16
2012 Pelatihan Knowledge Base
Enterpreneuer DIKTI
2013 Pelatihan Strategi dan Analisis FKM Unand
Data Multilevel FKM Unand
2014 Workshop Program Kreativitas UNAND
Mahasiswa
Pengalaman Mengajar
17
Epidemiologi Gizi S1 FKM Unand Ganjil 2014 sampai
sekarang
Biomedik I S1 FKM Unand Genap 2014 sampai
sekarang
Epidemiolog S1 FKM Unand Genap 2014 sampai
Lingkungan sekarang
Biomedik II S1 FKM Unand Genap 2015 sampai
sekarang
Epid.Lingkungan dan S1 FKM Unand Genap 2015 sampai
Kesehatan Kerja sekarang
Epidemiologi.Lapanga S1 FKM Unand Genap 2015 sampai
n sekarang
Manajemen KIA S2 Prodi Kesehatan Genap 2012 sampai
Masyarakat sekarang
Pengalaman Penelitian
18
10. Analisa Keberadaan Modal Sosial dalam Pelaksanaan Pengobatan Massal
Pencegahan Filariasis di Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam Tahun
2015 (DIPA FKM Unand Tahun 2015)
1. Survey Rumah Tangga PHBS di Kota Bukittinggi Tahun 2006 dimuat dalam
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol.3/No.2/Maret-September 2009, hal 82-88
2. Household Survey of Clean and Healthy Live Behavior at Bukittinggi West
Sumatera dimuat dalam Journal of Community Health Vo.17 Supplement (1)
2011
3. Picture of Drug Abuse Through Urine Tests in High School Student in
Bukittinggi of 2007
dimuat dalam Journal of Community Health Vo.17 Supplement (1) 2011
19
11. Transsmission Assesment Survey sebagai salah satu langkah Penentuan
Eliminasi Filariasis dimuat dalam Jurnal Kesehatan Medika
Saintika/STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG Vol.5/No.3 Tahun 2014
12. Buku Ajar Program Penanggulangan Penyakit Menular (P3M) Tahun 2014
13. Faktor resiko host kejadian infeksi saluran pernafasan akut pada lansia di
wilayah kerja Puskesmas Ulak Karang Padang 2013, dipresentasikan pada
The 1st International Seminar on Public Health and Education Tahun 2014
14. Hubungan Faktor-Faktor Budaya Keselamatan (Safety Culture) dengan
Perilaku Keselamatan (Safety Behavior) pada Karyawan Bagian Produksi
Indarung II/III PT. Semen Padang Tahun 2015, dipresentasikan pada
Seminar Forum Kebijakan Kesehatan Indonesia VI, 24-26 Agustus 2015
15. Risk Factors Associated with Rheumatoid Arthritis in Agam Public Health
Centers Palupuh in 2014, Poster Presentation pada The 47th Asia Pasific
Academic Consortium for Public Health Conference, Oktober 2015
16. Hubungan Karakteristik Pekerja dengan Gangguan Fungsi Paru pada
Pekerja di PT. Semen Padang Tahun 2015, dipresentasikan pada The 2nd
Andalas Public Health Conference, 6-7 November 2015
Kegiatan PKM
20
8. IbM Penggerakkan Masyarakat untuk Ayo Deteksi Dini Kanker Serviks
dengan Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Wanita Usia
Produktif fi Kecamatan Kuranji Kota Padang tahun 2011 (Dana DIKTI
Tahun 2012)
9. Penyuluhan TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Payolansek Kecamatan
Payakumbuh Barat Tahun 2013 (Dana DIPA FKM Unand Tahun 2013)
10. Penyuluhan dan Pembinaan Kesehatan Tentang Remaja, Rokok, dan
Narkoba (Dana DIPA FKM Unand Tahun 2014)
11. Promosi Kesehatan dalam Upaya Pembinaan Tumbuh Kembang Balita di
PAUD Kelurahan Padang Sarai Kota Padang Tahun 2015 (Dana DIPA
Unand Tahun 2015)
12. Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanggulangan Program Demam
Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Basung Kabupaten
Agam (Dana DIPA FKM Unand Tahun 2015
Email romayulianafkmunand13@gmail.com
21
Nomor Telepon/Hp 082170033209
Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
13 Sjiantang 3
Nama Institusi 2 Sawahlunto
Koto,Sawahlunto Sawahlunto
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- Lulus 2000-2007 2007-2010 2010-2013
22
Polybag Didesa Sijantang
Koto, Kota Sawahlunto
Didanai Dikti.
Karya Tulis Ilmiah yang pernah dibuat
No Judul Tahun
1. Menggalakkan Kebun Gizi Keluarga dengan Media 2014
Polybag Didesa Sijantang Koto, Kota Sawahlunto
(Roma Yuliana)
23