JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh:
Indah Lia Listyani; G1C016073; 2016
Defi Nurul Hayati; G1C016063; 2016
Rahayu Nur Amanah; G1C017087; 2017
i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM - PENELITIAN
Menyetujui
Ketua Program Studi DIV Analis Kesehatan Ketua Pelaksana Kegiatan
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 1
1.4 Urgensi Penelitian................................................................................... 1
1.5 Manfaat ................................................................................................... 2
1.6 Luaran ..................................................................................................... 2
2.1 Media Nutrien Agar .................................. Error! Bookmark not defined.
2.2 Koro Benguk ........................................................................................... 3
BAB 3. METODE PENELITIAN ...................................................................................... 3
3.1 Tempat dan Waktu ................................... Error! Bookmark not defined.
3.2 Alat dan Bahan ..................................................................................... 10
3.2.1 Alat ................................................................... Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Bahan................................................................ Error! Bookmark not defined.
3.3 Tahapan Penelitian.................................... Error! Bookmark not defined.
3.4 Prosedur Kerja .......................................... Error! Bookmark not defined.
3.4.1 Preparasi Sampel Koro Benguk ................Error! Bookmark not defined.
3.4.2 Preparasi Media ..........................................Error! Bookmark not defined.
3.4.3 Pengenceran Bakteri ...................................Error! Bookmark not defined.
3.4.4 Inokulasi Bakteri .........................................Error! Bookmark not defined.
3.5 Indikator Pencapaian Target ................... Error! Bookmark not defined.
3.6 Analisis Data .............................................. Error! Bookmark not defined.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................................ 19
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................... 19
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1.Biodata Ketua, Anggota Pelaksana dan Dosen Pembimbing .... 11
Lampiran 2.Justifikasi Anggaran ...................................................................... 16
Lampiran 3.Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas ................................ 18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ................................................. 20
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kunjungan industri merupakan kegiatan rutin bagi mahasiswa sebagai
tuntutan kurikulum untuk membekali mahasiswa/i dengan berbagai pengetahuan
mengenai dunia kerja dan kesehatan sehingga nantinya diharapkan dapat menjadi
lulusan yang professional. Untuk menjadi lulusan yang professional tentu
dibutuhkan banyak keterampilan terutama yang berkaitan dengan dunia kerja dan
kesehatan. Sebagai mahasiswa, khususnya dalam bidang Ahli Teknologi
Laboratorium Medik, mahasiswa/i sudah sangat banyak mendapat materi kuliah
yang berkenaan dengan berbagai mata kuliah kesehatan. Sudah selayaknya bagi
mahasiswa Ahli Teknologi Laboratorium Medik tidak hanya memahami teori
yang ada, namun juga ikut andil dalam meninjau lapangan yang sebenarnya. Oleh
karena itu Program Studi Ahli Teknologi Laboratorium Medik Universitas
Muhammadiyah Semarang mengadakan kegiatan praktek kunjungan Lapangan.
Praktek Kunjungan Lapangan juga menjadi salah satu kegiatan yang
diadakan setiap tahunnya. Maka dari itu mahasiswa/i wajib mengikuti kegiatan
ini. Praktek Kunjungan Lapangan hanya sebatas melakukan observasi pada suatu
industri dan Balai Kesehatan. Melakukan pengamatan dan tanya jawab kepada
narasumber secara langsung. Kesempatan kali ini, pihak Program Studi Ahli
Teknologi Laboratorium Medik Universitas Muhammadiyah Semarang
mengadakan kegiatan Praktek Kunjungan Lapangan di daerah Surabaya pada
tanggal 26 Agustus 2018 – 29 Agustus 2018 . Selain itu dengan diadakannya
kegiatan kunjungan industri ini, diharapkan mahasiswa/i mengetahui lebih jauh
bagaimana sebenarnya dunia usaha atau dunia industri itu dijalankan.
Kegiatan Praktek Kunjungan Lapangan juga sebagai simulasi dunia kerja dan
kesehatan yang nyata agar nantinya mahasiswa terbiasa ketika benar benar terjun
di dunia kerja dan kesehatan. Diharapkan mahasiswa/i mampu menerapkan ilmu
yang diperolehnya dengan melakukan pengamatan atau percobaan. Disisi lain,
pihak Program Studi Ahli Teknologi Laboratorium Medik Universitas
Muhammadiyah Semarang juga menginginkan adanya dampak jangka panjang
dari diselenggarakannya kegiatan praktek kunjungan lapangan ini salah satunya
dalam rangka penyaluran para lulusan yang professional dan memiliki
kemampuan yang produktif dan siap bersaing di dunia bisnis dan manajemen.
1.2 Tujuan
Tujuan dari diadakannya Praktek Kunjungan Lapangan bagi mahasiswa/i
sebagai berikut:
1. Memperluas pengetahuan mahasiswa/i dalam lingkungan dunia kerja.
1.3 Manfaat
Adapun beberapa manfaat Praktek Kunjungan Lapangan diantara lain :
A. Bagi mahasiswa/i
1. Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia kerja.
2. Melihat cara kerja, dan berbagai macam alat – alat produksi yang sudah cukup
modern
3. Mendapat gambaran saat akan bekerja di laboratorium maupun industri.
1. Dapat berbagi ilmu dengan mahasiswa/i mengenai produk - produk yang dihasilkan
perusahaan.
2. Mengajak dan memperlihatkan proses produksi dan proses di laboratorium bagi
mahasiswa/i
3. Memperkenalkan keberadaan perusahaan dan balai kesehatan kepada mahasiswa/i
dan masyarakat luas.
3
Visi PT. Vitapharm adalah untuk menjadi perusahaan kosmetik tropis terkemuka
danproduknya dipercaya oleh masyarakat global.
Pada tahun 1991 hingga 1995, layanan Prodia berhasil menjangkau Indonesia
melalui 24 cabang.Pada tahun 1996, layanan Prodia bisa dinikmati di 38
cabang.Pada tahun 1997, Prodia membangun dan mengimplementasikan Sistem
Informasi Laboratorium berbasis Infomation Technology (IT) bernama
PRILI.Pada tahun 1999, Prodia cabang Jakarta mendapat sertifikasi ISO 9002 dan
menjadi laboratorium klinik pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikasi
internasional.
Pada tahun 2001 hingga 2005, jumlah cabang Prodia bertambah dari 49
menjadi 94 cabang yang tersebar di Indonesia.Laboratory Technologists di Prodia
adalah yang pertama memperoleh sertifikat kompetensi dari Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP), sementara itu Prodia dikenal sebagai laboratorium
dengan komitmen tertinggi dalam sertifikasi laboratory technologist-nya.Prodia
memberikan beasiswa kepada karyawannya untuk mengikuti program S2 dan S3
biomedik demi meningkatkan kompetensi sumber daya manusianya.Pada tahun
2005, Sistem Manajemen Informasi Laboratorium Prodia bermigrasi dari PRILI
ke SISPRO.
Pada tahun 2008, Prodia Jakarta kembali menjadi laboratorium klinik pertama
di Indonesia yang berhasil memperoleh akreditasi SNI ISO 15189, yaitu akreditasi
internasional khusus untuk laboratorium medis. Untuk meningkatkan mutu dan
layanan pemeriksaan kesehatan yang spesifik yang terkait laboratorium klinik,
didirikan sister company yakni Prodia the CRO (Contract Research Organization)
untuk layanan uji klinik obat, dan Prodia Occupational Health Institute untuk
layanan pemeriksaan kesehatan berbasis kesehatan kerja.
Pada tahun 2009, Prodia Tower, sebagai salah satu bagian untuk mewujudkan
visi Prodia sebagai Centre of Excellence, diresmikan oleh Menteri Kesehatan
RI.Pada tahun ke-3 mengikuti program External Quality Assurance (EQAS) yang
diselenggarakan oleh Bio-Rad (USA), Prodia cabang Solo berhasil masuk
peringkat 26 dari 2.320 laboratorium peserta (dari 95 negara). Peringkat ini terus
6
Dan pada tahun 2011 hingga sekarang, Prodia sudah mendirikan Prodia
Childlab di Jakarta yang berkomitmen untuk memahami kebutuhan khusus akan
layanan laboratorium untuk pasien anak. Prodia juga mendirikan pabrik reagensia
melalui sister company-nya Proline (Prodia Diagnostic Line) yang bertujuan
untuk mendukung kelancaran dan ketersediaan reagensia (bahan baku untuk
pemeriksaan. Proline menjadi pabrik reagensia dengan lisensi dari Diasys -
Jerman.Prodia juga telah berkerjasama dengan Quintiles (sebuah Contract
Research Organization terbesar di dunia) yang menjadikan Prodia dapat
menangani uji klinis multicenter yang dilakukan di berbagai negara oleh
biofarmasi global.
Sejak awal, Drs. Andi Wijaya beserta seluruh pendiri lainnya tetap menjaga
komitmen untuk mempersembahkan hasil pemeriksaan terbaik dengan layanan
sepenuh hati. Komitmen itulah yang mengantarkan Prodia menjadi laboratorium
klinik terbaik dan terbesar di Indonesia seperti sekarang ini, serta menjadi Pusat
Rujukan Nasional. Berikut adalah visi dan misi Prodia.
a. Visi :
1) Menjadi layanan kesehatan terpercaya menunjang pengobatan generasi baru
(Transforming towards reliable Next Generation Health Care).
2) Sebagai Centre of Excellence.
(Visi Prodia sebagai Centre of Excellence, membawa Prodia untuk terus
meningkatkan kualitas dan layanan kepada para pelanggan. Beberapa aktivitas
Prodia untuk mencapai tujuan sebagai Centre of Excellence)
b. Misi : Untuk Diagnosa Lebih Baik
7
C. Kebijakan Mutu
Melalui kinerja berlandaskan mutu, manajemen dan karyawan prodia
memiliki komitmen untuk menghasilkan pemeriksaan dan layanan prima yang
memuaskan pelanggan dan pihak terkait, serta melakukan perbaikan
berkesinambungan. Kualitas pemeriksaan di Prodia adalah yang terbaik. Melalui
sistem manajemen mutu Prodia, maka hasil terbaik itu juga didapatkan secara
konsisten di setiap cabang Prodia di Indonesia
2.4 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
A. Sejarah
Balai Laboratorium Kesehatan Surabaya berdiri pada tahun 1917 dengan
nama Gewesteelijk Laboratorium dipimpin oleh Dr. S. W. de Wolff dan pada
tahun 1976 sebagai organisasi Dinas Kesehatan Jawa Timur yaitu UPT Labkes
Daerah Propinsi Jawa Timur.
Klinik; Kasie Lab. Kesmas), Kabid Pengendali Mutu dibantu dua Kepala Seksi
(Kasie Pemantapan Mutu ; Kasie Diklat dan Litbang).
Tahun 2009 BBLK Surabaya mengajukan perubahan status dari satuan kerja
PNBP menjadi PPK-BLU pada Departemen Keuangan dan dilaksanakan penilaian
pada tanggal 3 Nopember 2009 dengan materi Pola Tata Kelola, Rencana
Strategis Tahun 2009 – 2013, Laporan Keuangan Periode 1 Januari 2008 s.d. 31
Desember 2008 serta Standar Pelayanan Minimum. Akhirnya BBLK Surabaya
telah berubah status menjadi PK-BLU sesuai dengan Surat Keputusan Menteri
Keuangan RI Nomor 57/KMK.05/2010 tanggal 05 Februari 2010 tentang
Penetapan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya pada Kementerian
Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum.
Motto BBLK Surabaya yaitu “Untuk Anda kami memberikan yang terbaik.”
C. Komitmen Manajemen
Komitmen Manajemen BBLK Surabaya adalah:
1. Menyediakan jasa pelayanan laboratorium klinik dan lingkungan, sarana
prasarana, pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan yang
berkualitas.
2. Melaksanakan perbaikan kualitas pelayanan yang berkesinambungan untuk
memenuhi harapan pelanggan.
3. Menjalankan sistem manajemen sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang
berlaku.
D. Tugas Pokok dan Fungsi
Target utama Red-A adalah para remaja putri yang aktif agar tetapi tampil
ditengah-tengah kesibukan. Produk yang ditawarkan juga disesuaikan dengan
kebutuhan remaja dari segi fungsi hingga pemilihan diferensiasi warna untuk
make-up.
C. Deskripsi dan Analisis Data
1. Strategi Pemasaran PT. Vitapharm.
a. Product
Strategi Produk yang dilakukan PT. Vitapharm adalah Perawatan Badan
terdiri dari Hand and Body Lotion Bengkuang (100 ml), Hand and Body Lotion
(100 ml), Hangir Beauty lotion (100 ml), Hand and Body lotion Asmara (100 ml),
Hand and Body Lotion Asmara Cendana (100 ml), Sunscreen lotion (100 ml),
Baby powder (65 gr dan 135 gr).
Perawatan Rambut yaitu Shampoo Urang Aring (325 ml), Shampoo
Lidah Buaya (325 ml), Hair Oil (60 ml), Hair Oil Orang ariing (60 ml), Hair
Tonic (60 ml), Hair Tonic Cleansing (60 ml). Dan perawatan wajah yang terdiri
dari Perawatan Dasar, Perawatan khusus, perawatan lengkap.
b. Place
Saluran distribusi yang digunakan oleh PT. Vitapharm adalah Saluran
distribusi langsung (direct-marketing channel) yaitu dengan cara:
Shopping On-Line
Memperluas jaringan pemasaran di seluruh wilayah Indonesia, sehingga
mempermudah konsumen mendapatkan produk-produk viva cosmetic
tersebut.
Keagenan
Memperluas jaringan pemasaran Produk-produk viva cosmetic di luar lokasi
distributor (perwakilan) sehingga lebih menjangkau ke daerah yang jauh dan
tersebar dari lokasi distributor (mendekatkan diri dengan konsumen).
Intermoda
Memperluas jaringan pemasaran melalui kerjasama dengan moda lain (melalui
perintisan kerjasama dengan sistem shopping online).
12
c. Price
Strategi harga yang dilakukan PT. Vitapharm :
Penerapan TBA / TBB, tarif differential dan tarif partial
Mempertajam penetapan TBA / TBB disesuaikan dengan umurnya / struktur
kulitnya / umum, serta kemungkinan penerapan transaksi minimal tertentu
bagi pelanggan yang potensial menggunakan produk viva cosmetic jangka
panjang atau pendek.
Discount transaksi
Untuk transaksi minimal Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah) Gratis biaya
pengiriman seluruh wilayah Indonesia.
Perubahan Juklak keagenan.
Menambah point of sales yang selama ini belum cukup berkembang (sistem
extra charge bagi agen kurang menarik dan perlu di evaluasi dengan sistem
provisi dengan harapan agen dapat lebih berkembang dan mendukung
penjualan produk viva cosmetic).
d. Promotion
Strategi promosi yang dilakukan PT. Vitapharm :
Promosi melalui media cetak
Memberikan informasi secara lebih luas mengenai produk-produk viva
cosmetic maupun harga pada masyarakat.
Informasi melalui website
Memperluas promosi melalui fasilitas internet yang dapat diakses secara lebih
luas oleh masyarakat meliputi ketersediaan barang viva cosmetic, dan harga.
Member Card
Sebagai media untuk menjalin hubungan dengan konsumen dengan disertai
fasilitas tertentu; misalnya jaminan kepastian mendapatkan discount dengan
syarat dan ketentuan tertentu.
Kegiatan Social
Dalam kegiatan ini diadakanya penyuluhan bahan baku bengkoang danbahan
alami lain yang digunakan untuk pembuatan produk viva cosmetics.
13
e. Bauran Promosi
Empat Bauran Promosi PT. Vitapharm yaitu :
1. Periklanan (advertising)
Bentuk-bentuk periklanan PT. Vitapharm antara lain:
Surat kabar: Kontak Viva Cosmetics.
Website : www.vivacosmetics.com
Majalah : WomensHealth, Bazar Beauty.
2. Promosi Penjualan (sales promotion)
kegiatan sales promotion PT. Vitapharm yaitu:
Viva Beauty Class / Demo Kecantikan.
Sebagai wujud kepedulian PT Vitapharm dalam membantu mempermudah
membersihkan wajah terlihat bersih dan tepat dengan cara demo kecantikan,
dengan demo ini konsumen bisa melihat bagaimana cara membersihkan wajah
yang benar dan teorganisir.
3. Publisitas (publicity)
Macam kegiatan publisitas PT. Vitapharm yaitu:
Penyelenggara Tata rias Tari Pendet dengan peserta terbanyak.
Dalam rangka upaya meningkatkan cinta tergadap budaya Indonseia salah
satunya tari pendet maka PT Vitapharm, Direktur HRD (human resourcer and
develepoment) PT Vitapharm meminta kesediaan para pencinta Produk viva
cosmertics yang tentunya dimotori oleh REKOR MURI untuk membantu
penyelenggaraan kegiatan Tata rias tari pendet dengan peserta terbanyak.
Kegiatan tersebut sudah diselenggarakan dalam acara melestarikan Cinta
Budaya ( Tari pendet).
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pencitraan PT Vitapharm
tersebut sebetulnya sudah lama digagas oleh Direktur HRD (human resourcer
and develepoment) namun dikarenakan satu dan lain hal maka baru bisa
14
Laboratorium Klinik Prodia didirikan pertama kali di Solo, Jawa Tengah, pada
tanggal 7 Mei 1973 oleh beberapa orang idealis berlatar belakang pendidikan
farmasi. Sejak awal, Dr. Andi Wijaya, MBA beserta seluruh pendiri lainnya tetap
menjaga komitmen untuk mempersembahkan hasil pemeriksaan terbaik dengan
layanan sepenuh hati. Komitmen itulah yang mengantarkan Prodia menjadi
Laboratorium Klinik terbaik dan terbesar di Indonesia seperti sekarang ini serta
menjadi pusat rujukan nasional.
Prodia tahun 2001 hingga 2005, jumlah cabang Prodia bertambah dari 49
menjadi 94 cabang yang terbesar di Indonesia Laboratory Technologists di Prodia
adalah yang pertama memperoleh sertifikat kompetensi dan Badan Nasional
Sertifikat Profesi (BNSP) sementara itu Prodia dikenal sebagai laboratorium
dengan komitmen tertinggi dalam sertifikat laboratory technologist-nya. Prodia
memberikan beasiswa kepada keryawanya untuk mengikuti program S2 dan S3
biomedik demi meningkatkan kualitas laboratorium.
terbesar di Indonesia dengan hadirnya 128 cabang (251 outlet) di 104 kota
yang tersebar di 30 provinsi. Prodia memandang para dokter sebagai mitra
dalam mengembangkan ilmu kedokteran laboratorium dan publikasi lainnya.
2. Menerbitkan Forum Diagnosticum, Informasi Laboratorium dan The
Indonesian Biomedical Journal (IBJ) yang membahas perkembangan ilmu
pengetahuan terbaru di bidang kedokteran laboratorium.
3. Perusahaan Kebutuhan tiap perusahaan dalam melakukan medical check up
berbasis kesehatan kerja merupakan alasan mengapa Prodia menjadi mitra
banyak perusahaan. Prodia melayani lebih dari 600 perusahaan setiap
tahunnya.
4. Rumah sakit dan laboratorium klinik Sebagai Pusat Rujukan Nasional, Prodia
merupakan mitra bagi sebagian besar rumah sakit dan laboratorium klinik
lainnya, terutama untuk memenuhi kebutuhan tes laboratorium khusus.
Melayani lebih dari 450 jenis tes ditambah dengan tes yang dilakukan jaringan
laboratorium di luar negeri, Prodia telah berhasil melakukan lebih dari tes bagi
lebih dari rumah sakit, klinik spesialis dan laboratorium klinik lainnya di
seluruh nusantara.
5. Institusi Prodia memiliki komitmen untuk turut mengembangkan ilmu
kedokteran laboratorium di Indonesia. Sejak tahun 2007, Prodia bekerjasama
dengan fakultas kedokteran terkemuka di Indonesia dan telah menghasilkan
sejumlah penelitian demi kemajuan ilmu kedokteran laboratorium di
Indonesia.
6. Organisasi kemasyarakatan Beragam jenis kerjasama telah dilakukan antara
Prodia dengan berbagai organisasi kemasyarakatan. Bergerak dalam bidang
kesehatan di negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia, di mana beragam
masalah kesehatan merupakan bagian dari kehidupan masyarakatnya, Prodia
merasa terpanggil untuk melibatkan diri dengan organisasi kemasyarakatan
yang menangani masalah-masalah kesehatan.
Pemeriksaan non laboratorium EKG Merekam aktivitas kelistrikan jantung
untuk mengetahui kelainan jantung Tredmill Treadmill adalah pemeriksaan rekam
jantung yang dilakukan secara berkelanjutan selama pasien melakukan aktivitas
fisik yang meningkat. Rongten Audiometri adalah pemeriksaan yang bertujuan
untuk mengetahui tingkat/ambang batas pendengaran seseorang dan jenis
gangguannya bila ada. Spirometri Spirometri adalah pemeriksaan yang dilakukan
untuk mengukur secara obyektif kapasitas/fungsi paru (ventilasi) dengan cara
mengukur kecepatan perubahan volume udara di paru-paru selama pernafasan
normal dan pernafasan yang dipaksakan, kemudian Nilai yang didapat
dibandingkan terhadap nilai normal dari nilai prediksi berdasarkan usia, tinggi
badan dan jenis kelamin. USG Adalah teknik diagnostik pencitraan yang
menggunakan gelombang ultrasonik yaitu gelombang suara dengan frekuensi
yang lebih tinggi dari kemampuan pendengaran manusia, untuk mencitrakan
organ internal dan otot, ukuran serta strukturnya. Layanan Layanan yang tersedia
sejak tahun 1991 ini dikelola oleh Bagian Penunjang Penelitian dengan didukung
oleh Laboratorium Riset dan Esoterik, Laboratorium Molekular dan Laboratorium
Pusat Rujukan Nasional. Hingga saat ini, Prodia telah berkontribusi pada lebih
17
dari penelitian dengan melibatkan lebih dari 470 jenis pemeriksaan baru/riset yang
khusus disediakan untuk penelitian akademis, studi epidemilogis maupun
publikasi ilmiah.
Dilaboratorium prodia terdapat 4 bagian kerja diantaranya:
a. Bagian pelayanan Bagian pelayanan ini meliputi: Custumer service Bagian
yang melayani pasien, bagian pendaftaran, bagian informasi.
b. Bagian operasional Bagian operasional ini meliputi : Bagian laboratorium
Merupakan tempat distribusi dan analisis sampel. PAH (Pengontrolan Akhir
Hasil) Merupakan tempat validasi semua hasil analisis dan penginterprestasian
hasil analisis.
c. Bagian umum Mengatur kepegawaian dan mengurus segala hal yang berkaitan
dengan logistik dan SDM.
d. Bagian keuangan Mengatur laporan keuangan misalnya berupa harga pokok,
laba, dan membuat suatu strategi agar tetap dapat menaikkan income.
Operasional Di Laboratorium Prodia Pre analitik Proses pre analitik di
laboratorium prodia dibagi 2 tahap yaitu pengambilan sampel dan distribusi
sampel. Pengambilan sampel di sesuaikan dengan pemeriksaan yang akan
dilakukan oleh pasien, misalnya sampel darah untuk pasien yang akan
melakukan uji kadar glukosa, sampel urin untuk melihat kandungan dalam
urin. Namun sampel yang paling banyak digunakan adalah darah karena dapat
digunakan untuk berbagai macam pemeriksaan. Selanjutnya sampel
didistribusikan menggunakan lift khusus sampel untuk di proses lebih lanjut,
fungsi pendistribusian dengan menggunakan lift khusus bertujuan untuk
meminimalisir terkontaminasinya sampel. Setelah sampel tiba di pemeriksaan,
sampel tempat disimpan minimal 30 menit lalu dilanjutkan dengan proses
pemisahan plasma darah dengan sel darah lainnya dengan metode centrifugasi.
Sampel yang telah selesai dicentrifugasi dibagi sesuai dengan pemeriksaan
yang akan dilakukan, namun sebagian sampel disimpan untuk konfirmasi
ulang ketika terjadi kesalahan ataupun komplain dari pasien. Sebelum
dilakukan penyimpanan specimen ditambahkan antikoagulan untuk mencegah
penggumpalan darah. Untuk meminimalisir kesalahan identitas pasien di
laboratorium prodia menggunakan system barcode dari awal hingga akhir
proses sehingga meminimalisir tertukarnya specimen. distribusikan ke setiap
divisi untuk diperiksa sesuai dengan keinginan pasien. Specimen yang akan
diuji diperlakukan sebagai bahan yang infeksius. Analitik Setelah spesimen
didisribusikan ke bagian analisis sampel dimasukan kedalam anal, semua alat
sudah bekerca secara otomatis dari mulai menscan barcode hingga interpretasi
data didalam monitor. Didalam barcode sudah terdapat data pengujian apa
yang diinginkan oleh pasien sehingga satu perangkat alat haya ditanggung
jawabi oleh minimal satu orang.
18
1. Lab Kimia Alat yang digunakan : - Architect C 4000 Setiap hari kontrol
dilakukan dan setiap kontrol dilakukan sebanyak dua level. Untuk kalibrasi
alat dilakukan secara rutin, apabila operator lupa mengkalibrasi alat yang akan
langsung mengingatkan dengan cara berhenti bekerja walaupun sudah diset
untuk bekerja.
2. Lab Hematologi - SysmexXN 1000 Alat ini bisa digunakan untuk berbagai
jenis tes hematologi. Kontrol dilakukan setiap 8 jam sekali dan dilakukan
sebanyak tiga level.
3. Lab Imunoserologi - Architect i 1000 SS - Vidas Pc Elfa - Manual
4. Lab Urinalisasi - Cobas U 411 Prinsip alat ini adalah reflakansi fotometer Di
lababoratorium ini bertanggung jawab atas pengujian urin, feses, dan sperma.
5. Lab Mikrobiologi - Bactec 9050 EPI 20 - Manual Post analitik Quality
Validation (QV) Untuk seluruh hasil uji laboratorium maupun non
laboratorium di laboratorium prodia berada dibawah tanggung jawab PAH
(Pengontrolan Akhir Hasil) atau biasa disebut Quality Validation (QV).
DAFTAR PUSTAKA
Al-azzauy, Ahmed A.M., & Salman, A.M.H. (2011). The Beetroot Juice As A
Bacterial Growth And Maintenance Medium For Many Pathogenic
Bacteria.
Artari, Rina (2017).”Potensi Tersembunyi Koro Benguk”. Balai Penelitian
Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Jawa Timur.
Arulanantham, R., Pathmanathan, S., Ravimannan , N., & Kularajany.
(2012).“Alternative Culture Media for Bacterial Growth Using Different
Formulation of Protein Sources”. Journal of Natural Product and Plant
Resourse, 2 (6):697-700.
Atlas, Ronald M. (2004). Handbook of Microbiological Media fourth Edition
Volume 1. United States Of America: CRC Press.
Atun S. 2009. Kandungan nutrisi dan potensi pemanfaatan koro benguk.
Disampaikan pada Pelatihan Beberapa Teknologi Pengembangan Produk
Pangan sesuai Potensi Daerah untuk Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan Kulon
Progo, Yogyakarta.
Cappuccino, J. G & Natalie, S. (2013). Manual Laboratorium biologi; alih
bahasa, Nur Miftahurrahmah. Jakarta: EGC.
Famurewa, O., & David, O.M. (2008). “Formulation and Evaluation of Dehirated
Microbiological Media from Avocado Pear (Peasea Americana Cmill)”.
Research Journal of Microbiology, 3 (5): 326-330.
Gandjar, Indrawati, Dewi S.Slamet dan Moeljono. 1973. Kadar Zat Gizi dalam
Tempe Benguk. Jurnal Penelitian Gizi dan Makanan Jilid 3.
Martyniuk, S., Oroń, & Jadwiga. (2011). “Use of Potato Extract Broth for
Culturing Root-Nodule Bacteria”. Polish Journal of Microbiology, 60 (4):
323–327.
Rahardi F. 2008. Alternatif Bahan Bungkil selain Kedelai.
http://foragri.blogsome.com/alternatif-bahan-bungkil-selain-kedelai/htm.
[28 November 2018].
21
Ravimannan, N., Revathie, A., Sevvel, P., & Kularajani, N. (2014). “Alternative
Culture Media For Fungal Growth Using Different Formulation Of Protein
Sources”. Annals of Biological Research, 5 (1):36-39.
Sudiyono. 2010. Penggunaan Na2HCO3 Untuk Mengurangi Kandungan Asam
Sianida (HCN) Koro Benguk Pada Pembuatan Koro Benguk Goreng.
Agrika. 4 (1): 48-53.
Syam A. 2003. Sistem pengelolaan lahan kering di daerah aliran sungai bagian
hulu. J Litbang Pertanian 22: 162-171.
Tharmila, S., Jeyaseelan, E.C., & Thavaranjit , A. C. (2011). “Preliminary
Screening Of Alternative Culture Media For The Growth Of Some
Selected Fungi”. Archives of Applied Science Research, 3 (3):389-393.
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas diri
Nama Lengkap Indah Lia Listyani
Jenis Kelamin P
Program Studi D4 Analis Kesehatan
NIM G1C016073
Tempat dan Tanggal Lahir Temanggung, 02 Juli 1998
Email indahlialistyani@gmail.com
Nomor Telepon / HP 082136778729
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat
1. Himpunan Divisi Keilmuan 2016-2017
Mahasiswa Universitas
Jurusan DIV Muhammadiyah
Semarang
2. UKM Tapak Suci Divisi Kaderisasi 2016-2017
Universitas
Muhammadiyah
Semarang
3. Himpunan Ketua Divisi 2017-2018
Mahasiswa Keilmuan Universitas
Jurusan DIV Muhammadiyah
Semarang
4. Seminar Nasional Ketua Panitia 2018
Hotel Candi
Indah
5. LKMM Dasar Peserta 2018
Universitas
Muhammadiyah
Semarang
22
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
24
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
Anggota Tim
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian “Kobe-Malhari:
Koro Benguk (Mucuna Pruriens) Sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Bakteri
Pengganti Nutrient Agar (Na)”
Semarang, 30 November 2018
Dosen Pendamping
penelitian
dan
pembahasan
- Penulisan
laporan hasil
penelitian
dan
pembahasan
3 Indah Lia DIV Analis Kesehatan 18 - Preparasi
Lisyani/ Kesehatan jam/minggu media Koro
G1C016073 Benguk Agar
dan Nutrient
Agar
- Pengenceran
strain bakteri
- Inokulasi
bakteri pada
media kultur
- Inkubasi
kultur bakteri
- Penulisan
laporan hasil
penelitian
dan
pembahasan
NIM : G1C016073
Dengan ini menytakan bahwa proposal PKM-P saya dengan judul “Kobe-Malhari:
Koro Benguk (Mucuna Pruriens) Sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Bakteri
Pengganti Nutrient Agar (Na)” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 adalah
asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.