TIM PENGUSUL:
4.Anggota Peueliti
4.1 Nama Lengkap : Prof. Dr. Abdurrahrnan A.
Ghani 4.2 NIDN 0310036104
4.3 Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
4.4 Lima Penelitian : 6 Bulan
4.5 Biaya Penelitian : i 1. 000.000
4.6 Luaran Penelitian : Artikel Jumal atau Piosiding Nasional/lntemasional
Dr. H}. Ibsaaa El Kbuluqo, M.Pd Dr. Hj. Ihsnaa Et K8uluqo, WPd
NIDN. 0309015703 NIDN. 0309015703
Meoyetujui,
bags Pezielidao
e.zob••g••
Bismillahirrahmartirrahim
Pada hari ini, Sabtu, tanggal sebelas, bulan Agustus, tahun dua ribu delapan belas, yang
bertanda tangan di bawah ini Prof. Dr. Hj. Suswandari, M.Pd, Ketua Lembaga Penelitian dan
Pengembangan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, selanjutnya disebut sebagai
PIHAK PERTAMA; Dr. IHSANA EL KHULUQO, M.Pd, selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kontrak Kerja
Penelitian yang didanai oleh RAPB Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA 2018 -
2019.
Pasal 1
PIHAK KEDUA akan melaksanakan kegiatan penelitian dengan judul : Evaluasi Program
Keterampilan Kewirausahaan Melalui Praktik Bisnis Inovatif di Madrasah Aliyah
Jakarta dengan luaran wajib sesuai data usulan penelitian Bacth 2 Tahun 2018 melalui
simakip.uhamka.ac.id dan luaran tambahan (bila ada).
Pasal 2
Bukti luaran hasil penelitian sebagaimana yang dijanjikan dalam Pasal 1 wajib dilampirkan
dalam laporan penelitian yang diunggah melalui simakio.uhairka.ac.id.
Pasal 3
Kegiatan tersebut dalam Pasal 1 akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA mulai tanggal
28 Febuari 2019 dan selesai pada tanggal 30 Juli 2019.
Pasal 4
PIHAK PERTAMA menyediakan dana sebesar Rp. 1 1.000.000,- (Terbilang : Sebelas Juta
Rupiah ) kepada PIHAK KEDUA untuk ,melaksanakan kegiatan tersebut dalam Pasal 1.
Sumber biaya yang dimaksud berasal dari Penelitian Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
HAMKA melalui Lembaga Penelitian dan Pengembangan.
Pembayaran dana tersebut dalam Pasal 4 akan dilakukan dalam 2 (dua) termin sebagai berikut:
(1) Termin 1 70 % sebesar Rp.7.700.000,- (Terbilang : Tujuh Inta Tujuh Ratus Ribu Rupiah)
setelah PIHAK KEDUA menyerahkan proposal yang telah direview dan diperbaiki sesuai saran
reviewer pada kegiatan tersebut pada Pasal l.
(2) Termin II 30 %: sebesar Rp.3.300.000,- (Terbilang : Tiga Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah )
setelah PIHAK KEDUA menyerahkan laporan akhir berikut luaran yang telah dijanjikan dalam
kegiatan penelitian tersebut dalam Pasal 1.
Pasal 6
(1)PIHAK KEDUA wajib melaksanakan kegiatan tersebut dalam Pasal 1 dalam waktu yang
ditentukan dalam Pasal 3.
(2) PIHAK PERTAMA akan melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut
sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 1.
(3)PIHAK PERTAMA akan mendenda PIHAK KEDUA setiap hari keterlambatan
penyerahan laporan hasil kegiatan sebesar 0,5% (setengah persen) maksimal 20% (dua
puluh persen) dari jumlah dana tersebut dalam Pasal 4.
(4)Dana Penelitian dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada porn honor peneliti
sebesar 5 % (lima persen).
engetahui
ReH& II UHAMKA
Hak Cipta & http://simakip. uhamka.ac. id Tanggal Download: 03-08- Halaman 2 dari
2018 2
ABSTRAK
Evaluasi Program Keterampilan Kewirausahaan Melalui Praktik Bisnis Inovatif di Madrasah Aliyah
Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program keterampilan
kewirausahaan siswa Madrasah Aliyah melalui praktik bisnis inovatif. Persaingan global menuntut
kesiapan bangsa Indonesia untuk meningkatkan daya saing. Program keterampilan kewirausahaan
dalam pendidikan tingkat madrasah aliyah seharusnya di aplikasikan pada seluruh sekolah madrasah
aliyah sehingga dapat menghasilkan generasi-generasi muda dengan kepribadian entrepreneurship.
Pendidikan kewirausahaan berdasarkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa merupakan salah satu
aspek penting dan strategis untuk meningkatkan daya saing tersebut. Penelitian ini mengambil data
dari tiga informan, yaitu; wakil ka madrasah bidang kurikulum, guru kewirausahaan, dan siswa.
Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data yang digunakan
menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dalam pelaksanaan
program keterampilan kewirausahaan siswa melalui praktik bisnis inovatif telah dikelola dengan baik
oleh seluruh siswa sebagai tempat praktik bisnis. Program keterampilan kewirausahaan melalui
praktik bisnis mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada siswa. Saran diberikan kepada sekolah
Madrasah Aliyah yakni hendaknya pemerintah melalui Suku Dinas Pendidikan wilayah Jakarta
Selatan memberikan dukungan atau bantuan fasilitas untuk pengembangan praktik bisnis inovatif,
sekolah perlu mengembangkan jalinan kerjasama dengan lembaga lain dalam kerja sama yang saling
menguntungkan, guru dan karyawan seharusnya menjadi contoh dalam memanfaatkan business center
dengan melakukan praktik bisnis, kurikulum kewirausahaan perlu disesuaikan dengan perkembangan
yang terjadi didunia usaha.
5
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................7
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................7
B. Masalah Penelitian.........................................................................................................9
C. Tujuan Penelitian............................................................................................................9
D. Urgensi Penelitian..........................................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................10
A. State of Art..........................................................................................................................10
B. Kewirausahaan.....................................................................................................................11
C. Praktik Bisnis sebagai Pelaksanaan Kewirausahaan Inovatif..............................................13
D. Roadmap Penelitian.............................................................................................................14
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................15
A. Alur Penelitian.....................................................................................................................15
B. Lokasi Penelitian.................................................................................................................15
C. Metode Penelitian................................................................................................................15
D. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data............................................................................16
E. Teknik Analisis Data............................................................................................................19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................23
A. Deskripsi Wilayah Penelitian..............................................................................................23
B. Pembahasan.........................................................................................................................23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................29
A. Kesimpulan..........................................................................................................................29
B. Saran....................................................................................................................................29
BAB VI LUARAN YANG DICAPAI...................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................33
LAMPIRAN............................................................................................................................34
BAB I
PENDAHULUAN
7
memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai
anggota masyarakat dan warga negara.
Pada tahun ajaran 2016-2017 kurikulum Madrasah Aliyah Al-Khairiyah
mengembangkan program kerja keterampilan meliputi; Akuntansi, Enterpreneurship, Tata
Boga, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab. Dalam penelitian ini memfokuskan pembahasan
keterampilan keahlian yaitu “Kewirausahaan.” Salah satu program yang berkaitan dengan
menumbuhkan jiwa wirausaha adalah Praktik Bisnis Siswa akan mendapatkan pengalaman
langsung melakukan kegiatan bisnis dengan melakukan kegiatan survey lapangan untuk
mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen, mengadakan transaksi pembelian barang
dagangan sesuai dengan hasil survey pasar, dan mengadakan kegiatan penjualan langsung
kepada konsumen, serta siswa mengadakan kegiatan pembukuan terhadap semua transaksi
jual beli yang dilakukan.
Praktik Bisnis ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan
yang terjadi pada MA bidang keahlian kewirausahaan, terutama berkaitan dengan masih
adanya rasa malu untuk menjadi wirausaha, karena masih ada image yang buruk pada dunia
wirausaha. Image buruk ini sebenarnya berupa keyakinan-keyakinan subyektif yang tidak
mengandung kebenaran obyektif. Untuk menghilangkan prasangka buruk tersebut menurut
Thomas Zimmerer (1998) bahwa salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan
adalah melalui pendidikan kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan ini berupa teori dan
praktik, teori disampaikan melalui kegiatan pembelajaran di dalam kelas, sedangkan praktik,
dengan terjun langsung di tempat kerja.
Dengan ini maka kami peneliti tertarik untuk melakukan penelitian evaluasi program
keterampilan kewirausahaan melalui praktik bisnis inovatif di Madrasah Aliyah Jakarta.
Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui beberapa hal antara lain efektivitas
pelaksanaan program keterampilan kewirausahaan melalui praktik bisnis inovatif yang ada di
Madrasah Aliyah Jakarta sudah baik dilaksanakan sebagaimana mestinya, apakah
pelaksanaan praktik bisnis inovatif tersebut sudah sesuai dengan kemampuan murid di
Madrasah Aliyah Jakarta.
B. Masalah Penelitian
Dalam penelitian ini mengevaluasi tentang hasil dari program keterampilan
kewirausahaan melalui praktik bisnis inovatif di Madrasah Aliyah Jakarta dengan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana memahami dan mengevaluasi pelaksanaan program keterampilan
kewirausahaan melalui praktik bisnis inovatif yang ada di Madrasah Aliyah Jakarta
2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan praktik bisnis inovatif dari unsur penunjang dan
penghambat pembelajaran program keterampilan kewirausahaan di Madrasah Aliyah
Jakarta
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini berusaha untuk menjawab rumusan masalah berdasarkan latar
belakang masalah yang telah dipaparkan pada pendahuluan di atas dengan
mengklasifikasikannya ke dalam point berikut:
1. Untuk mengetahui pemahaman dan evaluasi pelaksanaan program keterampilan
kewirausahaan melalui praktik bisnis inovatif yang ada di Madrasah Aliyah Jakarta.
2. Untuk mengetahui unsur penunjang dan penghambat pelaksanaan kegiatan praktik
bisnis inovatif pada program keterampilan kewirausahaan di Madrasah Aliyah
Jakarta.
D. Urgensi Penelitian
Urgensi dari penelitian ini yakni praktik bisnis kewirausahaan di sekolah masih belum
maksimal dalam pelaksanaannya dan masih kurang membentuk perilaku wirausahawan
kepada peserta didik baik di Sekolah Menengah Atas maupun di Madrasah Aliyah. Pada
umumnya orientasi Kepala Sekolah hanya memberikan teori saja maka dari itu peneliti
mengembangkan program praktik bisnis di Madrasah Aliyah agar nantinya peserta didik
mempunyai perilaku kewirausahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scarborough, dan Doug Wilson. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha
Kecil. Jakarta: Salemba Empat., hlm: 4
peserta didik agar memiliki karakter dan atau perilaku wirausaha yang tangguh, sehingga
nantinya akan dapat menjadi manusia yang jika bekerja di kantor akan akan menjadi tenaga
kerja yang mandiri kerja dan jika tidak bekerja di kantor akan menjadi manusia yang mampu
menciptakan lapangan perkerjaan minimal bagi dirinya sendiri.
Nilai-nilai yang dikembangkan harus di arahkan pada pengembangan nilai-nilai dari
ciri- ciri seorang wirausaha. Menurut para ahli kewirausahaan, ada banyak nilai-nilai
kewirausahaan yang dianggap paling pokok dan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta
didik sebanyak 17 (tujuh belas) nilai yang seharusnya dimiliki oleh peserta didik dan warga
sekolah yang lain. Implementasi dari nilai-nilai pokok kewirausahaan tersebut tidak secara
langsung dilaksanakan sekaligus oleh satuan pendidikan, namun dilakukan secara bertahap.
Hal ini bukan berarti membatasi penanaman nilai-nilai (internalisasi) kewirausahaan tersebut
kepada semua sekolah secara seragam, namun setiap jenjang satuan pendidikan dapat
menginternalisasikan nilai-nilai kewirausahaan yang lain secara mandiri sesuai dengan
keperluan. Implementasi nilai-nilai kewirausahaan yaitu: (Kemendiknas: 2010, 10)
1. Mandiri
2. Kreatif
3. Berani mengambil resiko dengan pertimbangan
4. Berorientasi pada tindakan
5. Kepemimpinan
6. Kerja keras
7. Jujur
8. Disiplin
9. Inovatif
10. Tanggung-jawab
11. Kerja sama
12. Pantang menyerah (ulet)
13. Komitmen
14. Realistis
15. Rasa ingin tahu
16. Komunikatif
17. Motivasi kuat untuk sukses
D. Roadmap Penelitian
2019, EVALUASI PROGRAM KETERAMPILAN KEWIRAUSAHAAN MELALUI PRAKTIK BISNIS INOVATIF DI MADRASAH ALIYAH J
RAUSAHAAN BERDASARKAN NILAI-NILAI BUDAYA UNTUK MEMBENTUK DAYA SAING DAN KARAKTER BANGSA
2018, MANAJEMEN
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH
2016, EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN PADA BUSSINESS CENTER UNTUK KEAHLIAN AKUNTANSI DI SMKN 7
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Al-Khairiyah yang terletak di Jalan Buncit III
Jalan Mampang Prapatan VI, Kelurahan Tegal Parang dan Buncit I Mampang Prapatan
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Al-Khairiyah yang terletak di Jalan Buncit III
Jalan Mampang Prapatan VI, Kelurahan Tegal Parang dan Buncit I Mampang Prapatan
bulan, dimulai bulan November 2018 sampai dengan April 2019 secara berkelanjutan
agar peneliti dapat melengkapi datadata akurat yang akan diolah dalam penelitian.
C. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif karena peneliti menggambarkan,
meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial di
wawancara, observasi, dokumentasi berupa foto dan rekaman. Penelitian yang dipakai
agar dapat lebih menganalisa situasi di lapangan dan langsung dapat mengambil hipotesa
terhadap kejadian yang sesungguhnya untuk di samakan dengan teori yang selama ini di
pelajari.
15
tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan
ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada
kasus yang dipelajari.2
Maka dari itu peneliti menggunakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif sehingga
penelitian ini tidak menggunakan angka-angka tapi lebih kepada mendeskripsikan dan
mendefinisikan situasi sosial serta kejadian-kejadian yang ada berkaitan dengan masalah
penelitian. Hasil penelitian deskriptif ini dapat di jelaskan berupa hasil dari wawancara,
catatan lapangan, observasi, dan dokumentasi baik berupa foto maupun video. Dimana
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.3 Pengumpulan data
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
1. Observasi
Menurut Haris observasi didefinisikan sebagai suatu proses melihat, mengamati, dan
mencermati serta “merekam” perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu.
2
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D). Bandung: CV
Alfabeta. Hlm. 298
3
Ibid. Hlm. 308
Observasi ialah suatu kegiatan mencari data yang digunakan untuk memberikan suatu
Observasi yang peneliti lakukan adalah observasi partisipatif. Dalam observasi ini,
peneliti terlibat dengan kegiatan sehari – hari orang yang sedang di amati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian. Peneliti ikut terlibat langsung dalam
ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data. Dengan observasi partisipan
ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada
2. Wawancara
itu dilakukan oleh dia pihak, yaitu pewawancara (Interviewer) yang mengajukan
pertanyaan itu.5
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara
mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. Jenis
mendalam).
4
Haris Herdiansyah. 2015. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups Sebagai Instrumen Penggalian Data
Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers. Hlm. 131
5
Lexy J. Meleong. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hlm. 186
17
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
berbentuk gambar, misalnya foto, gambar gambar hidup, sketsa dan lain-lain.
Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar,
patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan perlengkap dari penggunaan
Pada penelitian ini, dokumentasi yang dilakukan peneliti dengan cara mengumpulkan
Setiap teknik pengumpulan data mempunyai aturan yang dijadikan sebagai pedoman
selama penelitian agar penelitian tidak meluas sehingga data yang dihasilkan dapat
lebih rinci. Oleh karena itu peneliti membuat kisi-kisi instrumen penelitian tentang
6
Sugiyono. Op.cit. Hlm. 329
Berorientasi 1.memiliki motif berprestasi
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Analisis data dalam penelitian kualitatif juga diartikan sebagai aktivitas yang
mengumpulkan data sampai pada tahap penulisan laporan.7 Inti dari analisis data dalam
penelitian kualitatif adalah mengurai dan mengolah data mentah menjadi data yang dapat
ditafsirkan dan dipahami secara lebih spesifik dan diakui dalam suatu perspektif ilmiah
yang sama, sehingga hasil dari analisis data yang baik adalah data oleh yang tepat dan
dimaknai sama atau relatif sama dan tidak bias atau menimbulkan perspektif yang
berbeda-beda.
Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah model analisis data kualitatif
Miles dan Huberman. Secara garis besar, Miles dan Huberman membagi analisis data
7
Afrizal. 2015. Metode Penelitian Kualitatif Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam
Berbagai Ilmu. Jakarta: Rajawali Pers. Hlm. 176
dalam penelitian kualitatif ke dalam tiga tahap, yaitu kodifikasi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan/verifikasi.8
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Teknik
analisis data model Miles dan Huberman terdiri dari tiga aktivitas yaitu reduksi data (data
pengumpulan data terlebih dahulu (data collection) yaitu melalui metode, observasi,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang
yang tidak perlu.10 Dengan demikian data yang di reduksi akan memberikan
pengumpulan data selanjutnya. Data yang sudah di peroleh oleh peneliti dalam hal
dengan mereduksi data unuk memfokuskan data yang diperlukan dalam penelitian.
8
Ibid. Hlm. 178
9
Sugiono. Op.cit. Hlm. 337
10
Ibid. Hlm. 338
Display data atau penyajian data ini proses pengumpulan informasi yang
singkat, bagan, tabel, flowchart dan lain-lain. Dengan mendisplay data, maka akan
kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. Hal yang sering digunakan
untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks bersifat naratif.
data kualitatif menurut Miles dan Huberman. Kesimpulan awal yang yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-
bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,
yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran
suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah
diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotetesis atau
teori.
BAGAN ALUR PENELITIAN:
B. Pembahasan
Penelitian ini mengenai evaluasi terhadap implementasi program keterampilan
kewirausahaan melalui praktik bisnis inovatif di Madrasah Aliyah Al-Khairiyah Jakarta.
evaluasi ini dilakukan dengan melalui analisis dari tiga sudut pandang yaitu dari aspek
manajemen, aspek akademik dan aspek sosial. Aspek manajemen akan dilihat dari
pelaksanaan fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan. Aspek akademik akan dikupas bagaimana pelaksanaan praktik bisnis yang
dilakukan oleh siswa, dan aspek sosial akan dikaji bagaimana dampaknya terhadap
peningkatan kesejahteraan baik bagi guru, karyawan maupun siswa.
1. Aspek Manajemen
Perencanaan
Dilakukan oleh sekolah dalam hal ini Kepala sekolah dibantu oleh pengelola
program praktik bisnis, dengan memperhatikan cara menyusun perencanaan yang
baik. . Perencanaan yang baik harus bisa menjawab enam pertanyaan yaitu; 1) apa
yang menjadi tujuan dari praktik bisnis kantin kejujuran,
2) mengapa program keterampilan kewirausahaan bisnis inovatif diadakan
sekolah, 3) siapa yang akan melakukan tugas agar praktik bisnis inovatif dapat
berjalan baik, 4) dimana letak business center berada agar menarik pembeli, 5)
kapan business center mulai dijalankan dan 6) bagaimana cara menjalankannya
agar sukses
Pengorganisasian
Untuk mengurus business center dibentuklah kepengurusan yang ditetapkan
melalui surat keputusan kepala sekolah. Dalam menyusun pengelola business
center kepala sekolah memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan struktur
organiusasi yang baik antara lain dengan memperhatikan the rightman on the right
place, menempatkan seseorang sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Disamping itu juga menerapkan prinsip sedikit struktur namun kaya fungsi,
struktur yang dibuat dibuat sederhana namun sudah mencukupi kebutuhan secara
menyeluruh.
Pengawasan :
Pengawasan dilakukan secara berjenjang dari Kepala sekolah kepada pengelola
business center dan pengelola business center kepada guru pengampu/
pembimbing dan siswa. Pengawasan dilakukan dalam rangka untuk mengetahui
apakah yang dilaksanakan sudah sesuai dengan yang direncanakan, jika ada
permasalahan dimana letak kekurangannya, dan mencarikan jalan keluarnya untuk
mengatasi permasalahan yang terjadi. Pengawasan yang efektif dapat menemukan
permasalahan dan dapat mencari pemecahan masalah dengan baik sehingga dapat
memajukan business center untuk masa yang akan datang. Pengawasan dilakukan
secara berjenjang dan berkala, agar supaya kegiatan yang direncanakan dapat
dilaksanakan dan mencapai tujuan.
2. Aspek Akademik
Pada dasarnya praktik bisnis yang dikembangkan di Madrasah Aliyah Al-Khairiyah
Jakarta dimaksudkan untuk memberikan media pembelajaran bagi siswa dalam hal:
(1) menumbuhkan jiwa wirausaha, (2) memberikan pengalaman langsung
berinteraksi dengan konsumen, (3) melakukan survei pasar untuk menentukan jenis
produk yang dibutuhkan konsumen (4) memberikan kesempatan melakukan
pembukuan terhadap transaksi bisnis yang dilakukan. Madrasah Aliyah Al-Khairiyah
Jakarta Business center dipakai untuk praktik kewirausahaan kelas X dan kelas XI
dan Kelas XII. Setiap 10 siswa dibimbing oleh satu orang guru. Jadwal pengambilan
barang ke toko dibuat oleh pengelola business center. Hal ini dimaksudkan agar
supaya tidak terjadi antrian yang berjubel di toko. Untuk siswa yang akan mengambil
barang ketoko diatur mekanismenya sebgai berikut: (1) siswa mengisi blangko
pemesanan barang, (2) siswa minta pengesahan kepada pembimbing, (3) siswa
datang ke toko dengan surat pesanan yang sudah ditanda tangani pembimbing untuk
mendapatkan barang sesuai pesanan . Apabila siswa sudah mendapatkan barang dari
toko kemudian siswa menjual di masyarakat sekitar siswa berada atau dengan
membuka uotlet atau toko di rumah. Setelah sepuluh hari siswa harus melaporkan
terhadap hasil penjualan kepada pembimbing. Untuk barang yang tidak laku dijual
dapat dikembalikan dan ditukar dengan barang lain sesuai dengan permintaan pasar.
Pihak pengelola business center memberikan harga sesuai dengan harga dari
pemasok dengan tidak menambah lagi, siswa dapat menjual kembali ke pasar dengan
harga ditetapkan sendiri oleh siswa dengan harga maksimal sama dengan harga pasar
jika memungkinkan di bawah harga pasar. Hal ini akan melatih siswa untuk dapat
berani mengambil resiko menetapkan harga yang bersaing dipasaran. Sehingga
diharapkan barang yang dijual siswa akan bisa terjual karena harga dapat bersaing
dengan harga dipasar, bahkan bisa lebih rendah dari harga di pasar. Keuntungan
masing masing siswa tidak sama tergantung ketrampilan siswa dalam menjual
barang ke konsumen. Pihak pengelola akan
mendapatkan laba bukan karena menambah prosentasi harga yang dijual ke siswa
tetapi dari hasil rabat dan bonus dari pemasok.
3. Aspek sosial
Kegiatan praktik bisnis inovatif di Madrasah Aliyah Al-Khairiyah Jakarta belum
banyak berdampak pada kesejahteraan guru dan karyawan. Hal ini dikarenakan guru
dan karyawan belum ada yang memanfaatkan business center dengan mengambil
barang dan kemudian menjual kembali di masyarakat sekitar rumahnya atau
membuka outlet di rumah. Kalau toh ada baru sebatas membeli barang untuk
keperluan sehari- hari bagi keluargannya. Tetapi bagi siswa mempunyai dampak
positif yang banyak pertama siswa akan mendapatkan pengalaman menjual barang
secara langsung ke konsumen sehingga dapat memupuk jiwa kewirausahaan, kedua
siswa akan memperoleh tambahan kesejahteraan dengan mendapatkan laba dari hasil
penjualan barang, terutama bagi sebagian besar siswa yang aktif dan dapat menjual
barang dengan omset yang besar, dan ketiga akan menambah pengalaman cara dan
strategi pemasaran barang. Ketiga manfaat diatas akan sangat berpengaruh pada jiwa
entreprenuer siswa apabila sudah tamat dari sekolah dan memasuki dunia kerja. Bagi
siswa yang aktif dan dapat menjual barang yang banyak tentu saja akan mendapatkan
penghasilan yang banyak pula, sehingga tambahan penghasilan itu dapat
dipergunakan menunjang keperluan mencukupi kebutuhan pendidikan, membeli
buku, peralatan sekolah, komputer dan lain sebagainya. Namun memang bagi
sebagian kecil siswa yang kurang aktif dan hanya dapat menjual barang dalam
jumlkah kecil, tentu saja belum dapat merasakan manfaat dari business center di
sekolah.
Praktik bisnis inovatif sebagai penumbuhan jiwa kewirausahaan :
Dalam melakukan praktik bisnis inovatif siswa mendapatkan pengalaman langsung
berupa : 1) siswa melakukan observasi pasar untuk mengetahui apa kebutuhan
konsumen terhadap barang keperluan sehari-hari, 2) berdasarkan observasi pasar
siswa dapat menginventarisir kebutuhan barang yang harus disediakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen, 3) siswa melakukan pemesanan barang ke business
center sekolah sesuai kebutuhan yang diperlukan konsumen, 4) siswa menjual barang
langsung ke konsumen dengan harga yang ditetapkan sendiri oleh siswa, 5) siswa
dapat
melakukan pembukuan terhadap transaksi yang dilakukan, 6) siswa dapat 167
mengelola keuangan dan keuntungan yang diperoleh. Ciri-ciri dan sifat-sifat seorang
wirausahawan yang memilki jiwa kewirausahaan adalah: 1) Percaya diri yaitu
mempunyai keyakinan, kemandirian, individualitas dan optimisme, 2)
Berorientasikan pada tugas dan hasil; dengan senantiasa berorientasi pada laba,
memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,
berorientasi pada prestasi, energik dan memiliki inisiatif, 3) Pengambil resiko;
memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan, 4) Kepemimpinan;
bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun, 5) Keorisinilan; memiliki inovasi dan
kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas, 6)
Berorientasi ke masa depan; memiliki presepsi dan cara pandang yang berorientasi
pada masa depan, 7) Jujur dan tekun; memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama
dengan kerja. Jika dilihat dari kesempatan yang diterima selama siswa melakukan
praktek di business center dan bila dikaitkan dengan ciri dan sikap seorang yang
berjiwa kewirausahaan, maka dapat disimpulkan bahwa praktik business center dapat
menumbuhkan dan meningkatkan jiwa kewirausahaan. Untuk lebih memperdalam
kajian ini di bawah ini kami sampaikan tabel yang berisi kegiatan siswa dalam
praktik bisnis inovatif
dan ciri-ciri orang yang berjiwa wirausaha sebagai berikut :
Tabel 4.1
hubungan praktik bisnis inovatif dengan ciri jiwa kewirausahaan
Ciri/sifat
No. Kegiatan Siswa kewirausahaan yang keterangan
dapat dicapai
6. Mengelola keuangan No 1, 2, 3, 7
sendiri
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Program keterampilan kewirausahaan melalui praktik bisnis inovatif di Madrasah Aliyah Al-
Khairiyah Jakarta telah dikelola dengan baik oleh kepala sekolah dan pengelola business
center, dengan melibatkan seluruh siswa sebagai tempat praktik bisnis. Praktik bisnis ini pun
mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran bagi pihak sekolah agar
kegiatan praktik bisnis inovatif ini dapat berjalan lebih baik lagi, yakni:
1. Hendaknya pemerintah melalui Suku Dinas Pendidikan wilayah Jakarta Selatan
memberikan dukungan atau bantuan fasilitas untuk pengembangan praktik bisnis
inovatif di Madrasah Aliyah Jakarta.
2. Sekolah perlu mengembangkan jalinan kerjasama dengan lembaga lain dalam kerja
sama yang saling menguntungkan
3.Guru dan karyawan seharusnya menjadi contoh dalam memanfaatkan business
center dengan melakukan praktik bisnis.
4. Kurikulum kewirausahaan perlu disesuaikan dengan perkembangan yang
terjadi didunia usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal. 2015. Metode Penelitian Kualitatif Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif
dalam berbagai Ilmu. Jakarta: Rajawali Pers
Haris Herdiansyah. 2015. Wawancara, Observasi, Focus Groups sebagai Instrumen Penggalian Data
Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers
Leonardus Saiman. 2015. Kewirausahaan Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Jakarta: Salemba Empat.
Lexy Maleong. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D). Bandung:
Alfabeta
Suryana. 2013. Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.
Sudarto. 2006. Menyalurkan Lulusan Melalui Bursa Kerja Khusus. Solo: Majalah Didik, Edisi 04/
Th.1/November.
Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scarborough, dan Doug Wilson. 2008. Kewirausahaan dan
Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: Salemba Empat