OLEH :
iii
Jakarta, 3 Agustus 2021
Mengetahui,
Ketua Jurusan Gizi Ketua Tim Pengusul
Mengetahui, Mengesahkan,
Kepala Pusat PPM Direktur Poltekkes Jakarta II
Dr. Dra. Syarifah Miftahul El Jannah, M.Biomed Joko Sulistiyo, ST., M.Si
NIP.196705041992032004 NIP. 196811221989031002
iv
IDENTITAS DAN PERAN MAHASISWA
v
IDENTITAS DAN URAIAN PERAN TIM PENGABDI
Waktu
Nama Tim Asal
No Rekam Jejak Uraian Tugas (jam/m
Pengabdi Institusi
gg)
1. Dr. Iskari Poltekkes Penangung kegiata 8 jam
Ngadiarti, SKM, Kemenkes perencanaan s/d
M.Sc Jakarta 2 monitoring dan evaluasi
2. Sa’diah Multi Jurusan Bertanggung jawab 8 Jam
Karina, SKM, dalam kegiatan
M.Kes penyadaran
3. Dosen Jurusan Bertanggung jawab 8 jam
Kewirausahaan terhadap pelatihan
4. Wastio Jurusan Bertanggung jawab 8 jam
terhadap kegiatan
pendampingan
vi
SURAT PERNYATAAN
Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dan ditandatangani bersama sehingga
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ iii
IDENTITAS DAN PERAN MAHASISWA .................................................................... v
IDENTITAS DAN URAIAN PERAN TIM PENGABDI ................................................. vi
SURAT PERNYATAAN ................................................................................................. vii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ ivi
RINGKASAN PROPOSAL.............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Analisis Situasi ...................................................................................................... 1
B. Permasalahan Mitra ............................................................................................... 3
C. Tujuan Kegiatan ..................................................................................................... 4
D. Manfaat Kegiatan ................................................................................................... 4
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN ...................................................................... 5
A. Solusi ..................................................................................................................... 5
B. Target Luaran ......................................................................................................... 5
BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN ..................................................................... 6
A. Metode Pelaksanaan Pengabmas ........................................................................... 6
B. Langkah-langkahnya dan Luaran yang Diperoleh ................................................. 7
C. Alur Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ...................................................... 9
D. Peran dan Tanggungjawab (Keterlibatan dalam Pengabmas)................................ 9
BAB IV KELAYAKAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II .............................. 12
A. Kepakaran Tim..................................................................................................... 12
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................................ 13
A. Anggaran Biaya ................................................................................................... 13
B. Jadwal Kegiatan ................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 16
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................... 17
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
RINGKASAN PROPOSAL
Pada masa pandemi terjadi penurunan daya beli masyarakat dan menurunkan
kesempatan kerja terutama bagi lulusan baru. Mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Jakarta II sebenarnya sejak tahun 2000 sudah mendapatkan mata kuliah
kewirausahaan. Mata kuliah yang diberikan merupakan pendidikan dan pelatihan
yang memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan dan menggunakan
kreativitas, mengambil inisiatif, tanggung jawab dan risiko. Pendidikan ini harus
dimaknai sebagai pendidikan untuk membangun karakter wirausaha, pola pikir
wirausaha, dan perilaku wirausaha. Namun kenyataanya pendidikan ini sebagian
besar hanya teori tanpa praktek langsung dengan pendampingan. Pada akhirnya
program pendidikan kewirausahaan tidak berkesinambungan dan hasilnya tidak
terlihat. Program pengembangan kewirausahaan (PPK) ini bertujuan untuk
memberikan pembinaan kewirausahaan bagi mahasiswa, alumni dan karyawan
Poltekkes Kemenkes Jakarta II. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
Participatory Acton Learning System (PALS) degan 3 fase yaitu penyadaran
kewirausahaan (awareness), pengkapasitasan dan pendampingan kewirausahaan
(entrepreneurship capacity building), dan pelembagaan (institutionalization).
Harapan dari kegiatan ini yaitu dapat terlaksana dan memperkokoh Poltekkes
Kemenkes Jakarta II sebagai layanan umum.
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Pada awal abad 21 setiap perguruan tinggi wajib memasukkan mata kuliah
kewirausahaan kepada mahasiswanya termasuk Poltekkes Kemenkes Jakarta II.
Penekanan pendidikan kewirausahaan bukanlah semata-mata pendidikan usaha,
melainkan pendidikan dan pelatihan yang memungkinkan mahasiswa untuk
mengembangkan dan menggunakan kreativitas, mengambil inisiatif, tanggung jawab dan
risiko sehingga dimaknai sebagai pendidikan untuk membangun karakter, pola pikir, dan
perilaku wirausaha. Perilaku usaha yang dimaksud adalah mampu menjadi entrepreneur
(membuat keputusan berisiko dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri) maupun
intrapreneur (membuat keputusan berisiko dengan menggunakan sumber daya
perusahaan)1. Namun yang masih menjadi kendala adalah metode mengajar masih
tradisional seperti metode ceramah, review literature dan ujian belum dilengkapi dengan
pendekatan entrepreneurial yang lebih banyak agar dapat menarik mahasiswa untuk aktif
dalam proses belajar. Pendidikan kewirausahaan seharusnya mampu memotivasi
mahasiswa untuk merefleksikan dirinya dengan berperilaku seperti wirausaha.
Pada saat pandemi ini telah memporak-porandakan sendi-sendi perekonomian.
Kondisi perekonomian yang tidak stabil menimbulkan efek pada ketersediaan lapangan
pekerjaan. Sempitnya lapangan pekerjaan juga berimbas pada lulusan Poltekkes
Kemenkes Jakarta II. Oleh karena itu, pengembangan kewirausahaan perlu lebih
digalakkan. Pengalaman di berbagai negara maju menunjukkan bukti bahwa semakin
banyak penduduk yang melakukan kegiatan ekonomi melalui wirausaha, akan berdampak
pada kemajuan ekonomi bang sa tersebut. Oleh karena itu, program kewirausaahn mulai
digalakkan melalui berbagai hal diantaranya, program mahasiswa wirausaha berbasis
IPTEK (Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, 2017), dan IPTEK bagi kewirausahaan
(Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, 2017). Dalam skema pengabdian
masyarakat Poltekkes Kemenkes Jakarta II juga terdapat skema program pengembangan
kewirausahaan.
Sejak tahun 2009, Poltekkes Kemenkes Jakarta II ditetapkan sebagai satuan kerja
yang memiliki Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan sesuai Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 129 tahun 2020, Pasal 195 ayat (1) disebutkan: “Untuk
1
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, BLU dapat melakukan pengembangan
usaha dengan membentuk unit usaha”. Model unit usaha ini salah satunya dengan
melibatkan atau bekerja sama dengan mahasiswa maupun alumni. Manfaat
pengembangan model ini selain menjadi model pembelajaran praktek dari kelas teori
kewirausahaan, bermanfaat juga bagi ekonomi unit pengelola, Unit Usaha Mahasiswa
dan Alumni. Dengan demikian, pencapaian misi Poltekkes Kemenkes Jakarta II untuk
menghasilan tenaga kesehatan unggul, berkarakter dan berdaya saing dapat tercapai .
Selain itu Poltekkes Jakarta 2 mempunyai jurusan yang bisa diberdayakan sesuai dengan
masa pandemi yaitu jurusan gizi dengan produk makanan sebagai peningkat munitas dan
Kesehata ligkungan untuk mengoptimalkan disinfekstas, sabun dan lain -lain.
Dalam program pengembangan kewirusahaan, metode yang sering digunakan
adalah PALS (Participatory Action Learning System). Metode PALS menitik beratkan
pada transformasi kegiatan yang telah ada diusahakan pada perubahan-perubahan kearah
perbaikan kondisi entrepreneuship tenant melalui: capaciting, communication, soft skill
and entrepreneur enabler. Kelebhanlain dari Metode PALS melibatkan mahasiswa dalam
proses pembelajaran aktif partisipan dalam program kewirausahaan secara ilmiah dengan
segala pendekatan sehingga membentuk suatu sistem interaksi pembelajar secara
partisipatif, baik secara personal maupun komunal. Ada 3 fase utamanya yaitu fase
penyadaran, fase (1) fase penyadaran kewirausahaan (awareness), (2) fase
pengkapasitasan dan pendampingan kewirausahaan (entrepreneurship capacity
building), dan (3) fase pelembagaan (institutionalization). Fase penyadaran
kewirausahaan tenant merupakan fase starting point dalam membangun kapabilitas
tenant, yaitu dengan mengikuti tahapan rekrutmen tenant. Dengan niat dan kemauan
untuk belajar menjadi wirausaha maka dengan sendirinya akan mendaftarkan diri dan
memenuhi semua persayaratan administrasinya. Kemudian pada fase kedua, yaitu fase
pengkapasitasan dan pendampingan kewirausahaan, yaitu dengan cara melakukan
pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kepada para tenant supaya mampu
melaksanakan usahanya secara mandiri pasca pelaksanan program PPK. Fase ketiga
kelembagaan yaitu memberikan penguatan pelembagaan tenant berupa pembentukan
kerjasama, pengurusan izin usaha dan P-IRT produk tenant.
Beberapa ahli mengemukakan bahwa metode PALS dapat melatih kemandirian
untuk meningkatkan kompetensi sehingga menjadi kekuatan dan mendorong aktifitas
2
proses pembelajaran dan minat dari tenant untuk berkarya. Dalam pendekatan PALS ini
akan menggabungkan teori dan praktek serta masalah yang timbul dan berlatih juga
bagaimana melakukan eksekusi ( Kassean, et al, (2015) , dan (Brink, T., & Madsen, S.
O. (2015)). Metode ini juga dikembangkan di beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur
ternyata hasilnya dapat memberikan perbaikan dalam pengelolaan tenant, menghasilkan
produk berbasis IPTEK dan terbentuknya kerjasama dengan pihak-pihak terkait serta
terbentuknya wirausahawan yang mandiri (sodikindkk,2017 dan Arief MR dkk 2016).
B. Permasalahan Mitra
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) merupakan organisasi mahasiswa intra
kampus dan sebagai wadah aspirasi mahasiswa. Dalam bekerjanya BEM dipimpin oleh
presiden dan dibantu dengan 7 kementerian. Salah satu kementerianya adalah kementerian
kewirausahaan dan dibawahnya ada UKM Bumakraf. Selama ini kiprah kementerian
kewirausahaan belum terlihat. Permasalahan yang dapat diidentifikasi pada
pengembangan usaha kementerian kewirausahaan dan UKM Bumakraf yang berkaitan
dengan alat tulis, asesoris seragam dan kuliner adalah; (a) kurangnya modal usaha; (b)
kurangnya pengetahuan dan pengalaman pelaku usaha tentang kewirausahaan; (d)
kurangnya aset dan akses usaha; (e) mutu hasil olahan yang relatif rendah; dan (e) sulitnya
pemasaran produk yang dihasilkan; serta (f) minimnya fasilitator yang dapat membantu
memfasilitasi usaha pemasaran dan pengadaan bahan baku. Hal ini mengakibatkan usaha
yang dirintis oleh kementerian kewirausahaan BEM Poltekkes Kemenkes Jakarta II tidak
mampu berkembang. Terutama saat pandemi peluang pegembangan usaha menurun.
Sebenarnya peluang tersebut bisa dioptimalkan mengingat lokasi kampus strategis dengan
adanya perkantoran yang jumlah karyawan cukup menjanjikan sebagai pasar usaha.
kekuatan lain adalah kampus ini terdiri berbagai jurusan, dimana masing jurusan jurusan
mempunyai keunggulan yag dapat didayagunakan sebagai latihan inovasi dan kreatifitas
usaha. Hal yang paling mudah dikembangkan di masapandemi adalah usaha yang terkait
dengan makanan dan alat untuk meningkatkan perilaku hidup sehat dan memenuhi 5 M
untuk masa pandemi yang belumjelaskapan berakhir.
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan ini pengabdi ingin membantu
BEM dalam mengembangkan kewirausahaan dengan melakukan revitalissi program
kewirausahaan dengan konsep pelatihan dan pembinaan berkesinambungan serta
3
menyesuaikan masalah wirausahawan dan calon wirausahawa. Program ini
mengombinasikan antara pemberian teori dan praktek di lapangan. Metode
pengoperasiannya mengikuti prinsip “learning by doing” yaitu mengajak para tenant
untuk memperhatikan, mempelajari, mencoba membuat desain dan melakukan/
menjalankan produksi, turut serta menangani pemasaran, dan melakukan evaluasi
terhadap seluruh aktivitas yang telah dijalankan.
C. Tujuan Kegiatan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Program Pengembangan
kewirausahaan ini bertujuan:
1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran mahasiswa untuk menjadi tenan wirausaha
2. Memberikan ketrampilan kepada tenant tentang bidang usaha yang dipilih/dikuasai
3. Melaksanakan pendampingan kepada tenant sehingga produk yag dihasilkan
terstandar
4. Memberikan penguatan pelembagaan tenant seperti pembentukan kerjasama,
pengurusan izin usaha dan P-IRT produk tenant.
D. Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diperoleh dari Program Pengembangan Kewirausahaan ini adalah :
1. Bagi Mahasiswa dan alumni
Memantapkan mahasiswa/alumni/tenant sebagai wirausaha yang mandiri dan
percaya diri
2. Manfaat bagi Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi menjadi dikenal oleh masyarakat sebagai penggerak, fasilitator dan
kontributor langsung kepada mahasiswa mempraktekkan sebagai tenant baru yang
mandiri
3. Manfaat bagi BEM
Hasil kegiatan dapat diterapkan sebagai pembuktian kerja nyata dalam
mengembangkan wirausaha d ilingkup mahasiswa
4
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN
A. Solusi
B. Target Luaran
Luaran wajib program PPK adalah :
a. Minimal ada 2 wirausaha baru mandiri berbasis IPTEK yang siap beraktivitas di
masyarakat (individu atau kelompok).
b. Satu artikel ilmiah per tahun yang dipublikasikan melalui Jurnal ber ISSN (bukan
pada jurnal terbitan PT pengusul) atau prosiding dari seminar internasional yang
dilaksanakan di dalam atau di luar negeri yang dilakukan sekali dalam satu tahun,
dan
c. Publikasi pada media masa cetak/online/repository PT;
d. Video pelaksanaan kegiatan
Luaran tambahan program PPK berupa :
a. Metode atau sistem; Produk (Barang atau Jasa);
b. Hak cipta bersertifikat, buku ber ISBN;
c. Inovasi baru TTG,
5
BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN
1. Fase penyadaran
Dalam fase penyadaran ini akan dilakukan seminar kewirusahaan
kepada semua mahasiswa angota BEM dan alumni yang berminat
melakukan kegiatan wirausaha. Setelah mereka mengikuti kegiatan ini
mereka diminta untuk menyusun satu produk yang diminati untuk
dikembangkan sebagai sutau usaha. Dari proposal yang masuk akan
dipilih 10 tenan yang baik dan dari mereka akan dilatih masuk dalam
tahap yang ke 2. Tujuan kegiatan fase yang pertama ini untuk
menumbuhkan bahwa produk yang diajukan memang berasal dari
keinginan mereka, sehingga mereka akan tumbuh tanggung jawab untuk
mengembangkannya. Hal ini didasari oleh keinginan dari bottom up.
Sebelummnya telah diinformasikan bahwa dari 10 terbaik akan dilatih
6
dan didampingi.
7
2. Fase pengkapasitasan dan pendampingan
8
C. Alur Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
Alur pelaksanaan pengabmas PPK digambarkan pada skema berikut:
Kerjasama dan
Koordinasi :
1. Tim Pengabdi
Poltekkes
Kemenkes
Jakarta II Hasil Riset Pengabdi
Produk terkait PHBS Pelaksanaan:
2. BEM Poltekkes
dan makanan 1. Seminar Umum
Kemenkes
2. Kegiatan Klasikal
Jakarta II
Pra Kegiatan: 3. Praktek
3. Suku Dinas
Perindustrian, 1. Survey lokasi
Perdagangan, 2. Musyawarah
Koperasi, Usaha masyarakat kampus
Kecil dan (MMK)
Proses perizinan dan
Menengah
pencarian mitra
(PPKUKM)
Kota
Administrasi
Jakarta Selatan
9
Anggota Pengabdi
1) Melaksanakan peran dan tanggungjawab yang telah disusun dan
disepakati serta bekerjasama secara tim untuk melaksanakan
pengabmas sesuai jadwal yang disusun dan peran yang menjadi
tanggungjawabnya.
2) Bekerjasama dengan mahasiswa dan mitra dalam kegiatan
klasikal, praktek maupun pendampingan.
3) Melaksanakan pengabmas sesuai kompetensi dan background
keilmuannya dan bekerjasama dengan tim serta mitra.
2. Peran dan Tanggungjawab Mahasiswa
Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan pengabmas PPK ini
adalah mahasiswa anggota BEM Poltekkes Kemenkes Jakarta II yang
berjumlah enam orang yang terlibat secara langsung dari proses seminar
umum hingga proses akhir yaitu fase pelembagaan.
Peran Mahasiswa BEM:
1) Mempersiapkan proses pelaksanaan setiap kegiatan dari mulai
seminar umum sampai tahap implementasi.
2) Menyebarkan undangan ke seluruh mahasiswa
3) Ikut merekomendasikan calon tenan
4) Mendampingi tenant baik dalam teori maupun praktik
5) Membantu dalam mencari narasumber, lokasi kunjungan industri,
dan industi magang
6) Membantu tenan dalam proses pemasaran
10
2) Merekomendasikan perekrutan calon tenant
3) Turut serta memiliki tenan terbaik
4) Merekomendasikan dalam mencari lokasi kunjungan industri dan
industri tempat magang
5) Membantu dalam proses pelembagaan (proses perizinan dan
membantu mencarikan mitra)
11
BAB IV
KELAYAKAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
2. Anggota Tim
a. Pengajar matakuliah kewirausahaan
b. Konsultan kewirausahaan
c. Pengajar modifikasiProduk dan Kuliner
d. Instruktur mata kuliah yang terkait DBD dan pembuatan disinfektan
e. Penulis buku Wira usaha dan bukukuliner
f. Pendamping mahasiswa dalam bidang makanan dan hygine sanitasi
3. Mahasiswa
a. Membantu pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat.
b. Mempunyai pengalaman design grafis
c. Menguasailink media sosial
12
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya
Anggaran biaya yang kami ajukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat
kali ini, kami susun dalam tabel dibawah ini :
Tabel 4. Anggaran Biaya
13
13 Masker medis : 2 box X 20.000 40.000,-
14 Hand Sanitizer : 2 btl besar X 30.000 60.000,-
15 Kebersihan : 6 hari x 100.000 600.000,-
JUMLAH 17.650.000,-
Bahan lain-lain / Penunjang
1 Pembuatan Laporan 1.500.000,-
2 Dokumentasi 1.000.000,-
3 Perizinan 500.000,-
4 Publikasi di jurnal berISSBN 1.000.000,-
5 Buku berISSBN/ Sertifikat Hak Cipta 800.000,-
6 Lain-lain tidak terduga 2.400.000,-
JUMLAH 6.800.000,-
TOTAL 30.500.000,-
14
B. Jadwal Kegiatan
Berikut jadwal kegiatan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dengan skema PPK :
Bulan ke
No Kegiatan (2022)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan dan
koordinasi tim untuk
pelaksanaan
PPK
2 Pembuaan modul
3 Advokasi dan
sosialisasi
4 Seminar
5 Pendampingan
6 Pembinaan
7 Penyusunan laporan
Bulan ke
No Kegiatan (2023)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengajuan Haki Untuk
Modul dan hak
paten
untuk aplikasi
2 Proses Publikasi Jurnal
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
A. Identitas Diri
1. Nama lengkap : Dr. Iskari Ngadiarti, SKM, M.Sc
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
4. NIP : 195805111980122001
5. NIDN : 4011055801
6. Tempat dan Tanggal Lahir : Blora, 11 Mei 1958
7. E-mail : iskaringadiarti@gmail.com
8. Telp./Faks. : (021) 739 5331
9. Website Personal :-
10. Institusi : Poltekkes Kemenkes Jakarta II
11. Program Studi : Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika
12. Jenjang Pendidikan Terakhir : S3
13. Alamat : Taman Asri Blok D6 no 17, Tangerang 15155
14. Mata Kuliah yang diampu 1. Dietetika Dasar
2. Dietetika Lanjut
3. Komunikasi Interpersonal dan Konseling
Gizi
4. Ilmu Gizi Dasar
5. Interaksi Obat dan Zat Gizi
6. Tumbuh Kembang
7. Manajemen Sistem Penyelenggaraan
Makanan
17
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 tahun terakhir
No. Pendanaan
Tahun Judul Penelitian
Sumber Jumlah (Juta/Rp)
Efektivitas Minuman Fungsional
1. 2021 KELOJA dalam meningkatkan Risbinakes 35
Status Gizi dan Imunitas Lansia
Pengaruh Intervensi Gizi Berbasis
Sekolah Terhadap Perubahan
2. 2020 Kebiasaan Makan & Bb Anak Risbinakes 70
Sekolah Di Jakarta Selatan
18
Volume,
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Nomor, URL
Tahun
pandemic-
608c0c659207c.
pdf
3. Efektivitas Edukasi Gizi Gizi Indonesia https://persagi.
dengan Pendampingan org/ejournal/in
Terhadap Asupan Zat Gizi Vol. 44(1), Feb dex.php/Gizi_In
Makro, HbA1c, dan Profil 2021 don/article/vie
Lipid Darah pada Pasien DM w/558/268
Tipe II
4. Gizi Indonesia https://persagi.
Pengaruh Konseling Pada
org/ejournal/in
Pengetahuan dan Asupan Ibu Vol. 44(1), Feb
dex.php/Gizi_In
di Wilayah Kerja Puskesmas 2021
Kebayoran Baru Jakarta don/article/vie
w/562/270
5. Gizi Indonesia https://persagi.
Penerapan Anjuran Diet org/ejournal/in
DASH Dibandingkan Diet dex.php/Gizi_In
Rendah Garam Berdasarkan
Vol. 44(1), Feb don/article/vie
Konseling Gizi Terhadap
2021 w/559/273
Penurunan Tekanan Darah
Pada Pasien Hipertensi di
Puskesmas Larangan Utara
19
No. Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah/Seminar Temat
Decreasing Malnutrition Status in
Children Aged 24-59 Month
20
21