Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL

PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN (PPK)


PENINGKATAN KAPASITAS DAN PEMBINAAN
KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA DAN ALUMNI POLTEKKES
KEMENKES JAKARTA II

OLEH :

Ketua Tim Pengusul :


Dr. Iskari Ngadiarti, SKM, M.Sc
Anggota Tim Pengusul :
Sa’diah Multi Karina, SKM, M.Kes
Drs. A Adhitya Wardhana, MM
Wastyo Wiarawan, SKM

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLTEKKES


KEMENKES JAKARTA II
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul IbM : Peningkatan Kapasitan dan Pembinaan


Kewirausahaan Mahasiswa, dan Alumni
Poltekkes Kemenkes Jakarta II
2. Nama Mitra Program IbM (1) : BEM Poltekkes Jakarta II
3. Nama Mitra Program IbM (2) : Suku Dinas
4. Ketua Tim Pengusul :
a. Nama : Dr. Iskari Ngadiarti, SKM, M.Sc.
b. NIDN : 4011055801
c. Jabatan/Golongan : Lektor Kepala/Gol IV-c
d. Program Studi : Gizi
e. Bidang Keahlian : Gizi
f. Alamat Kantor : Jurusan Gizi, Polteke Jakarta II, Jl. Hang
Jebat III Kbyb Jakarta Selatan
/0217395331
5. Anggota Tim Pengusul :
a. Jumlah Anggota : 3 (tiga) orang
b. Nama Anggota : Sa’diah Multi Karina,SKM, M.Kes
Drs. Aditya Wardani, MM
Wastyo Wiarawan, SKM
c. Mahasiswa yang terlibat : 6 (enam) orang
6. Mitra BEM poltkesJkarta II dan suku dinas
Perindakop Jakarta Selatan
7 Lokasi Kemitraan :
8. Luaran yang dihasilkan : 2 tenan baru
9. Jangka waktu pelaksanaan : 8 bulan
10. Biaya total : Rp 30.500.000,-
11. Sumber dana : Rp 30.000.000,- (DIPA Poltekkes
Kemenkes Jakarta II)
Rp 500.000,- (BEM)-

iii
Jakarta, 3 Agustus 2021
Mengetahui,
Ketua Jurusan Gizi Ketua Tim Pengusul

Titus Priyo Harjatmo,SKM, M.Kes Dr. Iskari Ngadiarti, SKM, MSc


NIP. 196109141986031004 NIP.1958051119801220001

Mengetahui, Mengesahkan,
Kepala Pusat PPM Direktur Poltekkes Jakarta II

Dr. Dra. Syarifah Miftahul El Jannah, M.Biomed Joko Sulistiyo, ST., M.Si
NIP.196705041992032004 NIP. 196811221989031002

iv
IDENTITAS DAN PERAN MAHASISWA

Nama Mahasiswa dan Perannya dalam Pengabmas PPDS ini adalah:

No Nama Jurusan NIM Peran


1 Mahasiswa 1 - - Mempersiapkan proses
pelaksanaan setiap kegiatan
dari mulai seminar umum
sampai tahap implementasi.

2 Mahasiswa 2 - - Menyebarkan undangan ke


seluruh mahasiswa

3 Mahasiswa 3 - - Ikut merekomendasikan calon


tenan

4 Mahasiswa 4 - - Mendampingi tenant baik


dalam teori maupun praktik

5 Mahasiswa 5 - - Membantu dalam mencari


narasumber, lokasi kunjungan
industri, dan industi magang

6 Mahasiswa 6 - - Membantu tenan dalam proses


pemasaran

v
IDENTITAS DAN URAIAN PERAN TIM PENGABDI

Waktu
Nama Tim Asal
No Rekam Jejak Uraian Tugas (jam/m
Pengabdi Institusi
gg)
1. Dr. Iskari Poltekkes Penangung kegiata 8 jam
Ngadiarti, SKM, Kemenkes perencanaan s/d
M.Sc Jakarta 2 monitoring dan evaluasi
2. Sa’diah Multi Jurusan Bertanggung jawab 8 Jam
Karina, SKM, dalam kegiatan
M.Kes penyadaran
3. Dosen Jurusan Bertanggung jawab 8 jam
Kewirausahaan terhadap pelatihan
4. Wastio Jurusan Bertanggung jawab 8 jam
terhadap kegiatan
pendampingan

vi
SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini, saya:


Nama Lengkap : Iskari Ngadiarti
NIDN : 4011055801
Jabatan : Lektor Kepala
Nama Poltekkes : Poltekkes KemenkesJakarta 2
Jabatan : Ketua Tim Pengusul

Menyatakan bahwa kami sebagai ketua telah menyusun proposal Pengabdian


Masyarakat
Yang berjudul: Peningkatan Kapasitan dan Pembinaan Kewirausahaan
Mahasiswa, dan Alumni Poltekkes Kemenkes Jakarta II
Dengan jumlah usulan dana sebesar Rp. 30 .500.000.
Apabila proposal ini disetujui maka kami secara bersama-sama dengan anggota
akan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengabdian ini sampai tuntas sesuai
dengan persyaratan yang dituangkan dalam surat kontrak perjanjian.

Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dan ditandatangani bersama sehingga
dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Ketua Tim Pengusul

Dr. Iskari Ngadiarti, SKM, MSc


NIP.1958051119801220001

vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ iii
IDENTITAS DAN PERAN MAHASISWA .................................................................... v
IDENTITAS DAN URAIAN PERAN TIM PENGABDI ................................................. vi
SURAT PERNYATAAN ................................................................................................. vii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ ivi
RINGKASAN PROPOSAL.............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Analisis Situasi ...................................................................................................... 1
B. Permasalahan Mitra ............................................................................................... 3
C. Tujuan Kegiatan ..................................................................................................... 4
D. Manfaat Kegiatan ................................................................................................... 4
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN ...................................................................... 5
A. Solusi ..................................................................................................................... 5
B. Target Luaran ......................................................................................................... 5
BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN ..................................................................... 6
A. Metode Pelaksanaan Pengabmas ........................................................................... 6
B. Langkah-langkahnya dan Luaran yang Diperoleh ................................................. 7
C. Alur Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ...................................................... 9
D. Peran dan Tanggungjawab (Keterlibatan dalam Pengabmas)................................ 9
BAB IV KELAYAKAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II .............................. 12
A. Kepakaran Tim..................................................................................................... 12
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................................ 13
A. Anggaran Biaya ................................................................................................... 13
B. Jadwal Kegiatan ................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 16
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................... 17

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 5


Tabel 2. Langkah-langkah yang dilakukan pada fase penyadaran ...................................... 7
Tabel 3. Langkah-langkah yang dilakukan pada fase pengkapasitasan dan pendampingan
............................................................................................................................................ 8

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. metode pelaksanaan berdasarkan metode PALS ............................................... 6


Gambar 2. Alur pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.............................. 9

vi
RINGKASAN PROPOSAL

Pada masa pandemi terjadi penurunan daya beli masyarakat dan menurunkan
kesempatan kerja terutama bagi lulusan baru. Mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Jakarta II sebenarnya sejak tahun 2000 sudah mendapatkan mata kuliah
kewirausahaan. Mata kuliah yang diberikan merupakan pendidikan dan pelatihan
yang memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan dan menggunakan
kreativitas, mengambil inisiatif, tanggung jawab dan risiko. Pendidikan ini harus
dimaknai sebagai pendidikan untuk membangun karakter wirausaha, pola pikir
wirausaha, dan perilaku wirausaha. Namun kenyataanya pendidikan ini sebagian
besar hanya teori tanpa praktek langsung dengan pendampingan. Pada akhirnya
program pendidikan kewirausahaan tidak berkesinambungan dan hasilnya tidak
terlihat. Program pengembangan kewirausahaan (PPK) ini bertujuan untuk
memberikan pembinaan kewirausahaan bagi mahasiswa, alumni dan karyawan
Poltekkes Kemenkes Jakarta II. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
Participatory Acton Learning System (PALS) degan 3 fase yaitu penyadaran
kewirausahaan (awareness), pengkapasitasan dan pendampingan kewirausahaan
(entrepreneurship capacity building), dan pelembagaan (institutionalization).
Harapan dari kegiatan ini yaitu dapat terlaksana dan memperkokoh Poltekkes
Kemenkes Jakarta II sebagai layanan umum.

vii
BAB I PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi
Pada awal abad 21 setiap perguruan tinggi wajib memasukkan mata kuliah
kewirausahaan kepada mahasiswanya termasuk Poltekkes Kemenkes Jakarta II.
Penekanan pendidikan kewirausahaan bukanlah semata-mata pendidikan usaha,
melainkan pendidikan dan pelatihan yang memungkinkan mahasiswa untuk
mengembangkan dan menggunakan kreativitas, mengambil inisiatif, tanggung jawab dan
risiko sehingga dimaknai sebagai pendidikan untuk membangun karakter, pola pikir, dan
perilaku wirausaha. Perilaku usaha yang dimaksud adalah mampu menjadi entrepreneur
(membuat keputusan berisiko dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri) maupun
intrapreneur (membuat keputusan berisiko dengan menggunakan sumber daya
perusahaan)1. Namun yang masih menjadi kendala adalah metode mengajar masih
tradisional seperti metode ceramah, review literature dan ujian belum dilengkapi dengan
pendekatan entrepreneurial yang lebih banyak agar dapat menarik mahasiswa untuk aktif
dalam proses belajar. Pendidikan kewirausahaan seharusnya mampu memotivasi
mahasiswa untuk merefleksikan dirinya dengan berperilaku seperti wirausaha.
Pada saat pandemi ini telah memporak-porandakan sendi-sendi perekonomian.
Kondisi perekonomian yang tidak stabil menimbulkan efek pada ketersediaan lapangan
pekerjaan. Sempitnya lapangan pekerjaan juga berimbas pada lulusan Poltekkes
Kemenkes Jakarta II. Oleh karena itu, pengembangan kewirausahaan perlu lebih
digalakkan. Pengalaman di berbagai negara maju menunjukkan bukti bahwa semakin
banyak penduduk yang melakukan kegiatan ekonomi melalui wirausaha, akan berdampak
pada kemajuan ekonomi bang sa tersebut. Oleh karena itu, program kewirausaahn mulai
digalakkan melalui berbagai hal diantaranya, program mahasiswa wirausaha berbasis
IPTEK (Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, 2017), dan IPTEK bagi kewirausahaan
(Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, 2017). Dalam skema pengabdian
masyarakat Poltekkes Kemenkes Jakarta II juga terdapat skema program pengembangan
kewirausahaan.
Sejak tahun 2009, Poltekkes Kemenkes Jakarta II ditetapkan sebagai satuan kerja
yang memiliki Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan sesuai Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 129 tahun 2020, Pasal 195 ayat (1) disebutkan: “Untuk

1
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, BLU dapat melakukan pengembangan
usaha dengan membentuk unit usaha”. Model unit usaha ini salah satunya dengan
melibatkan atau bekerja sama dengan mahasiswa maupun alumni. Manfaat
pengembangan model ini selain menjadi model pembelajaran praktek dari kelas teori
kewirausahaan, bermanfaat juga bagi ekonomi unit pengelola, Unit Usaha Mahasiswa
dan Alumni. Dengan demikian, pencapaian misi Poltekkes Kemenkes Jakarta II untuk
menghasilan tenaga kesehatan unggul, berkarakter dan berdaya saing dapat tercapai .
Selain itu Poltekkes Jakarta 2 mempunyai jurusan yang bisa diberdayakan sesuai dengan
masa pandemi yaitu jurusan gizi dengan produk makanan sebagai peningkat munitas dan
Kesehata ligkungan untuk mengoptimalkan disinfekstas, sabun dan lain -lain.
Dalam program pengembangan kewirusahaan, metode yang sering digunakan
adalah PALS (Participatory Action Learning System). Metode PALS menitik beratkan
pada transformasi kegiatan yang telah ada diusahakan pada perubahan-perubahan kearah
perbaikan kondisi entrepreneuship tenant melalui: capaciting, communication, soft skill
and entrepreneur enabler. Kelebhanlain dari Metode PALS melibatkan mahasiswa dalam
proses pembelajaran aktif partisipan dalam program kewirausahaan secara ilmiah dengan
segala pendekatan sehingga membentuk suatu sistem interaksi pembelajar secara
partisipatif, baik secara personal maupun komunal. Ada 3 fase utamanya yaitu fase
penyadaran, fase (1) fase penyadaran kewirausahaan (awareness), (2) fase
pengkapasitasan dan pendampingan kewirausahaan (entrepreneurship capacity
building), dan (3) fase pelembagaan (institutionalization). Fase penyadaran
kewirausahaan tenant merupakan fase starting point dalam membangun kapabilitas
tenant, yaitu dengan mengikuti tahapan rekrutmen tenant. Dengan niat dan kemauan
untuk belajar menjadi wirausaha maka dengan sendirinya akan mendaftarkan diri dan
memenuhi semua persayaratan administrasinya. Kemudian pada fase kedua, yaitu fase
pengkapasitasan dan pendampingan kewirausahaan, yaitu dengan cara melakukan
pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kepada para tenant supaya mampu
melaksanakan usahanya secara mandiri pasca pelaksanan program PPK. Fase ketiga
kelembagaan yaitu memberikan penguatan pelembagaan tenant berupa pembentukan
kerjasama, pengurusan izin usaha dan P-IRT produk tenant.
Beberapa ahli mengemukakan bahwa metode PALS dapat melatih kemandirian
untuk meningkatkan kompetensi sehingga menjadi kekuatan dan mendorong aktifitas

2
proses pembelajaran dan minat dari tenant untuk berkarya. Dalam pendekatan PALS ini
akan menggabungkan teori dan praktek serta masalah yang timbul dan berlatih juga
bagaimana melakukan eksekusi ( Kassean, et al, (2015) , dan (Brink, T., & Madsen, S.
O. (2015)). Metode ini juga dikembangkan di beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur
ternyata hasilnya dapat memberikan perbaikan dalam pengelolaan tenant, menghasilkan
produk berbasis IPTEK dan terbentuknya kerjasama dengan pihak-pihak terkait serta
terbentuknya wirausahawan yang mandiri (sodikindkk,2017 dan Arief MR dkk 2016).

B. Permasalahan Mitra
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) merupakan organisasi mahasiswa intra
kampus dan sebagai wadah aspirasi mahasiswa. Dalam bekerjanya BEM dipimpin oleh
presiden dan dibantu dengan 7 kementerian. Salah satu kementerianya adalah kementerian
kewirausahaan dan dibawahnya ada UKM Bumakraf. Selama ini kiprah kementerian
kewirausahaan belum terlihat. Permasalahan yang dapat diidentifikasi pada
pengembangan usaha kementerian kewirausahaan dan UKM Bumakraf yang berkaitan
dengan alat tulis, asesoris seragam dan kuliner adalah; (a) kurangnya modal usaha; (b)
kurangnya pengetahuan dan pengalaman pelaku usaha tentang kewirausahaan; (d)
kurangnya aset dan akses usaha; (e) mutu hasil olahan yang relatif rendah; dan (e) sulitnya
pemasaran produk yang dihasilkan; serta (f) minimnya fasilitator yang dapat membantu
memfasilitasi usaha pemasaran dan pengadaan bahan baku. Hal ini mengakibatkan usaha
yang dirintis oleh kementerian kewirausahaan BEM Poltekkes Kemenkes Jakarta II tidak
mampu berkembang. Terutama saat pandemi peluang pegembangan usaha menurun.
Sebenarnya peluang tersebut bisa dioptimalkan mengingat lokasi kampus strategis dengan
adanya perkantoran yang jumlah karyawan cukup menjanjikan sebagai pasar usaha.
kekuatan lain adalah kampus ini terdiri berbagai jurusan, dimana masing jurusan jurusan
mempunyai keunggulan yag dapat didayagunakan sebagai latihan inovasi dan kreatifitas
usaha. Hal yang paling mudah dikembangkan di masapandemi adalah usaha yang terkait
dengan makanan dan alat untuk meningkatkan perilaku hidup sehat dan memenuhi 5 M
untuk masa pandemi yang belumjelaskapan berakhir.
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan ini pengabdi ingin membantu
BEM dalam mengembangkan kewirausahaan dengan melakukan revitalissi program
kewirausahaan dengan konsep pelatihan dan pembinaan berkesinambungan serta

3
menyesuaikan masalah wirausahawan dan calon wirausahawa. Program ini
mengombinasikan antara pemberian teori dan praktek di lapangan. Metode
pengoperasiannya mengikuti prinsip “learning by doing” yaitu mengajak para tenant
untuk memperhatikan, mempelajari, mencoba membuat desain dan melakukan/
menjalankan produksi, turut serta menangani pemasaran, dan melakukan evaluasi
terhadap seluruh aktivitas yang telah dijalankan.

C. Tujuan Kegiatan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Program Pengembangan
kewirausahaan ini bertujuan:
1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran mahasiswa untuk menjadi tenan wirausaha
2. Memberikan ketrampilan kepada tenant tentang bidang usaha yang dipilih/dikuasai
3. Melaksanakan pendampingan kepada tenant sehingga produk yag dihasilkan
terstandar
4. Memberikan penguatan pelembagaan tenant seperti pembentukan kerjasama,
pengurusan izin usaha dan P-IRT produk tenant.

D. Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diperoleh dari Program Pengembangan Kewirausahaan ini adalah :
1. Bagi Mahasiswa dan alumni
Memantapkan mahasiswa/alumni/tenant sebagai wirausaha yang mandiri dan
percaya diri
2. Manfaat bagi Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi menjadi dikenal oleh masyarakat sebagai penggerak, fasilitator dan
kontributor langsung kepada mahasiswa mempraktekkan sebagai tenant baru yang
mandiri
3. Manfaat bagi BEM
Hasil kegiatan dapat diterapkan sebagai pembuktian kerja nyata dalam
mengembangkan wirausaha d ilingkup mahasiswa

4
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN

A. Solusi

Untuk mencari solusi permasalahan bagaimana meningkatkan kewirausahaan di


lingkugan Poltekkes Kemenkes Jakarta II, maka perlu dilakukan identifikasi masalah
sebagai berikut:
Tabel 1. Identifikasi Masalah
No Masalah Solusi
1 Kurangnya pengetahuan dan - Sosialisasi tentang wirausaha
pengalaman pelaku usaha tentang - Lomba membuat recana usaha
kewirausahaan untuk memilih tenan
- Pelatihan tenan
2 mutu hasil olahan yang relatif rendah;
- Pendampinga tenan menyiapkan
3 kurangnya aset dan akses usaha; produk
4 sulitnya pemasaran produk yang -
dihasilkan; - Pendampingan akses usaha
serta - Pendampingan pemasaran produk
minimnya fasilitator yang dapat - Memberikan stmulus
pengembangan
5. membantu memfasilitasiusaha
pemasaran dan pengadaan bahan baku

6 Minimnya modal Membantu mengenalkan dengan


pengembang

B. Target Luaran
Luaran wajib program PPK adalah :
a. Minimal ada 2 wirausaha baru mandiri berbasis IPTEK yang siap beraktivitas di
masyarakat (individu atau kelompok).
b. Satu artikel ilmiah per tahun yang dipublikasikan melalui Jurnal ber ISSN (bukan
pada jurnal terbitan PT pengusul) atau prosiding dari seminar internasional yang
dilaksanakan di dalam atau di luar negeri yang dilakukan sekali dalam satu tahun,
dan
c. Publikasi pada media masa cetak/online/repository PT;
d. Video pelaksanaan kegiatan
Luaran tambahan program PPK berupa :
a. Metode atau sistem; Produk (Barang atau Jasa);
b. Hak cipta bersertifikat, buku ber ISBN;
c. Inovasi baru TTG,

5
BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

A. Metode Pelaksanaan Pengabmas


Dalam pelaksanaan pengabmas program kewirausaan ini akan
dilakukan dengan Metode pendekatan Participatory Action Learning System
(PALS).Metode ini terdiri terdiri tiga fase, yakni (1) fase penyadaran
kewirausahaan (awareness), (2) fase pengkapasitasan dan pendampingan
kewirausahaan (entrepreneurship capacity building), dan (3) fase
pelembagaan (institutionalization). Secara diagram metode ni digambarkan
sebagai berikut :

Gambar 1. metode pelaksanaan berdasarkan metode PALS

1. Fase penyadaran
Dalam fase penyadaran ini akan dilakukan seminar kewirusahaan
kepada semua mahasiswa angota BEM dan alumni yang berminat
melakukan kegiatan wirausaha. Setelah mereka mengikuti kegiatan ini
mereka diminta untuk menyusun satu produk yang diminati untuk
dikembangkan sebagai sutau usaha. Dari proposal yang masuk akan
dipilih 10 tenan yang baik dan dari mereka akan dilatih masuk dalam
tahap yang ke 2. Tujuan kegiatan fase yang pertama ini untuk
menumbuhkan bahwa produk yang diajukan memang berasal dari
keinginan mereka, sehingga mereka akan tumbuh tanggung jawab untuk
mengembangkannya. Hal ini didasari oleh keinginan dari bottom up.
Sebelummnya telah diinformasikan bahwa dari 10 terbaik akan dilatih

6
dan didampingi.

2. Fase fase pengkapasitasan dan pendampingan kewirausahaan


(entrepreneurship capacity building).
Pada fase ini akan dilakukan kegiatan pelatihan dan
pendampingan yang bentuknya ada pertemuan daring dan luring dengan
pendampngan hasil produknya. Kegiatan ini akan dilakukan selama 2-4
bulan. Materi pelatihan, praktek langsung dan pendampingan yang
akan dilakukan meliputi evaluasi ide, analisa value proposition dan
customer segment; strategi pemasaran; analisa keuangan; kosultasi
praktek dan pembuatan karya; teknik presentasi; design grafis dan
prototype. Kunjungan industry dan magang industri. Dalam fase ini
akan dibantu oleh tim pengembang dari Suku Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Kota
Administrasi Jakarta Selatan.
3. Fase Pelembagaan
Dalam fase ini akan dijajagi mitra yang mungkin bisa bantu
mengembangkan atau mau sebagai distributo r dan bantu penjulannya.
Metode yang digunakan adalah melakukan presentase atau semnar
dengan calon calon distributor, mitra, atau konsumen. Selain itu tenan
dimohon melengkapi data yang diperlukan untuk pendaftaran uji
kelayakan dan surat izin produksinya.

B. Langkah-langkahnya dan Luaran yang Diperoleh


1. Fase peyadaran
Tabel 2. Langkah-langkah yang dilakukan pada fase penyadaran
No. Uraian Penanggung jawab Output
1. Mencari narasumber Tim pengabdi dan Mendapatkan
seminar mahasiswa Narasumber
2. Menyusun/memasang Mahasiswa dan Terdapat Poster/ fyer
flyer kegiatan BEM seminar
3. Pelaksanaan seminar Dosen pengabdi dan Terdapat proposal
mahasiswa produk dari audience
4. Penyaringan 10 calon Dosen pengabdi dan Terdapat 10 calon
tenan mahasiswa tenan

7
2. Fase pengkapasitasan dan pendampingan

Tabel 3. Langkah-langkah yang dilakukan pada fase pengkapasitasan


dan pendampingan
Penanggung
No. Uraian Output
jawab
Tim pengabdi dan Pengrucutan ide
1. Evaluasi ide Suku Dinas produk
Analisa value proposition dan Tim pengabdi dan Penyempurnaan
2. customer segment
Suku Dinas produk
Strategi pemasaran dan customer Tim pengabdi dan Penyempurnaan
3.
relationship management Suku Dinas produk
Tim pengabdi dan
4. Aspek mekanisme operasional Suku Dinas Penyempurnaan
dan proses bisnis usaha produk

Analisa keuangan usaha dan Tim pengabdi dan Penyempuraan


5. Suku Dinas
legalitas usaha produk
Konsultasi dan praktek Tim pengabdi dan Penyempurnaan
6. pembuatan karya Suku Dinas produk
Teknik presentasi dan Tim pengabdi dan Penyempurnaan
7.
pembuatan slide yang menarik Suku Dinas produk
Desain grafis dan prototipe Tim pengabdi dan Penyempurnaan
8. Suku Dinas produk
produk
Tim pengabdi dan Penyempurnaan
9. Kunjungan industry UMKM
Suku Dinas produk
Tim pengabdi dan Penyempurnaan
10. Magang industry
Suku Dinas produk

Fase pengakapasitasan dan pendampingan dilaksanakan oleh 10


tenan yang terpilih saat penyaringan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2-
4 bulan dilakukan secara daring dan luring dengan menyesuaikan kondisi
yang ada. Dari 10 tenan yang ada akan dipilih minimal 2 tenan terbaik
untuk mengikuti magang industri dan mengikuti fase selanjutnya yaitu fase
pelembagaan.
Selanjutnya fase pelembagaan bertujuan untuk memberikan
penguatan pelembagaan tenant. Kegiatan di dalamnya berupa
pembentukan kerjasama, pengurusanijin usaha dan P-IRT produk tenant.

8
C. Alur Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
Alur pelaksanaan pengabmas PPK digambarkan pada skema berikut:
Kerjasama dan
Koordinasi :
1. Tim Pengabdi
Poltekkes
Kemenkes
Jakarta II Hasil Riset Pengabdi
Produk terkait PHBS Pelaksanaan:
2. BEM Poltekkes
dan makanan 1. Seminar Umum
Kemenkes
2. Kegiatan Klasikal
Jakarta II
Pra Kegiatan: 3. Praktek
3. Suku Dinas
Perindustrian, 1. Survey lokasi
Perdagangan, 2. Musyawarah
Koperasi, Usaha masyarakat kampus
Kecil dan (MMK)
Proses perizinan dan
Menengah
pencarian mitra
(PPKUKM)
Kota
Administrasi
Jakarta Selatan

Gambar 2. Alur pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat

D. Peran dan Tanggungjawab (Keterlibatan dalam Pengabmas)


1. Peran dan Tanggungjawab Pengabdi
Ketua Pengabdi
1) Mengkoordinir kegiatan pengabmas yang sudah direncanakan
sesuai jadwal dan peran yang sudah disusun dan disepakati sesuai
bidang keilmuan.
2) Melaksanakan pengabmas sesuai dengan tugas dan
tanggungjawab yang telah disusun dan disepakati dan
bekerjasama dengan tim, mahasiswa dan seluruh SDM yang terlibat
serta pihak-pihak terkait baik Mitra 1, Mitra 2 maupun Mitra 3.
3) Memfasilitasi komunikasi antar anggota pengabdi dengan pihak
BEM Poltekkes Kemenkes Jakarta II dan Suku Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM)
Kota Administrasi Jakarta Selatan agar kegiatan pengabmas
berjalan lancar dan dapat bekerjasama dengan baik.

9
Anggota Pengabdi
1) Melaksanakan peran dan tanggungjawab yang telah disusun dan
disepakati serta bekerjasama secara tim untuk melaksanakan
pengabmas sesuai jadwal yang disusun dan peran yang menjadi
tanggungjawabnya.
2) Bekerjasama dengan mahasiswa dan mitra dalam kegiatan
klasikal, praktek maupun pendampingan.
3) Melaksanakan pengabmas sesuai kompetensi dan background
keilmuannya dan bekerjasama dengan tim serta mitra.
2. Peran dan Tanggungjawab Mahasiswa
Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan pengabmas PPK ini
adalah mahasiswa anggota BEM Poltekkes Kemenkes Jakarta II yang
berjumlah enam orang yang terlibat secara langsung dari proses seminar
umum hingga proses akhir yaitu fase pelembagaan.
Peran Mahasiswa BEM:
1) Mempersiapkan proses pelaksanaan setiap kegiatan dari mulai
seminar umum sampai tahap implementasi.
2) Menyebarkan undangan ke seluruh mahasiswa
3) Ikut merekomendasikan calon tenan
4) Mendampingi tenant baik dalam teori maupun praktik
5) Membantu dalam mencari narasumber, lokasi kunjungan industri,
dan industi magang
6) Membantu tenan dalam proses pemasaran

3. Peran dan Tanggungjawab Mitra


Mitra 1 (BEM Poltekkes Kemenkes Jakarta II)
1) Membantu dalam proses penyebaran undangan atau publikasi acara
2) Ikut merekomendasikan calon tenan
3) Merekomendasikan dalam mencari narasumber, lokasi kunjungan
industri, dan industi magang
Mitra 2 (Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah (PPKUKM) Kota Administrasi Jakarta Selatan)
1) Sebagai narasumber atau pelatih dalam proses pelatihan

10
2) Merekomendasikan perekrutan calon tenant
3) Turut serta memiliki tenan terbaik
4) Merekomendasikan dalam mencari lokasi kunjungan industri dan
industri tempat magang
5) Membantu dalam proses pelembagaan (proses perizinan dan
membantu mencarikan mitra)

11
BAB IV
KELAYAKAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II

Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilakukan bersama dengan BEM


Poltekkes Kemenkes Jakarta II
A. Kepakaran Tim
Kepakaran tim pengabdian masyarakat adalah dalam bidang gizi
(makanan) dan kesehatan lingkungan (PHBS).
1. Ketua Tim
a. Pengajar mata kuliah Penyelenggaraan makanan Institusi Dan
DIetetika
b. Konsultan dan pembina di berbagai penyedia makanan dilevel UMKM
c. Penulis berbagai buku resep populer
d. Memuat modul tuntunan peningkatan kapasitan dan pembinaan
kewirausahaan mahasiswa, dan alumni (unggul)
e. Memberikan pendidikan kewirausahaan
f. Mempunyai pengalaman dalam pengembangan produk makanan

2. Anggota Tim
a. Pengajar matakuliah kewirausahaan
b. Konsultan kewirausahaan
c. Pengajar modifikasiProduk dan Kuliner
d. Instruktur mata kuliah yang terkait DBD dan pembuatan disinfektan
e. Penulis buku Wira usaha dan bukukuliner
f. Pendamping mahasiswa dalam bidang makanan dan hygine sanitasi

3. Mahasiswa
a. Membantu pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat.
b. Mempunyai pengalaman design grafis
c. Menguasailink media sosial

12
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran Biaya
Anggaran biaya yang kami ajukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat
kali ini, kami susun dalam tabel dibawah ini :
Tabel 4. Anggaran Biaya

NO JENIS PENGELUARAN JUMLAH(Rp)


BAHAN HABIS PAKAI
Musyawarah Masyarakat Kampus
Transport Mahasiswa : 10 x Rp 100.000 1.000.000,-
Transport Pengabdi : 3 x Rp 150.000 450.000,-
Transport Mitra Sudin : 2 x Rp 150.000 300.000,-
Konsumsi : 15 x 50.000 750.000,-
JUMLAH 2.500.000,-
Kegiatan Seminar Umum
1 Narasumber : 2 x 1.500.000 3.000.000,-
2. Desain Pamflet 150.000,-
JUMLAH 3.150.000,-
Kegiatan Pengkapasitasan dan Pembinaan
1 Konsumsi : 20 org X 5 hari X Rp. 50.000,- 5.000.000,-
2 Transportasi mahasiswa : 6 x Rp. 150.000,- 900.000,-
3 Transportasi tenant : 10 x Rp 100.000,- 1.000.000,-
4 Transportasi pengabdi : 3 x 2 hari x Rp 150.000,- 600.000,-
5 Transport Mitra : 3 x 2 hari x Rp 150.000,- 900.000,-
6 Transportasi narasumber : 1 x 6 hari x Rp 150.000,- 900.000,-
7 Narasumber pelatihan : 1 x 10 hari x Rp 300.000 3.000.000,-
8 Kit Pelatihan : 11 x 6 hari x Rp 50.000 3.300.000,-
9 Spanduk 1 paket X Rp. 500.000,- 500.000,-
10 Sertifikat peserta dan mahasiswa : 20 X Rp. 10.000, 200.000,-
11 Transport kunjungan Industri 500.000,-
12 Konsumsi Kunjungan industri : 20 x 50.000 1.000.000,-

13
13 Masker medis : 2 box X 20.000 40.000,-
14 Hand Sanitizer : 2 btl besar X 30.000 60.000,-
15 Kebersihan : 6 hari x 100.000 600.000,-
JUMLAH 17.650.000,-
Bahan lain-lain / Penunjang
1 Pembuatan Laporan 1.500.000,-
2 Dokumentasi 1.000.000,-
3 Perizinan 500.000,-
4 Publikasi di jurnal berISSBN 1.000.000,-
5 Buku berISSBN/ Sertifikat Hak Cipta 800.000,-
6 Lain-lain tidak terduga 2.400.000,-
JUMLAH 6.800.000,-
TOTAL 30.500.000,-

14
B. Jadwal Kegiatan
Berikut jadwal kegiatan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dengan skema PPK :

Tabel 5. Jadwal Kegiatan

Bulan ke
No Kegiatan (2022)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan dan
koordinasi tim untuk
pelaksanaan
PPK
2 Pembuaan modul

3 Advokasi dan
sosialisasi

4 Seminar

5 Pendampingan
6 Pembinaan
7 Penyusunan laporan
Bulan ke
No Kegiatan (2023)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengajuan Haki Untuk
Modul dan hak
paten
untuk aplikasi
2 Proses Publikasi Jurnal

15
DAFTAR PUSTAKA

Antroncic B, Hisrich R. Clarifying the Intrapreneurship Consept. J Small Bus


Enterp Dev. 2003;10(1):7–24.
Arief, M.R., Astuti, P., & Andriyanto, T.2016. Ipteks Bagi Kewirausahaan (IbK)
di Universitas Nusantara PGRI Kediri. Jurnal Dedikasi, Vol.13,1-8
Brink, T,. & Madsen,S.O. Enterpreneurial learnning requires action on the
meaning generated. Internasional Journal of Entrepreneurial Behavior &
Research. Vol.21, No.5, 650-672
Direktorat Jendral Penguatan Inovasi.2017. Panduan Program Calon Perusahaan
Pemula Berbasis Teknologi Dari Perguruan Tinggi (Calon Startup) Tahun
2018. Jakarta : Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat.2017. Panduan Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat Edisi XI Tahun 2017. Jakarta : Direktorat
Riset dan Pengabdian Masyarakat, Kementerian Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi
Kassean, H., Vanevenhoven, J., Liguori, E., & Winkel, D.E. Entrepeuneurship
education a need for reflection, real-world experience and action.
Internasional Journal of Entrepreneural Behavior & Research. Vol.21,
No.5,690-708.
Shodikin, A., Sutardi, Muhajir, A., & Sumarno, W.K.2017.Iptek bagi
Kewirausahaan di Univertsitas Islam Darul Ulum, Prosiding Senasif 2017.
316-321
Sitepu, BR Srinathasya. Analisis Program Enterpreneur Enable dengan Metode
Participator Action Learning System. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia.
Vol.1, No.2, 11-20.
Sulistiyowati,W., Agustini, I., & Fitriyah, H.2016. Peningkatan Kapasitas
Enterpreneurship melalui Pelatihan dan Magang Bagi Tenat di Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo.Jurnal Pengabdian pada Masyarakat. Vol.1,
No.1,1-5.

16
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

BIODATA KETUA TIM PENGUSUL

A. Identitas Diri
1. Nama lengkap : Dr. Iskari Ngadiarti, SKM, M.Sc
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
4. NIP : 195805111980122001
5. NIDN : 4011055801
6. Tempat dan Tanggal Lahir : Blora, 11 Mei 1958
7. E-mail : iskaringadiarti@gmail.com
8. Telp./Faks. : (021) 739 5331
9. Website Personal :-
10. Institusi : Poltekkes Kemenkes Jakarta II
11. Program Studi : Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika
12. Jenjang Pendidikan Terakhir : S3
13. Alamat : Taman Asri Blok D6 no 17, Tangerang 15155
14. Mata Kuliah yang diampu 1. Dietetika Dasar
2. Dietetika Lanjut
3. Komunikasi Interpersonal dan Konseling
Gizi
4. Ilmu Gizi Dasar
5. Interaksi Obat dan Zat Gizi
6. Tumbuh Kembang
7. Manajemen Sistem Penyelenggaraan
Makanan

B. SINTA (Terakhir Tanggal 28 Juli 2021)


1. Sinta ID : 5987670
2. Sinta Skor : 3,57
3. Rank In Nasional : 27467
4. Rank In Affiliation :5
5. Scopus ID :-
6. H-Index :-
7. Articles :2
8. Citation :-
9. Google Scholar ID : https://bit.ly/2Fh6EAJ
10. h-Index :7
11. Articles : 48

17
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 tahun terakhir
No. Pendanaan
Tahun Judul Penelitian
Sumber Jumlah (Juta/Rp)
Efektivitas Minuman Fungsional
1. 2021 KELOJA dalam meningkatkan Risbinakes 35
Status Gizi dan Imunitas Lansia
Pengaruh Intervensi Gizi Berbasis
Sekolah Terhadap Perubahan
2. 2020 Kebiasaan Makan & Bb Anak Risbinakes 70
Sekolah Di Jakarta Selatan

Eektifitan minuman fungsional


2018 (jagung, kacang tolo dan daun
3. Risbinakes 60
kelor) dengan status gizi balita
usia 24-59 bulan
Penaruh pemberian capuran daun
katuk dan kacang hijau
4. 2017 terhadapASI ibu menyusui di Risbinakes 50
rumah Bersalin Puskesmas
Kebayoran Lama
Pengaruh pemberian minuman
campuran daun katuk dan daun
5. 2016 pepaya, kacang hijau Risbinakes 50
terhadaproduksi SI dan berat
badan bayi mencit

D. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


Volume,
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Nomor, URL
Tahun
1. Jurnal Kesehatan https://ejurnal.
Modifikasi Minuman poltekkes-
Fungsional ‘Keloja’ Berbasis
Vol.12(1), tjk.ac.id/index.p
Bahan Pangan Lokal sebagai
April 2021 hp/JK/article/vi
Makanan Tambahan pada
Anak Usia 24-59 Bulan ew/2427/1226

2. Dokkyo Journal of https://www.sh


Medical Science omeigakkaishi.c
om/volume/DJ
Obese School Children
Vol.48(2), MS/48/02/obes
Assessment During COVID-
Maret 2021 e-school-
19 Pandemic
children-
assessment-
during-covid-19-

18
Volume,
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Nomor, URL
Tahun
pandemic-
608c0c659207c.
pdf
3. Efektivitas Edukasi Gizi Gizi Indonesia https://persagi.
dengan Pendampingan org/ejournal/in
Terhadap Asupan Zat Gizi Vol. 44(1), Feb dex.php/Gizi_In
Makro, HbA1c, dan Profil 2021 don/article/vie
Lipid Darah pada Pasien DM w/558/268
Tipe II
4. Gizi Indonesia https://persagi.
Pengaruh Konseling Pada
org/ejournal/in
Pengetahuan dan Asupan Ibu Vol. 44(1), Feb
dex.php/Gizi_In
di Wilayah Kerja Puskesmas 2021
Kebayoran Baru Jakarta don/article/vie
w/562/270
5. Gizi Indonesia https://persagi.
Penerapan Anjuran Diet org/ejournal/in
DASH Dibandingkan Diet dex.php/Gizi_In
Rendah Garam Berdasarkan
Vol. 44(1), Feb don/article/vie
Konseling Gizi Terhadap
2021 w/559/273
Penurunan Tekanan Darah
Pada Pasien Hipertensi di
Puskesmas Larangan Utara

6. Quality validation of learning Annals of Tropical www.journal.at


outcomes test instrument of Medicine and Vol; 23, (8), mph-
core courses in Polytechnics Public Health Mei 2020 specialissues.org
Health Jakarta II, Indonesia /
7. Asian Journal of https://www.ans
F100-based complementary
Clinical Nutrition inet.com/abstrac
feeding and locally made vol9, (4),2017
t.php?doi=ajcn.2
flour to underweight children
017
8. Effect of packaging material Agriculture Vol; 5 (11): http://www.resjo
and the addition of Sxcience Research 166 -170 urnals.com/agric
antioxidants on the shelf life Journal november -november-
of the catfish oil 2015 2015-arc

E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


No. Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah/Seminar Temat
1. Mixed Drink Formula from Tolo
13th Asian Congress of Beans, Corn, and Moringa Leaf 2019 di Bali
Nutrition (ACN) 2019
(Moringa oleifera) and Its Effect on

19
No. Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah/Seminar Temat
Decreasing Malnutrition Status in
Children Aged 24-59 Month

2. The Effect Of Giving Mixtures Drink


Of Katuk Leaves (Saorpusandrogynus
the 7th Asian Conggress of
(L.) Merr) And Mung Bean (Vigna 2018 di
Dietetics
Radiate L.) On Nutritional Status Of Hongkong
Lactating Mothers And The Growth
Of Their Infants
3. The Effect Of Giving Drink Mixtures
The 1th Seafast Internasional Of Katu Leaves (Saorpus Androgynus
Seminar : current and (L.) Merr), Pepaya Leaves (Carica
2017 di Bogor
emerging issues of food Pepaya L.), And Mung Bean (Vigna
safety: Radiate L.) To Milk Production And
Weight Of Baby Mice

F. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
Penerbit Buku
Penuntun Diet dan Terapi
1. 2020 403 Kedokteran
Gizi
EGC
Penerbit Buku
2. Asuhan Gizi Klinik 2018 Kedokteran
EGC

G. Perolehan HKI dalam 5-20 tahun terakhir


No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1. Modul Gizi dan Kantin Sehat 2021 Karya Ciptaan 000239721
2. Konsumsi Makanan Sesuai 2020 Karya Ciptaan 000239379
Gizi Seimbang
3. Minuman Fungsional Berbasis 2019 Karya Ciptaan 000135352
Kacang Tolo Sebagai Makanan
Tambahan Pada Anak Usia 24-
59 Bulan
4. Pengaruh Pemberian Minuman 2019 Karya Ciptaan 000136931
Campuran Daun Katuk dan
Kacang Hijau Terhadap
Produksi ASI Ibu Menyusui di
Rumah Bersalin Puskesmas
Kecamatan Kebayoran Lama

20
21

Anda mungkin juga menyukai