Oleh:
IKHSAN MUKTAKIM
Oleh:
IKHSAN MUKTAKIM
NRP. 56204113481
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
Mengetahui,
(Dr. Sinar Pagi Sektiana, S.St.Pi, M.Si) (Erni Marlina, S.Pi., M.Pi)
Ketua Program Studi Sekretaris Program Studi
Tanggal Pengesahan :
KATA PENGANTAR
Ikan gurame (Osphronemus gouramy) merupakan salah satu jenis ikan
potensial di Indonesia. Pertumbuhan pada ikan gurame dipengaruhi oleh faktor
dalam dan faktor luar. Pembesaran larva diperlukan untuk meningkatkan produksi
benih guna memenuhi permintaan pasar yang cukup tinggi. Kegiatan yang dilakukan
dalam pembesaran ikan gurami secara intensif meliputi persiapan kolam,
pemeliharaan larva, pemeliharaan benih, pemanenan benih. Keterampilan dan
pengetahuan baik dapat menunjang keberhasilan dalam usaha tersebut, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan produktifitas ikan gurami.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak terlepas dari segala kekurangan
dan kesalahan sehingga penulis menerima saran dan kritik yang sifatnya
membangun untuk menyempurnakan laporan ini.
Penulis
i
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Praktik
Lapang II tepat pada waktu yang telah ditentukan. Selama penulisan Proposal
Praktik Lapang II ini terdapat berbagai pihak yang ikut serta dalam penyusunan.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu
Maria Goreti Eny Kristiany., S.St.Pi.,M.Si dan Umidayati, S.Pi.,M.Tr.Pi selaku
Dosen Pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktunya untuk memberi
bimbingan, masukan, arahan serta semangat dalam penyusunan laporan ini.
Ucapan terima kasih ini juga disampaikan kepada :
1. Dr. M. Hery Riyadi Alauddin., S.Pi., M.Si Selaku Direktur Politeknik AUP.
2. Dr. Heri Triyono, A.Pi., M.Kom., selaku Wakil Direktur I Politeknik AUP.
3. Yenni Nuraini, S.Pi., M.Sc., selaku Wakil Direktur II Politeknik AUP.
4. Dr. Ita Junita Puspadewi, A.Pi., M.Pd., selaku Wakil Direktur III Politeknik
…..AUP.
5. Dr. Eng, Sinar Pagi Sektiana, S.St.Pi., M.Si selaku Ketua Program Studi …
…..Teknologi Akuakultur Politeknik AUP.
6. Umidayati S.Pi., M.Tr.Pi selaku Pjs. Kaprodi Teknologi Akuakultur Kampus …
cc...Lampung.
7. Orang Tua yang selalu memberikan motivasi dan dukungan serta doa yang
…..tidak pernah berhenti.
8..Rekan program studi teknologi akuakultur angkatan 56 yang berjuang
…..bersama dalam pelaksanaan Proposal Praktik Lapang II.
9..Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan dan penyusunan proposal
aaaPraktik Lapang II.
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
2 Diagram fishbone…............................................................................... 10
v
DAFTAR LAMPIRAN
2 Persiapan wadah.................................................................................. 27
7 Sampling .............................................................................................. 30
9 Panen .................................................................................................. 31
11 Investasi kolam.................................................................................... 32
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan gurame (Osphronemus gouramy) merupakan salah satu ikan
konsumsi air tawar yang telah lama dikenal di Indonesia dan cukup banyak
peminatnya. Sejalan dengan pengembangan usaha budidaya gurame yang
semakin luas, maka kebutuhan induk dan benih juga semakin meningkat. Salah
satu bisnis di sektor perikanan budidaya air tawar yang mempunyai potensi cukup
besar yaitu ikan Gurami dan ikan Patin, keduanya merupakan komoditas
perikanan air tawar yang sangat potensial untuk dikembangkan. Faktor yang
mendukung pengusahaan ikan Gurami dan ikan Patin adalah harga jual serta
permintaan relatif stabil tinggi (Mayasari et al.,2017).
Melihat dari situasi tersebut, pentingnya ikan sebagai sumber protein
hewani menyebabkan permintaan masyarakat terhadap konsumsi ikan,
khususnya ikan gurame, semakin meningkat. Namun, meskipun permintaan
terhadap ikan gurame terus meningkat, produksi ikan tersebut tidak mengalami
peningkatan yang sebanding. Berdasarkan Data Indonesia (2022), tercatat bahwa
permintaan ikan gurame di Indonesia hanya mencapai 176113.78 ton atau senilai
Rp 6.21 triliun pada tahun 2021. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar
2.37% dibandingkan tahun sebelumnya.
Ketidakseimbangan antara jumlah permintaan dan produksi ini menjadi
perhatian utama, sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan produksi melalui
kegiatan budidaya. Namun, dalam prakteknya, kegiatan budidaya menghadapi
berbagai hambatan seperti pertumbuhan ikan yang cenderung lambat dan tingkat
kelangsungan hidup yang rendah (Ridwantara et al., 2019).
Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal mencakup faktor keturunan, jenis kelamin, dan usia,
sementara faktor eksternal melibatkan faktor pakan, kualitas air, wadah budidaya,
dan aktivitas fisik. Faktor-faktor lingkungan dalam budidaya juga memiliki peran
penting dalam menentukan tingkat kelangsungan hidup ikan. Ikan yang mengalami
stres dan memiliki ketahanan tubuh yang rendah akan menghadapi risiko kematian
yang tinggi selama kegiatan budidaya (Djunaedi et al., 2016; Karimah et al., 2018).
Upaya budidaya ikan gurame masih dihadapkan pada berbagai kendala
yang umumnya terjadi saat pembesaran, sehingga perlu memberikan perhatian
khusus pada pemeliharaannya. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju
pertumbuhan ikan meliputi tingkat pemeliharaan yang kurang intensif, kualitas
benih yang kurang optimal, dan pemberian pakan yang tidak memadai untuk
mendukung pertumbuhan ikan (Herawati, 2013 dalam Maloho A, 2016).
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul
Praktik Lapang II tentang "Kajian Teknis dan Analisis Finansial Pembesaran
Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) Di PT. Tanah Tinggal Karya
Indonesia, Jember".
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biologi Ikan Gurame (Osphronemus gouramy)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Labyrinthici
Famili : Osphronemidae
Genus : Osphronemus
2.1.4 Reproduksi
Studi tentang reproduksi ikan gurame (Osphronemus gouramy) telah
menjadi subjek penelitian yang penting dalam ilmu perikanan. Banyak penelitian
telah dilakukan untuk memahami aspek-aspek reproduksi seperti pemijahan,
perkembangan telur, dan pemeliharaan larva. Menurut penelitian yang dilakukan
oleh Fadly Azhar dan timnya pada tahun 2015, ikan gurame membutuhkan kondisi
lingkungan yang khusus untuk melakukan pemijahan yang berhasil. Faktor-faktor
seperti suhu, cahaya, dan lingkungan air memainkan peran penting dalam proses
reproduksi ikan gurame.
dan memiliki kualitas yang baik, terutama dalam hal kandungan oksigen dan pH,
sangat diperlukan agar ikan tetap sehat dan aktif. Ketiga, lingkungan yang relatif
terlindung dari cuaca ekstrem, seperti angin kencang atau teriknya sinar matahari,
akan membantu mengurangi stres pada ikan(Iskandar et al., 2022).
a. Suhu
Suhu ikan gurami yang optimal untuk pertumbuhan adalah 28-30oC
sehingga menjadikan ikan ini kurang cocok apabila dibudidayakan di daerah yang
dingin (Nurhamatya dkk, 2013). Ikan yang meskipun termasuk hewan
poikilothermic (mampu menyesuaikan suhu lingkungannya),memiliki keterbatasan
dalam kemampuan adaptasinya terhadap perubahan suhu yang mendadak.
Perubahan suhu yang tiba-tiba dapat menyebabkan stres pada ikan dan
berdampak pada pertumbuhan ikan yang dibudidayakan.
b. Oksigen Terlarut
Oksigen pada budidaya pembesaran ikan gurame sangatlah penting untuk
memastikan kesehatan dan pertumbuhan optimal ikan. Kadar oksigen terlarut
(DO) pada media pemeliharaan berkisar antara 2,38-7,67 mg/l. Sarwono dan
Sitanggang (2007) dalam Nirmala (2010), menyatakan kandungan oksigen terlarut
yang terbaik untuk pemeliharaan gurame antara 4-6 mg/l.
c. Derajat Keasaman
Derajat keasaman atau sering dilambangkan dengan ph (puisance of the
H) merupakan indikator untuk mengukur besarnya konsentrasi ion hidrogen yang
terdapat dalam perairan tersebut. Nilai pH pada media pemeliharaan berkisar
antara 6,25–7,33. Nilai pH tersebut masih berada pada selang pH normal. Boyd
8
(1982) dalam Nirmala (2010), menyatakan bahwa nilai pH yang mematikan bagi
ikan, yaitu kurang dari 4 dan lebih dari 11. Pada pH kurang dari 6,5 atau lebih
dari 9,5 dalam waktu yang lama, akan mempengaruhi pertumbuhan dan
reproduksi ikan.
Sumber (Murnawan,2006)
11
BAB III
METODE PRAKTIK
3.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan praktik lapang II pembesaran ikan gurami akan dilaksanakan
pada tanggal 20 Agustus 2023 sampai dengan 20 Oktober 2023 yang berlokasi di
PT. Tanah Tinggal Karya Indonesia Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.
Kabupaten Jember yang mempunyai luas wilayah sekitar 329.300 hektar ini terdiri
dari terdiri dari 31 kecamatan yang terbagi menjadi 22 kelurahan, dan 226 desa.
Kabupaten Jember di wilayah bagian selatan merupakan dataran rendah,
sedangkan di bagian utara merupakan daerah perbukitan dan bergunung-gunung
Bahan yang akan digunakan pada saat praktik lapang II pembesaran ikan
gurame dapat dilihat pada Tabel 4.
Data primer merupakan informasi yang diperoleh dari sumber asli atau
sumber pertama melalui narasumber yang sesuai. Data utama diperoleh melalui
pengamatan langsung di lokasi praktik, yang mencakup semua kegiatan yang
dilakukan selama melaksanakan kegiatan pembesaran ikan gurame. Kegiatan
tersebut meliputi persiapan wadah dan media pemeliharaan, persiapan benih,
penebaran benih, manajemen pemberian pakan, monitoring pertumbuhan dan
Kesehatan ikan, manajemen kualitas air, pengendalian hama serta panen dan
pasca panen.
Tabel lanjutan
- Metode persiapan
- Dimensi dan volume kolam
- Waktu persiapan
- Pengeringan
- Pengapuran
- Pemupukan
B. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh/dikumpulkan dan disusun oleh
penelitian sebelumnya atau yang dipublikasikan oleh berbagai lembaga lain. Data
sekunder biasanya didapatkan dari sumber tidak langsung seperti dokumen dan
arsip resmi (Situmorang & Lufti, 2014). Data sekunder yang akan diakses termasuk
data siklus sebelumnya, struktur organisasi, dan analisis keuangan.
1. Persiapan Wadah
Dalam proses pengambilan data persiapan wadah pembesaran ikan gurame, hal
yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi jenis dan bentuk wadah yang akan digunakan
b. Mengukur dan mencatat data dari wadah yang digunakan
c..Mengidentifikasi alat dan bahan yang digunakan untuk persiapan wadah
…pemeliharaan
d. Mengamati dan melakukan kegiatan persiapan wadah
15
Untuk memperoleh data persiapan media pembesaran ikan gurame, maka akan
dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a..Mengidentifikasi alat dan bahan yang akan digunakan untuk persiapan media
…pemeliharaan
b. Menghitung dosis desinfektan dan melakukan sterilisasi air
c. Mengamati dan melakukan pengisian air
d..Menghitung waktu pengisian air dan volume air yang diisi ke dalam wadah
…pemeliharaan
5. Pengelolaan Pakan
Untuk memperoleh data pengelolaan kualitas air pada pembesaran ikan gurame
akan dilakukan sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi alat-alat yang digunakan untuk mengukur kualitas air
b..Membuat jadwal pengukuran kualitas air yang dilakukan
c. Mencatat tempat/stasiun dan waktu
d. Melakukan pengukuran kualitas air
e. Mencatat hasil pengukuran kualitas air
7. Monitoring Pertumbuhan
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah hama dan penyakit pada ikan
gurame adalah sebagai berikut :
a. Melakukan tindakan pencegahan sebelum ikan gurame terserang penyakit dan
…melakukan pengamatan kondisi kesehatan ikan gurame secara visual
b. Melakukan diagnosa terhadap ikan gurame yang diduga terserang penyakit dan
…mengidentifikasi jenis penyakit yang menyerang ikan gurame
c..Melakukan tindakan penanggulangan apabila ikan gurame telah terserang
…penyakit
Untuk memperoleh data panen dan pasca panen ikan gurame, maka akan
dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Merencanakan jadwal pemanenan ikan gurame
b. Mengidentifikasi peralatan yang digunakan dalam kegiatan pemanenan
c. Melakukan dan mencatat teknik pemanenan yang akan dilakukan
d. Mencatat hasil panen dan menghitung hasil panen
e. Melakukan dan mencatat teknik penyortiran yang akan dilakukan
f. .Mencatat tujuan pemasaran ikan gurami
L = Lt - Lo
Keterangan:
W = Wt - Wo
Keterangan:
Keterangan:
SGR = Laju pertumbuhan harian (% g/ hari)
Wt = Bobot rata - rata ikan di akhir pemeliharaan (g/ekor)
Wo = Bobot rata - rata ikan di awal pemeliharaan (g/ekor)
T = Lama waktu pemeliharaan (hari)
Keterangan:
𝐹𝐶
𝐵𝐸𝑃 𝑅𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ = 1−𝑉𝑐/𝑠
Keterangan :
FC : Fixed cost (Biaya tetap)
VC : Variable cost (Biaya variabel)
S : Nilai penjualan (jumlah penerimaan)
P : Harga per unit
V : Biaya variabel per unit
4. RENCANA KEGIATAN
Praktek Lapang II ini akan dilaksanakan selama 60 hari dimulai pada
tanggal 20 Agustus 2023 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2023 di PT. Tanah
Tinggal Karya Indonesia Jember. Adapun rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan di lokasi praktik dapat dilihat pada tabel 5.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan
proposal II
2 Seminar
proposal II
3 Berangkat dan
pengenalan
lokasi
4 Pelaksanaan
praktik di
lapangan
5 Persiapan
wadah dan
Media
6 Persiapan Benih
7 Penebaran
Benih
8 Manajemen
pemberian
pakan
9 Monitoring
pertumbuhan
dan Kesehatan
ikan
10 Manajemen
kualitas air
11 Pengendalian
hama dan
penyakit ikan
12 Panen dan
pasca panen
15 Penyusunan
laporan
20
16 Seminar hasil
PL II
21
DAFTAR PUSTAKA
Afrinda, M., Juliana, & Mulis. 2016. Pengaruh pemberian jenis pakan berbeda
terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan gurami
(Osphronemus gouramy). Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 4(1),
19 – 24.
Ardita, N., Budiharjo, A., Sari, L. A. 2015. Pertumbuhan dan rasio konversi
pakan ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan penambahan
prebiotik. Bioteknologi, 12(1), 16 – 21.
Data Indonesia. 2022. Produksi Ikan Gurami Indonesia Capai 176113 Ton
pada 2021 (https://dataindonesia.id/sektor - riil/detail/produksi-ikan-
gurami-indonesia-capai-176113-ton-pada-2021, diakses tanggal 6
Desember 2022).
Djunaedi, A., Hartati, R., Pribadi, R., Redjeki, S., Astuti, R. W., Septiarani, B.
2016. Pertumbuhan ikan nila Larasati (Oreochromis niloticus)
di tambak dengan pemberian ransum pakan dan padat
penebaran yang berbeda. Jurnal Kelautan Tropis, 19(2), 131 –142.
Karimah, U., Istyanto, S., & Pinandoyo. 2018. Performa pertumbuhan dan
kelulushidupan ikan nila gift (Oreochromis niloticus) yang diberi
jumlah pakan yang berbeda. Journal of Aquaculture Management and
Technology, 7(1), 128 –135.
Mardhiana, A., Ibnu, D. B., Yuli, A., & Iskandar. 2017. Suplementasi probiotik
komersil pada pakan buatan untuk induksi pertumbuhan ikan lele
sangkuriang (Clarias gariepinus). Jurnal Perikanan dan Kelautan,
8(2), 133 –139.
22
Ridwantara, D., Ibnu, D. B., Asep, A. H. S., Walim, L., & Ibnu, B. 2019. Uji
kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan mas mantap
(Cyprinus carpio) pada rentang suhu yang berbeda. Jurnal Perikanan
dan Kelautan, 10(1), 46 –54.
Standar Nasional Indonesia (SNI). SNI: 01 –6485.3 –2000. 2000. Produksi Benih
Ikan Gurami (Osphronemus gouramy, Lac) Kelas Benih Sebar.
Badan Standardisasi Nasional: Jakarta.
Suprayudi, M. A., Dimahesa, W., Jusadi, D., Setiawati, M., & Ekasari, J. 2011.
Suplementasi crude enzim cairan rumen domba pada pakan
berbasis sumber protein nabati dalam memacu pertumbuhan ikan nila
(Oreochromis niloticus). Jurnal Iktiologi Indonesia, 11(2), 177 –183.
Zonneveld, N., Huisman, E. A., & Boon, J. H. 1991. Prinsip – prinsip Budidaya
Ikan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
23
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
dst Jumlah benih terseleksi ……ekor