Anda di halaman 1dari 5

Sekilas Mengenal MAENPO Cikalong

SEJARAH PENCAK SILAT CIKALONG


Sejak awal abad 19-an aliran pencak silat cikalong sudah terkenal di dunia
persilatan terutama di daerah Pasundan (Jawa Barat). Namun belakangan ini nama aliran
Cikalong seolah-olah hanya tinggal kenangan atau cerita saja, walaupun banyak
perguruan-perguruan pencak silat yang mengaku keberadaannya dan selalu memakai
kaidah-kaidah silat cikalongan.
Terdorong akan rasa khawatir akan punahnya Maenpo Cikalong dan kepentingan
untuk melestarikannya sebagai salah satu seni ilmu beladiri yang diturunkan oleh nenek
moyang kita, maka keberadaan maenpo yang tadinya tertutup rapat dan hanya dipelajari
hanya oleh kalangan bangsawan (menak) Cianjur saja, kini mulai dibuka keberadaannya
dan sedikit demi sedikit diperkenalkan kepada masyarakat. Dengan digiatkannya kembali
pengenalan dan pelatihan Maenpo Cikalong, kini keberadaan Maenpo Cikalong mulai
dikenal kembali khususnya di Cianjur bahkan mulai berkembang di kota-kota sekitarnya,
termasuk di Jakarta. Tentu saja hal ini tak lepas dari dukungan Pemerintah Daerah
Cianjur dengan Motto PERDA-nya yaitu Ngaos, Mamaos, Maenpo.
Di Cianjur sebagai kota kelahiran aliran cikalongan ini, kata maenpo lebih
populer daripada pencak silat walaupun dilihat dari artinya hampir sama. Dari sudut
harfiah kata maenpo berasal dari kata Maen yang artinnya permainan dan Po asal kata
Poho yang artinya lupa. Maksudnya adalah bila berhadapan dengan lawan, maka lawan
kita dibuat menjadi serba lupa, tidak dapat berbuat apa-apa.
Aliran maenpo cikalong diciptakan dan dikembangkan oleh Rd. Djayaperbata
yang lebih dikenal dengan nama Rd. H. Ibrahim. Beliau bertempat tinggal di daerah
Cikalong Kulon sekitar 17 km dari pusat kota Cianjur. Beliau lahir pada tahun 1916 dan

Rd. H. Azis Asyarie

Sekilas Mengenal MAENPO Cikalong

wafat pada tahun 1906 yang dimakamkan di Kampung Majalaya Cikalong Kulon. Beliau
belajar silat lebih dari 17 guru silat. Diantaranya yang paling terkenal adalah :
1. Rd. Ateng Alimudin dari Kampung Baru Jatinegara
2. Abang Maruf dari Karet Tanah Abang, Betawi- Jakarta
3. Abang Madi dari Kampung Tengah, Betawi-Jakarta
4. Abang Kari dari Benteng Tangerang
Dalam karir silatnya, Rd. H. Ibrahim tergolong seorang yang hebat dan mashur
pada jamannya. Beliau juga seorang ulama, dalam hatinya terjadi kontradiksi dimana silat
secara umum membela diri dan mencelakakan lawan sedangkan didalam ajarannya tidak
boleh khianat terhadap orang lain. Akhirnya beliau bertafakur (berhalwat) di sebuah gua
dikampung Jelebud ditepi Sungai Cikundul Leutik Cikalong Kulon sehingga terlahirlah
aliran ilmu silat cikalong sesuai dengan nama tempat tinggal beliau.
KARAKTER
Aliran pencak silat cikalong tidak mengandalkan kecepatan, kekuatan atau tenaga
otot, tapi lebih menitikberatkan pada permainan rasa (feeling), teknik dan anatomi,
sehingga dalam permainannya selalu menempel untuk mendeteksi, memantau atau
membaca keinginan lawan.
Dalam prakteknya, bila ada serangan ditempel, kemudian diukur kemampuan
lawan dan diselesaikan dengan selamat dan sopan. Oleh karena itu aliran silat cikalong
ini mempunyai motto Bersilat, berolahraga, bersilaturrahmi dan beretika.


Tidak terkendala oleh usia

Tidak terkendala oleh kekuatan

Tidak terkendala oleh besar atau kecil

Rd. H. Azis Asyarie

Sekilas Mengenal MAENPO Cikalong

FALSAFAH
Dalam aliran silat cikalong menggunakan gerakan-gerakan yang mengandung
falsafah-falsafah kehidupan, sesuai dengan ajaran islam yang baik sehingga tidak
menerima image-image negatif, misalnya identik dengan premanisme, mistik dan
terorisme.
Falsafah aliran silat cikalong diantaranya :


Tidak boleh menyakiti dan melukai, baik badan maupun hati lawan

Tidak boleh jahil terhadap orang, karena dapat mencelakakan kita sendiri.

Tidak boleh meremehkan orang kecil dan menganggap silau orang gede

Menerima tamu dengan baik

Harus rendah hati dan halus budinya, karena akan memudahkan (efektif) dalam
berkomunikasi.
SILSILAH

Perguruan Pancer Bumi sebagai salah satu wadah pengembangan maenpo merupakan
pewaris ilmu seni bela diri Maenpo Cikalong dari generasi ke empat, mulai dari Rd. H.
Ibrahim ke generasi pertama yaitu Gan Obing dan Gan Brata, kemudian diturunkan ke
generasi kedua yaitu Gan Idrus dan Gan Muhidin, kemudian diturunkan lagi ke generasi
ketiga yaitu Gan Uweh (R. H. O. Soleh) dan generasi keempat yaitu H. Ceng Suryana, H.
Azis Asyarie, Ujang Saepudin. Berikut silsilah Maenpo Cikalong digambarkan dalam
bentuk bagan :

Rd. H. Azis Asyarie

Sekilas Mengenal MAENPO Cikalong

Skema Silsilah
Rd. H. Ibrahim

Generasi I

Gan Obing

Gan Brata

Generasi II

Gan Idrus

Gan Muhidin

Generasi III

Generasi IV

Rd. H. Azis Asyarie

Gan Uweh (Rd. H. O. Soleh)

Rd. H. Azis Asyarie

H. Ceng Suryana

Ujang Saepudin

Sekilas Mengenal MAENPO Cikalong

KURIKULUM
PEMULA (selama 3 bulan, seminggu 2 jam)
- Jurus
1. Jurus
2. Suliwa
3. Serong
4. Kocet
5. Susun
6. Tomplok
7. Lipet potong
8. Potong serong
9. Jurus 7
10. Serut
- Pancer




Pancer satu putaran 90o


Pancer dua putaran 180o 90o
Pancer tiga putaran 45o

- Susun tempel
 Susun + tomplok
- Basic sered
- Usik + Kaidah
 Salin
 Geong
 Keser

Contoh Aplikasi


Bersalaman  diselesaikan dengan usik rasa, salin dan jatuhan tomplok pancer

Dipegang  diselesaikan dengan usik rasa, madi sabandar kari, tomplok pancer

Ditutup  diselesaikan dengan geong terus kocet

Dipukul  diselesaikan dengan salin dijatuhkan

Dicekik  diselesaikan dengan serong dan tenaga isi kosong

Rd. H. Azis Asyarie

Anda mungkin juga menyukai