wafat pada tahun 1906 yang dimakamkan di Kampung Majalaya Cikalong Kulon. Beliau
belajar silat lebih dari 17 guru silat. Diantaranya yang paling terkenal adalah :
1. Rd. Ateng Alimudin dari Kampung Baru Jatinegara
2. Abang Maruf dari Karet Tanah Abang, Betawi- Jakarta
3. Abang Madi dari Kampung Tengah, Betawi-Jakarta
4. Abang Kari dari Benteng Tangerang
Dalam karir silatnya, Rd. H. Ibrahim tergolong seorang yang hebat dan mashur
pada jamannya. Beliau juga seorang ulama, dalam hatinya terjadi kontradiksi dimana silat
secara umum membela diri dan mencelakakan lawan sedangkan didalam ajarannya tidak
boleh khianat terhadap orang lain. Akhirnya beliau bertafakur (berhalwat) di sebuah gua
dikampung Jelebud ditepi Sungai Cikundul Leutik Cikalong Kulon sehingga terlahirlah
aliran ilmu silat cikalong sesuai dengan nama tempat tinggal beliau.
KARAKTER
Aliran pencak silat cikalong tidak mengandalkan kecepatan, kekuatan atau tenaga
otot, tapi lebih menitikberatkan pada permainan rasa (feeling), teknik dan anatomi,
sehingga dalam permainannya selalu menempel untuk mendeteksi, memantau atau
membaca keinginan lawan.
Dalam prakteknya, bila ada serangan ditempel, kemudian diukur kemampuan
lawan dan diselesaikan dengan selamat dan sopan. Oleh karena itu aliran silat cikalong
ini mempunyai motto Bersilat, berolahraga, bersilaturrahmi dan beretika.
FALSAFAH
Dalam aliran silat cikalong menggunakan gerakan-gerakan yang mengandung
falsafah-falsafah kehidupan, sesuai dengan ajaran islam yang baik sehingga tidak
menerima image-image negatif, misalnya identik dengan premanisme, mistik dan
terorisme.
Falsafah aliran silat cikalong diantaranya :
Tidak boleh menyakiti dan melukai, baik badan maupun hati lawan
Tidak boleh jahil terhadap orang, karena dapat mencelakakan kita sendiri.
Tidak boleh meremehkan orang kecil dan menganggap silau orang gede
Harus rendah hati dan halus budinya, karena akan memudahkan (efektif) dalam
berkomunikasi.
SILSILAH
Perguruan Pancer Bumi sebagai salah satu wadah pengembangan maenpo merupakan
pewaris ilmu seni bela diri Maenpo Cikalong dari generasi ke empat, mulai dari Rd. H.
Ibrahim ke generasi pertama yaitu Gan Obing dan Gan Brata, kemudian diturunkan ke
generasi kedua yaitu Gan Idrus dan Gan Muhidin, kemudian diturunkan lagi ke generasi
ketiga yaitu Gan Uweh (R. H. O. Soleh) dan generasi keempat yaitu H. Ceng Suryana, H.
Azis Asyarie, Ujang Saepudin. Berikut silsilah Maenpo Cikalong digambarkan dalam
bentuk bagan :
Skema Silsilah
Rd. H. Ibrahim
Generasi I
Gan Obing
Gan Brata
Generasi II
Gan Idrus
Gan Muhidin
Generasi III
Generasi IV
H. Ceng Suryana
Ujang Saepudin
KURIKULUM
PEMULA (selama 3 bulan, seminggu 2 jam)
- Jurus
1. Jurus
2. Suliwa
3. Serong
4. Kocet
5. Susun
6. Tomplok
7. Lipet potong
8. Potong serong
9. Jurus 7
10. Serut
- Pancer
- Susun tempel
Susun + tomplok
- Basic sered
- Usik + Kaidah
Salin
Geong
Keser
Contoh Aplikasi
Bersalaman diselesaikan dengan usik rasa, salin dan jatuhan tomplok pancer
Dipegang diselesaikan dengan usik rasa, madi sabandar kari, tomplok pancer