Anda di halaman 1dari 5

Khutbah Jumat Singkat

Lindungi Diri dari Main Judi


Pemateri: Sodiq Fajar
،‫ َوتَحْ قِ ْيقًا لِ َمنَافِ ِع ِه ْم‬،‫صالِ ِح ِه ْم‬ ِ ‫ َو َح َّر َم َعلَ ْي ِه ُم ْال َخبِ ْيثَا‬،‫ت‬
َ ‫ َو ِرعَايَةً لِ َم‬،‫ت؛ َرحْ َمةً بِ ِه ْم‬ ِ ‫َّحي ِْم؛ َأبَا َح ِل ِعبَا ِد ِه الطَّيِّبَا‬
ِ ‫ اَ ْلقَ ِدي ِْر الر‬،‫اَ ْل َح ْم ُد هلِل ِ ْال َعلِي ِْم ْال َح ِكي ِْم‬
‫َأ‬ ‫َأ‬
‫ َونَ ْش ُك ُرهُ َعلَى َما وْ اَل نَا َو ْعطَانَا‬،‫ نَحْ َم ُدهُ َعلَى َما هَدَانَا َواصْ طَفَانَا‬،‫ض َر ِر َع ْنهُ ْم‬ َّ ‫َو َد ْفعًا لِل‬

‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َو َعلَى‬ َ ،‫ بَيَّنَ ْال َح َرا َم َو ْال َحاَل َل‬،ُ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬،ُ‫َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَهُ ْال َكبِ ْي ُر ْال ُمتَ َعال‬
َ ‫ب ْال ُغد ُُّو َواآْل‬
‫صا ُل‬ َ ‫آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه‬.
ِ ‫ن ُمتَ َو‬bِ ‫صاَل ةً َو َساَل ما ً دَاِئ َم ْي‬
َ َ‫اصلَ ْي ِن َما تَ َعاق‬

َ‫ ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْين‬:‫ وقال‬. َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموتُ َّن ِإالَّ َوَأنتُم ُّم ْسلِ ُمون‬ َّ ‫وا هّللا َ َح‬
ْ ُ‫وا اتَّق‬ ْ ُ‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمن‬:‫ قَا َل هللاُ تَ َعالَى‬،ُ‫ اِتَّقُوْ ا هللاَ تَ َعالَى َوَأ ِط ْيعُوْ ه‬،ِ‫ِعبَا َد هللا‬
َ‫صابُ َوااْل َ ْزاَل ُم ِرجْ سٌ ِّم ْن َع َم ِل ال َّشي ْٰط ِن فَاجْ تَنِبُوْ هُ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ن‬ َ ‫ٰا َمنُ ْٓوا اِنَّ َما ْال َخ ْم ُر َو ْال َم ْي ِس ُر َوااْل َ ْن‬

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,


Kami wasiatkan kepada diri kami juga kepada jamaah sekalian untuk senantiasa bertakwa kepada Allah
subhanahu wata’ala dengan sebenar-benarnya takwa. juga bertobat kepada-Nya dengan sebenar-
benarnya tobat.

Mari kita berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban dalam syariat Islam
ini. Mari kita berusaha semaksimal mungkin untuk menjauhi larangan-larangan Allah subhanahu
wata’ala dan rasul-Nya.

Kita semua tentu berharap penuh untuk menjadi hamba Allah subhanahu wata’ala yang bertakwa di
dunia dan masuk surga di akhirat. Semoga Allah subhanahu wata’ala mudahkan bagi kita semua.

Main Judi, Perbuatan yang Harus Dijauhi

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,


Salah satu perintah Allah yang terdapat dalam al-Quran adalah perintah untuk menjauhi suatu perbuatan.

Di antara sekian perbuatan yang allah perintahkan untuk menjauhinya adalah al-Maisir.

Apa itu al-Maisir? Al-Maisir artinya adalah judi.

Mana buktinya jika Allah memerintahkan hamba-Nya untuk menjauhi perbuatan judi? Allah berfirman
dalam surat al-Maidah ayat 90,

َ‫صابُ َوااْل َ ْزاَل ُم ِرجْ سٌ ِّم ْن َع َم ِل ال َّشي ْٰط ِن فَاجْ تَنِبُوْ هُ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ن‬
َ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِنَّ َما ْالخَ ْم ُر َو ْال َم ْي ِس ُر َوااْل َ ْن‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala,
dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka
jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.”
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Permainan judi sudah ada sejak zaman dahulu. Judi kartu, judi bola, dan jenis permainan judi lainnya
sudah ada sejak dahulu. Jika dahulu ada judi tradisional, di era majunya teknologi ini berkembang
permainan judi modern.

Saat ini, judi tidak hanya sekedar permainan konvensional. Sekarang ada judi online atau judi daring. Di
internet banyak sekali situs judi slot online yang menawarkan berbagai jenis permainan judi yang online
24 jam.

Seperti layaknya sebuah perusahaan, agen judi saat ini juga memiliki tim marketing yang professional.
Artinya, mereka serius dalam membangun jaringan perjudian ini.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,


Akhir-akhir ini kita sering mendapatkan berita penangkapan oknum pelaku kasus judi online maupun
judi offline. Berbagai cara polisi tempuh untuk melacak penjudi online. Hingga akhirnya beberapa
jaringan permainan judi berhasil terbongkar.

Begitu banyaknya para terduga yang berhasil diamankan oleh penegak hukum menjadi bukti nyata
bahwa banyak masyarakat yang masih terjerat oleh tawaran judi yang begitu menggiurkan, apalagi bagi
masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi, cari pekerjaan susah, memiliki banyak tanggungan
hutang, dan butuh dana dalam waktu cepat.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,


Berangkat dari fenomena yang menyedihkan tersebut, melalui mimbar Jumat ini kami mewasiatkan
kepada diri kami juga kepada jamaah sekalian, mari kita kembali kepada Allah subhanahu wata’ala.

Judi bukan jalan yang benar untuk menghasilkan uang. Sekali lagi, judi bukan jalan yang benar untuk
menghasilkan uang.

Allah subhanahu wata’ala sudah jelas-jelas memerintahkan hamba-Nya untuk menjauhi permainan judi,
sebagaimana termaktub dalam surat al-Maidah ayat 90.

Perintah Allah subhanahu wata’ala untuk menjauhi perbuatan main judi ini ditegaskan kembali oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Beliau bersabda, sebagaimana diriwayatkan dalam kitab Sunan Abi Daud, hadits nomor 3785, hadits
shahih, dari Abdullah bin Amru radhiyallahu ‘ahnu, ia berkata,

‫‌و ْال َمي ِْس ِر َو ْال ُكوْ بَ ِة َو ْال ُغبَ ْي َرا ِء‬ ْ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم نَهَى‌ع َِن‬
َ ‫‌ال َخ ْم ِر‬ َّ ِ‫َأ َّن نَب‬
َ ِ‫ي هللا‬

“Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang dari meminum khamr, main judi, al-Kubah,
dan al-Ghubaira’.”
Al-Kubah adalah menjual barang dengan dadu atau sejenisnya, jika tanda pilihannya keluar, maka dia
yang berhak membeli.

Al-Ghubaira’ adalah minuman keras yang terbuat dari biji-bijian.

Tidak sampai di situ, para ulama mazhab juga sepakat bahwa main judi hukumnya haram.

Ulama mazhab Syafii menegaskan, segala bentuk permainan yang mensyaratkan taruhan sejumlah uang
atau barang, kemudian seluruhnya menjadi milik pemenangnya setelah melakukan proses undian dengan
cara apa pun, maka ini adalah haram.

Bahkan, imam Ibnu Hajar al-Haitsami, salah seorang ulama mazhab Syafii memasukkan main dalam
daftar al-Kabair atau dosa-dosa besar dalam kitabnya Az-Zawajir ‘an Iqtiraf al-Kabair.

Kenapa Allah subhanahu wata’ala Melarang Hamba-Nya Main Judi?


Kenapa ungkapan dalam firman Allah subhanahu wata’ala bukan dengan ungkapan mengharamkan, tapi
menggunakan ungkapan jauhilah, perintah untuk menjauhi?

Dalam firman-Nya, Allah subhanahu wata’ala menggunakan ungkapan fajtanibūhu yang artinya “maka
jauhilah”, karena ungkapan perintah untuk menjauhi itu lebih kuat maknanya dari ungkapan haram.
Menjauhi sama artinya dengan tidak boleh mendekati. Mendekatinya saja tidak boleh, apalagi
menyentuhnya, memainkannya, ikut terlibat main judi.

Kenapa Allah subhanahu wata’ala memerintahkan hamba-Nya untuk menjauhi permainan judi?

Pertama, main judi salah satu sebab timbulnya permusuhan dan kebencian
Rusaknya hubungan antar sesama saudara, rusaknya hubungan antara suami dan istri, rusaknya
hubungan antara anak dan orang tua, dan rusaknya hubungan antar warga salah satu faktor penyebabnya
adalah permainan judi.

Kedua, main judi memalingkan seseorang dari zikir dan shalat


Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat al-Maidah ayat 91,

َ‫ص َّد ُك ْم ع َْن ِذ ْك ِر هّٰللا ِ َوع َِن الص َّٰلو ِة فَهَلْ اَ ْنتُ ْم ُّم ْنتَهُوْ ن‬
ُ َ‫ض ۤا َء فِى ْالخَ ْم ِر َو ْال َمي ِْس ِر َوي‬
َ ‫اِنَّ َما ي ُِر ْي ُد ال َّشي ْٰطنُ اَ ْن يُّوْ قِ َع بَ ْينَ ُك ُم ْال َعدَا َوةَ َو ْالبَ ْغ‬

“Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan
shalat, maka tidakkah kamu mau berhenti?”

Ketiga, main judi termasuk perbuatan memakan harta orang lain dengan cara yang batil.
Kenapa main judi disebut sebagai salah satu perbuatan makan harta orang lain dengan cara yang batil?
Karena dalam permainan judi yang terjadi adalah praktik transaksi yang tidak sah menurut fikih Islam.

Para peserta mengeluarkan sejumlah uang sebagai taruhan. Lalu bandar judi memainkan alat
perjudiannya. Kemudian uang taruhan yang telah terkumpul dari para pemain judi tadi dialokasikan
sebagai hadiah untuk pemenangnya, sebagian lagi diambil oleh bandar judinya.

Jadi, hadiah yang diberikan kepada pemenang adalah uang taruhan para peserta judi, dan tidak ada
kejelasan apakah semua peserta akan mendapat giliran menang atau tidak. Bisa jadi satu peserta akan
menang terus. Bisa jadi satu peserta akan kalah terus. Ini adalah model transaksi yang terlarang dalam
Islam.

Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 188,

ِ َ‫َواَل تَْأ ُكلُ ْٓوا اَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالب‬


‫اط ِل‬

“Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil.”

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Masih banyak lagi akibat buruk yang akan didapat oleh setiap orang yang terlibat dalam permainan judi.
Bahkan, dampak buruk tersebut dapat menimpa orang lain yang sama sekali tidak berurusan dengan
permainan haram tersebut.

Oleh karena itu, mari kita sama-sama merenung. Mari kembali kepada Allah subhanahu wata’ala. Bagi
saudara-saudara yang sempat terjebak dalam lingkaran perjudian, mari segera bertobat kepada Allah
subhanahu wata’ala. Masih ada kesempatan untuk bertobat.

Semoga Allah subhanahu wata’ala mengampuni dosa-dosa kita yang telah lalu. Mari kita buka lembaran
baru. Memenuhi kewajiban nafkah dengan cara-cara yang halal.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Demikian materi khutbah Jumat tentang lindungi diri dari main judi yang dapat kami sampaikan pada
kesempatan kali ini. Semoga Allah subhanahu wata’ala menghindarkan kita dari segala bentuk
perbuatan keji dan munkar. Amin.

‫ فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ ِإنَّهُ ه َُو ْال َغفُوْ ُر ال َّر ِح ْي ُم‬،‫ب‬


ٍ ‫َأقُوْ ُل قَوْ لِ ْي هَ َذا َوَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ ِم ْن ُك ِّل َذ ْن‬.
‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَاَل هَا ِد َ‬


‫ي‬ ‫ت َأ ْع َمالِنَا‪َ ،‬م ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَاَل ُم ِ‬
‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هللِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ‪َ ،‬ونَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا ِ‬
‫هّٰللا‬
‫أن الَ ِإ ٰله إالَّ ُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ‬ ‫لَهُ‪ ،‬أ ْشهَ ُد ْ‬

‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمونَ‬


‫ك َوتَ َعالَى‪ ،‬يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح َّ‬ ‫ِعبَا َد هللاِ‪ُ ،‬أوْ ِ‬
‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ َع َّز َو َج َّل َحي ُ‬
‫ْث قَا َل تَبَا َر َ‬

‫صلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي‪ ،‬يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا َ‬


‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما‬ ‫ِإ َّن هَّللا َ َو َماَل ِئ َكتَهُ يُ َ‬

‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬


‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ ‫صلَّيْتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪َ .‬وبَ ِ‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬‫بَا َر ْكتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّ َ‬

‫ٰ‬
‫ت ااْل َحْ يَآ ِء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا ِ‬
‫ت‬ ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫اَللّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬

‫اَ ٰللّهُ َّم َم ْن َأ َرا َد َأ ْبنَا َء ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ بِسُوْ ٍء فَا ْش ِغ ْلهُ فِي نَ ْف ِس ِه‪َ ،‬واجْ َعلْ َك ْي َدهُ فِي نَحْ ِر ِه‪َ ،‬وَأ ْد ِر ال َّداِئ َرةَ َعلَ ْي ِه‬

‫آخ َرتَنا الّتِي ِإلَ ْيهَا َم َعا ُدنَا‪َ ،‬واجْ َع ِل ْال َحيَاةَ ِزيَا َدةً لَنَا‬
‫اللَّهُ َّم َأصْ لِحْ لَنَا ِدينَنَا الَّ ِذي هُ َو ِعصْ َمة َأ ْم ِرنَا‪ ،‬وَأصْ لِحْ لَنَا ُد ْنيَانَا الَّتي فِيهَا َم َعا ُشنَا‪َ ،‬وَأصْ لِحْ لَنَا ِ‬
‫احةً لَنَا ِم ْن ُكلِّ َشرٍّ‬ ‫فِي ك ِّل خَ ي ٍْر‪َ ،‬واجْ َع ِل ْال َموْ تَ َر َ‬

‫ظ ب ُْلدَانَ‬ ‫ِّت َأ ْقدَا َمهُ ْم‪ ،‬اَ ٰللّهُ َّم احْ فَ ْ‬ ‫ان‪ ،‬اَللَّهُ َّم ا ْنصُرْ هُ ْم نَصْ رًا ُمَؤ َّزرًا‪ ،‬اَللَّهُ َّم ارْ بِ ْ‬
‫ط َعلَى قُلُوْ بِ ِه ْم‪َ ،‬وثَب ْ‬ ‫ُر ْال ُم َجا ِه ِد ْينَ فِي َسبِ ْيلِ َ‬
‫ك فِي ُكلِّ َم َك ٍ‬ ‫اَللَّهُ َّم ا ْنص ِ‬
‫ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ‬

‫اآلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬


‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي ِ‬

‫ِعبَا َد هللاِ‪ِ ،‬إ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواِإْل حْ َس ِ‬


‫ان َوِإ ْيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَى‪َ ،‬ويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي‪ ،‬يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ ‪َ ،‬وَأقُوْ ُل قَوْ لِي هَ َذا‬
‫َوَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظي ِْم لِي َولَ ُك ْم فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ ِإنَّهُ ه َُو ْال َغفُوْ ُر ال َّر ِح ْي ُم‬

Anda mungkin juga menyukai