Anda di halaman 1dari 4

Hendra ,21 juni 2019

Kaum muslimin jema'ah Jum'ah Rahimakumullah


Pertama marilah kita berupaya untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan
menjauhi larangan-Nya. Dengan pikiran yang jernih hati dan jiwa yang tenang dan
dijauhkan dari setiap perbuatan yang dapat menimbulkan perilaku munkarat dan tidak
ingat kepada Allah SWT. 5 hari lagi seluruh Negara menyambut HANI (Hari Anti
Narkotika Internasional) pada tanggal 26 Juni, marilah kita nyatakan untuk berperang
terhadap Narkoba, karena termasuk perilaku munkarat yang dilarang oleh agama dan
pemerintah. 

Perilaku munkarat ini meliputi memakai, membawa dan memperjualbelikan. Narkoba


yang kepanjangannya adalah Narkotika Psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Semua
jenis Narkoba mengandung zat adiktif, yaitu zat yang dapat minumbulkan bagi
pemakainya rasa ketagihan dan ketergantungan. Bila tidak memakai maka tubuh akan
terasa lemas, lesu, kurang semangat dan kurang percaya diri. Pemakaian semua jenis
Narkoba akan memacu bagi pemakainya dengan menambah ukuran dan takaran.

Sebagai mana firman allah dalam surah almaidah


Kaum muslimin jema'ah Jum'ah Rahimakumullah

Sebagaimana dikatakan oleh Dr. H. Dadang Hawari, Psikiater dalam bukunya yang
berjudul Alquran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, bahwa semua jenis
Narkoba mengancam terhadap jiwa dan raga manusia, karena didalam Narkoba
mengandung zat adiktif yang menimbulkan gangguan mental organik (GMO) yaitu
gangguan dalam berfikir, perasaan dan perilaku. Timbulnya GMO ini disebabkan reaksi
langsung dari zat adiktif pada sel-sel saraf pusat (otak). Karena itu orang yang
meminum, menghisap atau memakannya semakin lama akan menambah takaran
sampai pada dosis keracunan (intoksikasi) atau mabuk. pemakaian Narkoba dalam
jangka waktu yang lama akan menimbulkan gangguan pada organ otak, liver, alat
pencernaan, pancreas, otot, janin, endroktrin, nutrisi, metabolisme jantung dan resiko
kangker.

Dalam kehidupan masyarakat akan terjadi instabilitas sosial, terjadinya tindak


kejahatan dan perilaku kriminal lainnya. Dampak psikososial lainnya adalah drop out
sekolah, kehilangan kawan, tidak masuk kerja, bolos sekolah dan terlibat pelanggaran
hukum lainnya.

Kaum muslimin jema'ah Jum'ah Rahimakumullah

Narkoba sebagai musuh memiliki  jaringan dalam dan luar negeri, keberadaannya sangat
disembunyikan sehingga terkadang sulit terdeteksi. Bahayanya amat dahsyat, ia mampu
merusak fisik, akal, mental dan membunuh  generasi bangsa secara pelan-pelan, namun
pasti. Bahkan, bahaya “narkoba”  tidak kalah dahsyatnya dari “bom atom” di Heroshima
dan Nagasaki. Korban paling banyak tentu kita umat Islam. Karena itu, narkoba sebagai
musuh wajib diperangi dan tidak ada tawar menawar. Jika tidak, kita dan genarasi bangsa
yang akan dibunuhnya. Betapa banyak kasus  pencurian, perampokan, pemerkosaan,
pembunuhan dan pemecatan yang diawali oleh kejahatan “narkoba” dan sejenisnya.
Tujuan perang terhadap “narkoba” adalah menyelamatkan umat dan generasi bangsa dari
kehancuran, dosa dan azab api nereka.
Indonesia darurat narkoba. Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat jumlah
penyalahguna narkoba di Tanah Air mencapai 3,5 juta orang pada 2017. Hampir 1 juta
orang di antaranya bahkan telah menjadi pecandu.

"Betapa seriusnya masalah ini. Jumlah penyalahguna narkoba di Indonesia diperkirakan


telah mencapai sekitar 3,5 juta orang pada 2017, di mana 1,4 juta adalah pengguna biasa
dan hampir satu juta telah menjadi pecandu narkoba

Selain itu, ada lebih dari 12 ribu kematian terkait narkoba setiap tahunnya.

hal ini tidak hanya merugikan penyalahgunanya sendiri. Penggunaan narkoba merugikan


negara baik dari sisi ekonomi dan sosial.

"Pembuatan, penyelundupan, dan penyalahgunaan narkotika terus berlanjut dan


bertumbuh di Indonesia. Hal ini menciptakan sejumlah dampak negatif meliputi ekonomi,
kesehatan, sosial, dan generasi muda," ujar Diah.

Saat ini, peredaran narkobasemakin mengkhawatirkan. Data BNN, kata dia, obat terlarang
ini tidak lagi hanya beredar di kota besar. Daerah terpencil pun sudah ternodai oleh benda
ilegal tersebut.

Pengedar juga tidak pandang bulu ketika "menjajakan dagangannya". Mereka menyasar
perempuan dan anak-anak.

Kaum muslimin jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Dunia Internasional telah menyatakan perang terhadap Narkoba dan di negara


Indonesia telah ditetapkan Undang-Undang tentang anti Narkoba. Undang- undang
tersebut untuk memutus mata rantai peredaran Narkoba, menjerat bagi pengedar,
pemakai dan penyimpan Narkoba. Dalam UU RI nomor 2 tahun 1997 tentang Narkoba,
pada pasal 85 pengguna Narkoba dikenai hukuman penjara selama 1 sampai 4 tahun,
pasal 78 bagi pemilik dikenai hukuman penjara maksimal 10 tahun, denda 500 juta,
pasal 84 bagi pengedar dipenjara selama 5 sampai 15 tahun, denda 250 juta sampai
750 juta, pasal 80 bagi produsen dipenjara selama 7 tahun sampai dengan seumur
hidup, denda 200 juta sampai dengan 1 milyar.

Hadirin jama’ah shalat Jum’at yang berbahagia!

Rasanya tidak ada pilihan lain bagi kita kecuali mengambil sikap menjauhi narkoba. Sikap
mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebelum keluarga kita dilanda narkoba, mari kita lebih
waspada dan berhati-hati dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai kepala rumah tangga.
Dan tetap menyadari diri sebagai hamba Allah SWT Yang memiliki kewajiban untuk beribadah
kepada-Nya, dengan penuh ketaqwaan dan keimanan.

Banyak orang sukses tanpa narkoba


Banyak orang kaya tanpa narkoba
Banyak yang ganteng dan yang cantik tanpa narkoba
Banyak orang pintar tanpa narkoba
Banyak orang pekerja keras tanpa narkoba
Karna hidup yang sehat secara fisik dan mental tanpa narkoba

Demikianlah khutbah kita pada hari ini semoga bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan rahmat dan perlindungan-Nya kepada kita semua. Amiin ya Rabbal
’alamin.

Anda mungkin juga menyukai