Sebagaimana dikatakan oleh Dr. H. Dadang Hawari, Psikiater dalam bukunya yang
berjudul Alquran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, bahwa semua jenis
Narkoba mengancam terhadap jiwa dan raga manusia, karena didalam Narkoba
mengandung zat adiktif yang menimbulkan gangguan mental organik (GMO) yaitu
gangguan dalam berfikir, perasaan dan perilaku. Timbulnya GMO ini disebabkan reaksi
langsung dari zat adiktif pada sel-sel saraf pusat (otak). Karena itu orang yang
meminum, menghisap atau memakannya semakin lama akan menambah takaran
sampai pada dosis keracunan (intoksikasi) atau mabuk. pemakaian Narkoba dalam
jangka waktu yang lama akan menimbulkan gangguan pada organ otak, liver, alat
pencernaan, pancreas, otot, janin, endroktrin, nutrisi, metabolisme jantung dan resiko
kangker.
Narkoba sebagai musuh memiliki jaringan dalam dan luar negeri, keberadaannya sangat
disembunyikan sehingga terkadang sulit terdeteksi. Bahayanya amat dahsyat, ia mampu
merusak fisik, akal, mental dan membunuh generasi bangsa secara pelan-pelan, namun
pasti. Bahkan, bahaya “narkoba” tidak kalah dahsyatnya dari “bom atom” di Heroshima
dan Nagasaki. Korban paling banyak tentu kita umat Islam. Karena itu, narkoba sebagai
musuh wajib diperangi dan tidak ada tawar menawar. Jika tidak, kita dan genarasi bangsa
yang akan dibunuhnya. Betapa banyak kasus pencurian, perampokan, pemerkosaan,
pembunuhan dan pemecatan yang diawali oleh kejahatan “narkoba” dan sejenisnya.
Tujuan perang terhadap “narkoba” adalah menyelamatkan umat dan generasi bangsa dari
kehancuran, dosa dan azab api nereka.
Indonesia darurat narkoba. Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat jumlah
penyalahguna narkoba di Tanah Air mencapai 3,5 juta orang pada 2017. Hampir 1 juta
orang di antaranya bahkan telah menjadi pecandu.
Saat ini, peredaran narkobasemakin mengkhawatirkan. Data BNN, kata dia, obat terlarang
ini tidak lagi hanya beredar di kota besar. Daerah terpencil pun sudah ternodai oleh benda
ilegal tersebut.
Pengedar juga tidak pandang bulu ketika "menjajakan dagangannya". Mereka menyasar
perempuan dan anak-anak.
Rasanya tidak ada pilihan lain bagi kita kecuali mengambil sikap menjauhi narkoba. Sikap
mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebelum keluarga kita dilanda narkoba, mari kita lebih
waspada dan berhati-hati dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai kepala rumah tangga.
Dan tetap menyadari diri sebagai hamba Allah SWT Yang memiliki kewajiban untuk beribadah
kepada-Nya, dengan penuh ketaqwaan dan keimanan.
Demikianlah khutbah kita pada hari ini semoga bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan rahmat dan perlindungan-Nya kepada kita semua. Amiin ya Rabbal
’alamin.