Ditetapkan di : Kupang
Pada Tanggal : 02 Maret 2020
Lampiran Keputusan Direktur RSU Mamami
Nomor : 027/SK/DIR/II/2020
Tanggal : 02 Maret 2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu pelayanan
kesehatan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan
Rumah Sakit maka fungsi pelayanan Rumah Sakit Mamami secara bertahap perlu
ditingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien serta memberi kepuasan kepada pasien,
keluarga maupun masyarakat sehingga dapat tercipta pelayanan yang prima.
Untuk mendukung hal tersebut diperlukan SDM yang bermutu, kompeten dan
kompetitif. Keberhasilan mutu layanan kesehatan suatu rumah sakit sangat ditentukan oleh
kualitas sumber daya manusianya dan peran aktif seluruh anggota rumah sakit sebagai
pelaku pemberi layanan kesehatan. Oleh karena itu perlu adanya suatu pedoman yang
dijadikan sebagai acuan dalam menentukan kebijakan pimpinan khususnya dalam bidang
pola ketenagakerjaan disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan yang berlaku pada
rumah sakit tersebut.
Pengelolaan SDM Kesehatan selama ini masih bersifat administrative kepegawaian
dan belum dikelola secara profesional, masih bersifat top down dari pusat, belum bottom up
( dari bawah ), belum sesuai kebutuhan organisasi dan kebutuhan nyata di lapangan, serta
belum beorientasi pada jangka panjang. Diharapkan dalam menyusun perencanaan SDM
sebaiknya ditetapkan terlebih dahulu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kesehatan
dirumah sakit untuk mengantisipasi masalah – masalah kesehatan yang akan terjadi,
karena SDM Kesehatan merupakan bagian tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan.
2. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
a. Menunjang tujuan rumah sakit dalam menetapkan pola ketenagaan dan
meningkatkan mutu layanan melalui kualitas yang memenuhi kualifikasi dan
kompetensi sesuai dengan syarat pekerjaan yang telah ditentukan;
b. Menjadi pedoman dalam pelaksanaan rekruitmen personel dan pembinaan personel
di Rumah Sakit Umum Mamami
B. TUJUAN KHUSUS
a. Untuk penyusunan formasi perencanaan SDM;
b. Terpenuhinya kebutuhan tenaga secara efektif dan efisien di setiap unit;
c. Menilai dan menetapkan tingkat kompetensi masing-masing tenaga di tiap unit agar
dapat dibuat perencanaan peningkatan kompetensi melalui program diklat
(pendidikan dan pelatihan).
3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari penyusunan Pola Ketenagaan meliputi teknis dan cara
perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan sesuai dengan rasio, beban kerja dan situasional
yang ada di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang.
BAB II
PETUNJUK PELAKSANAAN
POLA KETENAGAAN RUMAH SAKIT
1. PENGERTIAN
A. Ketenagaan merupakan salah satu sumber daya yang diperlukan dalam sistem
kesehatan suatu Negara untuk meningkatkan kesehatan hidup masyarakat.
B. SDM Kesehatan (Sumber Daya Manusia Kesehatan) adalah seseorang yang bekerja
secara aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan
maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan
upaya kesehatan.
C. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan formal di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya
kesehatan.
2. VISI
Rumah Sakit Umum Mamami Kupang “MENCIPTAKAN PELAYANAN KESEHATAN
YANG PRIMA TERHADAP SELURUH LAPISAN MASYARAKAT”. Visi Rumah Sakit Umum
Mamami harus mampu diilhami, dihayati dan dilaksanakan oleh semua anggota organisasi
dan sebagai motivasi dan pembangkit semangat bagi seluruh karyawan.
3. MISI
A. Menjadikan manajemen Rumah Sakit Umum Mamami sebagai kekuatan untuk
mengoptimalkan pelayanan kesehatan
B. Menjadikan unit-unit pelayanan medik, penunjang medic dan penunjang non medic yang
berakuntabilitas tinggi, efisien, efektif dan berkarakter melayani
C. Mendorong penciptaan sinergi antara berbagai elemen/pengembangan model kemitraan
antara Rumah Sakit, Masyarakat dan Dunia Usaha
4. MOTTO
Motto RSU Mamami adalah “M3STI”
M–S : Melayani dengan Sungguh
M–T : Merawat dengan Tulus
M–I : Mengasihi penuh Ikhlas
5. PERMASALAHAN
Agar Pelayanan dapat berjalan selama 24 jam penuh, Rumah Sakit Umum Mamami
Kupang harus memperhatikan ketentuan Undang – Undang Republik Indonesia No. 13
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, bahwa tenaga kerja hanya diperbolehkan bekerja
untuk waktu 7 jam/hari dan 40 jam/minggu untuk 6 hari kerja,atau 8 jam/hari dan 40
jam/minggu untuk 5 hari kerja.
6. POLA KETENAGAAN
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, Rumah Sakit Umum Mamami Kupang
menetapkan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan 3 (tiga) Faktor utama
dengan menggunakan metode WISN KEPMENKES NO 81 TAHUN 2004 sebagai berikut :
1) Waktu kerja yang tersedia
Menetapkan waktu kerja tersedia tujuannya adalah diperolehnya waktu kerja tersedia
masing-masing kategori SDM yang bekerja di rumah sakit selama kurun waktu satu
tahun.
Data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja tersedia adalah sebagai berikut :
a) Hari Kerja
Sesuai ketentuan yang berlaku di RS, pada umumnya dalam 1 minggu 6 hari kerja.
Dalam 1 tahun 312 hari kerja (6 hari x 52 minggu) (A);
b) Cuti Tahunan
Sesuai ketentuan setiap SDM memiliki hak cuti 12 hari kerja setiap tahun (B);
c) Pendidikan Dan Pelatihan
Sesuai ketentuan yang berlaku di RS untuk mempertahankan dan meningkatkan
kompetensi/profesionalisme setiap kategori SDM memiliki hak untuk mengikuti
pelatihan/khursus/seminar/lokakarya dalam 6 hari kerja (C);
d) Hari Libur Nasional
Berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Terkait tentang Hari Libur Nasional dan
Cuti Bersama, tahun 2022 ditetapkan 15 hari kerja dan 4 hari kerja untuk cuti
bersama (D);
e) Ketidak Hadiran Kerja
Sesuai data rata-rata ketidak hadiran kerja (selama kurun waktu 1 tahun) karena
alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa pemberitahuan/ijin (E); dan
f) Waktu kerja
Sesuai ketentuan yang berlaku di RS, pada umumnya waktu kerja dalam 1 hari
adalah 7 jam (6 hari kerja/minggu) (F).
Berdasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menetapkan waktu
tersedia dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
A = Hari Kerja D = Hari Libur Nasional
B = Cuti Tahunan E = Ketidak Hadiran Kerja
C = Pendidikan & Pelatihan F = Waktu Kerja
Apabila ditemukan adanya perbedaan rata-rata ketidakhadiran kerja atau RS
menetapkan kebijakan untuk kategori SDM tertentu dapat mengikuti pendidikan dan
pelatihan lebih lama di banding ketegori SDM lainnya, maka perhitungan waktu kerja
tersedia dapat dilakukan perhitungan menurut kategori SDM. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat simulasi perhitungan berdasarkan rumus waktu kerja tersedia sebagaimana
diuraikan pada tabel II.1 dibawah ini :
2) Beban Kerja
Penyusunan beban kerja ini bertujuan untuk memperoleh Volume / kuantitas kegiatan
pokok yang dapat dikerjakan oleh masing–masing SDM. Beban kerja merupakan
pembagian waktu rata–rata yang dibutuhkan tiap kegiatan pokok dengan waktu kerja.
3) Standar Kelonggaran
Penyusunan standar kelonggaran bertujuan untuk memperoleh kebutuhan waktu masing
– masing kategori SDM dalam menyelesaikan tiap faktor kelonggaran.
c. Standar kelonggaran
e. Kebutuhan SDM
d. Kuantitas produk
No KEGIATAN POKOK KUANTITAS
1 Visite 8300
2 Mengisi status 8300
e. Kebutuhan SDM
c. Standar kelonggaran
d. Kuantitas produk
No KEGIATAN POKOK KUANTITAS
1 False Emergency 980
2 Gawat darurat + observasi 388
3 Gawat Tidak Darurat 590
e. Kebutuhan SDM
c. Standar kelonggaran
d. Kuantitas produk
No KEGIATAN POKOK KUANTITAS
1 Pembersihan ruangan 8000
2 Pekerjaan Rutin 10000
3 Pembersihan setelah selesai 8000
pekerjaan rutin
e. Kebutuhan SDM
c. Standar kelonggaran
d. Kuantitas produk
No KEGIATAN POKOK KUANTITAS
1 Mengkoordinasikan tugasnya 1000
2 Mengatur anggota di 1000
bawahnya
e. Kebutuhan SDM
c. Standar kelonggaran
e. Kebutuhan SDM
c. Standar kelonggaran
d. Kuantitas produk
No KEGIATAN POKOK KUANTITAS
1 Sensus harian 3442
2 Survei pasien rawat inap 3442
e. Kebutuhan SDM
3,76
c. Standar kelonggaran
d. Kuantitas produk
No KEGIATAN POKOK KUANTITAS
1 Mengambil pasien 1000
2 Mengantar pimpinan 500
e. Kebutuhan SDM
c. Standar kelonggaran
d. Kuantitas produk
No KEGIATAN POKOK KUANTITAS
1 Mengambil pasien 1000
2 Rujuk pasien 1200
e. Kebutuhan SDM
1,21
7 Gizi 4
8 Sopir 1
9 Pengemudi 1
Ambulance
BAB IV
STANDAR KEBUTUHAN TENAGA
Rumus :
a. Jumlah jam Perawatan
Jam kerja efektif / shift
b. Jlh hari minggu dalam 1 tahun + Cuti + Hari Besar x Jlh Perawat Tersedia
Jumlah hari kerja efektif
c. Jlh tenaga keperawatan + loss day x 25
100
d. Jumlah Tenaga Keperawatan yang dibutuhkan adalah :
( a+b) + c ( Tenaga yang tersedia + Faktor koreksi )
3. Metode Gillis
Jumlah jam perawat. Jumlah jam perawat dihitung berdasarkan unit kerja masing-masing
di sesuaikan dengan tingkat ketergantungan pasien dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Perawatan ibu kebidanan : 3,0 jam
b) Perawatan umum : 4,0 jam
c) Perawatan anak : 4,0 jam
d) Perawatan bayibaru lahir : 3,0 jam
e) Perawatan perinatologi : 4,5 jam
f) ICU/NICU : 14 jam
g) Kamar bersalin : 8,0 jam
h) Kamar operasi : 4,0 jam
i) Rawat jalan : 0,15 jam; dan
j) Gawat darurat : 1 jam
Rata-rata pasien per hari yaitu jumlah pasien rata-rata per hari yang di hitung dalam 1 tri wulan
disetiap unit.
1) Jumlah hari kerja dalam setahun
Rawat jalan : 365 – 76 = 289 hari; dan
Rawat inap : 365 – 84 = 281 hari
2) Jumlah jam kerja per hari : dihitung 8 jam dalam 1 hari
∑ Jam kepewatan yg Rata-rata ∑ hari ∑ jam keperawatan
=Dibutuhkan klien/hr x klien/hr x pertahun = yg dibutuhkan/thn =
Hari/thn - Hari libur msg perawat X ∑ jam kerja perawat/hr
∑ jam kerja perawat = ∑ tenaga perawat + 20 % ( Keperawatan yang dibutuhkan )
2. Kamar Bersalin
Untuk Kamar bersalin yang dijadikan dasar perhitungan antara lain :
a) Rata-rata jumlah pasien/hari;
b) Waktu yang dibutuhkan untuk pertolongan persalinan = 4 jam
c) Jam efektif kerja bidan 8 jam/hari
Berikut contoh perhitungan kebutuhan tenaga bidan di kamar bersalin dengan rata-rata
jumlah pasien perhari sebanyak 5 orang, waktu pertolongan persalinan 4 jam dan jam
efektif perawat 8 jam maka diperoleh hasil Jadi jumlah tenaga bidan yang dibutuhkan di
ruangan tersebut adalah
Diperoleh hasil :
(52+12+15) x 11
Loss day = = 3,39
256
Jumlah jam yang dipakai non keperawatan ( membuat rincian pasien pulang,
kebersihan ruangan, dll ) asumsi 25 %
11 + 3,39
Jumlah Jam Non Keperawatan = X 25% = 3,59 orang
100
Rumus jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan oleh ruangan tersebut adalah :
Kebutuhan Perawat = Jml Perawat + Loss Day + Jml Jam Non Keperawatan
c. Ruangan Kebidanan
No Jenis/Kategori Rata-rata Rata-rata Jumlah Jam
Pasien/Hari Jam/Pasien/Hari Per/Hari ( c x d )
1 Pasien post partum 8 3 24
Jumlah 8 24
Jumlah tenaga yang dibutuhkan di unit tersebut adalah :
24
3 orang
8
Diperoleh hasil :
(52+12+15) x 7
Loss day = = 2,16
256
Jumlah jam yang dipakai non keperawatan (membuat rincian pasien pulang,
kebersihan ruangan, dll) asumsi 25 %
7 + 2,16
Jumlah Jam Non Kebidanan = X 25% = 2,29 orang
100
Rumus jumlah tenaga kebidanan yang dibutuhkan oleh ruangan tersebut adalah :
Kebutuhan Bidan = Jml bidan + Loss Day + Jml Jam Non Kebidanan
Jumlah 15 9
Jumlah tenaga yang dibutuhkan di ruangan tersebut adalah :
9
1,12 perawat
8
Diperoleh hasil :
3 + 0,92
Jumlah Jam Non Keperawatan = X 25% = 0,98 orang
100
Rumus jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan oleh ruangan tersebut adalah :
Kebutuhan Perawat = Jml Perawat + Loss Day + Jml Jam Non Keperawatan
5. Kamar Operasi
Untuk Kamar operasi yang dijadikan dasar perhitungan antara lain :
a. jumlah dan jenis operasi;
b. jumlah kamar operasi
c. pemakaian kamar operasi
c) Jam efektif kerja bidan 8 jam/hari
Berikut contoh perhitungan kebutuhan tenaga perawat di kamar operasi dengan rata-
rata jumlah pasien perhari sebanyak 3 orang, dengan perincian operasi besar 2 orang
dan operasi sedang 1 orang maka diperoleh hasil:
Jml jam perawatan/hari X jml operasi X jml
Jml perawat
perawat dlm tim
=
Jam kerja efektif/shift
( ) x 8 = 8 perawat
Diperoleh hasil :
1,25 X 8 = 1,25 jumlah tenaga keperawatan
12 jam
Jadi, jumlah perawat di kamar operasi : 8 + 1,25 = 9,25 dibulatkan jadi 9 perawat
Real perawat di kamar operasi adalah 8 perawat
Kekurangan perawat di kamar operasi adalah 1 perawat
6. Analisa
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dengan metode Depkes dan Gillies, dan
kenyataan tenaga keperawatan/kebidanan yang ada di Rumah Sakit Umum Mamami
Kupang, untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan dan
pelayanan keperawatan prima, maka kualitas dan kuantitas tenaga
keperawatan/kebidanan sangat dibutuhkan.
Sehingga perhitungan dengan metode Depkes dan Gillies sebagai standar
ketenagaan keperawatan/kebidanan di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang paling
mendekati dengan pola ketenagaan yang ada di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang
dan diambil sebagai standar penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan/kebidanan.
c. Standar kelonggaran
Rumus Standar Kelonggaran = Jumlah rata2 per faktor kelonggaran
Waktu kerja Tersedia
d. Kuantitas produk
No KEGIATAN POKOK KUANTITAS
1 Menyusun program kerja 1000
2 Menyusun sarana dan prasarana rekam medis 500
3 Pengawasan 1000
e. Kebutuhan SDM
1,16
c. Standar kelonggaran
d. Kuantitas produk
No KEGIATAN POKOK KUANTITAS
1 Mencari berkas RM dari rak penyimpanan 8300
2 Sortir/seleksi ke masing-masing poliklinik 4858
3 Distribusi berkas RM ke poliklinik 4858
4 Distribusi berkas RM dari poliklinik 4858
5 Distribusi berkas RM ke Konsul Antar Unit 2000
6 Registrasi berkas RM Masuk 8300
e. Kebutuhan SDM
c. Standar kelonggaran
d. Kuantitas produk
No KEGIATAN POKOK KUANTITAS
1 Perakitan RM Rawat Jalan 4858
2 Perakitan RI Kasus Anak 1528
3 Perakitan RI Kasus Interna-Bedah 1338
4 Perakitan RI Kasus Kebidanan 576
5 Perakitan RI Kasus Bayi Baru Lahir 266
e. Kebutuhan SDM
c. Standar kelonggaran
Rumus Standar Kelonggaran = Jumlah rata2 per faktor kelonggaran
Waktu kerja Tersedia
d. Kuantitas produk
No KEGIATAN POKOK KUANTITAS
1 Kode penyakit ICD-X 8300
2 Kode Tindakan pembedahan (ICD PIM) 1000
3 Indek Pasien 8300
4 Indek Penyakit (Diagnose) & Operasi 8300
e. Kebutuhan SDM
c. Standar kelonggaran
d. Kuantitas produk
No KEGIATAN POKOK KUANTITAS
1 Pendaftaran pasien 8300
2 Sensus harian 8300
e. Kebutuhan SDM
2,1
c. Standar kelonggaran
e. Kebutuhan SDM
7. Analisa
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dengan metode WISN KEPMENKES NO
81/2004, dan kenyataan tenaga rekam medis yang ada di Rumah Sakit Umum Mamami
Kupang, untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan maka kualitas dan kuantitas tenaga
rekam medis sangat dibutuhkan.
Sehingga perhitungan dengan metode WISN KEPMENKES NO 81/2004 sebagai
standar ketenagaan rekam medis di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang paling
mendekati dengan pola ketenagaan yang ada di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang
dan diambil sebagai standar penghitungan kebutuhan tenaga rekam medis.
c. Standar kelonggaran
d. Kuantitas produk
No KEGIATAN POKOK KUANTITAS
1 Membersihkan LAB 2000
2 Menyiapkan alat 3000
3 Menyalakan alat 3000
4 Mencatat suhu kulkas 500
5 Mencatat suhu ruangan 500
6 Menerima formulir dan identifikasi ulang 6200
7 Sampling 6200
8 Melakukan pemeriksaan 6200
9 Mencetak hasil 6200
10 Mengantar hasil 6200
11 Melakukan pengarsipan 3000
12 Mencuci peralatan 3000
13 merapikan peralatan 1000
14 Merapikan ruangan 500
15 Mengisi buku overan 6200
16 Isi buku rekapan hasil 6200
17 Isi buku rekapan waktu 6200
e. Kebutuhan SDM
c. Standar kelonggaran
e. Kebutuhan SDM
Apoteker
STANDAR
No KEGIATAN KUANTITAS BEBAN KEBUTUHAN
KERJA
1 Mengecek kesesuaian obat dengan resep 11700 20352 0.575
TOTAL 3,225
Kebutuhan SDM = 0,17 + 3,225 = 3,395 dibulatkan menjadi 3
Jadi kebutuhan SDM Apoteker adalah 3 Orang.
Asisten Apoteker
STANDAR
No KEGIATAN KUANTITAS BEBAN KEBUTUHAN
KERJA
1 Menerima, mengecek, menghargai resep 11700 25440 0,4599
7 Melayani Resep rawat inap, meliputi VK, rawatinap 4272 10176 0,4198
TOTAL 4,0422
Kebutuhan SDM = 0,17 + 4,0422 = 4,2122 dibulatkan menjadi 4
Jadi kebutuhan SDM Asisten Apoteker adalah 4 Orang.
f. Analisa
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dengan metode WISN KEPMENKES NO
81/2004, dan kenyataan tenaga farmasi yang ada di Rumah Sakit Umum Mamami
Kupang, untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan maka kualitas dan kuantitas
tenaga farmasi sangat dibutuhkan.
Sehingga perhitungan dengan metode WISN KEPMENKES NO 81/2004 sebagai
standar ketenagaan farmasi di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang paling
mendekati dengan pola ketenagaan yang ada di Rumah Sakit Umum Mamami
Kupang dan diambil sebagai standar penghitungan kebutuhan tenaga farmasi.
BAB V
PERENCANAAN KEBUTUHAAN TENAGA
RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI KUPANG
TAHUN 2019
1. Tenaga Keperawatan/Kebidanan
Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan dengan perhitungan
Rumus metode Depkes dan Gillies yang ditetapkan sebagai stándar ketenagaan
keperawatan/kebidanan di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang didapatkan :
A. Kebutuhan tenaga Keperawatan/Kebidanan untuk Tahun 2019 adalah :
NO UNIT HASIL JUMLAH KEKURANGAN KELEBIHAN
PERHITUNGAN PERAWAT/BIDAN
YANG ADA
1 Unit Rawat Jalan 3 3 - -
2 Unit Rawat Inap:
a. Interna-Bedah 10 9 1 -
b. Anak 10 11 - 1
c. Kebidanan 7 7 - -
3 UGD 11 10 1 -
4 Kamar Operasi 9 4 5 -
5 VK 7 7 - -
TOTAL 57 51 7 1
C. Evaluasi / Saran
1. Mengusulkan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Kupang untuk melakukan rotasi
perawat di unit Tulip (Anak) ke interna-bedah.
2. Mengusulkan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Mamami Kupang untuk
melanjutkan pendidikan berkelanjutan dari D-III Kebidanan dan dari D III
Keperawatan ke S1 Keperawatan dan D-IV Kebidanan dengan mengusulkan
adanya program khusus untuk peningkatan kualitas SDM untuk mengikuti
perkuliahan kelas regular khusus staf/karyawan rumah sakit.
3. Mengusulkan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Mamami Kupang untuk tidak
menerima tenaga keperawatan S1 Keperawatan tanpa Ners, D3 keperawatan tanpa
STR/SIP.
TOTAL 9
B. Kesimpulan
Untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Mamami Kupang,
bagian rekam medis memberikan pelayanan dengan menggunakan Metode Kerja
secara Tim sehingga diperlukan tenaga secara kuantitas dan kualitas sesuai dengan
standar ketenagaan di bagian rekam medis.
Dari perhitungan tenaga dan standar ketenagaan baik di bagian filling, analizing,
indexing, pendaftaran dan pelaporan dapat disimpulkan bahwa secara kuantitas sudah
memenuhi standar kebutuhan tenaga bagian rekam medis yang di butuhkan di masing
masing bagian untuk memberikan pelayanan dengan menggunakan Metode tersebut di
atas.
C. Evaluasi / Saran
a. Mengusulkan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Kupang untuk melakukan
rekruitment staf baru bagian rekam medis.
b. Mengusulkan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Mamami Kupang untuk
mengikutsertakan staf bagian rekam medis dalam program pendidikan pelatihan
apabila tersedia untuk meningkatkan pengetahuan dan pelayanan di unit rekam
medis.
Total 13
Berdasarkan perhitungan ketenagaan secara kuantitas di Rumah Sakit Umum
Mamami Kupang Tahun 2022 staf laboratorium 6 orang dan farmasi 7 orang dengan
rincian apoteker 3 orang dan asisten apoteker 4 orang. Tenaga Riil bagian Laboratorium
6 orang dengan rincian 5 orang analis laboratorium dan 1 orang pekarya. Tenaga riil
Farmasi 6 orang dengan rincian apoteker 2 orang dan asisten apoteker 4 orang.
B. Kesimpulan
Untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Mamami Kupang,
bagian laboratorium dan farmasi memberikan pelayanan dengan menggunakan Metode
Kerja secara Tim sehingga diperlukan tenaga secara kuantitas dan kualitas sesuai
dengan standar ketenagaan di laboratorium dan farmasi.
Dari perhitungan tenaga dan standar ketenagaan baik di bagian laboratorium
dan farmasi dapat disimpulkan bahwa secara kuantitas sudah memenuhi standar
kebutuhan tenaga bagian laboratorium dan farmasi yang di butuhkan di masing masing
bagian untuk memberikan pelayanan dengan menggunakan Metode tersebut di atas.
C. Evaluasi / Saran
Mengusulkan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Mamami Kupang untuk
mengikutsertakan staf bagian Laboratorium dan Farmasi dalam program pendidikan
pelatihan apabila tersedia untuk meningkatkan pengetahuan dan pelayanan di unit
Laboratorium dan Farmasi.
BAB VI
PENUTUP
Ditetapkan di : Kupang
Pada Tanggal : 02 Maret 2020