Anda di halaman 1dari 38

PETUNJUK PELAKSANAAN JENJANG KARIR PERAWAT DI RUMAH SAKIT

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DAN KETEKNISIAN MEDIK


DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga tersusunnya Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat di
rumah sakit. Petunjuk Pelaksanaan ini disusun bertujuan untuk memberikan
panduan dan tata cara pelaksanaan jenjang karir perawat sehingga secara bertahap,
rumah sakit dapat melaksanakannya dengan benar.

Keberhasilan pelayanan kesehatan bergantung juga pada kontribusi perawat dalam


memberikan perawatan yang berkualitas bagi pasien sehingga dibutuhkan perawat
yang memiliki kompetensi yang selalu dipertahankan dan dikembangkan sesuai
dengan area tanggung jawab praktiknya. Oleh karena itu butuh dibangun suatu
sistem jenjang karir untuk setiap perawat. Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan
dan Keteknisian Medik bersama dengan Organisasi Profesi telah menyusun
Pedoman Jenjang Karir Perawat pada tahun 2006 dan beberapa rumah sakit telah
mengimplementasikan sistem jenjang karir di rumah sakit dengan berbagai kendala
dan hambatan yang salah satunya adalah bervariasinya penerapan sistem jenjang
karir perawat.

Dalam upaya menata sistem jenjang karir perawat di rumah sakit, Direktorat Bina
Pelayanan Keperawatandan Keteknisian Medik bekerja sama dengan Japan
International Cooperation Agency (JICA) mengembangkan 9 Rumah Sakit model
jenjang karir perawat antara lain RS Persahabatan Jakarta, RS Fatmawati Jakarta,
RS Hasan Sadikin Bandung, RS Soetomo Surabaya, RS Petrokimia Gresik, RS
Adam Malik Medan, RS Universitas Sumatera Utara Medan, RS Wahidin
Sudirohusodo Makassar, dan RS Universitas Hasanudin

Berdasarkan beberapa hal tersebut diatas, maka perlunya disusun Petunjuk


Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat di Rumah Sakit yang diharapkan dapat menjadi
acuan dalam menerapkan sistem jenjang karir perawat di rumah sakit.

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI i


Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah meluangkan waktu dan fikirannya untuk mendukung dan berperan serta dalam
penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat di Rumah Sakitdari awal
sampai terbitnya buku ini. Semoga menjadi amal dan kebaikan bagi kita
semua.Akhirnya dengan tersusunnya Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat
di Rumah Sakit ini, diharapkan pelayanan keperawatan dapat lebih baik dan optimal.

Jakarta, Oktober 2013


Direktur Bina Pelayanan Keperawatan
dan Keteknisian Medik

Suhartati,S.Kp.,M.Kes
NIP 196007271985012001

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI ii


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
TIM PENYUSUN ................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang........................................................................................... 1
B.Tujuan........................................................................................................ 2
C.Sistematika................................................................................................. 3

BAB II PENJENJANGAN KARIR PERAWAT PROFESIONAL INDONESIA........ 4

BAB III PENJENJANGAN KARIR PERAWAT PROFESIONAL INDONESIA


A. Skema Implementasi Jenjang Karir Perawat Klinik.................................. 12
B. Pengorganisasian Implementasi Jenjang Karir di Rumah Sakit............... 21
C. Pengembangan Profesional Berkelanjutan bagi Perawat (CPD)............. 23
D. Penilaian Kinerja (Performance Appraisal) dan Supervisi ………………. 26
E. Sistem Informasi Jenjang Karir Perawat.................................................. 26

BAB IV MONITORING DAN EVALUASI


A. Monitoring dan Evaluasi Proses Pelaksanaan
Jenjang Karir Perawat.............................................................................. 28
B. Monitoring dan Evaluasi Hasil Implementasi Jenjang
Karir di Rumah Sakit................................................................................ 29

BAB V PENUTUP.................................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………… 32

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI iii


TIM PENYUSUN

Prayetni,S.Kp.,M.Kes
Dini Rahmadianti,S.Kp.,MHSM
Wiwi Triani,S.Kp.,MKM
Wahyu Wulandari,S.Kp
Sugih Asih S.Kp.,M.Kep
Ucu Djuwitasari,S.Kp.,MM.,M.Kes
Dr. Rr.Tutik Sri Hariyati, S.Kp.,MARS
Satinah S.Kep., Ns
Dr. Fransisca Sri Susilaningsih, MN
dr. Rusnawa Anwar,Sp.OG
Purwo Suwignjo, S.Kp.,M.Kep.,Sp.,KMB
Salbiah,S.Kp.,M.Kep
Suriaty Armas S.Kep Ners
Hasmaela Revi.S.Kep.,Ners.,M.Kes
Suni Hariati,M.Kep
Dr. Werna Nontji,M.Kep
Sudirman Nasir.S.Ked.,PhD
Yulis Setiya Dewi,S.Kep.,Ns.,M.Ng
Lilik Suliati, SST., S.Pd
Tejo Trisno S.Kep.Ners
Dra.Hj. Oos Fatimah Rosyati, M.Kes
Dita Sulistyowati,M.Kep
Ns. Nia Ayu Suridaty, M.Kep.,Sp.Kep.MB
Aderia Rintani,S.Kep.,Ns
Prima Ardian,S.Kep.,Ns

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI iv


DAFTAR LAMPIRAN

Format M.1 : Data Profil Individu Perawat


Format M.2 : Proses Mapping Perawat
Format M.3 : Rekapitulasi Hasil Mapping Perawat
Format PM.1 : Log Book Perawat
Format AK.1 : Permohonan Asesmen Kompetensi
Format AK.2 : Assesmen Mandiri (Self-Assesment)
Format AK.3 : Instrumen Assesmen Kompetensi
Format AK.4 : Pelaksanaan Assesmen Kompetensi
Format AK.5 : Permohonan Banding Assesmen Kompetensi
Format K.1 : Aplikasi Kredensialing Perawat
Format K.2 : White Paper
Format K.3 : Proses Kredensialing
Format PK.1 : Surat Penugasan Klinik
Format P.1 : Uraian Tugas Individu
Format P.2 : Penilaian Kinerja Perawat
Format KT.1 : Surat Usulan dan Rekomendasi
Lampiran 3.1 : Indikator Perawat Klinik 1
Lampiran 3.2 : Indikator Perawat Klinik 2
Lampiran 3.3 : Indikator Perawat Klinik 3

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI v


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan di rumah sakit memegang peranan
penting dalam upaya mencapai tujuan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Keberhasilan pelayanan kesehatan bergantung juga pada kontribusi perawat
dalam memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas bagi pasien.
Perawat melakukan praktik keperawatan untuk memenuhi kebutuhan dasar
pasien yang terganggu karena sakit dalam bentuk respon bio-psiko-sosio-spiritual
sehingga setiap pasien dapat secara mandiri melaksanakan program keperawatan
dan pengobatannya sampai sembuh atau meninggal dengan sejahtera. Untuk ini
diperlukan perawat yang memiliki kompetensi yang selalu dipertahankan dan
dikembangkan sesuai area tanggung jawab praktiknya. Oleh karena itu,
diperlukan sistem karir bagi setiap perawat.

Karir adalah suatu jenjang yang dipilih oleh individu untuk dapat memenuhi
kepuasan kerja perawat, sehingga pada akhirnya akan memberikan kontribusi
terhadap bidang profesi yang dipilihnya. Pengembangan karir perawat merupakan
suatu perencanaan dan penerapan rencana karir yang dapat digunakan untuk
penempatan perawat pada jenjang yang sesuai dengan keahliannya, serta
menyediakan kesempatan yang lebih baik sesuai dengan kemampuan dan
potensi perawat (Marquis & Huston, 2010).

Beberapa rumah sakit telah menerapkan sistem pengembangan karir perawat


namun masih terdapat beberapa kendala atau hambatan antara lainbelum
optimalnya dukungan pimpinan dimana belum adanya kebijakan dan ketentuan
jenjang karir perawat, bervariasinya penerapan jenjang karir perawat, dan perawat
belum memahami sistem jenjang karir dengan baik. Selain itu berbagai kebijakan
dan perubahan-perubahan yang terjadi mempengaruhi jenjang karir antara lain
terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Peraturan Kementerian
Kesehatan nomor 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan, rumusan
kompetensi perawat oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan

Petunjuk Pelaksanaan Implementasi Jenjang Karir Perawat-Kementerian Kesehatan RI 1


perubahan kebijakan tentang jabatan fungsional perawat serta ditetapkannya
sistem akreditasi rumah sakit berstandar internasional yang mempersyaratkan
perawat memiliki kewenangan dan penugasan klinis yang jelas sesuai area
praktiknya.

Implementasi jenjang karir perawat profesional merupakan upaya pengembangan


profesi keperawatan dan penataan pelayanan keperawatan ke arah yang lebih
baik.Dalam mencapai upaya tersebut, Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan
dan Keteknisian Medik bekerja sama dengan Japan International Cooperation
Agency (JICA) mengembangkan 9 (sembilan) Rumah Sakit Model Jenjang Karir
Perawat antara lain RS Persahabatan Jakarta, RS Fatmawati Jakarta, RS Hasan
Sadikin Bandung, RS Soetomo Surabaya, RS Petrokimia Gresik, RS Adam Malik
Medan, RS Universitas Sumatera Utara Medan, RS Wahidin Sudirohusodo
Makassar, dan RS Universitas Hasanudin.

Berdasarkan tantangan, kondisi perubahan dan hambatan – hambatan tersebut,


implementasi sistem pengembangan karir perawat membutuhkan suatu petunjuk
pelaksanaan (Juklak) sebagai acuan dalam menerapkan jenjang karir perawat
di rumah sakit.

B. Tujuan
Tujuan Umum :
Dengan adanya Petunjuk Pelaksanaan Implementasi Jenjang Karir Perawat
di Rumah Sakit dapat memberikan arah dan panduan sehingga terlaksananya
jenjang karir perawat di rumah sakit.

Tujuan Khusus :
1. Adanya skema implementasi jenjang karir perawat di rumah sakit,
2. Adanya pengorganisasian pelaksanaan jenjang karir perawat di rumah sakit,
3. Teridentifikasi program – program pengembangan professional berkelanjutan
(Continuing Professional Development/ CPD) perawat,
4. Terlaksananya kegiatan pengembangan professional berkelanjutan (Continuing
Professional Development/ CPD) bagi perawat,
5. Terlaksananya penilaian perawat sesuai indikator kinerja pada setiap level karir,

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 2


6. Terlaksananya monitoring evaluasi terhadap implementasi jenjang karir
perawat.

C. Sistematika
Sistematika penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat di Rumah
Sakit terdiri dari 5 bab yaitu bab I mengenai pendahuluan yang berisikan latar
belakang, tujuan dan sistematika. Pada bab II mengenai penjenjangan karir
perawat profesional indonesia.

Sedangkan di bab III mengenai penjenjangan karir yang berisikan skema


implementasi jenjang karir perawat klinik, pengorganisasian implementasi jenjang
karir di rumah sakit, pengembangan profesional berkelanjutan bagi perawat (CPD)
dan sistem informasi jenjang karir perawat. Bab IV mengenai monitoring dan
evaluasi yang terdiri dari monitoring dan evaluasi proses dan hasil implementasi
jenjang karir perawat di rumah sakit serta bab V penutup

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 3


BAB II
PENJENJANGAN KARIR PERAWAT PROFESIONAL INDONESIA

Penjenjangan karir perawat mempunyai makna tingkatan kompetensi untuk


melaksanakan asuhan keperawatan yang akuntabel dan etis sesuai batas
kewenangan digambarkan dalam bentuk pola penjenjangan karir Bagan 1.1. Secara
umum, penjenjangan karir professional perawat terdiri dari 4 (empat) bidang,
meliputi:
1. Perawat Klinik (PK), yaitu perawat yang memberikan asuhan keperawatan
langsung kepada pasien/klien sebagai individu,keluarga, kelompok dan
masyarakat,
2. Perawat Manajer (PM) yaitu perawat yang mengelola pelayanan keperawatan di
sarana kesehatan, baik sebagai pengelola tingkat bawah (front line manager),
tingkat menengah (middle management) maupun tingkat atas (top manager),
3. Perawat Pendidik (PP) yaitu perawat yang memberikan pendidikan kepada
peserta didik di institusi pendidikan keperawatan.
4. Perawat Peneliti/ Riset (PR) yaitu perawat yang bekerja di bidang penelitian
keperawatan/ kesehatan

Keempat jalur jenjang karir profesional perawat digambarkan dalam Bagan 1.1

PK V PM V PP V PR V

PKIV PM IV PP IV PR IV
IV

PKIII PM III PP III PR III


III

PK II PM II PP II PR II

PK I PM I PP I PR I

Perawat Perawat Perawat Perawat


Klinik Manajer Pendidik Peneliti

Bagan 1.1 Pola Penjenjangan Karir Perawat di Rumah Sakit

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 4


Pola penjenjangan karir perawat klinik menggambarkan fungsi perawat sebagai
berikut:
1. Pelaksanaan adalah fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
baik langsung maupun tidak langsung dengan metode proses keperawatan,
2. Pengelolaan adalah fungsi perawat dalam mengelola pelayanan maupun
pendidikan keperawatan sesuai dengan manajemen keperawatan dalam
kerangka paradigma keperawatan,
3. Pendidikan adalah fungsi perawat dalam mendidik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat serta tenaga kesehatan yang berada di bawah tanggung
jawabnya
4. Penelitian adalah fungsi perawat dalam Mengidentifikasi masalah penelitian,
menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian
untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan

Fungsi-fungsi tersebut dapat dilihat pada Bagan 1.2

FUNGSI
PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN PENELITIAN
LEVEL
Pelayanan Pengelolaan Pendidikan Membuat
keperawatan pelayanan keperawatan laporan kasus
dasar dan umum keperawatan terhadap pasien sederhana.
terhadap seorang dengan masalah
PK I
pasien keperawatan
sederhana

Pelayanan Pengelolaan Pendidikan Mengumpulkan


keperawatan pelayanan kesehatan data penelitian
dasar untuk keperawatan kepada dan laporan
setiap bidang pada sekelompok sekelompok kasus
PK II keahlian pasien di unit pasien dengan berdasarkan
ruang rawat masalah bukti.
keperawatan
sederhana

Pelayanan Pengelolaan Pendidikan melakukan


keperawatan pelayanan kesehatan penelitian
PK III spesialis lanjut keperawatan kepada terbatas dan
pada organisasi sekelompok membuat
fasyankes dasar pasien dan laporan kasus
(RS tipe C/D) peserta didik

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 5


FUNGSI
PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN PENELITIAN
LEVEL
Pelayanan Pengelolaan Pendidik Melakukan
keperawatan Pelayanan keperawatan penelitian dan
spesialis dan keperawatan kepada pasien Evidence Based
PK IV
advanced pada organisasi dengan masalah Nursing Practice
fasyankes keperawatan (EBNP) di
terbatas (RS Tipe spesifik dan bidang
B) peserta didik di keahliannya
bidang keahlian
Pelayanan Pengelolaan Pendidikan Mengelola,
keperawatan pelayanan keperawatan memimpin
kompleks, keperawatan di kepada pasien penelitian
PK V spesialis dan sub tingkat organisasi dengan masalah keperawatan
spesialis fasyankes luas kompleks dan dan terpadu
(RS Tipe A) peserta didik

Bagan 1.2 Level dan Fungsi Perawat Klinik

Fungsi perawat klinik dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Perawat Klinik I (PK I)
a. Fungsinya :
1) Memberikan asuhan keperawatan dasar dan umum kepada pasien,
2) Mengelola asuhan dan pelayanan keperawatan kepada seorang pasien
di unit ruang rawat,
3) Memberikan pendidikan kepada pasien sehubungan dengan prosedur
keperawatan yang dilakukan.
4) Membuat laporan kasus yang sederhana yang menjadi tanggung
jawabnya.

b. Deskripsi :
1) Menguasai konsep teoritis keperawatan umum dan mampu
menyelesaikan masalah-masalah prosedural,
2) Mampu mengelola kelompok kerja dengan teman sejawat dan
menyusun laporan tertulis,
3) Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja sendiri,
4) Memerlukan supervisi ketat dalam melaksanakan asuhan keperawatan
pasien,

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 6


5) Memperlihatkan keterampilan asuhan keperawatan dasar dan bersifat
rutin,
6) Mulai mengembangkan keterampilan pengkajian pasien dan
komunikasi.

c. Indikator :
Indikator perawat klinik I diukur dari 4 domain/ kategori yaitu pelaksanaan,
pengelolaan, pendidikan dan penelitian. Masing - masing domain/ kategori
memiliki 3 sub kategori yaitu pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skill) dan sikap (attitude) (indikator PK I terlampir).

2. Perawat Klinik II (PK II)


a. Fungsinya :
1) Melaksanakan asuhan keperawatan dasar untuk setiap area praktik
keperawatan kekhususan,
2) Mengelola asuhan dan pelayanan keperawatan sekelompok pasien
pada unit ruang rawat,
3) Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga serta
kepada peserta didik dalam tim pembimbing/ pendidik klinik,
4) Melakukan pengumpulan data penelitian dan laporan kasus
berdasarkan bukti.

b. Deskripsi :
1) Mampu mengaplikasikan konsep keperawatan (sesuai area praktik) dan
memanfaatkan IPTEK dan atau seni dalam menyelesaikan masalah
pasien serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi,
2) Menguasai konsep teoritis keperawatan khusus sesuai area praktik
serta mampu menyelesaikan masalah prosedural,
3) Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis data
dan informasi tentang kondisi pasien dan mampu memberikan petunjuk
dan memilih berbagai tindakan keperawatan secara mandiri dan
kelompok,
4) Mengerti tujuan bagian (unit) tempat bekerja dan berusaha
mencapainya,

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 7


5) Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan kelompok tempat
bekerja,
6) Memperlihatkan kinerja asuhan dan pelayanan keperawatan yang
adekuat dan dapat diterima,
7) Dapat membedakan pentingnya situasi dan menetapkan prioritas,
8) Untuk hal-hal tertentu memerlukan sedikit supervisi,
9) Memperlihatkan keinginan untuk mengembangkan kemampuan
profesional berkelanjutan (CPD).

c. Indikator :
Indikator perawat klinik II diukur dari 4 domain/ kategori yaitu
pelaksanaan, pengelolaan, pendidikan dan penelitian. Masing - masing
domain/ kategori memiliki 3 sub domain/ sub kategori yaitu pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude). Pada sub kategori
sikap (attitude), indikator perawat klinik II sama dengan indikator pada
perawat klinik I (indikator PK II terlampir).

3. Perawat Klinik III (PK III)


a. Fungsinya:
1) Melaksanakan asuhan keperawatan mempergunakan proses
keperawatan dengan tepat sesuai area praktiknya,
2) Mengelola pelayanan keperawatan kepada sekelompok pasien pada
area manajemen/ organisasi terbatas,
3) Melaksanakan pendidikan keperawatan/ kesehatan bagi pasien dan
peserta didik secara mandiri,
4) Melakukan pengumpulan data untuk penelitian, mempergunakan hasil
penelitian dalam asuhan keperawatan serta membuat laporan kasus
berbasis bukti di bidang keahliannya.

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 8


b. Deskripsi :
1) Mampu merencanakan dan mengelola sumber daya di bawah tanggung
jawabnya,
2) Mampu mengevaluasi pekerjaannya dengan memanfaatkan IPTEK
untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategisnya
organisasi tempat bekerja,
3) Mampu melakukan penelitian, menyelesaikan permasalahan IPTEK
dalam bidang keilmuan keperawatan melalui pendekatan disiplin
keperawatan,
4) Mampu mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan
tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah
tanggung jawab bidang keperawatannya,
5) Memperlihatkan kompetensi, mempergunakan proses keperawatan
tanpa supervisi,
6) Mampu merencanakan dan mengorganisir tujuan jangka pendek dan
panjang,
7) Memperlihatkan arahan dalam kegiatan,
8) Siap menerima tanggung jawab kepemimpinan,
9) Memperlihatkan perkembangan keterampilan komunikasi dengan baik,
10) Bertukar (share) ide-ide dan pengetahuan dengan peer-nya.

c. Indikator :
Indikator perawat klinik III diukur dari 4 domain/ kategori yaitu
pelaksanaan, pengelolaan, pendidikan dan penelitian. Masing - masing
domain/ kategori memiliki 3 sub domain/ sub kategori yaitu pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude). Pada indikator
di masing - masing domain/ kategori terdapat gradasi/ peningkatan
kemampuan dari setiap sub domain/ sub kategori antara PK III dengan PK
I dan PK II. Sub domain/ sub kategori sikap (attitude), indikator perawat
klinik III sama dengan indikator pada perawat klinik I dan II. (indikator PK
III terlampir).

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 9


4. Perawat Klinik IV (PK IV)
a. Fungsinya:
1) Melakukan asuhan keperawatan spesialis secara mandiri,
2) Mengelola pelayanan keperawatan terhadap sekelompok pasien pada
area manajemen yang luas,
3) Melaksanakan dan mengelola pendidikan keperawatan kepada pasien,
keluarga, teman sejawat dan peserta didik,
4) Melaksanakan penelitian keperawatan sesuai bidang keahliannya.

b. Deskripsi:
1) Mampu mengembangkan IPTEK bidang keperawatan atau praktik
profesionalnya melalui penelitian hingga menghasilkan karya inovatif
dan teruji,
2) Mampu menyelesaikan masalah IPTEK bidang keperawatan melalui
pendekatan inter atau multi disiplin,
3) Memperlihatkan pengetahuan dan keterampilan spesialis keperawatan,
4) Bertanggung jawab sebagai pemimpin dan supervisor,
5) Mengakui dan beradaptasi terhadap situasi sesuai nilai dan norma
profesi,
6) Mendelegasikan tanggung jawab dengan tepat, mempergunakan
alternatif yang luas dalam menyelesaikan masalah asuhan/pelayanan
keperawatan,
7) Mengembangkan pendidikan keperawatan berkelanjutan.

5. Perawat Klinik V (PK V)


a. Fungsinya :
1) Melaksanakan asuhan/ pelayanan keperawatan sebagai expert/ ahli
di bidangnya,
2) Mengelola pelayanan keperawatan dengan menghasilkan kebijakan
pada area manajemen yang luas,
3) Mengelola, memimpin dan mengembangkan riset di bidang
keperawatan dan atau terpadu,
4) Melakukan peran konsultan bagi pasien, teman sejawat dan peserta
didik.

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 10


b. Deskripsi :
1) Mampu mengembangkan IPTEK Keperawatan baru atau praktik
profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original
dan teruji,
2) Mampu menyelesaikan masalah IPTEK keperawatan melalui
pendekatan inter, multi dan transdisipliner,
3) Mampu mengelola, memimpin dan mengembangkan riset di bidang
keperawatan atau terpadu serta mampu mendapat pengakuan nasional
dan internasional,
4) Memperlihatkan keahlian dalam praktik kliniknya,
5) Menerima dan mendelegasikan tanggung jawab tentang personel dan
manajemen,
6) Melakukan pendidikan/ pendampingan kepada teman sejawat tentang
asuhan keperawatan pasien yang kompleks,
7) Melakukan konsultasi mengenai pendidikan dan praktik profesional
sesuai bidang keahliannya,
8) Mampu merencanakan perubahan di bidang keperawatan secara
intituitif, kreatif dan inovatif.

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 11


BAB III
IMPLEMENTASI JENJANG KARIR PERAWAT KLINIK DI RUMAH SAKIT

Implementasi penjenjangan karir perawat terdiri dari alur jenjang karir perawat klinik,
baik untukperawat klinik baru maupun lama,pengorganisasian implementasi jenjang
karir perawat di rumah sakit dan program pengembangan profesionalisme
berkelanjutan (CPD).

A. Skema Implementasi Jenjang Karir Perawat Klinik


Skema implementasi akan menguraikan tentang tahapan yang dilalui oleh perawat
klinik sesuai dengan perkembangan karirnya, sebagai perawat baru, perawat lama
dan pindah tugas.

Perawat baru adalah perawat yang baru lulus pendidikan dan atau baru pertama
kali bekerja dengan masa kerja 0-1 tahun dan perawat lama adalah perawat
dengan masa kerja lebih dari 1 tahun.

1. Skema implementasi jenjang karir perawat klinik baru


Implementasi jenjang karir bagi perawat baru terdiri dari tahapan mulai proses
rekruitmen dan seleksi dilanjutkan dengan orientasi dan magang, assesmen
kompetensi, kredensialing, penugasan klinik, pelaksanaan praktik, kenaikan
level klinik dan seterusnya berlangsung merupakan siklus. Tahapan ini dapat
dilihat pada skema 3.1.

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 12


Proses magang Assessmen
selama 1 tahun Kompetensi :
pada 4 (empat) Pemberian Penugasan
pelayanan 1. Usulan penugasan
Rekrutmen kerja sesuai KENAIKAN
dasar, yaitu: 2. Prakonsultasi klinik
dan seleksi Anak, Kredensialing dengan area JENJANG
3. Assesmen
Maternitas, praktiknya
4. Banding
Medikal,
Bedah 5. Hasil
Assesmen

Komite
Keperawatan Direktur
Rumah Sakit Bidang
Keperawatan
Bidang
Keperawatan
Bidang
Keperawatan

Skema 3.1 Implementasi Jenjang Karir Perawat Baru

Petunjuk Pelaksanaan Implementasi Jenjang Karir Perawat-Kementerian Kesehatan RI 13


a. Rekruitmen dan seleksi
Saat ini proses rekruitmen dan seleksi untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dilakukan oleh pemerintah (Kementerian Kesehatan) dan untuk pegawai
swasta dilakukan oleh RS masing-masing. Setiap perawat harus memiliki
Surat Tanda Registrasi (STR) untuk masuk ke dunia kerja.

b. Magang (Internship)
Proses magang (internship) dimulai dengan dengan kegiatan orientasi.
Orientasi adalah memberikan informasi yang berhubungan dengan
lingkungan kerja baru dalam suatu organisasi, meliputi organisasi tata
laksana, kebijakan, tugas, fungsi, tanggung jawab dan wewenang bagi
perawat baru.Melalui orientasi, diharapkan perawat baru akan merasa
lebih siap dalam menerima tanggung jawab, serta dapat bekerja dengan
tujuan yang jelas. Akhirnya program orientasi perawat dapat menyepakati
kontrak kerja dengan Rumah Sakit.

Proses magang merupakan bagian dari proses pembelajaran yang


diselenggarakan secara terpadu dengan bekerja secara langsung di
bawah bimbingan dan pengawasan perawat yang lebih berpengalaman
dalam rangka meningkatkan pengetahuan menguasai keterampilan atau
keahlian tertentu. Magang juga memberikan kesempatan kepada perawat
beradaptasi dengan lingkungan kerja dan mengurangi shock
realita.Perawat baru menjalani proses magang selama 1 tahun pada
4 pelayanan dasar yaitu keperawatan anak, keperawatan Maternitas,
keperawatan Penyakit dalam dan bedah. Proses magang ini di bawah
tanggung jawab kepala bidang keperawatan serta diperlukan perseptor
dan mentor selama magang.

c. Assesmen Kompetensi
Perawat baru yang telah melalui proses magang selama 1 tahun,
mengajukan permohonan untuk dilakukan assement kompetensi sehingga
diketahui kompetensi yang telah dikuasainya sebagai Perawat Klinis
(PK I). Assemen kompetensi menjadi tanggung jawab kepala bidang
keperawatan.

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 14


Tahapan assesmen kompetensi terdiri dari :
1) Mengajukan permohonan assesmen (Format AK.1 terlampit)
2) Assesmen Mandiri (Format AK.2 terlampir)
3) Pra konsultasi
4) Assesmen (Format AK.3 dan AK.4 terlampir)
5) Usulan banding (jika perlu) (Format AK.5 terlampir)
6) Keputusan hasil assesmen
7) Pemberian Sertifikat Kompetensi.

d. Kredensialing PK I
Setelah perawat baru dinyatakan kompeten sebagai PK I maka dalam
rangka melaksanakan tugas dilaksanakan kredensialing dengan langkah
sebagai berikut:
1) Mengajukan permohonan untuk memperoleh Kewenangan Klinis
kepada Ketua Komite Keperawatan (Format K.1 terlampir) sesuai
Rincian Kewenangan Klinis dan Buku Putih (White Paper) (Format K.2
terlampir)
2) Memperoleh persetujuan untuk dilakukan kredensial dari Subkomite
Kredensial
3) Mengikuti proses kredensial dengan cara review, verifikasi dan evaluasi
dengan berbagai metode yang dilakukan oleh panitia Adhoc (Mitra
Bestari) yang ditentukan. (Format K.3 terlampir)
Hasil kredensialing berupa daftar kewenangan klinis bagi PK I dan
selanjutnya direkomendasikan oleh Komite Keperawatan untuk
mendapatkan Penugasan Klinis dari Pimpinan/ Direktur Rumah Sakit.

e. Pemberian Penugasan Klinik (Clinical Appointment) PK I


Perawat baru yang telah mendapatkan rekomendasi kewenangan klinis
oleh Komite Keperawatan akan diusulkan memperoleh penugasan klinik
oleh direktur rumah sakit, dalam bentuk penerbitan surat keputusan
penugasan klinik (Format PK.1 terlampir).

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 15


f. Penugasan Kerja
Perawat baru akan mendapatkan penugasan di unit kerja sesuai dengan
penugasan klinik (clinical appointment) yang telah ditetapkan.
Berdasarkan penugasan klinik perawat menyusun uraian tugas (Format
UT.I terlampir). Perawat melaksanakan tugasnya dalam memberikan
asuhan keperawatan selama 3 (tiga) tahun dengan mempertahankan,
mengembangkan dan meningkatkan kompetensi-kompetensi melalui
program – program Pengambangan Profesional Berkelanjutan bagi
perawat (CPD) yang telah ditentukan. Dalam Pelaksanaan tugas ini,
bidang keperawatan melakukan monitoring kompetensi, penerapan etik
dan disiplin profesi.Melakukan supervisi klinik melalui preseptorship dan
mentorship.Selama melaksanakan penugasan, perawat mengisi logbook.
Pada tahap ini juga dilakukan penilaian kinerja.

g. Kenaikan Tingkat Penjenjangan Karir PK I ke PK II


Setiap perawat mempunyai hak untuk meningkatkan jenjang karir sesuai
perencanaan karir yang telah dipilih.Setelah melaksanakan tugas
memberikan asuhan keperawatan selama 3 (tiga) tahun, perawat PK I
mengusulkan kenaikan tingkat dengan tahapan kredensial (tahap 5) dan
selanjutnya melaksanakan tugas pada jenjang yang baru. Bagi perawat
yang belum memenuhi persyaratan untuk naik tingkat dilakukan
pembinaan khusus dan jika selama 2 tahun tetap tidak memenuhi
persyaratan akan mendapatkan sanksi sesuai ketentuan yang disepakati.

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 16


2. Skema Implementasi Jenjang Karir Perawat Klinik Lama
Implementasi jenjang karir bagi perawat klinik lama (telah mempunyai
pengalaman kerja) terdiri dari tahapan pemetaan (mapping), assesmen
kompetensi, kredensial, pemberian penugasan klinis, penugasan kerja serta
kenaikan penjenjangan karir. Tahapan ini dapat dilihat pada skema 3.2

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 17


Pelaksanaan
pendidikan
berkelanjutan

Pelaksanaan
Askep
Mapping ASSESMEN Proses Pemberian Monitoring
Penugasan
Penempatan KOMPETENSI Penugasan kompetensi Kenaikan
Kredensial kerja
Perawat Klinis
sesuai area Monitoring Penjenjangan
sesuai Area praktiknya penerapan etik Karir
Praktik dan disilpin
profesi
Supervisi Klinik
Bidang
Bidang Bidang Komite Direktur RS Bidang
keperawatan
keperawatan Keperawatan keperawatan
keperawatan

Monitoring
indikator mutu
keperawatan
klinik
Monitoring
indikator kinerja
individu

Skema 3.2 Implementasi Jenjang Karir Perawat Lama

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 18


a. Pemetaan (Mapping)
Bagi rumah sakit yang belum melaksanakan jenjang karir perawat dan
akan melaksanakan, maka sebagai tahap awal melakukan mapping/
pemetaan. Mapping atau pemetaan adalah suatu proses menetapkan
level perawat lama sesuai penjenjangan karir dengan prasyarat yang
ditetapkan sesuai kebijakan masing-masing rumah sakit.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1) Survey data dasar perawat saat ini berdasarkan kualifikasi sebagai
berikut : Nama, Pendidikan Keperawatan terakhir, Pelatihan, lama
bekerja, umur, golongan/ pangkat atau level (jika ada) (Format M.1 dan
M.2 terlampir),
2) Melakukan review dan analisis hasil survey data dasar untuk
menetapkan level setiap perawat,
3) Menyusun rekapitulasi profil perawat berdasarkan penjenjangan karir
saat ini,
4) Setelah dilakukan pemetaan, setiap perawat mengikuti assessmen
kompetensi sesuai level hasil pemetaan.

b. Assemen kompetensi
Asessmen kompetensi dilakukan untuk memvalidasi kompetensi yang
harus dimiliki sesuai hasil mapping (lampiran 3.1 terlampir).
Tahapan assesmen kompetensi terdiri dari :
1) Mengajukan permohonan assesmen (Format AK.1 terlampir)
2) Assesmen Mandiri (Format AK.2 terlampir)
3) Pra konsultasi
4) Assesmen (Format AK.3 dan AK.4 terlampir)
5) Usulan banding (jika perlu) (Format AK.5 terlampir)
6) Keputusan hasil assesmen
7) Pemberian Sertifikat Kompetensi

Hasil assesmen kompetensi dibuatkan surat keputusan Direktur/ Pimpinan


RS dalam bentuk Daftar Profil Perawat RS sesuai Penjenjangan Klinik.

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 19


c. Kredensialing Perawat sesuai Penjenjangan Karirnya (PK I, II, III, IV, dan
V).
Pada tahap ini dilakukan review, evaluasi terhadap bukti-bukti untuk
menetapkan kewenangan klinis setiap perawat sesuai dengan masing-
masing penjenjangan. Adapun tahap kredensial sama dengan kredensial
PK I.

d. Pemberian Penugasan Klinis bagi PK I, II, III, IV dan V


Pemberian penugasan klinis dilakukan oleh Pimpinan/ Direktur RS.
Perawat yang telah dilakukan kredensial akan direkomendasi untuk
memperoleh penugasan klinik oleh Pimpinan/ Direktur RS dalam bentuk
Surat Keputusan Direktur (Format PK.1 terlampir).

e. Penugasan Kerja sesuai dengan Area Praktiknya


Perawat melaksanakan tugasnya dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan Surat Keputusan Penugasan Klinik yang
telah diberikan. Selain itu perawat dituntut untuk mempertahankan,
mengembangkan dan meningkatkan kompetensi melalui program-
program Pengembangan Profesional Berkelanjutan bagi perawat.
Perawat lama (PK I,II, III, IV, V) melaksanakan tugas baik secara individu
atau tim, saling membimbing dan dilakukan supervisi berjenjang, setiap
perawat memiliki Logbook dan diisi secara benar.

f. Kenaikan tingkat penjenjangan klinik.


Sesuai dengan ketentuan waktu yang ditetapkan bagi setiap perawat
lama, maka perawat berhak mengajukan permohonan untuk kenaikan
jenjang karir dan mengikuti proses kredensialing.Selanjutnya
melaksanakan tugas pada jenjang yang baru dan bagi perawat lama
mempunyai hak untuk promosi ke jabatan yang baru. Bagi perawat lama
yang 2 x 3 tahun belum memenuhi syarat untuk kenaikan akan
mendapatkan sanksi sesuai ketentuan.

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 20


B. Pengorganisasian Implementasi Jenjang Karir di Rumah Sakit
Pengorganisasian implementasi jenjang karir perawat di rumah sakit melibatkan
beberapa unsur terkait yaitu pimpinan rumah sakit,kepala bidang keperawatan,
komite keperawatan dan unit terkait lainnya :

1. Pimpinan Rumah sakit


Pimpinan/Direktur RS merupakan penanggung jawab utama dalam
pelaksanaan jenjang karir perawat melalui peran Kepala Bidang Keperawatan,
Komite Keperawatan serta Bidang/ Unit Diklat.Peran dan fungsi Pimpinan/
Direktur RS dalam implementasi jenjang karir sebagai pengarah dan pembuat
kebijakan utama dalam menerbitkan Surat Keputusan tentang implementasi
jenjang karir. Adapun tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Membuat Surat Keputusan tentang Implementasi Jenjang Karir Perawat
di Rumah Sakit,
b. Memberi arahan kepada Kepala Bidang Keperawatan, Komite keperawatan
dan unit terkait lainnya dalam rangka implementasi jenjang karir perawat,
c. Menerbitkan Surat Keputusan Penugasan Klinik bagi setiap perawat atas
rekomendasi Komite Keperawatan,
d. Menerbitkan Surat Keputusan Pencabutan Kewenangan Klinis sekaligus
Penugasan Klinik atas rekomendasi Komite Keperawatan,
e. Menerbitkan sertifikat kompetensi bagi program pengembangan profesional
berkelanjutan bagi perawat yang dilaksanakan oleh RS (sesuai ketentuan
yang berlaku),
f. Mempertimbangkan dan menyetujui pembiayaan dalam rangka
implementasi jenjang karir perawat di RS,
g. Menerima laporan berkala pelaksanaan implementasi jenjang karir perawat
di RS.

2. Bidang Keperawatan/Direktur Keperawatan


Implementasi jenjang karir perawat merupakan tanggung jawab Bidang/
Direktur Keperawatan dalam rangka melakukan fungsi manajemen
keperawatan yaitu ketenagaan (staffing). Adapun tugasnya sebagai berikut :
a. Melakukan seleksi perawat baru (sesuai kebijakan RS),
b. Melakukan magang bagi perawat baru,

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 21


c. Melakukan mapping bagi perawat lama,
d. Melakukan assesmen kompetensi (sesuai kebutuhan) dilakukan :
1) Pada akhir magang bagi perawat baru untuk memberi pengakuan
sebagai PK I
2) Pada perawat sesuai hasil mapping untuk validasi dan pengakuan
terhadap penjenjangan hasil mapping.
3) Assesmen kompetensi juga bisa dipergunakan sebagai seleksi terhadap
perawat baru,
e. Mengelola penugasan kerja bagi setiap perawat setelah memperoleh
“penugasan klinik” sebagai hasil kredensialing,
f. Memantau uraian tugas setiap perawat sesuai penugasan klinik,
g. Melakukan supervisi klinik melalui preceptorship,
h. Melakukan penilain kinerja bagi setiap perawat,
i. Melakukan monitoring evaluasi terhadap implementasi jenjang karir
perawat di RS.

3. Komite Keperawatan
Komite keperawatan bertanggung jawab terhadap profesionalisme perawat
sehingga dapat melaksanakan tugas sesuai dengan jenjang kewenangannya.
Dalam implementasi jenjang karir Komite Keperawatan memiliki tugas sebagai
berikut:
a. Melakukan proses kredensialing bagi setiap perawat yang mengajukan surat
permohonan kredensial dengan tahapan sebagai berikut :

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 22


b. Membuat rekomendasi hasil assesmen kompetensi (disepakati), review,
verifikasi bagi yang berhak untuk diterbitkan penugasan klinis oleh Direktur
RS,
c. Memelihara profesionalisme perawat melalui pembinaan mutu profesi
dengan melakukan audit mutu profesi dan identifikasi kebutuhan
pengembangan profesionalisme berkelanjutan bagi perawat (CPD),
d. Melakukan pembinaan etik-disiplin bagi perawat dalam melaksanakan tugas
pemberian asuhan keperawatan. Jika terjadi pelanggaran terhadap standar
dan merugikan pasien maka dilakukan kredensial dan merekomendasikan
untuk pencabutan kewenangan klinis sehingga penugasan klinik tidak dapat
dipergunakan,
e. Melakukan program pembinaan khusus (proctoring) sesuai permintaan
f. Melakukan monitoring evaluasi terhadap proses kredensialing peningkatan
mutu profesi dan pembinaan etik-disiplin.

C. Pengembangan Profesional Berkelanjutan bagi Perawat (CPD)


CPD adalah proses yang harus dilakukan oleh setiap individu perawat dalam
rangka mempertahankan dan memperbaharui perkembangan pelayanan
kesehatan melalui penetapan standar yang tinggi dari praktik profesional. CPD
harus merupakan bagian integral dari validasi ulang dan sebagai bukti pendukung
bahwa perawat tersebut terdaftar dalam badan regulasi sebagai bahan
pertimbangan memiliki kewenangan klinik CPD dikembangkan relevan dengan
area praktik perawat.

Pengembangan profesional berkelanjutan bagi perawat dilaksanakan dalam


rangka mempertahankan dan meningkatkan kompetensi perawat agar tetap
dapat melaksanakan tugas berorientasi pada proses dan keselamatan pasien.
Terdapat 2 (dua) alasan CPD dalam rangka implementasi jenjang karir perawat
dapat dilihat pada skema berikut :

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 23


GAP
Kompetensi
Perawat Kredensial Kompetensi yang
perlu dilatih

Kenaikan
Penjenjangan Program CPD
(challenge) (unit Diklat)

Kompetensi Baru

Skema 3.3 CPD dalam Rangka Implementasi Jenjang Karir

Dalam mencapai karirnya setiap perawat harus mengikuti program CPD.


Terdapat 2 (dua) alasan perlunya CPD yaitu 1) Gap kompetensi hasil kredensial,
atau karena terjadi perkembangan IPTEK sehingga perlu penyesuaian atau
pengembangan kompetensi; 2) Dalam rangka kenaikan jenjang karir (challenge)
dipersyaratkan kompetensi-kompetensi tertentu. Setelah mengikuti CPD perawat
memperoleh kompetensi baru, dan terhadap kompetensi baru ini perlu dilakukan
kredensial ulang untuk mendapatkan penugasan klinik. Program CPD disusun
sesuai kompetensi pada setiap level karir seperti yang terlihat pada contoh
di bawah ini :

LEVEL PROGRAM CPD/ PELATIHAN

PK I 1. Paket kompetensi kunci keperawatan dasar-generalis (12


(Sampai Core Competencies)
challenge PK II)
2. Caring dalam pelayanan keperawatan
3. Sosialisasi profesional
4. Keselamatan pasien
5. Emergency Nursing dasar
PK II 1. Kepemimpinan dalam keperawatan
2. Manajemen asuhan pasien
3. Manajemen unit ruang rawat

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 24


LEVEL PROGRAM CPD/ PELATIHAN

4. Paket kompetensi klinik dasar sesuai bidang keahlian


keperawatan, misalnya :
Terapi bermain untuk bidang keperawatan anak,
Manajemen nyeri
Manajemen luka
PK III 1. Manajemen pelayanan keperawatan pada organisasi
terbatas
2. Evidence Based Nursing Practice (EBNP)
3. Metode penelitian
4. Paket kompetensi klinik lanjut sesuai bidang keahlian
keperawatan, misalnya :
Advanced wound management : ostomy care, topical
negative pressure
Palliative care
Hemodialisa
5. Supervisi klinik, preceptorship, mentorship
6. Kerja tim
7. Manajemen konflik
PK IV 1. Manajemen pelayanan keperawatan pada organisasi luas
2. Evidence Based Nursing Practice (EBNP) lanjut
3. Laporan hasil penelitian dan menulis jurnal
4. Paket kompetensi klinik spesialis sesuai bidang keahlian
keperawatan
PK V 1. Metode konsultasi
2. Penelitian keperawatan terpadu
3. Paket kompetensi klinik spesialis dan subspesialis sesuai
bidang keahlian keperawatan

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 25


D. Penilaian Kinerja (Performance Appraisal ) dan Supervisi
Penilaian kinerja adalah menilai seberapa baik kinerja tugas-tugas perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan seperti yang dijabarkan pada uraian tugas.
Penilaian kinerja yang dilaksanakan dengan benar dan tepat dapat meningkatkan
motivasi dan produktifitas kerja.

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas penilaian kinerja perawat antara lain :


1. Penilaian harus berdasarkan standar yaitu indikator kinerja individu perawat
2. Perawat harus memahami dan mengimplementasikan standar secara
mendalam,
3. Perawat harus mengetahui sumber data yang dikumpulkan untuk penilaian,
4. Penilaian harus ditujukan kepada seseorang yang diobservasi terhadap
pelaksanaan tugasnya,
5. Penilaian akan lebih disenangi dan memperoleh hasil positif jika penilai
meyakini dan respek terhadap profesinya.

Penilaian kinerja perawat dapat dilakukan secara berkala sesuai kebijakan internal
rumah sakit. Penilaian minimal dilakukan oleh diri sendiri, atasan langsung dan
peer review.

E. Sistem Informasi Jenjang Karir Perawat


Sistem informasi jenjang karir perawat merupakan manajemen informasi dalam
bentuk dan proses informasi tentang perkembangan karir perawat yang bertujuan
agar perawat, bidang keperawatan dan jajaran, komite keperawatan, pimpinan RS
dan unit-unit yang memerlukan informasi secara mudah mendapatkannya.
Komponen sistem informasi, minimal terdiri dari :
1. Data dasar profil perawat di RS yang selalu di update setiap 6 (enam) bulan,
2. Skema yang menggambarkan proses implementasi jenjang karir baik bagi
perawat baru maupun lama beserta instrumen dan kelengkapannya.
a. Program dan proses pemetaan (mapping),
b. Program dan proses magang,
c. Program dan proses assesmen kompetensi,
d. Program dan proses kredensialing,
e. Penetapan penugasan klinik,

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 26


f. Program CPD bagi PK 0, I, II, III, IV, V,
g. Program Supervisi klinik (preseptorship-mentorship).

3. Monitoring dan evaluasi implementasi jenjang karir.

Semua informasi tersebut di atas dapat dengan mudah diakses oleh semua unsur
melalui sebuah situs (website), grup milis dan lain sebagainya.

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 27


BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk mengetahui keberhasilan/ pencapaian hasil


pelaksanaan jenjang karir di rumah sakit. Hal tersebut mencakup proses
implementasi jenjang karir dan hasilnya.

A. Monitoring dan Evaluasi Proses Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat


Monev dilakukan terhadap :
1. Adanya pengorganisasian jenjang karir,
2. Terlaksananya program magang,
3. Terlaksananya Mapping (pemetaan) perawat lama,
4. Terlaksananya assesmen (perawat lama dan baru),
5. Terlaksananya Proses kredensialing Perawat,
6. Terlaksananya Supervisi Klinik,
7. Terlaksananya program CPD ( pelatihan perawat),
8. Terlaksananya program kenaikan tingkat jenjang karir.

NO KOMPONEN INDIKATOR PENGUKURAN HASIL KET

ADA TDK

1 Pengorganisasian a. SK Direktur Dokumen dan


Jenjang Karir b. Peran dan laporan
fungsi Kabid pengorganisasian
c. Peran dan
Fungsi
Komite
Keperawatan
d. Peran dan
Fungsi Diklat

2 Program a. ..................... a. Dokumen dan


Rekruitmen- laporan
Seleksi rekruitmen-
seleksi perawat
b. .........................
3 Program Magang/ a. ...................... a. .........................
Internship perawat
baru

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 28


NO KOMPONEN INDIKATOR PENGUKURAN HASIL KET

ADA TDK

4 Pemetaan a. Portofolio a. Dokumen


(mapping) perawat portofolio
perawat lama sesuai perawat
kualifikasi per b. ......................
level
b. .....................

5 Assesmen a. Kompetensi a. Dokumen hasil


(perawat lama perawat per assesmen
dan baru) level perawat
b. ..................... b. Sertifikat
kompetensi
c. ...................

6 Proses a. Kewenangan a. Daftar rincian


Kredensialing klinis perawat kewenangan
Perawat sesuai klinis setiap
kompetensi perawat
b. ...................... b. .......................

7 Supervisi Klinik a. ..................... a. ........................

8 Program CPD a. ...................... a. .......................

9 Program a. ..................... a. .........................


Kenaikan tingkat
Jenjang Karir

B. Monitoring dan Evaluasi Hasil Implementasi Jenjang Karir di Rumah Sakit


Monitoring dan evaluasi hasil dilakukan terhadap :
1. Peningkatan kinerja perawat dalam melaksanakan tugas,
2. Peningkatan kepuasan kerja perawat,
3. Peningkatan kepuasan pasien,
4. Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 29


NO KOMPONEN INDIKATOR PENGUKURAN HASIL KET

ADA TDK

1 Kinerja perawat a. Kepatuhan a. ........................


dalam terhadap b. ........................
melaksanakan SOP
tugas b. Tingkatan
pelaksanaan
tugas
individu.........
...........
2 Kepuasan kerja a. Angka Turn a. Survey
perawat over perawat kepuasan kerja
b. ..................... perawat

3 Kepuasan pasien a. Angka a. Survey


Kepuasan kepuasan
pasien pelanggan
b. .....................

4 Kualitas a. Audit mutu a. Dokumen audit


pelayanan pelayanan mutu
keperawatan keperawatan keperawatan
b. ..................... b. ........................

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 30


BAB V
PENUTUP

Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) implementasi jenjang karir perawat di rumah sakit


disusun sebagai pedoman pelaksanaan, agar seluruh kegiatan dapat dilaksanakan
dengan baik.Juklak ini dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi yang ada
dimasing-masing rumah sakit. Diharapkan kepada tim implementasi jenjang karir
di rumah sakit dapat mempergunakan juklak ini dengan baik dan berkontribusi dalam
seluruh proses, sehingga tujuan akhir dari program ini dapat dicapai dengan efektif
dan efisien.

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 31


DAFTAR PUSTAKA

American Nurses Association (2010). Nursing: Scope and Standards of Practice 2nd
Edition. Silver Spring

College of Nurses Of Ontario (2008). National Competencies in The Context Of


Entry-Level Registered Nurse Practice. Ontario

Departemen Kesehatan RI (2006). Pedoman Pengembangan Jenjang Karir


Profesional Perawat. Jakarta

EdCaN (2008). Competency Assessment in Nursing. Australia

Haag- Heitmen, Barbara (1999).Clinical Practice Development Using Novice to


Expert Theory. Marryland : An Aspen Publication

Nursing Council of New Zealand (2011). Guidelines for Competence Assessment.


NCNZ

PPNI, AIPNI,AIPDIKI (2013). Standar Kompetensi Perawat Indonesia. Jakarta

Shirley Ware Education Center (2002). The Career Ladder Mapping Project. Canada

St. Joseph Hospital (2012). Clinical Career Ladder. Canada

Shapiro (1998). A Career Ladder Based on Benner's Model. An analysis of expected


outcomes. Pittsburgh

Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI 32

Anda mungkin juga menyukai