Anda di halaman 1dari 19

LAMPIRAN :1

SK DIREKTUR NOMOR : 05 /078.7/SK/IV/19


TANGGAL : 9 April 2019
TENTANG : Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan

PANDUAN PENANGANAN ETIK PERAWAT DAN BIDAN


RS. PERMATA BUNDA PURWODADI

I. PENDAHULUAN
Etika keperawatan merupakan alat untuk mengukur perilaku moral dalam
keperawatan. Dasar penyusunan Pedoman Etik Keperawatan ini dari Kode Etik
Keperawatan Indonesia dan peraturan karyawan Rumah Sakit Permata Bunda
Purwodadi.
Kode etik merupakan suatu pernyataan komprehensif dari proses yang memberikan
tuntunan bagi anggota untuk melaksanakan praktek asuhan keperawatan dalam
bidang profesinya, baik yang berhubungan dengan pasien sebagai individu,
keluarga, masyarakat maupun terhadap teman sejawat, profesi dan diri sendiri.
Kode etik sebagai suatu rangkuman nilai-nilai dan norma-norma yang dapat dipakai
sebagai pedoman operasional sangatlah dibutuhkan, mengingat perkembangan ilmu
pengetahuan dan tehnologi sudah menjadi suatu unit sosio ekonomi yang majemuk
dalam Rumah Sakit, dimana tenaga kerja yang terdiri dari berbagai profesi
mempunyai etika profesi sendiri sehingga semangat kebersamaan sangat
dibutuhkan agar Rumah Sakit dapat berfungsi dengan baik.

II. TUJUAN
Panduan Keperawatan ini dapat dijadikan panduan bagi tenaga perawat dan bidan
dalam melaksanakan tugas dalam rangka meningkatkan kedisiplinan serta
ketertiban administrasi dengan tujuan untuk keseragaman dalam bertindak.

III. RUANG LINGKUP


Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan 1
Ruang lingkup dari pedoman ini adalah meliputi masalah etika keperawatan baik
tenaga perawat maupun tenaga bidan di lingkungan Rumah Sakit Permata Bunda
Purwodadi .
KODE ETIK PROFESI TENAGA KEPERAWATAN
1. Kode Etik Perawat Indonesia
Sebagai profesi yang turut serta menggunakan tercapainya kesejahteraan fisik-
material, mental-spiritual bagi masyarakat, maka kehidupan profesi
keperawatan di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi selalu berpedoman
kepada sumber asalnya yaitu kebutuhan masyarakat sekitar akan keperawatan.
Warga keperawatan di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi menyadari
bahwa kebutuhan akan keperawatan bersifat universal bagi individu, keluarga,
masyarakat, oleh karenanya pelayanan yang dipersembahkan oleh para perawat
adalah selalu berdasarkan kepada cita-cita yang luhur, niat yang murni untuk
keselamatan dan kesejahteraan umat tanpa membedakan kebangsaan, kesukuan,
warga, kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta
kedudukan sosial.
Dalam melaksanakan tugas pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga
dan masyarakat, cakupan tanggung jawab perawat Rumah Sakit Permata Bunda
Purwodadi adalah meningkatkan derajat kesehatan, mencegah terjadinya
penyakit, mengurangi dan menghilangkan penderitaan serta memulihkan
kesehatan yang kesemuanya ini dilaksanakan atas dasar pelayanan yang
paripurna.
Dalam melaksanakan tugas profesional yang berdaya guna dan berhasil guna
para perawatan mampu dan ikhlas mempersembahkan pelayanan yang bermutu
dengan memelihara dan meningkatkan integritas sifat-sifat pribadi yang luhur
dengan ilmu dan ketrampilan yang memadai serta dengan kesadaran bahwa
pelayanan yang dipersembahkan adalah merupakan bagian dari upaya
kesehatan secara menyeluruh.
Dengan bimbingan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan tugas
pengabdian untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan tanah air, Persatuan
Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan 2
Perawat Nasional Indonesia menyadari bahwa Perawat Indonesia yang berjiwa
Pancasila dan berdasarkan pada UUD 1945 merasa terpanggil untuk
menunaikan kewajiban dalam bidang keperawatn dengan penuh
tanggungjawab, berpedoman kepada dasar-dasar seperti tertera dibawah ini :

1) Tanggung jawab perawat terhadap individu keluarga dan masyarakat.


a. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman
kepada tanggung jawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan
keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.
b. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan
senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai -
nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari
individu , keluarga dan masyarakat.
c. Perawat dalam melaksanakan kewajiban bagi individu keluarga dan
masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan
martabat dan tradisi luhur keperawatan.
d. Perawat senantiasa menjalin hubungan kerjasama dengan individu,
keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan
upaya kesehatan serta upaya kersejahteraan umum sebagai bagian dari
tugas kewajiban bagi kepentingan masyarakat.

2) Tanggung jawab perawat terhadap tugas


a. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang
tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan
serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu,
keluarga dan masyarakat.
b. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan
dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh
yang berwenang sesuai dengan ketentuan umum yang berlaku.

Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan 3


c. Perawat tidaka akan mempergunakan pengetahuan dan ketrampilan
keperawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma – norma
kemanusiaan.
d. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha
dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik
agama yang dianut serta kedudukan sosial.
e. Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan
pasien/ klien dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang
dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalih
tugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya keperawatan.
3) Etik perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lain
a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antar sesama perawat
dan dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara
keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
b. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, ketrampilan dan
pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan
dan pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan
kemampuan dalam bidang keperawatan.

4) Tanggung jawab perawat terhadap profesi keperawatan


a. Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan profesional
secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah
ilmu pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi
perkembangan keperawatan.
b. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan
dengan menunjukkan perilaku dan sifat-sifat pribadi luhur.
c. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan
dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan pelayanan
dan pendidikan keperawatan.
Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan 4
d. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu
organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiaannya.

5) Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air


a. Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai
kebijaksanaan yang digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan
dan keperawatan.
b. Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran
kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan
keperawatan kepada masyarakat.

2. Kode Etik Bidan Indonesia


1) Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat
a. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah jabatannya dalam melasanakan tugas
pengabdiannya.
b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi
harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada
peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien,
keluarga dan masyarakat.
d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan
klien, menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku
di masyarakat.
e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senatiasa mendahulukan
kepentingan klien, keluarga, dan masyarakat dengan identitas yang sama
sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
f. Setiap bidan senantiasa mencipatakan suasana yang serasi dalam
hubungan pelaksanaan tugasnya, dengan mendorong partisipasi
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.
2) Kewajiban bidan terhadap tugasnya

Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan 5


a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien,
keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang
dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
b. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai
kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk
keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan
atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau
diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien.

3) Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya


a. Setiap bidan harus menjalin hubungan yang baik dengan sejawatnya
untuk menciptakan suasana yang serasi.
b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati
baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.

4) Kewajiban bidan terhadap profesinya


a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra
profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan
memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.
b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan
kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.

5) Kewajiban bidan terhadap diri sendiri


a. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan
tugas profesinya dengan baik.
b. Setiap bidan seyogyanya berusaha untuk meningkatakan pengetahuan
dan ketrampilannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan 6
6) Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan tanah air
a. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa melaksanakan
ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya
dalam pelayanan KIA/KKB dan kesehatan keluarga.
b. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan
pikirannya kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan
pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KKB dan kesehatan
keluarga.

HAK DAN KEWAJIBAN


1. Hak dan kewajiban pasien di rumah sakit
Hak pasien
1) Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan
yang berlaku di rumah sakit.
2) Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3) Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan
standar profesi kedokteran/ kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi.
4) Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar
profesi keperawatan.
5) Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginan
dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
6) Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat
klinis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
7) Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di
rumah sakit tersebut ( second opinion ) terhadap penyakit yang dideritanya,
sepengetahuan dokter yang merawat.
8) Pasien berhak atas “ privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.
9) Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :
a. Penyakit yang diderita
Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan 7
b. Tindakan medik apa yang hendak dilakukan
c. Kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan
untuk mengatasinya.
d. Alternatif terapi lainnya
e. Prognosanya
f. Perkiraan biaya pengobatan.
10) Pasien berhak menyetujui / memberikan izin atas tindakan yang akan
dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
11) Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya
dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri
sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
12) Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
13) Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama / kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14) Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan rumah sakit.
15) Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah
sakit terhadap dirinya.
16) Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.

Kewajiban pasien :
1) Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan
tata tertib rumah sakit.
2) Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat
dalam pengobatannya.
3) Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya
tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat.
4) Pasien dan atau penanggungjawabnya berkewajiban untuk melunasi semua
imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit / dokter.
5) Pasien dan atau penanggungjawabnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang
telah disepakati/ perjanjian yang telah dibuatnya.
Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan 8
2. Hak dan kewajiban perawat Perawat:
Hak Perawat
1) Memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakantugas
sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur
operasional, dan ketentuan Peraturan Perundang- undangan;
2) Memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari Klien
dan/atau keluarganya.
3) Menerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan yang telah
diberikan;
4) Menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan
dengan kode etik, standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur
operasional, atau ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
5) Memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar.

Kewajiban Perawat :
1) Melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai
dengan standar Pelayanan Keperawatan dan ketentuan Peraturan
Perundang- undangan;
2) Memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar
Pelayanan Keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
3) Merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada Perawat atau tenaga
kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat
kompetensinya;
4) Mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar;
5) Memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas, dan mudah
dimengerti mengenai tindakan Keperawatan kepada Klien dan/atau
keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya;
6) Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan
lain yang sesuai dengan kompetensi Perawat; dan
7) Melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Hak Bidan

Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan 9


1) Memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai
dengan kompetensi, kewenangan, dan mematuhi kode etik, standar profesi,
standar pelayanan profesi, dan standar prosedur operasional;
2) Memperoleh informasi yang benar, jelas, jujur, dan lengkap dari Klien
dan/atau keluarganya;
3) Menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode
etik, standar profesi, standar pelayanan, standar prosedur operasional, dan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
4) Menerima imbalan jasa atas Pelayanan Kebidanan yang telah diberikan;
5) Memperoleh fasilitas kerja sesua1 dengan standar; dan
6) Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesi.

Kewajiban Bidan
1) Memberikan Pelayanan Kebidanan sesuai dengan kompetensi, kewenangan,
dan mematuhi kode etik, standar profesi, standar pelayanan profesi, standar
prosedur operasional;
2) Memberikan informasi yang benar, jelas, dan lengkap mengenai tindakan
Kebidanan kepada Klien dan/atau keluarganya sesuai kewenangannya;
3) Memperoleh persetujuan dari Klien atau keluarganya atas tindakan yang
akan diberikan;
4) Merujuk Klien yang tidak dapat ditangani ke dokter atau Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
5) Mendokumentasikan Asuhan Kebidanan sesua1 dengan standar;
6) Menjaga kerahasiaan kesehatan Klien;
7) Menghormati hak Klien;
8) Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari dokter sesuai dengan
Kompetensi Bidan;
9) Melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;
10) Meningkatkan mutu Pelayanan Kebidanan;
11) Mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan/atau keterampilannya
melalui pendidikan dan/atau pelatihan; dan/atau
Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan 10
12) Melakukan pertolongan gawat darurat.

IV. TATA LAKSANA


1. PENGADUAN MASALAH ETIK
1) Setiap pengaduan masalah yang diajukan oleh siapa saja pada dasarnya
ditujukan kepada Direktur RS. Permata Bunda
2) Pengaduan dapat dilakukan baik secara lisan maupun tertulis, dan dapat
disampaikan melalui kotak saran, pimpinan unit terkait sampai ke Direktur
RS. Permata Bunda

2. JENIS PELANGGARAN
1) Pelanggaran Ringan meliputi :
a. Tidak masuk kerja tanpa ijin lebih 2 ( dua ) hari efektif
b. Sering melanggar disiplin, antara lain :
 Sering terlambat dan pulang sebelum waktunya dalam 3 ( tiga ) hari
efektif
 Tidak memakai seragam dalam jam kerja
c. Tidak mematuhi tata tertib kedinasan, antara lain :
 Tukar dinas tanpa ijin atasan langsung selama 3 ( tiga ) kali / bulan
d. Mengucapkan kata-kata yang menyinggung perasaan orang lain
e. Melalaikan tugas kedinasan, antara lain :
 Meninggalkan tempat tugas pada jam efektif kedinasan selama 3
(tiga) kali.
 Tidak melaksanakan asuhan keperawatan sesuai prosedur tetapi
tidak mengakibatkan kefatalan terhadap pasien.
2). Pelanggaran Sedang, meliputi :
a. Tidak masuk kerja tanpa ijin 3 ( tiga ) sampai 5 ( lima ) hari kerja efektif
secara berturu-turut.
b. Menghasut sesama teman kerja untuk berbuat tidak baik terhadap RS.
Permata Bunda

Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan 11


c. Sudah mendapatkan teguran ringan 2 ( dua ) kali namun belum ada
perubahan.

3). Pelanggaran Berat, meliputi :


a. Melakukan tindakan asusila
b. Bertindak kasar yang melukai fisik orang lain
c. Tidak masuk kerja tanpa ijin 6 ( enam ) hari kerja efektif secara berturut-
turut.
d. Melakukan tindakan mencemarkan nama baik RS. Permata Bunda
e. Melakukan perbuatan tidak jujur, antara lain :
 Menggelapkan uang dan barang milik RS. Permata Bunda
 Membuat bukti palsu dan membocorkan rahasia RS. Permata Bunda
f. Melakukan tindakan kriminal dan sudah mempunyai keputusan hukum
tetap.
g. Tidak melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan prosedur yang
mengakibatkan kecacatan/kematian bagi pasien.
h. Sudah mendapatkan teguran sedang 2 (dua) kali namun belum ada
perubahan.
Dan lainnya yang tercantum dalam aturan karyawan RS. Permata Bunda.

3. SANKSI
1). Sanksi ringan dapat berupa :
a. Pembinaan oleh atasan yang terkait
b. Peringatan lisan pertama sampai ketiga ( dilakukan secara tertulis )
c. Peringatan tertulis pertama ( melibatkan pihak Sub Bagian SDM Rumah
Sakit) )
2). Sanksi sedang dapat berupa :
a. Peringatan tertulis
b. Mutasi
3). Sanksi berat dapat berupa :
a. Peringatan tertulis

Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan 12


b. Penurunan pangkat atau skorsing
c. Apabila setelah peringatan ketiga tidak menunjukkan perbaikan, maka RS.
Permata Bunda dapat menjatuhkan sangsi berupa pemutusan hubungan
kerja (PHK).

4. PENANGANAN MASALAH
Penanganan masalah etik tenaga keperawatan dibagi menjadi 2 bagian, meliputi :
1) Pelanggaran yang sifatnya masalah kedisiplinan dan administratif diselesaikan
berdasarkan jenjang struktural
2) Pelanggaran yang berhubungan dengan etika profesi ( perawat dan bidan )
diselesaikan oleh Sub Komite Etik, dan Mutu Displin Profesi Komite
Keperawatan

Alur penyelesaian masalah :


1) Pengaduan dari pasien / keluarga baik secara langsung maupun tidak langsung
(lewat angket / quesioner dan surat kaleng).
2) Setiap masalah kekaryawanan, baik antara karyawan dengan karyawan atau
karyawan dengan pelanggan wajib diselesaian oleh pejabat secara terstruktur
dalam jangka waktu selambatnya 1 (satu) bulan, bila menyangkut citra
pelayanan diselesaikan selambatnya 1 (satu) minggu.
3) Adapun mekanisme penyelesaian dan sistem pelaporannya masalah etik
keperawatan adalah sebagai berikut :
a. Sub Komite Etik, dan Mutu Displin Profesi Komite Keperawatan
memanggil yang bersangkutan untuk klarifikasi permasalahan. Selanjutnya
membuat hasil klarifikasi dan tindaklanjutnya yang diteruskan kepada
Direktur RS. Permata Bunda dengan mengetahui Komite Keperawatan dan
tembusan ke Bidang Keperawatan.
b. Bila Sub Komite Etik, dan Mutu Displin Profesi Komite Keperawatan tidak
mampu menyelesaikan masalah dilanjutkan ke Komite Etik dan Hukum
Rumah Sakit

Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan 13


c. Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit atau meneruskan ke Direktur RS.
Permata Bunda untuk keputusannya.
d. Pimpinan Rumah Sakit memberikan sanksi
e. Diteruskan ke Sub Bagian SDM untuk pelaksanaannya.
f. Dokumen pelanggaran etik dimasukkan ke file kepegawaian.
Untuk mekanisme dan pelaporan pelanggaran kasus kedisiplinan atau
administrasi dilakukan seperti kasus etik profesi tetapi penyelesaiannya
berdasarkan struktural keperawatan yaitu Kepala Ruang, Kepala Bidang
Keperawatan, Kepala Sub Bagian SDM dan hasilnya disampaikan Direktur .

Gambar Alur Penyelesaian Masalah Etik

ALUR PENYELESAIAN MASALAH ETIK PROFESI

Angket/ kritik tentang


pelanggaran etika profesi

SubPenanganan
Panduan Komite Etik
Etikdan Mutu
Perawat dan Bidan Tenaga keperawatan 14
Profesi Komite Keperawatan yang melanggar
Pemanggilan

Klarifikasi

Ada Penyelesaian
Hasil klarifikasi

Tidak ada penyelesaian

Komite Etik & Hukum Direktur


RS. Permata Bunda Ada Penyelesaian

Rekomendasi / Sanksi

1. Yang bersangkutan
2. Komite Keperawatan
3. Kabid. Keperawatan Sub Bag SDM (Surat Peringatan)
4. Arsip 1. Lisan tertulis
2. Tertulis

Gambar Alur Penyelesaian Masalah Kedisiplinan

ALUR PENYELESAIAN MASALAH KEDISIPLINAN

Angket/ kritik tentang


pelanggaran disiplin

Kepala Ruang Pemanggilan


Tenaga keperawatan
Klarifikasi tidak disiplin
Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan 15
Kabid Keperawatan Tenaga keperawatan
tidak disiplin

Hasil klarifikasi

Bagian SDM Tenaga keperawatan


tidak disiplin

Direktur Rekomendasi / Sanksi

1. Yang bersangkutan
2. Kepala Ruangan Peringatan :
3. Kabid. Keperawatan 1. Lisan Tertulis
4. Sub. Bag SDM 2. Surat peringatan

5. PEMBINAAN
1) Memberikan kesempatan mengikuti kursus-kursus/ pelatihan keperawatan
2) Melaksanakan pembinaan lewat pengajian yang diselenggaran di Rumah Sakit
Permata Bunda Purwodadi
3) Memberikan pengarahan dan motivasi dalam memelihara sikap dan etika

V. DOKUMENTASI
Pendokumentasian penanganan masalah etik perawat dan bidan dilakukan dengan
menggunakan form
1) Loogbook perawat dan bidan
Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan 16
2) Formulir penilaian kinerja perawat dan bidan
3) Buku raport perawat dan bidan
4) SPO penangan etik perawat dan bidan

Ditetapkan di : Purwodadi
Pada tanggal : 9 April 2019
Direktur RS. Permata Bunda

Dr. H. Iman Santosa, M.Kes

Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan 17


Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan 18
Panduan Penanganan Etik Perawat dan Bidan 19

Anda mungkin juga menyukai