antara
PT KRAKATAU MEDIKA
(RUMAH SAKIT KRAKATAU MEDIKA)
dengan
RUMAH SAKIT BUDIASIH SERANG
Tentang
PELAYANAN RUJUKAN PASIEN ANTAR RUMAH SAKIT
Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari ini rabu tanggal tiga belas bulan november tahun dua
ribu sembilan belas (13-11-2019), oleh dan antara :
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara secara bersama-sama disebut sebagai “PARA
PIHAK” dan salah satu dari PARA PIHAK selanjutnya disebut sebagai “PIHAK”.
1. PIHAK PERTAMA adalah sebagai pemilik dan pengelola Rumah Sakit Krakatau Medika (Krakatau
Medika Hospital) dengan segala fasilitasnya
2. Bahwa PIHAK KEDUA sebagai badan usaha yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan
bermaksud menjalin kerjasama dengan PIHAK PERTAMA guna mempermudah dan mempercepat
akses penanganan pasien rujukan PIHAK KEDUA.
PASAL 1
PENGERTIAN
1. Rumah Sakit adalah Krakatau Medika Hospital dengan segala fasilitasnya.
2. Pasien adalah setiap pasien rujukan PIHAK KEDUA yang berhak mendapat pelayanan kesehatan di
rumah sakit PIHAK PERTAMA.
3. Pelayanan Kesehatan Rawat Inap adalah semua jasa kesehatan yang diberikan oleh PIHAK
PERTAMA dalam upaya pemulihan kesehatan, termasuk didalamnya jasa medis, jasa penunjang
medis, jasa keperawatan, jasa pemakaian alat kesehatan, alat kedokteran, obat-obatan, serta jasa
penunjang lainnya (baik bersifat medis teknis dan administrasi) yang diperuntukkan bagi pasien
selama dilakukan pelayanan kesehatan rawat inap di setiap ruang perawatan.
4. Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan adalah semua jasa kesehatan yang diberikan oleh PIHAK
PERTAMA dalam upaya pemulihan kesehatan, termasuk di dalamnya jasa medis, jasa penunjang
medis, jasa keperawatan, jasa pemakaian alat kedokteran, obat-obatan, serta jasa penunjang lainnya
(baik bersifat medis teknis dan administrasi) yang diperuntukan bagi pasien setiap kali berobat di
rumah sakit.
5. Pemeriksaan Penunjang Medis adalah semua jasa kesehatan yang diberikan oleh PIHAK
PERTAMA dalam upaya memperoleh keterangan-keterangan yang lebih lengkap termasuk
didalamnya untuk membantu menegakan secara diagnostik atau terapeutik yang diperuntukan bagi
pasien setiap kali berobat di rumah sakit.
6. Surat Rujukan adalah surat pengantar rujukan dari PIHAK KEDUA bagi Pasien yang akan
mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit PIHAK PERTAMA.
PASAL 2
LINGKUP PELAYANAN KESEHATAN
1. PIHAK PERTAMA menyediakan fasilitas Pelayanan Kesehatan bagi Pasien sesuai dengan hak dan
kedudukannya menurut ketentuan yang berlaku pada PIHAK KEDUA.
3. PIHAK PERTAMA dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien PIHAK KEDUA dengan
menyediakan fasilitas yang tersedia di rumah sakit pada setiap hari kerja, apabila pelayanan kesehatan
yang diberikan PIHAK KEDUA dilakukan pada saat diluar jam kerja dan/atau pada hari libur,
pelayanan kesehatan akan dilayani melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit.
PASAL 3
PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN
1. Pasien PIHAK KEDUA yang dapat dilayani oleh PIHAK PERTAMA berdasarkan Perjanjian ini
adalah pasien yang membawa Surat Jaminan yang diterbitkan oleh PIHAK KEDUA sebagai bukti
identitas diri sebagaimana terlampir dalam Lampiran 1 Perjanjian ini.
3. PIHAK KEDUA wajib memberikan pemeriksaan dan/atau perawatan dengan segera kepada Pasien
bilamana memerlukan pelayanan kesehatan dalam keadaan gawat darurat (Emergency).
4. Bilamana pasien dalam keadaan gawat darurat harus dirujuk ke Rumah Sakit, PIHAK KEDUA harus
mengantar pasien dengan mobil ambulan dan didampingi petugas kesehatan.
5. Dalam hal Pasien memerlukan perawatan inap, maka Pasien dapat ditempatkan sesuai kelas perawatan
yang diinginkan oleh Pasien / keluarga Pasien dan menjadi tanggung jawab Pasien / keluarga Pasien.
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. PIHAK PERTAMA berhak menerima pembayaran atas tagihan yang timbul atas pelayanan yang telah
diberikan kepada Pasien dan Pasien / keluarga Pasien berkewajiban membayar tagihan tersebut.
2. PIHAK PERTAMA dapat melihat rekam medis untuk kepentingan kesehatan Pasien yang dianggap
perlu atas seizin Pasien.
3. PIHAK PERTAMA berhak menolak penggunaan Surat Rujukan apabila stempel/cap yang dibubuhkan
tidak sesuai dengan contoh dalam Lampiran 1 Perjanjian ini.
4. PIHAK PERTAMA wajib memberikan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya kepada Pasien
sesuai dengan kemampuan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia di Rumah Sakit
berdasarkan ketentuan yang berlaku.
5. PIHAK PERTAMA mengenakan biaya kepada Pasien atas setiap tindakan pelayanan kesehatan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit.
6. PIHAK PERTAMA berkewajiban melakukan pengendalian mutu pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
PASAL 5
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. Pasien berhak mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan kemampuan
dan fasilitas yang tersedia pada Rumah Sakit yang dimiliki oleh PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA berkewajiban memberikan contoh Surat Rujukan yang telah dibubuhi cap/stempel.
PASAL 6
TARIF PELAYANAN
1. Tarif pelayanan adalah sesuai dengan tarif yang berlaku di Rumah Sakit sebagaimana terlampir
dalam Lampiran 2 Perjanjian ini.
2. Dalam hal terjadi perubahan tarif pelayanan, PIHAK PERTAMA akan menginformasikan kepada
Pasien / keluarga Pasien saat PIHAK KEDUA merujuk pasien ke Rumah Sakit PIHAK PERTAMA.
U/p : Nurhidayat
Jabatan : Kepala Bidang Perbendaharaan
Alamat : Jl. Semang Raya, Komplek PT Krakatau Steel – Cilegon
No. Telepon : (0254) 396 333 ext. 282 / 376734
No. Faksimile : (0254) 383 880
PIHAK KEDUA :
U/p : Novi Lestari
Jabatan : Kepala Bidang Kesekretariatan
Alamat : Jl. KH. Sochari No. 39 Sumur Pecung Serang - Banten
No. Telepon : (0254) 212 484 ext. 161
No. Faksimile : (0254) 208 583
Email : rsbudiasihadum@gmail.com
Sebagai penanggung jawab harian untuk melakukan komunikasi/ korespondensi mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan Perjanjian ini.;
PASAL 9
JANGKA WAKTU DAN PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 21
Oktober 2019 dan berakhir pada tanggal 20 Oktober 2021.
2. Apabila PIHAK KEDUA hendak memperpanjang Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA akan
memberitahukan secara tertulis minimal 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Perjanjian
ini.
3. Perjanjian ini dapat diakhiri apabila salah satu PIHAK cidera janji atau melakukan pelanggaran atas
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini, dimana PIHAK yang tidak melanggar/cidera
janji akan memberikan surat pemberitahuan tentang pemutusan perjanjian kepada PIHAK yang
melanggar /cidera janji.
4. Pelaksanaan pemutusan berdasarkan Perjanjian ini tidak mengurangi atau menghapuskan hak,
kewajiban dan tanggung jawab masing-masing PIHAK yang timbul, belum dilaksanakan dan masih
harus diselesaikan berdasarkan Perjanjian ini, oleh karenanya PARA PIHAK masih tetap mempunyai
kewajiban serta tetap terikat atas pelaksanaan kewajiban-kewajiban yang diperjanjikan dalam
Perjanjian ini.
5. Sehubungan dengan Perjanjian ini PARA PIHAK sepakat untuk tidak memberlakukan Pasal 1266 dan
1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
Masing-masing PIHAK dengan ini saling menyatakan dan saling menjamin PIHAK yang satu kepada
PIHAK lainnya dalam Perjanjian ini atas hal-hal sebagai berikut:
1. PARA PIHAK adalah badan hukum yang sah yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik
Indonesia, yang mempunyai hak penuh dan berwenang untuk membuat, menandatangani dan
melaksanakan Perjanjian ini.
2. Perjanjian ini tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar masing-masing PIHAK, serta tidak
melanggar ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang wajib ditaati oleh masing-masing PIHAK dalam menjalankan usaha Perseroan.
3. Pejabat dari PARA PIHAK selaku subyek hukum yang menandatangani Perjanjian ini telah
mengambil semua tindakan yang diperlukan, haruslah dianggap mempunyai hak, kewenangan dan sah
menurut Anggaran Dasar masing-masing PIHAK, sesuai dengan hukum dan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku, bertindak untuk dan atas nama yang diwakili atau atas nama PARA PIHAK
dalam Perjanjian ini, termasuk untuk membuat dan menandatangani seluruh dokumen lain yang
terkait dengan Perjanjian ini, karenanya tidak ada alasan dari PIHAK manapun yang dapat
menyatakan adanya kekeliruan kewenangan dalam Perjanjian ini, apabila dikehendaki satu dengan
yang lain, PARA PIHAK wajib memberikan bukti yang sah menurut hukum mengenai hal tersebut.
4. Jika diperlukan oleh PIHAK yang satu atas PIHAK yang lain, PARA PIHAK wajib menyampaikan,
menyerahkan data-data, dokumen-dokumen pengenal, perijinan dan/atau Anggaran Dasar dengan
lengkap dan benar, termasuk seluruh perubahan dan/atau tambahan dan terhadap Anggaran Dasar,
yang pada saat dimaksud tidak/belum diadakan perubahan atau tambahan lagi berupa apapun juga.
5. Bahwa PIHAK KEDUA telah mendapat izin dan kuasa dari Pasien untuk meminta dan/atau menerima
keterangan informasi medis (resume medis) Pasien, baik secara lisan maupun tertulis, dan untuk
maksud tersebut PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh serta membebaskan PIHAK PERTAMA
dari segala tuntutan hukum dari Peserta sehubungan dengan informasi medis (resume medis) yang
disampaikan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
PASAL 11
EVALUASI MUTU
1. Untuk kelancaran pelaksanaan Perjanjian ini, akan diadakan evaluasi secara berkala yang diwakili
oleh masing-masing Pihak. Adapun yang menjadi objek evaluasi termasuk namun tidak terbatas pada
pelayanan dan penagihan.
2. Hasil evaluasi ini akan dijadikan oleh Para Pihak sebagai dasar kelanjutan Perjanjian guna
meningkatkan mutu dan keselamatan Pasien.
PASAL 12
KERAHASIAAN INFORMASI
1. PARA PIHAK wajib untuk menjaga kerahasiaan dan tidak diperbolehkan untuk mengungkapkan
dan/atau menyebarluaskan segala data, laporan dan/atau dokumen lainnya baik yang tertulis maupun
yang tidak tertulis yang digunakan dalam pelaksanaan maupun yang berkaitan dengan Perjanjian ini
termasuk namun tidak terbatas pada peraturan atau kebijakan internal PARA PIHAK (“Informasi
Rahasia”) kepada pihak manapun tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Pihak lainnya, kecuali
informasi rahasia tersebut harus/wajib untuk diungkapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Informasi Rahasia tetap wajib untuk dijaga oleh PARA PIHAK sekalipun jangka waktu
Perjanjian ini telah berakhir.
2. Seluruh informasi yang didapatkan oleh masing-masing Pihak akan digunakan untuk kepentingan
pelaksanaan rujukan pasien sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 Perjanjian ini.
4. Informasi yang didapatkan dari Perjanjian ini sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dapat
diberikan, dipublikasi atau disebarluaskan kepada pihak lain apabila telah diketahui dan disetujui oleh
PARA PIHAK.
PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan sehubungan dengan Perjanjian ini, maka akan diselesaikan dengan cara
musyawarah untuk mencapai mufakat.
2. Apabila dengan jalan musyawarah perselisihan dimaksud tidak dapat diselesaikan, maka PARA
PIHAK sepakat menyerahkan penyelesaiannya kepada Pengadilan Negeri Serang, Banten.
PASAL 14
FORCE MAJEURE
1. Kegagalan dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban yang tercantum di dalam Perjanjian, yang
disebabkan oleh hal-hal yang di luar kekuasaan dan tidak dapat diduga sebelumnya (Force Majeure)
adalah diluar tanggung jawab bagi pihak yang gagal melaksanakan kewajiban tersebut.
2. Yang dimaksud dengan Force Majeure meliputi : bencana alam (seperti antara lain gempa bumi,
angin taufan, banjir, letusan gunung berapi, kebakaran), epidemi, pemogokan massal, huru-hara,
perang, revolusi, kekacauan yang disebabkan keadaan ekonomi, politik, sosial, pemberontakan,
perubahan pemerintahan secara inkonstitusional, perubahan peraturan perundang-undangan dan
perubahan kebijakan pemerintah dibidang ekonomi dan moneter yang secara langsung berkaitan
dengan pelaksanaan Perjanjian.
3. Dalam hal terjadinya Force Majeure pihak yang bersangkutan wajib memberitahukan kepada pihak
lainnya secara tertulis selambat-lambatnya 7 x 24 jam sejak terjadinya Force Majeure. Apabila dalam
waktu tersebut pihak yang bersangkutan tidak memberitahu kepada pihak lainnya, maka Force
Majeure dianggap tidak pernah terjadi.
4. Atas pemberitahuan yang bersangkutan ini, pihak lainnya akan menerima atau menolak secara tertulis
keadaan Force Majeure tersebut paling lambat dalam waktu 7 x 24 jam sejak pemberitahuan tersebut.
5. Force Majeure harus diketahui secara tertulis oleh pejabat yang berwenang di tempat terjadinya Force
Majeure.
PASAL 15
ADDENDUM / AMANDEMEN PERJANJIAN
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini dapat dirundingkan secara musyawarah oleh Para
Pihak.
2. Hasil musyawarah yang disetujui oleh PARA PIHAK secara tertulis merupakan ketentuan-ketentuan
tambahan dan/ atau perubahan yang akan dituangkan dalam Perjanjian tersendiri dan akan dinamakan
“ADDENDUM / AMANDEMEN” yang merupakan bagian yang mengikat dan tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.
2. Judul-judul dalam perjanjian ini bukanlah dimaksudkan sebagai suatu istilah yang berdampak hukum
terhadap ketentuan dalam Perjanjian dan juga tidak untuk ditafsirkan berkaitan dengan isinya.
PASAL 17
PENUTUP
1. Semua lampiran, dokumen dan surat-surat lainnya yang ditetapkan dalam Perjanjian ini, merupakan
bagian yang mengikat dan tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian ini.
2. Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua), diberi materai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama untuk masing-masing pihak serta ditandatangani pada tanggal tersebut pada awal Perjanjian ini.
PIHAK KEDUA
RUMAH SAKIT BUDIASIH