Anda di halaman 1dari 12

PERJANJIAN KERJA SAMA Logo

ANTARA Pihak
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK Kedua

DENGAN
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA
TENTANG
JEJARING PENGAMPUAN PELAYANAN KANKER

NOMOR PIHAK PERTAMA : HK.03.01/XV.III.3.3.1/............/2023

NOMOR PIHAK KEDUA :

Pada hari ini, ................ tanggal ................... bulan ................... tahun .................................
(......-........-...........) bertempat di Kota Medan, kami yang bertandatangan di bawah ini :
I dr. ZAINAL SAFRI, Sp.PD- : selaku Direktur Utama RSUP H. Adam Malik, berdasarkan
KKV., Sp.JP (K) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
KP.03.03/Menkes/471/2020 tanggal 29 Juli 2020 tentang
Pengangkatan dan Pemberhentian dalam dan dari Jabatan
Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian
Kesehatan, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
RSUP H. Adam Malik, berkedudukan di Jl. Bunga Lau No.
17 Medan, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
II ........................................... : selaku Direktur ....................................................................
yang berkedudukan dan berkantor di ....................................,
dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut
berdasarkan ...........................................................................
, karenanya sah bertindak untuk dan atas nama serta
mewakili ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
,,,,,,,,,,,,,, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama dalam perjanjian
kerja sama ini disebut PARA PIHAK, dan secara sendiri-sendiri disebut PIHAK.
PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah sebagai Rumah Sakit pengampu regional dalam
jejaring pengampuan pelayanan kanker.

Halaman 1 dari 12
2. PIHAK KEDUA merupakan Rumah Sakit yang diampu dalam jejaring pengampuan
pelayanan kanker.
3. Bahwa, PARA PIHAK berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas setuju dan sepakat
untuk melaksanakan kerja sama Jejaring Rujukan Pelayanan, Sumber Daya Manusia
serta Penelitian (untuk selanjutnya disebut Perjanjian) yang diatur dalam pasal-pasal
sebagai berikut :

PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Perjanjian ini adalah sebagai dasar PARA PIHAK dalam melaksanakan kerja sama
Jejaring Pengampuan Layanan Kanker.
(2) Perjanjian yang dilakukan PARA PIHAK dimaksud agar dapat mensinergikan potensi
dari PARA PIHAK, baik tenaga medis, keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya serta
sarana, prasarana dan alat kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan, pengembangan
SDM dan penelitian bagi kepentingan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
(3) Tujuan Perjanjian adalah:
a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kanker serta penyelenggaraan
peningkatan SDM tenaga medis, keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya;
b. Melaksanakan penelitian bagi kepentingan masyarakat dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat di bidang pelayanan kesehatan kanker.

PASAL 2
DASAR HUKUM
Perjanjian ini disepakati berdasarkan peraturan-peraturan sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS;
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
7. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran;
8. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan;
9. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;

Halaman 2 dari 12
10. Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum sebagaimana diubah menjadi Peraturan Pemerintah RI Nomor 77
Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 tahun 2012 tentang
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan;
13. Peraturan Pemerintah RI Nomor 93 Tahun 2015 tentang RS Pendidikan;
14. Peraturan Presiden RI Nomor 77 tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah
Sakit;
15. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2052/MENKES/PER/X/2011 tentang Izin
Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Pelayanan
Kesehatan;
17. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
18. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 20 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Telemedicine antar Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
19. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 46 tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata
Kerja RSUP H. Adam Malik Medan;
20. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 3 tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit;
21. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 03 tahun 2020 tentang 2020 tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit
22. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 129/PMK.05/2020 tentang Pedoman
Pengelolaan Badan Layanan Umum;
23. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1069/Menkes/SK/XI/2008 tentang Pedoman
Klasifikasi dan Standar Rumah Sakit Pendidikan;
24. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/I/0856/2020 tanggal 17 Maret 2020
tentang Izin Operasional RSUP H. Adam Malik;
25. ............................................................................................................................................
26. ............................................................................................................................................

PASAL 3
OBJEK KERJA SAMA
Objek Kerja Sama ini adalah jejaring rujukan pelayanan, Sumber Daya Manusia (SDM) serta
penelitian di bidang kanker.

Halaman 3 dari 12
PASAL 4
RUANG LINGKUP KERJA SAMA

(1) Kerja Sama yang akan dilakukan oleh PARA PIHAK meliputi:
a. Jejaring rujukan dalam bidang pelayanan kesehatan kanker.
b. Pengembangan SDM PIHAK KEDUA meliputi pendidikan dan pelatihan dalam
bidang kanker.
c. Pengembangan fasilitas, sarana dan prasarana serta layanan dalam bidang kanker.
d. Penelitian dalam bidang kanker.
(2) Keputusan di luar aspek ruang lingkup kerja sama ini adalah hak, wewenang dan
tanggung jawab masing-masing pihak.

PASAL 5
PELAKSANAAN KERJA SAMA

(1) Bentuk Kerja Sama ini adalah Kerja Sama institusional dalam pelaksanaan program
pelayanan kanker, pengembangan SDM dan penelitian di bidang kanker yang dilakukan
oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
(2) Lingkup Rujukan Pelayanan:
a. PIHAK KEDUA dapat mengundang Tim Pelayanan PIHAK PERTAMA dalam rangka
rujukan penanganan kanker ke rumah sakit PIHAK KEDUA , baik secara mandiri
maupun melalui penyelenggaraan oleh Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan,
Kemenkes RI.
b. PIHAK KEDUA dapat mengirimkan pasien dalam rangka rujukan penanganan
kanker ke rumah sakit PIHAK PERTAMA sesuai ketentuan rujukan yang berlaku
c. PIHAK PERTAMA memberikan pembinaan pengembangan pelayanan dalam bidang
kanker sehingga pelayanan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA secara
berkualitas sesuai standar kelas rumah sakit, berorientasi pada mutu dan
keselamatan pasien
d. PARA PIHAK menetapkan rancangan tahapan pembinaan dan indikator mutu
pelayanan klinis, manajerial, dan keselamatan pasien dalam upaya pemantauan dan
evaluasi pengembangan layanan yang dilaksanakan oleh PARA PIHAK.

Halaman 4 dari 12
(3) Lingkup Pengembangan SDM:
a. PIHAK KEDUA menyiapkan untuk menjadi Rumah Sakit Pendidikan sebagai bagian
dari jejaring Academic Health System (AHS) atau sistem kesehatan akademis dari
Kementerian/ Lembaga terkait, sebagai bagian dari suatu sistem pelayanan
terintegrasi yang berkomimen untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
melalui pendidikan tenaga kesehatan dan riset unggulan dalam mendukung
pelayanan kesehatan yang berkualitas
b. PIHAK KEDUA secara terjadwal akan mengirimkan tenaga dokter, perawat dan
tenaga kesehatan lainnya ke Divisi Pendidikan dan Pelatihan PIHAK PERTAMA
sesuai program yang tersedia.
c. Apabila memungkinkan, PIHAK PERTAMA akan mengirim bantuan tenaga
terampil/ahli untuk melaksanaan pelayanan maupun pendidikan, termasuk
memberikan pelatihan kepada tenaga dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya
PIHAK KEDUA sesuai dengan kompetensinya.
d. PARA PIHAK berkewajiban menyediakan alat, sarana dan prasarana sesuai
kebutuhan untuk kelancaran pelaksanaan pengembangan SDM tersebut.
e. PIHAK KEDUA wajib memenuhi standar pengembangan SDM di PIHAK PERTAMA.
f. PIHAK PERTAMA dapat menyatakan bahwa PIHAK KEDUA mampu secara mandiri
(tidak perlu pendampingan) untuk melakukan pelayanan di lingkup pelayanan bidang
kanker apabila memenuhi persyaratan mutu pelayanan yaitu :
1) Pelayanan yang diberikan menunjukan manfaat dan hasil yang diinginkan;
2) Pelayanan yang diberikan dengan cara yang benar berdasarkan ilmu
pengetahuan dan dapat mencapai hasil yang diinginkan;
3) Tenaga medis yang memberikan pelayanan mempunyai kompetensi tehnis yang
dipersyaratkan;
4) Pelayanan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan;
5) Setelah memenuhi indikator-indikator keberhasilan yang ditentukan.
g. PARA PIHAK bersama-sama menetapkan skema pembinaan, indikator dan target
dalam upaya monitor dan evaluasi.
h. PARA PIHAK berkewajiban saling memberikan laporan kegiatan rutin tindakan yang
dilakukan secara bersama ataupun mandiri.
i. PIHAK KEDUA berkomitmen memberikan pelayanan berkualitas dan berorientasi
kepada keselamatan pasien.
j. PARA PIHAK menetapkan rancangan tahapan pembinaan dan indikator mutu
pelayanan klinis, manajerial, dan keselamatan pasien dalam upaya pemantauan dan
evaluasi.

Halaman 5 dari 12
(4) Lingkup penelitian:
a. PARA PIHAK dapat secara bersama-sama melaksanakan penelitian di bidang
kanker, sesuai dengan kaidah ilmiah dan etik dan arah arah kebijakan Kementerian
Kesehatan
b. Penelitian akan dilakukan setelah ada Perjanjian Kerja Sama Penelitian yang dibuat
oleh untuk setiap topik penelitian

PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN

(1) Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA:


a. Hak :
i. Mendapatkan usulan Rencana Strategis Pengembangan Layanan Kanker
PIHAK KEDUA;
ii. Mendapatkan usulan rencana pemenuhan fasilitas sarana prasarana alat
kesehatan serta SDM kanker sesuai Rencana Strategis Pengembangan
Layanan Jantung PIHAK KEDUA dan standar yang ditetapkan PIHAK
PERTAMA;
iii. Mendapatkan laporan penanganan rujukan penanganan penyakit kanker,
pelaksanaan pendidikan/pelatihan SDM dan pelaksanaan penelitian
iv. Mendapatkan Surat Ijin Praktek (SIP) sementara dan Surat Penugasan
Klinis sebagai pemenuhan aspek mediko legal bagi tim pelayanan PIHAK
PERTAMA yang akan ditugaskan, yang diterima sebelum kegiatan bantuan
teknis keahlian (proctorship) dilaksanakan;
v. Menentukan waktu, jumlah peserta pendidikan / pelatihan serta tempat
penyelenggaraannya;
vi. Mendapatkan penggantian atas kerusakan alat, sarana dan prasarana lainya
yang digunakan oleh peserta didik dari PIHAK KEDUA pada saat
pendidikan/pelatihan, apabila terjadi kelalaian yang disebabkan oleh peserta
didik PIHAK KEDUA;
vii. Mendapatkan biaya-biaya dalam melaksanakan pengampuan Pelayanan
Kanker di Rumah Sakit PIHAK KEDUA.

b. Kewajiban :
i. Melakukan advokasi program rumah sakit jejaring kanker kepada stakeholder
setempat;

Halaman 6 dari 12
ii. Memberikan arahan dan bimbingan kepada PIHAK KEDUA dalam Menyusun
Rencana Strategis Pengembangan Layanan kanker;
iii. Melakukan sosialisasi standarisasi program rumah sakit jejaring kanker;
iv. Melakukan pemetaan dan rekomendasi pemenuhan fasilitas sarana prasarana
alat kesehatan dan SDM PIHAK KEDUA;
v. Visitasi dan supervisi ke PIHAK KEDUA;
vi. Monitoring evaluasi PIHAK KEDUA;
vii. Memberikan pembinaan transfer of knowledge dan transfer of skill berupa
bantuan teknis keahlian (proctorship) untuk layanan kanker kepada PIHAK
KEDUA dengan berpedoman pada standar yang ditentukan oleh Kementerian
Kesehatan RI dan standar profesi;
viii. Memfasilitasi peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan
serta pelatihan sesuai ketentuan yang berlaku;
ix. Memberikan pelayanan kepada pasien rujukan dari PIHAK KEDUA dengan
berpedoman pada standar pelayanan yang berlaku.

(2) Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA:


a. Hak :
i. Mendapatkan pembinaan transfer of knowledge dan transfer of skill berupa
bantuan teknis keahlian (proctorship) untuk layanan kanker kepada PIHAK
KEDUA dengan berpedoman pada standar yang ditentukan oleh
Kementerian Kesehatan RI dan standar profesi ;
ii. Menerima pelayanan kesehatan yang sesuai standar pelayanan yang
berlaku, bagi pasien yang dirujuk oleh PIHAK KEDUA ke rumah sakit PIHAK
PERTAMA;
iii. Diberikan prioritas mengikuti kegiatan pendidikan/pelatihan sesuai dengan
kompetensi yang dibutuhkan dan jadwal yang tersedia, sesuai ketentuan
yang berlaku;
iv. Mendapatkan bimbingan dan arahan PIHAK PERTAMA sebagai pengampu
RS Jejaring Kanker Regional.

b. Kewajiban
i. Membuat Rencana Strategis Pengembangan Layanan Kanker yang dapat
dikonsulkan ke PIHAK PERTAMA;
ii. Membuat rencana dan menyiapkan pemenuhan fasilitas sarana prasarana
alat kesehatan serta SDM layanan kanker sesuai Rencana Strategis

Halaman 7 dari 12
Pengembangan Layanan kanker PIHAK KEDUA dan standar yang
ditetapkan PIHAK PERTAMA
iii. Membuat laporan penanganan rujukan penanganan penyakit kanker,
pelaksanaan pendidikan/pelatihan SDM dan pelaksanaan penelitian;
iv. Menyiapkan Surat Ijin Praktek (SIP) sementara dan Surat Penugasan Klinis,
sebagai pemenuhan aspek mediko legal bagi tim pelayanan PIHAK
PERTAMA yang akan ditugaskan, yang diselesaikan sebelum pelaksanaan
kegiatan bantuan teknis keahlian (proctorship);
v. Menyiapkan Bahan Medik Habis Pakai (BMHP) penanganan penyakit kanker
bila bantuan teknis keahlian (proctorship) dilakukan secara mandiri (bukan
diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Rujukan,
Kementerian Kesehatan) atau sesuai arah kebijakan Kementerian Kesehatan
yang berlaku;
vi. Membayarkan penggantian atas kerusakan alat, sarana dan prasarana lainya
yang digunakan oleh peserta didik dari PIHAK KEDUA pada saat
pendidikan/pelatihan, apabila terjadi kelalaian yang disebabkan oleh peserta
didik PIHAK KEDUA;
vii. Menanggung biaya akibat tuntutan risiko medik dalam pelaksanaan kegiatan
bantuan pelayanan kesehatan.
viii. Mematuhi tata tertib dan peraturan yang berlaku pada PIHAK PERTAMA
saat mengikuti pendidikan/pelatihan SDM pada PIHAK PERTAMA;
ix. Memprioritaskan PIHAK PERTAMA sebagai rujukan utama pelayanan
kesehatan jantung dan pembuluh darah yang belum dapat ditangani secara
mandiri oleh PIHAK KEDUA;
x. Membayarkan segala biaya–biaya kepada PIHAK PERTAMA atas
pelaksanaan Pengampuan Pelayanan Kardiovaskular di Rumah Sakit
PIHAK KEDUA.

PASAL 7
PEMBIAYAAN

Anggaran biaya yang ditimbulkan untuk melaksanakan Perjanjian Kerjasama ini secara rinci
akan diatur dalam ketentuan tersendiri oleh PARA PIHAK.

Halaman 8 dari 12
PASAL 8
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

(1) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak
tanggal ...................................... sampai dengan tanggal ................................................
(2) Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian,
PARA PIHAK sepakat untuk memberitahukan maksudnya apabila hendak
memperpanjang Perjanjian ini.
(3) Berakhirnya Perjanjian tidak menghilangkan kewajiban salah satu Pihak untuk
memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan dalam Perjanjian.

PASAL 9
KERAHASIAAN

PARA PIHAK sepakat untuk saling menjaga kerahasiaan dari Perjanjian ini dari pihak
ketiga. Kecuali pihak- pihak yang secara hukum diwajibkan oleh undang-undang untuk
terlibat dalam Perjanjian ini, termasuk namun tak terbatas pada kerahasiaan yang
menyangkut isi perjanjian, data-data Pasien, medical record dan data-data lain yang
seyogyanya dilindungi dan dirahasiakan oleh Dokter atau Rumah Sakit berdasarkan kode
etik yang berlaku.

PASAL 10
RESIKO MEDIS

(1) Bahwa tenaga medis PARA PIHAK dalam melakukan tugas memberi bantuan teknis
pelayanan sesuai bidang keahliannya dan sesuai standar prosedur medis yang
berlaku, akan bertanggung jawab kepada Direktur PARA PIHAK.
(2) PARA PIHAK bertanggung jawab secara bersama-sama atas segala risiko yang
terjadi pada kegiatan bantuan pelayanan kesehatan kepada pasien.
(3) PIHAK KEDUA menanggung seluruh biaya yang timbul sehubungan dengan tuntutan
atas risiko medik dalam pelaksanaan kegiatan bantuan pelayanan kesehatan kepada
pasien.
(4) Apabila diperlukan, PARA PIHAK dapat meminta bantuan kepada Kementerian
Kesehatan c.q. Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan selaku penanggung jawab transformasi layanan kesehatan
rujukan melalui Program Rumah Sakit Jejaring Pengampuan Kanker.

Halaman 9 dari 12
PASAL 11
KORESPONDENSI

(1) Seluruh komunikasi, konfirmasi dan permintaan dalam hubungannya dengan


Perjanjian ini dapat dilakukan secara tertulis maupun lisan (melalui telepon). Apabila
dalam bentuk tertulis maka harus ditandatangani oleh pihak yang berwenang,
selanjutnya disampaikan ke alamat yang tertera di bawah ini:
PIHAK PERTAMA : Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik
Alamat Pos : Jl. Bunga Lau No. 17, Medan Tuntungan
Nomor Telepon :
email :
Up :

PIHAK KEDUA : .....................................................................


Alamat Pos :
Nomor Telepon :
Email :
Untuk Perhatian :
Seluruh pemberitahuan dari masing-masing pihak berlaku efektif setelah diterima oleh
pihak lain. Seluruh pemberitahuan yang disyaratkan untuk diberikan berdasarkan
Perjanjian ini oleh masing-masing pihak harus dianggap telah diberikan dan dilakukan:
a. jika dikirim langsung pada saat pengiriman;
b. jika dikirim melalui email pada saat setelah konfirmasi laporan pengiriman, kecuali
apabila ada laporan dari penerima bahwa transmisi telah diterima namun tidak
lengkap atau rusak;
c. jika dikirim melalui surat tercatat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal
pengiriman surat tercatat dimaksud. Apabila jangka waktu tersebut bertepatan
dengan hari libur, maka surat dianggap telah diterima pada hari berikutnya.

PASAL 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Halaman 10 dari 12
(1) Dalam hal terjadi perselisihan sehubungan dengan adanya perjanjian ini PARA
PIHAK sepakat akan menyelesaikannya secara musyawarah untuk mencapai mufakat
dengan menyertakan Kementerian Kesehatan RI.
(2) Apabila perselisihan tersebut tidak bisa diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat, maka PARA PIHAK sepakat akan menyelesaikan melalui Pengadilan, untuk
itu PARA PIHAK memilih domisili hukum yang umum dan tetap pada Kantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan.

PASAL 13
FORCE MAJEURE

(1) Yang dimaksud dengan Force Majeure ialah akibat-akibat dari kejadian-kejadian
diluar kekuasaan/kemampuan PARA PIHAK, baik langsung maupun tidak langsung
mengakibatkan PARA PIHAK tidak dapat melaksanakan kewajiban sebagaimana
diatur dalam Perjanjian ini, seperti :
a. Bencana alam dan non alam, namun tidak terbatas pada gempa bumi, angin
topan, kebakaran, banjir, huru-hara, perang, sabotase, wabah/pandemi;
b. Adanya kebijakan Pemerintah yang mempengaruhi langsung terhadap
pelaksanaan Perjanjian.
(2) Dalam hal terjadinya Force Majeure, maka PARA PIHAK saling membebaskan untuk
tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini,
terhitung mulai tanggal terjadinya Force Majeure tersebut.
(3) Pihak yang mengalami Force Majeure wajib memberitahukan kejadian tersebut
kepada Pihak lainnya secara tertulis selambat-lambatnya 3 x 24 Jam terhitung sejak
kejadian Force Majeure tersebut.

PASAL 14
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

(1) Perjanjian dapat diakhiri oleh salah satu Pihak karena kelalaian Pihak lainnya. Dalam
hal ini, Perjanjian berakhir apabila Pihak yang lalai tidak dapat memperbaiki
kelalaiannya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah pemberitahuan tertulis
untuk memperbaiki kelalaian dari pihak yang tidak lalai.
(2) Perjanjian ini dengan alasan apapun dapat pula diakhiri secara sepihak oleh salah
satu pihak dengan memberitahukan maksudnya pada pihak lainnya secara tertulis 1
(satu) bulan sebelumnya.

Halaman 11 dari 12
(3) Meskipun telah dilakukan pengakhiran Perjanjian, namun tidak mengurangi hak PARA
PIHAK untuk menuntut pemenuhan kewajiban-kewajiban yang telah dilakukan
sebelum dilakukannya pengakhiran Perjanjian ini.
(4) PARA PIHAK dengan ini sepakat dan setuju untuk mengabaikan ketentuan pasal
1266 Kitab Undang-undang Hukum Perdata untuk dapat memutuskan Perjanjian ini
tanpa keputusan Pengadilan.

PASAL 15
KETENTUAN TAMBAHAN

Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini, PARA PIHAK
sepakat untuk mengaturnya secara tersendiri dalam suatu perjanjian tambahan (adendum)
yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan Perjanjian ini dan
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat pada hari dan tanggal tersebut di atas dalam
rangkap 2 (dua) bermaterai cukup, mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Direktur Utama Rumah Sakit Umum ..................................................................,
Pusat H. Adam Malik,

dr. ZAINAL SAFRI, Sp.PD-KKV., Sp.JP (K) ......................................................................


NIP. 19680504 1999031001 NIP. ......................................

Halaman 12 dari 12

Anda mungkin juga menyukai