Anda di halaman 1dari 11

Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Kebijakan

pemerintah dalam bidang kesehatan

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG KESEHATAN

D alam melaksanakan pembangunan kesehatan, baik oleh pemerintah pusat dan daerah
diperlukan kerjasama yang lebih erat dan berimbang dalam bentuk kemitraan. Seperti yang
telah dirumuskan dalam surat KepMenKes No.004/MENKES/SK/120/2003: Tentang kebijakan dan
strategi desentralisasi bidang kesehatan, pada langkah kunci 8 (delapan) dirumuskan “Pemerintah
daerah diharapkan dapat menfasilitasi pengembangan jaringan kerja antar LSM, asosiasi dan dunia
usaha yang bergerak dalam bidang kesehatan”.
Sebagai upaya fasilitasi pengembangan jaringan kerja sama antara LSM, asosiasi dan dunia
usaha yang bergerak dalam bidang kesehatan tersebut diperlukan kegiatan :
1. Review dan inventarisasi LSM, asosiasi dan dunia usaha
2. Penyusunan, penggandaan dan pendistribusian pedoman kerjasama
3. Pembentukan forum
4. Orientasi program dan
5. Pemberdayaan dan pertemuan berkala

A. Dasar hukum
1. Landasan pembangunan nasional adalah Pancasila
2. Landasan konstitusional adalah UUD 1945
3. Undang-undang no. 23 tahun 1992 adalah tentang kesehatan, keadaan sejahtera dari badan,
jiwa dan sosial ekonomi
4. Organisasi kesepakatan dunia WHO tahun 1948 disepakati antara lain suatu hak yang
fundamental bagi semua orang diperoleh derajat kesehatan yang setingginya tanpa
membedakan ras, agama, politik yang dianut dan tingkat sosial ekonominya

Dasar-dasar pembangunan kesehatan, meliputi:


1. Dasar perikemanusiaan

Untuk kalangan sendiri 57


Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Kebijakan
pemerintah dalam bidang kesehatan

Setiap upaya kesehatan harus berlandaskan perikemanusiaan yang dijiwai oleh keimanan
dan ketakwaan terhadap Tuhan YME
2. Dasar pemberdayaan dan kemandirian
Setiap orang dan masyarakat bersama pemerintah bertanggung jawab untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungannya
3. Dasar adil dan merata
Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan tanpa
memandang suku, golongan agama dan status sosial ekonomi
4. Dasar pengutamaan dan manfaat
Penyelenggaraan upaya kesehatan diarahkan memberi manfaat mengikuti perkembangan
iptek, berhasil guna dan berdaya guna, untuk peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit yang dilaksanakan secara profesional

B. Kebijakan Umum Pembangunan Kesehatan


Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia
yang penduduknya hidup dalam lngkungan danperilaku yang sehat, memilki jangkauan pelayanan
ksehatan yang bermutu, serta memilki derajat kesehatan optimal diseluruh wilayah republic
Indonesia.

1. Sasaran
a. Perilaku hidup sehat
Meningkatnya jumlah ibu hamil yang memeriksakan diri dan melahirkan ditolong oleh
tenaga kesehatan.
b. Lingkungan sehat
Meningkatnya jumlah kawasan sehat, tempat umum sarana dan lingkungan pergaulan
yang sehat.
c. Upaya kesehatan
Meningkatnya jumlah sarana kesehatan yang bermutu, pemanfaatan pelayanan promotif
dan preventif, biaya kesehatan serta ketersediaan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan
d. Manajemen pembangunan desa

Untuk kalangan sendiri 58


Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Kebijakan
pemerintah dalam bidang kesehatan

Meningkatnya sistem informasi pembangunan kesehatan dalam pelaksanaan


desentralisasi dan didukung dengan kerjasama lintas program dan sektoral
e. Derajat kesehatan
Meningkatnya umur harapan hidup, menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan
bayi dan meningkatkan status gizi masyarakat, menurunnya angka fertilitas.
2. Kebijakan
Penyelenggaraan upaya kesehatan perlu memperhatikan kebijakan umum yaitu:
a. Peningkatan kerjasama lintas sektor
Sosialisasi masalah-masalah kesehatan perlu dilakukan secara intensif dan berkala.
Kerjasama lintas sektor harus mencakup pada tahap perencanaan, pelaksanaan, penilaian
dan melandaskan pada dasar-dasar pembangunan kesehatan
b. Peningkatan perilaku, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan swasta
Masyarakat dan swasta perlu berperan aktif dalam penyelenggaraan upaya kesehatan.
c. Peningkatan kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan untuk mewujudkan kualitas yang sehat yaitu keadaan lingkungan
yang bebas dari resiko yang membahayakan kesehatan.
d. Peningkatan upaya kesehatan
Melalui upaya peningkatan kesehatan dan pemulihan kesehatan, pemerataan dan
peningkatan mutu pelayanan.
e. Peningkatan sumber daya kesehatan
Pengembangan tenaga kesehatan untuk menciptakan tenaga kesehatan yang ahli dan
terampil sesuai pengembangan ilmu dan teknologi.

f. Peningkatan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan


Peningkatan secara strategis melalui kerja sama sektor kesehatan dan sektor lain yang
terkait.
g. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
Penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan akan terus dikembangkan secara
terarah dalam upaya kesehatan.
h. Peningkatan lingkungan kesehatan budaya

Untuk kalangan sendiri 59


Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Kebijakan
pemerintah dalam bidang kesehatan

Globalisasi menimbulkan perubahan lingkungan social dan budaya masyarakat yang


dapat berpengaruh negative terhadap pembangunan kesehatan, untuk itu sangat
diperlukan peningkatan pelayanan kesehatan dan budaya masyarakat.

C. Isu strategis
1. Belum terdapat jaringan kerjasama permanen antara ketiganya yaitu : LSM, asosiasi dan
dunia usaha
2. Jaringan kerjasama yang terjadi anatara stakeholder dengan dunia usaha bersifat sponsor
belum bersifat kemitraan
3. LSM dan dunia usaha kurang berminat bekerja sama dengan membuat jaringan stakeholder
karena perbedaan visi dan misinya
4. Kerjasama lintas sektoral
5. Sumber daya manusia kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
6. Mutu dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
7. Pengutamaan dan sumber daya pembiayaan upaya kesehatan
8. Belum ada undang-undang atau peraturan yang mengatur mekanisme kerjasama LSM, dunia
usaha dan asosiasi dengan stakeholder ataupun antara ketiga organisasi itu sendiri

D. Strategi pembangunan kesehatan


Dalam kerangka pokok-pokok kebijakan umum ini, strategi pembangunan kesehatan sebagai
berikut:

1. Pembangunan nasional berwawasan kesehatan


Untuk terselenggaranya pembangunan berwawasan kesehatan perlu dilaksanakan kegiatan
sosialisasi, orientasi, kampanye dan pelatihan sehingga semua pihak dapat memahami.
Faktor penentu keberhasilan strategi ini adalah:
a. Wawasan kesehatan sebagai azas pembangunan nasional
b. Peradigma sehat sebagai komitmen gerakan nasional
c. Sistem yang mendorong aspek promotif dan preventif dalam memelihara kesehatan
d. Dukungan sumber daya yang berkesinambungan
e. Sosialisasi internal dan eksternal

Untuk kalangan sendiri 60


Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Kebijakan
pemerintah dalam bidang kesehatan

2. Profesionalisme
Profesionalisme dilaksanakan melalui penerapan keajuan ilmu dan teknologi serta melalui
penerapan nilai-nilai moral dan etika. Faktor penentu keberhasilan strategi ini mencakup:
a. Pemantapan manajemen sumber daya manusia
b. Pemantapan aspek ilmu dan teknologi iman dan taqwa serta etika profesi
c. Penajaman konsep profesionalisme kedokteran dan kesehatan
d. Penciptaan strategi untuk pihak-pihak tertentu dalam mewujudkan Indonesia sehat.
3. Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada pemerintah daerah
untuk mengatur system pemerintahan,, untuk mengelola pembangunan nasional. Factor
penent keberhasilan ini adalah:
a. Peningkatan kewenangan dan penegasan jenis
b. Kejelasan pedoman pengelolaan dengan indikator yang digunakan sebagai landasan
penetapan program
c. Pemberdayaan kemampuan untuk menerapkan desentralisasi
d. Infrastruktur lintas sektoral yang menunjang

E. Gerakan pembangunan berwawasan kesehatan


1. Lingkungan sehat
Untuk menwujudkan mutu lingkungan hidup yang sehat yang mendukung tumbuh kembang
anak dan remaja, memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup sehat, serta melindungi
masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajat
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal
Sasaran yang akan dicapai :
a. Tersusunnya kebijakan dan konsep peningkatan kualitas lingkungan ditingkat lokal dan
nasional
b. Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya masyarakat
c. Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat
d. Maningkatnya cakupan keluarga yang mempunyai akses terhadap air bersih dan sanitasi
lingkungan di perkotaan dan pedesaan

Untuk kalangan sendiri 61


Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Kebijakan
pemerintah dalam bidang kesehatan

e. Tercapainya pemukiman dan lingkungan perumahan yang memenuhi syarat kesehatan di


pedesaan dan perkotaan
f. Terpenuhinya persyaratan kesehatan ditempat-tempat umum
g. Terpenuhinya lingkungan sekolah dengan ruang yang memadai
h. Terpenuhinya pasyaratan kesehatan di tempat kerja
i. Terpenuhinya pasyaratan kesehatan di seluruh rumah sakit
j. Terlaksananya pengolahan limbah industri dan polusi udara
k. Menurunya tingkat paparan pestisida dan insektisida dilingkungan kerja pertanian dan
industri
Kegiatan pokok program yaitu:
a. Meningkatkan promosi hygiene dan sanitasi di tingkat individu, keluarg dan masyarakat
b. Meningkatkan mutu leingkungan perumahan dan pemukiman termasuk pengungsian
c. Meningkatkan hygiene dan sanitasi tempat-tempa umum dan pengelolaan makanan
d. Meningkatkan kesehatan keselamatan kerja
e. Meningkatkan wilayah/kawasan sehat termasuk kawasan bebas rokok
2. Perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat
Perilaku masyarakat yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan, mencegah terjadinya resiko penyakit
Sasaran khusus program ini adalah :
a. Meninhkatkan perwujudan kepedulan perilaku hidup bersih dan sehat
b. Menurunnya prevalensi perokok, penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif
(NAPZA)
c. Menurunnya angka kematian dan kecacatan akibat kelahiran/persalinan
d. Menurunnya prevalensi dan dampak gangguan jiwa masyarakat
e. Meningkatnya keterlibatan dan tanggung jawab laki-laki dalam kesehatan keluarga
f. Berkembangnya sistem jaringan dukungan masyarakat
Kegiatan pokok program yaitu:
a. Meningkatkan kepeduliam terhadap perilaku hidup bersih dan sehat
b. Meningkatkan kepedualian terhadap proses perkembangan dini anak
c. Meningkatkan pencegahan upaya anti tembakau dan napza
d. Meningkatkan upaya kesehatan jiwa masyarakat

Untuk kalangan sendiri 62


Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Kebijakan
pemerintah dalam bidang kesehatan

e. Memperkuat sistem jaringan dukungan masyarakat sesuai dengan potensi dan budaya
setempat
3. Program upaya kesehatan
Tujuan program ini adalah meningkatkan pemerataan dan mutu upaya kesehatan yang
berhasil guna dan berdaya guna serta terjangkau oleh segenap anggota masyarakat
Kegiatan pokok program yaitu:
a. Meningkatkan pemberantasan penyakit menular dan imunisasi
b. Meningkatkan upaya pemberantasan penyakit tidak menular
c. Meningkatkan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan yang terdiri atas pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan
d. Meningkatkan pelayanan kesehatan penunjang
e. Membina dan mengembangkan pengobatan tradisional
f. Meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi
g. Meningkatkan pelayanan kesehatan matra
h. Mengembangkan penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan
4. Program perbaikan gizi masyarakat
Meningkatkan intelektualitas dan produktivitas sumber daya manusia
Kegiatan pokok program yaitu:
a. Meningkatkan penyuluhan gizi masyarakat
b. Menanggulangi gizi kurang dan menekan kejadian gizi buruk
c. Melaksanakan perbaikan gzi akibat dampak sosial, pengungsian dan bencana alam
5. Program sumber daya kesehatan
Bertujuan meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan
Kegiatan pokok program ini yaitu:
a. Meningkatkan perencanaan dan pendayagunaan tenaga kesehatan
b. Meningkatkan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
c. Mengembangkan sistem pembiayaan pra-upaya
d. Mengembangkan sarana, prasarana, dan dukungan logistik pelayanan kesehatan
6. Program obat, makanan, dan bahan berbahaya
Bertujuan melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan dan kesalahgunaan Napza,
makanan dan alat kesehatan

Untuk kalangan sendiri 63


Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Kebijakan
pemerintah dalam bidang kesehatan

Kegiatan pokok program yaitu:


a. Meningkatkan pengamanan bahaya penyalahgunaan dan kesalhan Napza dan bahan
berbahaya lainnya
b. Meningkatkan pengamanan dan pengawasan makanan dan bahan tambahan makanan
c. Meningkatkan pengawasan obat, obat tradisional, kosmetika an alat kesehatan termasuk
pengawasan terhadap promosi
d. Meningkatkan penggunaan obat rasional
e. Menerapkan obat esensial
f. Mengmbangkan obat asli Indonesia
g. Membina dan mengembangkan industri farmasi
7. Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
Kebijakan dan manajemen sumber daya yang efektif dan efisien didukung ilmu pengetahuan
dan teknologi kesehatan yang merata dan berkualitas.
Kegiatan pokok program yaitu:
a. Mengembangkan kebijakan program kesehatan
b. Mengembangkan manajemen pembangunan kesehatan
c. Mengembangkan hukum kesehatan termasuk penyempurnaan RUU tentang jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat
d. Mengembangkan sistem informasi kesehatan
e. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

F. Visi, misi dan strategi departemen kesehatan


1. Visi
Terwujudnya “Penanganan Krisis dan Masalah Kesehatan Lain Secara Cepat, Tepat dan
Terpadu  Menuju Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat”
2. Misi
a. Menggerakkan upaya penanganan krisis dan masalah kesehatan lain yang   lebih
bernuansa pencegahan, mitigasi dan kesiap siagaan dari pada tanggap darurat dan
rehabilitasi.
b. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau secara profesional.

Untuk kalangan sendiri 64


Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Kebijakan
pemerintah dalam bidang kesehatan

c. Meningkatkan keterpaduan penyelenggaraan penanganan krisis dan masalah  kesehatan


lain
d. Menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam penanganan krisis dan masalah kesehatan
lain.
e. Menyediakan informasi secara cepat, tepat dan akurat untuk penanganan krisis dan
masalah kesehatan lain.
3. Strategi
a. Meningkatkan upaya pencegahan, mitigasi dan kesiap siagaan penanganan krisis dan
masalah kesehatan lain.
b. Mendorong terbentuknya unit kerja untuk penanganan masalah krisis kesehatan lain di
daerah.
c. Mengembangkan sistem manajemen penanganan masalah krisis dan masalah kesehatan
lain hingga ke tingkat Desa.
d. Setiap Provinsi dan Kabupaten/Kota berkewajiban membentuk satuan tugas kesehatan
yang memiliki kemampuan dalam penanganan krisis dan masalah kesehatan di
wilayahnya secara terpadu.
e. Mengembangkan sistem informasi dan kamunikasi penanganan masalah krisis dan
kesehatan lain.
f. Memperkuat jejaring Informasi dan komunikasi melalui peningkatan intensitas
pertemuan koordinasi dan kemitraan lintas program/lintas sektor, organisasi non
Pemerintah, masyarakat dan mitra kerja Internasional secara berkala.
g. Menyiapkan sarana dan prasarana  yang memadai untuk mendukung pelayanan
kesehatan bagi korban akibat krisis dan masalah kesehatan lain dengan memobilisasi
semua potensi.
h. Meningkatkan kwalitas  dan kuantitas petugas melalui pendidikan dan latihan
i. Meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat dalam mengenal, mencegah
dan mengatasi krisis dan masalah kesehatan lain di wilayahnya.
j. Mengembangkan sistim regionalisasi penanganan krisis dan masalah kesehatan lain
melalui pembentukan pusat- pusat penanganan regional.

Untuk kalangan sendiri 65


Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Kebijakan
pemerintah dalam bidang kesehatan

G. Perubahan paradigma

Paradigma Lama Paradigma baru


 Program dan Kebijakan yang  Program dan Kebijakan yang
top-down Bottom-up
 Mentalitas nrimo  Mentalitas proaktif
 Meninabobokan potensi  Pemberdayaan sumberdaya
lokal lokal
 Pembangunan Kesehatan  Pembangunan Kesehatan
berbasis Pemerintah Berbasis Masyarakat
 Sistem purna bayar  Sistem prabayar pelayanan
pelayanan kesehatan kesehatan
 Pembanguan Kesehatan  Pembangunan Kesehatan Multi
Sektoral Sektor

H. Sistem Pelayanan Kesehatan


Sistem pelayan kesehatan yang ada di Indonesia adalah dengan sistim rujukan mulai dari kontak
pertama pelayanan kesehatan samapai pada tingkat yang paling tinggi. Dalam pelayanan kesehatan
terdapat tiga bentuk yaitu:
1. Primary Health care (pelayanan kesehatan tingkat pertama)
2. Secondary health care (pelayanan kesehatan tingkat kedua)
3. Tertiary health services (pelayanan kesehatan tingkat ketiga)

Untuk kalangan sendiri 66


Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Kebijakan
pemerintah dalam bidang kesehatan

Sistem Pelayanan Kesehatan Menyeluruh Menyeluruh (Depkes)

No Tingkat Karakteristik
1 Tersier Sub. Spesialistik (RS pusat rujukan/RS tipe A)
2 Sekunder Spesialistik (RS DATI I, II/RS. Kelas B, C dan
seterusnya)
3 Primer Profesional dasar (Puskesmas, RS tipe D, praktek
dokter, klinik, R.B dll).
4 Masyarakat Posyandu/forum alih teknologi, swadaya husada
masyarakat.
5 Rumah Dasa wisma/forum alih teknologi, swalayan husada
tangga keluarga.

Unsur Pelayanan Kesehatan Primer (PHC)


1. Upaya pelayanan kesehatan primer PHC di Indonesia merupakan prioritas pembangunan
kesehatan nasional. Unsur-unsur PHC tersebut adalah:
2. Penyuluhan mengenai masalah kesehatan utama, cara pencegahan dan penanganannya.
3. Peningkatan gizi dan makanan
4. Pengadaan air bersih dan sanitasi dasar.
5. Pembinaan kesehatan ibu dan anak termasuk KB.
6. Imunisasi terhadap penyakit menular tertentu.
7. Pencegahan dan pemberantasan penyakit endemik setempat.
8. pengobatan terhadap penyakit-penyakit
9. penyediaan obat esensial

Untuk kalangan sendiri 67

Anda mungkin juga menyukai