Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN

Dosen pengampu : Tri Adi Nugroho,S.Kom.,MPH

DISUSUN OLEH

NAMA : DIAN KIRANA PUTRI

NPM : 230107001P

KELAS :A

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN FAKULTAS


KESEHATAN UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG

TAHUN 2023/2024
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DAN
MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) TERHADAP PELAYANAN
BERDASARKAN TEORI HOT-FIT

Studi ini membahas efektivitas penggunaan Sistem Informasi dan Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) terhadap pelayanan berdasarkan teori HOT-FIT. Teori HOT-FIT merupakan
pendekatan yang menggabungkan Human, Organization, dan Technology (Teknologi) untuk
mengevaluasi implementasi sistem informasi dalam suatu organisasi. Dalam konteks SIMRS
di RSU Az-Zahra, ditemukan bahwa petugas SIMRS sudah paham dalam menggunakan
SIMRS, namun dokter spesialis dan umum masih dibantu oleh perawat dalam menginput
data.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa ketidaksesuaian antara teknologi dan manusia dapat
mempengaruhi persepsi manfaat pengguna terhadap SIMRS. Faktor-faktor penghambat
tersebut meliputi ketidaksesuaian SIMRS dengan kebutuhan, persepsi bahwa pencatatan
manual lebih mudah dan cepat, serta persepsi bahwa penggunaan SIMRS menambah beban
kerja. Oleh karena itu, disarankan agar dilakukan pelatihan SIMRS untuk dokter umum dan
spesialis, serta peningkatan jaringan internet untuk mendukung operasional SIMRS.
Dalam konteks evaluasi efektivitas penggunaan SIMRS, penting untuk memonitor
penggunaan SIMRS secara berkala guna mengontrol penggunaan dan memastikan kesesuaian
dengan kebutuhan organisasi. Dengan demikian, integrasi antara Human, Organization, dan
Technology (HOT) dalam implementasi SIMRS di rumah sakit dapat meningkatkan efisiensi
dan kualitas pelayanan kesehatan.

ABSTRAK
Penggunaan Sistem Informasi dan Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) berbasis komputer
pada bagian unit Rekam Medik dilakukan secara terintegrasi. Proses manajemen data antara
lain, pengumpulan data (registrasi), pengolahan data (assembling, coding, indexing), serta
pelaporan data. Implementasi SIMRS yang ada di RSU Az-Zahra belum sepenuhnya berjalan
sempurna. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan sistem informasi
dan manajemen rumah sakit (SIMRS) terhadap pelayanan di RSU Az-Zahra Kalirejo melalui
teori HOT-FIT.
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan
kesehatan yang kompleks dan padat profesi, teknologi, serta aturan. Pengelolaan informasi di
rumah sakit seringkali menjadi tantangan, baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal.
Oleh karena itu, diperlukan peningkatan dalam pengelolaan informasi yang efisien, cepat,
mudah, akurat, dan aman. Salah satu solusi yang diterapkan adalah melalui penggunaan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) berbasis komputer.
SIMRS merupakan program aplikasi komputer yang membantu manajemen rumah sakit
dalam entri data, pengolahan data, dan pembuatan laporan data pasien. SIMRS merupakan
bagian integral dari pelayanan rumah sakit dan menjadi salah satu sendi utama dalam
kegiatan sehari-hari. Rumah Sakit Umum Az-Zahra, sebagai salah satu Rumah Sakit Tipe C
di Wilayah Kalirejo Lampung Tengah, telah menggunakan SIMRS sejak tahun 2014.
Meskipun demikian, implementasi SIMRS di RSU Az-Zahra belum berjalan dengan optimal.
Dalam konteks penggunaan SIMRS di RSU Az-Zahra, penelitian dilakukan untuk
mengevaluasi efektivitas penggunaan sistem informasi dan manajemen rumah sakit terhadap
pelayanan. Melalui pendekatan kualitatif dan rancangan penelitian eksploratif, penelitian ini
bertujuan untuk menggambarkan sejauh mana SIMRS berkontribusi terhadap pelayanan di
rumah sakit tersebut. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
wawasan yang berharga dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan kesehatan
melalui optimalisasi penggunaan SIMRS.

METODE
A. Identifikasi Variabel
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang digunakan untuk meneliti kondisi obyek
alamiah, di mana peneliti berperan sebagai instrumen utama. Teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih
menekankan pada makna daripada generalisasi. Variabel dalam penelitian ini didasarkan pada
teori HOT-FIT, yang mencakup Human, Organisasi, Teknologi, dan SIMRS.
B. Subjek Penelitian
1. Informan
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 134 tenaga kesehatan, terdiri dari dokter
penanggung jawab pelayanan (DPJP), dokter umum, perawat/bidan ruang rawat inap dan
poliklinik, petugas laboratorium, petugas radiologi, petugas gizi, petugas farmasi, bagian
pendaftaran, dan bagian keuangan.
Metode penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang
efektivitas penggunaan SIMRS terhadap pelayanan di RSU Az-Zahra Kalirejo. Dengan
melibatkan berbagai pihak terkait dalam rumah sakit, diharapkan hasil penelitian dapat
memberikan gambaran yang komprehensif tentang dampak penggunaan SIMRS terhadap
pelayanan kesehatan di institusi tersebut.

INSTRUMENT PENELITIAN
C. Instrument Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Peneliti dan asisten peneliti (perawat) sebagai pengumpul data.
2. Pedoman wawancara untuk memandu proses wawancara mendalam dengan informan.
3. HP Android untuk merekam data-data yang diperoleh selama wawancara.
4. Alat tulis untuk mencatat informasi penting selama proses penelitian.

Dengan menggunakan berbagai instrumen tersebut, peneliti dapat mengumpulkan data yang
diperlukan untuk menganalisis efektivitas penggunaan SIMRS terhadap pelayanan di RSU
Az-Zahra Kalirejo. Wawancara mendalam sebagai metode pengumpulan data akan
memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam dari sudut pandang
para informan terkait pengalaman dan persepsi mereka terhadap penggunaan SIMRS.

METODE PENELITIAN
D. Metode Penelitian
Dalam pengolahan data, peneliti menggunakan wawancara mendalam sebagai alat re-
checking atau pembuktian terhadap informasi yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara
yang digunakan adalah wawancara mendalam, di mana pewawancara dan informan terlibat
dalam proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka.
Langkah-langkah analisis data dilakukan dengan uji validitas menggunakan Triangulasi Data.
Triangulasi data dilakukan melalui:
1. Triangulasi sumber, yaitu mendapatkan data dari sumber yang berbeda dengan teknik yang
sama.
2. Triangulasi metode, dilakukan dengan mengumpulkan data menggunakan cara yang
berbeda.
3. Triangulasi analisis data, di mana data yang telah direduksi dianalisis dan dikonfirmasi
ulang kepada informan.

Selain itu, audit trail juga dilakukan untuk memeriksa keakuratan data yang telah didapat,
termasuk catatan lapangan, hasil sintesis data, analisis data, dan proses penelitian dari awal
hingga akhir. Langkah-langkah analisis data mencakup kategorisasi, pembuatan matriks,
analisis matematis sederhana, ringkasan dari tiap responden, kontekstualisasi, analisis naratif,
dan penyusunan teori. Dengan metode yang komprehensif ini, diharapkan hasil penelitian
dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang efektivitas penggunaan SIMRS di
RSU Az-Zahra Kalirejo.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil penelitian menunjukkan bahwa SIMRS di RSU Az-Zahra Kalirejo dikategorikan baik
karena telah memenuhi indikator dari aspek manusia, organisasi, dan teknologi. Dari aspek
manfaat, SIMRS juga dinilai cukup bermanfaat. Meskipun demikian, masih terdapat kendala
seperti jaringan internet yang sering terganggu dan lambat. Namun, terdapat tim IT yang siap
24 jam untuk mengatasi kendala tersebut. SIMRS di RSU Az-Zahra Kalirejo dinilai mudah
dipahami dan digunakan, dengan adanya pelatihan kepada seluruh bagian untuk
menggunakan SIMRS. Terdapat juga permintaan menu tambahan dari unit kerja untuk
penyempurnaan SIMRS.

Hasil penelitian ini konsisten dengan teori yang menyatakan bahwa sistem teknologi
informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan alur proses pelayanan RS
dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan, dan prosedur administrasi dapat memberikan
informasi yang tepat dan akurat. Meskipun SIMRS di RSU Az-Zahra Kalirejo masih
mengalami kendala, upaya terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan
bantuan tim IT yang siap membantu.
Dengan demikian, disarankan kepada tim IT RS untuk terus meningkatkan kualitas jaringan
internet, memberikan pelatihan yang lebih intensif kepada seluruh bagian, serta
memperhatikan permintaan menu tambahan dari unit kerja untuk penyempurnaan SIMRS.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan penggunaan SIMRS di RSU Az-Zahra Kalirejo
dapat semakin efektif dan memberikan manfaat yang optimal bagi pelayanan kesehatan di
rumah sakit tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan SIMRS di RSU Az-
Zahra Kalirejo telah menunjukkan efektivitas yang baik dalam aspek manusia, organisasi, dan
teknologi. Meskipun terdapat kendala seperti gangguan pada jaringan internet, upaya telah
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Dukungan penuh dari direktur, manajemen, dan
staf RS serta pemahaman petugas SIMRS telah menjadi faktor penting dalam penggunaan
SIMRS yang efektif. Selain itu, adanya permintaan menu tambahan dari unit kerja juga
menunjukkan kesadaran untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa saran dapat diberikan:
1. Tim IT RS perlu terus meningkatkan kualitas jaringan internet untuk mengurangi gangguan
yang sering terjadi.
2. Pelatihan SIMRS perlu ditingkatkan, khususnya untuk dokter spesialis dan dokter umum,
agar penggunaan SIMRS dapat optimal.
3. Perhatian lebih terhadap permintaan menu tambahan dari unit kerja untuk penyempurnaan
SIMRS agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna.

Dengan implementasi saran-saran di atas, diharapkan penggunaan SIMRS di RSU Az-Zahra


Kalirejo dapat terus meningkatkan efektivitasnya dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai