Anda di halaman 1dari 10

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

ABSTRAK
Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh
seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan
kepada masyarakat. Parturan perundang-undangan yang menyebutkan sistem informasi
kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi
desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang
petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin modern dan
tersedia memungkinkan segala aktivitas manusia menjadi lebih mudah, murah dan cepat.
Dampak positif dari perkembangan tersebut telah memungkinkan setiap orang dengan mudah
berkomunikasi dan bertransaksi secara realtime tanpa dibatasi ruang dan waktu (Kadir, 2014).
Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis komputer (Computer
Based Hospital Information System) di Indonesia telah dimulai pada akhir dekade 80’an.
Salah satu rumah sakit yang pada waktu itu telah memanfaatkan komputer untuk mendukung
operasionalnya adalah Rumah Sakit Husada. Departemen Kesehatan dengan proyek bantuan
dari luar negeri, juga berusaha mengembangkan Sistem Informasi Rumah Sakit pada
beberapa rumah sakit pemerintah dengan dibantu oleh tenaga ahli dari UGM. Namun,
tampaknya komputerisasi dalam bidang per-rumah sakit-an, kurang mendapatkan hasil yang
cukup memuaskan semua pihak. Rumah Sakit, sebagai salah satu institusi pelayan kesehatan
masyarakat akan melayani traksaksi pasien dalam kesehariannya. Pemberian layanan dan
tindakan dalam banyak hal akan mempengarui kondisi dan rasa nyaman bagi pasien. Semakin
cepat akan semakin baik karena menyangkut nyawa pasien (Firmansyah, 2015).

Kata Kunci : Sistem Informasi Keperawatan

ABSTRACT

He health information system is a systematic management of information at all levels of


government in the context of providing services to the public. The statutory regulations that
state health information systems are Kepmenkes Number 004 / Menkes / SK / I / 2003
concerning policies and strategies for decentralization in the health sector and Kepmenkes
Number 932 / Menkes / SK / VIII / 2002 concerning implementation guidelines for the
development of district health information reporting systems. city.
The development of information and communication technology which is increasingly
modern and available allows all human activities to become easier, cheaper and faster. The
positive impact of these developments has enabled everyone to easily communicate and
transact in real time without being limited by space and time (Kadir, 2014).
The development of computer-based hospital information systems (Computer Based Hospital
Information Systems) in Indonesia began in the late 80's. One of the hospitals at that time had
used computers to support its operations was the Husada Hospital. The Ministry of Health,
with a project assistance from abroad, is also trying to develop Hospital Information Systems
in several government hospitals with the help of experts from UGM. However, it seems that
computerization in the field of hospitals does not get enough satisfactory results for all
parties. Hospital, as one of the public health service institutions will serve patient transactions
on a daily basis. The provision of services and actions in many ways will affect the condition
and comfort for the patient. The sooner the better because it involves the patient's life
(Firmansyah, 2015).
Keywords: Nursing Information Systems

PENDAHULUAN Informasi Rumah Sakit pada beberapa


rumah sakit pemerintah dengan dibantu
Sistem informasi kesehatan
oleh tenaga ahli dari UGM. Namun,
merupakan suatu pengelolaan informasi di
tampaknya komputerisasi dalam bidang
seluruh seluruh tingkat pemerintah secara
per-rumah sakit-an, kurang mendapatkan
sistematis dalam rangka penyelengggaraan
hasil yang cukup memuaskan semua pihak.
pelayanan kepada masyarakat. Parturan
Rumah Sakit, sebagai salah satu institusi
perundang-undangan yang menyebutkan
pelayan kesehatan masyarakat akan
sistem informasi kesehatan adalah
melayani traksaksi pasien dalam
Kepmenkes Nomor
kesehariannya. Pemberian layanan dan
004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan
tindakan dalam banyak hal akan
dan strategi desentralisasi bidang
mempengarui kondisi dan rasa nyaman
kesehatan dan Kepmenkes Nomor
bagi pasien. Semakin cepat akan semakin
932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang
baik karena menyangkut nyawa pasien
petunjuk pelaksanaan pengembangan
(Firmansyah, 2015).
sistem laporan informasi kesehatan
Semakin besar jasa layanan suatu
kabupaten/kota.
rumah sakit, akan semakin kompleks pula
Perkembangan teknologi informasi
jenis tindakan dan layanan yang harus
dan komunikasi yang semakin modern dan
diberikan yang kesemuanya harus tetap
tersedia memungkinkan segala aktivitas
dalam satu koordinasi terpadu. Karena
manusia menjadi lebih mudah, murah dan
selain memberikan layanan, rumah sakit
cepat. Dampak positif dari perkembangan
juga harus mengelola dana untuk
tersebut telah memungkinkan setiap orang
membiayai operasionalnya. Melihat situasi
dengan mudah berkomunikasi dan
tersebut, sudah sangatlah tepat jika rumah
bertransaksi secara realtime tanpa dibatasi
sakit menggunakan sisi kemajuan
ruang dan waktu (Kadir, 2014).
komputer, baik piranti lunak maupun
Perkembangan Sistem Informasi
perangkat kerasnya dalam upanya
Rumah Sakit yang berbasis komputer
membantu penanganan manajemen yang
(Computer Based Hospital Information
sebelumnya dilakukan secara manual
System) di Indonesia telah dimulai pada
(Wandoko & Sitokdana, 2019).
akhir dekade 80’an. Salah satu rumah sakit
Jaringan sistem pelayanan kesehatn
yang pada waktu itu telah memanfaatkan
tersebut memerlukan sistem informasi
komputer untuk mendukung
yang saling mendukung dan terkait,
operasionalnya adalah Rumah Sakit
sehingga setiap kegiatan dan program
Husada. Departemen Kesehatan dengan
kesehatan yang dilaksanakan dan
proyek bantuan dari luar negeri, juga
dirasakan oleh masyarakat dapat diketahui,
berusaha mengembangkan Sistem
difahami, diantisipasi dan dikelola dengan sejauh mana gambaran Sistem Informasi
sebaik-baiknya. Departemen Kesehatan Keperawatan di dunia kesehatan. Populasi
telah membangun sistem informasi dalam systematic review ini adalah seluruh
kesehatan yang disebut SIKNAS yang jurnal yang terdapat di google scholar
melingkupi sistem jaringan informasi maupun E-resources dengan kata kunci
kesehatan mulai dari kabupaten sampai ke Sistem Informasi Keperawatan. Dalam
pusat. Namun demikian dengan hasil pencarian, ditemukan sekitar 571
keterbatasan artikel terkait. Adapun kriteria inklusi yang
sumberdaya yang dimiliki, SIKNAS belum telah ditetapkan dalam metode ini antara
berjalan sebagaimana mestinya (Wandoko lain:
& Sitokdana, 2019). 1. Jurnal yang di publikasikan dalam
Berdasarkan latar belakang di atas, kurun waktu 2010-2020
sangat pentin dilakukan kajian leih lanjut. 2. Jurnal yang telah terakreditasi
Dakam hal ini megumpulkan beragai internasional (ISSN, ISBN, DOI)
informasi yang erkaitan dengan “Sistem 3. Penelitian kuantitatif (data primer)
Informasi Keperawatan” perlu dilakukan 4. Terdapat tema-tema terkait Sistem
analisis menggunakan, metode Sytematic Informasi Keperawatan.
Review. Tinjauan analisis dilakukan untuk
menganalisis sejauhmana pekerja Sedangkan kriteria ekslusi yang telah
kesehatan tentang teknoloi terutama ditetapkan dalam metode ini. Antara lain:
Sistem Informasi Kesehatan
1. Jurnal yang diterbitkan diluar tahun
ini(Firmansyah, 2015).
2010-2020
2. Penelitian duplikatif
METODE PENELITIAN
3. Jurnal yang tidak terakreditasi
Jenis rancangan penelitian yang internasional (DOI, ISBN, ISSN)
digunakan dalam penelitian ini adalah 4. Penelitian kualitatif
rancangan penelitian systematic review.
Penelitian systematic review adalah Berdasarkan kriteria inklusi tersebut,
penulisan ringkasan berdasarkan masalah peneliti membahas 5 jurnal terkait Sistem
penelitian. Systematic review ini akan Informasi Keperawatan. Dalam systematic
diperoleh dari penelusuran jurnal review ini, peneliti menggunakan beberapa
penelitian-penelitian ilmiah dari rentang jurnal yang diperoleh dari google scholar
tahun 2010-2020 dengan menggunakan maupun E-resources dan telah di telaah
database Google Schoolar dan E-resources dalam bentuk systematic review.
dengan kata kunci Sistem Informasi
Keperawatan ini bertujuan menganalisis

DIAGRAM SYSTEMATIC REVIEW


Gambar. 1 Flow Diagram Sistem Informasi Keperawatan

N : 571 Artikel penelitian tentang


Sistem Informasi Keperawatan N : 30 Artikel penelitian tentang Sistem
Berdasarkan Penelusuran Google Informasi Keperawatan Berdasarkan
Scholer Penelusuran E-resources

Screening
N : 60 Artikel penelitian yang dikumpulkan oleh Reviewer

N : 60 Artikel penelitian di seleksi N : 25 Artikel penelitian sesuai dengan


melalui judul kriteria inklusi
Eligibility

N : 15 Artikel full text dikaji sesuai N : 30 Artikel penelitian sesuai dengan


kelayakan dan persyaratan kriteria ekslusi

Included

N : 5 artikel penelitian yang sesuai kriteria yang di ambil oleh reviewer

(Flow Diagram Prisma)

TABEL

No Judul Penuli Tahu Tujuan Design Sampel Instrume Hasil


s n n
1 Manfaat dan Wando 2019 Tujuan dari literatur Publikasi Jurnal & Pengaplikasian sistem
Hambatan ko & kajian e review dari tahun artikel informasi keperawatan
dalam Sitokd literatur ini 1993 hingga dirasakan memberikan
Pelaksanaan ana adalah untuk 2014, manfaat bagi perawat
Sistem mengetahui menggunaka dan juga pasien, namun
Informasi manfaat dan n manfaat tersebut belum
Keperawatan hambatan PROQUEST, sempurna karena
system Ebsco dan adanya hambatan dan
informasi Science kendala dalam
keperawatan Direct pengaplikasian sistem
tersebut yang
menjadikan manfaat
yang dirasakan belum
begitu maksimal.
2 RANCANG Kadir 2014 bertujuan Eksperi Pedoman Hardwar Dari Hasil
BANGUN merancang men MTBS, e dan Pengembangan
SISTEM bangun kualitati Aturan- Softwar Aplikasi bahwa
INFORMAS sistem f aturan terkait e aplikasi dapat diakses
I ASUHAN informasi asuhan melalui PC. Selain
KEPERAWA asuhan keperawatan, dapat diakses melalui
TAN BAGI keperawatan Dokumen PC aplikasi juga dapat
PENDERITA bagi diagnosa diakses melalui
PNEUMONI penderita keperawatan /Smartphone, Aplikasi
A pneumonia dapat menampilkan
yang dapat hasil diagnosa dan
membantu tindakan berdasarkan
tenaga PES.
perawat
dalam
melakukan
analisa dan
kajian pasien
berdasarkan
dengan
metoda PES
(problem
etiologi,
Sysmtom)
dan standar
asuhan
keperawatan
NANDA
3 NURSING Jooste 2015 Tujuan dari Kuantita Perawat di (Decisio Informatic nursing
INFORMATI K NI adalah tif Rumah Sakit n harus mampu
CS untuk support melakukan hubungan
memperbaiki system) yang kompleks diantara
populasi aplikasi elemen-elemen tersebut
kesehatan, kompute dan memahami
masyarakat, r bagaimana
keluarga, dan memfasilitasi
individu pembuatan keputusan
dengan
mengoptimal
kan
manajemen
informasi
dan
komunikasi
4 SISTEM Johans 2019 Sebagai Kuantita Perawat di Data Sistem informasi
INFORMAS son P., sarana tif Rumah Sakit pasien kesehatan yang efektif
I Peterss sebagai dan memberikan dukungan
KESEHATA on G. penunjang kompute informasi bagi proses
N Nilsso pelayanan r pengambilan keputusan
n G. kesehatan di semua jenjang,
yang bahkan di puskesmas
diberikan atau rumah sakit kecil
kepada sekalipun.
masyarakat.
5 Penerapan Muha 2018 untuk cross 67 orang Kuesion Hasil penelitian secara
Sistem mmad mengetahui sectional er statistik menunjukkan
Informasi Sidiq faktor-faktor pengetahuan,
Manajemen yang keterampilan,
di Rumah berpengaruh hardware, sotware,
Sakit Putri terhadap LAN, dan metode
Hijau Medan penerapan berhubungan dengan
sistem sistem informasi
informasi manajemen (p< 0.05).
manajemen Hasil uji regresi
di Rumah logistik berganda
Sakit Putri diketahui variabel yang
Hijau Medan berhubungan dengan
Tahun 2017. sistem informasi
manajemen adalah
keterampilan,
hardware, dan metode.
Keterampilan
merupakan faktor yang
paling dominan
berhubungan dengan
sistem informasi
manajemen.
6 International Häyrin 2019 Evaluation of Kuantati Perawat di (Decisio Informatic nursing
journal of ena, electronic f Rumah Sakit n harus mampu
medical K., nursing support melakukan hubungan
informatics Lamm documentatio system) yang kompleks diantara
intaka n—Nursing aplikasi elemen-elemen tersebut
nenb, process kompute dan memahami
J., & model and r bagaimana
Sarant standardized memfasilitasi
ob, K. terminologie pembuatan keputusan
s as keys to
visible and
transparent
nursing
7 SISTEM Dahla 2019 Tujuannya system Klinik Kuesion Terdapat menu
INFORMAS n, S.A untuk develop Pratama er pendaftaran, pelayanan,
I & merancang ment life Mitra Sehat pembayaran,
MANAJEM Sukina sistem cycle manajemen data dan
EN RAWAT nto, informasi (SDLC) laporan yang dapat
JALAN DI manajemen membantu petugas
KLINIK pasien rawat dalam memberikan
PRATAMA: jalan berbasis pelayanan pendaftaran
SURAT web pasien baru,
KETERANG menggunaka pendaftaran pasien
AN MEDIS, n metode lama, penyimpanan
LAPORAN system hasil pemeriksaan,
KUNJUNGA development penyimpanan
N PASIEN, life cycle pembayaran,
OBAT, (SDLC) khususnya dalam
PEMBAYAR pembuatan surat
AN keterangan medis dan
pembuatan laporan
kunjungan pasien, obat
dan pembayaran.
8 Computers, Nilsso 2014 Social Kuantati Perawat di (Decisio Sistem informasi
Informatics, n L., challenges f Rumah Sakit n kesehatan yang efektif
Nursing Erikse when support memberikan dukungan
n S. & implementing system) informasi bagi proses
Borg Information aplikasi pengambilan keputusan
C Systems in kompute di semua jenjang,
everyday r bahkan di puskesmas
work in a atau rumah sakit kecil
nursing sekalipun.
context.
Computers,
Informatics,
Nursing
9 Evaluasi Murnit 2016 mengetahui pendeka 40 orang Kuesion pada kinerja SIM
Kinerja a , Eko kinerja tan er farmasi dikatagorikan
Sistem ,dkk. sistem kuantitat baik (75%). Kinerja
Informasi informasi if. SIM farmasi
Manajemen farmasi di dikatagorikan kurang
Farmasi Di RS Roemani baik (55%) dari aspek
Rs Roemani Muhammadi human, kurang baik
Muhammadi yah ditinjau (57,5%) dari aspek
yah Dengan dari persepsi organization dan baik
Metode Hot pengguna (55%) dari aspek
Fit Model dengan technology. Penelitian
menggunaka ini menghasilkan
n indikator simpulan Kinerj
HOT Fit
Model.

HASIL TELAAH Systematic review ini dilakukan


dengan mulai mencari beberapa jurnal dokumentasi, komunikasi, mendukung
yang sudah terakreditasi yang ditelusuri proses pengambilan keputusan,
dari google scholar dan E-Resources yang mengembangkan dan mendesiminasikan
berkaitan dengan Sistem Informasi pengetahuan baru, meningkatkan kualitas,
Keperawatan ditemukan ratusan referensi. efektifitas dan efisiensi asuhan
Pencarian referensi ini terbatas pada artikel keperawaratan dan memberdayakan pasien
yang diterbitkan antara tahun 2010-2020. untuk memilih asuhan kesehatan yang
Kemudian dari hasil pencarian, didapatkan diiinginkan. Kehandalan suatu sistem
sekitar 571 artikel menjelaskan tentang informasi pada suatu organisasi terletak
Sistem Informasi Keperawatan yang telah pada keterkaitan antar komponen yang ada
dikumpulkan. sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan
menjadi suatu informasi yang berguna,
Kata kunci dalam pencarian adalah
akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan
Sistem Informasi Keperawatan. Data yang
untuk suatu organisasi.
relevan di ekstrak dengan memilih artikel
yang sesuai dengan kriteria inklusi antara Sistem informasi ini diharapkan
lain: Jurnal yang di publikasikan dalam dapat meningkatkan kualitas pelayanan
kurun waktu 2010-2020, jurnal yang telah dalam mencapai standar mutu pelayanan.
terakreditasi internasional (ISSN, ISBN, Indikator klinik mutu pelayanan antara
DOI), penelitian kuantitatif (data primer), lain: pengukuran angka pasien jatuh,angka
terdapat tema-tema terkait Sistem decubitus, pneumonia nosokomial, infeksi
Informasi Keperawatan, penelitian yang nosokomial, dan angka kejadian medical
terkait dengan masalah yang akan diteliti. error (Lewis, 2003) dalam Dahlan (2019).
Sedangkan kriteria eksklusi terdiri dari:
Berdasarkan kajian literaur,
jurnal yang diterbitkan diluar tahun 2010-
terdapat beberapa kata kunci yang dapat
2020, penelitian duplikatif, jurnal yang
diambil dari manfaat yang dirasakan oleh
tidak terakreditasi internasional (DOI,
perawat dalam penggunaan sistem
ISBN, ISSN), penelitian kualitatif. Dari 60
infomasi keperawatan, yakni merasa lebih
artikel, 5 artikel yang diambil dan sesuai
banyak waktu yang digunakan untuk
dengan kriteria inklusi yang telah
bersama dengan pasien, mengurangi kertas
ditetapkan oleh peneliti, diperoleh data dan
(kehilangan data kertas), kontrol kesalahan
diperiksa secara detail, yang terdiri dari
mudah dicapai, tersedianya data yang
penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif
dapat digunakan untuk penelitian, serta
desain cross sectional, penelitian
tersedianya data sebagai landasan
kuantitatif deskriptif, penelitian desain
perlindungan hukum bagi perawat. Selain
observational, penelitian metode
itu, dengan sistem yang terintegrasi,
systematic review. Dari proses systematic
komunikasi antar interprofesional
review diperoleh bahwa terdapat berbagai
dirasakan meningkat, sebab data dapat
tema yang terkait dengan Sistem Informasi
diakses dengan mudah oleh tenaga
Keperawatan.
kesehatan (Jooste K. 2015).
PEMBAHASAN
Adanya evaluasi sistem akan
Menurut ANA (Mcline, 2005) memberikan manfaat terhadap
dalam Dahlan (2019) sistem informasi pengembangan sistem yang ada. Namun
keperawatan berkaitan dengan legalitas menariknya, bahwa beberapa perawat
untuk memperoleh dan menggunakan data, merasakan bahwa sistem informasi ini
informasi dan pengetahuan tentang standar bermanfaat sebab mengurangi waktu
pencatatan dan memberikan waktu bagi memungkinkan pengembangan dan
perawat untuk lebih lama bersama dengan perbaikan untuk memenuhi kebutuhan
pasien, namun disisi lain beberapa perawat instansi.
merasakan sebaliknya , bahwa dengan
Pelatihan lebih lanjut dibutuhkan
sistem komputerisasi ini, mereka lebih
untuk lebih mengefektifkan sistem ini,
banyak berhadapan dengan komputer
agar perawat tidak merasa lebih banyak
dibandingkan bersama dengan pasien.
meluangkan waktu didepan komputer
Perawat harus memanfaatkan teknologi
dibandingkan bersama dengan
informasi, terutama teknologi klinis, untuk
pasien.Selain dari sumber daya pengguna,
berfungsi dalam pengaturan perawatan
sistem ini juga sebaiknya diberikan
kesehatan kontemporer di seluruh dunia
dukungan oleh manajemen tingkat atas,
(Jooste K. 2015).
agar pemeliharaan sistem juga dapat
Ketika penggunaan teknologi dilakukan guna memperlancar operasional
informasi perawat, masalah yang mereka sistem yang ada
hadapi, dan saran solusi mereka untuk
masalah tersebut dianggap berdasarkan
temuan dari penelitian ini, jelas terlihat
bahwa mereka membutuhkan dukungan
serius pada penggunaan teknologi ini.Itu
tidak cukup untuk melengkapi perusahaan
medis dengan teknologi baru untuk
menyediakan layanan perawatan kesehatan
yang tepat. Selain itu, dukungan yang
diperlukan harus disediakan bagi para
profesional kesehatan untuk memahami
dan menggunakan teknologi ini secara
efektif (Sitokdana, & Wijaya. 2018).
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan systematicreviewdi
atas, peneliti menyimpulkan bahwa
Pengaplikasian sistem informasi
keperawatan dirasakan memberikan
manfaat bagi perawat dan juga pasien,
namun manfaat tersebut belum sempurna
karena adanya hambatan dan kendala
dalam pengaplikasian sistem tersebut yang
menjadikan manfaat yang dirasakan belum
begitu maksimal.
Setiap sistem harus cukup fleksibel
untuk disesuaikan agar sesuai dengan
budaya pemberi perawatan dan organisasi
di area mana pun daripada memaksakan
metode pengorganisasiannya sendiri. Jadi
sistem harus bersifat ‘organik’,
324331.
Nilsson L., Eriksen S. & Borg C. (2014)
Social challenges when
DAFTAR PUSTAKA
implementing Information
Abdul Kadir, 2014. Pengenalan Sistem Systems in everyday work in a
Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: nursing context. Computers,
Penerbit Andi. Informatics, Nursing 32 (9),
442–450.
Dahlan, S.A & Sukinanto, 2019. Jurnal
Keperawatan muhammadiyah. Jakarta. Setyono, Sitokdana, Wijaya, 2018.
Perencanaan Strategis Sistem
Firmansyah, 2015. Perencanaan Strategis Informasi Menggunakan Ward
Sistem Informasi dan andPeppard (Studi kasus :
Teknologi Informasi Gereja Kristen Jawa
Menggunakan metode Ward Plengkung). Repository
and Peppard pada PT Akcaya Universitas Kristen Satya
Utama Press (PONTIANAK Wacana Salatiga.
POST). Jurnal Khatulistiwa
InformatikaVol.3 No.1. Wandoko, D & Sitokdana, M, 2019.
Perencanaan Strategis Sistem
Häyrinena, K., Lammintakanenb, J., & Informasi Di Yayasan
Sarantob, K. (2010). Binerburih Semarang
Evaluation of electronic Menggunakan Ward And
nursing documentation— Peppard. Malang : ISSN
Nursing process model and 2085-4218.
standardized terminologies as
keys to visible and transparent
nursing. International journal
of medical informatics 79 (1),
554-564.
Johansson P., Petersson G. Nilsson G.
(2017) Experience of using a
personal digital assistant in
nursing practice – a single
case study. Journal of Nursing
Management 19 (7), 855–862.
Jooste K. (2015) Current nursing practice:
challenges and successes.
Journal of Nursing
Management 19 (7), 833–836.
Lammintakanena, J., Sarantoa, K., &
Kivinenb, T. (2010). Use of
electronic information systems
in nursing management.
International journal of
medical informatics, 79 (1),

Anda mungkin juga menyukai