KESEHATAN
Sistem Informasi Kesehatan menurut pendapat Van de Velde dan Degoulet, 2003
(Kusumadewi, dkk, 2009) dapat dibedakan dalam berbagai perspektif yaitu perspektif
fungsional dan perspektif arsitekhtur teknologi. Dua perspektif ini bukan generik dan tidak
hanya berlaku untuk Sistem Informasi Kesehatan saja, tapi juga untuk informasi
A.PERSPEKTIF FUNGSIONAL
Perspektif Fungsi Sistem Informasi Kesehatan dapat dikelompokkan menjadi tiga:
Sistem Informasi Rumah Sakit terbatas pada fungsi dukung operasional dan
medis dilingkup rumah sakit, Sistem Informasi Kesehatan Publik memiliki ruang
lingkup yang lebih luas. Kantor-kantor pemerintah yang mengurusi kesehatan dan
lembaga layanan kesehatan non rumah sakit, seperti pusat kesehatan masyarakat
(puskesmas), masuk dalam ranah sistem informasi ini. Fungsi surveilans atau
perkembangan kondisi kesehatan masyarakat (seperti cuaca epidemik) dapat
ditambahkan ke dalam satu fitur sistem informasi kesehatan publik ini. Sistem
informasi kesehatan muncul karena. Sistem informasi ini disebut juga sistem
informasi kesehatan masyarakat (Van de Velde dan degoulet, 2003), e- Sistem
informasi kesehatan masyarakat (Tan et al., 2005) atau informatika kesehatan
masyarakat (Yasnoff et al., 2001). Sistem Informasi kesehatan menurut Yasnoff,
Overhage, Humphreys, dan La venture (2001: 537) sebagai “aplikasi informasi dan
komputer yang sistematis untuk praktik kesehatan masyarakat, penelitian, dan
pembelajaran”. Pengembangan bidang ini dan diseminasi pengetahuan dan keahlian
informatika untuk profesional kesehatan publik adalah kunci informasi untuk
meningkatkan kesehatan publik. seperti pusat kesehatan masyarakat (puskesmas),
masuk dalam ranah sistem informasi ini. Pengembangan bidang ini dan diseminasi
pengetahuan dan keahlian informatika untuk profesional kesehatan publik adalah
kunci informasi untuk meningkatkan kesehatan publik. seperti pusat kesehatan
masyarakat (puskesmas), masuk dalam ranah sistem informasi ini. Pengembangan
bidang ini dan diseminasi pengetahuan dan keahlian informatika untuk profesional
kesehatan publik adalah kunci informasi untuk meningkatkan kesehatan
publik. seperti pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), masuk dalam ranah sistem
informasi ini.
2. Sistem Terdistribusi
Dalam era keterbukaan dan era keterhubungan, maka diperlukan mekanisme
yang dapat saling menghubungkan satu sistem dengan sistem yang lain. Proses
keterhubungan ini menjadi kompleks ketika tiap dibangun dengan platform dan sistem
yang berbeda. Contoh, sebuah rumah sakit dapat melayani proses pemesanan pasien
secara online dan melayani pembayaran tagihan rumah sakit melalui internet
banking. Setiap sistem yang terkait, yaitu sistem informasi yang sakit bayar, dan user
interface pembayaran, harus terhubung dengan mekanisme yang diperlukan data
bertukar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses tersebut. Mekanisme yang
dimaksud adalah dengan menggunakan web, CORBA, DCOM, dan layanan
web. Dengan menggunakan sistem terdistribusi, data akan ke arah sistem yang
berbeda, dan cetak melalui jaringan komputer. Dalam lingkungan terdistribusi,
aplikasi yang berjalan merupakan kumpulan interaksi dari berbagai komponen, data
objek, objek aplikasi, dan user interface.
C. KESIMPULAN
D. SUMBER
4.http://artikelbidanwong.blogspot.co.id/2017/09/perspektif-sistem-informasi-
kesehatan.html
5.http://guyeojafkmunsri.blogspot.co.id/2013/05/perspektif-fungsional-sistem-
informasi.html
6. https://midwife002.blogspot.co.id/2017/09/perspektif-informasi-kesehatan.html
7. http://mymollymidwifery.blogspot.co.id/2017/09/pengantar-sistem-informasi-
kesehatan_10.htm