Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM MATEMATIKA KAUANGAN

Di susun oleh:
Nasywa Azizah (2304301001)
Erny Rachmawati (2304301044)
Amelia Setia Putri (2304301045)
Muhammad Aldy Mulyana (2304301058)
Fatimah (2304301069)
Wahyu Eka Pratiwi (2304301092)

Dosen Pengampu:
WIDYA ASTUSI ALAM SUR,M.Sc

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


MATEMATIKA KEUANGAN
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
2024
LATAR BELAKANG

Tantangan Pasar Modal Indonesia


Sebagai konsekuensi dari globalisasi dan integrasi ekonomi, maka kinerja pasar modal
sangat tergantung dari kinerja ekonomi nasioal, regional, dan internasional. Laju pertumbuhan
pasar modal turut ditentukan oleh berbagai indicator makro ekonomi seperti laju, inflasi, tingkat
suku bunga, nilai tukar, dan besaran indicator makro lainnya. Hal ini menjadi pondasi penting
bagi pertumbuhan pasar modal ke depan karena akan menentukan sejauh mana tingkat laju
pertumbuhan pasar modal. Beberapa indicator ekonomi yang berpengaruh terhadap kinerja pasar
modal antara lain; tingkat suku bunga, laju inflasi, dan nilai tukar.
Perkembangan ekonomi regional baik di kawasan Amerika, Eropa, dan Asia.
Berpengaruh terhadap ekonomi dunia. Demikian pula krisis surat utang yang melanda Negara
Uni Eropa seperti Yunani, Portugal, Italia dan lain-lain dapat berdampak buruk bagi kawasan
ekonomi lainnya.
Pasar saham di Indonesia mengalami pertumbuhan kinerja yang sangat baik dan hal ini
dapat dilihat dari pertumbuhan indeks harga saham. Ketika kasus subprime tahun 2008, indeks
harga saham mengalami penurunan yang sangat tajam bahkan hampir menyentuh level 1.100.
untuk itu di perlukan suatu sweetener agar pasar sekunder tetap terus bergairah dalam
bertransaksi.
ARTIKEL

Saham BMRI Sentuh Rekor Lagi Di Rp6.625/unit


Artikel Chandra Dwi, CNBC Indonesia
16 Januari 2024 13:09

Saham emiten bank BUMN PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terpantau kembali melesat dan
menyentuh lagi rekor tertingginya pada perdagangan sesi 1 selasa (16/11/2023).
Hingga pukul 12:00 WIB, Saham BMRI melonjak 1,92% ke posisi harga Rp 6.625/unit. Saham
BMRI kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masanya pasca pemecahan saham atau stock
split di Rp 6.625/unit. Adapun terakhir BMRI mencetak ATH yakni pada perdagangan 12
Januari lalu di Rp 6.575/unit.
Saham BMRI sudah diperdagangkan sebanyak 3.700 kali dengan volume transaksi mencapai
25,06 juta lembar saham dan nilai transaksinya mencapai Rp 165,1 miliar. Adapun kapitalisasi
pasarnya saat ini mencapai Rp 618,33 triliun
Hingga pukul 12;00 WIB di order bid atau beli, pada harga Rp 6.400/unit, menjadi antrian beli
paling banyak di sesi 1 hari ini, yakni mencapai 49.008 lot atau sekitar Rp 31,4 miliar.
Sedangkan di order offer atau jual, di harga Rp 6.650/unit menjadi antrian jual terbanyak pada
sesi 1 hari ini, yakni mencapai 29.871 lot atau sekitar Rp 19,9 miliar
Saham BMRI berhasil rebound di sesi 1 hari ini, setelah kemarin ditutup terkoreksi. Kinerja
keuangan perseroan pada 2023 yang diprediksi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya menjadi
penopang saham BMRI pada hari ini.
Sebagai informasi, per November 2023, BMRI kembali melanjutkan kinerja yang positif bahkan
melebihi ekspetasi pertumbuhan yang dipasang perseroan.
Pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara bank only per November 2023 telah mencapai 13,65%
menembus Rp 1.046,05 triliun. Pencapaian kredit ini mendorong pertumbuhan asset BMRI
secara bank only ke level Rp 1.628 triliun, atau naik 8,36%
Dari sis pendanaan, BMRI masih mampu mencatat kenaikan dana pihak ketiga (DPK) sebesar
6,06%(yoy). Meski tumbuh satu digit, kenaikan DPK Bank Mandiri didominasi oleh dana murah
yakni giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 10,08% dan 7,21% pada November 2023
Hal ni menandakan biaya dana Bank Mandiri semakin menurun, yang ditandai oleh kenaikan
rasio dana murah (current account saving account/CASA) yang telah menyentuh level 79%
secara bank only atau naik 191 basis poin (bp).
Adapun laba bersih BMRI secara bank only pada November 2023 juga tercatat sudah mencapai
Rp 45,06 triliun atau naik signifikan 29,45% dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp
34,81 triliun
Selain itu, sentiment dari tahun politik atau menjelang pemilu 2024 yang hanya tinggal sebulan
lagi juga berturut menopang saham-saham perbankan utamanya bank jumbo.
Hal ini karena perputaran uang beredar cenderung meningkat saat menjelang pemilu, sehingga
hal ini dapat menguntungkan perbankan.
IIF Terbitkan Obligasi Rp 355,19 M, kupon capai 8,25%
Mentari Pupadini, CNBC Indonesia
15 Januari 2024 14:05

PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) telah menerbitkan Surat Berharga Perpetual


Berwawasan Lingkungan Indonesia Infrastructure Finance Tahun 2023 dengan nilai emisi
sebesar Rp 355,19 miliar pada 10 Januari 2024.
Presiden Direktur IIF Reynaldi Hermansjah mengatakan imbal bagi hasil Surat Berharga
Perpetual Berwawasan Lingkungan Indonesia Infrastructure Finance Tahun 2023 sebesar 8,25%
per tahun.
Obligasi ini diterbitkan dengan tujuan utama memperkuat struktur modal IIF. Dana yang berhasil
dihimpun akan digunakan untuk membiayai proyek infrastuktur berkelanjutan yang berlandaskan
prinsip Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) di Indonesia.
Karena bersifat perpetual, maka Surat Berharga ini tidak memiliki jangka waktu, namun
instrument ini memiliki opsi tebus atas pelunasan pokok pada tahun ke-5 dan setiap ulang tahun
penerbitan sesudahnya.
Sekedar informasi, obligasi tersebut merupakan instrument yang pertama menggunakan
mekanisme penawaran umum di Indonesia. Surat Berharga tersebut juga merupakan instrument
pertama yang mengimplementasikan aturan PJOK 11/2018 perihal Penawaran Umum Efek
Bersifat Utang dan/atau sukuk kepada Pemodal Profesional.
Sebelumnya, IIF juga telah menerbitkan kupon Obligasi Berkelanjutan ll Indonesia Infrastructure
Finance Tahap l Tahun 2023 sebesar 6,45% untuk tenor 370 hari; 6,70% untuk tenor 3 tahun dan
6,80% untuk tenor 5 tahun.
Adapun imbal hasil Surat Berharga Perpetual Berwawasan Lingkungan IFF Tahun 2023 sebesar
8,25% per tahun. Obligasi Berkelanjutan ll IIF Tahap l Tahun 2023 sebesar Rp 500 miliar yang
tercatat pada tanggal 27 Desember 2023.
“Hal tersebut merupakan upaya kami dalam melibatkan partisipasi masyarakat untuk mendukung
pertumbuhan proyek infrastuktur yang berkelanjutan di Indonesia” ungkap Reynaldi

 Kesimpulan Artikel Saham


Kesimpulan dari perkembangan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menunjukkan kinerja
positif, dengan mencapai rekor tertinggi pada sesi 1, 16 November 2023. Saham BMRI melonjak
1,92% menjadi Rp 6.625/unit, mencetak ATH pasca pemecahan saham. Transaksi saham
mencapai 3.700 kali, volume 25,06 juta lembar, dan nilai transaksi Rp 165,1 miliar, dengan
kapitalisasi pasar Rp 618,33 triliun.

Pada order bid, harga Rp 6.400/unit menjadi antrian beli paling banyak, sedangkan pada order
offer, harga Rp 6.650/unit menjadi antrian jual terbanyak. Saham berhasil rebound di sesi 1 hari
ini, didukung oleh kinerja keuangan positif pada 2023, yang diprediksi lebih baik dari tahun
sebelumnya.

Pertumbuhan kredit Bank Mandiri mencapai 13,65%, mendorong pertumbuhan asset BMRI
secara bank only sebesar 8,36%. Kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6,06% didominasi
oleh dana murah (giro dan tabungan), menurunkan biaya dana dan meningkatkan rasio CASA
menjadi 79%. Laba bersih BMRI pada November 2023 naik signifikan 29,45% menjadi Rp
45,06 triliun.

Sentimen dari tahun politik dan menjelang pemilu 2024 juga memberikan dukungan positif
terhadap saham perbankan, termasuk BMRI, karena perputaran uang beredar cenderung
meningkat dalam periode ini.
 Kesimpulan Artikel Obligasi
Kesimpulan dari penerbitan Surat Berharga Perpetual Berwawasan Lingkungan Indonesia
Infrastructure Finance (IIF) Tahun 2023 senilai Rp 355,19 miliar pada 10 Januari 2024 adalah
langkah IIF untuk memperkuat struktur modalnya. Dengan imbal hasil sebesar 8,25% per tahun,
obligasi ini tidak memiliki jangka waktu tetap, namun memiliki opsi tebus pada tahun ke-5 dan
setiap ulang tahun penerbitan sesudahnya.

Obligasi ini bertujuan mendukung pembiayaan proyek infrastruktur berkelanjutan dengan prinsip
Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) di Indonesia. Menariknya, obligasi ini
merupakan yang pertama menggunakan mekanisme penawaran umum di Indonesia dan juga
mengimplementasikan aturan PJOK 11/2018 perihal Penawaran Umum Efek Bersifat Utang
dan/atau sukuk kepada Pemodal Profesional.

Sebagai tambahan, IIF sebelumnya telah menerbitkan kupon Obligasi Berkelanjutan II Indonesia
Infrastructure Finance Tahap I Tahun 2023 dengan imbal hasil beragam. Penerbitan ini menjadi
langkah dalam melibatkan partisipasi masyarakat untuk mendukung pertumbuhan proyek
infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.
Data Harga Saham Perusahaan OJK ( OTRITAS JASA KEUANGAN)
Januari, Minggu Ke-4
21-25 Januari 2019
Contoh Soal Saham
Seorang Investor yang tidak terlalu mengharapakan dividen berencana untuk membeli saham
VEGA yang harganya terus naik dari tahun ke tahun,namun tidak membagikan deviden.Jika
harganya 2 tahun lagi adalah rp.5.000 dan Tingkat diskonto 14%,hitunglah harga yang bersedia
dibayarkan investor untuk sahama ini.
Penyelesaian :
Diketahui : P2 = Rp5000
K=14%
P0 = P2
(1 + k)2
= Rp5.000
(1 + 14%)
= Rp3.847,34

Jadi,harga yang bersedia dibayarkan investor untuk saham ini adalah sebesar Rp3.847,34.

Contoh Soal Obligasi


Hitunglah harga penawaran yang wajar untuk sebuah obligasi tak berbunga dengan nilai pari
Rp.500.000.000 yang jatuh tempo dalam 4 tahun,jika investor mengharapkan yield j1=12%?
Penyelesaian :
Diketahui
F = Rp500 juta
n = 4 Tahun
I = 12%
P= F
(1 + 1)n
= Rp500.000.000
(1 + 12%)4
= Rp317.759.039,2
Jadi,nilai obligasi yang jatuh tempo dalam 4 tahun jika investor mengharapkan yield j1 = 12%
adalah sebesar Rp317.759.039,2

Anda mungkin juga menyukai