Anda di halaman 1dari 11

Sambutan

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan Dan


Pasar Modal

Kementerian Keuangan RI
Sharia Economics & Financial Outlook (ShEFO) 2024
Senin, 26 Februari 2024

Topik “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk Ketahanan dan


Kebangkitan Ekonomi Nasional”
Waktu Speech 09.15 - 09.25 WIB
Lokasi Function Room, Gd. Thamrin Lt. 4, Bank Indonesia
Audiens Peserta:
1. Kalangan Umum
2. LPPI
3. OJK
4. KNEKS
5. IAEI
6. MES
7. Perbankan Syariah
8. IKNB Syariah
9. Pelaku Usaha Syariah
10. Akademisi
Outline 1. Pendahuluan
2. Tantangan Perekonomian Global dan Ketahanan Ekonomi
Nasional
3. Kinerja APBN 2023
4. Potensi Ekonomi dan Keuangan Syariah

Page 1 of 11
5. Peran Ekonomi Syariah dalam Mendukung Ketahanan
Ekonomi Nasional
6. Sukuk Negara sebagai Wujud Dukungan Pemerintah terhadap
Pengembangan Ekonomi Syariah
7. Penutup

Page 2 of 11
Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Yang kami hormati:
▪ Gubernur Bank Indonesia
▪ Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan;
▪ Direktur Eksekutif KNEKS;
▪ Para Pembicara;
▪ Para peserta seminar;
▪ Hadirin sekalian yang berbahagia.

[Pendahuluan]

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


1. Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang atas
rahmat-Nya, pada hari ini kita semua dalam keadaan sehat sehingga dapat hadir
di forum yang baik ini. Saya menyambut gembira atas terselenggaranya acara
Sharia Economics & Financial Outlook (ShEFO) 2024 yang dikoordinasikan oleh
Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Keuangan, dan KNEKS
dengan mengambil tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk
Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional”. Saya berharap acara ini dapat
membawa manfaat serta optimisme dalam upaya membangkitkan ekonomi
nasional melalui peningkatan peran ekonomi dan keuangan syariah.

[Tantangan Perekonomian Global dan Ketahanan Ekonomi Nasional]


Hadirin yang saya hormati,
2. Dalam satu dekade terakhir, kita menyaksikan tantangan eksternal yang begitu
besar, ditandai dengan menurunnya kinerja ekonomi global. Namun, kita patut
bersyukur bahwa di tengah gejolak perekonomian dunia tersebut, ketahanan

Page 3 of 11
perekonomian Indonesia tetap terjaga. Hal ini tentu dapat terwujud berkat kerja
sama yang sangat baik dan dukungan dari seluruh komponen bangsa dalam
pelaksanaan berbagai program pembangunan. Fungsi APBN sebagai shock
absorber juga berperan besar dalam meredam tekanan dari gejolak
perekonomian global dan tingginya harga komoditas, sehingga masyarakat
terlindungi dan pemulihan ekonomi nasional terus menguat.
3. Meskipun pandemi Covid-19 telah berakhir, bukan berarti tantangan yang akan
kita hadapi ke depan menjadi semakin ringan. Perkembangan dinamika global
menciptakan kompleksitas yang cukup menantang. Meningkatnya tensi
geopolitik yang yang melibatkan beberapa negara telah menyebabkan
perubahan signifikan pada arah kebijakan ekonomi negara-negara maju yang
cenderung mengedepankan kebijakan inward looking. Eskalasi geopolitik
berpotensi meningkatkan kerentanan rantai pasok dan volatilitas sektor
keuangan.
4. Tantangan dan risiko perekonomian global serta dinamika yang terus terjadi di
pasar keuangan global, harus dapat direspon dan dimitigasi dengan baik.
Transformasi ekonomi Indonesia yang telah dilakukan harus lebih diakselerasi
untuk mewujudkan struktur ekonomi yang lebih produktif, bernilai tambah
tinggi, tidak bergantung pada satu sektor tertentu, serta lebih inklusif dan
berkelanjutan. Faktor bonus demografi yang masih akan kita nikmati hingga
pertengahan tahun 2030-an menjadi modal penting bagi kita untuk akselerasi
pertumbuhan ekonomi ke depan.

[Kinerja APBN 2023]


Hadirin yang berbahagia,
5. Kinerja APBN tahun 2023 yang sehat dan terjaga kuat serta momentum
pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut diharapkan dapat menjadi

Page 4 of 11
pijakan kuat bagi APBN dalam rangka mencapai target pembangunan pada
tahun 2024. Berkat kerja keras kita bersama, perekonomian nasional pada Q1
s.d. Q4 tahun 2023 mampu tumbuh 5,04%, dengan tingkat inflasi yang terjaga
dan terkendali serta tren menurun sepanjang tahun. Neraca perdagangan
Indonesia mencatatkan surplus dalam 43 bulan berturut-turut, hal ini salah
satunya didukung oleh PMI manufaktur Indonesia yang terus berada di zona
ekspansif dalam 2 (dua) tahun terakhir.
6. Realisasi Pendapatan Negara tumbuh sebesar 5,25% (yoy) dan mencapai
Rp2.774,30 triliun; 12,64% melampaui dari target APBN 2023 dan 5,20% lebih
besar dari target Perpres Nomor 75/2023. Sementara itu, realisasi Belanja
Negara tumbuh 0,83% (yoy) dan mencapai Rp3.121,94 triliun; 1,99% lebih tinggi
dari alokasi APBN 2023 dan 0,15% lebih tinggi dari alokasi Perpres Nomor
75/2023).
7. Akselerasi belanja negara dilaksanakan sebagai wujud dukungan penuh APBN
pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat, percepatan
pembangunan infrastruktur dan konektivitas, pelaksanaan kebutuhan agenda
Pemilu 2024, serta meredam dampak El Nino dan stabilisasi harga.
8. Selain mampu menjalankan fungsinya secara efektif, kinerja positif
pelaksanaan APBN 2023 juga ditunjukkan oleh kondisi fiskal yang semakin
sehat dengan ditopang pendapatan negara yang meningkat signifikan, sehingga
realisasi defisit mencapai 1,65% terhadap PDB atau lebih rendah dari target
yang telah ditetapkan. Hal ini menyebabkan keseimbangan primer berhasil
kembali mencapai nilai positif setelah surplus terakhir pada tahun 2011.
Meskipun demikian, spillover effect dari pelemahan ekonomi global serta suku
bunga global yang tinggi masih tetap perlu diwaspadai dalam beberapa waktu
ke depan.

Page 5 of 11
[Potensi Ekonomi dan Keuangan Syariah]
Hadirin yang saya hormati,
9. Industri keuangan syariah di Indonesia terus mengalami peningkatan. Per
September 2023, total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk Saham
Syariah) mencapai Rp2.452,57 triliun atau tumbuh sebesar 6,75%. Aset
keuangan syariah ini meliputi pasar modal syariah sebesar Rp1.457,73 triliun
(59,44%), perbankan syariah sebesar Rp831,95 triliun (33,92%), dan IKNB
syariah sebesar Rp162,88 triliun (6,64%). Sementara itu, market share industri
keuangan syariah terhadap industri nasional juga terus mengalami kenaikan,
dengan rincian yaitu Pasar Modal Syariah sebesar 18,28%, Perbankan Syariah
sebesar 7,27%, dan IKNB Syariah sebesar 5,00%.

10. Besarnya potensi keuangan Syariah Indonesia tersebut diakui secara global.
Berdasarkan the Global Islamic Economy Indicator (GIEI) tahun 2023 yang dirilis
oleh Dinar Standard di Dubai, Uni Emirat Arab, Indonesia menjadi peringkat ke-
3 setelah Malaysia dan Arab Saudi. Posisi Indonesia ini mengalami kenaikan dari
tahun sebelumnya yang berada pada peringkat ke-4.

11. Namun demikian, meskipun sebagian besar penduduk Indonesia beragama


Islam, porsi aset keuangan syariah terhadap aset keuangan nasional masih
sangat rendah, yaitu hanya sekitar 10,81%. Oleh karena itu, berbagai upaya
harus dilakukan untuk mendukung peningkatan kapasitas keuangan syariah
di tanah air. Salah satunya adalah melalui pengaturan perbankan syariah
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Pengembangan dan
Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang telah disahkan pada bulan Januari
2023.

12. UU P2SK merupakan inisiatif nyata dalam pengembangan sektor keuangan


dengan prinsip syariah. Cakupan reformasi yang menjadi amanat dalam UU

Page 6 of 11
P2SK diantaranya meliputi amanat pengaturan atas perluasan bisnis dan spin off
unit usaha syariah, baik di sektor perbankan, pasar modal maupun industri
keuangan non-bank (IKNB). Reformasi juga menyentuh aspek pemisahan unit
usaha syariah. Khusus bagi unit usaha yang telah memenuhi persyaratan
tertentu diwajibkan untuk melakukan spin off, antara lain unit usaha dalam
lingkup perbankan syariah, penjaminan syariah maupun asuransi syariah.
Secara khusus bagi industri perbankan, perluasan ruang lingkup usaha
perbankan syariah, diantaranya, memberikan keleluasaan bagi para pelaku di
sektor tersebut agar dapat mengembangkan usahanya melalui investasi.
13. Selain itu, perluasan ruang lingkup juga dapat membuka peluang kerja sama
pembiayaan dengan mengoptimalkan skema asset-backed financing dan risk-
sharing financing. Di sisi lain, dukungan terhadap pengintegrasian bisnis
perbankan syariah dengan ekosistem digital dapat menjadikan biaya
operasional menjadi lebih efisien sehingga dapat menekan marjin pembiayaan
perbankan syariah. Kemudian, UU P2SK juga membuka peran baru bank
syariah sebagai nazir wakaf. Kebijakan ini, dinilai akan semakin memperkuat
peran bank syariah sebagai institusi yang bisa menyelesaikan banyak masalah
ekonomi sosial.

[Peran Ekonomi Syariah dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi


Nasional]
Hadirin yang saya banggakan,
14. Ekonomi dan keuangan syariah, yang dipandang sebagai arus baru
perekonomian, tentu diharapkan dapat menjadi salah satu pilar utama
mendukung perekonomian nasional dalam menghadapi berbagai tantangan
dan risiko global. Ekonomi syariah yang berdiri di atas pilar keadilan,
keseimbangan, dan kemaslahatan dapat menjadi salah satu modal kuat untuk

Page 7 of 11
mendukung ketahanan ekonomi nasional serta membantu upaya Pemerintah
untuk mengantarkan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.
15. Sektor industri halal, yang merupakan bagian penting dalam ekosistem
ekonomi syariah, memiliki potensi besar sebagai alternatif penggerak
pertumbuhan ekonomi dunia. The State of Global Islamic Economy Report 2023
menyebutkan bahwa consumer spending ekonomi syariah global (halal lifestyle
market) tumbuh dari USD1,62 triliun pada tahun 2012, menjadi USD2,29 triliun
pada tahun 2022. Potensi Indonesia sebagai market terbesar produk halal dunia
harus dapat dimanfaatkan dan di-leverage dengan tidak hanya menjadi
konsumen, namun juga menjadi produsen.
16. Pengembangan keuangan syariah harus dapat merekatkan hubungan antara
sektor keuangan dengan sektor riil; dan menciptakan harmonisasi di antara
kedua sektor tersebut. Penggunaan produk keuangan syariah di samping akan
mendukung kegiatan keuangan dan bisnis masyarakat juga akan mengurangi
transaksi-transaksi yang bersifat spekulatif sehingga dapat mendukung
stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Upaya mendekatkan
masyarakat kepada lembaga keuangan syariah melalui peningkatan literasi dan
inklusi keuangan juga harus menjadi fokus utama.
17. Sektor dana sosial syariah, yang mencakup zakat, infak, sedekah, dan wakaf,
memainkan peranan strategis dalam menjalankan fungsi Islamic social safety
net pada level masyarakat. Sektor ini juga turut mendukung dan melengkapi
program-program Pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan dan
pemberdayaan ekonomi. Untuk itu, program transformasi zakat dan wakaf uang
nasional yang merupakan salah satu program kerja prioritas Komite Nasional
Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) harus terus diakselerasi, sehingga
dapat meningkatkan aspek kebermanfaatannya.

Page 8 of 11
18. Selanjutnya, mengingat besarnya jumlah UMKM industri halal di Indonesia,
pengembangan sektor UMKM yang berdaya saing harus menjadi fokus utama
dalam pengembangan bisnis dan usaha syariah di Indonesia. Pengembangan
UMKM industri halal ini antara lain dilakukan melalui dukungan kemitraan,
regulasi kemudahan usaha, dan fasilitas pembiayaan untuk produksi/ekspor.
Seluruh unsur pemangku kepentingan dalam ekosistem ekonomi syariah perlu
bersinergi dalam mengembangkan sektor UMKM di Indonesia.
19. Saya optimis, bahwa peran ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia akan
semakin meningkat dan menjadi lebih signifikan. Untuk itu, kita perlu
menyatukan langkah dan meningkatkan sinergi dalam menjalankan berbagai
program pengembangan ekonomi syariah, agar dapat terus memberikan
kontribusi terhadap pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional. Karena
sesungguhnya, Allah menyukai mereka yang berjihad di jalannya dalam barisan
yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh
(Ash-Shaff ayat 4).

[Sukuk Negara Sebagai Wujud Dukungan Pemerintah Terhadap


Pengembangan Ekonomi Syariah]
Bapak dan Ibu yang berbahagia,
20. Selama periode lima belas tahun penerbitannya, peran Sukuk Negara semakin
penting, tidak hanya sebagai sumber pembiayaan APBN secara umum
(general financing) dan proyek infrastruktur (project financing) yang nilainya
terus meningkat dari tahun ke tahun, namun juga sebagai instrumen likuiditas
bagi pasar keuangan syariah. Kini Sukuk Negara telah berkembang dengan baik.
Melalui penerbitan Sukuk Negara, Pemerintah dapat menyediakan produk
keuangan berbasis syariah yang aman dan kredibel, yang dibutuhkan oleh
industri keuangan syariah maupun oleh investor individu warga negara yang

Page 9 of 11
memiliki concern dengan kesyariahan sebuah instrumen keuangan. Dari tahun
2008 s.d 20 Februari 2024, total realisasi penerbitan Sukuk Negara telah
mencapai Rp2.584,49 triliun, dengan outstanding sebesar Rp1.492,95 triliun

21. Sebagai instrumen investasi berbasis syariah, Sukuk Negara telah berhasil
dikembangkan menjadi instrumen investasi yang produktif yakni diarahkan
penggunaan dananya untuk secara langsung membiayai proyek-proyek
infrastruktur di berbagai sektor. Pembiayaan proyek melalui SBSN ini, pada
dasarnya merupakan bentuk sinergi kebijakan di antara Kementerian Keuangan,
Bappenas, dan Kementerian/Lembaga Pemrakarsa Proyek SBSN untuk
membiayai proyek-proyek atau kegiatan prioritas dengan menggunakan dana
yang bersumber dari SBSN.

22. Selain berbasis komersial, pemerintah juga telah menerbitkan Sukuk Negara
yang berbasis sosial melalui Cash Wakf Linked Sukuk (CWLS) untuk
mendukung pengembangan wakaf produktif di Indonesia. Melalui CWLS,
wakaf uang baik yang bersifat temporer maupun permanen akan
dikonsolidasikan dan dioptimalkan untuk membiayai berbagai proyek/kegiatan
sosial. CWLS merupakan wujud nyata dukungan dan komitmen yang kuat dari
otoritas, dalam hal ini Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kementerian Keuangan,
Kementerian Agama dan Bank Indonesia, terhadap upaya pengembangan dan
inovasi di bidang keuangan dan investasi sosial Islam di Indonesia. Instrumen
CWLS telah mendapatkan pengakuan internasional dengan berhasil
mendapatkan IsDB Prize Award for Impactful Achievement in Islamic Economics
tahun 2023 dari Islamic Development Bank (IsDB).

[Penutup]
Bapak, Ibu, Hadirin sekalian,

Page 10 of 11
23. Sebagai penutup, saya mengucapkan selamat mengikuti acara seminar Sharia
Economics & Financial Outlook (ShEFO) tahun 2024 ini yang merupakan bentuk
sinergi dan kolaborasi antara Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan,
Kementerian Keuangan, dan KNEKS. Semoga acara ini menghasilkan rumusan-
rumusan, ide dan inovasi terbaru bagi pengembangan ekonomi keuangan
syariah di tanah air. Semoga Alloh SWT meridai upaya kita dalam mewujudkan
cita-cita menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah terkemuka di
dunia dalam mendukung upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Page 11 of 11

Anda mungkin juga menyukai