Anda di halaman 1dari 5

PROSPEK DAN TANTANGAN PERBANKAN DALAM KETIDAKPASTIAN

GLOBAL

PEMBICARA:
 Andi Muhammad Yusuf
Analis Eksekutif Departemen Perizinan dan Manajemen Krisis Perbankan,
OJK
 Muhamad Yusron
Kepala Kantor Perwakilan LPSI-LPS

 Outline
I. Overview Kondisi Ekonomi Global dan Ekonomi Nasional
2. Peran Bank Sentral dalam Menjaga Stabilitas Bistem Kenangan dan Ekonomi Wasinnal
3. Sinergi Kebijakan Sektor Keuangan Pasca UU P28K

 Pemulihan Ekonomi Indonesia Terus Berlanjut


Banx Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2023 berada dalam kisaran 4,5-
5,3% dan berlanjut meningkat pada 2024 dalam kisaran 4,7-5,5%.... Iasi insers Harpa
Konsumen (HK) Januar 2324 berjaga daizen charan target, tercatat sebesar 2.57% (ycy), atau
menurun cizancingean Desember 2023 seesar 2.61% (yoy) Surplus neraca perdagangan
benaqur pada Desember 2023 yang seruntat 3.3 marxar A3, dipengaruhi en kinerja.
 Arah Bauran Kebijakan Bank Indonesia Tahun 2024:
Menjaga Stabilitas, Mendorong Pertumbuhan Berkelanjutan Bauran kebijakan Bank
Indonesia pada tahun 2024 akan terus diarahkan untuk menjaga stabilitas dan mendorong
pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dalam sinergi erat dengan kebijakan ekonomi nasional,
terutama memperkuat ketahanan okonomi nasionat dari dampak gejolak global.
 Sinergi dan Inovasi Bauran Kebijakan Ekonomi Nasional 2024
Sinergi bauran kebijakan ekonomi nasional terus diperkuat untuk ketahanan dan
kebangkitan ekonomi nasional Sinergi antara ketynkinkal Pemerintah dan kesan meter
Bansheena yang sangeres yang eyes
 LIMA RISIKO GLOBAL
-pertumbuhan
- ekonomi yang lambat dan divergensinya
- penurunan inflasi bertahap di negara maju
- suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lama
- pembalikan aris modal, cash is the king
Usd yang kuat
LIMA RESPON SAURAN KEBUMAN EKONOMS NASIONAL
- Savergi kerakan noncter fiskal
- Sinengi kebiakan stabilital sistem keuangan
- Akselerasi digitalisasi ekonomi dan heuangan
- Hilirisasi minerals batubara pertarian perkebunan dan perikanan
- Periakan perdagandan ces investasi dan infrastruktur
 Tiga Pilar Kebijakan Bank Indonesia
 Menjaga Kestabilan Nilai Rupiah Berperan dalam Menjaga Kestabilan Sistem
Keuangan.
 Kebijakan kebijakan moneter makroprudensial kestabilan sistem keuangan
 Neblavan sistem pembayara kalenaran trans muangan & transinis kebijakan
moneter.
 Peran Bank Indonesia dalam Menjaga SSK
Peran BI dalam menjaga SSK dilakukan melalui Kebijakan Makroprudensial, namun
secara tidak langsung juga dilakukan melalui Kebijakan Moneter dan Sistem Pembayaran.
 Kewenangan makroprudensial perlu dimiliki Bank Sentral dg pertimbangan berikut:
1. Bank sentral merniliki kewenangan di bidang moneter dan sistem pembayaran yang
penting dalam menjaga SSK.
2. Pencapaian tujuan kewenangan bank sentral di bidang moneter dan sistern
pembayaran hanya dapat tercapai apabila SSK terjaga.
3. Bank sentral memiliki kapasitas atau ekspertis dalam menganalisis kondisi
makroekonomi yang berkaitan erat dengan terbentuknya ketidakseimbangan
keuangan dalam sistem keuangan.
4. Banik sential memilik peranan unk dalam menyediakan bantuan liquiditas.
 Inovasi strategi Operasi Moneter: Ferbitan SRBI
Inovasi instrumen OM Kontraksi berupa penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia
(SRBI) diarahkan untuk memperkuat upaya upaya menarik capital inflows, serta mendukung
upaya melakukan pendalaman pasar uang dan optimalisasi aset Bank Indonesia.
 Local Currency Transactions (LCT): Konteks Kebijakan
Kerja sama LCT diimplementasikan sejak tahun 2018 sebagai salah satu upaya
meningkatkan stabilitas nilai tukar, memperdalam pasar keuangan, dan meningkatkan
efisiensi pasar valas yang pada akhirnya diharapkan akan mendukung peningkatan
perdagangan dan investasi RI dengan negara mitra.
 Latar Belakang
1. Terdapat dominasi hard crency dim transaksi perdagangan Internasional dan
investasi, termasuk di Indonesia
2. Skala ekonomi dan volume perdagangan negara Asia, termasuk Indonesia,
terus meningkat
3. Penggunaan mata vang lokal negara di kawasan dalam perdagangan
internasional relatif masih rendah
4. Ketidakpastian ekonomi dan keuangan global masih tinggi: Exit Policy dan
Kebijakan Hawkish Bank Sentral Utama seperti the Fed yang membuat
tingginya demand terhadap USD
 Risiko
1. Indonesia relatif sensitif terhadap global shock
2. Global shock dopat mengancam stobilitos sntem keuangan dan makroekonomi,
serta meningkatkan keretanan eksternal
3. Tingginya demand the hard currency (0) USD) membuat peningkatan volatilitas
mata uang lokal
 Local Currency Transactions (LCT) Manfaat dan Dampak Kerja Sama
Implementasi kerja sama LCT sebagai salah satu upaya konkrit Bi dalam meningkatkan
stabilitas nilai tukar Rupiah, memperkuat resiliensi pasar keuangan domestik, dan
meningkatkan hubungan perdagangan serta investasi dengan negara mitra.
 Manfaat LCT bagi Pengguna LCT
1. Meningkatkan efisiensi transaksi FX dan Hedging
2. Dapat membuka rekening IDR di Negara Mitra
3. Dapat melakukan remitansi antara Indonesia & Negara Mitra
4. Dapat menginvestasikan salcio sub-SNA dalam mata uang lokal dim bentuk
Instrumen keuangan tertentu
5. Mendapatkan pembiayaan untuk perdagangan dan investasi via Bank ACCDL
6. Pengiriman dana lebih cepat (Asian time zone)
7. Relaksasi threshold Transaksi Valas (kecuali China)
8. Kemudahan proses kepabeanan bagi pelaku usaha yang menggunakan LCT
(mempercepat proses Customs Clearance)
 Dampak LCT
1. Mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan domincunt currency
2. Mengurangi risiko nilai tukar
 Kerangka Kebijakan & Pengasan Makroprudensial di BBankndonesi

 TUJUAN
Turut menjaga stabilitas sistem keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan
 SASARAN KEBIJAKAN
Pertumbuhan pembiayaan domestik yang seimbang, berkualitas, dan berkelanjutan
 STRATEGI KEBIJAKAN
1. Kebijakan makroprudensial yang forward looking, dinamis, dan terukur
2. Surveilans sektor keuangan yang dinamis dan berorientasi pada risiko sistemik
3. Sinergi kebijakan dan pengawasan untuk menjaga ssk dan pertumbuhan ekonomi
berkelanjutan
 Prospek Perekonomian Global Tahun 2024
6.8%) IMF merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan global 2024 menjadi 3,1% (prev: 2,9%).
Peningkatan proyeksi IMF didorong oleh resiliensi AS yang di atti ekspektasi dan umumnya
mencerminkan meredanya tekanan inflasi inti akibat pengetatan kebijakan moneter,
pelemahan pasar tenaga kerja, dan dampak penurunen perkembangan positif beberapa
Emerging harga energi yang telah dan masih berlangsung.
 Kondisi Pasar Keuangan
 Volatilitas (VIX) meningkat diikuti penguatan dollar index Sementara pasar saham
menguat di gara AE Di akhir tahun 2023, pasar keuangan global menunjukkan
performa yang positif didukung oleh optimisme atas berakhirnya periode pengetatan
kebijakan moneter dan pemangkasan suku bunga kebijakan otoritas utama global.
 Posisi terkini menunjukkan bahwa pergerakan pasar saham global cenderung bergerak
menguat di tengah pasar obligasi dan nilai tukar yang melemah.
 Penguatan pasar saham didorong oleh data perekonomian AS yang positif
diantaranya:
1. Rilis laporan keuangan emiten AS yang robust (khususnya emiten teknologi yang
merepresentasikan 1/3 dari total market cap), serta
2. Data ketenagakerjaan AS yang solid dan di atas ekspektasi (US nonfarm payrolls di
atas ekspektasi, pengangguran stabil dan pertumbuhan upah yang meningkat).
 Namun demikian, relatif solidnya data perekonomian AS mendorong berkurangnya
ekspektasi pasar atas pemangkasan FFR sehingga menyebabkan kenaikan yield dan
pelemahan nilai tukar di mayoritas negara
 Kinerja Perbankan Indonesia
Kinerja perbankan terjaga baik ditopang risiko lredit yang terjaga, likuiditas yang masih
memadai serta permodalan yang kuat di tengah kenaikan suku bunga. Meskipun demikian,
suku bunga yang tinggi dapat berpotensi mendorong peningkatan risiko kredit dan menekan
kondisi likuiditus perbankan. Secara umum, fungsi intermediasi perbankan relatif berjalan
baik dengan LDR berkisar 78%-92%.
Risiko yang dihadapi perbankan masih manageable di tengah kenalkan suku bunga acson,
Nam diwaspadai potensi peningkatan nsiko yang akan dihadapi, termasuic di dalamnya
pertumbuhan DPK yang melanes sebagai sumber utama penghimpunan dana perbankan.
 Penjaminan Simpanan Mencegah Terjadinya Bank RUN
Bank run adalah suatu peristiwa ketika banyak nasabah secara bersamaan menarik dana
secara besar-besaran pada suatu bank karena nasabain tidak percaya bahwa bank mampu
membayar dananya dalam jumlah penuh dan tepat waktu.
 LPS Hadir sebagai Respons atas Penguatan Sistem Perbankan Setelah Krisis Moneter
1997/1998
1. Krisis ekonomi tahun 1997/1998 menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap
sistem perbankan menurun
2. Pemerintah memberikan penjaminan terhadap seluruh kewajiban pembayaran bank
umum dan BPR (blanket guarantee)
3. Blanket guarantee menumbuhkan kepercayaan masyarakat, namun membebani
anggaran negara dan menimbulkan moral hazard.
 Cakupan Penjaminan Simpan LPS
Cakupan penjaminan (coverage ratio) adalah jumlah rekening atau deposan yang tercakup
secara penuh dalam sistem penjaminan simpanan dari total rekening atau deposan.
 Transformasi LPS dalam Beberapa Fase Penguatan
 Kotak Pembayaran Plus (2005)
UU LPS ditetapkan
• Mandat menjamin simpanan, resolusi bank, dan turut aktif dalam mendukung SSK
• Opsi resolusi bank: PMS dan likuidasi bank
 Peminimal Kerugian (2016 dan 2020)

UU PPKSK dan UU 2/2020 ditetapkan


Mandat ditambah pelaksanaan PRP Opsi resolusi bank: ditambah P&A, BB
 Peminimal Risiko (2023)
UU 4/2023 ditetapkan
Mandat ditambah penyelenggaraan PPP dan penempatan dana
Opsi resolusi bank: P&A, BB, PMS, dan likuidasi
Opsi resolusi PA – hanya likuidasi
 Peran LPS dalam Komite Stabmitas Sistem Keuangan
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) adalah sebuah komite yang dibentuk untuk
melakukan pencegahan dan penanganan krisis sistem keuangan serta untuk melaksanakan
kepentingan dan ketahanan negara di bidang perekonomian. KSSK beranggotakan
Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga
Penjaminimpanan.

Anda mungkin juga menyukai