Disusun Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dicantumkan, maka dapat
disimpulkan rumusan masalahnya yaitu :
1. Jelaskan tentang pengertian sektor keuangan dan tujuan
pembangunan sektor keuangan?
2. Jelaskan tentang perkembangan sektor keuangan?
3. Jelaskan tentang inklusi keuangan ?
4. Jelaskan tentang regulasi dan pengawasan sektor keuangan?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dicantumkan maka dapat
disimpulkan tujuan masalahnya yaitu :
1. Untuk mengetahui tentang sektor keuangan dan tujuan
pembangunan sektor keuangan.
2. Untuk mengetahui tentang perkembangan sektor keuangan.
3. Untuk mengetahui inklusi keuangan.
4. Untuk mengetahui tentang regulasi dan pengawasan sektor
keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN
3
A. SEKTOR KEUANGAN
Sektor keuangan merupakan sektor yang terdiri dari perusahaan-perusahan
yang menyediakan jasa keuangan kepada nasabah komersial dan ritel, termasuk
perusahaan dana investasi, bank dan asuransi. Sekumpulan perusahaan atau
lembaga ini yang mana lembaga-lembaga pendukungnya sring disebut sebagai
IJK (Industri Jasa Keuangan), yang mana sering dianggap sebagai pilar
perekonomian nasional yang diharapkan dapat memajukan kesejahteraan umum
dan berdaya saing global.
Sektor keuangan mempunyai peran yang sangat strategis terutama melalui
fungsi intermediasi dan penyediaan dana, untuk mendorong perekonomian
indonesia. Meskipun pengembangannya telah diupayakan dan berlangsung
dengan baik namun sektor keuangan Indonesia masih belum mencapai tingkat
yang optimal. Pendanaan kegiatan-kegiatan ekonomi selama ini lebih banyak
bertumpu pada industri perbankan.
Adapun langkah-langkah pendalaman sektor keuangan perlu difokuskan pada
institusi dan pasar keuangan. Pemilihan fokus ini tentu saja tidak dapat dimaknai
bahwa upaya pendalaman sektor keuangan boleh mengabaikan faktor-faktor lain
yang juga berpengaruh terhadap pengembangan sektor keuangan, baik dari sisi
perbaikan akses maupun peningkatan efesiensi sektor keuangan.2
2
Syahrir Ika, (2021), Meneropong Arah Sektor Keuangan
4
C. INKLUSI KEUANGAN
Inklusi keuangan menurut Joshi (2011) merupakan sebuah proses memastikan
akses yang layak pada produk dan layanan keuangan yang mana dibutuhkan oleh
kelompok yang rentan seperti bagian terlemah dari kelompok berpendapatan
rendah, pada niaya yang terjangkau dalam suatu kondisi yang adil serta transparan
oleh para pelaku bisnis. Lalu secara umum inklusi keuangan merupakan
mengenai penyediaan akses terhadap layanan keuangan yang memadai, aman,
nyaman, dan terjangkau bagi kelompok yang kurang beruntung atau rentan ,
termasuk didalamnya mereka yang berpendapatan rendah serta penduduk yang
tidak tercatat dan menghuni kawasan perdesaan, yang selama ini tidak dilayani
atau terabaikan dari sektor keuangan formal.
3
Very Budiyanto,(2019), Sektor Kuangan Dan Microfiance
5
Inklusi keuangan bagi bank sentral menjadi hal yang penting karena beberapa
alasan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh dari inklusi keuangan terhadap pembangunan
keuangan, pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang dan
pengurangan kemiskinan.
2. Inklusi keuangan memiliki implikasi penting bagi stabilitas keuangan
dan moneter.
Inklusi keuangan mempunyai peran dalam mengatasi kemiskinan di
Indonesia, namun keterserdiaan layanan keuangan bagi penduduk yang belum
mempunyai akses keuangan akan mengarah pada peningkatan aktivitas ekonomi
pada wilayah pendudk tersebut tinggal. Adapun beberapa studi seperti yang
dilakukan oleh Boston Counsulting Group (BCG), yang mana menunjukkan
bahwa layanan keuangan melalui telepon seluler di beberapa negara mampu
meningkatan produk domestik bruto hingga 5 persen dan menciptakan lebih dari 4
juta pekerjaan baru di negara-negara tersebut. Solusi-solusi yang berbasis
teknologi seperti mobile banking dan ATM, menggunakan digitalisasi yang
memungkinkan para penyedia layanan keuangan menjangkau penduduk di
pedesaan dan daerah terpencil dengan lebih mudah.4
Secara umum, terdapat tiga pilar pengawasan sistem keuangan yang ada di
suatu negara yaitu sebagai berikut :
1. Kementrian Keuangan sebagai otoritas fiskal, dalam hal ini memiliki
wewenang untuk membuat kebijakan dan pengaturan di bidang fiskal.
2. Bank Sentral sebagai otoritas moneter, dalam hal ini mempunyai
kewewenangan untuk membuat kebijakan dan pengaturan di bidang
moneter khusunya yang terkait nilai tukar dan inflasi.
3. Otoritas Stabilitas sistem keuangan dalam hal ini mempunyai
wewenang untuk melakukan pengaturan, dan pengawasan
makroprudensial dan mikroprudensial terhadap lembaga keuangan.
Dan pengauran maupun pengawasan terkait stabilitas sistemkeuangan
dapat dilakukan oleh bank sentral secara individu maupun bersama-
sama dengan otoritas sistem keuangan lainnya.5
BAB III
PENUTUP
5
Tirta Segara,(2019), OJK dan Pengawasan Mikroprudensial
7
A. KESIMPULAN
Sektor keuangan merupakan sektor yang terdiri dari perusahaan-perusahan
yang menyediakan jasa keuangan kepada nasabah komersial dan ritel, termasuk
perusahaan dana investasi, bank dan asuransi. Menurut Levine (1997)
membuktikan bahwa perkembangan sektor keuangan akan berpengaruh terhadap
perekonomian, khusunya dalam mendorong proses pertumbuhan ekonomi. Hal ini
karena sektor keuangan dapat menurunkan resiko, memobilisasi tabungan,
menurunkan biaya transaksi dan informasi dan mendorong terjadinya spesialisasi
Inklusi keuangan menurut Joshi (2011) merupakan sebuah proses memastikan
akses yang layak pada produk dan layanan keuangan yang mana dibutuhkan oleh
kelompok yang rentan seperti bagian terlemah dari kelompok berpendapatan
rendah, pada niaya yang terjangkau dalam suatu kondisi yang adil serta transparan
oleh para pelaku bisnis. Sesuai dengan pasal 34 UU Nomor 23 Tahun 1999
tentang Bank Indonesia, dipersyaratkan pembentukan suatu lembaga pengawasan
sektor jasa keuangan yang baru dan independen yang dibentuk dengan Undang-
Undang.
B. SARAN
Sektor keuangan sangat penting bagi perekonomian yang ada di Indonesia
karena ini bisa mensejahterakan masyarakat, maka dari itu pemerintah harus
mengoptimalkan kinerja di sektor keuangan. Seperti melakukan perkembangan
sektor keuangan yang menggunakan teknologi di era digitaliasi. Pemerintah harus
melakukan inklusi keuangan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
8