Anda di halaman 1dari 2

Vita Aprilia Maghfiroh

211105030016

JUDUL
PELUANG EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA

Indonesia adalah negara yang mempunyai penduduk beragama islam tertinggi,


dan juga Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk mengembangkan sektor
ekonomi islam. Negara ini pula menjadi pemimpin dalam kesepakatan investasi yang
diperoleh di seluruh sektor ekonomi syariah yang tercakup dalam laporan tersebut. Nah
tentunya kabar tersebut menjadi kabar baik di tengah perjuangan ekonomi melawan
dampak infection Covid-19.
Hampir seluruh industri mengalami berbagai macam tantangan krisis yang luar biasa di
tengah wabah pandemic, meski begitu berdasarkan Laporan Ekonomi Dan Keuangan
Syariah 2019 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI), kinerja ekonomi syariah lebih
tinggi dibandingkan PDB nasional yakni dengan pertumbuhan mencapai 5,72 persen.
Sektor ekonomi syariah meliputi banyak industri, contohnya seperti perbankan syariah,
keuangan non-bank, pasar modal, perhotelan, halal food, fashion dan masih banyak lagi.
“Potensi keuangan syariah di Indonesia sangat besar. Ini terlihat dari perkembangan
indeks inklusi keuangan yang meningkat didukung dengan total asset keuangan syariah.
Selain itu, juga didukung penyaluran KUR syariah dan jumlah debitur syariah yang
terus meningkat,” jelas sekretaris Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian
Susiwijono Moegiariso seperti dikutip dari situs kemenko perekonomian.
Beberapa peluang sebagai penghubung (enabler) pengembangan keuangan syariah
antara lain pertumbuhan keuangan social melalui zakat dan wakaf, tokenisasi sukuk,
digitalis dan pengembangan Islamic Fintech, regulasi keuangan syariah dan investasi
Berdampak (ESG).
Bank Indonesia menyebutkan bahwa ekonomi syariah menujukkan kinerja yang
berdaya tahan pada 2019 dengan potensi besar yang untuk terus berkembang ke depan,
termasuk dapat turut mendukung upaya menghadapi dampak pandemic Covid-19.
Pangsa pasar syariah yang besar dan terus bertumbuh di Indonesia adalah modal penting
dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional sebagai salah satu motor
penggerak perekonoian. Salah satu langkah pemerintah untuk memperkuat kelembagaan
keuangan syariah di dalam negeri adalah dengan melakukan merger tiga bank umum
syariah anak usaha BUMN yakni Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah,
dimana BRI Syariah yang kan menjadi surviving entity dalam penggabungan ini.
“Penggabungan bank syariah ini merupakan langkah besar untuk memperkuat ekonomi
syariah di Indonesia dari segi model, asset, maupun produk dan layanan yang tentunya
dapat memenuhi kebutuhan nasabah sesuai dengan prinsip syariah,” kata
CEO/Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani dalam keterangan
tertulis di Jakarta, jum’at (11/12/2020).
“Sistem perekonomian berbasis syariah dapat menjadi alternative dari sistem perbankan
konvensional, karena sistem ini mempunyai daya resistansi yang cukup kuat terhadap
krisis keuangan global seperti sekarang. Dengan penduduk muslim terbesar di dunia,
Indonesia selanjutnya bisa menjadi pelopor ekonomi syariah dunia,” lanjut dia
Sektor ekonomi syariah lainnya yang berkembang pesat di Indonesia adalah Industri
produk halal. Bagi pengusaha, sertifikasi halal bisa dijadikan acuan bagi para pembeli
agar lebih aman saat mengonsumsi. Sedangkan bagi konsumen, label halal menolong
mereka merasa aman dan tenang dalam menjatuhkan pilihan untuk mengkonsumsi
produk.
Kesimpulannya, yaitu Saat ini, berdasarkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia,
terdapat empat bidang pengembangan ekonomi syariah.
Penguatan sektor riil ekonomi syariah, melalui pengembangan industri halal,
peningkatan efisiensi kauangan syariah, penguatan penelitian ekonomi syariah melalui
peningkatan SDM di bidang ekonomi syariah, serta pembentukan Badan Penyelenggara
Jaminan Produk Halal (BPJPH)

Anda mungkin juga menyukai