NIM : 2110313120017
Prodi : S1-Akuntansi
Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah bursa saham di Indonesia yang memfasilitasi
perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, saham hingga
obligasi yang berbasis syariah. BEI juga menyediakan data perdagangan real time dalam
data feed format untuk vendor data atau perusahaan.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) secara aktif terus melakukan inovasi dalam pengembangan
dan penyediaan indeks saham yang dapat digunakan oleh seluruh pelaku pasar modal baik
bekerja sama dengan pihak lain maupun tidak. Buku indeks “IDX Stock Index Handbook”
berisikan gambaran ringkas dan padat mengenai indeks – indeks yang disediakan oleh BEI.
Pasar modal adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan general supply dan perdagangan
efek (surat berharga), perusahaan yang berhubungan dengan efek yang diterbitkannya, dan
Lembaga dan/atau profesi yang berkesinambungan satu sama lain dengan efek.
Menurut Bruce Lliyd, pasar modal berfungsi sebagai perantara antara para investor dan
perusahaan atau instansi pemerintah lewat perdagangan instrument jangka Panjang seperti
obligasi, saham, dan lain sebagainya.
Ch. 2 – Pasar Modal Indonesia Tahun 2021 : Be Stronger and Push Economic Recovery
Kinerja pasar modal di Indonesia pada tahun 2021 menunjukkan kestabilan dan
membaik yang terlihat dari stabilitas pasar, aktivitas perdagangan dan jumlah dana yang
dihimpun serta peningkatan jumlah investor retail yang mencapai rekor tertinggi.
Dipantau hingga akhir tahun 2021, seluruh aktivitas perdagangan saham terus
bertumbuh secara positif, dilihat dari kinerja IHSG yang cenderung bergerak stabil dan
meningkat dibandingkan pada triwulan ke tiga.
Selain itu, pada aktivitas perdagangan juga menorehkan beberapa rekor baru,
diantaranya frekuensi transaksi harian tertinggi terjadi pada 9 Agustus 2021 yang mana
telah terjadi sebanyak 2,14 Juta transaksi, kemudian volume transaksi harian tertinggi
terjadi pada 9 November 2021 yakni mencapai 50,98 miliar saham dan pada tanggal 13
Desember 2021 terdapat kapitalisasi tertinggi yang mencapai Rp 8.354 Triliun.
Hingga tanggal 29 Desember 2021, tercatat bahwa OJK telah mengeluarkan surat
Pernyataan Efektif untuk Pernyataan Pendaftaran atas hal Penawaran Umum kepada 192
Emisi yang terdiri dari 52 Penawaran Umum Perdana Saham, 44 Penawaran Umum
Terbatas, 37 Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk Tahap I, 6
Penawaran Umum Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk dan 53 Penawaran Umum
Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk tahap II, dengan jumlah total
penghimpunan dana diperoleh sebesar Rp 358,43 Triliun.
Pertumbuhan Securities Crowfunding (SCF) merupakan instrument baru yang dapat
mendukung pelaku UMKM dalam memperoleh pendanaan melalui pasar modal juga terlihat
mengalami peningkatan, hingga pada 29 Desember 2021, terdapat tujuh penyelenggara
yang memperoleh izin dari OJK.