Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 5

Tarisa wurianso : 2230602236

Sendy apriansyah : 2230602237

Bunga intan permata sari : 2230602238

Pasar Modal Syariah


A. Pendahuluan
Pasar modal syariah di Indonesia menunjukkan peningkatan yang baik dari waktu
ke waktu dan memiliki potensi menjadi pasar modal syariah terbesar di dunia. Ini
dibuktikan dengan data World Bank, total penduduk Indonesia mencapai lebih dari
267 juta.1 Jumlah tersebut melebihi dari jumlah penduduk di 8 negara. yang memiliki
asset keuangan syariah terbesar di dunia. Dari jumlah tersebut 87% penduduknya
merupakan Muslim sehingga berpotensi menjadi pasar modal syariah terbesar di
dunia. Dibuktikan juga dengan aset keuangan syariah yang menjadi peringkat ke-7 di
pasar global pada tahun 2017 dan mencapai USD 81 milyar, meninggalkan Turki
yang hanya USD 49,5 milyar. Peran pasar modal syariah adalah sebagai penyedia
fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak investor dan
pihak yang memerlukan dana. Dengan adanya pasar modal syariah ini diharapkan
aktifitas perekonomian di Indonesia terus mengalami peningkatan karena mampu
memberikan alternatif pendanaan. bagi perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan
pendapatan perusahaan yang pada akhirnya akan memberikan kemakmuran bagi
masyarakat.
Pada Bulan Maret tahun 2020, pada saat ditemukannya kasus virus corona di
Indonesia. Indeks kepercayaan konsumen dan bisnis global juga mengalami.
penurunan yang tajam. Indeks tersebut menggambarkan adanya kepanikan di pasar
keuangan sehingga investor memilih memindahkan asetnya ke negara atau instrumen
yang lebih aman. Dalam hal ini, Menteri Keuangan Indonesia menyebut para investor
memilih memegang aset berupa uang tunai berdenominasi dolar AS. Sementara itu,
indeks volatilitas di pasar keuangan mencapai level tertinggi sepanjang sejarah.
Indeks tersebut menunjukkan adanya kecemasan investor pada pasar saham. Hal ini
menyebabkan gejolak di pasar saham negara maju maupun berkembang. 2Pasar
Modal Indonesia menjadi salah satu Negara yang mengalami penuruan yang cukup
besar. Namun BEI JABAR menyampaikan masih terdapat prospek positif berinvestasi
di pasar modal Indonesia. Pasalnya dibandingkan dengan beberapa Negara, Indonesia
masih menjadi tujuan investasi utama di dunia. Indonesia juga masuk menjadi jajaran
atas negara Asia yang diprediksi akan mengalamai peningkatan investasi. Kepala IDX
Incubator Jawa Barat juga menyebut, ekonomi Indonesia sejak 2018 hingga awal
1
www.worldbank.org,diakses pada tanggal 07 maret 2020
2
News.ddtc.co.id. Kurniati, Dian. Dampak Covid-19 Ke Pasar Keuangan Lebih Buruk dari Krisis 2008. 11mei
2020. Jakarta. Diakses pada tanggal 05 September 2020.
2020 ini masih tumbuh stabil di tengah tantangan ekonomi global di kisaran 5,2%
sampai 5,0%. Dengan begitu masyarakat terutama investor pasar modal tidak perlu
cemas dan berlebihan merespons terkait turunnya harga saham imbas sentimen dari
virus Corona. Lantaran penurunan ini diperkirakan bersifat sementara dan bukan
dipengaruhi oleh faktor fundamental. BEI pun telah menyiapkan beberapa skenario
untuk menanggulangi sentimen negatif akibat virus corona seperti melakukan
relaksasi agar pasar saham tetap menjanjikan. Apalagi Virus Corona memang
membuat sentimen negatif baik pasar domestik maupun global karena peran China
terhadap ekonomi dunia cukup besar.
Pada tanggal 3 Juli 2000, Jakarta Islamic Index (JII) diterbitkan, yang mengawali
perkembangan pasar modal syariah Indonesia. Tujuan III adalah untuk meningkatkan
kepercayaan investor muslim terhadap saham perusahaan, termasuk perusahaan yang
kegiatannya sesuai dengan hukum syariah. Komposisi JII hanya. mencakup 30 saham
syariah paling likuid yang tercatat di BEI (Bursa Efek Indonesia). Review saham
Syariah yang menjadi konstituen III dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun yaitu
setiap bulan Mei dan November mengikuti jadwal review DES (Daftar Efek Syariah)
oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).3
Berdasarkan objek penelitian yang sudah ditentukan, perusahaan yang termasuk
dalam Jakarta Islamic Index harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut: (1)
tidak termasuk usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan
yang dilarang: (2) tidak tergolong usaha lembaga keuangan konvensional yang
kegiatan operasional nya menggunakan suku bunga; (3) bukan termasuk usaha yang
memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang
tergolong haram; (4) tidak termasuk usaha yang memproduksi, mendistribusikan atau
menyediakan barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat madarat."
Investasi sangat dianjurkan bagi setiap muslim, karena dengan berinvestasi
merupakan salah satu cura dalam melipat gandakan harta selain dengan bersedekah.
Kunci dalam investasi syariah adalah adanya norma syariah yang menyebabkan
kehalalannya. Sehingga investasi dalam syariah dapat didefinisikan dengan
menanamkan atau menempatkan modal si suatu tempat yang diharapkan. dapat
mendatangkan keuntungan halal di masa yang akan datang. Investasi syariah pada
dasarnya merupakan bentuk aktif dari pengamalan konsep ekonomi syariah."4

3
www.idx.co.id,diakses pada tanggal 07 maret 2020
4
Yoyok Prasetyo, Hukum Investasi & Pasar Modal Syariah, (Bandung: Mina Publishing.2017), hlm. 20.
B. Pengertian
Istilah pasar biasanya digunakan istilah bursa, exchange, dan market. Sementara
untuk istilah modal sering digunakan istilah efek, securities, dan stock. Pasar modal
menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal pasal 1 ayat (12)
adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek. Sedangkan yang dimaksudkan dengan efek pada
pasal 1 ayat (5) adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi
kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek
Pasar modal dikenal juga dengan nama bursa efek. Bursa efek menurut pasal 1
ayat (4) UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan
penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek
di antara mereka. Bursa efek di Indonesia dikenal Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa
Efek Surabaya (BES).5 Pada tanggal 30 Oktober 2007 BES dan BEJ sudah dimerger
derngan nama Bursa Efek Indonesia (BEI). Sehingga dengan demikian hanya ada
satu pelaksana bursa efek di indonesia, yaitu BEI. Sedangkan bagi pasar modal
syariah, listingnya dilakukan di Jakarta Islamic Index yang telah diluncurkan sejak 3
Juli 2000. Belakangan, pada tanggal 12 Mei 2011. Bursa Efek Indonesia meluncurkan
Indeks Saham Syarials Indonesia (ISSI) berdasarkan Fatwa DSN MUI No. 80/DSN-
MUI/III/2011 ten tang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan
Efek Bersitat Ekuitas di Pasat Reguler Bursa Elek. Indeks ini mencerminkan
pergerakan saham-saham yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang
dikeluarkan oleh Bapepam dan LK.
Menurut beberapa ahli yang dimaksud dengan pasar modal adalah:
1. Tjipto Darmadji dkk, adalah pasar untuk berbagai instrumen ke uangan jangka
panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal
sendiri6
2. Dahlan Siamat, dalam arti sempit adalah suatu tempat yang terorga nisasi di mana
etek etek diperdagangkan yang disebut Bursa Efek Bursa efek atau stock
exchange adalah suatu sistem terorganisasi yang mempertemukan penjual dan
pembeli efek yang dilakukan. baik secara langsung maupun dengan melalui wakil-
wakinya Fungsi bursa efek ini antara lain menjaga kontinuitas pasar dan
menciptakan harga efek yang wajar melalui mekanisme permin taan dan
penawaran. Definisi pasar modal dalam arti luas adalah pasar konkret atan abstrak
yang mempertemukan puak yang me nawarkan dan yang memerlukan dana jangka
panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas.7

5
Kasmir,Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (jakarta:PT RajaGrafindo), 2008, hlm.208
6
Tjipto Darmadji, dkk. Pasar Modal di Indonesia, (Jakarta:Salemba Empat, 2000), hlm. 1.
7
Dahlan Siamat, manajemen lembaga keuangan, (jakarta lembaga penerbit fakultas ekonomi universitas
indonesia, 2004), edisi keempat, hlm. 249.
3. Y.Sri Susilo dkk, pasar modal (capital market) adalah pasar ke- uangan untuk
dana dana jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret.8
4. Kasmir, pasar modal dalam arti sempit merupakan tempat para penjual dan
pembeli bertemu untuk melakukan transaksi, Artinya, pembeli dan penjual
langsung bertemu untuk melakukan transaksi dalam suatu lokasi tertentu. Lokasi
atau tempat pertemuan disebut pasar. Namun dalam arti luas pengertian pasar
merupakan tempat melakukan transaksi antara pembeli dan penjual, di mana
pembeli dan penjual tidak harus bertemu dalam suatu tempat atau bertemu
langsung, akan tetapi dapat dilakukan melalui sarana informasi yang ada seperti
sarana elektronika.
5. Menurut John Downes dan Jordan Elliot Goodman, pasar modal adalah pasar di
mana dana modal utang dan ekuitas-diperdagangkan. Di dalamnya termasuk
penempatan pribadi sumber-sumber utang dan ekuitas dan juga pasar-pasar dan
bursa-bursa terorganisasi.9
6. Christopher Pass dan Bryan Lowes menyebutkan pasar modal adalah suatu pasar
untuk mendapatkan modal pinjaman jangka panjang perusahaan, modal saham
dan obligasi pemerintah. Pasar modal bersama-sama dengan pasar uang adalah
sumber eksternal utama untuk membiayai industri dan pemerintah.10
7. Indra Darmawan, pengertian luas ialah suatu tempat dengan suatu sistem
pelayanan yang terorganisasi yang menyalurkan dana-dana dari dan untuk
masyarakat, seperti lembaga perbankan dan lembaga lainnya yang bersifat
komersial, termasuk pasar bursa. Pengertian sempit ialah suatu tempat yang
dikelola oleh suatu lem- baga untuk memperjualbelikan surat-surat berharga,
dengan para pelaksananya, seperti jasa pialang, komisioner, dan underwriter11.
8. A. Nasution dkk menyatakan pasar modal adalah pasar untuk dana-dana pinjaman
jangka panjang berbeda dengan dengan pasar uang, yang menyediakan dana-dana
jangka pendek. Tak ada bedanya di antara pasar itu, kendati dalam prinsip pasar
modal pinjaman-pinjaman dipakai oleh industri dan komersial terutama untuk
investasi tetap. Pasar modal dalam sebuah negara bukanlah suatu lembaga, tetapi
semua lembaga itu menyalurkan penawaran dan permintaan untuk modal jangka
panjang dan klaim klaim atas modal, misalnya bursa, bank, dan perusahaan-
perusahaan asuransi. Pasar modal tentunya tidak hanya berkaitan dengan
penerbitan klam-klaim baru atas modal, tetapi juga pengadaan klaim klaim. 12

8
Y. Sri Susilo dkk., Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (jakarta:Salemba Empat, 2000) hlm 189.
9
John Downes dan Jordan Elliot Goodman, Kamus Istilah Keuangan dan Investasi, (Ja- karta: PT Elex Media
Komputindo, 2001), Edisi Ketiga, him. 76. John Downes dan Jordan Elliot Goodman, Dictionary of Finance
and Investment Terms (New York: Baron's Educational Series Inc., 1985), hlm. 54. Ade Arthesa dan Edia
Handirman, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (Jakarta: Penerbit Indeks Gramedia, 2006), hlm. 214.
O.P. Simorangkir. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Nonbank (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2004),
Dudley G. Luckett, Money and Banking (Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha Ltd., 1980), hlm. 112.
10
Christopher Pass dan Bryan Lowes. Kamus Lengkap Ekonomi, terj. Dictionary of Econo- mics (Jakarta:
Penerbit Erlangga, 1994), hlm. 69-70.
11
Indra Darmawan, Kamus Istilah Ekonomi Kontemporer (Yogyakarta: Pustaka Widyatama. 2006), 79. Graham
Bannock dan William Manser, The Penguin International Dictionary of Finance (London: Penguin Books,
1995), hlm. 41.
12
A. Nasution, dkk., Kamus Ekonomi (Semarang: Dahara Prize, 1994), hlm. 75.
9. Henricus W. Ismanthono menyebutkan pasar modal adalalı pasar di mana modal,
yakni utang dan ekuitas diperdagangkan. Termasuk di dalamnya penempatan
pribadi sumber-sumber utang dan ekuitas, serta pasar-pasar dan bursa-bursa
terorganisasi.13

Dengan demikian, pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya
para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh
modal. Penjual daları pasar modal me rupakan perusahaan yang membutuhkan modal
(emiten), sehingga mereka berusaha untuk menjual efek efek di pasar modal.
Sedanglan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli modal di perusaha an
yang menurut mereka menguntungkan.
Sedangkan pasar modal syariah secara sederhana dapat diartikan sebagai pasar
modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi
dan terlepas dari hal-hal yang dilarang seperti riba, perjudian, spekulası, dan lain-lain.
Pasar modal syariah secara prinsip berbeda dengan pasar modal konvensional.
Sejumlah instrumen syariah sudah digulirkan di pasar modal Indonesia seperti dalam
bentuk saham dan obligasi dengan kriteria tertentu yang sesuai dengan prinsip
syariah.
Pasar modal syariah adalah pasar modal yang seluruh mekanisme kegiatannya
terutama mengenai emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan mekanisme
perdagangannya telah sesuai dengan prinsip-prinsip syarialı. Sedangkan yang
dimaksud dengan efek syariah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal yang akad, pengelolaan perusahaan,
maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah Adapun yang di
maksud dengan prinsip-prinsip syariah adalah prinsip yang didasarkan oleh syariah
ajaran Islam yang penetapannya dilakukan oleh DSN MUI melalui fatwa. 14
Andri Soemitra menjelaskan bahwa regulator pasar modal Indonesia tidak
mengembangkan model pasar modal syariah yang secara komprehensif dibentuk
khusus untuk produk syariah di pasar modal yang terpisah sebagaimana model Iran,
Sudan, dan Pakistan di mana pasar modal nasionalnya didesain menjalankan sistem
keuangan syariah secara keseluruhan.
Pasar modal yang memenuhi persyaratan syariah di Indonesia didesain paralel
dengan pasar modal konvensional dengan dilengkapi lembaga supervisi syariah.
Dalam paradigma integrasi produk syariah di pasar modal nasional, regulator pasar
modal Indonesia bekerja sama dengan DSN MUI berperan memastikan bahwa para
pelaku pasar mampu mengidentifikasi produk dan mekanisme transaksı yang sesuai
dengan kriteria syariah di pasar modal nasional.15

C. FUNGSI DAN KARAKTERISTIK

13
Henricus W. Ismanthono. Kamus Istilah Ekonomi Populer (Jakarta: Penerbit Buku Kom- pas, 2006), hlm. 38.
14
Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 40/DSN-MUI/X/2003 Tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum
Penerapan Syariah di Bidang Pasar Modal. Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, (Jakarta: PT Intermasa,
2003), Edisi Kedua, hlm. 272.
15
Andri Soemitra, Masa Depan Pasar Modal Syariah (Jakarta: Prenada Media Kencana, 2014)
Pasar modal berperan menjalankan dua fungsi secara simultan berupa fungsi ekonomi
dengan mewujudkan pertemuan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki
kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana, dan fungsi keuangan dengan
memberikan kemungkinan dan kesempatan untuk memperoleh imbalan bagi pemilik
dana melalui investasi. Pada fungsi keuangan, pasar modal berperan sebagai sarana
bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana
dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diper oleh dari pasar modal dapat
digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja, dan lain-
lain Sedangkan pada fungsi yang kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat
untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan
lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya
sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing masing instrumen
Modal yang didagangkan dalam pasar modal merupakan modal yang bila diukur
darı waktunya merupakan modal jangka panjang Oleh karena itu, bagi emiten sangat
menguntungkan mengingat masa pengembangannya relatif pantang baik yang bersifat
kepemilikan mau pun yang bersifat obligasi Khusus untuk modal bersifat kepemilikan
jangka waktunya sampai perusahaan dibubarkan. Namun, bagi pemilik saham dapat
pula menjualkannya kepada pihak lain, apabila membutuhkan dana atau sudah tidak
ingin lagi menjadi pemegang saham pada perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan
bagi modal yang bersifat obligasi, jangka waktunya relatif terbatas, dalam waktu
tertentu dan da pat pula dialihkan ke pemilik lain jika memang sudah tidal dibutuhkan
lagi sebagaimana halnya modal yang bersifat kepemilikan
Pasar modal juga mampu menjadi tolak ukur kemajuan perekono mian suatu
negara. Pasar modal memungkinkan percepatan pertumbu han ekonomi dengan
memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk dapat memanfaatkan dana langsung
dari masyarakat tanpa harus me nunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan Ada
beberapa man faat pasar modal, yaitu
1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagı dunia usaha sekaligus
memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal.
2. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkin kan upaya
diversifikasi
3. Menyediakan leading indicator bagi tren ekonomi suatu negara
4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah
5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan, dan profesionalisme, menciptakan iklim
berusaha yang sehat
6. Menciptakan lapangan kerja/profesı yang menarik
7. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai
prospek
8. Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan risiko yang bisa
diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi investasi
9. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses kontrol sosial

Sedangkan menurut MM. Metwally keberadaan pasar modal syariah secara umum
berfungsi:
1. Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan
memperoleh bagian dari keuntungan dan risikonya
2. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan
likuiditas.
3. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk membangun dan
mengembangkan lini produksinya.
4. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga saham
yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional.
5. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan bisnis
sebagaimana tercermin pada harga saham.

D. Perkembangan Pasar Modal di indonesia


Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar
modal atau bursa efek telah hadir sejak zaman kolonial Belanda dan tepatnya pada
tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia
Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Secara singkat, tonggak
perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut16
 14 Desember 1912: Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh
Pemerintah Hindia Belanda.
 1914-1918: Bursa efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia 1. 1925 1942:
Bursa efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan bursa efek di Semarang dan
Surabaya.
 Awal tahun 1939: Karena isu politik (Perang Dunia II) bursa efek di Semarang
dan Surabaya ditutup.
 1942-1952: Bursa efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II.
 1952: Bursa efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar Modal
1952, yang dikeluarkan oleh Menteri Kehakirnan (Lukman Wiradinata) dan
Menteri Keuangan (Prof. DR. Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang
diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950).
 1956: Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa elek se makin tidak aktif.
 1956-1977: Perdagangan di bursa efek vakum.
 10 Agustus 1977 Bursa Elek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ
dijalankan di bawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Tanggal 10
Agustus diperingati sebagai IHUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal
ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama.
 1977-1987: Perdagangan di Bursa efek sangat lesu. Jumlah emi ten hingga 1987
baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan
instrumen pasar modal.
 1987: Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang
memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melaku kan penawaran umum dan
investor asing menanamkan modal di Indonesia.

16
https://www.bapepam.go.id
 1988-1990: Paket deregulasi di bidang perbankan dan pasar modal diluncurkan.
Pintu BE) terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat.
 2 Juni 1988: Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh
Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri
dari broker dan dealer.
 Desember 1988: Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88)
yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan
lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.
 16 Juni 1989: Bursa Elek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan di kelola oleh
Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya
 13 Juli 1992: Swastanisasi BEJ; BAPEPAM berubah menjadi Badan
 Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ. 22 Mei 1995:
Sistem otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan de ngan sistem komputer IATS
(Jakarta Automated Trading Systems). 10 November 1995. Pemerintah
mengeluarkan Undang-Undang No. 8 labun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-
undang ini diber lakukan mulai Januari 1996.
 1995: Bursa Paralei Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.
 3 Juli 1997 lahir Danareksa Syariah oleh PT Danareksa Investment Management.
 2000: Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan
di pasar modal Indonesia.
 3 Juli 2000: Bursa Efek Indonesia berkerja sama dengan PT Dana reksa
Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index yang bertujuan untuk
memandu investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah.
 2002: BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote
trading).
 14 Maret 2003: Pasar modal syariah diresmikan oleh Menteri Ke- uangan
Boediono didampingi ketua BAPEPAM Herwidayatmo, wakil dari MUI, wakil
dari DSN pada direksi, direksi perusahaan efek, pengurus organisasi pelaku, dan
asosiasi profesi di pasar modal.
 2007: Penggabungan BEJ dan BES berdasarkan kesepakatan RUPSLB pada
tanggal 30 Oktober 2007 yang kemudian dituangkan dalam Akta Penggabungan
dan berganti nama menjadi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang resmi beroperasi
sejak tanggal 1 November 2007.
 2011: Dibentuk Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yaitu Indeks yang
mencerminkan pergerakan saham-saham yang masuk dalam Daftar Efek Syariah
(DES) yang dikeluarkan oleh BAPEPAM dan LK (OJK), ISSI diharapkan dapat
menjadi acuan tambahan bagi in- vestor untuk berivestasi saham syariah.
 2013: Pasar modal syariah beralih pengawasan ke Otoritas Jasa Keuangan.

Dari data di atas dapat diketahui bahwa meskipun secara resmi pasar modal
syariah diluncurkan pada tahun 2003, namun instrumen pasar modal syariah telah
hadir di Indonesia pada tahun 1997. Hal ini ditandai dengan peluncuran Dana reksa
Syariah pada 3 Juli 1997 oleh PT Danareksa Investment Management. Selanjutnya
Bursa Efek Indo- nesia berkerja sama dengan PT Danareksa Investment Management
meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk
memandu investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah. Dengan hadirnya
indeks tersebut, maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat
dijadikan sarana berinvestasi dengan penerapan prinsip syariah.
Perkembangan selanjutnya, instrumen investası syariah di pasar modal terus
bertambah dengan kehadiran Obligası Syariah PT Indosat Tbk pada awal September
2002. Iustimmenun merupakan obligasi syariah pertama dan dilanjutkan dengan
penerbitan obligasi syariah lainnva. Pada tahun 2004 terbit untuk pertama kali
obligasi syariah dengan akad sewa atau dikenal dengan obligasi syariah ijarah.
Selanjutnya, pada tahun 2006 muncul instrumen baru yaitu Reksadana ludeks di mana
indeks, yang dijadikan sebagai underlying adalah Indeks jakarta islamic Indeks (JII).
Perkembangan produk syariah Pasar Modal Indonesia mencapai tonggak sejarah
baru dengan disahkannya UU Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN) pada tanggal 7 Mei 2008 Undang-undang ini diperlukan sebagai
landasan hukum untuk penerbitan surat berharga syariah negara atau sukuk negara.
Pada tanggal 26 Agustus 2008 untuk pertama kalinya Pemerintah Indonesia me-
nerbitkan SBSN.
Selanjutnya, Indeks Saham Syariah (ISSI) juga diluncurkan pada tahun 2011
untuk menjadi acuan bagi investor berinvestasi di saham syariah. Indeks ini pun
menjadi indikator utama yang dapat menggambarkan kinerja seluruh saham syariah
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2011, Shariah Online
Trading System juga diluncurkan. Sistem ini didasarkan pada kriteria dan prinsip
Islam syariah di mana margin trading dan short selling dilarang, transaksi harus tunai,
portofolio yang terpisah, serta tidak bertransaksi pada salıam yang haram melainkan
hanya bertransaksı pada saham syariah.17
Secara global, walaupun agama Islam dan sistem ekonomi syariah mulai
disebarkan di Timur Tengah dan sebagian besar umat Islam di dunia berada di
Indonesia, namun equity fund dan indeks saham secara luas yang mengikuti ketentuan
syariah lebih dahulu diluncurkan di Amerika. Equity Fund pertama adalah the Amana
Fund yang diluncurkan pada bulan Juni 1986 oleh The North American Islamic Trust.
Pada bulan Februarı 1999. Dow Jones Indexes meluncurkan Dow Jones Islamic
Market Index (DJIM) dan sampai akhu tahun 2002 Dow Jones terus mengembangkan
seri DIIM dengan DJIM Japan, DJIM Asia, DJIM Americas, DJIM Internet, dan yang
terakhir DJIM Extra Liquid Namun ternyata kurang dari 5% perusahaan yang diliput
dalam DJIM berasal dari negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Se-
mentara banyak sekali Islamic private dan mutual fund yang mengikuti DJ Islamic
Marker Index, termasuk corporate dan retail fund yang diluncurkan oleh lembaga
keuangan dari Timur Tengah, seperti AlBaraka. SAMBA, dan Wafra. Bahkan pada
bulan November 1999, Financial Times Stock Exchange (FTSE) International di
London juga telah meluncurkan the FTSE Global Islamic Index Series (FTSE-GIIS)
dan The International Finance Corporation Indexes, unit dari IFC World Bank. telah

17
Andri Soemitra, Masa Depan Pasar Modal Syariah di Indonesia
bekerja sama dengan ANZ Bank meluncurkan benchmark untuk Islamic Leasing
Fund.

E. Struktur Pasar Modal Di Indonesia


1. Pengelola Pasar Modal

a. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)


Pada tanggal 10 Agustus 1977, pemerintah mulai melakukan usaha pengaktifan
pasar modal Indonesia dengan membentuk Badan Pelaksana Pasar Modal
(BAPEPAM) yang kemudian sejak tahun 1991 berubah menjadi Badan Pengawas
Pasar Modal. Sejak tahun 2005, ВАРЕРАМ disempurnakan menjadi Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan RI Nomor KMK 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005
KAPE PAM LK merupakan penggabungan dari Badan Pengawas Pasar Mo dal
(BAPEPAM) dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Departemen Keuangan.
Saat ini. BAPEPAM-LK digantikan oleh Otoritas lasa Keuangan (OJK) sejak
berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011. Terhitung
sejak tanggal 31 Desember 2012, industri pasar modal dialihkan di bawah pengaturan
dan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. Di bawah ketua OIK terdapat Kepala
Eksekutif Pengawas Pasar Modal.
Tujuan regulator pasar modal adalah mewujudkan terciptanya kegiatan pasar
modal yang teratur, wajar, dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan
masyarakat. Teratur: menjamin bahwa seluruh pelaku pasar modal wajib mengikuti
ketentuan yang berlaku sesuai dengan bidangnya masing masing dan
melaksanakannya secara konsisten. Wajar: seluruh pelaku pasar modal melakukan
kegiatannya dengan memperhatikan standar dan etika yang berlaku di dunia bisnis
serta mengutamakan kepentingan masyarakat banyak. Efisien: kegiatan pasar modal
dilakukan secara cepat dan tepat dengan biaya yang relatif murah.

b. Bursa Efek
Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau
sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan
tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.
Bursa efek didirikan dengan tujuan menyelenggarakan perdagangan efek yang
teratur, wajar, dan efisien. Yang dapat menjadi pemegang saham bursa efek adalah
perusahaan efek yang telah memperoleh izin usaha untuk melakukan kegiatan sebagai
perantara pedagang efek. Bursa efek yang ada di Indonesia, yaitu Bursa Efek Jakarta
(BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang Oktober tahun 2007 dimerger menjadi
Bursa Efek Indonesia (BEI). Bursa efek yang ada di Indonesia, yaitu Bursa Efek
Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang Oktober tahun 2007 dimerger
menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kewajiban dan tanggung jawab bursa efek antara lain:
 Bursa efek wajib menyediakan sarana pendukung dan mengawasi kegiatan anggota
bursa efek
 Rencana anggaran tahunan dan penggunaan laba bursa efek wajib disusun sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan dan dilaporkan kepada BAPEPАМ.
 Bursa efek wajib menetapkan peraturan mengenai keanggotaan, pencatatan,
perdagangan, kesepadanan efek, kliring, dan penyelesaian transaksi bursa, dan hal-
hal lain yang berkaitan dengan ke- giatan bursa efek

c. Lembaga Kliring dan Penjaminan


Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah pihak yang menyelenggarakan jasa
kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Lembaga Kliring dan
Penjaminan didirikan dengan tujuan menyediakan jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien. Yang dapat menjadi
pemegang saham Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah bursa efek, perusahaan
efek, biro administrasi efek, bank kustodian, atau pihak lain atas persetujuan
BAPEPAM. Mayoritas saham Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib dimiliki oleh
bursa efek. Lembaga yang menjalankan fungsi Lembaga Kliring dan Penjaminan di
Indonesia dijalankan oleh PT KPEI (PT. Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia). PT
Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) didirikan berdasarkan Undang-Undang
Pasar Modal Indonesia tahun 1995 untuk menyediakan jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien.

d. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian


Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia dilaksanakan
oleh PT KSEI (PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia) PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI) adalah lembaga dalam lingkungan Pasar Modal Indonesia yang
menjalankan fungsi sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) sesuai
ketentuan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM).
Fungsi LPP adalah menyediakan layanan jasa kustodian sentral dan penyelesaian
transaksi yang teratur, wajar, dan efisien. Dalam kelembagaan pasar modal di
Indonesia, KSEI merupakan salah satu Self Regulatory Organization, selain Bursa
Efek dan Lembaga Kliring dan Penjaminan. Sesuai ketentuan UUPM, pemegang
saham KSEI adalah bursa efek, perusaha an efek, bank kustodian, biro administrasi
efek dan pihak lain atas per- setujuan BAPEΡΑΜ.

e. Penyelengara Perdagangan Surat Utang Negara di luar Bursa Efek


Penyelengara Perdagangan Surat Utang Negara di luar bursa efek adalah pihak
yang telah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM untuk menyelenggarakan
perdagangan Surat Utang Negara di luar bursa efek Penyelengara Perdagangan Surat
Utang Negara di luar bursa efek antara lam Himpunan Pedagang Sutat Utang Negara
(Himdasun) yang mer pakan Self Regulatory Organization (SRO) yang telah
mendapatkan zur usaha sebagai penyelenggara perdagangan Surat Utang Negara di
luar bursa efek darı BAPEPAM dengan surat keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-
17/PM/2003 tanggal 25 Maret 2003.

2. Para Pelaku Pasar Modal

a. Emiten
Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan
emisi di bursa disebut emiten. Emiten melakukan emisi dapat memilih dua macam
instrumen pasar modal apakah bersifat kepemilikan atau utang. Jika bersifat
kepemilikan, maka diterbitkanlah saham dan jika yang dipilih adalah instrumen utang,
maka yang dipilih adalah obligasi.
Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya
tertuang dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) termasuk jenis surat-surat
berharga yang akan diterbitkan.
Tujuan melakukan emisi antara lain:
1) Untuk perluasan usaha.
2) Untuk memperbaiki struktur modal.
3) Untuk mengadakan pengalihan pemegang saham.
4) Keterbukaan mendorong meningkatnya profesionalisme.
5) Menurunkan kesenjangan sosial karena peluang masyarakat men- jadi investor
besar.
6) Sarana promosi.18

b. Investor
Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang
melakukan emisi disebut investor. Sebelum membeli surat-surat berharga yang
ditawarkan para investor biasanya melakukan penelitian dan analisis-analisis tertentu.
Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis
lainnya. Adapun tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain:
1) Memperoleh dividen, yaitu keuntungan yang akan diperoleh investor yang dibayar
olch emten.
2) Kepemilikan perusahaan, semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin
besar pengusahan perusahaan.
3) Berdagang, yaitu investor akan menjual kembali pada saat harga tinggi. Jadi,
pengharapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan
keuntungannya dari jual beli sahamnya.19

c. Perusahaan Pengelola Dana (Investmen Company)


Perusahaan pengelola dana merupakan perusahaan yang beroperasi di pasar modal
dengan mengelola modal yang berasal dari investor. Perusahaan pengelola dana me
mempunyai dua unit, yaitu pengelolaan dana (fund management) dan penyimpanan

18
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, hlm. 214
19
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, hlm. 215
dana (kustodian). Pengelola dana memutuskan efek mana yang harus dijual dan efek
mana yang harus dibeli kemudian yang melaksanakan penjualan atau pembelian
adalah kustodian. Kustodian juga melakukan penagihan keuntungan kepada emiten.
Perusahaan pengelola dana menarik pemodal dapat melalui dana bersama (mutual
fund), menerbitkan sertifikat yang didukung oleh efek-efek yang dimilikinya, dan
membentuk dana khusus melalui penjualan saham.

d. Reksadana

Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari


masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
manajer investasi. Dari definisi di atas reksadana dapat dipahami sebagai suatu wadah
di mana masyarakat dapat menginvestasikan dananya dan oleh pengurusnya, yaitu
manajer investasi, daná tersebut diinvestasikan ke portofolio efek. Portofolio efek
adalah kumpulan (kombinasi) sekuritas, surat berharga atau efek, atau instru men
yang dikelola.
Reksadana syariah merupakan lembaga intermediasi yang mem bantu surplus unit
melakukan penempatan dana untuk diinvestasikan. Salah satu tujuan darı reksadana
syariah adalah memenuhi kebutuhan kelompok investor yang mgin memperoleh
pendapatan investasi darı sumber dan cara yang bersih dan dapat di pertanggung
jawabkan secara agama serta sejalan dengan prinsip-prinsip syariah20

3. Lembaga Penunjang Pasar Modal

Peran lembaga penunjang dalam mekanisme pasar modal merupa kan salah satu
faktor yang sangat dominan bagi terlaksananya transaksi pasar modal bahkan
memiliki peran penting terhadap pengembangan pasar modal itu sendiri. Lembaga
penunjang ini berperan dalam mem pertemukan antara emiten dengan pemodal dan
dalam menjalankan fungsinya berada di antara kepentingan emiten dan pemodal. Pada
prinsipnya, lembaga penunjang menawarkan atau menyediakan jasa, baik bagi emiten
maupun investor

α. Lembaga Penunjang Pasar Perdana


Lembaga Penunjang untuk Emisi Saham:
1) Penjamin emisi efek (underwriter), yaitu pihak yang membuat kontrak dengan
emiten untuk untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan
atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual.
2) Akuntan publik yang disahkan oleh BPKP, bertugas antara lain melakukan
pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapatnya,
memeriksa pembukuan, apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia
dan ketentuan BAPEPAM serta memberi petunjuk pelaksanaan cara-cara
pembukuan yang baik (apabila diperlukan).

20
Lihat Undang-Undang No 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat (23). Iggi H.Achsien, investasi
3) Konsultan hukum, bertugas meneliti aspek-aspek hukum erniten dan memberikan
pendapat segi hukum (legal opinion) tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten,
antara lain sebagai berikut:
a. Anggaran dasar/akta pendirian perusahaan meliputi: pengesahan darı instansi
yang berwenang, permodalan, pengurusan dan hak-hak serta kewajiban para
pemegang saham.
b. Penyertaan modal oleh pemegang saham sebelum go public.
c. Izin usaha yang wajib dimiliki emiten.
d. Bukti kepemilikan/penguasaan atas harta kekayaan emiten.
e. Perikatan-perikatan vang dilakukan oleh emiten dengan pihak ketiga.
f. Gugatan atau tuntutan dalam perkara perdata atau pidana yang menyangkut
emiten atau pribadi pengurus.
4) Notaris, bertugas antara lain:
a. Membuat berita acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
b. Menyusun setiap keputusan dalam RUPS.
c. Meneliti keabsahan yang berkaitan dengan penyelenggaraan RUPS, seperti
keabsahan persiapan RUPS, keabsahan para pemegang saham.
d. Membuat konsep atas perubahan anggaran dasar.
e. Menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek.
5) Agen penjual yang umumnya adalah perusahaan efek, bertugas an- tara lain:
a. Melayani investor yang akan memesan saham.
b. Melaksanakan pengembalian uang pesanan (refund) kepada investor.
c. Menyerahkan sertifikasi efek kepada pemesan (investor).
7) Perusahaan penilai yang diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan
penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
berapa besarnya nilai wajar aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melakukan
emisi melalui pasar modal.
8) Ahli syariah pasar modal yaitu orang perseorangan yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman di bidang syariah atau badan usaha yang pengurus dan pegawainya
memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang syariah, yang memberikan
nasihat dan/atau mengawasi pelaksanaan penerapan prinsip syariah di pasar modal
dalam kegiatan usaha perusahaan dan/atau memberikan pernyata an kesesuaian
syariah atas produk atau jasa syariah di pasar modal.21
Lembaga Penunjang untuk Emisi Obligasi:
1) Wali amanat (trustee) merupakan pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek
yang bersifat utang dan memiliki tugas antara lain.
a. Menganalisis kemanipuan dan kredibilitas emiten.
b. Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan emiten
yang diterima olehnya sebagai jaminan.
c. Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.

21
POJK Nomor 16/POJK.04/2015 tentang Ahli Syariah di Pasar Modal
d. Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta
imbalannya (bunga bagı konvensional) yang harus di lakukan oleh emiten
tepat pada waktunya.
e. Melaksanakan tugas selaku agen utama pembayaran.
f. Mengikuti secara terus menerus perkembangan perusahaan emiten.
g. Membuat perjanjian perwali amanatan dengan pihak emiten.
h. Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) bila di perlukan

2) Penanggung (guarantor), yang bertanggung jawab atas dipenuhinya pembayaran


pinjaman pokok obligasi beserta imbalannya (bunga bagi konvensional) darı
emiten kepada para pemegang obligasi tepat pada waktunya, apabila emiten tidak
memenuhi kewajibannya.
3) Agen pembayaran (paying agent), yang bertugas membayar imbalannya (bunga bagi
konvensional) obligasi yang biasanya dilakukan setiap 2 kali setahun dan
pelunasan pada saat obligasi telah jatuh tempo.

b. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder22


Masa penawaran efek di pasar perdana ditentukan jangka waktunya. Setelah selesai
masa penawaran di pasar perdana, efek tersebut dicatatkan (listing) di Bursa Efek.
Begitu efek tersebut telah tercatat di bursa efek, maka efek atau saham yang
bersangkutan akan didagangkan secara terus-menerus dan harganya pun akan
berfluktuasí. Transaksi jual beli efek di bursa efek ini disebut pasar sekunder di mana
harga masing-masing efek ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu kekuatan
permintaan dan penawaran atau suatu efek.
Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang menyediakan jasa-
jasa dalam melaksanakan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang ini terdiri
atas:
1) Perusahaan efek (securities company), yang dapat menjalankan satu atau beberapa
kegiatan, baik sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, manajer
investasi maupun penasihat investasi. Perusahaan efek juga dikenal dengan
perusahaan pialang. Perusa haan efek adalah perusahaan yang membeli dan
menjual saham di bursa efek atas order investor. Perusahaan efek memiliki
perwakilan di bursa yang disebut dengan pialang atau broker.
2) Pedagang efek (dealer), berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan
menjaga keseimbangan harga serta memelihara likuiditas efek dengan cara
membeli dan menjual efek tertentu di pasar sekunder, di samping juga melakukan
jual beli efek untuk diri sendiri. Dengan demikian, pedagang efek berfungsi
sebagai pedagang dalam jual beli efek dan sebagai perantara dalam jual beli efek.
Adapun lembaga yang bergerak dalam perdagangan efek di pasar modal antara lain
perantara perdagangan efek, perbankan, lembaga keuangan nonbank, badan hukum
berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

22
Dahlan Siamat, Ibid, hlm 254
3) Perantara pedagang efek yang lebih dikenal dengan istilah broker atau pialang,
yang bertugas menjadi perantara dalam jual beli efek antara emiten dengan investor
dalam hal menerima pesanan jual dan pesanan beli investor untuk kemudian
ditawarkan di bursa efek. Kegiatan utama yang dilakukan adalah memberikan
informa- si tentang emiten dan melakukan penjualan efek kepada investor. Atas
jasa keperantaraan tersebut broker mengenakan fee kepada investor.

4) Biro administasi efek, yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara
teratur menyediakan jasa-jasa dalam rangka memperlancar adiministrasinya antara
lain membantu emiten dalam rangka emisi, melaksanakan kegiatan menyimpan
dan pengalihan hak atas saham para investor, membantu menyusun daftar
pemegang saham, mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang
saham, membuat laporan-laporan yang diperlukan.

F. Mekanisme Berinvestasi Di Pasar Modal


Bagi perusahaan yang mencari dana segar, pasar modal menyedia kan dana segar
melalui mekanisme go public dengan menerbitkan saham dan mendapatkan dana dari
penjualan saham. Perusahaan dapat juga menerbitkan obligasi kepada masyarakat luas
dan membayar imbalan yang lebih rendah daripada imbalan yang harus dibayarkan
melalui pinjaman perbankan
Penilaian suatu efek sangat dipengaruhi oleh kondisi kinerja keuangan perusahaan
penerbitnya. Dalam melakukan analisis memilih efek, ada beberapa teknik yang dapat
dilakukan. Untuk memilih saham dilakukan dua pendekatan, yaitu pendekatan
fundamental dan teknikal. Pendekatan fundamental merupakan faktor-faktor yang
dapat memengaruhi harga saham, antara lain penjualan, pertumbuhan penjualan,
kebijakan deviden, RUPS, manajemen, dan sebagainya. Sedangkan analisis teknikal
adalah analisis saham yang dilakukan dengan memprediksi harga saham di masa
depan dengan melihat perkembangan harga saham dari waktu, ke waktu baik
dilakukan secara manual maupun lewat bantuan program komputer. Kedua teknis
analisis ini akan memengaruhi investor membeli atau menjual efek yang mereka
miliki.
Bagi para investor, berinvestasi dengan benar adalah cara menjadi rekan bagi
perusahaan sambil mendapatkan keuntungan dari laba dari waktu ke waktu. Oleh
karena itu, investasi di pasar modal seharusnya tidak berkisar pada prediksi maik
turunnya harga saham dalam jangka pendek. Oleh karenanya berinvestasi di pasar
modal syariah harus dilakukan pada instrumen dari perusahaan yang solid, serta
didukung oleh manajemen yang baik dan perencanaan bisnis yang jitu. Para investor
harus berorientasi jangka panjang dan tidak terpengaruh oleh pasar yang
menyebabkan panic selling (menjual karena panik disebabkan harga saham yang
melonjak tajam atau merosot drastis). Para investor melakukan penjualan saham
karena mengetahui ada sesuatu yang memengaruhi kinerja perusahaan yang
menyebabkan kinerja perusaha an menurun, seperti pergantian manajemen yang tidak
baik, produksi yang dikeluarkan gagal, tidak mampu bersaing, dan sebagainya.
Bagi para investor, penanaman modal di pasar modal dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu:
1. Transaksi di Pasar Perdana
Bagi investor yang ingin membeli saham di pasar perdana haruslah menggunakan
pertimbangan-pertimbangan yang bersumber dan kondisi perusahaan yang
mengeluarkan efek tersebut melalui prospektus yang memberikan informasi dari
catatan keuangan historis sampai proyeksi laba dan dividen yang akan dibayarkan
untuk tahun berjalan. Umumnya dilihat apakali proyeksi pertumbuhan perusahaan
tersebut melampaun rata-rata pertumbuhan industri sejenis. Di samping itu,
bonafiditas lembaga dan profesi yang menunjang penerbitan efek juga diperhatikan
seperti penjamin emisi (underwriter), wali amanat, agen penjual, penanggung
(guarantor). akuntan publik, perusahaan penilai (appraisal), konsultan hukum, dan
notaris. Bagi para investor Muslim, tentu lebih didorong untuk memilih emiten
yang telah terdaftar dalam listing III sebagai ins trumen keuangan syariah. Adapun
prosedur pembelian efek di pasar perdana secara umum:
1) Pembeli menghubungi agen penjual yang ditunjuk oleh underwriter untuk
mengisi formulir pemesanan. Formulir pemesan an yang telah diisi oleh
investor dikembalikan kepada agen penjual disertai dengan tanda tangan dan
kopian kartu identi tas investor, serta jumlah dana sesuai dengan nilai efek yang
di- pesan. Formulir pemesanan biasanya berisi informasi tentang harga efek,
jumlah efek yang dipesan, identitas pemesan, tanggal penjatahan dan
pengembalian dana jika kelebihan permintaan, jumlah yang dibayarkan, agen
penjual yang dihubungi dan tata cara pemesanan. Satuan yang dipakai dikenal
dengan istilah lot, di mana 1 lot saham di Indoensia saat ini mewakili 500
lembar saham dan kelipatan harga saham disebut point
2) Jika pemesanan efek melebihi efek yang ditawarkan, maka prosedur selanjutnya
adalah masa penjatahan dan masa pengem balian dana. Masa penjatahan
dilakukan paling lambat 12 hari kerja terhitung sejak berakhirnya masa
penawaran yang dilakukan oleh penjamin emisi. Penjatahan dilakukan dengan
mendahulukan investor kecil. Sedangkan masa pengembalian dana merupakan
pengembalian kelebihan dana akibat tidak terpenuhinya pesanan oleh penjamin
emisi paling lambat em pat hari kerja setelah akhir masa penjatahan.
3) Penyerahan efek dilakukan setelah ada kesesuaian antara banyakuya etek yang
dipesan dengan banyaknya efek yang dapat dipenuhi emiten. Penyerahan efek
dilakukan oleh penjamin emisi atau agen penjual paling lambat 12 hari kerja
mulai tanggal berakhirnya masa penjatahan. Investor mendatangi penja min
emisi atau agen penjual dengan membawa bukti pembelian.

2. Transaksi út Pasar Sekunder


Mekanisme perdagangan efek di bursa efek hanya dapat dilakukan oleh anggota
bursa efek. Keanggotaan bursa efek dapat diberikan kepada perorangan atau badan
hukum. Syarat keanggotaan bursa efek umumnya menyangkut permodalan dan
kemampuan sebagai anggota bursa efek. Perdagangan efek di bursa efek dilakukan
me- lalui perantara pedagang efek dan pedagang efek yang merupakan anggota
bursa efek.
1) Transaksi melalui Perantara Pedagang Efek (Broker) Perantara pedagang efek
(broker) berfungsi sebagai agen yang melakukan transaksi untuk dan atas nama
klien. Dari kegiatan ini, perantara pedagang efek mendapat komisi maksimum
1% dari nilai transaksi.
2) Transaksi melalui Pedagang Efek (Dealer) Pedagang efek berfungsi sebagai
prinsipal yang melakukan transaksi untuk kepentingan perusahaan anggota.
Perusahaan efek berfungsi sebagai investor sehingga pedagang efek merne-
rima konsekuensi, baik untung maupun rugi.
.
Kesimpulan

Pasar modal syariah merupakan suatu tempat yang menyediakan sarana atau
kesempatan bagi para mereka yang mempunyai kelebihan uang untuk disalurkan
kepada perusahaan yang membutuhkan, dengan tingkat keuntungan yang akan
diterima pada jangka waktu tertentu, dimana dalam pasar modal syariah ini segala
kegiatannya atau proses nya harus sesuai dengan aturan dalam syariah agama. Ada
beberapa instrumen yang terdapat dalam pasar modal syariah seperti saham
syariah, obliasi syariah atas sukuk, reksadana syariah, Efek Beragun Aset (EBA),
dan surat berharga komersial syariah. Dengan adanya pasar modal syariah ini maka
kegiatan investasi akan dapat dengan mudah untuk dilakukan. Mengenai pasar
modal syariah dalam Islam sendiri sudah menerapkan ajaran bagi seluruh umatnya
untuk bisa mendapatkan kesejahteraan dalam dunia dan juga akhirat. Dengan
melakukan kesejahteraan secara seimbang antara dunia dan akhirat maka itu
menjadi suatu bentuk jaminan kesejahteraan. Dengan melakukan kesejahteraan
secara seimbang antara dunia dan akhirat maka itu menjadi suatu bentuk jaminan
kesejahteraan. Di dalam pasar modal syariah terdapat ketentuan tertentu untuk
objek atau efek yang digunakan untuk berinvestasi, yang tentunya segala kegiatan
dalam usaha tidak boleh melanggar dari aturan syariah dan tentunya dalam ber
transaksi harus terbebas dari larangan islam Perkembangan saham syariah
khususnya di Indonesia sendiri sekarang sudah sangat baik mengingat semakin
banyak penduduk indonesia yang menginginkan investasi yang sesuai dengan
syariah. Bagi para investor pemula yang masih ingin memulai investasi harus
mengetahui bagaimana tips dalam memilih saham syariah, sukuk, serta reksadana
syariah karena itu sangat penting sekali dilakukan sebelum memulai investasi.
Instrumen selanjutnya adalah sukuk atau obligasi syariah serta reksadana syariah.
Tidak kalah menariknya dengan saham syariah saat ini sukuk dan reksadana
syariah juga menjadi pilihan bagi para investor untuk melakukan investasi. Ada
beberapa jenis sukuk serta reksadana syariah yang terdapat di pasar modal syariah
yang bisa dimiliki oleh para investor. Di dalam sukuk sendiri juga terdapat
beberapa prinsip yang harus dipenuhi karena seluruh kegiatan dalam pasar modal
syariah ini harus disesuaikan dengan prinsip syariah.
DAFTAR PUSTAKA

www.worldbank.org,diakses pada tanggal 07 maret 2020


News.ddtc.co.id. Kurniati, Dian. Dampak Covid-19 Ke Pasar Keuangan Lebih Buruk
dari Krisis 2008. 11mei 2020. Jakarta. Diakses pada tanggal 05 September 2020.
www.idx.co.id,diakses pada tanggal 07 maret 2020
Yoyok Prasetyo, Hukum Investasi & Pasar Modal Syariah, (Bandung: Mina
Publishing.2017), hlm. 20.
Kasmir,Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (jakarta:PT RajaGrafindo), 2008,
hlm.208
Tjipto Darmadji, dkk. Pasar Modal di Indonesia, (Jakarta:Salemba Empat, 2000), hlm.
1.
Dahlan Siamat, manajemen lembaga keuangan, (jakarta lembaga penerbit fakultas
ekonomi universitas indonesia, 2004), edisi keempat, hlm. 249.
Y. Sri Susilo dkk., Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (jakarta:Salemba Empat, 2000)
hlm 189.
John Downes dan Jordan Elliot Goodman, Kamus Istilah Keuangan dan Investasi, (Ja-
karta: PT Elex Media Komputindo, 2001), Edisi Ketiga, him. 76. John Downes
dan Jordan Elliot Goodman, Dictionary of Finance and Investment Terms (New
York: Baron's Educational Series Inc., 1985), hlm. 54. Ade Arthesa dan Edia
Handirman, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (Jakarta: Penerbit
Indeks Gramedia, 2006), hlm. 214. O.P. Simorangkir. Pengantar Lembaga
Keuangan Bank dan Nonbank (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2004),
Dudley G. Luckett, Money and Banking (Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha
Ltd., 1980), hlm. 112.
Christopher Pass dan Bryan Lowes. Kamus Lengkap Ekonomi, terj. Dictionary of
Econo- mics (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1994), hlm. 69-70.
Indra Darmawan, Kamus Istilah Ekonomi Kontemporer (Yogyakarta: Pustaka
Widyatama. 2006), 79. Graham Bannock dan William Manser, The Penguin
International Dictionary of Finance (London: Penguin Books, 1995), hlm. 41.
A. Nasution, dkk., Kamus Ekonomi (Semarang: Dahara Prize, 1994), hlm. 75.
Henricus W. Ismanthono. Kamus Istilah Ekonomi Populer (Jakarta: Penerbit Buku
Kom- pas, 2006), hlm. 38.
Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 40/DSN-MUI/X/2003 Tentang Pasar Modal dan
Pedoman Umum Penerapan Syariah di Bidang Pasar Modal. Himpunan Fatwa
Dewan Syariah Nasional, (Jakarta: PT Intermasa, 2003), Edisi Kedua, hlm.
272.
Andri Soemitra, Masa Depan Pasar Modal Syariah (Jakarta: Prenada Media Kencana,
2014)
https://www.bapepam.go.id
Andri Soemitra, Masa Depan Pasar Modal Syariah di Indonesia
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, hlm. 214
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, hlm. 215
Lihat Undang-Undang No 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat (23). Iggi H.Achsien, investasi
POJK Nomor 16/POJK.04/2015 tentang Ahli Syariah di Pasar Modal
Dahlan Siamat, Ibid, hlm 254

Anda mungkin juga menyukai