Anda di halaman 1dari 5

Analisis Aplikasi Pilihan Mahasiswa Universitas Untuk Melakukan Jual Beli Saham

1.1 Latar Belakang


Pasar modal Indonesia merupakan salah satu pasar modal terbaik di Asia. Ditengah
tekanan ekonomi global, pasar modal Indonesia masih menunjukkan optimisme. Menteri
Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution menekankan kondisi pasar Ibukota Indonesia
tahun 2018 Terbaik kedua di Asia Pasifik. Sepanjang tahun 2018 IHSG (Indeks Harga Saham
Gabungan) baru saja terkoreksi 2,54 persen, jadi dari 6.366 di awal tahun dan 6.194,5 pada
akhir tahun. Penurunan tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan pasar saham dalam
negara-negara Asia dan Pasifik. Bursa saham Indonesia hanya kalah oleh India yang
sepanjang tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 5,91 persen.
Meskipun saat ini pasar modal Indonesia merupakan pasar modal terbaik, namun
ada pasar modal yang relatif baik perkembangannya tetapi jumlah investor tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan Pemerintah. jumlah investor dibandingkan dengan jumlah
penduduk Indonesia sekitar 260 juta jiwa, hanya sekitar 0,32 persen. Jumlah ini sangat kecil
dan jika dikaitkan denggan Perkembangan pasar modal Indonesia yang cukup baik. Sayang
sekali jika orang Indonesia tidak bisa melakukan manfaatkan itu. Berikut ini
adalah data perkembangan angka-angka Investor di pasar modal Indonesia.  

Tabel 1. Pertambahan Jumlah Investor di Indonesia (tahun 2014-2018)

No Tahun Jumlah Investor Perkembangan/Naik


1 2014 365.303
2 2015 434.107 68.804 (18,83%)
3 2016 535.994 101.887 (23,47%)
4 2017 628.491 92.497 (17,26%)
5 2018 829.426 200.935 (31,97%)
Sumber : www.idx.co.id
Pertumbuhan investasi saham di Indonesia meningkat tajam. Menurut situs resmi
BEI, jumlah investor saham di tahun 2019 lebih sedikit menjadi 2,5 juta menjadi 3,9 juta pada
2020. BEI mencatat jumlah investor baru per September 2021, ada 3,7 juta single investor
identification (SID) baru. Dengan penambahan jumlah ini, pasar single investor identification
(SID) untuk periode tersebut adalah 6,39 juta, yang 64,8% lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
dibandingkan dengan akhir tahun 2020. Dibandingkan dengan akhir tahun 2019,
pertumbuhan lebih tinggi 100% (Frendy, 2021). 
Investasi saham meningkat signifikan selama pandemic Covid-19 membatasi
aktivitas masyarakat di luar rumah. Adanya pembatasan aktivitas di luar rumah menjadi
penyebab sebagian besar masyarakat memiliki lebih banyak waktu luang. Lebih banyak
waktu luang dihabiskan menjelajahi jejaring sosial. Terbukti saat pandemi, hal itu terjadi 40%
peningkatan lalu lintas dari pengguna media sosial (Burhan, 2020). Berbeda alasan
peningkatan traffic, salah satunya adalah peningkatan minat Investasi di tengah pandemi. Hal
ini didorong oleh arus informasi terkait dengan investasi di media social.
Media sosial merupakan hasil dari perkembangan teknologi informasi yang
memudahkan untuk mendapatkan informasi dengan cepat. Perilaku investasi saat ini lebih
adaptif dan responsif terhadap informasi dalam mempengaruhi keputusan investasi.
Menukarkan Indonesia Securities mengungkapkan proporsi investor muda terdiri dari
kalangan mahasiswa mencapai lebih dari 50% dan mendominasi pasar modal. Ditemukan
bahwa ada 1,91 juta investor muda di bawah usia 40 tahun orang, yaitu 78,4% dari semua
investor dari sekitar 2,4 juta orang pada bulan Desember 2019. Sementara itu, khusus untuk
investor berusia 18-25 tahun, terdapat 375.000 investor baru atau 47,4% pada tahun 2021.
Berbagai instrumen investasi saat ini tersedia dalam berbagai pilihan. Salah satu
instrumen yang paling diminati generasi muda adalah pasar modal khususnya saham (OJK,
2020). Ini didasarkan pada tingkat keuntungan jauh lebih menarik daripada instrumen lain di
mata sebagian besar investor Anak muda Menurut Moh. Samuel (2015:59) Saham disusun
sebagai indeks Kepemilikan Perusahaan. Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan
Perusahaan untuk memenuhi kebutuhan keuangan kelangsungan usaha. Salah satu strategi
yang mungkin adalah dengan menerbitkan saham. jika satu Perusahaan publik menghitung
saham berarti perusahaan memutuskan Menerima pendanaan dari sumber di luar
perusahaan. Dari sisi investor, kepemilikan saham menunjukkan bentuk kepemilikan saham
kepada investor perusahaan, sehingga penanam modal berhak atas hasil usaha perusahaan
dalam bentuk keuangan, pendapatan dan partisipasi dalam rapat umum. 
Sebelum melakukan investasi, seorang investor harus melakukan pengambilan
keputusan. Keputusan investasi seringkali didasarkan Perilaku keuangan diartikan sebagai
sebuah studi untuk mempelajari dan memahami perilaku investor yang melatarbelakangi
pengambilan sebuah keputusan investasi yang dipengaruhi oleh faktor psikologi. Perilaku
keuangan dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor. Pertama, pengendalian diri tentang acara dari
sudut pandang Anda sendiri. Informasi. Kedua dana milik seseorang yang terkait dengan
bisnis, terutama uang dan Investasi. Ketiga, jumlah pendapatan yang diperoleh orang
tersebut (Tentu saja, setiap keputusan ada di antara masing-masing investor akan berbeda.
Hal ini dipengaruhi oleh reaksi masing-masing investor yang berbeda-beda menghadapi
peluang dan tantangan situasi ekonomi yang terus berubah berubah secara dinamis.
Sebelum memutuskan untuk menginvestasikan modalnya pada suatu perusahaan
dalam bentuk saham, terdapat dua (2) analisis yang dapat digunakan investor. Analisis
tersebut adalah analisis fundamental dan teknikal. Analisis tersebut akan membantu investor
saat sebelum mengambil keputusan, khususnya untuk menilai harga saham yang ditawarkan.
Analisis fundamental lebih memfokuskan pada penilaian instrinsik suatu saham dengan
memahami variabel-variabel yang bersumber pada analisis ekonomi, industri, dan kondisi
laporan keuangan perusahaan. Analisis teknikal berfokus pada perilaku investor di masa
mendatang yang didasari oleh tingkah laku pemodal di masa lalu. Analisis ini memperkirakan
harga saham pada pasar lalu dibandingkan terhadap perubahan harga tersebut dari waktu ke
waktu. Analisis teknikal erat kaitannya dengan informasi harga dan volume perdagangan
untuk memutuskan waktu yang tepat untuk memperjualbelikan saham. Analisis teknikal juga
memanfaatkan variasi dari indikator teknikal maupun analisis dari grafik yang berupa pola-
pola tertentu.
Respon tiap investor juga dipengaruhi oleh banyaknya informasi yang dimiliki dan
bagaimana investor tersebut mengolah informasi yang didapat untuk mendukung keputusan
investasi yang diambil. Survei tingkat inklusi dan literasi 6 keuangan di Indonesia yang
diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019 menunjukkan indeks
inklusi keuangan sebesar 76,19%. Hal ini menunjukkan penetrasi keuangan di Indonesia
sudah cukup baik. Namun permasalahan utamanya terletak pada indeks literasi keuangan
yang hanya 38,03% atau hanya 99,16 juta masyarakat dari total 268 juta jiwa yang sudah
melek terhadap produk jasa keuangan. Indeks tersebut menunjukkan bahwa Indonesia
masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan Singapura, Malaysia, dan Thailand yang
memiliki indeks direntang 85%-98%. Salah satu faktor penyebab rendahnya inklusi keuangan
adalah masih rendahnya literasi keuangan digital di Indonesia. Hal ini terbukti dari hanya
32,1% masyarakat Indonesia yang sudah menggunakan layanan keuangan digital.
Rendahnya tingkat literasi keuangan sebenarnya dapat ditingkatkan melalui
peningkatan literasi keuangan digital. Terkhusus saat ini kemajuan akan teknologi informasi
yang semakin canggih. Tingginya pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 202,6
juta pengguna pada bulan Januari 2021 (Stephanie, 2021). Dalam setahun pengguna media
sosial di Indonesia tumbuh sebesar 27 juta. Tentunya dengan besarnya jumlah pengguna
media sosial tersebut dapat dioptimalisasi penggunaannya dalam meningkatkan literasi
keuangan digital. Dilihat dari segi intensitas penggunaan media sosial bulanan tertinggi
diraih secara berturut-turut oleh YouTube, Facebook, Twitter, dan Telegram.
Berdasarkan beberapa riset terdahulu, kebanyakan investor terdahulu memutuskan
investasinya didasarkan pada indikator-indikator keuangan seperti 7 deviden, sektor
industri, yield, volatilitas harga, dan masih banyak lagi. Saat ini, investor lebih tertarik untuk
merencakan pengambilan keputusan investasi di pasar saham berdasarkan informasi yang
kumpulkan dari platform virtual seperti media sosial. Merujuk pada studi penelitian
terdahulu, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan terkait eksplorasi bagaimana
investor saham memilih di antara berbagai kepentingan alternatif yang ditetapkan ke set
aplikasi platform media sosial sebagai media untuk mengumpulkan sumber informasi (Shiva
& Singh, 2020).
Penjelasan tersebut mendorong penelitian ini untuk mengidentifikasi proses
pengambilan keputusan pembelian saham. Penelitian ini juga mengeksplorasi kepentingan
alternatif yang ditetapkan investor ke set aplikasi platform media sosial sebagai media untuk
mengumpulkan sumber informasi. Nantinya, temuan dari penelitian ini dapat membantu
perusahaan dan penasihat keuangan untuk secara selektif menargetkan dan
mengkomunikasikan informasi-informasi terkait investasi kepada investor. Selain itu lebih
selektif dalam pemilihan media apa yang digunakan dalam membagikan informasi terkait
informasi yang dapat mempengaruhi keputusan investasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kegunaan investor saham di berbagai tingkat aplikasi berdasarkan platform
media sosial?
2. Aplikasi apakah yang menjadi pilihan dan disukai oleh investor di media sosial?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengukur nilai kegunaan investor saham di berbagai tingkat aplikasi berdasarkan
platform media sosial.
2. Untuk menyelidiki aplikasi yang menjadi pilihan dan disukai oleh investor di media
sosial.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang preferensi
investasi saat melakukan keputusan pembelian saham dan mengetahui dampak media
sosial terhadap keputusan investasi saham. Penelitian ini juga diharapkan dapat
bermanfaat untuk penelitian selanjutnya. 
2. Manfaat bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan dan penasihat keuangan untuk
menargetkan informasi investasi kepada investor. Pemilihan media yang akan digunakan
pada saat bertukar informasi terkait dengan informasi yang mempengaruhi keputusan
investasi.
3. Manfaat bagi Investor
Penelitian ini memungkinkan investor untuk memahami pola pilihan investasi
sekelompok investor sehingga dapat membantu investor individual membedakan perilaku
investasinya. Sehingga kedepannya dapat meningkatkan investasi pada saham-saham
tertentu untuk memperoleh pendapatan yang lebih stabil. 
DAFTAR PUSTAKA

Alsaleh, D. A., Elliott, M. T., Fu, F. Q., & Thakur, R. (2019). Cross-cultural differences in the adoption
of social media. Journal of Research in Interactive Marketing, 13(1), 119– 140.
https://doi.org/10.1108/JRIM-10-2017-0092
Burhan, F. (2020). Penggunaan WhatsApp dan Instagram Melonjak 40% Selama Pandemi Corona -
Katadata.co.id. https://katadata.co.id/febrinaiskana/digital/5e9a41f84eb85/penggunaan-
whatsapp-daninstagram-melonjak-40-selama-pandemi-corona
CNN Indonesia. (2021). Alasan Milenial Dominasi Investor Baru di Bursa Saham RI.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211007185142-92-704871/alasan-
milenialdominasi-investor-baru-di-bursa-saham-ri
Frensidy, B. (2021). Budi Frensidy: Aksi Herding Investor Ritel di Bursa Saham Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Indonesia. https://www.feb.ui.ac.id/blog/2021/06/21/budi-frensidy-aksi-
herding-investor-ritel-dibursa-saham/
Khairani, T., Misse, C., Syahrial, I., Yusriani, H., Hasan, M., Musyaffa, A. A., Surur, M., & Ariawan, S.
(2021). METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN.
Li, S. (2019). An Empirical Analysis of the Factors Affecting the Yield of Blue Chips in the A-Share
Market. 375(Ssmi), 288–293. https://doi.org/10.2991/ssmi-19.2019.49
Lutfiana, A., Danial, R. D. M., & Jhoansyah, D. (2019). ANALISIS PENILAIAN HARGA WAJAR
SAHAM DAN KEPUTUSAN INVESTASI SECARA FUNDAMENTAL DENGAN
MENGGUNAKAN METODE PRICE EARNING RATIO (Studi Keuangan Pada Sektor Industri
Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI). Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 20(2), 1.
https://doi.org/10.30659/ekobis.20.2.1-10
Marwoto, P. A. N. B. (2017). Analisis Pengaruh Media Sosial , Program Bei Dan Keterampilan
Fundamental Terhadap Keputusan Calon Investor Dalam Pembelian Saham Di PT Bursa
Efek Indonesia Kp Pangkalpinang. JURNAL PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JPMB),
Volume 20, Nomor 2, ISSN 2354-5682, 20(November), 40–52.
Muhidin, R., Faisal Kharie, N., Kubais, M., Komputer, P. T., Sains, P., Wiratama, T., & Utara, M.
(2017). IJIS Indonesian Journal on Information System ANALISIS DAN PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI PADA SMA NEGERI 18 HALMAHERA SELATAN SEBAGAI MEDIA
PROMOSI BERBASIS WEB ANALYSIS AND INFORMATION SYSTEM DESIGN IN SMA
NEGERI 18 SOUTH HALMAHERA AS MEDIA PROMOTION OF WEB-BASED.
Muktadir-Al-Mukit, D. (2020). Do sociodemographic factors have influence on risk tolerance level of
stock market investors? An analysis from a developing country perspective. South Asian
Journal of Business Studies. https://doi.org/10.1108/SAJBS11-2019-0193
Musiał, K., & Kazienko, P. (2013). Social networks on the Internet. In World Wide Web (Vol. 16, Issue
1). https://doi.org/10.1007/s11280-011-0155-z
OJK. (2020). Hai Calon Investor, Yuk Mengenal Jenis Pasar Modal .:: SIKAPI ::.
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10526
OJK Institute. (2021). https://www.ojk.go.id/ojkinstitute/id/capacitybuilding/past/468/mendorong-
literasi-dan-perlindungan-konsumensektor-jasa-keuangan-di-era-digital
Oyatoye, B. E. O., Otike-obaro, A. E., & Nkeiruka, G. (2016). Using conjoint analysis to study the
factors important to university students in Nigeria when they select a laptop computer. Peer
Reviewed, University of Lagos, Nigeria, 1–16.
Shiva, A., & Singh, M. (2020). Stock hunting or blue chip investments?: Investors’ preferences for
stocks in virtual geographies of social networks. Qualitative Research in Financial Markets,
12(1), 1–23. https://doi.org/10.1108/QRFM-11-2018-0120
Stephanie, C. (2021). Riset Ungkap Lebih dari Separuh Penduduk Indonesia “Melek” Media Sosial.
Kompas.Com. https://tekno.kompas.com/read/2021/02/24/08050027/risetungkap-lebih-dari-
separuh-penduduk-indonesia-melek-media-sosial Subowo, S.Kom., M.T.I., M. H. (2020).
Pengaruh Prinsip Technology Acceptance Model (TAM) Terhadap Kepuasan Pelanggan
Aplikasi Ojek Online Xyz. Walisongo Journal of Information Technology, 2(2), 79.
https://doi.org/10.21580/wjit.2020.2.2.6939
Sugiyono, P. D. (2013). Bagian III Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 458. Widhiarthi.
(2015). Analisis Pengaruh Sentimen Investor Terhadap Excess Return Saham. SB-IPB.
http://repository.sb.ipb.ac.id/3237/5/E57-05-Widhiarti-Pendahuluan

Anda mungkin juga menyukai