Anda di halaman 1dari 20

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MASYARAKAT

UNTUK MELAKUKAN INVESTASI DI PASAR MODAL DENGAN


PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Sudana Andika 1
1
Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik, Universitas Terbuka

ABSTRACT
This study aims to examine how the influence of risk, return, motivation, knowledge, and
benefits on people’s interest in investing in the capital market. The determination of sample
was conducted using technique simple random sampling. Technique data collection in this
research using the interview, the questionnaire, observation, and study documentation. The
techniques of data analysis used in this research is multiplier linear regression. The research
results show in risk, return, motivation, knowledge, and benefits have had a positive impact
and significant impact on interest people’s invest in share market. In partial, risk, return,
allowance, motivation, knowledge, and benefits have had a positive impact and significant
impact on interest people’s invest in share market.

Keywords: Risk, Return, Motivation, Knowledge, Benefit, Invesment Interest.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana pengaruh risiko, return, motivasi,
pengetahuan, dan manfaat terhadap minat masyarakat berinvestasi di pasar modal.. Penentuan
sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan
data pada penelitian ini menggunakan interview, kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan secara serempak risiko, return, motivasi, pengetahuan, dan manfaat berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat masyarakat berinvestasi di pasar modal. Secara parsial,
risiko, return, motivasi, pengetahuan, dan manfaat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat masyarakat berinvestasi di pasar modal.

Kata Kunci: Risiko, Return, Motivasi, Pengetahuan, Manfaat, Minat Investasi.

1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku pengelola penjualan efek di Indonesia terus
melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan investasi masyarakat di pasar modal. Salah satunya
dengan menambah jumlah Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (Bank RDN).
Penambahan Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (Bank RDN) ini dimaksudkan untuk
memudahkan investor dalam pembelian produk – produk pasar modal, pembelian saham perdana
emiten, dan reksadana melalui perbankan. Adapun selain penambahan Bank RDN, terdapat salah
satu program dari Direktur Utama PT KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) dimana BEI
gencar melakukan pengenalan program “Yuk Nabung Saham”. Program ini merupakan sebuah
kampanye guna mengajak masyarakat Indonesia dalam berinvestasi di pasar modal melalui
“sharesaving”. Dalam program ini hanya dengan nominal mulai Rp 100.000,- setiap bulannya,
masyarakat dapat membeli saham melalui perusahaan sekuritas. Dengan adanya program
tersebut, masyarakat diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dalam berinvestasi di pasar
modal dengan membeli saham secara rutin dan berkala. Adapun ketentuan kegiatan tersebut
yaitu, masyarakat diwajibkan untuk membuka rekening efek di perusahaan sekuritas. Kemudian,
masyarakat menyetorkan dana secara rutin, ataupun menggunakan fasilitas “auto transfer” di
setiap periode yang telah ditentukan dan kemudian membeli saham secara rutin.
Guna mendukung program “Yuk Nabung Saham” tersebut, PT KSEI mengadakan
program sosialisasi dan edukasi mengenai investasi di pasar modal, khususnya kepada kalangan
mahasiswa, dimana mahasiswa yang merupakan aset dimasa mendatang yang akan mengisi
industri keuangan di pasar modal atau sebagai calon investor. Adapun menurut Direktur Utama
PT KSEI bahwa ke depan jumlah investor bakal terusbertambah. Seiring dengan pengetahuan
masyarakat terhadap pasar modal yang meningkat, dan sejumlah kemudahan yang telah
diberikan oleh otoritas dan penyedia jasa untuk bertransaksi. Adapun menurut Ketua Asosiasi
Manajer Investasi Indonesia (AMII) Edward P. Lubis, salah satuupaya para manajer investasi
untuk meningkatkan jumlah investor adalah dengan melakukan

2
pengembangan melalui e-commerce, serta bekerjasama dengan Self Regulatory Organizations
(SRO), yang diharapkan mampu meningkatkan jumlah investor secara signifikan. Selain upaya
tersebut, para manajer investasi juga terus melakukan berbagai sosialisasi di segala lapisan
masyarakat unuk meningkatkan minat investasi. Berikut pada Tabel 1.1 adalah gambaran
pertumbuhan jumlah investor di pasar modal Indonesia yaitu:
Tabel 1.1
Data Jumlah Investor Indonesia
Tahun Jumlah Investor (Orang)
2013 320.506
2014 364.465
2015 434.107
2016 894.116
2017 1.120.000
*Maret 2018 1.210.000
Sumber: www.ksei.co.id (2018)

Dapat dilihat dari Tabel 1.1, terlihat pertumbuhan jumlah investor dari Tahun 2013
sampai dengan 2018 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini dapat diindikasikan bahwa
peningkatan jumlah investor tersebut memang menunjukkan bahwa semakin tinggi minat
masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal.

Kondisi pandemi covid-19 mengubah dinamika kehidupan dan mengubah aktivitas pasar
modal, karena mobilitas masyarakat di batasi sehingga semua aktivitas dilakukan dari rumah
mulai dari bekerja, sekolah, dan kegiatan yang lainya, sehingga masyarakat khususnya generasi
milenial yang beraktivitas secara mobile, dan kegiatan yang mereka lakukan sebelum pandemi
sudah tidak bisa di lakukan saat pandemi. Semua kegiatan dilakukan secara online atau
bergantung fasilitas teknologi. Perkembangan teknologi ini sangat pesat seiring dengan
tuntutan-tuntutan kegiatan dan aktivitas yang di perlukan khususnya generasi milenial atau
yang sering disebut dengan generasi Y. Generasi Y atau milenial ini adalah orang-orang yang
terlahir antara tahun 1980,1990, dan pada awal 2000 an. Generasi milenial ini dikenal sebagai
generasi yang kreatif, mobile dan time oriented. Generasi milenial ini tidak bisa lepas dari
teknologi di dalam semua aspek kehidupan terbukti para individu selalu menggunakan ponsel
pintar mereka. Para milenial menggunakan ponsel pintar untuk bertukar kabar, membaca berita
, berbisnis online bahkan melakukan aktivitas investasi di pasar modal. Investasi adalah
instrumen yang dapat mempengaruhi pembangunan, yang dibutuhkan oleh suatu negara untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia. Terdapat dua paradigma yang
berlaku mengenai investasi di masyarakat. Pertama, investasi dianggap sebagai sebuah

3
keinginan sedangkan yang kedua dianggap sebagai sebuah kebutuhan. Kelebihan investasi yang
sanggup mengembalikan nilai utama yang ditambah dengan nilai manfaat pada jangka waktu
tertentu baik berupa ekonomi, sosial, atau manfaat lainya.
Minat investasi pada situasi pandemi cenderung naik dan di dominasi oleh kaum milenial.
Kemajuan teknologi juga dimanfaatkan oleh perusahaan sekuritas yang memberikan
kemudahan untuk calon investor. Perkembangan di pasar modal di tandai dengan hadirnya
fasilitas perdagangan efek secara online atau di kenal dengan sebutan online trading [1]. System
online trading adalah salah satu inovasi di bidang teknologi informasi. System ini di
kembangkan dari teknologi e-commerce atau sistem yang berbasis teknologi internet.
Perkembangan teknologi ini mendukung aktivitas bisnis menjadi lebih efisien dan lebih efektif.
Perusahaan sekuritas saat ini selain memberikan kemudahan dengan fasilitas online trading dan
memberikan modal investasi yang minimal. Dengan adanya teknologi baru investor akan lebih
mudah memantau pergerakan harga saham. Investor dapat mengakses informasi pasar modal
setiap saat menggunakan koneksi internet. Dengan bantuan fasilitas online trading, investor
dapat melakukan transaksi jual beli secara online sehingga hal ini menjadi sebuah dorongan
untuk berinvestasi saham.
Bursa Efek Indonesia mendorong generasi baru untuk berinvestasi di pasar modal.
Persepsi terhadap risiko memainkan peran penting dalam perilaku manusia khususnya terkait
pengambilan keputusan dalam keadaan yang tidak pasti. Persepsi risiko didefinisikan sebagai
penilaian seseorang terhadap suatu kondisi yang berisiko (ketidakpastian) sangat di pengaruhi
oleh faktor psikologis. Tujuan seorang investor tidak lain tidak bukan hanya untuk mencari profit
atas dana yang di investasikan yang meliputi, kapital gain, dan retur.
Dengan fenomena yang telah di jelaskan diatas, peneliti ingin mengetahui apa saja faktor
yang mempengaruhi minat masyarakat untuk melakukan investasi di pasar modal dengan
perkembangan teknologi. Banyaknya platfrom online yang menawarkan kemudahan untuk
melakukan trading online, memberikan modal seminimal mungkin, dan menawarkan tingkat
risiko yang sedikit.

4
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Investasi
Menurut Fahmi (2012) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah
dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Adapun
menurut PSAK Nomor 13 dalam Standar Akuntansi Keuangan, Investasi adalah Suatu aset
yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui
distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, dividen dan uang sewa), untuk apresiasi
investasi, atau manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh
melalui hubungan perdagangan.
Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain (Fahmi, 2012):
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebik layak di masa mendatang.
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari
waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat
pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa mendatang.
2. Mengurangi tekanan inflasi
Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau kegiatan investasi lainnya,
seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan akibat adanya
pengaruh inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak
Di beberapa negara, banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya
investasi di masyakarat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyakat yang
melakukan investasi pada bidang – bidang usaha tertentu.
Menurut Fahmi (2012) jenis investasi ada 2 (dua) yaitu investasi langsung dan
investasi tidak langsung. Investasi langsung merupakan investasi dengan membeli secara
langsung suatu aset keuangan dari perusahaan yang dapat dilakukan baik melalui perantara
atau berbagai cara lainnya, sedangkan investasi tidak langsung investasi yang dilakukan
dengan membeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio keuangan dari
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2.2 Pasar Modal


Menurut UU Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan
bahwa pasar modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek (Zulhendry, 2012). Jenis-jenis pasar
5
modal menurut Zulhendry (2012) yaitu:
1. Pasar perdana: pasar dimana efek diperdagangkan pertama kalinya sebelum dicatatkan di
bursa efek melalui proses penawaran umum perdana.
2. Pasar sekunder: pasar dimana efek yang telah tercatat di bursa efek diperdagangkan.
3. Pasar regular: pasar dimana perdagangan efek yang dilaksanakan berdasarkan proses tawar
menawar secara lelang melalui Jakarta Automated Trading System dan penyelesaiannya
dilakukan pada hari bursa ketiga setelah terjadi transaksi.
4. Pasar tunai: pasar tempat perdagangan efek pada bursa dilaksanakan dengan proses tawar
menawar secara lelang oleh anggota bursa efek melalui Jakarta Automated Trading System
dan penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa yang sama dengan transaksi.
5. Pasar negosiasi: tempat perdagang efek di luar bursa (over the counter market-OTC) atau
disebut juga bursa paralel (tawar menawar tidak secara lelang atau secara individual).
Adapun manfaat dari keberadaan pasar modal yaitu (Zulhendry, 2012):
1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha
2. Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor.
3. Menyediakan indikator utama bagi perkembangan perekonomian suatu negara.
4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai pada lapisan masyarakat menengah.
5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim berusaha
yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen professional.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel yaitu Terikat dan Bebas.
Variabel Terikat pada penelitian ini yaitu Minat Investasi, sedangkan Variabel Bebas yaitu
Risiko, Return, Uang Saku, Motivasi, Pengetahuan dan Manfaat.

2.3 Perkembangan Teknologi


Ngafifi (2014:34) mengemukakan bahwa “Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang
tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan”. Cahya dan Kusuma (2019:198) mengemukakan bahwa
“Kemajuan teknologi adalah suatu keadaan dimana zaman yang telah berkembang dengan
berbagai perubahan teknologi yang memberikan berbagai informasi dengan kemudahan”.
Teknologi akan melahirkan penemuan-penemuan baru di dalam kehidupan dengan berbagai
perubahan di masyarakat yang mengharuskan untuk menyesuaikan diri dan akan mengubah pola
aktivitas keseharian individu. Tandio dan Widanaputra (2016:2318) mengemukakan bahwa
“Perkembangan teknologi memiliki pengaruh besar terhadap kemajuan ekonomi suatu negara
dan mendorong sektor bisnis menjadi lebih efisien dan efektif dalam menjalankan operasi usaha
6
untuk mencapai hasil yang maksimal”. Kemajuan teknologi erat kaitannya dengan investasi di
pasar modal. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kemajuan teknologi
adalah keadaan dimana adanya perubahan terhadap suatu teknologi dengan berbagai informasi
dan inovasi baru yang mengharuskan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan
perkembangan tersebut guna memberi banyak kemudahan didalam kehidupan manusia.
Menurut Tandio dan Widanaputra (2016:2329) indikator dari kemajuan teknologi adalah:
a. Pengetahuan kemajuan teknologi
b. Pengetahuan transaksi di pasar modal
c. Memahami trading system

2.1.1 Minat Investasi


Khairani (2017) minat pada dasarnya adalah sebab akibat dari pengalaman. Salah satu
faktor yang mempengaruhi minat adalah factor inner urge yaitu bahwa rangsangan yang datang
dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan
mudah menimbulkan minat. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas yang dilakukan.
Misalnya seseorang yang berminat terhadap mata kuliah yang berhubungan dengan investasi
saham, maka ia akan sungguh-sungguh mempelajarinya dan menerapkannya seperti rajin
mempelajarinya dengan mengikuti seminar tentang investasi saham, membaca buku tentang
investasi saham agar memiliki pengetahuan yang cukup mengenai investasi saham dan akan
mencoba untuk mempraktikkannya dengan membuka rekening saham. Pengetahuan tersebut

7
seperti jenis investasi,tingkat return berinvestasi saham, tingkat risiko berinvestasi saham, cara
memilih investasi saham yang tepat.

2.1.2 Risiko
Menurut Tandelilin (2010) risiko adalah kemungkinan terjadinya kerugian atau return
negative dari suatu investasi. Semakin tinggi risiko saham maka semakin baik investasi yang
dilakukan karena dapat menghasilkan return (keuntungan), sebaliknya semakin rendah risiko
maka semakin buruk hasil investasi yang dilakukan.
Menurut Syahyunan (2015) ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi
besarnya risiko suatu investasi, yaitu:
1. Risiko Tingkat Bunga (Interest Rate Risk)
Risiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga yang berlaku di pasar. Biasanya risiko
ini berjalan berlawanan dengan harga-harga instrumen pasar modal.
2. Risiko Pasar (Market Risk)
Fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi variabilitas return suatu investasi
disebut sebagai risiko pasar. Fluktuasi pasar biasanya ditunjukkan oleh berubahnya indeks
pasar saham secara keseluruhan. Perubahan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, ataupun perubahan politik.
3. Risiko Inflasi (Inflation Risk)
Risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan tingkat inflasi. Perubahan ini akan
menyebabkan berkurangnya daya beli uang yang diinvestasikan maupun bunga yang
diperoleh dari investasi sehingga nilai riil pendapatan menjadi lebih kecil.
4. Risiko Bisnis (Business Risk)
Risiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu jenis industri disebut sebagai risiko bisnis.
5. Risiko Finansial (Financial Risk)
Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan utang dalam
pembiayaan modalnya. Semakin besar proporsi hutang yang digunakan perusahaan,
semakin besar risiko finansial yang dihadapi perusahaan.

8
6. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)
Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan bisa
diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas diperdagangkan,
semakin likuid sekuritas tersebut, demikian sebaliknya. Semakin tidak likuid suatu
sekuritas semakin besar pula risiko likuiditas yang dihadapi perusahaan.
7. Risiko Nilai Tukar Mata Uang (Exchange Rate Risk)
Risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan nilai tukar mata uang domestik (misalnya
Rupiah) terhadap mata uang negara lain (misalnya Dolar Amerika Serikat).
8. Risiko Negara (Country Risk)
Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan kondisi
perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri, stabilitas politik
dan ekonomi negara bersangkutan sangat penting diperhatikan untuk menghindaririsiko
negara yang terlalu tinggi.

2.1.3 Return
Menurut Gumanti (2011) mengatakan return adalah keuntungan yang diperoleh oleh
perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya. Semakin
tinggi Return saham maka semakin baik investasi yang dilakukan karena dapat menghasilkan
keuntungan, sebaliknya semakin return atau bahkan negatif maka semakin buruk hasil investasi
yang dilakukan. Return adalah pendapatan yang dinyatakan dalam persentase dari modal awal
investasi.
Menurut Hartono (2010) ada 2 (dua) cara untuk memperoleh tingkat keuntungan,
yaitu return realisasi dan return historis:
1. Return Realisasi
Tingkat keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli. return ini
merupakan return yang sesungguhnya terjadi (return realisasi). Return realisasi penting
digunakan sebagai salah satu pengukuran kinerja dari sebuah perusahaan yang dihitung
berdasarkan data historisnya.
2. Return Historis
Return historis atau yang sering disebut juga sebagai tingkat keuntungan saham yang
diperoleh dari investasi saham.

2.1.4 Motivasi
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu
untuk melakukan kegiatan–kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada
9
seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran
kepuasan (Slameto, 2010).
Motivasi adalah proses pemberian dorongan yang dapat menentukan intensitas, arah,
dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran serta berpengaruh secara langsung
terhadap tugas dan psikologi seseorang (Kusmawati, 2011).

2.1.5 Pengetahuan
Menurut Baihaqi (2016) pengetahuan adalah informasi yang telah diorganisasikan di
dalam memori sebagai bagian dari sebuah sistem/jaringan informasi yang terstruktur. Dengan
kata lain pengetahuan adalah informasi yang telah diproses. Suatu aktifitas pembelajaran akan
menyebabkan penambahan informasi mengenai sesuatu yang dipelajari dan menyebabkan
suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari informasi yang diterima individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik. Informasi
yang diterima oleh individu baik dari aktivitas pembelajaran di kampus, pelatihan-pelatihan,
seminar-seminar seperti seminar pasar modal merupakan bentuk pembelajaran bagi individu
yang kemudian akan menumbuhkan minat bagi individu tersebut.

2.1.6 Manfaat
Manfaat melakukan investasi di pasar modal dapat dilihat dari sisi investor (yang
membeli sekuritas) dan sisi emiten (yang menerbitkan sekuritas). Dari sisi investor, keberaadaan
pasar modal diperlukan sebagai alternatif untuk melakukan investasi pada financial asset. Dari
sisi emiten, keberadaan pasar modal diperlukan sebagai suatu alternatif untuk menghimpun dana
dan eksternal jangka panjang tanpa menggunakan intermediasi keuangan (Tandelilin, 2010).

10
2.4 Kerangka Konseptual
Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka konseptual penelitian digambarkan
sebagai berikut:

Risiko

Return

Motivasi Minat Investasi

Pengetahuan

Manfaat

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

2.5 Hipotesis
Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, hipotesis penelitian ini adalah:
1. Risiko, return, uang saku, motivasi, pengetahuan, dan manfaat berpengaruh signifikan
terhadap Minat Investasi
2. Risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Investasi
3. Return berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Investasi
4. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Investasi
5. Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Investasi
6. Manfaat berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Investasi

3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausalitas
yaitu penelitian yang ingin mencari penjelasan dalam bentuk hubungan sebab akibat (Sugiyono,
2016). Dalam penelitian ini terdapat variabel yang mempengaruhi (independen) yaitu risiko,
return, motivasi, pengetahuan dan manfaat dan variabel yang dipengaruhi (dependen) yaitu
minat berinvestasi.

11
3.2 Batasan Operasional
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas
dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan. Penelitian ini membahas tentang
variabel independen (yang mempengaruhi) yaitu risiko, return, motivasi, pengetahuan, manfaat
dan dependen (yang dipengaruhi) yaitu minat berinvestasi masyarakat.

3.3 Definisi Operasional Variabel


1. Variabel Bebas (Independent Variable)
a. Risiko (X1)
b. Return (X2)
c. Motivasi (X3)
d. Pengetahuan (X4)
e. Manfaat (X5)
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Minat Investasi

3.4 Populasi dan Sampel


Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling.
Teknik Simple Random Sampling adalah teknik pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Penentuan
ukuran sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin.
Rumus Slovin:

Keterangan:
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : persen toleransi terhadap kesalahan pengambilan sampel
3.5 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu:
1. Data Primer
Data dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari objek penelitian yakni
Masyarakat melalui data kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder penelitian ini adalah dari jurnal, buku, dan website

12
3.6 Teknik Pengumpulan Data
1. Interview
2. Kuesioner
3. Observasi
4. Studi dokumentasi

4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Risiko terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal
Hasil pengujian hipotesis secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa risiko (variabel X1)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berinvestasi (Y). Hasil ini menunjukkan ketika
risiko tinggi maka minat investasi masyarakat juga meningkat, hal ini dikarenakan hubungan
risiko dengan minat investasi adalah sesuai dengan teori risiko dan return investasi yang
menyatakan bahwa semakin besar risiko yang diperoleh, semakin besar return yang diperoleh
dan semakin besar pula minat investor dalam berinvestasi dan sebaliknya. Penelitian ini didukung
dengan teori Menurut Tandelilin (2010) risiko adalah kemungkinan terjadinya kerugian atau
return negative dari suatu investasi. Semakin tinggi risiko saham maka semakin baik investasi
yang dilakukan karena dapat menghasilkan return (keuntungan), sebaliknya semakin rendah
risiko maka semakin buruk hasil investasi yang dilakukan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Penelitian yang dilakukan oleh Malik (2017) risiko berpengaruh positif dan signifikan.
4.3.2 Pengaruh Return terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal
Hasil pengujian hipotesis secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa return (variabel X2)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berinvestasi (Y). Hasil ini menunjukkan ketika
return tinggi maka minat investasi mahasiswa juga meningkat, hal ini dikarenakan hubungan
return dengan minat investasi adalah sesuai dengan teori return dan risiko investasi yang
menyatakan bahwa semakin besar return yang diperoleh, semakin besar pula minat investor

13
dalam berinvestasi dan sebaliknya. Penelitian ini didukung dengan teori Menurut Gumanti (2011)
mengatakan return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu dan institusi dari
hasil kebijakan investasi yang dilakukannya. Semakin tinggi return saham maka semakin baik
investasi yang dilakukan karena dapat menghasilkan keuntungan, sebaliknya semakin return atau
bahkan negatif maka semakin buruk hasil investasi yang dilakukan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Tandio & Widanaputra
(2016) return berpengaruh positif pada minat investasi masyarakat. Hal ini juga sejalan dengan
penelitian T, Budiartha, & Suardikha (2014) return berpengaruh positif pada minat investasi
mahasiswa. Ini menjelaskan bahwa Semakin tinggi return saham maka semakin baik investasi
yang dilakukan karena dapat menghasilkan keuntungan.
4.3.3 Pengaruh Motivasi terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal
Hasil pengujian hipotesis secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa motivasi (variabel X4)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berinvestasi (Y). Secara umum, orang-orang
akan melakukan suatu tindakan apabila ada sesuatu hal yang membuat ia tertarik sehingga secara
alamiah orang tersebut akan termotivasi untuk memperolehnya. Pada konteks ini. ada banyak hal

14
yang mampu mendorong seseorang untuk bisa termotivasi agar mau bergabung dalam kegiatan
pasar modal. Salah satu diantaranya adalah adanya return atau keuntungan yang ditawarkan.
Selain return atau keutungan, hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah faktor penghambatnya
yakni kemungkinan adanya masalah dan risiko yang akan dihadapi kedepannya. Faktor risiko
inilah yang menjadi bahan pertimbangan calon investor, dalam hal ini adalah masyarakat untuk
dapat melakukan investasi atau tidak berinvestasi di pasar modal. Penelitian ini didukung dengan
teori Menurut Slameto (2010) Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan–kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi
yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai
sasaran kepuasan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Malik (2017) Motivasi
berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Saputra (2018)
Motivasi berpengaruh positif dan signifikan. Ini menjelaskan bahwa motivasi mempunyai
hubungan yang searah dengan minat investasi. Semakin meningkatnya motivasi masyarakat
berinvestasi maka minat masyarakat berinvestasi mengalami peningkatan.
4.3.4 Pengaruh Pengetahuan terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal
Hasil pengujian hipotesis secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa pengetahuan
(variabel X5) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berinvestasi (Y). Hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat dapat mempengaruhi minat
masyarakat dalam berinvestasi terutama di bidang pasar modal. Semakin tinggi ilmu
pengetahuan tentang investasi yang dimiliki oleh seorang masyarakat maka semakin berminat
masyarakat tersebut untuk berinvestasi di pasar modal. Karena dengan semakin pahamnya
mahasiswa tersebut dengan kondisi investasi maka semakin besar peluang untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimaldimasa yang akan dating, begitu sebaliknya. Penelitian ini didukung
dengan teori Menurut Baihaqi (2016) pengetahuan adalah informasi yang telah diorganisasikan
di dalam memori sebagai bagian dari sebuah sistem atau jaringan informasi yang terstruktur.
Dengan kata lain pengetahuan adalah informasi yang telah diproses. Suatu aktifitas
pembelajaran akan menyebabkan penambahan informasi mengenai sesuatu yang dipelajari dan
menyebabkan suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari informasi yang diterima individu
dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.
Informasiyang diterima oleh individu baik dari aktivitas pembelajaran di kampus, pelatihan-
pelatihan, seminar-seminar seperti seminar pasar modal merupakan bentuk pembelajaran bagi
individu

15
yang kemudian akan menumbuhkan minat bagi individu tersebut.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Merawati & Semara
Putra (2015) bahwa pengetahuan berpengaruh positif signifikan terhadap minat investasi
masyarakat. Hal ini juga sejalan dengan penelitian penelitian Pajar (2017) Pengetahuan
investasi berpengaruh positif signifikan terhadap minat investasi masyarakat. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa materi-materi kuliah analisis investasi dan teori portofolio telah
mampu memberikan pemahaman dasar terkait jenis-jenis investasi, keuntungan dan risiko
investasi yang harus dipertimbangkan oleh investor sebelum melakukan investasi.
4.3.5 Pengaruh Manfaat terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal
Hasil pengujian hipotesis secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa manfaat (variabel X 6)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berinvestasi (Y). Investasi mempunyai manfaat
di masa yang akan datang, seperti untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak, untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa yang akan datang. Dari hasil penelitian ini bahwa
masyarakat mengetahui manfaat yang dihasilkan dari investasi, untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dimasa yang akan datang, mengurangi tingkat inflasi, tetapi banyak dari masyarakat
yang berinvestasi hanya untuk melengkapi tugas perkuliahan. Penelitian ini didukung dengan
teori Menurut Tandelilin (2010) Manfaat melakukan investasi di pasar modal dapat dilihat dari
sisi investor (yang membeli sekuritas) dan sisi emiten (yang menerbitkan sekuritas). Dari sisi
investor, keberaadaan pasar modal diperlukan sebagai alternatif untuk melakukan investasi
pada financial asset. Dari sisi emiten, keberadaan pasar modal diperlukan sebagai suatu alternatif
untuk menghimpun dana dan eksternal jangka panjang tanpa menggunakan intermediasi
keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2018)
manfaat berpengaruh positif dan signifikan

5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:
1. Risiko, return, motivasi, pengetahuan dan manfaat secara serempak berpengaruh
signifikan terhadap minat masyarakat berinvestasi di pasar modal.
2. Risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat masyarakat berinvestasi dipasar
modal.
3. Return berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat masyarakat berinvestasi di
pasar modal.
16
4. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat masyarakat berinvestasi di
pasar modal.
5. Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat masyarakat berinvestasi
di pasar modal.
6. Manfaat berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat masyarakat berinvestasi di
pasar modal.
5.2 Saran
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat menambah jumlah variable penelitian untuk mengetahui lebih
lengkap variabel yang mempengaruhi minat investasi. Karena variable risiko, return,
motivasi, pengetahuan, dan manfaat dalam penelitian ini, hanya mampu mempengaruhi
minat investasi sebesar 50%. Hal tersebut menunjukkan bahwa 50% dipengaruhi oleh
variabel lain di luar dari variabel penelitian ini.
2. Bagi Pengelola Sekuritas atau Bursa Efek Indonesia (BEI)
Pengelola sekuritas atau Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan dapat membuat program-
program pengenalan terhadap investasi di pasar modal untuk menarik investor- investor
baru di pasar modal.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ariadi, R., Malelak, M. I., & Astuti, D. (2015). Analisa Hubungan Financial Literacy dan
Demografi dengan Investasi, Saving dan Konsumsi. FINESTA Vol. 3, No. 1, 7-12.
Arif, T. (2018, April 20). Jumlah Investor Pasar Modal Naik 8%. Retrieved Juni 03, 2018, from
Market Bisnis: https://www.google.co.id/amp/m.bisnis.com/
amp/read/20180420/7/786911/jumlah-investor-pasar-modal-naik-8
Baihaqi, M. (2016). Pengantar Psikologi Kognitif. Bandung: PT Refika Aditama.
Christanti, N., & Mahastanti, L. A. (2011). Faktor-faktor yang Dipertimbangkan Investor dalam
Melakukan Investasi. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Vol. 4 No. 3, 37-51.
Darmadji, T., & Fakhruddin, H. M. (2015). Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Fahmi, I. (2012). Manajemen Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Fahmi, I. (2012). Manajemen Investasi: Teori dan Soal Jawab. Jakarta: Salemba Empat.
Ghozali, P. D. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Univesitas Diponegoro.
Gumanti, T. A. (2011)). Manajemen investasi: konsep,teori, dan aplikasi. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Hariani, R. (2016). Pengaruh Pengetahuan Investasi, Persepsi Modal Investasi Minimal dan Uang
Saku Terhadap Minat Investasi Mahasiswa Di Pasar Modal.[Skripsi]. Padang (ID):
Politeknik Negeri Padang.
Hartono, J. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
Islam, M. A., Rahman, M. I., & Yousuf, S. (2015). Investors’ Investment Decisions in Capital
Market: Key Factors. Global Journals Inc. (USA), Volume 15 Issue 4 Version 1.0, 1-11.
Khairani, M. (2017). Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
KSEI. (2017, Agustus 11). ksei terus upayakan kemudahaan pembukaan rekening investasi.
Retrieved Juni 03, 2018, from berita pers:
http://www.ksei.co.id/files/uploads/press_releases/press_file/id-id/135_berita
_pers_ksei_terus_upayakan_kemudahaan_pembukaan_rekening_investasi_201708
16154208.pdf
Kusmawati. (2011). Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi Di Pasar Modal Dengan
Pemahaman Investasi Dan Usia Sebagai Variabel Moderat. Jurnal Ekonomi Dan
Informasi Akuntansi (Jenius). Vol. 1 No. 2, P: ISSN:2302-514X. e:ISSN:2303-1018.
Malik, A. D. (2017). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Berinvestasi

18
di Pasar Modal Syariah Melalui Bursa Galeri Investasi UISI. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Islam, Vol. 3, No. 1, 61-84.
Marleni, Y. (2017). Pengaruh Pengetahuan Investasi, Manfaat Investasi, Persepsi Modal
Minimal, Return dan Uang Saku Terhadap Minat Investasi Mahasiswa Di Pasar
Modal.[Skripsi].Padang (ID): Politeknik Negeri Padang.
Merawati, L. K., & Semara Putra, I. P. (2015). Kemampuan Pelatihan Pasar Modal Memoderasi
Pengaruh Pengetahuan Investasi dan Penghasilan pada Minat Berinvestasi Mahasiswa.
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. No. 2., 105-118.
Miazee, M. H., Shareef, P. A., & Hasan, M. N. (2014). Fundamentals Knowledge of Investor and
Its Influence on Investment in Capital Market- A Study from Dhaka Stock Exchange.
Research Journal of Finance and Accounting,Vol.5, No.24,, 192-205.
Obamuyi, T. M. (2013). Factors Influencing Investment Decisions in Capital Market: A Study of
Individual Investors in Nigeria. Organizations and Markets in Emerging Economies, Vol.
4, No. 1(7), 141-161.
Pajar, R. C. (2017). Pengaruh Motivasi Investasi dan Pengetahuan Investasi Terhadap Minat
Investasi Di Pasar Modal pada Mahasiswa FE UNY. Jurnal Profita Edisi1, 1-16.
Saputra, D. (2018). Pengaruh Manfaat, Modal, Motivasi dan Edukasi Terhadap Minat Dalam
Berinvestasi di Pasar Modal. Future Jurnal Manajemen dan Akuntansi Vol. 5 (2),
178-190.
Situmorang, M. P. (2008). Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Situmorang, S. H., & Lufti, M. (2014). Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis.
Medan: USU Press.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sugiyono, P. D. (2016). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Syahyunan. (2015). Analisis Investasi. Medan: USU Press.
T, D. R., Budiartha, I. K., & Suardikha, I. M. (2014). Pengaruh Modal Investasi Minimal di BNI
Sekuritas, Return dan Persepsi Terhadap Risiko pada Minat Investasi Mahasiswa, dengan
Penghasilan Sebagai Variabel Moderasi. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana 3.7, 377-390.
Tandelilin, E. (2010). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio Edisi Pertama.
Yogyakarta: BPFE.
Tandio, T., & Widanaputra, A. A. (2016). Pengaruh Pelatihan PAsar Modal, Return, Persepsi
Risiko, Gender, dan Kemajuan Teknologi pada Minat Investasi Mahasiswa. E-Jurnal

19
Akuntansi Universitas Udayana vol. 16.3, 2316-2341.
Trenggana, A. F., & Kuswardhana, R. (2017). Pengaruh Informasi Produk, Risiko Investasi,
Kepuasan Investor dan Minat Mahasiswa Berinvestasi. JURNAL Sekretaris &
Adminitrasi Bisnis, Volume I, Number 1, 8-17.
Widoatmodjo, S. (2009). Pasar Modal Indonesia: Pengantar & Studi Kasus. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Zulhendry. (2012). Pasar Modal. Yogyakarta: ANDI.
[1] P. A. Wulandari, N. K. Sinarwati, and I. G. A. Purnamawati, “Pengaruh Manfaat, Fasilitas,
Persepsi Kemudahan, Modal, Return, Dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Mahasiswa
Untuk Berinvestasi Secara Online (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Program
S1 Universitas Pendidikan Ganesha),” J. Akuntasi Progr. S1 Univ. Pendidik. Ganesha,
2017.

20

Anda mungkin juga menyukai