Anda di halaman 1dari 8

IDX

Newsletter
Juni 2013

INDEKS
Capital Market Awards 2013

Profil 8 Jawara Pasar Modal

Sebanyak 8 perusahaan berhasil meraih Capital


Market Awards 2013 mewakili unsur emiten
saham, emiten obligasi, dan perusahaan efek.
eTrading Securities berhasil meraih dua gelar
sekaligus untuk dua kategori penilaian.

Capital Market Awards 2013

Pasar Modal Indonesia

Menuju Cakrawala Baru

C
Reksa Dana

Setelah IHSG Menembus


Level 5.200

Setelah menembus level psikologis


5.000, IHSG melanjutkan rekor kenaikan
ketika menembus posisi 5.200. Kekuatan
fundamental makro dan emiten jadi alasan
tingginya kepercayaan pasar. [Lot.5]
12th ASEAN+3 Bond Market Forum

Penguatan Infrastruktur
Obligasi [Lot.5]

Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia)

Memberi Panduan Investasi


Obligasi [Lot. 6]
Koreksi Setelah Rangkaian
Rekor IHSG

IHSG sempat mencatat rangkaian rekor


hingga menembus level 5.200. Namun
ketidakpastian soal kebijakan BBM membuat
IHSG kembali terpangkas. [Lot. 6]

Struktur, Sumber Dana, dan


Keanggotaan Dana Perlindungan
Pemodal [Lot. 7]

apital Market Awards (CMA)


kembali digelar. Ajang tahunan ini
bertujuan memberikan apresiasi
dan motivasi kepada para emiten
serta para Anggota Bursa (AB) untuk
mengembangkan dan menunjukkan usahausaha secara berkelanjutan dengan tetap
menjunjung prinsip-prinsip Good Corporate
Governance (GCG). CMA kali ini merupakan yang kelima sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2005.
Pemberian penghargaan terhadap per
usahaanperusahaan terbaik di pasar modal
tersebut berlangsung di Ballroom The Ritz
Carlton Pacific Place, Jakarta, 15 Mei 2013.
Tema acara yang diselenggarakan atas kerjasama tiga Self Regulatory Organization
(SRO) yakni PT Bursa Efek Indonesia
(BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), serta PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI) itu adalah Indonesian Capital Markets: Embracing a New Ho
rizon.
Tema ini terinspirasi oleh pertumbuhan
kelas menengah Indonesia yang akan membawa Indonesia menjadi Middle-Income
Country. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
merupakan kesempatan sekaligus tantang
an bagi pasar modal Indonesia untuk memasuki cakrawala baru. Direktur Utama
PT Bursa Efek Indonesia, Ito Warsito, me
ngatakan pilihan tema tersebut menunjukkan optimisme pasar modal Indonesia.
Selain memasuki era pengawasan pasar
modal oleh regulator baru Otoritas Jasa
Keuangan yang diyakini akan lebih baik,
optimisme tersebut juga didasarkan atas
sejumlah pencapaian pasar modal Indonesia, di antaranya pertumbuhan kapitalisasi
yang akan menembus Rp5.000 triliun. Pasar
modal juga diuntungkan oleh pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang membuat IHSG
menembus level 5.000. Itu semua membuka cakrawala bahwa Indonesia sudah
pada saatnya untuk melihat lebih luas dan
bisa bersaing dengan bursa-bursa yang lebih
tinggi di dunia, tegas Ito.
Saat ini, angka kapitalisasi pasar di BEI
memang masih kalah dari Bursa Singapura,
namun Ito yakin pada tahun 2015 2018,
BEI akan melampaui bursa negara tetangga tersebut. Untuk mencapai itu tentu saja
dibutuhkan kerjasama dan dukungan baik
dari otoritas dalam hal ini OJK maupun
dukungan pelaku pasar modal, untuk membuat kondisi pasar makin teratur, wajar, dan
efisien.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mulia
man D. Hadad berpesan, seiring terus ber
kembangnya pasar modal dan industri jasa
keuangan secara umum, maka regulator dan
SRO dituntut untuk terus meningkatkan
layanan. Bukan hanya dari sisi infrastruktur
perdagangan, tapi juga menyangkut keleng-

Pesatnya pertumbuhan kelas menengah merupakan kesempatan


untuk membawa pasar modal Indonesia sejajar dengan bursabursa utama dunia. Optimisme itu tergambar dalam perhelatan
Capital Market Awards 2013.

Para Pemenang Capital Market Awards 2013 berfoto bersama Dewan Juri CMA 2013, Dewan Komisioner Otoritas
Jasa Keuangan, dan Direksi SRO.

Peraih nominasi & pemenang


Capital Market Awards 2013
l Emiten obligasi terbaik perusahaan terbuka:
Nominasi: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Pemenang: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
l Emiten obligasi terbaik non perusahaan terbuka:
Nominasi: PT Pegadaian (Persero), PT Pupuk Kalimantan
Timur, PT Federal Internasional Finance
Pemenang: PT Federal International Finance (FIF)
l Anggota Bursa terbaik berdasarkan aktivitas transaksi:
Nominasi: PT eTrading Securities, PT Credit Suisse Securities
Indonesia, Bahana Securities
Pemenang: PT eTrading Securities
l Anggota Bursa terbaik berdasarkan jaringan pemasaran:
Nominasi: PT BNI Securities, PT Indo Premier Securities,
PT eTrading Securities
Pemenang: PT BNI Securities
l Anggota Bursa terbaik berdasarkan pertumbuhan investor:
Nominasi: PT eTrading Securities, PT Indo Premier Securities,
PT Mandiri Sekuritas
Pemenang: PT eTrading Securities
l

Anggota Bursa terbaik berdasarkan kinerja keuangan dan


tingkat kepatuhan:
Nominasi: PT Credit Suisse Securities Indonesia, PT Panin
Sekuritas Tbk, PT J.P. Morgan Securities Indonesia
Pemenang: PT Credit Suisse Securities Indonesia

l Penjamin emisi efek teraktif:


Nominasi: PT Mandiri Sekuritas, PT Indo Premier Securities,
PT Danareksa Sekuritas
Pemenang: PT Mandiri Sekuritas
l

Emiten saham terbaik kapitalisasi pasar sampai dengan


Rp10 triliun:
Nominasi: PT Surya Semesta Internusa Tbk,
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Lippo Cikarang Tbk
Pemenang: PT Surya Semesta Internusa Tbk

Emiten saham terbaik kapitalisasi pasar di atas Rp10 triliun:


Nominasi: PT Unilever Indonesia Tbk, PT Astra Internasional Tbk,
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk
Pemenang: PT Unilever Indonesia Tbk

kapan aturan serta pengawasan.


Tentang pemenang CMA, tahun ini penyelenggara menetapkan 9 pemenang dari
9 kategori yang diperlombakan. Perusahaan
tersebut terdiri dari emiten saham, emiten
obligasi, dan para AB. Pemenang dipilih setelah melalui seleksi yang sangat ketat. Bacelius Ruru, selaku Ketua Badan Arbitrase
Pasar Modal Indonesia ditunjuk sebagai
Ketua Dewan Juri.
Seleksi dilakukan dalam tiga tahap. Pada
seleksi awal, semua emiten dan AB yang tercatat di BEI dalam periode tertentu secara
otomotis diikutsertakan dalam pemeringkatan. Perusahaan yang lolos pada tahap ini
lalu diseleksi lagi berdasarkan pencapaian
kinerja maupun aktivitas transaksinya. Pada
tahap selanjutnya dipilih tiga nominasi untuk masing-masing kategori. Para nominasi
lalu diundang melakukan wawancara lang
sung dengan para juri, sebelum dipilih satu
pemenang.
Dikatakan Bacelius Ruru, wawancara
dilakukan pada emiten dengan penekanan
pada strategi bisnis, kekuatan organisasi,
pelaksanaan GCG, tanggung jawab sosial
perusahaan, dan komitmen untuk meningkatkan likuiditas perdagangan efek. Sedangkan wawancara kepada AB lebih ditekankan
pada strategi bisnis, kinerja keuangan dan
tingkat kepatuhan, aktivitas transaksi, jaringan pemasaran, serta pertumbuhan investor.
Pemenang tampak pada tabel. e (Tim BEI)

IDX

Newsletter

- Pojok Redaksi:
Sebanyak delapan perusahaan
berhasil meraih Capital Market
Awards 2013, mewakili emiten saham, emiten obligasi, dan perusahaan efek, berdasarkan kategori
yang telah ditetapkan Dewan Juri.
Capital Market Awards tahun ini
digelar di tengah optimisme akan
perkembangan pasar modal Indonesia yang disebut tengah memasuki cakrawala baru. Optimisme ini
mencuat seiring dengan sejumlah
perkembangan indikator bursa yang
signifikan yakni kenaikan indeks
harga saham gabungan yang me
nembus level 5.000. Seiring dengan
itu, kapitalisasi pasar Bursa Efek
Indonesia pun menembus angka
Rp5.000 triliun.
Perkembangan ini memperkuat
keyakinan bahwa Bursa Efek Indonesia tengah berada di jalur yang
benar untuk bersaing dengan bursa-bursa negara maju. Tahun 2015
2018 merupakan periode krusial
yang diharapkan bisa mengantar
bursa Indonesia bisa melampaui
bursa negara tetangga seperti Si
ngapura.
IDX News edisi ini juga secara khusus menyoroti persiapan
Indonesia menjadi tuan rumah
ASEAN+3 Bond Market Forum
ke-12. Indonesia ditantang untuk
mengembangkan pasar obligasi domestik, melalui upaya memperbaiki
infrastruktur pasar yang modern
sehingga pasar surat utang bisa berperan optimal sebagai salah satu
sumber pendanaan. Simak pula sejumlah informasi menarik lainnya.
Selamat membaca

Redaksi

2
Juni 2013

company visit

JAWARA
PASAR MODAL

Sebanyak 8 perusahaan berhasil meraih Capital Market Awards


2013 mewakili unsur emiten saham, emiten obligasi, dan
perusahaan efek. eTrading Securities berhasil meraih dua gelar
sekaligus untuk dua kategori penilaian.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Tetap Bertumpu pada Kredit Mikro

Baiquni, dalam kesempatan paparan publik akhir April lalu.


Selama 2012 lalu, BBRI membukukan laba bersih Rp18,5 triliun, atau tumbuh sekitar 23% dari tahun 2011. Perolehan laba
merupakan hasil nyata transformasi bisnis BRI yang memperkuat
fokus pada segmen UMKM dengan tetap mengedepankan ke
bijakan prudential banking, memperluas jaringan unit kerja dan
Porsi pembiayaan yang disalurkan Bank Rakyat Indonesia e-channel, serta melakukan pengembangan e-banking, ujar Di(BBRI) kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sejauh rektur BRI, Djarot Kusumayakti.
ini mencapai 80% dari total kredit.
Dengan dukungan kinerja
Jauh melampaui kredit korporasi
yang demikian solid, wajar jika
yang hanya sekitar 20%. Nah, komitobligasi yang diterbitkan BRI
men BBRI pada kelompok UMKM
pun menjadi buruan investor, teritu justru menjadi kekuatan penomasuk para investor global. Pada
pang kinerja operasionalnya yang
akhir April 2013, manajemen
luar biasa. Hal itu tampak tercermin
BRI mantap meluncurkan oblipada kinerja fundamentalnya.
gasi global tanpa jaminan (senior
Hanya dalam tiga bulan pertama
unsecured bonds) senilai US$500
2013, Bank BRI mampu meraup
juta.
laba bersih Rp5,01 triliun, atau meObligasi dengan tenor lima taningkat 18,76% dari periode yang
hun memiliki kupon bunga tetap
sama tahun lalu. Sedangkan kredit
sebesar 2,95%. Kupon dan yield
mikro yang disalurkan selama peobligasi BRI merupakan yang teriode yang sama mencapai Rp111,2
rendah di antara semua obligasi
triliun, atau tumbuh 22,3% dibanDirektur Utama BEI Ito Warsito (kedua dari kiri) didampingi Direktur Utama
dalam mata uang dolar Amerika
KSEI Ananta Wiyogo (kanan) dan Direktur Utama KPEI Hasan Fauzi (kiri) saat
ding kuartal pertama 2012 sebesar
Serikat yang telah diterbitkan oleh
memberikan piala penghargaan Capital Market Award sebagai Emiten Obligasi
Rp91,8 triliun. Hal itu ditegaskan
perusahaan lokal di pasar internaTerbaik untuk Kategori Perusahaan Terbuka kepada Direktur BRI Achmad Baiquni
(kedua dari kanan).
Direktur Keuangan BRI, Achmad
sional.e (Tim BEI)

Kekuatan Bank BRI terletak pada komitmennya yang


tinggi pada usaha mikro, kecil, dan menengah. Obligasi
yang diterbitkan bank ritel terbesar nasional ini menjadi
favorit investor.

PT eTrading Securities

Bukti Kekuatan Online


Trading

Konsisten pada layanan online


trading dan inovasi menjadi
kekuatan eTrading. Dua
penghargaan dari ajang Capital
Market Awards 2013 pun berhasil
diraih.

IDX Newsletter
PeneRbit:
PT Bursa Efek Indonesia (BEI)
Penanggung jawab:
Ito Warsito
Koordinator:
Irmawati Amran
tim editor:
Hani Ahadiyani,
Ibnu Anshary, Awan Wahyu K.
Alamat Redaksi & Sirkulasi:
Gedung Bursa Efek Indonesia
Tower I Lt.6, Jl Jend. Sudirman
Kav. 52-53, Jakarta 12190.
Telp. 5150515, Fax. 5150330.
e-mail: callcenter@idx.co.id
www.idx.co.id

Emiten Obligasi Terbaik untuk Kategori Perusahaan Terbuka (Tbk)

Hanya PT eTrading Securities yang berhasil meraih dua penghargaan pada Capital
Market Awards 2013. Selain dinobatkan sebagai Anggota Bursa Terbaik Berdasarkan
Aktivitas Transaksi, eTrading juga menjadi
yang terbaik dari sisi pertumbuhan investor. Dua prestasi penting itu erat kaitannya
dengan kehadiran fasilitas online trading
yang ditawarkan eTrading. Peningkatan
frekuensi transaksi yang kita capai karena
didukung oleh sistem online kita yang memang bisa diandalkan, terang Direktur
eTrading, Arisandhi Indrodwisatio.
Karena sistem yang ditawarkan cukup
andal, banyak investor yang memperca
yakan aktivitas transaksi melalui eTrading.
Peningkatan aktivitas transaksi tercermin
pada data frekuensi, volume, dan nilai tran
saski. Selama tahun 2012, frekuensi tran
saksi melalui eTrading sebanyak 5,16 juta
kali. Antara Januari April 2013, frekuensi
perdagangan mencapai 2,04 juta kali. Sementara itu volume perdagangan eTrading

Anggota Bursa terbaik berdasarkan aktivitas transaksi &


Anggota Bursa terbaik berdasarkan pertumbuhan investor
selama 2012 sebanyak 220,86 miliar saham,
dan Januari April sebanyak 99,29 miliar.
Sejalan dengan itu, total nilai transaksi
eTrading selama 2012 mencapai Rp68,71
triliun, dan dalam 4 bulan awal 2013, nilai
transaksinya mencapai Rp30,68 triliun. Ini
merupakan kontribusi optimal dari 31 kantor cabang yang tersebar di sejumlah kota.
Sebanyak 17 kantor cabang beroperasi di

Jabodetabek.
Respons positif investor tercermin pada
data pertumbuhan jumlah investor. Jumlah
nasabah aktif eTrading pada akhir 2011 sebanyak 26.090 nasabah dan akhir 2012 meningkat menjadi 34.526 orang. Akhir April
2013 jumlah nasabah kembali meningkat
menjadi 37.847.e

Arisandhi Indrodwisatio, Direktur eTrading Securities


(tengah) bersama Robinson Simbolon, Deputi Komisioner
Pengawas Pasar Modal I OJK (kiri) dan Ito Warsito, Direktur
Utama BEI.

Arisandhi Indrodwisatio, Direktur eTrading Securities (tengah)


bersama Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono,Anggota
Dewan Komisioner OJK yang Membidangi Edukasi dan
Perlindungan Konsumen (kiri) dan Ito Warsito, Direktur
Utama BEI.

(Tim BEI)

IDX

3
Juni 2013

Newsletter

company visit
Q&A
PT BNI Securities

Anggota Bursa terbaik berdasarkan jaringan pemasaran

Makin Solid dengan


Risk Management

BNI Securities membangun reputasi


dengan menerapkan risk management
ketat dan diimplementasikan dalam
sistem teknologi informasi. Bila dilanggar
ada mekanisme auto rejection.
Seperti tahun lalu, BNI Securities kembali meraih penghargaan Capital Market
Award untuk kategori AB Terbaik Berda
sarkan Jaringan Pemasaran. Kekuatan BNI
tentu bukan hanya terletak pada 73 cabangnya, lebih dari itu pada penerapan risk management ketat dalam koordinasi kerja dengan
cabang-cabang tersebut. Sejalan dengan itu,
kontribusi cabang-cabang terhadap kinerja
BNI Securities pun meningkat tajam.
Sejalan dengan penerapan risk management, kinerja kantor cabang dievaluasi bah
kan direstrukturisasi. Ditopang tim yang
lebih segar, kontribusi cabang digenjot.
Direktur BNI Securities, Aswardin, menga
takan bahwa pendekatan pada nasabah

PT Federal International Finance

Direktur BNI Securities Aswardin (tengah) diapit oleh


M Noor Rachman, Deputi Komisioner Pengawas Pasar
Modal II (kanan) dan Ito Warsito, Direktur Utama BEI.

juga diperkuat.
Pendekatan ini ternyata sangat efektif.
Rata-rata nilai transaksi harian yang selama
tahun lalu hanya sekitar Rp140 miliar,
meningkat menjadi rata-rata Rp200 miliar
per hari pada tahun ini. Padahal, pemegang
saham memberi target rata-rata Rp180 miliar per hari. Begitu positifnya semangat
tim kita sehingga pada hari-hari tertentu
transaksi kita begitu berat mencapai angka
Rp200 miliar, justru terjadi kegelisahan di
antara teman-teman, terang Aswardin.
Sementara itu implementasi risk ma
nagement berpedoman pada risk based
business development. Ada tujuh risiko yang
jadi perhatian yaitu risiko kredit, risiko
pasar, risiko likuiditas, operasional, hukum,
strategi, kepatuhan, dan risiko reputasi.
Semuanya diaudit dengan sistem risk based
audit yang mencakup compliance, risk assess
ment, dan control self assessment. Semua itu
diaplikasikan dalam sistem teknologi infor
masi. Jika ada yang dilanggar maka ada
kontrol otomatis oleh sistem.e (Tim BEI)

Emiten Obligasi Terbaik untuk Kategori Non Perusahaan Terbuka

Harga saham merupakan respons dari


para investor atas informasi yang dianggap
mempengaruhi kinerja dan daya saing
emiten (perusahaan penerbit saham).
Di pasar sekunder atau dalam aktivitas
perdagangan saham sehari-hari, hargaharga saham mengalami fluktuasi baik
berupa kenaikan maupun penurunan.
Pembentukan harga saham terjadi karena
adanya permintaan dan penawaran atas
saham tersebut. Dengan kata lain harga
saham terbentuk oleh supply dan demand
atas saham tersebut. Supply dan demand
tersebut terjadi karena adanya banyak faktor,
baik yang sifatnya spesifik atas saham
tersebut (kinerja perusahaan dan industri
di mana perusahaan tersebut bergerak)
maupun faktor yang sifatnya makro seperti
kondisi ekonomi negara, kondisi sosial
dan politik, maupun rumor-rumor yang
berkembang.

2. Iklimbisnis/industri/sektor:kemunculan
teknologi mutakhir, ketersediaan bahan
baku.
3. Going concern perusahaan: profitabili
tas, peluncuran produk baru, merger/
akuisisi, beban bunga utang, tuntutan
hukum, mogok karyawan.
Direktur Utama BEI Ito Warsito (kedua dari kiri) didampingi Direktur Utama KSEI Ananta
Wiyogo (kanan) dan Direktur Utama KPEI Hasan Fauzi (kiri) saat memberikan piala
penghargaan Capital Market Awards sebagai Emiten Obligasi Terbaik untuk Kategori
Non Perusahaan Terbuka kepada Direktur FIF Djap Tet Fa (kedua dari kanan).

unit sepeda motor bekas, dan 415.812 unit produk elektro


nik. Hasilnya membuat pendapatan FIF naik menjadi Rp5,47
triliun dari pendapatan Rp4,97 triliun di tahun sebelumnya.
Sementara perolehan laba bersih tercatat naik 4,30% menjadi Rp1,12 triliun dibanding laba tahun 2011 sebesar Rp1,07
triliun. e (Tim BEI)

Anggota Bursa Terbaik Kategori Kinerja Keuangan & Tingkat Kepatuhan

Memberikan Layanan
Komprehensif Bisnis Brokerage

Pasar Modal Indonesia dinilai kompetitif bagi


klien-klien Credit Suisse. Karena itu, sebagai
pemimpin pasar yang memiliki jaringan
global, Perseroan memiliki komitmen yang
tinggi di Indonesia.
Credit Suisse telah lama memandang Indonesia sebagai pasar negara berkembang yang
utama dengan potensi yang sangat besar. Fakta
itu terlihat dari kehadiran Perseroan di Jakarta
sejak tahun 1997 dan memulai bisnis bank investasi di Indonesia pada tahun 1983. Itu berarti,
aktivitas bisnis Credit Suisse di Indonesia sudah
selama 16 tahun. Selama itu pula Perseroan ikut
aktif mempromosikan kisah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sangat baik kepada investor di luar negeri.
Sepanjang periode tadi, tahun 2008 menjadi
momen yang cukup mengesankan bagi Credit Suisse. Kala itu Perseroan memulai bisnis perantara
pedagang efek di Indonesia, sekaligus menjadi
anggota bursa (AB) di Bursa Efek Indonesia. Itu
dalam rangka melengkapi bisnis bank investasi
kami di Indonesia, ujar Selvi Aman dalam ke

A:

1. Kondisi ekonomi makro. Contoh: suku


bunga bank sentral, kesehatan fiskal
pemerintah, tingkat pengangguran, per
tumbuhan GDP, dll.

Penerbitan surat utang di pasar modal merupakan sumber


pendanaan murah bagi PT Federal International Finance (FIF).
Makanya perusahaan ini aktif menerbitkan obligasi baru.

PT Credit Suisse Securities Indonesia

Bagaimana harga saham terbentuk?

Beberapa jenis faktor yang dapat mempe


ngaruhi harga saham:

Obligasi Untuk Diversifikasi Funding

Surat utang teranyar yang diterbitkan anak usaha PT Astra International Tbk itu dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 5 April
2013 lalu. Obligasi terbitan baru tersebut terdiri dari dua seri yakni seri
A senilai Rp710 miliar dengan bunga 6,75% dan berjangka waktu 370
hari. Kemudian obligasi seri B senilai Rp1,69 triliun yang berjangka
waktu 36 bulan memberibunga 7,75%.
Dikatakan oleh Direktur Pemasaran FIF, Djap Tet Fa, obligasi meng
ambil porsi sebesar 15% - 20% dari total kebutuhan funding perseroan
di tahun 2013 ini. Selebihnya bersumber dari hasil collection, kemudian
pinjaman perbankan baik dari luar negeri maupun di dalam negeri.
Jadi kita punya beberapa sumber pendanaan, sehingga sifatnya terdiversifikasi, ujarnya. Ditambahkan Djap, penggunaan beberapa sumber
funding itu disesuaikan dengan kebutuhan, dari sisi competitive pricing
(bunga) yang ditawarkan dari dua sumber dana tadi. Tahun ini FIF me
nargetkan pembiayaan sebesar Rp20 triliun untukpembiayaan sepeda
motor baru dan bekas serta pembiayaan elektronik (Spektra). Target
tersebut menurutnya akan direvisi karena munculnya sejumlah faktor
yang diyakini membuat pertumbuhan industri ini melambat.
Sedikit me-review, tahun lalu FIF menyalurkan total pembiayaan
sebesar Rp18 triliun, setara 1,187 juta unit sepeda motor baru, 427.207

Q:

Dharwin Yuwono, Direktur Credit Suisse Securities


Indonesia (tengah) bersama Ilya Avianti, Ketua Dewan
Audit Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK (kiri) dan
Ito Warsito, Direktur Utama BEI.

terangan tertulisnya.
Saat ini, Perseroan tercatat menyediakan layanan yang komprehensif di bisnis perantara pedagang efek kepada para

nasabah institusinya. Layanan tersebut berupa laporan riset, sumber data,


dan sistem perdagangan yang di miliki
Credit Suisse yang memberikan me
reka akses ke ide-ide investasi papan
atas, jasa eksekusi terbaik, komitmen
modal, dan sistim eksekusi elektronik
terkemuka di dunia. Perseroan mengklaim telah menjadi broker nomor satu,
berdasarkan total nilai perdagangan di
Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun berturut-turut sejak 2010.
Selain bisnis perantara pedagang
efek, Credit Suisse juga menjalankan
bisnis bank investasi yang sangat kuat di
Indonesia. Kombinasi ini telah memungkinkan Perseroan untuk menyediakan
lebih banyak produk dan layanan kepada klien mereka. Sejak tahun 1998,
Credit Suisse tercatat telah bekerja di
berbagai transaksi pengumpulan modal
melalui ekuitas & surat hutang yang
ternama, dan telah memenangkan berbagai penghargaan untuk karyanya di
pasar Indonesia.e
(Tim BEI)

4. Faktor lain-lain: kondisi politik, eko


nomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan (poleksosbudhankam) Ne
gara, bencana alam, dll.

IDX

Newsletter

4
Juni 2013

company visit

Whats Coming
Investor Club
Investor Club, PIPM Pontianak,
tanggal 1 Juni 2013
Investor Club, PIPM Balikpapan,
tanggal 14 Juni 2013, di Hotel Sagita, Balikpapan
Investor Club, PIPM Banjarmasin,
tanggal 15 Juni 2013
Investor Club Gathering Jakarta,
tanggal 29 Juni 2013
Investor Club PIPM Denpasar,
tanggal 26 Juli 2013
Peresmian Galeri Investasi BEI
Galeri Investasi BEI Universitas Teknologi

Sumbawa oleh Wakil Presiden RI,
tanggal 1 Juni 2013
Galeri Investasi BEI Universitas 17 Agustus 1945,
Semarang, bulan Juni 2013
Galeri Investasi BEI Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi dan Manajemen Indonesia
(STIAMI), bulan Juni 2013
Galeri Investasi BEI Universitas
Sumatera Utara, bulan Juni 2013
Sekolah Pasar Modal
Sekolah Pasar Modal Level 2 PIPM Banjarmasin,
tanggal 1 Juni 2013
Sekolah Pasar Modal Level 2 PIPM Pontianak,
tanggal 4 Juni 2013
Sekolah Pasar Modal Level 1 PIPM Manado,
tanggal 5 dan 7 Juni 2013
Sekolah Pasar Modal Level 1 PIPM Manado,
tanggal 17-18 Juni 2013
Sekolah Pasar Modal Level 1 PIPM Bandung,
tanggal 18-19 Juni 2013
Sekolah Pasar Modal Level 1 PIPM Medan,
tanggal 19-20 Juni 2013
Sekolah Pasar Modal Level 1 PIPM Semarang,
tanggal 19-20 Juni 2013
Sekolah Pasar Modal Level 1 PIPM Denpasar,
tanggal 20-21 Juni 2013
Sekolah Pasar Modal Level 1 PIPM Batam,
tanggal 21-22 Juni 2013
Sekolah Pasar Modal Level 1 PIPM Pontianak,
tanggal 25-26 Juni 2013
Sekolah Pasar Modal Level 2 PIPM Batam,
tanggal 27 Juni 2013
Sekolah Pasar Modal Level 1 PIPM Bandung,
tanggal 2-3 Juli 2013
Sekolah Pasar Modal Level 2 PIPM Pontianak,
tanggal 3 Juli 2013
Sekolah Pasar Modal Level 1 PIPM Semarang,
tanggal 3-4 Juli 2013
Sekolah Pasar Modal Level 1 PIPM Denpasar,
tanggal 18-19 Juli 2013

PT Mandiri Sekuritas

Penjamin emisi efek teraktif

Moncer Dalam Bisnis


Investment Banking

Semarak pasar modal mendatangkan


optimisme besar pada bisnis
penjaminan emisi. Tahun ini Mandiri
Sekuritas menargetkan menangani 10
penawaran perdana saham dan 20
penawaran obligasi.


Ini bukan kali pertama anggota bursa
dengan kode perdagangan CC itu meraih
trophy Capital Market Award untuk ka
tegori Penjamin Emisi Efek Teraktif. Penghargaan serupa diraih Mandiri Sekuritas
tahun lalu. Kita senang usaha keras kita
selama ini diapresiasi oleh otoritas pasar
modal sebagai penyelenggara acara ini, dan
recognition penting buat pelaku pasar, untuk memacu mereka dalam memberikan
kinerja yang terbaik buat industri, papar
Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Abi
prayadi Riyanto.
Kerja keras yang dimaksud Abi tadi
tidak lain upaya Mandiri Sekuritas dalam
mendorong makin banyak perusahaan yang

PT Surya Semesta Internusa Tbk

Mandiri Sekuritas menjadi Juara 1 Capital Market Award


kategori Penjamin Emisi Efek Teraktif. Mewakili Perusahaan,
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto
(tengah), berpose bersama Direktur Utama BEI Ito Warsito
(kanan) dan Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK sebagai
Ketua Komite Etik Merangkap Anggota Dewan Komisioner
OJK Rachmat Waluyanto.

tercatat di bursa, serta membantu proses


penerbitan obligasi sejumlah perusahaan.
Sepanjang tahun lalu Mandiri Sekuritas tercatat menjadi penjamin emisi sebanyak 33
perusahaan senilai Rp11,46 triliun. Sebanyak
26 perusahaan yang ditangani menerbitkan
obligasi, 6 perusahaan lainnya ditangani
dalam rangka penawaran perdana saham.
Selain itu juga telah menangani rights issue
Bank Tabungan Negara senilai Rp1,87 triliun
dengan hasil yang memuaskan.
Optimisme membumbung berlanjut tahun
ini. Kami berharap bisa menyamai pencapaian tahun lalu, bahkan lebih, ujar Abi. Tahun
ini anak usaha Bank Mandiri tersebut memasang target untuk menjamin emisi 30 perusahaan. Sebanyak 10 perusahaan di-underwrite
dalam proses initial public offering (IPO), 20
perusahaan lainnya dalam penawaran obligasi. Dikatakan Abi, setelah sukses membawa
PT Dyandra Media International Tbk pada
Maret lalu, saat ini Mandiri Sekuritas telah
menggenggam empat perusahaan yang siap
melakukan IPO senilai Rp5 triliun akan dibawa melantai di bursa. e (Tim BEI)

Emiten saham terbaik kapitalisasi market sampai dengan Rp10 triliun

Ekspansi Cermat Menangkap Peluang

Cerahnya bisnis properti terpadu yang digeluti perseraon,


berdampak positif pada kinerja operasionalnya. Selama 2012,
SSIA berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp3,56 triliun,
meningkat sekitar 15% dari tahun sebelumnya. Tahun ini manajemen menargetkan peningkatan pendapatan sekitar Rp4,3 triBisnis properti, konstruksi, perhotelan, maupun pengelolaan
liun, atau meningkat sekitar 30% pendapatan 2012. Sedangkan
kawasan industri yang digeluti PT Surya Semesta Internusa Tbk
pada pos laba bersih, SSIA berhasil meraup Rp738,6 miliar, atau
(SSIA) tengah kebanjiran per
meningkat hingga 180% dari
mintaan. Untuk menangkap pe
laba bersih 2011. Tahun 2013 ini,
luang bisnis yang ada, Perseroan
manajemen SSIA menargetkan
telah menetapkan sejumlah pro
laba sebesar Rp850 miliar.
gram ekspansi. Mengantisipasi
Untuk mencapai target tertingginya permintaan lahan di ka
sebut, manajemen menyiapkan
wasan industri, SSIA berupaya
belanja modal sekitar sebesar
menuntaskan proses akuisisi lahan
Rp1,5 triliun. Dana tersebut diaPerhutani seluas 1.000 hektare, di
lokasikan untuk pengembangan
Karawang, selain di Bekasi Utara,
kawasan industri, membeli lahan
Jawa Barat.
baru, pengembangan kawasan
Pada bisnis perhotelan, Perse
terpadu, dan pembangunan hotel
roan memperluas usaha dengan
bujet. Lahan baru yang ditargetmembangun dan mengelola hotel
kan dibeli sekitar 300 ha. Sejauh
bujet yang tahun ini ditargetkan
ini manajemen telah membeli seDirektur Utama PT Surya Semesta Internusa Tbk Johannes Suriadjaja (kedua dari
di lima kota. Selama ini perseroan
kitar 200 ha. e
kanan) menerima penghargaan didampingi oleh Ketua Dewan Komisioner OJK
telah memiliki Hotel Grand Melia
Muliaman D. Hadad (kiri), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Merangkap
(Tim BEI)
Anggota Dewan Komisioner OJK Nurhaida (kedua dari kiri) dan Direktur Utama
Jakarta.

Perekonomian Indonesia terus bertumbuh positif. Pasar


properti pun meningkat tajam. PT Surya Semesta Internusa Tbk
meresponsnya dengan ekspansi usaha.

BEI Ito Warsito.

Lain- lain
Sosialisasi Pasar Modal Investment Update 2013
dengan Nasabah BRI Prioritas di Bali,
tanggal 4 Juni 2013
Sosialisasi Pasar Modal Investment Update 2013
dengan Nasabah BRI Prioritas di Balikpapan,
tanggal 11 Juni 2013
Forum Calon Investor BEI dengan Bank Danamon
di Semarang, tanggal 13 Juni 2013
Pre-Marketing ORI010 di Kendari,
tanggal 14 Juni 2013
Pre-Marketing ORI010 di Jayapura,
tanggal 21 Juni 2013
Forum Calon Investor BEI dengan Bank Danamon
di Yogyakarta, tanggal 27 Juni 2013
Workshop Wartawan PIPM Batam,
tanggal 5 Juli 2013
Workshop Wartawan PIPM Denpasar,
tanggal 26 Juli 2013

Dapatkan souvenir menarik dari BEI bagi pembaca yang


berpartisipasi dengan mengirimkan pertanyaan dan
dimuat dalam rubrik Q&A. Kirimkan pertanyaan ke e-mail:
mediarelations@idx.co.id dengan subjek IDX Newsletter

PT Unilever INDONESIA TBK

Emiten Saham Terbaik dengan Kapitalisasi Pasar di atas Rp10 Triliun

Strategi Ramah Lingkungan Pembawa Berkah

strategi UNVR dalam memastikan bisnis yang digeluti tumbuh,


Strategi Sustainable Living Plan yang digunakan Unilever dan pada saat yang sama dapat menekan dampak negatif yang
berdampak positif pada kinerja keuangan Perseroan. ditimbulkan oleh bisnis UNVR terhadap lingkungan.
Strategi ramah lingkungan untuk bisnis yang berkelanjutan
Selain menguntungkan pemegang saham, juga membawa
tersebut ternyata punya dampak signifikan pada pencapaian ki
berkah bagi masyarakat.
nerja UNVR. Tahun lalu laba emiten yang berdiri sejak 5 Desember 1933 tersebut melesat 15,4% dari tahun sebelumnya menjadi
Unilever berhasil menyisihkan 3 nominasi emiten papan atas, Rp4,9 triliun. Kinerja positif tersebut tampaknya berlanjut tahun
yakni PT Astra International Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia ini, tercermin pada laporan keungan per kuartal pertama 2013 di
mana laba bersih perseroan me(Persero) Tbk, dan PT Bank
lesat 23,1% dibanding periode
Central Asia Tbk. UNVR memang
yang sama tahun 2012 menjadi
pantas menang, bukan semata
Rp1,4 triliun. Melihat pencapaian
karena capaian kinerja keuangan
tersebut, tampaknya UNVR akan
yang dibukukannya sepanjang
konsisten menjalankan strategi
tahun 2012, namun strategi dan
tersebut pada masa datang.
prospek bisnis yang ditawarkan
Menurutnya terdapat tiga
perusahaan consumers goods
tujuan utama yang ingin dicapai
tersebut juga cukup menyakinkan
UNVR dalam strategi ini pada
dalam menjaga keberlangsungan
tahun 2020, yakni membantu
bisnis Perseroan di masa datang.
lebih dari satu miliar orang di
Dalam sebuah kesempatan, Pre
seluruh dunia untuk meningkatsiden Direktur UNVR, Maurits
kan kesehatan dan kesejahteraan
Lalisang, pernah mengungkapkan
mereka, memasok 100% bahan
bahwa sejak dua tahun terakhir
baku pertanian dari sumber yang
perusahaan yang dipimpinnya Sancoyo Antarikso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia
berkelanjutan, serta menurunkan
menerapkan strategi Sustainable Tbk (kedua dari kanan) menerima penghargaan didampingi oleh Ketua Dewan
Komisioner OJK Muliaman D. Hadad (kiri), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar
sampai separuh dampak lingkung
Living Plan.
Modal Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Nurhaida (kedua dari kiri) dan
an operasi produksi. e (Tim BEI)
Program tersebut merupakan Direktur Utama BEI Ito Warsito.

IDX

5
Juni 2013

Newsletter

company
visit
idx update

Setelah IHSG Menembus Level 5.200


Setelah menembus level psikologis 5.000, IHSG melanjutkan rekor
kenaikan ketika menembus posisi 5.200. Fundamental makro dan
emiten jadi alasan. Namun, ketidakpastian kebijakan BBM dan
tekanan ekonomi global memicu aksi jual para investor.

etelah menembus level psikologis 5.000, Indeks Harga Saham


Gabungan (IHSG) Bursa Efek
Indonesia (BEI) seperti tidak
terbendung untuk menembus level tertinggi baru. Pada 20 Mei 2013, IHSG kembali membuat sejarah dengan menembus
level 5.200. Ini merupakan catatan yang
fenomenal. Padahal, ketika perdagangan
awal tahun 2013 dimulai, nyaris tak ada
pemerhati pasar saham yang berani memprediksikan IHSG bakal mencapai level
5.000.
Saat IHSG terkerek cukup cepat
mendekati level 5.000, sempat berkembang sinyalemen tentang hot money sebagai pemicu kenaikan IHSG. Direktur
Utama BEI Ito Warsito pun menampik
sinyalemen yang mengatakan ada kontribusi hot money di balik rekor kenaikan
IHSG. Data aktivitas transaksi pemodal asing merupakan jawaban paling pas.
Antara Januari Mei 2013, posisi net buy
pemodal asing berkisar Rp19 triliun. Angka itu melampaui posisi net buy pemodal
asing selama tahun 2012 yang hanya
Rp15,88 triliun.
Dukungan fundamental ekonomi ma
kro yang solid, serta kinerja emiten yang

terus membaik, menurut Ito, jadi alasan


utama saham-saham Indonesia dihargai
lebih tinggi. Saya selalu bilang ke investor institusi asing bahwa bursa Indonesia
memang harus lebih mahal. Alasannya
kinerja fundamental emiten kita jauh lebih baik. Kinerja yang lebih bagus harus
diterjemahkan ke dalam harga premium,
tutur Ito Warsito.
Argumen ini tampak cukup beralasan.
Dengan pertumbuhan 6,23% selama 2012,
ekonomi Indonesia mencatat pertumbuh
an kedua tertinggi di dunia setelah Cina
yang tumbuh 7,8%. Bagi Cina, ini merupakan penurunan karena tahun sebelumnya ekonomi Cina mampu tumbuh 9,3%.
Indonesia menjadi satu-satunya negara
yang mampu mempertahankan pertumbuhan pada kisaran yang sama, saat ekonomi negara lain rontok.
Kinerja emiten BEI pun terus tumbuh
dalam lima tahun terakhir. Antara tahun
2009 sampai 2012, secara berturut-turut
laba bersih emiten tumbuh 69,7%, 51,37%,
26,63% dan 10,76%. Jika dicermati, persentase kenaikan laba emiten dalam beberapa tahun bahkan tidak berbanding
lurus dengan kenaikan IHSG. Ketika laba
bersih emiten meningkat 51,37% pada

2010, IHSG hanya naik 3,2% pada tahun


berikutnya. Berlanjut, ketika laba bersih
emiten BEI naik 27% pada 2011, IHSG
hanya naik 12,9% selama tahun 2012.
Mengacu pada kekuatan fundamental tersebut, wajar bila optimisme pasar
cukup tinggi yang kemudian mengerek
IHSG menembus level 5.000. Sayangnya,
ketidakpastian kebijakan pemerintah so
al kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM) mendapat respons negatif dari
pasar. Apalagi Standard & Poors Ratings
Services (S&P) menurunkan peringkat
Indonesia dan Moodys Investor Service

memperingatkan pemerintah soal kebijak


an BBM yang punya implikasi peningkat
an defisit APBN.
Ketidakpastian itu memicu kekhawa
tiran yang kemudian berujung pada
respons negatif di pasar saham. Antara
tanggal 10 11 Juni, pelaku pasar gencar
melakukan aksi jual yang berujung IHSG
melorot hingga posisi 4.609,95 pada 11
Juni 2013. Tekanan global pun ikut memicu kepanikan pasar. Terbukti, pada
tanggal 12 Juni IHSG sempat terpangkas
hingga 95,89 poin dan pada 13 Juni sempat melorot 117,99 pada perdagangan intraday. Penurunan pada tanggal 13 merupakan respons atas terkoreksinya indeks
regional seperti Nikkei Jepang yang turun
-6,34%, Shanghai China -2,91%, Hang
Seng Hong Kong -3,1%, KOSPI Korea Selatan -1,23%, dan STI Singapura -1,79%.
Penurunan bursa Asia mengikuti terko
reksinya indeks S&P500 dan Dow Jones
masing-masing 0,8%.
Tekanan terjadi di bursa global, Asia,
dan Indonesia karena para investor me
respons negatif keputusan Bank Dunia
yang memangkas proyeksi ekonomi glo
bal menjadi 2,2% tahun ini dari perkiraan
awal 2,4%. Artinya, pertumbuhan tahun
ini bakal lebih rendah dari tahun lalu
sebesar 2,3%. Pasar global juga masih diliputi kekhawatiran soal kepastian dampak
stimulus perekonomian Amerika Serikat
yang menelan biaya USD85 miliar dolar
per bulan.e (Tim BEI)

12th ASEAN+3 Bond Market Forum

idx corner

Penguatan Infrastruktur Obligasi


Sebagai tuan rumah ASEAN+3 Bond Market Forum
ke-12, Indonesia mendapat tantangan mengembangkan
pasar obligasi domestik, diantaranya penguatan
infrastruktur pasar surat utang.

embilan tahun lalu, para Menteri Keuangan di kawasan


ASEAN+3 membentuk Asi
an Bond Markets Initiative
(ABMI). ASEAN+3 terdiri atas 10 negara anggota Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN) ditambah Republik
Rakyat Cina (RRC), Jepang, dan Korea
Selatan.
Sebagai upaya sosialisasi dan saling
bertukar ilmu untuk mengembangkan
pasar obligasi di kawasan ASEAN+3
dibentuk pula ABMF (Asean Bond Market Forum). Forum ini diselenggarakan
lebih awal, yang kemudian menjadi bagian dari kegiatan rutin ABMI. Tahun ini,
ABMF memasuki tahun ke-12 dan diselenggarakan di Hotel Shangri-La, Jakarta,
pada 23 - 24 April 2013. Acara tahun ini
dihadiri 137 delegasi dari 57 institusi di 10
negara.
ABMF terdiri dari para ahli di sektor
publik dan swasta, termasuk Self Regulatory Organizations (SRO), Central Securities Depository (CSD) dan Bursa Efek,
asosiasi industri pasar modal di negaranegara ASEAN+3, serta pelaku pasar internasional. Tujuan ABMF adalah membantu perkembangan standardisasi dan

harmonisasi peraturan serta praktik pasar


obligasi dalam denominasi mata uang
lokal yang dapat ditransaksikan di lintas batas negara. The 12th ABMF Meeting
merupakan lanjutan dari pertemuan ke11 yang dilaksanakan pada 5 - 6 Februari
2012 di Singapura.
Seperti tahun sebelumnya, pertemuan
kali ini membahas progress dan report
dari 2 Sub Forum, yaitu Sub Forum I (SF
I) dan Sub Forum II (SF II) yang membahas berbagai isu terkait pengembangan
pasar obligasi di kawasan ASEAN+3.
Ketua Dewan Komisio
ner Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) Muliaman D. Hadad
memberikan keynote speech
mengenai perkembangan pa
sar modal Indonesia yang te
rus mengalami peningkatan,
baik di pasar saham maupun
pasar obligasi. Pengembang
an pasar obligasi, kata Muliaman, akan menjadi bagian
dari pembangunan arsitektur
sektor jasa keuangan. Tujuan
utamanya untuk membuat
pasar obligasi sebagai sumber
pendanaan yang mudah diak-

ses, efisien, dan kompetitif.


Shunzo Kayanuma dari Tokyo Stock
Exchange (TSE) selaku chairman SF I
kemudian membahas isu mengenai regulasi, market practices, dan market structure.
Berdasarkan hasil pertemuan ABMF sebelumnya, SF I mengusulkan pembentukan ASEAN+3 Multi-Currency Bond
Issuance Framework (AMBIF) sebagai
bentuk dukungan penerbitan obligasi
mata uang lokal dan peningkatan investasi di pasar domestik ASEAN+3.
AMBIF akan memberikan kemudah
an bagi Emiten dalam penerbitan obligasi maupun bagi investor untuk memperoleh informasi. Kanayuma juga meminta persetujuan dari seluruh peserta
mengenai laporan yang telah disusun dan
dihasilkan, yang terkait dengan regulasi,

market practices, dan market structure


dari AMBIF.
Pada pertemuan di hari kedua, SF II
yang dipimpin Jong Hyung Lee dari Korea
Securities Depository (KSD), membahas
isu mengenai standardisasi prosedur transaksi dan messaging formats untuk meningkatkan proses penyelesaian transaksi
obligasi melalui proses Straight Through
Processing (STP) di tingkat regional. Para
anggota dan ahli yang tergabung pada
ABMF SF II, mendiskusikan cara untuk
meningkatkan transaksi regional obligasi
melalui proses STP mulai dari perdagang
an hingga penyelesaiannya.
Guna menunjang proses penyelesaian
transaksi obligasi secara STP, dibutuhkan
proses standar. Dalam information sessi
on, Alex Kech dan Mireira Guisado Parra
dari The Society for Worldwide
Interbank Financial Telecommunication (SWIFT) menyampaikan pemaparan mengenai
standard message berbasis ISO
20022 yang telah digunakan
secara luas untuk transaksi,
baik untuk dana maupun efek
beserta penyelesaiannya di
berbagai negara. Pertemuan
ditutup dengan pembacaan
agenda pertemuan selanjutnya yakni 13th ABMF Meeting
yang akan dilaksanakan pada
25 - 26 Juli 2013 di Tokyo, Jepang. e (Tim BEI)

IDX

Newsletter

6
Juni 2013

Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia)

association Visit

Memberi Panduan Investasi Obligasi


Bagi investor pasar modal, sebelum memilih untuk berinvestasi
obligasi, yang paling utama perlu dilihat adalah rating yang
diberikan lembaga pemeringkat efek. Salah satu lembaga rating
yang ada di Indonesia adalah PT Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo).

agaimana cara memilih obligasi? Pertanyaan ini tentu kerap


terlontar ketika investor hendak berinvestasi di instrumen
surat utang. Cara paling sederhana untuk
memilih obligasi yang diterbitkan perusahaan adalah dengan melihat pada rating
atau peringkat obligasi tersebut.
Secara sederhana, semakin tinggi
peringkat obligasi, semakin baik kinerja
perusahaan penerbit obligasi. Setiap obligasi yang diterbitkan, berdasarkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus
memperoleh rating atau lebih dahulu diperingkat lembaga rating. Rating obligasi
dibuat untuk menilai kinerja perusahaan,
terutama kemampuan perusahaan dalam
membayar utang, atau kesanggupan pe
nerbit obligasi dalam membayar kupon
dan pokok obligasi. PT Pemeringkat Efek
Indonesia (Pefindo) didirikan di Jakarta
pada 21 Desember 1993, melalui inisiatif
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
dan Bank Indonesia (BI). Ketika berdiri,
Pefindo dimiliki 96 perusahaan, yang terdiri atas dana pensiun, perbankan, asu
ransi, Bursa Efek Indonesia (BEI), dan
perusahaan efek. Pefindo mulai beropera
si setahun kemudian, dan menjadi salah
satu lembaga penunjang pasar modal di
Indonesia.
Menurut Dirut PT Pefindo Ronald T
Andi Kasim, tugas utama Pefindo adalah
menyediakan suatu peringkat atas risiko
kredit yang objektif, independen, serta
dapat dipertanggung jawabkan atas penerbitan surat utang yang diperdagangkan ke-

pada masyarakat. Disamping melakukan


pemeringkatan surat utang, Pefindo juga
menerbitkan dan mempublikasikan informasi kredit sehubungan dengan pasar
perdagangan efek. Publikasi ini terdiri
dari opini kredit atas perusahaan-perusahaan penerbit obligasi beserta sektor aset
acuannya.
Pefindo berafiliasi dengan lembaga
pemeringkat global yaitu Standard &
Poors Rating Services (S&Ps). Lembaga
pemeringkat global yang menjadi mitra
Pefindo ini membantu Pefindo dalam
menetapkan metodologi pemeringkat
an yang digunakan dan kriteria dalam
melakukan pemeringkatan. Pefindo juga
aktif berpartisipasi dalam Asian Credit
Rating Agencies Association (ACRAA).
Pefindo memberikan rating untuk perusahaan dan surat utang sesuai standar rating
yang dipakai lembaga rating internasio
nal. Ada peringkat utang yang dipublikasi
secara berkala untuk setiap perusahaan
yang telah mengajukan peringkat kepada
Pefindo.
Pefindo mengeluarkan hasil penilaian
secara berkala atas Efek Utang yang diberikan dalam bentuk peringkat (rating).
Peringkat ini dapat berubah dari waktu
ke waktu, seiring perkembangan kinerja
perusahaan. Dengan begitu, penilaian ini
akan mempermudah investor dalam menentukan keputusan investasinya. Selain
memberikan peringkat untuk perusahaan
penerbit surat utang, Pefindo menurut
Ronald akan memberikan layanan baru
sebagai Biro Kredit. Melalui Biro Kredit,

Ronald T Andi Kasim

Pemeringkatan yang digunakan Pefindo


untuk menilai perusahaan dan efek utang
jangka menengah-panjang:
id AAA:

Peringkat tertinggi (superior, mampu meme-


nuhi kewajiban jangka panjang)

id AA: Sedikit di bawah peringkat tertinggi



(kemampuan sangat kuat)
id A: Kemampuan yang kuat, cukup peka

terhadap perubahan yang merugikan
id BBB: Kemampuan memadai, dapat diperlemah

terhadap perubahan yang merugikan
id BB: Kemampuan agak lemah, terpengaruh

perubahan lingkungan bisnis dan ekonomi
id B:

Perlindungan sangat lemah, masih mampu


bayar, peka perubahan lingkungan

id CCC: Tidak mampu memenuhi kewajiban, bergan-



tung pada perubahan lingkungan eksternal
id SD: Tidak mampu memenuhi satu atau lebih

kewajibannya pada satu jenis atau isu

tertentu, tapi masih mampu di memenuhi

kewajiban lainnya.
id D:

Macet, emiten berhenti usaha

Peringkat di bawah id BBB tidak disarankan untuk investasi. Peringkat dari id AA sampai id B sering dibubuhi tanda
(+) atau (-), ini menunjukkan potensi naik atau turun.

kreditor atau lembaga keuangan lainnya


bisa memperoleh informasi profil risiko
individu atau debitor. Keberadaan Biro
Kredit bisa membantu pemberi kredit
mendapatkan gambaran mengenai debitor yang memiliki kemampuan untuk
memperoleh fasilitas kredit.
Biro kredit yang didirikan Pefindo,
menurut Ronald, adalah joint venture, dan
tak menutup kemungkinan melibatkan
lembaga asing. Regulator akan bertindak sebagai public credit registry (PCR)
dan swasta berfungsi sebagai public credit
bureau (PCB). Semua lembaga keuangan
wajib memberikan riwayat keuangan de
bitornya kepada PCR. Selanjutnya, PCR
akan memberikan penilaian dan Pefindo
akhirnya menetapkan rating.
BI mengeluarkan Peraturan Bank
Indonesia (PBI) Nomor 15/1/PBI/2013
tentang lembaga pengelola informasi perkreditan sejak 18 Februari 2013. Aturan
ini membolehkan pihak swasta mengelola
lembaga biro kredit. Sebelumnya hanya
BI yang memiliki Biro Kredit. Menurut
aturan tersebut, Biro Kredit adalah lembaga yang memiliki dan menyediakan informasi mengenai rekam jejak keuangan
seseorang yang pernah memiliki pinjaman
baik di bank maupun lembaga keuangan
lainnya. Bank bisa menggunakan informasi dari Biro Kredit untuk mengetahui
rekam jejak calon debitor. Ronald me
ngatakan Biro Kredit juga bisa memberikan data tambahan lain mengenai riwayat
keuangan debitor. Misalnya, jumlah tagih
an listrik, tagihan telepon, tagihan PAM,
dan asuransi. Agar data tak bocor, maka
Pefindo akan melakukan cek dan ricek
terlebih dahulu. Ronald memperkirakan
Biro Kredit yang dikelola Pefindo akan
siap beroperasi akhir tahun ini.e
(Tim BEI)

Koreksi Setelah Rangkaian Rekor IHSG


Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) sempat mencatat
rangkaian rekor hingga
menembus level 5.200. Namun
ketidakpastian soal kebijakan
BBM membuat IHSG kembali
terpangkas.

etelah bergerak labil antara kisaran


5.000 sampai 5.150, Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) akhirnya mencatat rekor baru saat mencapai
level 5.214,976 pada 20 Mei 2013. Sampai
dengan 29 Mei, IHSG masih bertahan
pada kisasaran 5.200.
Ekspektasi positif pelaku pasar atas kinerja emiten tahun buku 2012 dan kuartal
pertama 2013, membuat transaksi pasar
terus berjalan dalam area positif. Apalagi,
setelah publikasi laporan keuangan, pela
ku pasar lebih aktif masuk pasar sebagai an
tisipasi atas peluang mendapatkan dividen
tahun buku 2012. Saham-saham dengan
sejarah dividen bagus menjadi target beli
investor. Itu sebabnya, jika dibanding posisi IHSG terendah dengan posisi tertinggi
dalam sebulan (sebelum rekor tertinggi
terjadi), antara 29 April 29 Mei, terjadi

kenaikan sebesar 215,22 poin. Posisi terendah terjadi pada 29 April, saat IHSG
ditutup pada posisi 4.999,75 poin.
Selama bulan Mei, pemodal asing tampaknya memperlihatkan pola transaksi
berbeda. Cukup banyak hari transaksi
dilewati dengan posisi net sell, termasuk

antara tanggal 23 - 29 Mei 2013. Meski


demikian, jika dibandingkan antara total
nilai beli dengan total nilai jual, transaksi
pemodal asing ternyata masih positif. Terbukti, antara 29 April 29 Mei 2013, posisi
beli pemodal asing sebesar Rp77,3 triliun,
sedangkan posisi jual sebesar Rp74,9 tri-

MARKET UPdATE

liun. Alhasil, pemodal asing masih membukukan posisi net buy sebesar Rp2,34
triliun. Meski nilai beli bersih asing tidak
menonjol, perputaran dana di atas Rp75
triliun dalam sebulan merupakan angka
yang signifikan.
Namun wajah optimisme berbalik de
ngan wajah pesimisme, ketika pemerintah tidak kunjung memberikan kepastian
soal kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM). Ketidakpastian sikap pemerintah
ini direspons negatif oleh pasar sehingga IHSG sempat melorot hingga posisi
4.609,948 pada 11 Juni 2013. Namun penurunan ini tak hanya faktor internal semata. Ada kontribusi penurunan pasar global
setelah Bank Dunia menurunkan target
pertumbuhan ekonomi dunia, dari target
awal 2,4% menjadi 2,2%. Pasar saham
global dan regional juga masih was-was
akan efektivitas stimulus perekonomian
Amerika yang menelan dana USD85 mi
liar dolar per bulan. Namun berbagai sentimen negatif ini diprediksi tidak terlalu
lama pengaruhnya, karena fundamental
ekonomi Indonesia masih relatif solid dan
ekonomi AS pun terus menunjukkan tren
perbaikan. e (Tim BEI)
*)

Data per 12 Juni 2013

IDX

7
Juni 2013

Newsletter

education

Struktur, Sumber Dana, dan Keanggotaan


Dana Perlindungan Pemodal

esuai dengan definisi yang tertuang dalam Peraturan Bapepam dan


LK No. VI.A.4, Dana Perlindungan Pemodal (DPP) merupakan
kumpulan dana yang dibentuk untuk melindungi pemodal
dari hilangnya aset pemodal. Dengan demikian Dana Perlindungan
Pemodal digunakan untuk memberikan ganti rugi kepada pemodal
atas hilangnya aset pemodal.
Untuk melaksanakan tugas pe
ngelolaan dan administrasi Dana
Perlindungan Pemodal tersebut,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
membentuk suatu lembaga Penye
lenggara
Dana
Perlindungan
Pemodal dengan bentuk Perseroan
yang mendapatkan izin usaha dari
OJK untuk menyelenggarakan
dan mengelola Dana Perlindung
an Pemodal. Namun apabila Penyelenggara Dana Perlindungan
Pemodal dinilai tidak sanggup
untuk menyelenggarakan dan me
ngelola Dana Perlindungan Pemodal, maka penyelenggaraan dan
pengelolaan Dana Perlindungan
Pemodal dilakukan oleh OJK, baik
dengan atau tanpa menunjuk Pihak
lain. Berikut merupakan struktur
Penyelenggara Dana Perlindungan
Pemodal di pasar modal Indonesia.
Dalam hal ini OJK telah menunjuk
PT Penyelenggara Program Perlin
dungan Investor Efek Indonesia
(Indonesia SIPF) sebagai pengelola.
Sumber Dana Indonesia SIPF
Sesuai dengan Peraturan Ba
pepam dan LK Nomor VI.A.5,
Penyelenggara Dana Perlindung
an Pemodal wajib memiliki mo
dal dasar paling sedikit sebesar
Rp60.000.000.000,00 dan modal
ditempatkan dan disetor paling sedikit Rp15.000.000.000,00. Pada saat
pendirian, pihak yang dapat menjadi pemegang saham Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal
adalah Bursa Efek, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dan
Lembaga Kliring dan Penjamin.
Sesuai dengan Peraturan Bapepam
dan LK Nomor VI.A.5, Bursa Efek,
Lembaga Kliring dan Penjaminan,
dan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian wajib menyetorkan
kontribusi dana awal kepada Dana
Perlindungan Pemodal sesuai ketentuan sebagai berikut:
a. paling lambat pada tanggal 30
Juni 2013 dengan nilai kontribusi masing-masing sebesar
Rp15.000.000.000,00 dan
b. paling lambat pada tanggal 31
Januari 2014 dengan nilai kontribusi masing-masing sebesar
Rp5.000.000.000,00
Dalam rangka memperkuat
permodalan Penyelenggara Dana
Perlindungan Pemodal, OJK da
pat meminta pemegang saham
Penyelenggara Dana Perlindung
an Pemodal untuk meningkatkan
permodalan Penyelenggara Dana

Perlindungan Pemodal dengan


mempertimbangkan
kebutuhan
operasional atau kondisi kegiatan
dari Dana Perlindungan Pemodal
dan dapat memberikan persetujuan
kepada badan hukum di bidang
keuangan atau lembaga lainnya
yang memenuhi persyaratan yang
ditentukan oleh OJK untuk melakukan penyertaan modal sebagai
pemegang saham Penyelenggara
Dana Perlindungan Pemodal.
Selain kontribusi dana dari
ketiga SRO tersebut, Dana Perlin
dungan Pemodal dapat juga berasal dari beberapa sumber dana
antara lain sebagaimana terlihat
pada gambar bagan Sumber Dana
Indonesia SIPF disamping.
Ketentuan sumber dana dari
Perantara Pedagang Efek yang
mengadministrasikan rekening efek
nasabah yang mulai berlaku sejak 1
Januari 2014 adalah:
a. Iuran keanggotaan awal sebesar
Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah) untuk masing-masing
Perantara Pedagang Efek yang
mengadministrasikan rekening
efek nasabah; dan
b. Iuran keanggotaan tahunan
sebesar 0,001% (satu per seratus ribu) dari rata-rata bulanan
total nilai Aset Nasabah tahun
sebelumnya yang dititipkan
pada Perantara Pedagang Efek
yang mengadministrasikan re
kening efek nasabah.
Untuk tahun 2014 dan 2015
iuran keanggotaan awal dan iuran
keanggotaan tahunan dibayar oleh
ketiga SRO secara bersama-sama
paling lambat tanggal 31 Januari tahun yang bersangkutan. Sedangkan
iuran keanggotaan Bank Kustodian mulai berlaku sejak 1 Januari
2016 dan besarnya nilai iuran akan
ditetapkan paling lambat tanggal

30 September 2015.
Keanggotaan Indonesia SIPF
Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor VI.A.4, keanggotaan Dana Perlindungan Pemodal adalah Perantara Pedagang
Efek yang mengadministrasikan
rekening efek nasabah dan Bank
Kustodian. Akan tetapi untuk tahap awal, keanggotaan Dana Perlindungan Pemodal hanya terbatas
pada Perantara Pedagang Efek
yang mengadministrasikan rekening efek nasabah. Tahapan keanggotaan Dana Perlindungan Pemodal dapat dilihat pada bagan dalam
tulisan ini.
Berdasarkan tahapan keanggo
taan Dana Perlindungan Pemodal
tersebut, terhitung sejak 1 Januari
2014 sampai dengan 31 Desember
2015, Dana Perlindungan Pemodal hanya memberikan ganti rugi
kepada Pemodal yang merupakan
nasabah Perantara Pedagang Efek
yang mengadministrasikan reke
ning efek nasabah dan Anggota
Bursa Efek Indonesia. Sedangkan
pemberian ganti rugi kepada Pe
modal yang merupakan nasabah
Bank Kustodian mulai berlaku sejak 1 Januari 2016.
Sebagai anggota Dana Perlin
dungan Pemodal, Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan
Bank Kustodian wajib memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
1. Membayar penuh dan tepat
waktu iuran keanggotaan sejumlah nilai yang ditentukan
oleh OJK;
2. Memisahkan rekening efek
pada Kustodian untuk setiap
Pemodal dan dengan rekening
efek milik Kustodian;
3. Memisahkan rekening dana
pada Bank untuk setiap Pemo-

Tahapan Keanggotaan IPF


KUSTODIAN
Per 1 Jan 2014

2015

Per 1 Jan 2016

Perantara Pedagang
Efek yang
mengadministrasikan
Rekening Efek nasabah

Perantara Pedagang
Efek yang
mengadministrasikan
Rekening Efek nasabah

Perantara Pedagang
Efek yang
mengadministrasikan
Rekening Efek nasabah

Bank Kustodian

Struktur Indonesia SIPF di Pasar Modal Indonesia


Pengawas

OTORITAS
JASA
KEUANGAN

Pemegang Saham

Penyelenggara
KUSTODIAN

Anggota

Per 1 Januari 2014

Per 1 Januari 2016

PPE
Yang mengadministrasikan
Rekening Efek Nasabah

BANK KUSTODIAN

Pemodal adalah nasabah dari Perantara Efek yang mengadministrasikan


rekening Efek nasabah dan Bank Kustodian

Pemodal

Aset Pemodal adalah Efek, dan harta lain yang berkaitan dengan Efek
dan/ atau dana milik Pemodal yang dititpkan pada Kustodian

Sumber Dana Indonesia SIPF

dal dan dengan rekening dana


milik Kustodian sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan
Nomor V.D.3 tentang Pengenda
lian Internal Perusahaan Efek
yang Melakukan Kegiatan Usa
ha sebagai Perantara Pedagang
Efek; dan
4. Memiliki dan menerapkan sis
tem manajemen risiko sebagai
mana diatur dalam ketentuan
perundang-undangan di bidang
pasar modal yang berlaku.
Penyelenggara Dana Perlin
dungan Pemodal dilarang dikendalikan baik langsung maupun tidak
langsung oleh orang perseorangan
yang pernah melakukan perbuatan
tercela dan/atau dihukum karena
terbukti melakukan tindak pidana
di bidang pasar modal dan jasa
keuangan baik di Indonesia maupun di luar Indonesia dan tidak memiliki akhlak dan moral yang baik.
Pemegang saham Penyelenggara
Dana Perlindungan Pemodal dilarang mempunyai hubungan dengan
pemegang saham lainnya dari Penyelenggaraan Dana Perlindungan
Pemodal yang sama melalui:
1. kepemilikan langsung maupun
tidak langsung sekurang-ku
rangnya 20% dari saham yang
dikeluarkan oleh Penyelenggara
Dana Perlindungan Pemodal,
kecuali kepemilikan oleh Bursa
Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;
2. perangkapan jabatan sebagai
anggota komisaris atau direktur oleh komisaris atau direktur dari pemegang saham, atau
yang setara dengan jabatan

tersebut; dan/atau
3. pengendalian di bidang pengelolaan dan/atau kebijakan perseroan, baik langsung maupun
tidak langsung oleh Pihak yang
sama.
Operasional SIPF
Dalam melaksanakan kegiatan
operasionalnya, Penyelenggara Da
na Perlindungan Pemodal dipimpin
oleh paling sedikit 2 orang Direktur,
dan satu diantaranya adalah Direktur Utama dan 2 orang Komisaris
dan satu diantaranya adalah Komi
saris Utama. Setiap calon Direktur
dan Komisaris Penyelenggara Dana
Perlindungan Pemodal yang akan
diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, wajib terlebih dahulu
menjalani penilaian kemampuan
dan kepatutan oleh OJK, dalam
melakukan penilaian kemampuan
dan kepatutan tersebut OJK dapat
membentuk komite. Masa jabatan
masing-masing anggota Direksi
dan Komisaris adalah 3 (tiga) tahun
dan hanya dapat diangkat kembali
untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
Direktur dan komisaris Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal tersebut dilarang mempunyai
hubungan afiliasi dengan pengurus
Kustodian dan juga dilarang untuk
memiliki saham dan/atau sebagai
pengendali baik langsung maupun
tidak langsung pada Kustodian.
Selain itu, Direktur dan Komisaris
Penyelenggara Dana Perlindungan
Pemodal dilarang mengendalikan
baik langsung maupun tidak langsung emiten dan/atau perusahaan
publik dan/atau dilarang melakukan transaksi saham emiten atau
perusahaan publik.e (Tim BEI)

IDX

Newsletter

8
Juni 2013

kilaskilas

Penyerahan Hadiah Gemilang Investa Bursa Periode I. Pada


tanggal 21 Maret 2013, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengadakan
penyerahan hadiah Gemilang Investa Bursa Periode I di Bursa Efek
Indonesia. Pemenang hadiah utama periode ini yang berupa satu unit
motor Piaggio Zip adalah Daniel Sunu Priyatmoko.

Capital Market Awards 2013


Pada tanggal 15 Mei 2013, PT Bursa Efek Indonesia bekerjasama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia kembali menyelenggarakan Capital Market Awards 2013 bertempat di Ballroom The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta.

Pencatatan Perdana Saham PT Dyandra Media International


(DYAN). Pada tanggal 25 Maret 2013, saham PT Dyandra Media
International Tbk dicatatkan pada Papan Utama Bursa Efek Indonesia
(BEI) sebagai emiten ke-7 di tahun 2013 dengan kode DYAN.

Sekolah Pasar Modal 2013. Dalam rangka memberikan informasi


yang menyeluruh tentang dunia investasi, PT Bursa Efek Indonesia
bekerjasama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyelenggarakan Sekolah Pasar
Modal (SPM) secara gratis bagi masyarakat Indonesia sejak tahun 2006.

Kunjungan Direktur Chartered Institute for Securities


& Investment (CISI) Asia Pacific. Bursa Efek Indonesia (BEI)
menerima kunjungan dari Direktur CISI Asia Pacific, Robert Cronin,
pada tanggal 17 April 2013 di Galeri BEI. Kunjungan ini bertujuan
untuk mengetahui dan mempelajari lebih dalam tentang Bursa Efek
Indonesia serta perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini.

Kunjungan Peserta Pelatihan Diplomat Senior International.


Bursa Efek Indonesia (BEI) menerima kunjungan dari Peserta Pelatihan
Diplomat Senior International ke-10 Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia pada tanggal 17 April 2013
di Galeri BEI. Kunjungan ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari
lebih dalam tentang Bursa Efek Indonesia serta perkembangan pasar
modal di Indonesia saat ini.

Penandatanganan MOU antara BEI dengan Kementerian


Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Pada tanggal
22 April 2013, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak mengadakan Penandatanganan MOU
dan Sosialisasi Pasar Modal di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Pencatatan Perdana XIJI dan XIIC. Pada tanggal 30 April 2013,


PT Indo Premier Investment Management mencatatkan Reksa Dana
Syariah Premier ETF JII (kode: XIJI) dan Reksa Dana Premier ETF
Indonesia Consumer (kode: XIIC). Kedua Reksa Dana tersebut merupa
kan ETF ke-4 dan ke-5 yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Investor Day 2013. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menye


lenggarakan acara Investor Day yang dilaksanakan pada tanggal 1 - 2
Mei 2013, bertempat di Ruang Galeri BEI. Acara Investor Day ini diisi
dengan presentasi oleh 16 Perusahaan Tercatat terkait kinerja terkini
para Perusahaan Tercatat tersebut. Acara ini dihadiri oleh Pension Fund
Manager, Insurance Industry Manager, Anggota AAEI, Local & Foreign Fund
Manager, serta undangan lainnya.

Pencatatan Perdana Saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk


(ANJT). Pada tanggal 8 Mei 2013, saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk
dicatatkan pada Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten
ke-8 di tahun 2013 dengan kode ANJT.

Pencatatan Perdana Saham PT Bank Nationalnobu Tbk


(NOBU). Pada tanggal 20 Mei 2013, saham PT Bank Nationalnobu
Tbk dicatatkan pada Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai
emiten ke-9 di tahun 2013 dengan kode NOBU.

Pencatatan Perdana Saham PT Mitra Pinasthika Mustika TbK.


Pada tanggal 29 Mei 2013, saham PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk
dicatatkan pada Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai
emiten ke-10 di tahun 2013 dengan kode MPMX.

Anda mungkin juga menyukai