Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL

TANTANGAN PASAR MODAL INDONESIA DI ERA


DIGITALISASI

Dosen Pengampu : Putri Rumondang Siagian,S.H.,M.H

Disusun oleh :
Firman Artin Hutagalung
200200202
Pasar Modal-B

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA 2023
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan yang bisa
diperjualbelikan, baik yang diterbitkan oleh perusahaan pemerintah maupun perusahaan
swasta. Pasar modal menjadi sarana perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana dengan
menjual saham atau obligasi. Untuk menarik partisipasi para investor, maka pasar modal
harus bersifat efisien dan likuid. Pasar modal dikatakan efisien jika penjual dan pembeli
surat berharga dapat bertransaksi dengan cepat. Sedangkan pasar modal dikatakan likuid
jika harga dari sekuritas mencerminkan nilai dari perusahaan secara akurat Adapun
permasalahan yang dihadapi oleh investor di pasar modal adalah adanya kesulitan untuk
menentukan keputusan investasinya dan faktor apa yang menentukan harga saham di
bursa. Para pemegang saham perusahaan dalam menanamkan investasinya senantiasa
menginginkan agar laba per lembar saham atau earnings per share yang dimiliki
meningkat. Informasi earnings per share perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih
perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan.. Pasar modal
dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara
karena pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang pengerahan dana jangka
panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor produktif. Apabila pengerahan
dana masyarakat melalui lembaga-lembaga keuangan dan pasar modal berjalan dengan
baik, maka dana pembangunan yang bersumber dari luar negeri makin lama makin
berkurang. Harga saham dalam suatu bursa efek pada kenyataannya memiliki tingkat
ketidakstabilan sehingga para investor harus melakukan analisis agar kenaikan dan
penurunan harga saham yang terjadi pada suatu bursa efek masih dalam batasbatas
kewajaran. Nilai saham menggambarkan nilai perusahaan, sehingga nilai saham sangat
dipengaruhi oleh prestasi dan kinerja perusahaan serta prospek perusahaan dalam
meningkatkan nilai perusahaan di masa yang akan datang. Jika prestasi dan kinerja
meningkat, maka investor akan menerima penghasilan dari saham yang dimiliki berupa
dividend dan capital gain. Apabila perusahaan tersebut go public maka capital gain adalah
selisih harga jual saham dengan harga beli saham.
Adapun permasalahan yang dihadapi oleh investor di pasar modal adalah adanya
kesulitan untuk menentukan keputusan investasinya dan faktor apa yang menentukan harga
saham di bursa. Para pemegang saham perusahaan dalam menanamkan investasinya
senantiasa menginginkan agar laba per lembar saham atau earnings per share yang dimiliki
meningkat. Informasi earnings per share perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih
perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Adapun
permasalahan yang dihadapi oleh investor di pasar modal adalah adanya kesulitan untuk
menentukan keputusan investasinya dan faktor apa yang menentukan harga saham di
bursa. Para pemegang saham perusahaan dalam menanamkan investasinya senantiasa
menginginkan agar laba per lembar saham atau earnings per share yang dimiliki
meningkat. Informasi earnings per share perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih
perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Ada beberapa
tantangan yang terjadi dalam pasar modal secara umum yaitu Volatilitas harga,
Ketidakpastian ekonomi, Risiko sistemik, Likuiditas terbatas Manipulasi pasar, Kurangnya
perlindungan investor, Pengawasan dan regulasi yang tidak memadai ,Perkembangan
teknologi dan keamanan data. Problematika pasar modal di tiap Negara dapat bervariasi
sesuai dengan beberapa factor yang mempengaruhi seperti keadaan ekonomi
politik,keamanan, dan juga SDM suatu Negara tersebut . Di Indonesia juga terdapat
tantangan nya sendiri dalam pasar modal ini.
B. PEMBAHASAN
1. Tantangan dan Permasalahan Pasar Modal
Secara umum, ada beberapa tantangan yang umum terjadi dalam pasar modal di
berbagai negara, termasuk: Volatilitas harga, Pasar modal cenderung mengalami
fluktuasi harga yang signifikan dalam jangka pendek. Hal ini dapat menciptakan
ketidakpastian bagi investor dan membuat sulit untuk merencanakan investasi jangka
panjang. Ketidakpastian ekonomi, Perubahan kondisi ekonomi secara global atau
faktor- faktor makroekonomi dapat mempengaruhi performa pasar modal secara
keseluruhan. Kondisi seperti perlambatan ekonomi, krisis keuangan, perubahan
kebijakan moneter, atau politik yang tidak stabil dapat menciptakan ketidakpastian
yang tinggi dalam pasar modal. Risiko sistemik,Adanya risiko sistemik dalam pasar
modal, seperti krisis keuangan atau ketidakstabilan ekonomi secara luas, dapat
mempengaruhi semua pemangku kepentingan dan mengancam stabilitas pasar.
Likuiditas terbatas,Kurangnya likuiditas atau volume perdagangan yang rendah pada
beberapa saham atau instrumen keuangan dapat menyulitkan investor dalam menjual
atau membeli dengan harga yang diinginkan, mengurangi efisiensi pasar. Informasi
asimetris, Kesenjangan informasi antara investor dapat menciptakan ketidakadilan dan
mempengaruhi efisiensi pasar. Ketika beberapa pihak memiliki akses ke informasi
yang lebih baik daripada yang lain, investor dengan informasi yang terbatas dapat
menghadapi risiko yang lebih tinggi dalam pengambilan keputusan investasi.
Manipulasi pasar, Manipulasi pasar, seperti insider trading atau penyebaran informasi
yang salah, dapat merusak integritas pasar modal dan merugikan investor yang tidak
terlibat dalam praktik ilegal tersebut. Kurangnya perlindungan investor,Perlindungan
investor yang memadai menjadi isu penting dalam pasar modal. Investor perlu
dilindungi dari penipuan, praktik ilegal, dan pelanggaran etika oleh pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab. Kurangnya literasi keuangan, Kurangnya pemahaman tentang
investasi dan pasar modal dapat menjadi hambatan bagi partisipasi investor individu.
Tingkat literasi keuangan yang rendah dapat meningkatkan risiko investasi yang tidak
terinformasikan dan membuat investor rentan terhadap praktik yang
merugikan.Pengawasan dan regulasi yang tidak memadai, Kurangnya pengawasan dan
regulasi yang efektif dapat meningkatkan risiko dalam pasar modal. Ketidakmampuan
untuk menangani pelanggaran atau melaksanakan aturan dengan baik dapat merusak
kepercayaan investor. Perkembangan teknologi dan keamanan data, Perkembangan
teknologi dalam pasar modal membawa manfaat seperti aksesibilitas dan efisiensi yang
lebih baik, tetapi juga memperkenalkan tantangan baru terkait dengan keamanan dan
privasi data. Pelanggaran keamanan data dan risiko kehilangan data dapat merugikan
investor dan perusahaan. Penting untuk dicatat bahwa tantangan dalam pasar modal
dapat bervariasi dari satu negara ke negara lainnya dan dari.
2. Tantangan dan Permasalahan Pasar Modal di Indonesia
Sebagai konsekuensi dari globalisasi dan integrasi ekonomi, maka kinerja pasar
modal sangat tergantung dari kinerja ekonomi nasional, regional, dan internasional.
Laju pertumbuhan pasar modal turut ditentukan oleh berbagai indikator makro
ekonomi seperti laju inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar, dan besaran indikator
makro lainnya. Hal ini menjadi pondasi penting bagi pertumbuhan pasar modal ke
depan karena akan menentukan sejauh mana tingkat laju pertumbuhan pasar modal.
Beberapa indikator ekonomi yang berpengaruh terhadap kinerja pasar modal antara
lain: tingkat suku bunga, laju inflasi, dan nilai tukar. Salah satu tantangan kinerja pasar
modal adalah pertumbuhan transaksi di pasar sekunder. Pasar saham di Indonesia
mengalami pertumbuhan kinerja
yang sangat baik dan hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan indeks harga saham. Ketika
kasus subprime tahun 2008, indeks harga saham mengalami penurunan yang sangat
tajam bahkan hampir menyentuh level 1.100. Untuk itu di perlukan suatu sweetener
agar pasar sekunder tetap terus bergairah dalam bertransaksi, Sebagai salah satu negara
dengan populasi terbesar di dunia, maka peningkatan pemodal lokal menjadi salah satu
faktor yang turut memperkuat daya tahan pasar sehubungan dengan volatilitas aliran
dana yang bersifat jangka pendek. Dengan basis pemodal lokal yang besar dan kuat,
maka pasar modal Indonesia lebih siap menghadapi ‘guncangan’ pasar. Untuk itu, kita
harus tau tantangan apa saja yang akan dihadapi ,contohnya untuk Indonesia untuk saat
ini tantangan yang muncul adalah :
a. Masih minimnya investor domestik. Saat ini jumlah investor dalam negeri
sudah mencapai 363.000 orang, namun rasionya dibandingkan jumlah
penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta orang masih sangat kecil. Investor
domestik dapat mencegah anjloknya pasar modal saat adanya penarikan modal
secara besar-besaran (capital reversals) dari investor asing.
b. Jumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memiliki kinerja bagus
masih relatif sedikit. Saat ini, jumlah emiten yang terdaftar di pasar modal
Indonesia sudah mencapai 462 perusahaan. Angka ini memang besar tapi tidak
setara dengan instrumen investasi yang ada. Untuk itu pasar modal Indonesia
masih memerlukan lebih banyak emiten berkualitas, tidak hanya sekadar
menjadi perusahaan terbuka dan mendapatkan modal dari publik.
c. Produk investasi pasar modal masih terbatas. Tantangan yang ada salah satunya
diversifikasi produk investasi. Investasi saham dan SBN kini masih
mendominasi, meski terdapat pula obligasi korporasi. Alternatif investasi
seperti derivatif juga masih terbatas.
d. Sistem aturan yang belum sinkron. Keberadaan pasar modal tidak lepas dari
industri jasa keuangan. Kedepan dengan hadirnya OJK BEI memerlukan
sinkronisasi aturan, karena industri pasar modal akan bersinggungan dengan
industri perbankan dan jasa keuangan non baik lainnya. Aturan yang ada
disinkronkan. Sekarang masih terpisah-pisah hingga sulit koordinasi.
e. Masih banyak jebakan emiten gorengan. Kenaikan saham menjadi pendorong
naiknya IHSG, tapi yang patut di perhatikan adalah masih ditemui banyak
saham berstatus 'gorengan'. OJK berniat memerangi hal ini karena saham
gorengan merupakan investasi yang tidak sehat mengingat pergerakannya
bersifat semu. Saham naik dan turun didorong oleh pihak-pihak yang saling
terkait atau sama.

C. PENUTUP

Kesimpulan
Mengetahui Problematika dalam Pasar modal ini dapat memicu semakin maju nya
system pasar modal di sebuah Negara terkhusus nya di Indonesia , mengatasi
tantangan tersebut dapat merubah kearah yang lebih baik dengan semakin
membaiknya kondisi makro ekonomi Indonesia, maka krisis tersebut dapat dilalui.
Selanjutnya pasar modal Indonesia memiliki peluang yang sangat besar menjadi pasar
modal yang kuat dan tangguh dengan banyaknya kelas menengah Indonesia yang
potensial untuk berinvestasi di pasar modal. Tantangannya adalah pengetahuan mereka
masih minim terkait investasi dipasar modal, sehingga keterlibatan masyarakat
Indonesia berinvestasi di pasar modal
masih sangat rendah dibandingkan dengan negaranegara tetangga seperti Malaysia dan
Singapura. Dengan meningkatkan likuiditas ,meningkatkan partisipasi investor
individu
,Perlindungan terhadap investor dan kepastian hukum akan merubah system pasar
modal kearah yang lebih matang dan menyelematkan Indonesia jika terjadi krisis di
kemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

Darmadji, Tjiptono & Hendy M Fachruddin. Pasar Modal Indonesia: Pendekatan


Tanya Jawab. Jakarta : Salemba Empat, 2000
Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. Investasi Pada Pasar Modal Syariah.
Jakarta: Kencana, 2008.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5973356/struktur-artikel-bahasa-
indonesia-siswa-wajib-tahu
https://market.bisnis.com/read/20220103/7/1484659/ini-tantangan-pasar-modal-
tahun-2022-versi-presiden-jokowi

Anda mungkin juga menyukai