1
Februari 2020
e-ISSN : 2721-9062
JURNAL MUHAMMADIYAH
MANAJEMEN BISNIS
Website:
jurnal.umj.ac.id/index.php/JMMB
Email : jmmb.febumj@gmail.com
jmmb@umj.ac.id
*rsdewilubis@gmail.com
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Faktor Fundamental dan Teknikal terhadap Harga
Saham subsektor Transportasi dan Subsektor Energi di Bursa Efek indonesia tahun 2016-2018.
Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kuantitatif. populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan subsektor Transportasi dan subsektor Energi yang terdaftar dibursa efek indonesia
tahun 2016-2018 dengan tehnik pengambilan sampel puposive sampling. data yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan data sekunder yang didasarkan pada pengumpulan data laporan keuangan
perusahaan subsektor Transportasi dan Subsektor Energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2016-2018. Analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa : 1) Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham, 2) Return On Asset (ROA) dan Volume Perdagangan berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap harga saham, 3) Indeks Harga saham gabungan (IHSG)
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham.
Kata Kunci : Harga Saham, Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio
(DER), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
ABSTRACT
The objective of the research was to examine the influence of fundamental and technical factors on the
stock prices of the transportation and energy subsectors on Indonesia Stock Exchanger in 2016- 2018.
This research was quantitative descriptive. The population in this research was all of transportation
and energy subsectors listed in the Indonesia stock Exchanger in 2016-2018 with puposive sampling
technique. The data used in this research was secondary data based on the collection of financial
report data from the transportation and energy Subsectors companies listed on the Indonesia stock
Excanger in 2016-2018. Data analysis used multiple linear regression analylis. The results of this
research indicated that: 1) Current Ratio (CR) and Debt to Equity Ratio (DER) had a positive and
significant effect on stock prices, 2) Return on Assets (ROA) and And Trading Volume had a positive
and not significant effect on stock prices, 3) The composite stock prices index (CPSI) had a negative
and not significant effect on stock prices.
Keywords: Stock prices, Return On Assets (ROA), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),
Composite Stock Prices Index (CSPI)
43
Jurnal Muhammadiyah Manajemen Bisnis Volume 1 No.1 Februari 2020
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/JMMB e-ISSN : 2721-9062
p-ISSN : 2716-4152
44
Ratna Sari dewi, Dede Yusuf Rangkuti : Analisis Faktor Fundamental dan Teknikal Terhadap Harga Saham Subsektor Transportasi dan Energi
di BEI
45
Jurnal Muhammadiyah Manajemen Bisnis Volume 1 No.1 Februari 2020
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/JMMB e-ISSN : 2721-9062
p-ISSN : 2716-4152
46
Ratna Sari dewi, Dede Yusuf Rangkuti : Analisis Faktor Fundamental dan Teknikal Terhadap Harga Saham Subsektor Transportasi dan Energi
di BEI
47
Jurnal Muhammadiyah Manajemen Bisnis Volume 1 No.1 Februari 2020
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/JMMB e-ISSN : 2721-9062
p-ISSN : 2716-4152
3) Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap 0,006 artinya ROA hanya memberikan
harga saham (H3) kontribusi sebesar 0,6 % terhadap perubahan
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa harga saham.
variabel Debt to Equity Ratio memiliki t hitung Implikasinya adalah bahwa ROA
sebesar 2,549 > t tabel 2,060 dengan tingkat sebagai indikator efektivitas perusahaan dalam
signifikansi 0,018 yang lebih kecil dari 0,05 menggunakan seluruh assets untuk
maka Ha diterima. Hal ini berarti debt to equity memperoleh laba kurang menjadi perhatian
ratio berpengaruh positif dan signifikan bagi investor. ROA sangat ditentukan oleh
terhadap harga saham. Dengan demikian fungsi dari kondisi operasi yang dilakukan
hipotesis ketiga yang menyatakan debt to oleh perusahaan, variabilitas dari kondisi-
equity ratio berpengaruh terhadap harga saham kondisi itu akan mempengaruhi laba operasi
terbukti. perusahaan, karena kondisi-kondisi operasi
4) Indeks Harga Saham Gabungan akan mencerminkan business risk yang
berpengaruh terhadap harga saham (H4) dihadapi oleh pemodal, tetapi risiko ini bersifat
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa unsystematic (risiko yang bisa dihindari oleh
variabel IHSG memiliki t hitung sebesar - investor dengan melakukan diversifikasi).
0,365 < t tabel 2,060 dengan tingkat Risiko dilihat dari sumbernya dapat
signifikansi 0,719 yang lebih besar dari 0,05 dibagi menjadi dua yaitu sumber internal dan
maka Ha ditolak. Hal ini berarti IHSG sumber eksternal. Risiko bisnis yang
berpengaruh negatif dan tidak signifikan bersumber dari internal menyangkut efisiensi
terhadap harga saham. Dengan demikian operasi perusahaan di bawah kendali
hipotesis keempat yang menyatakan IHSG perusahaan, sedangkan risiko bisnis yang
berpengaruh terhadap harga saham tidak bersumber dari eksternal, atau di luar kendali
terbukti. perusahaan, dapat disebabkan oleh cost of
5) Volume Perdagangan berpengaruh terhadap money dan kenaikan tarif, kebijakan politik
harga saham (H5) dan ekonomi yang akan mempengaruhi
laba perusahaan. Intinya investor tidak
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa
hanya memperhatikan risiko internal tetapi
variabel VP memiliki t hitung sebesar 1,076 <
juga berhadapan dengan risiko eksternal, hal
t tabel 2,060 dengan tingkat signifikansi 0,293
inilah yang menyebabkan ROA memiliki
yang lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak.
pengaruh yang tidak signifikan terhadap harga
Hal ini berarti VP berpengaruh positif dan
saham, artinya investor tidak terlalu
tidak signifikan terhadap harga saham. Dengan
menjadikan ROA sebagai indikator utama
demikian hipotesis keempat yang menyatakan
dalam menentukan pilihan investasi pada
VP berpengaruh terhadap harga saham tidak
saham.
terbukti.
Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap
PEMBAHASAN harga saham
Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
harga saham bahwa nilai Current Ratio (CR) secara parsial
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
bahwa nilai Return On Asset (ROA) secara harga saham sektor transportasi dan sektor
parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan energi. Hal ini tampak pada beta sebesar 0,389
terhadap harga saham sektor transportasi dan dan signifikansinya yang didapat sebesar 0,036
sektor energi. Hal ini tampak pada beta sebesar lebih kecil dari α sebesar 0,05. Hasil ini sejalan
0,104 dan signifikansinya yang didapat sebesar dengan penelitian yang dilakukan oleh Raharjo
0,711 lebih besar dari α sebesar 0,05. Hal ini dkk (2013) yang menunjukkan bahwa Current
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratio berpengaruh secara positif dan signifikan
Koerniawan (2007) yang menunjukkan bahwa
terhadap harga saham yang dilihat dari nilai
ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap koefisien regresi untuk CR sebesar 0,156 yang
harga saham yang dilihat dari nilai artinya CR berpengaruh positif terhadap
signifikansinya yaitu 0,589 yang lebih besar perubahan harga saham dengan nilai
dari α 0,05. Hal ini juga di dukung dari nilai signifikansi sebesar 0,002 yang lebih kecil dari
koefisien determinasi parsial (r2 ) yaitu sebesar α 0,05.
48
Ratna Sari dewi, Dede Yusuf Rangkuti : Analisis Faktor Fundamental dan Teknikal Terhadap Harga Saham Subsektor Transportasi dan Energi
di BEI
49
Jurnal Muhammadiyah Manajemen Bisnis Volume 1 No.1 Februari 2020
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/JMMB e-ISSN : 2721-9062
p-ISSN : 2716-4152
Volume perdagangan berpengaruh positif tidak Esra (2016) menunjukkan bahwa secara parsial
signifikan terhadap harga saham dikarenakan Curren Ratio tidak berpengaruh terhadap harga
volume perdagangan yang tinggi dapat saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan
dikatakan saham tersebut aktif Tenriola (2017) menunjukkan Current Ratio
diperdagangkan. Saham yang aktif dapat juga berpengaruh negatif dan tidak signifikan
memberikan kepercayaan investor untuk terhadap harga saham.
menanamkan modalnya yang akan Debt to Equity Ratio (DER) adalah
meningkatkan harga saham tersebut. Tetapi perbandingan antara hutang yang dimiliki
volume perdagangan terbentuk dari gabungan perusahaan dan total ekuitasnya. DER
supply dan demand atas saham tersebut, mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
sehingga investor tidak akan bisa melihat memenuhi seluruh kewajibannya yang
apakah supply atau demand yang lebih ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal
dominan dalam membentuk jumlah volume sendiri yang digunakan untuk membayar
perdagangan. Menurut teori permintaan dan hutang. Rasio leverage yang cukup tinggi
penawaran, keadaan dimana supply atas saham menunjukkan kinerja perusahaan yang
yang lebih tinggi dari demand ini akan semakin buruk, karena tingkat ketergantungan
mendongkrak harga dalam hal ini harga saham, permodalan perusahaan terhadap pihak luar
dan sebaliknya jika demand lebih tinggi dari semakin besar. Dengan demikian apabila Debt
supply maka harga saham akan turun. To Equity Ratio (DER), perusahaan tinggi ada
Keterbatasan informasi investor tentang faktor kemungkinan harga saham perusahaan akan
dominan yang membentuk volume rendah karena jika perusahaan memperoleh
perdagangan ini lah yang membuat volume laba, perusahaan cenderung untuk
perdagangan positif tidak signifikan menggunakan laba tersebut untuk membayar
mempengaruhi harga saham. utangnya dibandingkan dengan membagi
Adapaun yang termasuk faktor-faktor dividen. Hasil penelitian yang berbeda juga
fundamental yang digunakan dalam penelitian ditemukan pada pengaruh Debt to Equity Ratio
ini adalah Return On Asset (ROA), Current (DER). Penelitian yang dilakukan oleh
Ratio, dan Debt Equity Ratio (DER). Chairunnisa (2013) dan Tenriola (2017)
Return On Asset digunakan untuk menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio
mengetahui kinerja perusahaan berdasarkan (DER) berpengaruh positif dan signifikan
kemampuan perusahaan dalam terhadap harga saham. Sedangkan hasil yang
mendayahgunakan jumlah assets yang dimiliki. berbeda ditemukan oleh Anggreini (2017),
ROA yang semakin bertambah menyatakan bahwa faktor fundamental Debt to
menggambarkan kinerja perusahaan yang Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh
semakin baik dan para pemegang saham akan signifikan terhadap harga saham.
mendapatkan keuntungan dari dividen yang Selain informasi fundamental, investor
diterima semakin meningkat, atau semakin juga perlu mempertimbangkan informasi
meningkatnya harga maupun return saham. teknikal yang merupakan suatu informasi yang
namun dalam kenyataannya teori tersebut tidak akan memberikan gambaran kepada investor
sepenuhnya di dukung oleh bukti empiris yang untuk menentukan kapan pembelian saham
dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. dilakukan dan kapan saham tersebut dijual atau
Hasil penelitian yang dilakukan Turnip (2011) ditukar dengan saham yang lain agar
menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif memperoleh keuntungan maksimal. Analisis
dan signifikan terhadap harga saham teknikal merupakan analisis tehadap data
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh histori harga saham. Melalui data histori yang
Koerniawan (2007) menunjukkan ROA tidak dimiliki, diharapkan dapat memprediksi arah
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. pergerakan saham selanjutnya. Pendekatan ini
Curren Ratio merupakan ratio keuangan menggunakan data pasar yang dipublikasikan
untuk menghitung kemepuan perusahaan seperti : harga saham, volume perdagangan,
dalam membayar utang lancar dengan aktiva indeks harga saham gabungan dan individu,
lancar yang tersedia. tingginya Curren Ratio serta faktor-faktor lain yang bersifat teknis
menunjukkan keyakinan investor terhadap (Sony Siswoyo,2013). Dalam penelitian ini
kemampuan perusahaan membayar dividen dalam menentukan pengaruh informasi
yang dijanjikan. Penelitian yang dilakukan teknikal terhadap harga saham hanya akan
50
Ratna Sari dewi, Dede Yusuf Rangkuti : Analisis Faktor Fundamental dan Teknikal Terhadap Harga Saham Subsektor Transportasi dan Energi
di BEI
memfokuskan pada volume perdagangan dan penelitian ini adalah ”Analisis faktor
indeks harga saham gabungan. Hasil penelitian fundamental dan teknikal terhadap harga
yang tidak konsisten mengenai pengaruh saham subsektor transportasi dan subsektor
volume perdagangan terhadap harga saham energi di bursa efek indonesia”.
yang dilakukan oleh Abidin (2016)
menyatakan bahwa volume perdagangan tidak
berpengaruh terhadap harga sahamsedangkan KESIMPULAN
penelitian yang dilakukan oleh Tenriola (2017) Berdasarkan hasil penelitian secara
menyatakan bahwa volume perdagangan keseluruhan dapat di ambil simpulan sebagai
berpengaruh positif dan signifikan terhadap berikut :
harga saham. Sementara hasil penelitian untuk 1. Return on Asset (ROA) berpengaruh positif
variabel teknikal Indeks Harga saham dan tidak signifikan terhadap harga saham
Gabungan yang dilakukan oleh Tenriola (2017) pada perusahaan subsektor tansportasi dan
menyatakan bahwa IHSG berpengaruh positif subsektor energi di bursa efek indonesia
dan tidak signifikan terhadap harga saham. tahun 2016-2018. Yang berarti semakin
Dalam sudut pandang analisis teknikal, tinggi nilai ROA tidak signifikan
analisis fundamental diperlukan juga untuk mempengaruhi harga saham sehingga
mengetahui saham-saham mana yang berada variabel ROA tidak menjadi tolak ukur bagi
dalam kondisi sehat. Sehingga dalam investor untuk berinvestasi.
menganalisis suatu saham diperlukan kedua 2. Current ratio (CR) berpengaruh positif dan
analisis ini. Investor menggunakan laporan signifikan terhadap harga saham pada
keuangan dan pergerakan harga saham sebagai perusahaan subsektor tansportasi dan
alat utama pada perilaku investor sehingga ini subsektor energi di bursa efek indonesia
dapat membantah hipotesis umum bahwa tahun 2016-2018. Yang berarti semakin
analisis fundamental dan teknikal tidak dapat baik perusahaan dalam membayar utang
digunakan bersamaan oleh seorang investor. lancar dengan aktiva lancarnya maka
Sektor transportasi dan sektor energi semakin tinggi harga saham. Sehingga nilai
merupakan sektor yang berperan cukup perusahaan dimata investor semakin tinggi
penting bagi perekonomian suatu negara. dan semakin banyak investor yang tertarik
Dengan tumbuhnya kedua sektor tersebut dengan saham perusahaan tersebut.
maka ekonomi dalam masyarakat pun akan 3. Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh
mengalami pertumbuhan. positif dan signifikan terhadap harga saham
pada perusahaan subsektor tansportasi dan
Selain itu, dengan berkembangnya sektor subsektor energi di bursa efek indonesia
transportasi dan sektor energi akan memicu tahun 2016-2018. Yang berarti semakin
pembangunan di sektor-sektor lainnya. kecil ketergantungan perusahaan terhadap
Perkembangan pasar modal di indonesia dapat pihak luar maka semakin tinggi harga
dilihat dari indeks sektoral. Sektor transportasi saham. hal ini terjadi karena jika nilai DER
diprediksi tumbuh 11,15% di tahun 2019 dan kecil berarti tingkat ketergantungan
sektor energi memiliki perhatian khusus dari terhadap pihak luar juga kecil sehingga jika
pemerintah agar dapat tumbuh sebagaimana perusahaan untung maka perusahaan akan
mestinya karna seperti yang kita ketahui memilih membayarkan dividen kepada para
bersama bahwa indonesia adalah salah satu investor sehingga investasi pada perusahaan
negara penghasil energi alam terbesar di dunia. tersebut akan sangat disukai investor.
sehingga kedua sektor ini merupakan sektor 4. Indeks harga saham gabungan (IHSG)
yang mempunyai potensi yang cukup baik berpengaruh negatif dan tidak signifikan
untuk dijadikan tempat berinvestasi. terhadap harga saham pada perusahaan
Berdasarkan latar belakang yang telah di subsektor tansportasi dan subsektor energi
jabarkan beserta hasil penelitian yang variatif di bursa efek indonesia tahun 2016-2018,
dan tidak konsisten tersebut mendorong untuk sehingga variabel IHSG tidak menjadi tolak
dilakukan penelitian lanjutan dengan ukur bagi investor untuk berinvestasi.
mengambil sampel penelitian pada perusahaan 5. Volume Perdagangan (VP) berpengaruh
sektor transportasi dan sektor energi yang positif dan tidak signifikan terhadap harga
terdaftar di bursa efek indonesia, adapun judul saham pada perusahaan subsektor
51
Jurnal Muhammadiyah Manajemen Bisnis Volume 1 No.1 Februari 2020
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/JMMB e-ISSN : 2721-9062
p-ISSN : 2716-4152
tansportasi dan subsektor energi di bursa Omposunggu Esra. 2016. Skripsi Pengaruh
efek indonesia tahun 2016-2018. Yang Variabel Fundamental dan Teknikal
berarti semakin tinggi VP akan terhadap Harga Saham (studi pada
berpengaruh positif dan tidak signifikan perusahaan yang terdaftar dalam
mempengaruhi harga saham sehingga Indeks LQ45 priode 2012-2014).
variabel VP tidak menjadi tolak ukur bagi Samsuar Tenriola, Akramunnas. 2017.
investor untuk berinvestasi. Pengaruh Faktor Fundamental dan
Teknikal terhadap Harga Saham
DAFTAR PUSTAKA Industri perhotelan yang terdaftar di
Abidin S dkk. 2016. Pengaruh Faktor-Faktor bursa Efek Indonesia. Universitas
Teknikal Terhadap Harga Saham muslim indonesia makassar, jurnal
(Studi pada harga saham IDX30 di ekonomi, keuangan dan
Bursa Efek Indonesia Periode Tahun perbandankan syariah Vol 1. No 1
2012-2015). Jurnal administrasi Setijadi. 2019. Sektor Transportasi di Prediksi
bisnis (JAB) 37 (1): 21-27 Tumbuh 11,15% pada
Bungin Burhan. 2014. Metodologi Penelitian 2019.Supplychainindonesia.com (26
Kuantitatif. Jakarta: Kencana april 2019)
Prenada Media. Siswoyo Sony. 2013. Analisis Fundamental
Chairunnisa. 2013. Skripsi Pengaruh Faktor dan Teknikal untuk Profit lebih
Fundamental terhadap Harga optimal. Jakarta: Gramedia Pustaka
Saham. Utama.
Damadji dkk. 2012. Pasar Modal Indonesia. Sunyoto danang. 2013. Metodologi Penelitian
Edisi ketiga. Jakarta : Salemba Akuntansi. Bandung: Refika
empat. Aditama.
Fahmi, Irham. 2014. Manejemen Keuangan Syafri Sofyan. 2011. Analisis Kritis Atas
Perusahaan dan Pasar Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja
Modal.Jakarta: Mitra Wacana Media. Grafindo Persada.
Ghozali Imam.2013. Aplikasi Analisis Tandelilin Eduardus. 2018. Analisis investasi
Multivariete Dengan Program IBM dan manajemen portofolio.
SPSS21. semarang: Badan Penerbit Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Universitas Dipenegoro.
52