BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi, hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap
pasar modal, karena pasar modal memiliki peran penting dalam pembangunan
ekonomi. Pasar modal berperan penting dalam pembangunan ekonomi yaitu sebagai
salah satu pembiayaan eksternal bagi dunia usaha dan juga sebagai salah satu wadah
investasi masyarakat. Pasar Modal adalah pelengkap disektor keuangan terhadap dua
lembaga lainya yaitu bank dan lembaga pembiayaan. Pasar modal memberikan
jasanya yaitu menyembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut
sebagai pemodal (investor) dengan peminjam dana dalam hal ini disebut dengan
menyediakan dana dari pihak mempunyai kelebihan dana (lender) dan bagi pihak
yang memerlukan dana (borrower), sedangkan dalam arti keuangan bagi para
Perkembangan pasar modal di Indonesia cukup pesat, hal ini dapat dilihat
berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik terlihat nilai dari volume perdagangan
Saham)
Komposit
Sumber : www.bps.go.id
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah volume transaksi saham
sempat menurun pada tahun 2020 kemudian terus menaik hingga 2022. Hal ini
Investasi itu sendiri menjadi penting bahkan sudah menjadi kebutuhan karena setiap
individu tidak tahu apa yang akan terjadi dengan kondisi keuangan di masa yang akan
datang, salah satu cara untuk meminimalisir risiko yang dapat ditimbulkan dari
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa
depan (Tandelilin, 2001). Banyak pilihan bidang investasi yang telah ada saat ini
salah satunya adalah saham. Saham merupakan salah satu bidang investasi yang
keuntungan namun ada cara lain yang bisa digunakan untuk mengembangkan dana
dihadapkan pada pilihan untuk membeli atau menjual saham. Setiap kesalahan dalam
sendiri, atau mengakibatkan nilai aktiva bersih dari reksadana saham yang dikelola
manajer investasi tersebut menurun. Maka diperlukan analisis dan peramalan yang
kuat, akurat dan dapat diandalkan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan
investasi. Peramalan adalah salah satu input penting bagi para manajer dalam proses
secara ilmiah terhadap masa depan akan jauh lebih berarti dari pada pendugaan hanya
berinvestasi. Para investor harus teliti dalam memilih saham yang layak dan melihat
momen di mana harus posisi sell, buy, atau hold. Walaupun pertumbuhan dari
perolehan saham diinginkan, tetapi fluktuasi yang memunculkan resiko tinggi selalu
diupayakan ditekan. Dengan keuntungan maksimal berarti resiko yang harus diambil
lebih tinggi. Situasi dan kondisi pasar yang kurang menentu menyebabkan resiko
karena kita bisa mendapatkan untung yang cukup besar. Puluhan, bahkan ratusan
persen dalam waktu yang singkat (sehari, seminggu, sebulan, tergantung kondisi).
Keuntungan yang diperoleh juga bisa berkali lipat dari marjin deposito. Namun,
apabila salah perhitungan, mampu membangkrutkan orang dalam waktu singkat pula
(Desmond, 2010). Hal utama yang harus dilakukan investor dalam berinvestasi pada
saham adalah memilih saham terlebih dahulu, tujuannya adalah untuk mengetahui
kualitas dari saham itu sendiri, dalam memilih saham investor harus melakukan
analisis terlebih dahulu. Ada dua macam analisis dalam dunia saham, yaitu analisis
manajemen dan situasi pasar dari produk tersebut (May, 2011). Analisis fundamental
harga pasar akan meningkat, begitu sebaliknya. Salah satu kesulitan analisis
mempelajari grafik harga saham, volume perdagangan dan indeks harga saham
5
gabungan. Analisis teknikal lebih memperhatikan pada apa yang telah terjadi di pasar,
daripada apa yang seharusnya terjadi. Para analis teknikal tidak terlalu peduli
29).
cukup lama, maka analisis fundamental lebih cocok digunakan untuk investasi jangka
untuk memilih saham-saham yang berkualitas tinggi. Hal ini berbeda dengan analisis
teknikal dimana analisis ini sangat cocok untuk memprediksi suatu pergerakan harga
saham dalam jangka waktu pendek, jangka sedang, maupun jangka panjang.
Analisis teknikal adalah teknik yang menganalisa fluktuasi harga dalam rentang
waktu tertentu atau dalam hubungannya dengan faktor lain, misalnya volume
transaksi (Desmond, 2010). Analisis teknikal juga merupakan studi tentang perilaku
dimasa yang akan datang (Murphy, 1999). Dari grafik tersebut akan terlihat pola
tertentu yang dapat dipakai sebagai dasar untuk melakukan pembelian atau penjualan.
Pada dasarnya analisis teknikal digunakan untuk menentukan apakah suatu harga
saham/ mata uang sudah overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual)
pemanfaatan data historis (harga dan volume perdagangan saham) yang tersedia di
pasar.
6
Agar dapat mengetahui pola pergerakan harga dengan mudah, maka data harga
pada analisis teknikal digambarkan dalam bentuk grafik, antara lain Line chart
(garis), Bar chart (batang), Candle chart atau candlestick chart (lilin). Grafik line
chart hanya memuat data harga penutupan, namun data ini paling mudah dibaca. Bar
chart dan Candlestick chart hampir mirip dikarenakan memuat harga pembukaan,
harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Namun, grafik Candlestick lebih
mudah dibaca, karena bisa menggunakan warna, juga mampu menampilkan psikologi
Analisa teknikal secara umum dapat digolongkan menjadi 2 kelas utama, yaitu
analisa teknikal klasik dan analisa teknikal modern. Pengguna analisa teknikal klasik,
atau yang biasa disebut sebagai chartist percaya bahwa tren dan sinyal aksi pasar
suatu saham dapat diperoleh berdasarkan bentuk dan pola tertentu dari grafik harga
saham. Dasar pengambilan keputusan transaksi dalam analisa ini biasanya ditentukan
menjadi sangat subjektif. Lain halnya dengan analisa teknikal klasik, analisa teknikal
modern melihat tren dan sinyal aksi pasar suatu saham berdasar pola grafik yang
(1) Indikator Trend Following, yaitu Moving Average, Parabolic SAR, MACD,
(2) Indikator Momentum, yaitu Commodity Channel Index (CCI), Stochastic, William
(4) Indikator Volatility, yaitu Bollinger Band, Keltner Band, Everage True Range
Tetapi analisis teknikal bertentangan dengan efisiensi pasar bentuk lemah dimana
pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga – harga saham saat ini telah
mencerminkan secara penuh semua informasi harga saham di masa lalu. bahwa
hipotesis efisiensi pasar bentuk lemah berkaitan namun tidak identik dengan hipotesis
perubahan harga sepanjang waktu bersifat acak (independent). Perubahan harga hari
ini tidak berkaitan dengan perubahan harga kemarin atau hari – hari lainnya. Dengan
kata lain, harga masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang dan tidak dapat
Namun terdapat beberapa penelitian yang meneliti efisiensi pasar bentuk lemah
terhadap pasar modal Indonesia yaitu antara lain penelitian yang dilakukan oleh
Nurliani (2016) dengan judul ” Pengujian Efisiensi Pasar Modal di Asean (Studi
bertujuan untuk menguji efisiensi pasar modal di ASEAN. Penelitian ini telah
meneliti hipotesis pasar efisien bentuk lemah di keenam bursa saham utama ASEAN
menunjukkan bahwa tidak satupun dari keenam pasar saham utama di ASEAN yang
8
mengikuti random walk dan karenanya semua pasar ini merupakan pasar yang tidak
Penelitian yang dilakukan oleh Guidi dan Gupta (2011) dengan judul “Are
ASEAN stock market efficient? Evidence from univariate and multivariate variance
ratio tests”. Penelitian ini menguji efisiensi pasar di ASEAN. Hasil penelitian ini
efisiensi pasar, sedangkan pada pasar Singapura dan Thailand ditemukan efisiensi
bentuk lemah.
Penelitian yang dilakukan oleh Kasihif Hamid, et. al (2010) dengan judul
“Testing the Weak form of Efficient Market Hypothesis: Empirical Evidence from
Pakistan, India, Sri Langka, China, Korea, Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina,
bahwa return bulanan pada pasar modal di Asia Pasifik tidak mengikuti pola random
walk.
efisien dalam bentuk lemah sehingga analisis teknikal dapat diterapkan dan harga
saham masa lalu digunakan untuk memprediksi pergerakan harga saham mendatang.
Seperti yang diungkapkan Presiden Jokowi tanggal 29 April 2015 pada Musyawarah
kita jelas sekarang ini infrastruktur. Baik berupa infrastruktur pertanian seperti irigasi
dan bendungan, infrastruktur jalan baik jalan tol, jalan nasional, jalan provinsi dan
kabupaten/ kota. Baik berupa pelabuhan untuk konektivitas antar pulau. Baik berupa
air port. Itulah fokus kita," (Setiawan, 2015). Menurut Laporan 3 Tahun pada masa
dalam pembangunannya.
Langkah ini tentu saja menguntungkan para emiten yang bergerak di bidang
infrastruktur menjadi sangat penting karena Indonesia sangat tertinggal di sektor ini.
mempunyai peluang yang sangat besar ditambah tingkat persaingan yang relatif
masih longgar.
PERIODE 2019-2022)”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka perumusan
konstruksi bangunan yang terdaftar di BEJ dengan indikator Simple Moving Average
pada periode2019-2022?
konstruksi bangunan yang terdaftar di BEJ dengan indikator Relative Strenght Index
konstruksi bangunan yang terdaftar di BEJ dengan indikator Bollinger Bands pada
periode 2019-2022?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan, adapun tujuan dari penelitian
ini adalah:
saham pada perusahaan sub sektor konstruksi bangunan yang terdaftar di BEJ
saham pada perusahaan sektor kontruksi banugnan yang terdaftar di BEJ pada
periode 2019-2022.
pada perusahaan sektor konstruksi bangunan yang terdaftar di BEJ pada periode
2019-2022.
11
D. Manfaat Penelitian
lain adalah:
1. Bagi Penulis Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan
terhadap analisis teknikal saham secara teoritis maupun dalam dunia nyata, serta
2. Bagi Investor dan Calon Investor Hasil penelitian yang disajikan dalam penelitian
E. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan proposal ini disajikan dalam III (Tiga) bab, ke tiga bab
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
keterkaitan antara variabel, asumsi yang digunakan serta rumus sebagai acuan
dalam penelitian, seperti teori sinyal, harga saham, total arus kas dan laba
bersih.
operasional, rincian data yang diperlukan, teknik pengumpulan data, serta alat
analisis.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Investasi
a. Pengertian Investasi
Tandelilin (2010), investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa
masa depan sedini mungkin dengan perencanaan kebutuhan yang disesuaikan dengan
kemampuan keuangan saat ini. Sedangkan di dalam kamus Pasar Modal disebutkan
baik melalui kegiatan pembelian surat berharga untuk memperoleh capital gain.
b. Jenis Investasi
1) Real Assets, yaitu tanah, bangunan, pengetahuan, peralatan atau mesin yang
2) Financial Assets, seperti saham atau obligasi yang memberi kontribusi pada
2. Pasar Modal
Pasar Modal (capital market) pada prinsipnya merupakan pasar sekuritas jangka
panjang baik berbentuk hutang maupun ekuitas serta berbagai produk turunannya.
berikut, yaitu : sekuritas di pasar ekuitas, sekuritas di pasar obligasi, sekuritas di pasar
derivatif dan reksa dana (Tandelilin, 2010). Pasar modal adalah pasar yang
dalam bentuk utang maupun modal sendiri (Nasarudin dan Surya, 2004: 13). Pasar
modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan (atau
sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang
ataupun modal sendiri, baik yang diterbitksn oleh pemerintah, public authorities,
perusahaan memperoleh sumber pembiayaan jangka panjang yang relatif murah dari
dan Surya, 2004: 14). Melakukan investasi di pasar modal setidaknya harus
memperhatikan dua hal, yaitu: keuntungan yang akan diperoleh dan risiko yang
mungkin terjadi.
adalah: Sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perseorangan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang
bukti kepemilikan perusahaan, dengan jangka waktu tidak terbatas. Pemegang saham
Dividen dibayar dari laba perusahaan, dengan potensi laba perusahaan yang sulit
ditaksir. Dari sisi perpajakan, dividen merupakan bagian laba perusahaan setelah
dikenai pajak. Harga saham sangat fluktuatif dan sangat sensitif terhadap kondisi
makro dan mikro. Pemegang saham memiliki hak suara pada perusahaan (RUPS).
(2005:102) mendefinisikan harga saham sebagai Harga pasar saham adalah harga jual
dari investor yang satu kepada investor yang lain setelah saham tersebut di
cantumkan di bursa, baik bursa utama maupun OTC (Over the counter market).
4. Efisiensi Pasar
Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan oleh Fama (1970). Dalam
konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (capital market) dan
pasar uang. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor
individu maupun investor institusi akan mampu memperoleh return tidak normal
yang ada. Artinya, harga – harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari
informasi yang ada atau ”stock prices reflect all available information” Definisi dari
16
Fama ini menekannkan pada dua aspek, yaitu fully reflect dan information available.
Pengertian dari fully reflect menunjukkan bahwa harga dari sekuritas secara akurat
mencerminkan informasi yang tersedia. Dalam hal ini, informasi yang tersedia dapat
meliputi semua informasi, baik informasi di masa lalu (misalnya, laba emiten di masa
lalu), informasi saat ini (misalnya, rencana kenaikan deviden tahun ini) maupun
informasi yang bersifat pendapat atau opini. rasional yang beredar di bursa yang
bahwa harga saham akan naik, maka informasi tersebut nantinya akan tercermin pada
perubahan harga saham yang cenderung naik). Dengan demikian pasar dikatakan
secara acak, maka perubahan harga yang terjadi akan bersifat independen satu dengan
lainnya dan bergerak secara acak pula. Artinya, perubahan harga yang terjadi hari ini
tidak tergantung pada perubahan harga yang terjadi di waktu lalu, karena harga baru
tersebut terbentuk berdasarkan reaksi pemodal terhadap informasi baru yang terjadi
secara acak.
Menurut Blake (1990) istilah pasar modal yang efisien memiliki beberapa konsep
Walaupun terdapat beberapa konsep pasar efisien, istilah pasar efisien pada
umumnya hanya dikaitkan dengan salah satu dari ketiga konsep tersebut, yaitu
efisien secara informasi jika harga pasar saat ini segera dan sepenuhnya
Dalam hal ini, Haugen (2001) membagi kelompok informasi menjadi tiga,
yaitu :
3.Semua informasi yang ada termasuk informasi orang dalam (all available
Konsep pasar efisien ini memang sangat menarik untuk dibahas atau diteliti,
karena merupakan konsep dasar yang dapat membantu memahami mekanisme harga
Hipotesis pasar efisien menurut Blake (1991) adalah: ”...that market price
instanteously and fully reflect all relevant available information is known as efficient
markets hypothesis”. Dari definisi tersebut terdapat tiga hal yang penting untuk
dipahami, yaitu:
1. Fully Reflect
saham pada saat akan membuat keputusan akan menjual atau membeli
18
tersedia.
information).
berubah selama tidak ada informasi baru yang dapat merubah kekuatan
permintaan dan penawaran. Pada saat suatu informasi baru yang relevan
masuk ke pasar modal, kekuatan permintaan dan penawaran atas satu atau
suatu saham tidak akan berubah selama tidak ada informasi baru mengenai
saham tersebut. Informasi baru atau berita umumnya tidak dapat diprediksi,
implikasinya adalah harga saham masa lalu tidak dapat digunakan untuk
memprediksi harga saham di masa yang akan datang. Dengan kata lain
19
menurut hipotesis pasar efisien, harga pasar suatu asset akan mengikuti
Haugen (1993) menyatakan bahwa ”The market is neither strictly efficient nor
strictly inefficient. The question is one of degree. Just how efficient is the market?”.
Bowman dan Buckanan (1995) juga menyatakan “Market are not simply either
the perfect market to the grossly inefficient market where excess earning
kesimpulan bahwa pada dasarnya pasar tidak ada yang secara sempurna efisien atau
sepenuhnya tidak efisien. Semuanya adalah efisien dengan tingkat atau derajat
tertentu. Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara
sekuritas dengan informasi. Tiga bentuk utama dari efisiensi pasar berdasarkan ketiga
macam bentuk informasi (Hendrawaty, 2007 dalam Retno Kumala; 2009, 27) yaitu:
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga – harga saham
saat ini telah mencerminkan secara penuh semua informasi harga saham di
masa lalu. Jones (1993) menyatakan bahwa hipotesis efisiensi pasar bentuk
lemah berkaitan namun tidak identik dengan hipotesis langkah acak (random-
sepanjang waktu bersifat acak (independent). Perubahan harga hari ini tidak
berkaitan dengan perubahan harga kemarin atau hari – hari lainnya. Dengan
20
kata lain, harga masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang dan tidak
emiten. Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor
lama. Pengujian efisiensi bentuk setengah kuat menggunakan event study test.
Event study merupakan metode yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga – harga sekuritas
informasi private. Jika pasar efisien dalam bentuk kuat, maka tidak ada
7. Analisis Teknikal
Analisis teknikal merupakan suatu teknik yang menggunakan data atau catatan
pasar untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham, volume
perdagangan, indeks harga saham baik individual maupun gabungan, serta faktor-
faktor lain yang bersifat teknis (Husnan, 2003). Menurut Ang (1997) analisis teknikal
adalah analisis yang menggunakan grafik atau gambar yang menghasilkan pola-pola
dengan hasil observasi yang telah dilakukan, sehingga pola-pola tersebut memberikan
suatu indikasi terhadap pergerakan harga saham. Model analisis teknikal lebih
menekankan pada perilaku pasar modal dimasa yang akan datang berdasarkan
kebiasaan dimasa lalu. Harga saham masa lalu mempengaruhi harga saham sekarang
yang mempunyai pola tertentu dan berulang sehingga berpengaruh secara psikologis
mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) diwaktu lalu. Para
irasional.
c. Harga saham bergerak dalam tren terus menerus dan berlangsung cukup
Sasaran yang ingin dicapai dari analisis adalah ketepatan waktu dalam
memprediksi pergerakan harga jangka pendek suatu saham, oleh karena itu informasi
yang berasal dari faktor-faktor teknis sangat penting bagi pemodal untuk menentukan
fundamental pasar dengan kesibukan dalam melihat grafik dan tabel data.
Bagaimanapun, ini tergantung dari tipikal dari analis tersebut. Analisis teknikal atau
analisis pasar atau sekuritas yang memusatkan perhatian pada indeks saham, harga
atau statistik pasar lainnya dalam menemukan pola yang mungkin dapat
Dibawah ini adalah beberapa tipe indikator yang digunakan dalam analisa
teknikal:
23
1) Indikator Tren.
Tren adalah sebuah kata yang menggambarkan beberapa waktu ke depan. Tren
bergerak dalam 3 arah: naik, turun, dan menyamping. Indikator tren menghaluskan
data harga yang bervariasi untuk menciptakan komposisi arah pasar. Dow
menyebutkan tentang tiga buah tren yang terjadi pada harga sebuah saham, tren
bergerak dalam 3 arah: naik, turun, dan menyamping (Veter 2010, 153). (contoh:
Moving Average)
2) Indikator Kekuatan.
Kekuatan pasar menggambarkan intensitas dari harga dengan melihat posisi pasar
yang diambil oleh beragam pelaku pasar. Volume atau open interest adalah bahan
dasar untuk indikator ini. Sinyal yang diberikan sifatnya coincident atau leading.
(contoh: Volume).
3) Indikator Volatilitas.
Indikator volatilitas adalah istilah umum yang digunakan pergerakan, atau ukuran,
dari fluktuasi harga harian terpisah dari arahnya. Umumnya, perubahan pada
4) Indikator Siklus.
bergerak dalam pola siklus. Indikator siklus berguna untuk menentukan timing pola
5) Indikator Support/Resistance.
Trend Lines).
6) Indikator Momentum.
berada tertinggi ketika mulainya sebuah trend dan terendah pada saat perubahan arah.
Divergence arah apapun dari harga dan momentum mengindikasikan pergerakan telah
melemah. Jika terjadi pergerakan harga ekstrim dengan momentum yang lemah, hal
itu merupakan sinyal dari akhir pergerakan di arah tersebut. Jika momentum bergerak
tren dengan kuat dan harga bergerak datar, hal itu memberikan sinyal adanya potensi
Trend berarti suatu kecenderungan atau kondisi dimana terdapat satu jenis
pergerakan yang mendominasi chart dan cenderung berlanjut. Terdapat dua jenis
trend menurut arah pergerakannya yaitu trend bearish dan trend bullish.
a) Trend Bullish adalah trend yang menunjukkan pergerakan harga saham yang
b) Trend bearish adalah trend yang menunjukkan pergerakan saham yang secara
trend biasanya digunakan trendlines. Ada tiga tipe trend yang terbentuk di pasar
c) Sideaways adalah garis trend yang terbentuk secara menyamping atau horizontal
berlangsung. Moving average menunjuk nilai rata-rata dari harga pada kurun waktu
tertentu. Untuk menunjukkan sebuah tren yang sedang berlangsung, maka moving
satu MA, dua MA, atau bahkan tiga MA atau lebih. Periode yang umum dipakai
adalah 200, 100, 50, 20, dan 5. Bila dipakai pada chart harian, periode 200 dipakai
untuk mengetahui trend tahunan. Periode 100 untuk mengetahui trend selama
untuk mengetahui trend dalam waktu mingguan. Sedangkan periode 5 baik digunakan
Ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan, yaitu golden cross dan death
cross. Golden cross merupakan sinyal kenaikan harga (bullish), sedangkan death
Golden cross (bullish) terjadi apabila MA yang lebih kecil dari arah bawah
memotong MA yang lebih besar. Sedangkan death cross apabila MA yang lebih kecil
Relative Streght Index (RSI) dikembangkan oleh Welles Wilder yang merupakan
harga. RSI berosilasi diantara 0 sampai dengan 100. Salah satu kegunaan RSI yang
populer adalah menentukan jenuh jual dan jenuh beli. Secara tradisional, RSI
dianggap jenuh jual bila dibawah 30 dan jenuh beli bila diatas 70. Bila RSI dilevel 70
overbought atau jenuh beli yaitu kondisi ketika harga dinilai terlalu tinggi dan
sebaiknya investor yang telah memiliki saham dibawah harga ini dapat
merealisasikan keuntungannya. Pada level 45-50 dapat dijadikan range trading untuk
Bollinger Bands (BB) dikembangkan oleh John Bollinger pada tahun 1980-an.
Indikator ini terdiri atas 3 bands, yaitu middle band (Simple Moving Average dari
harga saham penutupan), upper band (Simple Moving Average plus 2 kali deviasi
standar), dan lower band (Simple Moving Average minus 2 kali deviasi standar).
Average 20 (SMA 20) periode, dan 2 deviasi standar. Indiaktor Bollinger Bands (BB)
berguna untuk mengidentifikasi apakah harga saham relative tinggi atau rendah.
Harga saham dianggap tinggi ketika menyentuh upper Band, dan rendah disaat
menyentuh lower band. Penentuan tinggi atau rendahnya harga saham ini bermanfaat
Jenis grafik, agar dapat mengetahui pola pergerakan harga dengan mudah, maka
data harga digambarkan dalam bentuk grafik. Menurut Muchlisin (2011) ada
1. Line Chart Grafik line chart hanya memuat data harga penutupan, namun data ini
2. Bar Chart Bar chart memuat harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi
(high) dan harga terendah (low). Berikut adalah contoh grafik bar chart:
Garis horisontal pendek pada bar yang mengarah ke kiri menunjukkan harga
Bagian bawah bar menunjukkan harga terendah yang pernah muncul pada periode
Candlestick chart memiliki fungsi yang sama dengan bar chart, namun dengan
penampilan yang lebih baik. Berikut adalah contoh grafik candle chart atau
candlestick chart.
B. Penelitian Terdahulu
ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun ruang lingkup hampir
sama, tetapi karena beberapa variabel, objek, periode waktu yang digunakan dan
penentuan sampel berbeda maka terdapat banyak hal yang tidak sama sehingga dapat
penelitian:
Penelitian yang dilakukan oleh Roy dan Hermuningsih pada tahun 2016
Dan Relative Strength Index Untuk Pengambilan Keputusan Investasi”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi membeli dan menjual saham dalam
analisis teknis. Objek penelitian ini adalah harga BBCA dan BBTN selama tahun
2015. Data dianalisis menggunakan Bollinger Bands dan RSI. Temuan dalam
penelitian ini adalah kondisi beli terjadi ketika saham menyentuh atau berada di luar
30
band yang lebih rendah dan pada saat yang sama RSI dalam oversold. Sementara
kondisi penjualan terjadi ketika saham menyentuh atau berada di luar upper band dan
Penelitian yang dilakukan oleh Mafula pada tahun 2015 dengan judul
Pada Bursa Efek Indonesia (Studi Pada Indeks IDX30 Periode Agustus 2016 –
yang dapat digunakan sebagai sinyal beli atau sinyal jual, hasil analisis pada indikator
oversold yang digunakan sebagai dasar untuk menjual dan membeli serta
menunjukkan adanya pembentukan trend yang kuat (strong uptrend dan strong
menunjukkan level overbought dan level oversold yang digunakan sebagai dasar
untuk menjual dan membeli, Berdasarkan hasil analisis pada indikator Bollinger
pergerakan harga saham yang digunakan oleh investor sebagai sinyal jual dan beli
yang tepat.
Penelitian yang dilakukan oleh Frankandinata dan Cahyadi pada tahun 2014
Harga Saham. Studi Kasus pada Saham PT. Astra Agro Lestari Tbk”. Penelitian
merupakan studi kepustakaan dan telaah software dengan menganalisis grafik harga
kasus adalah Astra Agro Lestari (AALI) selama kurun waktu 1 Juli 2010 sampai
dengan 31 Mei 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator Bolinger Bands
Penelitian yang dilakukan oleh Danesty pada tahun 2013 dengan judul
“Penerapan Analisis Teknikal dengan Metode Bollinger Sebagai Salah Satu Indikator
merupakan salah satu volatility indikator yang dapat digunakan sebagai indikator
action dan digunakan bersama indikator lain untuk mengambil suatu keputusan
Bollinger Band, yakni trend yang akan terjadi terhadap pergerakan harga saham,
volatilitas pergerakan harga saham, dan momentum. Penelitian yang dilakukan oleh
Muchlisin pada tahun 2011 dengan judul “Prediksi Harga Saham dalam Prespektif
dapat berguna untuk melihat tren pergerakan harga saham. Panduannya yaitu ketika
MA periode pendek memotong MA periode panjang dari bawah ke atas, hal tersebut
menujukkan sinyal buy karena harga saham berpeluang untuk menguat. Sebaliknya,
ketika MA periode pendek memotong MA periode panjang dari atas ke bawah, hal
periode panjang berguna untuk melihat tren harga saham secara jangka panjang.
32
C. Konsepsional
a. Saham
tidak menentu. Dividen dibayar dari laba perusahaan, dengan potensi laba
b. Jenis Saham
Harga saham ditentukan oleh harga yang terjadi atau harga pada saat
a. Harga Nominal
b. Harga Perdana
c. Harga Pasar
kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang
d. Harga pembukaan
pembeli pada saat jam bursa dibuka. Bisa saja terjadi pada saat
dimulainya hari bursa itu sudah terjadi transaksi atas suatu saham, dan
e. Harga Penutupan
f. Harga Tertinggi
Harga tertinggi suatu saham adalah harga yang paling tinggi yang
g. Harga Terendah
yang terjadi pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi apabila terjadi
transaksi atas suatu saham lebih dari satu kali tidak pada harga yang
sama.
h. Harga Rata-Rata
terendah.
c. Jual Beli
Proses jual beli saham adalah proses transaksi jual beli surat berharga
transaksi saham ini telah berubah dari saham atas unjuk menjadi saham
D. Kerangka Berpikir
Secara sistematis alur kerangka pemikiran dalam penelitian ini sebagai berikut.
BEI
Kesimpulan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Adapun waktu dan tempat penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2023-
harga saham harian dari perusahaan-perusahaan sub sektor konstruksi bangunan yang
Data-data yang digunakan untuk keperluan penelitian ini adalah data sekunder
yang diperoleh dari google finance. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
laporan harga saham harian dari perusahaan sub sektor konstruksi bangunan selama
periode penelitian.
1. Populasi
Ilmu Manajemen Samarinda. Apabila subjeknya kurang dari 100 maka maka lebih
baik di ambil semua. Sebaliknya jika subjeknya lebih dari 100 maka dapat di ambil
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diharapkan oleh peneliti untuk
37
penelitian ini adalah perusahaan sektor infrastuktur yang terdaftar di BEJ dengan total
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu
populasi (Sugiyono, 2008). Teknik yang dilakukan dalam pengambilan sampel adalah
1. Emiten yang termasuk dalam sektor konstruksi dan bangunan yang menerbitkan
laporan keuangan dengan tahun buku per 31 Desember dan secara berturut-turut
2. Perusahaan memiliki jumlah dan kelengkapan yang sama pada data-data yang
adanya.
4. Seluruh saham sub sektor konstruksi bangungan yang terdaftar di BEI dengan
hanya 18 perusahaan yang tergolong sub sektor bangunan dan yang lainnya tidak
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder yaitu data yang bukan diusahaan sendiri oleh peneliti, akan tetapi data
1. Data histori harga saham perusahaan sub sektor konstruksi bangunan yang
www.finance.yahoo.com.
pustaka pada jurnal, buku, artikel, skripsi dan thesis yang berhubungan dengan
penelitian.
Pengujian hiotesis penelitian ini dilakukan dengan menguji data harian harga
terdaftar di BEI yang telah dipilih beturut-turut sejak Februari 2023- Juni 2023.
Penelitian ini menggunakan alat bantu dalam melakukan analisis data yaitu
selanjutnya yang dilakukan untuk melakukan analisis data adalah sebagai berikut:
1. Analisis Teknikal
a. Input data
42
Langkah awal dalam teknik analisis data adalah melakukan input data.
Data yang diinput merupakan grafik pergerakan harga saham sub sektor
Salah satu kegunaan RSI yang populer adalah menentukan jenuh jual dan
jenuh beli. Secara tradisional, RSI dianggap jenuh jual bila dibawah 30
dan jenuh beli bila diatas 70. Indikator Relative Strenght Index (RSI) pada
penelitian ini menggunakan jenis line chart dengan time periode sebesar
14.
dan kembali naik dan yang telah menyentuh atau melewati garis 30 tidak
pada kurun waktu tertentu. Untuk menunjukkan sebuah tren yang sedang
20 dan SMA 50 dan menggunakan jenis line chart agar mudah dibaca
golden cross (beli) mengalami kenaikan dan tidak menurun kembali atau
apakah harga saham relative tinggi atau rendah. Harga saham dianggap
tinggi ketika menyentuh upper Band, dan rendah disaat menyentuh lower
band. Penentuan tinggi atau rendahnya harga saham ini bermanfaat untuk
apabila pada indikator Bollinger Bands, chart yang telah menyentuh garis
pada indikator Bollinger Bands, chart yang telah menyentuh garis batas
2. Tingkat Akurasi
yaitu Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), Nusa 53 Konstruksi Enjiniring Tbk
indikator data harga saham dan indikator analisis teknikal telah terdapat di
DAFTAR PUSTAKA
Rineka Cipta
Ang, Robert. 1997. “Buku Pintar Pasar Modal Indonesia”. Edisi Pertama.
Anoraga, Pandji dan Pidji Pakarti. 2008. “Pengantar Pasar Modal”. Cetakan
Bodie, Z., Kane, A., & Marcus, AJ. 2009. “Investment: eight edition”. New
Sebagai Salah Satu Indikator Dalam Transaksi Short Time Perdagangan Saham,
Bolliger Bands Terhadap Pergerakan Harga Saham Studi Kasus Pada Saha PT.
Astra Agro Lestari Tbk”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Fakultas Ekonomi dan
Guidi, Francesco dan Gupta, Rakesh. 2011. “Are ASEAN stock market
efficient? Evidence from univariate and multivariate variance ratio tests”. Discussion
Hamid, Kasihif, et.al. 2010. “Testing the Weak form of Efficient Market
Ekonomi Dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
48
Pustaka Utama
May, Ellen. 2010. “We Are Traders Not Gamblers”. Jakarta: Vibby Printing
Analisis Teknikal ( Studi pada Jakarta Islamic Index Tahun 2007-2011)”. Skripsi S1
Nasarudin, Irsan dan Surya, Indra. 2007. “Aspek Hukum Pasar Modal di
Nurliani, Dini. 2016. “ Pengujian Efisiensi Pasar Modal Studi Empiris Pada
Roy, Willy Gidion dan Sri Hermunungsih. 2016. “Analisis Teknikal Saham
Harga Saham Perusahaan yang Terdaftar di BEI Sub Sektor Konstruksi Bangunan”.
Susanto, Djoko dan Agus Sabardi. 2010. “Analisis Teknikal di Bursa Efek”.