PENDAHULUAN
kegiatan yang berkaitan dengan pengalokasian sejumlah dana pada aset riil seperti
tanah, emas, obligasi, reksa dana, saham, crypto currency dan masih banyak lagi.
Aktivitas investasi merupakan hal yang umum dilakukan dan diminati oleh
investor baik asing maupun dalam negeri. Kegiatan jual beli saham dilakukan di
karena itu, Ketika melakukan pembelian saham perusahaan tertentu, ada baiknya
adalah buyer dari saham ini tidak melakukan analisis tertentu sebelum melakukan
pembelian saham namun hanya mendengar dari teman, tetangga, bahkan dari
Para investor ini tertarik untuk masuk ke pasar modal dan bertransaksi
saham karena investasi pada instrumen ini memberikan imbal hasil (return) yang
tinggi namun juga memiliki tingkat resiko (risk) yang juga tinggi apabila
pembelian terhadap saham tertentu tidak didasari dengan analisa dan hanya
1
2
berdasarkan rekomendasi dari orang lain yang belum tentu credible. Investor yang
lebih berani atau memiliki risk tolerance yang cukup tinggi (agresif) tentu
memilih investasi beresiko tinggi yang diikuti oleh harapan tingkat return yang
juga tinggi pula. Begitu pula sebaliknya, investor yang tidak mau menanggung
resiko yang terlalu tinggi (konservatif) cenderung akan mendapat imbal hasil yang
Sumber: Indopremier, RTI Business, Kontan, Bisnis.com, Kompas, Bareksa diolah oleh penulis
Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa return saham terbukti memberi
return yang lebih besar dibandingkan dengan instrumen lain. Return tersebut
merupakan return dari IHSG yang merupakan cakupan seluruh saham di Bursa
Efek Indonesia. Jika jeli dan berpengalaman, bisa saja mendapatkan bagger
(100%) dalam satu tahun dari beberapa perusahaan unggulan sebagai contoh
1) ARTO 361.42%
3
2) MLPL 621.43%
3) MMLP 143.33%
4) DCII 9,623%
5) BBYB 472.67%
Tapi tentu saja, ada risk yang mengikuti imbal hasil yang cukup fantastis
UNVR, HMSP dan GGRM. Pasar sudah mengindikasikan perubahan trend dari
big caps ke small caps. Fenomena di masa pandemi terjadi pada harga saham-
saham bank kecil dengan stempel digital dan saham-saham teknologi pun melesat
naik bak meteor. Sementara harga saham saham blue chip, termasuk bank KBMI
dibandingkan dengan kenaikan harga bank digital yang cukup fantastis. Hal ini
bisa disebabkan oleh beberapa hal yaitu kurangnya edukasi masyarakat mengenai
proses menganalisa suatu emiten sebelum dilakukan jual beli saham perusahaan di
Bursa Efek. (Kontan , 16 Agustus 2021). Kedua, hadirnya influencer saham yang
mempunyai pengikut yang cukup besar yang mengikuti pom poman influencer
yang tentunya dapat merugikan investor individu. Terakhir, bisa disebabkan oleh
arah big institution atau hot money. Dari ketiga faktor tersebut, tidak ada faktor
tahapan pembelian saham dan investasi. Namun berdasarkan histori, dalam jangka
disahkan secara hukum dan berhak untuk mendapatkan bagian dari laba yang
4
saham. Dividen adalah aliran kas berupa imbalan yang dibayarkan perusahaan /
emiten tertentu kepada pemegang saham / investor sebagai imbalan dari uang
saham juga mendapat imbalan berupa capital gain. Capital gain merupakan
keuntungan yang diperoleh oleh pemegang saham dari selisih harga jual dan harga
beli saham.
2018-2021 angkanya telah mencapai 179% hanya dalam 3 tahun! Peningkatan ini
pun didominasi oleh kalangan milenial usia dibawah 30 tahun yaitu sebesar
57.02%
5
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia, Per akhir Juli 2021
total investor saham langsung di Bursa Efek Indonesia jumlahnya 2,589,880 pihak
meningkat 52.8% dari jumlah investor di akhir tahun lalu dan melesat 1,150%
dibandingkan posisi di akhir tahun 2011 yang masih 207,136 pihak. Dari sisi nilai,
total portfolio investor domestik juga lebih besar yaitu 3,027 Triliun atau sekitar
investor asing dalam menggerakkan harga saham dan IHSG tidak lagi dominan
seperti kondisi belasan tahun lalu saat asing menguasai 75% saham yang tercatat
di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Saat itu, praktik yang lazim
dilakukan investor domestik adalah mengekor investor asing, yang dikenal punya
6
kekuatan dana dan analisis yang lebih baik. Saat ini, yang banyak didengar di
pasar investor retail terutama investor muda dan pemula adalah dari para
faktor seperti umur, ability to take risk dan willingness to take risk (Kontan , 16
Agustus 2021). Semakin muda umur investor, serta dengan semakin tinggi
proporsi sahamnya. Berinvestasi saham memiliki resiko akan capital loss, kondisi
dimana harga jual lebih rendah daripada harga beli saham. Tentu saja hal ini
kita dapat melakukan penilaian saham atau valuasi fundamental saham. Penilaian
dimana nilai harga saham tidak sesuai dengan nilai / harga pasar yang
Investasi yang baik adalah membeli saham saham perusahaan yang salah
Penurunan bulan Maret 2020 dialami oleh semua saham di Bursa Efek
Hingga akhir 2020, dapat dilihat bahwa industri Mining / Tambang mengalami
kenaikan tertinggi bahkan melampaui harga sebelum penurunan. Hal ini terjadi
karena tahun 2020 merupakan tahun Commodity Cycle dalam 5 tahun. Di sisi lain,
ada industri yang masih lagging atau tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
mengenai valuasi dengan metode Free Cash Flow to Equity, Relative Valuation
BUMN sektor perbankan dengan studi kasus pada PT. Bank Mandiri Tbk dan
valuasi seperti tingkat suku bunga, inflasi dan lain lain. Adapun proyeksi
keuangan dilakukan sampai periode 2022. Selain faktor eksternal, digunakan juga
data keuangan perusahaan untuk menghitung rasio keuangan dan rasio Kesehatan
perbankan. Adapun rasio yang dipakai mencakup Capital Adequacy Ratio (CAR),
Non-Performing Loan Gross (NPL), Loan to Funding Ratio (LFR), Net Interest
saham. Bobot yang digunakan adalah Discounted Cash Flow (20%), Abnormal
metode Free Cash Flow to Equity merupakan metode yang paling baik untuk
menilai nilai wajar karena menggunakan data internal kondisi arus kas dari
diskonto atas proyeksi Cash Flow di masa depan dengan mempertimbangkan nilai
terminal. Namun, bobot yang digunakan paling besar adalah di Relative Valuation
dengan industri lain jasa perbankan secara relative valuation (industry ratio)
Ketika bobot relative valuation dilakukan paling besar dapat menjadikan hasil
perhitungan terlalu optimis. Data yang digunakan adalah data dari tahun 2013-
2017 yang mana adalah masa sebelum pandemic sehingga perubahan pada
earning power dan rasio Kesehatan keuangan lainnya telah berubah. Selain itu,
selama pandemi, perubahan aturan OJK dan suku bunga tentu saja telah
berfokus pada historis dimana perlu juga pendukung metode valuasi yang
Penelitian kedua oleh Fitriana (2016) dengan studi kasus pada PT. Bank
Muamalat Tbk menggunakan metode FCFF dan EVA. Menurut peneliti, penilaian
EVA memiliki keunggulan lebih. Metode Valuasi FCFF berorientasi pada arus
kas dalam penentuan value perusahaan sedangkan EVA berorientasi pada kinerja.
Kedua metode ini memberikan hasil dengan range yang dekat. Adapun data yang
digunakan sebagai penelitian adalah data tahun 2010-2014 yang mana seperti
perbankan dan kemampuan menghasilkan laba tentu saja sudah berubah. Selain
itu, nilai wajar yang dihasilkan bukan dalam bentuk Price per Share melainkan
nilai estimasi tanpa membagi dengan outstanding share sehingga perlu lagi
Selain itu, dalam penelitian ini, tidak dilakukan perbandingan dengan bank lain di
perhitungan dengan NOPAT daripada Net Income yang mana lebih tidak terdilusi.
Konsep EVA dikembangkan oleh Stem Stewart & Co yang berfokus pada upaya
penciptaan nilai perusahaan dan menilai kinerja keuangan secara adil yang diukur
dengan ukuran tertimbang dan struktur modal awal. Konsep EVA dihitung
berdasarkan kepentingan pemegang saham dan bukan berdasarkan nilai buku yang
bersifat historis.
sangat diminati oleh public (selain komoditas). Namun dapat dilihat dari grafik di
10
atas bahwa kinerjanya masih terkoreksi sejak awal tahun 2020 sehingga hal ini
bisa dilihat sebagai peluang. Industri perbankan dapat dikatakan sebagai jantung
jasa keuangan. Hal ini karena industri keuangan merupakan motor penggerak roda
keuangan yang menyalurkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana
di Bursa Efek Indonesia yaitu 37.85% dari total pasar. Stabilitas sektor jasa
keuangan masih terjaga dengan profil risiko yang terkendali meskipun tengah
Pihak Ketiga (DPK) perbankan. Berdasarkan Data KAP Sriyadi Elly Sugeng &
Rekan (Maret, 2020), risiko nilai tukar perbankan berada pada level yang rendah,
dengan rasio Posisi Devisa Neto (PDN) sebesar 1,94% jauh di bawah ambang
perubahan atas Peraturan Bank Indonesia dijelaskan bahwa LDR memiliki batas
bawah target sebesar 78% dan batas atas LDR target sebesar 94%.
11
Pada masa pandemi seperti ini, banyak kredit direstrukturisasi. Hal ini
yang dirilis Kontan pada tanggal 5 Juli 2021, jumlah kredit yang direstrukturisasi
per bulan Juni 2021 mencapai Rp.777,3 triliun. Sebesar Rp.292,39 triliun atau
Dalam penelitian ini, penulis meneliti PT. Bank Central Asia (BCA) Tbk ,
PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk dan PT Bank Jago Tbk. Adapun alasan
1) PT. Bank Central Asia Tbk (BBCA) berdiri sejak 1950. Pada krisis tahun
1998, BCA mengalami bank rush dan menjadi Bank Take Over (BTO)
di Bursa Efek Indonesia dengan market cap sebesar 813.615T. Selain itu
Rp.2,475 dan harga saham sekarang di tahun 2021 Rp.33,000 dimana telah
2) Dikutip dari website PT.Bank Rakyat Indonesia Tbk, BRI melayani lebih
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dikutip dari laporan tahunan
saham terbesar sebesar 56.75%, 33.47% oleh investor asing dan 9.78%
mampu mencatat laba 12.54T atau tumbuh 22.93% year on year akhir
kuartal 2 2021. Hal ini didukung, penyaluran kredit mikro BRI yang
39.44% dari total penyaluran kredit. Porsi kredit UMKM BRI merangkak
konsumer juga tumbuh positif sebesar 3.54% akhir kuartal II 2021. Rasio
NPL sebesar 3.30% dengan NPL Coverage 254.84%. Dari sisi liabilitas,
dari total portofolio pada 2025. Harga saham BBRI sendiri pada tahun
2008 menyentuh harga Rp.332.50 per lembar saham dan pada tahun 2021
membeli saham Arto senilai Rp.2.25 T pada Desember 2020 dengan harga
saham sebesar 22%. Kemitraan antara Gojek dan PT. Bank Jago
dengan skema channeling. Digital banking milik layanan Bank Jago cukup
payment. Bank Arto baru saja listing pada Desember 2015 dan pada saat
itu harga per lembar saham Rp. 111 dan dalam waktu 5 tahun, pernah
dalam 5 tahun! Melampaui 15x lipat kinerja return bank yang telah
terbukti melewati krisis hanya karena cap “Bank Digital”. Namun, diluar
keuangan Semester I 2021, laba perusahaan ini masih belum positif dan
masih rugi 47 Miliar meski turun 8% dari rugi tahun sebelumnya sebesar
50.91 miliar. Bank Arto melakukan right issue pada April 2021. Dalam
investasi Bibit (Antara News). Akhir Juni 2021, Bank Jago telah
menyalurkan kredit 2.17T tumbuh 695% year on year. NPL berada di level
0%. dengan NPL yang sangat rendah, Bank Jago tidak perlu membentuk
pengembangan aplikasi dan rekruitmen Sumber Daya. Hal ini dapat dilihat
15
anomali dari harga saham Bank Jago Tbk (ARTO) yang mengalami kenaikan
data laporan keuangan). Fenomena ini mirip dengan keadaan yang digambarkan di
buku Who wants to be a rational Investor (Atmaja,2019) saat terjadi dot com
bubble, dimana harga saham dengan tambahan imbuhan “dot com” akan naik
signifikan dan juga saat tulip mania yang kemudian akan ter-dump dan merugikan
kedua fenomena yang telah terjadi di masa lalu. Dalam penelitian ini, penulis
dengan Bank Solid dan Historical approved seperti Bank BCA Tbk dan Bank BRI
nilai intrinsik dengan menggunakan metode valuasi yaitu metode discounted cash
flow dengan pendekatan free cash flow equity yang melakukan valuasi
terhadap arus kas tersebut. Selain itu, dalam pendekatan pendapatan, penulis
menggunakan model economic value added. model ini dipercaya dapat menjadi
berfokus pada arus kas yang dihasilkan (Djaja,2019). Penulis juga menggunakan
metode valuasi pasar dengan relative valuation yang mana jika discounted cash
karena itu, penilai perusahaan penting untuk dilakukan untuk menilai seberapa
jauh efektivitas operasi dalam pencapaian tujuan. Salah satu cara mengetahui nilai
Wajar Saham Perbankan Dengan Metode Discounted Cash Flow, Free Cash
2) Model bisnis perbankan yang bergantung pada Dana Pihak Ketiga yang
BBCA, BBRI, BBNI dan BMRI yang cenderung lagging dan stagnan.
18
5) Fenomena pom pom saham yang dilakukan oleh influencer di social media
tentu saja dapat merugikan investor pemula yang melakukan kegiatan jual
melihat watchlist orang lain dan mendengar kabar burung. Hal ini tentu saja
Panjang.
ditetapkan pada saat melakukan penelitian untuk memperjelas arah penelitian dan
masalah dan cakupan penelitian hanya pada valuasi saham industri perbankan di
(FCFE)
Adapun analisis dilakukan kepada 3 bank di Bursa Efek Indonesia periode 2016-
2020 yaitu:
sebagai bahan untuk diteliti dan dianalisis. Adapun rumusan masalah yang
1) Bagi Investor
2) Bagi Penulis
dilakukan dalam melakukan penilaian saham. Selain itu, penelitian ini dapat
banking.
3) Bagi perusahaan
21
4) Bagi Praktisi
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi praktisi penilai dalam
5) Bagi Akademisi
dengan tiga pendekatan valuasi yaitu Discounted Cash Flow - Free Cash
tambahan dan juga sebagai panduan dan referensi terhadap pembaca dan
penelitian ini.
penelitian ini.