Anda di halaman 1dari 11

INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA DAN NILAI TUKAR

TERHADAP RETURN SAHAM

Rani Setyaningrum
Muljono

Email: muljono@ummgl.ac.id
Universitas Muhammadiyah Magelang
Jalan Tidar No 21 Magelang

ABSTRACT

This study uses secondary data. Some of the data used in this study is the stock return data,
inflation, interest rates, and the exchange rate of the period 2013-2015. The data was obtained from the
publications issued by the Stock Exchange and Bank Indonesia. The analysis technique used in this
research is multiple linear regression to obtain a comprehensive picture of the relationship between the
variables with one another. Hypothesis testing using t-test to test the effect of variables and partial F test
to test these variables together to return stock with a significance level of 0.05. Additionally performed
classical assumption includes multicollinearity test, autocorrelation test, heteroscedasticity test and test
for normality. Based on the research results simultaneously three variables: inflation, interest rates, and
the exchange rate effect on stock returns significantly with F value of 0.024. Based on the research results
in partial inflation and the exchange rate has no effect on stock returns significantly with respective
values of inflation (0.121) and exchange rate (0,062). While the interest rate on stock returns were
significantly negative direction of (0.004)

Keywords: Return Equity, Inflation, Interest Rate and Exchange Rate

ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan data sekunder. Beberapa data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data return saham, inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai tukar periode 2013-2015. Data-data
tersebut diperoleh dari publikasi-publikasi yang diterbitkan BEI dan Bank Indonesia. Teknik analisis
yang dipakai dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda untuk memperoleh gambaran yang
menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan yang lain. Uji hipotesis menggunakan
Uji-t untuk menguji pengaruh variabel variabel secara parsial dan Uji F untuk menguji variabel secara
bersama-sama terhadap return saham dengan tingkat signifikansi 0,05. Selain itu dilakukan uji asumsi
klasik meliputi uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji normalitas.
Berdasarkan hasil penelitian secara simultan tiga variabel yaitu inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai
tukar berpengaruh terhadap return saham secara signifikan dengan nilai F sebesar 0,024. Berdasarkan
hasil penelitian secara parsial variabel inflasi dan nilai tukar tidak berpengaruh terhadap return saham
secara signifikan dengan nilai masing-masing inflasi (0,121) dan nilai tukar (0,062). Sedangkan tingkat
suku bunga berpengaruh terhadap return saham secara signifikan dengan arah negatif sebesar (0,004).

Kata Kunci : Return Saham, Inflasi, Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar

151
JURNAL BISNIS & EKONOMI , Volume 14, Nomor 2, Oktober 2016

 berupa keuntungan yang diterima karena selisih


3(1'$+8/8$1 antara harga jual dan harga beli saham. Besarnya
Indonesia sebagai Negara yang sedang capital gain suatu saham akan positif, bila harga
berkembang mendapat pengaruh yang cukup jual dari saham yang dimiliki lebih tinggi dari
besar dari adanya krisis global. Berbagai kebijakan harga beli. Akan tetapi dalam menghitung return
diambil oleh pemerintah untuk mengatasi saja tidak cukup. Risiko dalam suatu investasi
pengaruh buruk adanya krisis global. Mulai dari juga perlu dipertimbangkan. Menurut Jogiyanto
menaikkan tingkat suku bunga, harga bahan (2007) return dan risiko merupakan dua hal yang
minyak, memperketat peredaran uang asing. tidak terpisah. Return dan risiko mempunyai
Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan modal hubungan yang positif yaitu semakin besar return
dalam jumlah besar sebanding dengan jumlah maka semakin besar pula risiko yang harus
pertumbuhan yang ditergetkan oleh perusahaan. ditanggung oleh investor (Tandelilin, 2001).
Dalam hal ini pasar modal mempunyai peranan Pada kondisi perekonomian yang tidak
yang strategis dalam perekonomian Indonesia. stabil inflasi dapat terjadi kapan saja. Sebagai
Pasar modal merupakan lahan untuk seorang investor harus dapat mengantisipasi
mendapatkan modal investasi, sementara kondisi tersebut pada saat melakukan investasi.
investor pasar modal merupakan lahan untuk Inflasi adalah suatu keadaan senantiasa
menginvestasikan uangnya. Samsul (2006) meningkatnya harga-harga pada umumnya, atau
mengatakan pasar modal merupakan suatu suatu keadaan senantiasa turunnya nilai uang
wadah atau tempat untuk memperjualbelikan karena meningkatnya jumlah uang yang beredar
instrument keuangan (berupa obligasi dan tidak diimbangi dengan peningkatan persediaan
saham) biasanya untuk jangka panjang (lebih barang. Menurut, Madura (2000) menyatakan
dari jangka waktu satu tahun). Perkembangan laju inflasi dan suku bunga dapat menimbulkan
pasar modal di Indonesia semakin menarik dampak yang signifikan atas nilai tukar karena
investor untuk melakukan investasi. Investor pada saat laju inflasi sebuah negara relatif naik
membutuhkan informasi yang memadai sebagai terhadap laju inflasi negara lain, permintaan atas
dasar pengambilan keputusan investasi pada valutanya menurun karena ekspornya menurun.
perusahaan. Ada dua jenis investasi yang dapat Hal ini mengakibatkan tingginya nilai valuta
dilakukan oleh seorang investor, yaitu : investasi (mata uang asing), yang akhirnya investor akan
riil dan investasi financial. Investasi merupakan lebih memilih menanamkan modalnya ke dalam
penundaan konsumsi pada saat ini dengan tujuan mata uang asing daripada menginvestasikannya
mendapatkan tingkat pengembalian (return) yang dalam bentuk saham da mengakibatkan turunnya
akan diterima di masa yang akan datang. harga saham secara signifikan.
Pegembalian (return) akan diperoleh Setelah memahami inflasi sebagai investor
jika seseorang memiliki kepemilikan saham yang akan berinvestasi melalui pembelian saham
pada perusahaan yang sudah go public. Menurut harus mengetahui tingkat suku bunga yang dimiliki
Jogiyanto (2003), return merupakan hasil yang suatu Negara terutama di Indonesia. Karena,
diperoleh dari investasi. Return tersebut memiliki tingkat suku bunga atau interest rate merupakan
dua komponen yaitu current income dan capital rasio pengembalian sejumlah investasi sebagai
gain. Bentuk dari current income berupa bentuk imbalan yang diberikan kepada investor.
keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran Besarnya tingkat suku bunga bervariatif sesuai
yang bersifat periodik berupa dividen sebagai dengan kemampuan debitur dalam memberikan
hasil fundamental perusahaan. Capital gain tingkat pengembalian kepada kreditur. Tingkat

152
RANI SETYANINGRUM, MULJONO
Inflasi, Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar terhadap Return Saham

suku bunga tersebut dapat menjadi salah satu kuota purposive sampling yaitu pengambilan
pedoman investor dalam pengambilan keputusan sampel yang didasarkan pada kriteria-kriteria
investasi pada pasar modal. yang ditetapkan yang meliputi:
Faktor lain yang mempengaruhi return a. Jumlah perusahaan dibatasi sebanyak 20
saham yaitu nilai tukar. Nilai tukar suatu mata perusahaan.
uang merupakan hasil interaksi antara kekuatan b. Perusahaan tidak pernah delisting atau
permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar saham aktif diperdagangkan di Bursa Efek
valuta asing. Penentuan kurs rupiah terhadap Indonesia.
valuta asing merupakan hal yang penting bagi c. Perusahaan tersebut memenuhi kelengkapan
pelaku pasar modal di Indonesia. Karena kurs data selama periode penelitian.
valas sangat mempengaruhi jumlah biaya yang
harus dikeluarkan, dan besarnya biaya yang akan Data Penelitian
diperoleh dalam transaksi saham dan surat berharga 1. Jenis dan Sumber Data
di bursa pasar modal. Fluktuasi kurs yang tidak Jenis data dalam penelitian ini
stabil akan dapat mengurangi tingkat kepercayaan menggunakan data sekunder yang merupakan
investor asing terhadap perekonomian Indonesia. data yang diperoleh melalui pihak lain. Data
Ini tentu akan menimbulkan dampak negatif sekunder dalam penelitian ini berupa data harga
terhadap perdagangan saham di pasar modal, saham pertahun di pasar saham yaitu data tingkat
bagi investor asing akan cenderung melakukan inflasi, data suku bunga, data nilai tukar dolar
penarikan modal sehingga terjadi Capital of Flow yang diperoleh dari berbagai sumber seperti
dan hal ini akan berimbas pada menurunnya Bursa Efek Indonesia (BEI), yahoo finance, Bank
harga saham. Jika harga saham menurun maka Indonesia (BI), situs internet, dan sumber-sumber
hal ini akan mengakibatkan tingkat return yang lain yang sesuai dengan penelitian ini.
akan dibagikan juga akan menurun. 2. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Metode pengumpulan data dalam
Inflasi, Tingkat Suku Bunga Dan Nilai Tukar penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu
Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur mengumpulkan dokumen-dokumen atau data
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) yang diperlukan dilanjutkan dengan pencatatan
Periode 2013-2015”. dan perhitungan mengenai inflasi, tingkat suku
bunga, nilai tukar, dan return saham.

0(72'(3(1(/,7,$1
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Populasi dan Sampel Variabel Penelitian
Populasi adalah himpunan individu, unit, a. Variabel Dependen
elemen, yang memiliki ciri atau karakteristik Variabel dependen adalah variabel yang
yang sama ( Sugiyono, 2006). Populasi dalam dipengaruhi atau terpengaruh oleh variabel lain.
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang Dalam penelitian ini variabel dependen adalah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode return saham.
2013-2015 yaitu perusahaan manufaktur. b. Variabel Independen
Sampel adalah bagian dari jumlah dan Variabel independen adalah variabel yang
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut bebas dan tidak terpengaruh oleh variabel lain.
(Sugiyono, 2006). Teknik pemilihan sampel pada Variabel independen dalam penelitian adalah
penelitian ini dilakukan berdasarkan metode inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai tukar.

153
JURNAL BISNIS & EKONOMI , Volume 14, Nomor 2, Oktober 2016

Definisi Operasional Dan Pengukuran Diukur dari tingkat inflasi secara periodik 1
Definisi operasional dan pengukuran bulanan yang diolah dari data laporan Bank
variabel dalam penelitian ini sebagai berikut : Indonesia.
a. Return Saham c. Tingkat suku bunga(X2)
Return saham adalah tingkat keuntungan Pergerakan suku bunga SBI yang fluktuatif
yang dinikmati oleh investor dari suatu investasi dan cenderung meningkat akan mempengaruhi
yang dilakukan (Ang, 1997). Menurut Ang (1997), pergerakan sektor rill yang dicerminkan oleh
komponen return saham terdiri dari 2 jenis, yaitu pergerakan return saham. Akibat meningkatnya
capital gaint (keuntungan selisih harga saham) suku bunga, para pemilik modal akan lebih
dan current income (pendapatan lancar). Variabel suka menanamkan uangnya di bank dari pada
return saham diukur dari perubahan harga pasar berinvestasi dalam bentuk saham (Dornbusch
saham. Dalam penelitian ini return saham yang & Fischer, 1992). Tingkat suku bunga yang
digunakan adalah return mingguan. Dengan digunakan adalah tingkat suku bunga SBI per 1
menghitung capital gaint return menggunakan bulanan.
rumus : d. Nilai tukar (X3)
൫௉(೟) ି ௉(೟షభ) ൯ Kurs merupakan salah satu harga
ܴ௜ = yang terpenting dalam perekonomian terbuka
௉(೟షభ)
mengingat pengaruh yang demikian besar bagi
Keterangan: neraca transaksi berjalan maupun variabel-
Ri = Return saham mingguan pada periode variabel makro ekonomi yang lain. Nilai tukar
ke t suatu mata uang sebenarnya adalah harga mata
P(t ) = Harga saham pada periode ke t uang suatu Negara terhadap Negara asing
P(t − 1) = Harga saham pada periode ke t-1 lainnya. Kurs yang digunakan adalah kurs Rupiah
terhadap US Dollar di BankIndonesia secara
Return yang digunakan dalam penelitian periodik 1 bulanan yang diolah dari data laporan
ini adalah return bulanan dengan capital tahunan Bank Indonesia menggunakan rumus :
gaint, yang kemudian dihitung kembali untuk
௞௨௥௦ ௝௨௔௟ା௞௨௥௦ ௕௘௟௜
mengetahui rata-rata return saham per 1 bulan Kurs Tengah = ଶ
dengan menggunakan rumus rata-rata geometrik
: Analisis Regresi Linear Berganda
G = [( 1 + R1 )( 1+ R2)…….( 1+Rn)]1/n - 1 Penelitian ini menggunakan model
Di mana : Regresi Linear Berganda dengan menggunakan
G = rata-rata geometric pooled-data karena data yang digunakan adalah
Rn = return relatif pada periode n data perusahaan yang berbeda-beda dan pada
b. Inflasi (X1) tahun yang berbeda. Garis regresi dalam penelitian
Menurut, Madura (2000) menyatakan ini dijabarkan melalui persamaan berikut ini :
< Įߚଵ ܺଵ௜.௧ + ߚଶ ܺଶ௜.௧ + ߚଷ ܺଷ௜.௧ İ i.t
laju inflasi dan suku bunga dapat menimbulkan
dampak yang signifikan atas nilai tukar karena Keterangan :
pada saat laju inflasi sebuah negara relatif naik Y = return saham
terhadap laju inflasi negara lain, permintaan atas α = harga konstanta
valutanya menurun karena ekspornya menurun. β1,2,3 = harga koefisien regresi

154
RANI SETYANINGRUM, MULJONO
Inflasi, Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar terhadap Return Saham

X1 = tingkat inflasi 
X2 = tingkat suku bunga +$6,/'$13(0%$+$6$1
X3 = nilai tukar
i = perusahaan ke i Deskripsi Objek Penelitian
t = periode ke-t 1. Gambaran umum objek penelitian
εi.t = kesalahan acak yang berkaitan dengan Pengolahan data dalam penelitian ini
Y (α=5%) menggunakan program microsoft excel dan SPSS.
Data yang diolah adalah : Return Saham selama
1. Pengujian Hipotesis periode 2013 sampai periode 2015, Inflasi dari
Untuk melakukan pengujian terhadap periode 2013 sampai 2015, Suku Bunga periode
hipotesis-hipotesis yang diajukan, perlu 2013 sampai 2015, dan Nilai Tukar periode 2013
digunakan analisi regresi melalui uji t maupun sampai 2015. Data return saham dipeoleh dari
uji F. Tujuan digunakan analisi regresi adalah website finance.yahoo.com. untuk data inflasi,
untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel suku bunga dan nilai tuka diperoleh dari situs
independen terhadap variabel dependen, baik resmi Bank Indonesia yaitu www.bi.go.id. Jumlah
secara parsial maupun secara simultan, serta sampel yang digunakan sebanyak 684. Namun
mengetahui besarnya dominasi variabel-variabel pada uji asumsi klasik ditemukan data yang tidak
independen terhadap variabel dependen. Metode normalitas. Setelah melalui tahap pengobatan,
pengujian terhadap hipotesa yang diajukan sampel penelitian menjadi 313. Dalam penelitian
dilakukan dengan pengujian secara parsial dan ini membahasan perusahaan manufaktur yang
pengujian secara simultan. Langkah-langkah digolongkan berdasarkan kriteria sebagai berikut:
untuk menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan Tabel 1
didalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Penggolong berdasarkan kriteria
Koefisien determinasi pada intinya untuk No Keterangan Jumlah
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
1 Perusahaan manufaktur yang 142
menerangkan variasi variabel terikatnya. Nilai terdaftar di BEI periode 2013-
koefisien determinasi yang kecil mengindikasikan 2015
kemampuan variabel-variabel independent dalam 2 Perusahaan yang mengalami (5)
menjelaskan variabel dependen amat terbatas. delisting
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol 3 IPO (15)
dan satu. Nilai koefisien determinasi yang 4 Perusahaan lain yang tidak (58)
memiliki kelengkapan data
mendekati satu berarti kemampuan variabel- selama penelitian
variabel independent memberikan hampir semua Sisa data 64
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi Sumber data : Data primer yang diolah
variasi variabel dependen. Oleh karena itu, banyak
peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Karena pada kriteria penelitian perusahaan
Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model dibatasi maka dari sisa 64 perusahaan yang
regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted memiliki kesesuaian data, maka hanya diambil
R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel 20 perusahaan yang akan di jadikan penelitian.
independen ditambahkan ke dalam model. Berikut nama 20 perusahaan yang termasuk
dalam penelitian:

155
JURNAL BISNIS & EKONOMI , Volume 14, Nomor 2, Oktober 2016

Tabel 2 Pada tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah


Perusahaan yang termasuk dalam penelitian data yang digunakan dalam penelitian sebanyak
No Kode Nama Perusahaan 684 sampel data. Rata-rata dari nilai variabel
1 INTP
Indocement Tunggal Prakasa Tbk return saham adalah -0,0122 atau -1,22% dengan
2 ARNA
Arwana Citra Mulia Tbk standar deviation 0,24417 atau 24,417%. Nilai
3 ALMI
Alumindo Light Metal Industry Tbk return teringgi adalah 1,02 atau 102% sedangkan
4 IGAR
Champion Pasific Indonesia Tbk d.h nilai terendah -0,96 atau -96%.
Kageo Igar Jaya Tbk Inflasi terendah adalah 0,00 dan tertinggi
5 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk adalah 0,09. Nilai rata-rata inflasi sebesar 0,0648
6 MAIN Malindo Feedmill Tbk dengan nilai standar deviasi sebesar 0,01717.
7 GJTL Gajah Tunggal Tbk Pada variabel suku bunga terendah
8 IMAS Indomobil Sukses International Tbk sebesar 0,06 dan nilai tertinggi sebesar 0,08. Nilai
9 INDS Indospring Tbk rata-rata suku bunga sebesar 0,0718 sedangkan
10 POLY Asia Pasific Fibers Tbk d.h Polysindo standar deviasi sebesar 0,00654.
Eka Persada Tbk Untuk varibel nilai tukar terendah sebesar
11 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 9667,0 dan nilai tertinggi sebesar 14657,0. Rata-
12 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading rata sebesar 11968,1944 dengan nilai standar
Company Tbk deviasi sebesar 1351,40571.
13 GGRM Gudang Garam Tbk
14 INAF Indofarma Tbk Pengujian Aumsi Klasik
15 KAEF Kimia Farma Tbk 1. Uji normalitas
16 KLBF Kalbe Farma Tbk Uji normalitas bertujuan untuk menguji
17 UNVR Unilever Indonesia Tbk apakah dalam model regresi, variabel pengganggu
18 SMCB Holcim Indonesia Tbk d.h Semen atau residual memiliki distribusi normal. Pada
Cibinong Tbk primsipnya normalitas dapat dideteksi dengan
19 MRAT Mustika Ratu Tbk melihat penyearan data (titik) pada sumbu
20 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk diagonal dari grafik atau dengan melihat
Sumber data : BEI histogram dari residualnya. Data pengambilan
2. Statistik deskriptif keputusan yaitu:
Statistik deskriptif dari data yang a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal
diambil dalam penelitian ini sebanyak 684 data dan mengikuti arah garis garis diagonal atau
pengamatan dari tahun 2013 sampai tahun 2015 grafik histogramnya, maka data berdistribusi
untuk masing-masing variabel pada Tabel berikut normal.
Tabel 3 b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan
Descriptive statistic tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik
Std. histogram, maka data tidak berdistribusi
N Minimum Maximum Mean
Deviation normal.
return1 684 -,96 1,02 -,0122 ,24417 Uji normalitas data juga dapat
inflasi1 684 ,00 ,09 ,0648 ,01717 menggunakan uji statistik non-parametrik
sukubunga1 684 ,06 ,08 ,0718 ,00654 Kolmogorov-Smirnov (K-S) untuk mengetahui
signifikansi data yang terdistribusi normal.
nilaitukar1 684 9667,00 14657,00 11968,1944 1351,40571
Dengan pedoman data normal jika tingkat
684
Valid N signifikansi lebih dari 0,05.
(listwise)

156
RANI SETYANINGRUM, MULJONO
Inflasi, Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar terhadap Return Saham

Hasil pengujian normalitas pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,
pengujian terhadap 684 data residual yang maka dinamakan ada problem autokorelasi.
dipeoleh menunjukkan data residual tidak Autokorelasi muncul karena observasi yang
berdistribusi normal. Dilihat pada lampiran 2 berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
dari nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 2,162 lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi
dan nilai signifikan sebesar 0,000. Pada pola yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat
grafik data menyebar jauh dari diagonal dan digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik autokorelasi yaitu dengan uji Durbin – Watson
histogram. Lalu untuk menormalkan data tersebut (DW-test) (Ghozali,2006). Dengan ketentuan du
dilakukan transfrom data. Setelah melakukan < d < 4 – du berarti H0 tidak ditolak karena tidak
transfrom 371 data dikeluarkan dari model regresi ada autokorelasi
untuk menghasilkan data residual yang normal. Berdasarkan lampiran 3 dilihat pada tabel
Didapatkan 313 data normal yang dijadikan Model Summry uji Durbin-Watson diketahui nilai
sampel penelitian ini. Dilihat pada lampiran 3 dU = 1,826, nilai dL = 1,800 dan nilai 4-dU =
hasil pengujian tersebut menunjukkan adanya 2,174. Dilihat dari tabel diperoleh nilai DW
distribusi data yang normal setelah mengeluarkan sebesar 1,855. Oleh karena itu nilai DW lebih
outlier. Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov besar dari batas dU dan kurang dari 4-dU. Dapat
adalah 1,213 dan signifikan 0,106, berarti data disimpulkan bahwa model regresi bebas dari
residual terdistribusi normal. Pola pada grafik autokorelasi.
juga menunjukkan data residualnya menyebar 4. Uji heteroskedastisits
dekat dengan garis diagonal. Uji heteroskedasitas bertujuan untuk
2. Uji Multikolinearitas menguji apakah dalam model regresi terjadi
Uji multikolinieritas bertujuan untuk ketidaksamaan variance dari residual satu
menguji apakak model regresi ditemukan adanya pengamatan ke pengamatan lain. Dalam penelitian
korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk ini uji glejser digunakan untuk mendeteksi ada
mengetahui apakah terjadi multikolinieritas atau tidaknya heteroskendastisitas sebagai berikut :
tidak dapat dilihat nilai Tolerance dan Variance 1) Tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nilai t
Inflation Factor (VIF). hitung < t table dengan nilai signifikansi >
Suatu model dikatakan bebas dari 0,05.
multikolinearitas jika mempunyai nilai VIF < 2) Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai t hitung
10 dan tolerance > 10 persen. Pada lampiran > t table dengan nilai signifikansi < 0,05.
3 pada tabel Coefficient Collinearity Statistics Berdasarkan lampiran 4 menunjukkan
diperoleh bahwa semua variabel bebas memiliki bahwa koefisien parameter untuk semua variabel
nilai VIF dibawah angka 10 dan nilai tolerance independen yang digunakan dalam penelitian ini
lebih besar dari 10 persen. Dengan demikian nilai signifikansinya lebih dari 0,05 dan nilai t
dapat disimpulkan bahwa dalam model ini tidak hitung < t tabel. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
ada masalah multikolineritas. dalam persamaan regresi yang digunakan tidak
3. Uji Autokorelasi terjadi heteroskedastisitas.
Uji ini bertujuan untuk menguji Analisis Regresi Linear Berganda
apakah dalam suatu model regresi linier ada Analisis regresi linear berganda adalah
korelasi antara kesalahan pengganggu pada studi mengenai ketergantungan satu variabel
periode t dengan kesalahan-kesalahan pada dependen dengan satu atau lebih variabel

157
JURNAL BISNIS & EKONOMI , Volume 14, Nomor 2, Oktober 2016

independen, dengan tujuan untuk mengestimasi Pada tabel hasil analisis regresi dapat
dan memprediksi rata-rata populasi atau nilai diketahui bahwa secara bersama-sama (simultan)
rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan
variabel independen yang diketahui (Gujarati, terhadap variabel dependen. Hal ini dibuktikan
2004). Dalam analisis regresi, selain mengukur dari nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05
kekuatan hubungan antara dua variabel dependen yaitu 0,024. Dapat dilihat pada tabel ANOVA.
dengan variabel independen. Hasil analisis Maka model regresi dapat digunakan untuk
regresi adalah berupa koefisien regresi untuk memprediksi return saham dikarenakan inflasi,
masing-masing variabel independen. Persamaan suku bunga dan nilai tukar secara bersama-sama
yang dihasilkan adalah sebagai berikut : berpengaruh terhadap return saham. Dengan
Return = 0,866 + 0,473X1 – 4,264X2 + 0,13X3 + e demikian hipotesis keempat diterima.
Interpretasi dari persamaan regresi Gambar diatas menunjukkan bahwa nilai
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : F hitung sebesar 3,20 berada pada daerah yang
1. Konstanta sebesar 0,866 menunjukkan bawa diarsir yang merupakan daerah penerimaan
jika variabel independen dianggap konstan, hipotesis. Untuk nilai F tabel yaitu 2,84 berarti
maka rata-rata return saham yang dimiliki F hitung > F tabel (3,20 > 2,84) maka H0 ditolak
perusahan sampel sebesar 0,866. dan Ha diterima.
2. Koefisien regresi inflasi sebesar 0,473 2. Uji t
(bertanda positif) menunjukkan bahwa ada Uji t digunakan untuk menguji signifikansi
pengaruh positif antara inflasi dengan return pengaruh faktor variabel independen terhadap
sahamPerusahaan. Jika inflasi naik 1% return saham.
(persen), maka return akan turun sebesar Tabel 4
0,473% (persen). Hasil Regresi Berganda
Return Saham
3. Koefisien regresi suku bunga sebesar -4,264 Variabel B T Sig.
(bertanda negatif) menunjukkan bahwa ada
pengaruh negatif antara suku bunga dengan Inflasi 0,473 1,555 0,121
return saham. Jika suku bunga naik 1% Suku Bunga -4,264 -2,865 0,004
(persen), maka return akan turun sebesar Nilai Tukar 0,13 1,877 0,062
4,264% (persen). F 3,200
4. Koefisien regresi nilai tukar sebesar 0,13
R2 0,030
(bertanda positif) menunjukkan bahwa ada
pengaruh positif anta nilai tukar dengan return a. Pengaruh inflasi terhadap return saham
saham. Jika nilai tukar nail 1% (persen), maka Hipotesis pertama yang ditujukan adalah
return akan turun sebesar 0,13% (persen). inflasi berpengaruh terhadap return saham.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai t
Pengujian Hipotesis hitung variabel inflasi sebesar 1,555 dengan nilai
1. Uji F(simultan) signifikasi sebesar 0,121. Nilai t tabel dengan n=
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan 313, maka derajat kebebasannya 309 (df= n-k-1),
apakah semua variabel bebas yang dimaksukkan maka diperoleh t tabel sebesar 1,967. Sehingga t
dalam model mempunyai pengaruh secara hitung < t tabel (1,555 < 1,967). Dengan demikian
bersama-sama terhadap variabel terikat. hipotesis pertama ditolak karena secara parsial
variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap return
saham.

158
RANI SETYANINGRUM, MULJONO
Inflasi, Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar terhadap Return Saham

Berarti besar kecilnya inflasi pada periode berpengaruh terhadap return saham. Akan
bulanan tahun 2013-2015 tidak berdampak pada tetapi penelitian ini memiliki kesamaan pada
naik turunya return saham. Jika nilai koefisien arah berpengaruh secara negatif. Karena pada
regresi positif menunjukkan semakin tinggi penelitian ini suku bunga berpengaruh secara
inflasi maka return saham akan menurun serta positif. Namun hasil penelitian ini tidak sesuai
memiliki risiko yang tinggi pula.. Dengan adanya dengan Rayun Sekar Meta (2005) menyatakan
laju inflasi yang tinggi akan berdampak pada bahwa tingkat suku bunga tidak berpengaruh
meningkatnya biaya produksi yang akhirnya secara signifikan terhadap return saham.
berdampak buruk pada harga dan pendapatan.
Sehingga mempengaruhi minat investor untuk c. Pengaruh nilai tukar terhadap return saham
tidak menanamkan modal di pasar modal, karena Hipotesis ketiga yang diajukan adalah
akan mengurangi tingkat pengembalian (return nilai tukar berpengaruh terhadap return saham.
saham) Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai t
Hasil penelitian ini tidak didukungan hitung sebesar 1,877 dengan nilai signifikasi
dengan penelitian dari Sri Suyati (2010) yang sebesar 0,062. Nilai t tabel dengan n= 313, maka
menyatakan bahwa inflasi berpengaruh negatif derajat kebebasannya 309 (df= n-k-1), maka
dan signifikan terhadap return saham. diperoleh t tabel sebesar 1,967. Sehingga t hitung
< t tabel (1,877 < 1,967). Dengan demikian
b. Pengaruh suku bunga terhadap return saham hipotesis ketiga ditolak karena secara parsial nilai
Hipotesis kedua yang diajukan adalah tukar tidak berpengaruh terhadap return saham.
suku bunga berpengaruh terhadap return saham. Nilai koefisien menunjukkan positif
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai t apabila nilai tukar naik, maka return saham
hitung variabel suku bunga sebesar -2,865 dengan akan turun begitu sebaliknya. Nilai tukar tidak
nilai signifikasi sebesar 0,004. Nilai t tabel berpengaruh terhadap return saham karena nilai
dengan n= 313, maka derajat kebebasannya 309 tukar berada pada pasar uang yang bersifat jangka
(df= n-k-1), maka diperoleh t tabel sebesar 1,967. pendek sedangkan return saham ada pada pasar
Sehingga t hitung > t tabel (-2,865 > -1,967). modal dalam jangka panjang. Selain itu nilai
Dengan demikian hipotesis kedua diterima tukar pada periode penelitian ini penurunannya
karena secara parsial suku bunga berpengaruh tidak berdampak terhadap return saham.
terhadap return saham. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
Hal tersebut dikarenakan tingkat bunga penelitian dari Rayun Sekar Meta (2005)
yang digunakan dalam penelitian ini adalah menyatakan bahwa nilai tukar Rupiah/US
tingkat bunga berdasarkan SBI yang merupakan Dollar berpengaruh signifikan negatif terhadap
aset bebas risiko. Dimana pergerakan tingkat return saham properti. Akan tetapi penelitian
suku bunga SBI sangat kecil bila dibandingkan ini sesuai dengan pernyataan Azwir Nasir dan
dengan pergerakan saham yang memiliki risiko Achmad Mirza yang menyatakan Nilai kurs tidak
yang besar dan berfluktuasi dengan nilai yang berpengaruh signifikan terhadap return saham
besar sehingga kecilnya pergerakan suku bunga pada perusahaan Perbankan.
SBI yang kecil tidak mempengaruhi return 3. Koefisien Determinan (R2)
saham. Koefisien determinan pada intinya
Hasil penelitian tidak sesuai dengan mengukur seberapa jauh kemampuan model
penelitian dari Musbitul Hasanah (2007) dalam menerangkan variasi variabel independen
yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga (Ghozali, 2006). Nilai koefisien determinan

159
JURNAL BISNIS & EKONOMI , Volume 14, Nomor 2, Oktober 2016

adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil Inflasi, Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah
berarti kemampuan varibel-veriabel independen akan mempengaruhi besarnya Return Saham
menjelaskan variabel dependen amat terbatas. perusahaan.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel- Penelitian ini masih memiliki keterbatasan
variabel independen memberiakan hampir semua yaitu dari segi faktor makro ekonomi yang
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi digunakan sebagai dasar untuk memprediksi
variasi variabel dependen. harga saham perusahaan hanya terbatas pada
Pada tabel 4 menunjukkan bahwa tingkat Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Suku
koefisien determinan yang ditunjukkan dari nilai Bunga, diharapkan dalam penelitian selanjutnya
adjusted R2 sebesar 0,021 atau 2,1%. Hal ini untuk memperhatikan pengaruh faktor lain yang
berarti variabel independen (inflasi, suku bunga dapat mempengaruhi pergerakan harga saham
dan nilai tukar) mampu menjelaskan variabel perusahaan.
dependen (return) sebesar 2,1% dan sisanya Untuk penelitian selanjutnya dapat
dijelaskan oleh variabel lain sebesar 97,9%. dilakukan pada jenis perusahaan lain yang ada di
Dengan Std. Eror of the Estimate sebesar 0,19572. Bursa Efek Indonesia untuk menambah validitas
hasil penelitian.

.(6,038/$1'$16$5$1

'$)7$53867$.$
Simpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan Anoraga, Panji. 2003. Pengantar Pasar Modal.
mengenai pengaruh inflasi, suku bunga dan Rineka Cipta : Jakarta.
nilai tukar terhadap return saham perusahaan Astuti, Ria dan Apriatni E.P & Hari Susanta.
manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2013. Analisis Pengaruh Tingkat Suku
2013-2015. Berdasarkan pengujian hipotesis Bunga (SBI), Nilai Tukar (Kurs) Rupiah,
yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: Inflasi, Dan Indeks Bursa Internasional
a. Inflasi tidak berpengaruh terhadap return Terhadap IHSG (Studi Pada IHSG di
saham dengan arah positif. BEI Periode 2008-2012). UNDIP.
b. Suku bunga berpengaruh terhadap return Darmaji, Trijono dan M. Fakhrudin Hendy. 2001.
saham dengan arah negatif. Pasar Modal di Indonesia. Salemba
c. Nilai tukar tidak berpengaruh terhadap return Empat : Jakarta.
saham dengan arah positif. Dornbusch, Rudiger dan Stanley Fischer, 1992,
d. Ada pengaruh secara simultan atau bersama- “ Ekonomi Makro “, Jakarta, Erlangga.
sama antara variabel independen (inflasi, Eduardus, Tendelilin. 2001. Analisis Investasi
suku bunga,dan nilai tukar) dengan variabel Dan Manajemen Portofolio edisi 1.
dependen (return saaham). BPFE-UGM : Yogyakarta.
Faoriko, Akbar. 2013. Pengaruh Inflasi, Suku
Saran Bunga Dan Nilai Tukar Rupiah,
Investor hendaknya mempertimbangkan Terhadap Return Saham Di Bursa
pergerakan suku bunga karena variabel ini telah Efek Indonesia. Jurusan Pendidikan
terbukti berpengaruh signifikan terhadap Return Akuntansi Program Studi Akuntansi
Saham perusahaan. Variabel ini dapat dijadikan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan Yogyakarta.
strategi investasinya. Karena pergerakan

160
RANI SETYANINGRUM, MULJONO
Inflasi, Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar terhadap Return Saham

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Putong, Iskandar. 2002. Ekonomi Mikro dan
Multivariate dengan Program SPSS. Makro, Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit
Semarang : BP-UNDIP. Ghalia Indonesia.
Gujarati, Damodar. 2004. Ekonometrika Dasar. Simorangkir, Iskandar dan Suseno. 2004.
Penerbit Erlangga : Jakarta. Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar,
Jogiyanto H.M. 2000. Teori Portofolio dan Seri Kebanksentralan No.12. Pusat
Analisis Investasi. Edisi Dua. BPFE Pendidikan dan Studi Kebanksentralan
UGM : Yogyakarta. Bank Indonesia (PPSK BI) : Jakarta.
Jogiyanto. 2007. Teori Portofolio dan Analisis Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis.
Investasi. BPFE UGM : Yogyakarta. ALFABETA : Bandung.
Kewal, Suramaya Suci. Pengaruh Inflasi, Suhada, Guardian Muhammad & Nila Firdausi
Suku Bunga, Kurs, Dan Pertumbuhan Nuzula. 2015. Pengaruh Suku Bunga
Pdb Terhadap Indeks Harga Saham Terhadap Aktivitas Perdagangan Saham
Gabungan. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (Studi Pada Bursa Efek Indonesia
Musi Palembang. Periode 2005-2014). Fakultas Ilmu
Madura, Jeff, 1995, “ International Financial Administrasi Universitas Brawijaya
Management “. Malang.
Maryanne, Donna Menina Della. Pengaruh Sukirno, Sadono. 2004. Ekonomi Makro. BPFE :
Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Sbi, Yogyakarta.
Volume Perdagangan Saham, Inflasi Susilo, Budi. 2013. Pengaruh Tingkat Inflasi,
Dan Beta Saham Terhadap Harga Saham Nilai Tukar, Frekuensi Perdagangan
(Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Dan Kapitalisasi Pasar Terhadap Return
Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Saham. Skripsi Sarjana Ekonomi
Periode 2004 - 2007). 2009. UNDIP Manajemen Universitas Muhammadiyah
Semarang Magelang.
Meta, Rayun Sekar. Perbedaan Pengaruh Inflasi, Suyati, Sri. 2010. Pengaruh Inflasi, Tingkat
Tingkat Suku Bunga Dan Nilai Tukar Suku Bunga, Dan Nilai Tukar Terhadap
Rupiah/Us Dollar Terhadap Return Return Saham. Media Ekonomi Dan
Saham (Studi Kasus Pada Saham Manajemen. Vol 21 No 1 Januari 2010.
Properti Dan Manufaktur Yang Terdaftar Sumber lain :
Di Bursa Efek Jakarta 2000 - 2005). Website Bank Indonesia www.bi.go.id
Nasir, Azwir dan Achmad Mirza. Pengaruh Nilai Website Yahoo Finance www.finance.yahoo.com
Kurs, Inflasi, Suku Bunga Deposito Dan
Volume Perdagangan Saham Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Riau.

161

Anda mungkin juga menyukai